Anda di halaman 1dari 7

PENCAPAIAN PROGRAM “PERMAKANAN” UPAYA PERLINDUNGAN DAN

JAMINAN SOSIAL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN BAGI PMKS DI


KOTA SURABAYA

Oleh :
NIDIAR FEBRIAN V.
NIM 16040674066

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI NEGARA
2018
PENDAHULUAN Lansia). Dalam Undang-Undang Nomor 13
Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Kesejahteraan sosial merupakan salah
Usia, menegaskan bahwa menegaskan bahwa
satu persoalan strategis dalam sebuah
Pemerintah berkewajiban memberikan
pembangunan negara, Menurut Edi Suharto
pelayanan dan perlindungan sosial bagi lanjut
(2005) “ selain sebagai kondisi, kesejahteraan
usia agar mereka dapat mewujudkan dan
sosial juga didefinisikan sebagai arena atau
menikmati taraf hidup yang wajar.
domain utama tempat berkiprahnya pekerja
Mewujudkan dan memelihara taraf
sosial. Pemaknaan kesejahteraan sosial
kesejahteraan dapat pula diartikan sebagai
sebagai arena ini menempatkan kesejahteraan
upaya untuk memperpanjang usia harapan
sosial sebagai alat (means) untuk mencapai
hidup, penghormatan dan penghargaan kepada
tujuan pembangunan. Selain sebagai tujuan
lanjut usia agar dapat menikmati taraf hidup
akhir dan sebagai arena utama berkiprahnya
yang wajar.
pekerja sosial, kesejahteraan sosial juga
sebagai kegiatan yang terorganisasi”. Dapat Menurut Undang-Undang Nomor 13
kita pahami bahwa kesejahteraan sosial Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
merupakan salah satu indikator penting untuk pada pasal 1 ayat 2 dikatakan bahwa lanjut usia
mencapai tujuan pembangunan, hal ini bisa (lansia) adalah penduduk yang telah mencapai
kita lihat baik pembagunan ekonomi, politik, usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan
pertahanan dan keamanan di sebuah negara golongan masyarakat yang sangat rentan,
tidak akan terwujud apabila jumlah penduduk walaupun banyak diantara lanjut usia yang
miskin, pengangguran, dan angka putus masih produktif dan mampu berperan aktif
sekolah cukup tinggi sehingga banyak terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
kesenjangan dan konflik sosial disetiap dan bernegara, namun karena faktor usianya
struktur masyarakat negara yang tidak bisa lagi akan banyak menghadapi keterbatasan
dikedalikan. sehingga memerlukan bantuan peningkatan
kesejahteraan sosialnya. Dari data yang dirilis
Melihat hal tersebut pemerintah
oleh Kementrian Kesehatan Republik
sebagai penyelenggara negara harus menjamin
Indonesia, Pusat data dan Informasi
kesejahteraan sosial masyarakatnya sebagai
menyebutkan, pada tahun 2017 terdapat sekitar
salah satu upaya untuk mewujudkan
23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia
pembangunan nasional . Di Indonesia seperti
(9.03%), diprediksi jumlah penduduk lansia
yang tertuang dalam Undang Undang Dasar
pada tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
(33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta), dan tahun
kemudian tertuang juga dalam sila ke 5
2035 (48,19 juta). Besarnya jumlah penduduk
Pancasila, mengamanatkan negara mempunyai
lansia di Indonesia di masa depan membawa
tanggung jawab untuk melindungi segenap
dampak positif maupun negatif. Berdampak
bangsa Indonesia dan memajukan
positif, apabila penduduk lansia berada dalam
kesejahteraan umum dalam rangka
keadaan sehat, aktif dan produktif. Disisi lain,
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
besarnya jumlah penduduk lansia menjadi
rakyat Indonesia. Terdapat beberapa golongan
beban jika lansia memiliki masalah penurunan
masyarakat yang diatur dalam Undang-
kesehatan yang berakibat pada peningkatan
Undang yang wajib bagi pemerintah untuk
biaya pelayanan kesehatan, penurunan
menjamin kesejahteraan sosialnya salah
pendapatan/penghasilan, peningkatan
satunya adalah warga negara yang lanjut usia (
disabilitas, tidak adanya dukungan sosial dan bagi lansia sesuai dengan Peraturan Walikota
lingkungan yang tidak ramah terhadap Surabaya Nomor 17 Tahun 2017 Tentang
penduduk lansia. Perubahan Atas Peraturan Walikota Surabaya
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang pedoman
Masalah kesehatan menjadi hal yang
Pemberian Permakanan di Kota Surabaya.
paling mendasar dari lansia selain faktor umur
Tujuan dari program ini adalah sebagai upaya
juga didukung oleh faktor keadaan lingkungan
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar
dan ekonomi masyarakat. Tingkatan
berupa pangan bagi fakir miskin dan/atau
kesejahteraan lansia sangat dipengaruhi oleh
terlantar di Kota Surabaya agar memperoleh
faktor tersebut, dalam hal pemenuhan
kehidupan yang layak. Program ini sudah
kebutuhan nutrisi salah satunya tentunya
dilaksanakan sejak november tahun 2012
keadaan ekonomi dan lingkungan sangat
dengan beberapa perubahan dan evaluasi,
berpengaruh. “Secara khusus, lansia
untuk itu penulis berusaha menyajikan artikel
berpenghasilan rendah mungkin akan
jurnal ini untuk melihat seberapa jauh
menghadapi tantangan khusus dalam menjaga
pencapaian implementasi program
pola makan yang sehat. Data keamanan
Permakanan oleh Pemerintah Kota Surabaya
makanan diperoleh dari tahun 1999 Current
dan Dinas Sosial Kota Surabaya dalam upaya
Population Survey (CPS), dilakukan oleh AS
jaminan kesejahteraan sosial masyarakat di
Biro Sensus. Untuk CSFII dan CPS, sampling
Kota Surabaya.
bobot digunakan untuk menghasilkan
perkiraan yang representatif secara nasional. Untuk mengetahui pencapaian
Kami menemukan bahwa lansia program, penelitian akan dikaji menggunakan
berpenghasilan rendah mengonsumsi kalori teori efektifitas. Adapun kriteria untuk
lebih sedikit secara signifikan dibandingkan mengukur efektivitas suatu organisasi ada tiga
lansia berpenghasilan lebih tinggi, lebih sedikit pendekatan yang dapat digunakan, seperti
porsi makanan utama kelompok makanan yang dikemukakan oleh Martani dan Lubis
Piramida Pangan, dan kebanyakan nutrisi. (1987:55), yakni: 1. Pendekatan Sumber
Sekitar 6% rumah tangga lansia melaporkan (resource approach) yakni mengukur
beberapa tingkat kerawanan pangan. Meskipun efektivitas dari input. Pendekatan
makanan dan program bantuan nutrisi dapat mengutamakan adanya keberhasilan
bermanfaat bagi orang tua, banyak yang tidak organisasi untuk memperoleh sumber daya,
berpartisipasi. Banyak lansia berpenghasilan baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan
rendah juga menghadapi hambatan fisiologis kebutuhan organisasi. 2. Pendekatan proses
dan sosial untuk memperoleh diet yang sehat. (process approach) adalah untuk melihat
Cara terbaik untuk memenuhi berbagai sejauh mana efektivitas pelaksanaan program
kebutuhan ini adalah sebuah tantangan untuk dari semua kegiatan proses internal atau
pendidik gizi, peneliti, dan pembuat mekanisme organisasi. 3. Pendekatan sasaran
kebijakan.” ( J Nutr Educ Behav. 34:S31- (goals approach) dimana pusat perhatian pada
S41.). output, mengukur keberhasilan organisasi
untuk mencapai hasil (output) yang sesuai
Menangani hal tersebut salah satu
dengan rencana.
upaya penjaminan kesejahteraan masyarakat
dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya METODE
bersama Dinas Sosial Kota Surabaya adalah
penerapan program pemberian “Permakanan”
Jenis penelitian yang digunakan adalah khususnya, yang setiap ari didistribusikan
studi literatur. Metode studi literatur adalah kepada lasia yang terdaftar dan memenuhi
serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan kreteria yang telah di tentukan oleh Dinas
metode pengumpulan data pustaka, membaca Sosial Kota Surabaya. Pelaksanaan
dan mencatat, serta mengelolah bahan permakanan lansia terlantar dan sangat miskin
penelitian (Zed, 2008:3). Penulis berusaha dilaksanakan mulai pada bulan November
mengolah data penelitian dari berbagai sumber 2012.
tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah,
Sesuai dengan Teori yang peneliti
artikel, dan jurnal, atau dokumen-dokumen
gunakan yaitu oleh Martani dan Lubis untuk
yang relevan dengan permasalahan yang
mengetahui pencapaian program Permakanan
dikaji.
ini, menggunakan 3 kreteria yaitu : 1.
Sesuai dengan judul penelitian ini, Pendekatan Sumber (resource approach), 2.
penelitian dilakukan untuk mengetahui Pendekatan proses (process approach), 3.
pencapaian program Permakanan Kota Pendekatan sasaran (goals approach).
Surabaya dengan menggunakan teori
1. Pendekatan Sumber (resource
efektifitas dari Martani dan Lubis, dengan
approach)
metode pengumpulan data studi literatur dari
beberapa sumber tertulis jurnal dan dokumen Dalam menjalankan sebuah kebijakan
tertulis yang relevan terkait pelaksanaan memerlukan sumber daya baik fisik maupun
program Pemberian Permakanan di Kota non fisik, disini dikategorikan baik sumber
Surabaya daya berupa manusia maupun materil. Sumber
daya berarti seseorang atau bagian yang
Teknik analisis data yang digunakan
ditugaskan untuk menjalankan kebijakan dan
dalam penelitian ini adalah analisis model
sumber daya materil adalah anggaran/sumber
interaktif. Analisis model interaktif
materi lai yang dibutuhkan dalam menjalankan
memungkinkan analisis data kualitatif yang
sebuah program kebijakan. Kefektifan sebuah
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
program ditinjau dalam seberapa maksimal
secara terus menerus sampai tuntas sehingga
sumber daya yag tersedia dalam penerapan
datanya jenuh.Proses pelaksanaan analisis data
sebuah kebijakan sehingga kebijakan sesuai
dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu 1)
dengan tujuan dan target hasil yag telah
Reduksi data, 2) Penyajian Data (Data
ditetukan.
Display)dan 3) Pengambilan Kesimpulan.
Program Permakanan dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
penerapanya djalankan oleh Pemerintah Kota
Program Permakanan merupakan Surabaya bersama Dinas Sosial Kota Surabaya
sebuah progarm kebijakan yang bertujuan dimana data PMKS diperoleh dari data base
untuk memenuhi kebutuhan dasar berupa Dinas Sosial dan BAPEMAS Kota Surabaya.
permakanan bagi lanjut usia sangat miskin dan Dalam pelaksanannya melibatkan karang
lanjut usia terlantar. Hal menarik dari program werda di kelurahan seSurabaya dengan
pemberian permakanan bagi lanjut usia sangat dipandu oleh TKSK (Tenaga Kerja Sukarela
miskin dan lanjut usia terlantar ini merupakan Kecamatan) tiap-tiap Kecamatan se-Surabaya.
satu-satunya program di Indonesia yang hanya Untuk lebih memaksimalkan lagi jangkauan
ada di Surabaya. Secara sederhana program ini Dinas Sosial Kota Surabaya terkait jumlah
adalah pemberian Permakanan kepada Lansia lansia, selalu bekerja sama dengan kelurahan
RT/RW untuk melakukan keberhasilan pencapaian tujuan program
pendataan. pemerintah juga membuka untuk kebijakan. Proses dalam penerapan program
usulan usulan dari masyarakat setempat jika Permakanan melibatkan banyak pihak mulai
memang ada lansia yang belum terhitung, dari Dinas Sosial Kota Surabaya, BAPEMAS
sehingga data jumlah lansia selalu di-update Kota Surabaya, kelurahan RT/RW, dan
oleh Dinas Sosial Kota Surabaya dalam kurun masyarakat dalam hal pendataan jumlah lansia.
waktu tertentu. Dari upaya pemerintah tersebut Kemudian dalam penyelenggaraan kegiatan
umlah lnsia penerima jatah Permakanan pemberian permakanan dilaksanakan oleh
meningkat yang semula sebanyak 15.537 kelompok masyarakat dan petugas kirim.
orang pada 2017, menjadi 17.537 orang pada Sesuai dengan Peraturan Walikota Surabaya
2018. Langkah pemerintah dalam Nomor 19 Tahun 2016 Kelompok masyarakat
penyelenggaran dan pemaksimalan sudah meliputi : a. IPSM Kelurahan untuk pemberian
sangat baik dimana pemerintah juga permakanan bagi Penyandang Disabilitas; b.
melibatkan masyarakat untuk membantu Karang Werdha untuk pemberian permakanan
sehingga program permakanan ini bisa bagi Lanjut usia; dan c. Panti Sosial untuk
menyebar ke seluruh bagian Kota Surabaya. pemberian permakanan bagi anak yatim
dan/atau piatu.
Sumber dana/ anggaran program
Permakanan ini adalah di ambil dari APBD Dari proses perencanaan program,
Kota Surabaya. Alokasi anggaran untuk pemerintah sudah sangat bagus dengan upaya
program permakanan di Surabaya tahun 2017 melibatkan banyak pihak yang bersinggungan
ini mencapai Rp 120 miliar. Untuk biaya jatah langsung dengan lansia sehingga penerapan
makan tiap hari untuk para lansia patok Rp program bisa selalu diperbarui untuk jumlah
11.000,00, yang kemudian akan naik menjadi penerima dan juga selalu bisa dievaluasi
Rp15.040 pada 2018 karena pemerintah juga sehingga program bisa selalu ditingkatkan.
berusaha menyesuaikan harga bahan pangan Kemudian dalam hal pelaksanaan program
yang terus naik. Dalam segi alokasi anggaran dengan melibatkan beberapa kelompok
pemerintah Kota Surabaya sangat fleksibel masyarakat adalah upaya yang sangat efektif
terhadap kondisi lapangan yang bahkan untuk membantu kelancaran program dan tepat
menuntut untuk kenaikan jumlah alokasi sasaran.
anggaran, terlihat rencana pemerintah untuk
3. Pendekatan sasaran (goals approach)
menaikan jumlah nilai anggaran ditahun 2018.
Ini terbilang sangat bagus dan menunjukan Pendekatan ini menilai efektifitas
keseriusan pemerintah dalam penanganan program dari output/hasil dari peogram
penerpan program Permakanan ini semaksimal kebijakan yang dijalankan apakah mencapai
mungkin menjangkau keseluruh lapisan tujuan atau malah melenceng sehingga
masyarakat. dikatakan gagal sebuah kebijakan tersebut.
Dari segi ini hasil dari program kebijakan
2. Pendekatan proses (process approach)
permakanan sampai saat ini sangat baik
Proses dalam penerapan kebijakan dimana dapat kita lihat bisa dipenuhinya
menjadi salah satu kreteria untuk menilai target-target yang ditentukan dari awal
kefektifan sebuah program, prose merupakan kebijakan berjalan hingga saat ini. Jumlah
bagian terpenting dari pelaksanaan kegiatan penerima misalnya setiap tahun mengalami
yang juga sangat mempengaruhi tingkat kenaikan yang signifikan dan semua itu bisa
teratasi dan bahkan terus bertambah. Melihat elemen organisasi/kelompok masyarakat yang
daribeberapa referensi study literatur salaing bekerja sama dalam pelaksanaan
penelitian yang membahas tentang program program juga terkoordinir dengan sangat baik.
ini, pelayanan pemerintah terhadap program Ini membuat sebuah output program kebijakan
permakanan ini sangat lah bagus di mata yang sangat baik. Tak berhenti disitu dalam hal
masyarakat kebanyakan dari masyarakat evaluasi pemerintah juga selalu terbuka
merasa puas terhadap program permakanan menerima masukandan saran dari masyarakat
ini. Hal ini disebabkan pula karena setiap atau siapapun sehingga program ini akan
tenaga penyelenggara bisa terkoordinasi dievaluasi pelaksanaanya setiap kurun waktu
dengan baik dan terbuka dengan masukan tiap bulanya. Tentu dapat kita lihat Program
masyarakat dan menjalankan fungsi Permakanan ini sangatlah efektif terlihat dari
evaluasididalam kurun waktu tiap bulan. beberapa aspek yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN B. SARAN
Program permakanan ini merupakan Walaupun sudah banyak keberhasilan
trobosan yang sangat bagus sebagai upaya yang dihasilkan oleh program permakanan ini
Pemerintah Kota Surabaya dalam penjaminan . namun pemerintah sebagai pelaksana
kesejah teraan sosial masyarakat. Lansia kebijakan harus selalu memperhatikan
sebagai masyarakat yang rentan sangat kekuragan kekurangan yang ada sehingga
memerlukan penjaminan kesejahteraan sosial penerapan program yang dikatakan efektif saat
yang sesuai. Progarm yang dijalankan ini bisa terus berkembang menjadi lebih baik
Pemerintah Kota Surabaya bersama Dinas lagi disetiap pelaksanaanya. Mungkin dari segi
Sosial Kota Surabaya ini sudah berlangsung sosialisasi sebaiknya Pemeritah Kota Surabaya
dalam kurun waktu sekitar 6 tahun. Dari waktu maupun Dinas Sosial setempat mungkin bisa
yang tidak sedikit tersebut saat ini penerima lebih diperluas agar jangkauan program
program permakanan khususnya lansia iniakan semakin luas dan seluruh lansia yang
mencapai 17.537 ribu, yang bisa dibilang membutuhkan di Kota Surabaya bisa terjaring
sejauh ini pemerintah sudah mengembangkan semua. Dan juga dalam penggunaan anggaran
program ini semakin baik dgn jangkauan lebih alangkah lebih baiknya juga selalu dikaji ulang
luas. Dalam hal pelayanan yang diberikan bisa agar tidak terjadi masalah akibat bergesekan
dikatakan pemerintah melalui program dengan anggaran untuk kegiatan program
Permakanan inisudah sangat bagus terlihat dari kebijakan lainya.
penelitian kepuasan masyarakat.
Serta bagi masyarakat bisa selalu
Dalam segi anggaran yang alokasikan berpartisipasi untuk membantu program
pemerintah juga sangat fleksibel sehingga permakanan ini bisa terus berkembang dan
dalam pelaksanaanya masalah anggaran ini tujuan kesejahteraan sosial masyarakat bisa
tidak menjadi hambatan. Partisipasi setiap tercapai dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2017/11/23/28967/dinsos-surabaya-update-data-
lansia-penerima-bantuan-jatah-makan diakses pada 17 Desember 2018
http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2018/208129-Penerima-Program-Permakanan-
Lansia-di-Surabaya-Naik-Jadi-17.537-Orang diakses pada 17 Desember 2018
GUTHRIE, JOANNE F. dan HWAN LIN, BIING. 2002. Overview of the Diets of Lower-
and Higher-Income Elderly and Their Food Assistance Options. Diakses pada 17 Desember
2018
Masih ada beberapa jurnal nasional yang belum dimasukan ke dalam daftar pustaka.

Anda mungkin juga menyukai