0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan7 halaman
Program permakanan di Kota Surabaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi fakir miskin dan terlantar. Program ini telah berjalan sejak 2012 dan dievaluasi secara berkala. Penelitian ini menilai pencapaian program permakanan dalam upaya jaminan kesejahteraan sosial di Kota Surabaya dengan menggunakan pendekatan efektivitas sumber daya, proses, dan pencapaian tujuan.
Deskripsi Asli:
Artikel mengenai bagaimana pencapaian sebuah program kesejahteraan masyarakat yaitu Program "Permakanan" oleh pemerintah kota Surabaya yang ditujukan untuk PMKS di Kota Surabaya.
Judul Asli
PENCAPAIAN PROGRAM “PERMAKANAN” UPAYA PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN BAGI PMKS DI KOTA SURABAYA
Program permakanan di Kota Surabaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi fakir miskin dan terlantar. Program ini telah berjalan sejak 2012 dan dievaluasi secara berkala. Penelitian ini menilai pencapaian program permakanan dalam upaya jaminan kesejahteraan sosial di Kota Surabaya dengan menggunakan pendekatan efektivitas sumber daya, proses, dan pencapaian tujuan.
Program permakanan di Kota Surabaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi fakir miskin dan terlantar. Program ini telah berjalan sejak 2012 dan dievaluasi secara berkala. Penelitian ini menilai pencapaian program permakanan dalam upaya jaminan kesejahteraan sosial di Kota Surabaya dengan menggunakan pendekatan efektivitas sumber daya, proses, dan pencapaian tujuan.
PENCAPAIAN PROGRAM “PERMAKANAN” UPAYA PERLINDUNGAN DAN
JAMINAN SOSIAL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN BAGI PMKS DI
KOTA SURABAYA
Oleh : NIDIAR FEBRIAN V. NIM 16040674066
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI NEGARA 2018 PENDAHULUAN Lansia). Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Kesejahteraan sosial merupakan salah Usia, menegaskan bahwa menegaskan bahwa satu persoalan strategis dalam sebuah Pemerintah berkewajiban memberikan pembangunan negara, Menurut Edi Suharto pelayanan dan perlindungan sosial bagi lanjut (2005) “ selain sebagai kondisi, kesejahteraan usia agar mereka dapat mewujudkan dan sosial juga didefinisikan sebagai arena atau menikmati taraf hidup yang wajar. domain utama tempat berkiprahnya pekerja Mewujudkan dan memelihara taraf sosial. Pemaknaan kesejahteraan sosial kesejahteraan dapat pula diartikan sebagai sebagai arena ini menempatkan kesejahteraan upaya untuk memperpanjang usia harapan sosial sebagai alat (means) untuk mencapai hidup, penghormatan dan penghargaan kepada tujuan pembangunan. Selain sebagai tujuan lanjut usia agar dapat menikmati taraf hidup akhir dan sebagai arena utama berkiprahnya yang wajar. pekerja sosial, kesejahteraan sosial juga sebagai kegiatan yang terorganisasi”. Dapat Menurut Undang-Undang Nomor 13 kita pahami bahwa kesejahteraan sosial Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia merupakan salah satu indikator penting untuk pada pasal 1 ayat 2 dikatakan bahwa lanjut usia mencapai tujuan pembangunan, hal ini bisa (lansia) adalah penduduk yang telah mencapai kita lihat baik pembagunan ekonomi, politik, usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan pertahanan dan keamanan di sebuah negara golongan masyarakat yang sangat rentan, tidak akan terwujud apabila jumlah penduduk walaupun banyak diantara lanjut usia yang miskin, pengangguran, dan angka putus masih produktif dan mampu berperan aktif sekolah cukup tinggi sehingga banyak terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa kesenjangan dan konflik sosial disetiap dan bernegara, namun karena faktor usianya struktur masyarakat negara yang tidak bisa lagi akan banyak menghadapi keterbatasan dikedalikan. sehingga memerlukan bantuan peningkatan kesejahteraan sosialnya. Dari data yang dirilis Melihat hal tersebut pemerintah oleh Kementrian Kesehatan Republik sebagai penyelenggara negara harus menjamin Indonesia, Pusat data dan Informasi kesejahteraan sosial masyarakatnya sebagai menyebutkan, pada tahun 2017 terdapat sekitar salah satu upaya untuk mewujudkan 23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia pembangunan nasional . Di Indonesia seperti (9.03%), diprediksi jumlah penduduk lansia yang tertuang dalam Undang Undang Dasar pada tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta), dan tahun kemudian tertuang juga dalam sila ke 5 2035 (48,19 juta). Besarnya jumlah penduduk Pancasila, mengamanatkan negara mempunyai lansia di Indonesia di masa depan membawa tanggung jawab untuk melindungi segenap dampak positif maupun negatif. Berdampak bangsa Indonesia dan memajukan positif, apabila penduduk lansia berada dalam kesejahteraan umum dalam rangka keadaan sehat, aktif dan produktif. Disisi lain, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh besarnya jumlah penduduk lansia menjadi rakyat Indonesia. Terdapat beberapa golongan beban jika lansia memiliki masalah penurunan masyarakat yang diatur dalam Undang- kesehatan yang berakibat pada peningkatan Undang yang wajib bagi pemerintah untuk biaya pelayanan kesehatan, penurunan menjamin kesejahteraan sosialnya salah pendapatan/penghasilan, peningkatan satunya adalah warga negara yang lanjut usia ( disabilitas, tidak adanya dukungan sosial dan bagi lansia sesuai dengan Peraturan Walikota lingkungan yang tidak ramah terhadap Surabaya Nomor 17 Tahun 2017 Tentang penduduk lansia. Perubahan Atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 19 Tahun 2016 Tentang pedoman Masalah kesehatan menjadi hal yang Pemberian Permakanan di Kota Surabaya. paling mendasar dari lansia selain faktor umur Tujuan dari program ini adalah sebagai upaya juga didukung oleh faktor keadaan lingkungan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan ekonomi masyarakat. Tingkatan berupa pangan bagi fakir miskin dan/atau kesejahteraan lansia sangat dipengaruhi oleh terlantar di Kota Surabaya agar memperoleh faktor tersebut, dalam hal pemenuhan kehidupan yang layak. Program ini sudah kebutuhan nutrisi salah satunya tentunya dilaksanakan sejak november tahun 2012 keadaan ekonomi dan lingkungan sangat dengan beberapa perubahan dan evaluasi, berpengaruh. “Secara khusus, lansia untuk itu penulis berusaha menyajikan artikel berpenghasilan rendah mungkin akan jurnal ini untuk melihat seberapa jauh menghadapi tantangan khusus dalam menjaga pencapaian implementasi program pola makan yang sehat. Data keamanan Permakanan oleh Pemerintah Kota Surabaya makanan diperoleh dari tahun 1999 Current dan Dinas Sosial Kota Surabaya dalam upaya Population Survey (CPS), dilakukan oleh AS jaminan kesejahteraan sosial masyarakat di Biro Sensus. Untuk CSFII dan CPS, sampling Kota Surabaya. bobot digunakan untuk menghasilkan perkiraan yang representatif secara nasional. Untuk mengetahui pencapaian Kami menemukan bahwa lansia program, penelitian akan dikaji menggunakan berpenghasilan rendah mengonsumsi kalori teori efektifitas. Adapun kriteria untuk lebih sedikit secara signifikan dibandingkan mengukur efektivitas suatu organisasi ada tiga lansia berpenghasilan lebih tinggi, lebih sedikit pendekatan yang dapat digunakan, seperti porsi makanan utama kelompok makanan yang dikemukakan oleh Martani dan Lubis Piramida Pangan, dan kebanyakan nutrisi. (1987:55), yakni: 1. Pendekatan Sumber Sekitar 6% rumah tangga lansia melaporkan (resource approach) yakni mengukur beberapa tingkat kerawanan pangan. Meskipun efektivitas dari input. Pendekatan makanan dan program bantuan nutrisi dapat mengutamakan adanya keberhasilan bermanfaat bagi orang tua, banyak yang tidak organisasi untuk memperoleh sumber daya, berpartisipasi. Banyak lansia berpenghasilan baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan rendah juga menghadapi hambatan fisiologis kebutuhan organisasi. 2. Pendekatan proses dan sosial untuk memperoleh diet yang sehat. (process approach) adalah untuk melihat Cara terbaik untuk memenuhi berbagai sejauh mana efektivitas pelaksanaan program kebutuhan ini adalah sebuah tantangan untuk dari semua kegiatan proses internal atau pendidik gizi, peneliti, dan pembuat mekanisme organisasi. 3. Pendekatan sasaran kebijakan.” ( J Nutr Educ Behav. 34:S31- (goals approach) dimana pusat perhatian pada S41.). output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output) yang sesuai Menangani hal tersebut salah satu dengan rencana. upaya penjaminan kesejahteraan masyarakat dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya METODE bersama Dinas Sosial Kota Surabaya adalah penerapan program pemberian “Permakanan” Jenis penelitian yang digunakan adalah khususnya, yang setiap ari didistribusikan studi literatur. Metode studi literatur adalah kepada lasia yang terdaftar dan memenuhi serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan kreteria yang telah di tentukan oleh Dinas metode pengumpulan data pustaka, membaca Sosial Kota Surabaya. Pelaksanaan dan mencatat, serta mengelolah bahan permakanan lansia terlantar dan sangat miskin penelitian (Zed, 2008:3). Penulis berusaha dilaksanakan mulai pada bulan November mengolah data penelitian dari berbagai sumber 2012. tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, Sesuai dengan Teori yang peneliti artikel, dan jurnal, atau dokumen-dokumen gunakan yaitu oleh Martani dan Lubis untuk yang relevan dengan permasalahan yang mengetahui pencapaian program Permakanan dikaji. ini, menggunakan 3 kreteria yaitu : 1. Sesuai dengan judul penelitian ini, Pendekatan Sumber (resource approach), 2. penelitian dilakukan untuk mengetahui Pendekatan proses (process approach), 3. pencapaian program Permakanan Kota Pendekatan sasaran (goals approach). Surabaya dengan menggunakan teori 1. Pendekatan Sumber (resource efektifitas dari Martani dan Lubis, dengan approach) metode pengumpulan data studi literatur dari beberapa sumber tertulis jurnal dan dokumen Dalam menjalankan sebuah kebijakan tertulis yang relevan terkait pelaksanaan memerlukan sumber daya baik fisik maupun program Pemberian Permakanan di Kota non fisik, disini dikategorikan baik sumber Surabaya daya berupa manusia maupun materil. Sumber daya berarti seseorang atau bagian yang Teknik analisis data yang digunakan ditugaskan untuk menjalankan kebijakan dan dalam penelitian ini adalah analisis model sumber daya materil adalah anggaran/sumber interaktif. Analisis model interaktif materi lai yang dibutuhkan dalam menjalankan memungkinkan analisis data kualitatif yang sebuah program kebijakan. Kefektifan sebuah dilakukan secara interaktif dan berlangsung program ditinjau dalam seberapa maksimal secara terus menerus sampai tuntas sehingga sumber daya yag tersedia dalam penerapan datanya jenuh.Proses pelaksanaan analisis data sebuah kebijakan sehingga kebijakan sesuai dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu 1) dengan tujuan dan target hasil yag telah Reduksi data, 2) Penyajian Data (Data ditetukan. Display)dan 3) Pengambilan Kesimpulan. Program Permakanan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN penerapanya djalankan oleh Pemerintah Kota Program Permakanan merupakan Surabaya bersama Dinas Sosial Kota Surabaya sebuah progarm kebijakan yang bertujuan dimana data PMKS diperoleh dari data base untuk memenuhi kebutuhan dasar berupa Dinas Sosial dan BAPEMAS Kota Surabaya. permakanan bagi lanjut usia sangat miskin dan Dalam pelaksanannya melibatkan karang lanjut usia terlantar. Hal menarik dari program werda di kelurahan seSurabaya dengan pemberian permakanan bagi lanjut usia sangat dipandu oleh TKSK (Tenaga Kerja Sukarela miskin dan lanjut usia terlantar ini merupakan Kecamatan) tiap-tiap Kecamatan se-Surabaya. satu-satunya program di Indonesia yang hanya Untuk lebih memaksimalkan lagi jangkauan ada di Surabaya. Secara sederhana program ini Dinas Sosial Kota Surabaya terkait jumlah adalah pemberian Permakanan kepada Lansia lansia, selalu bekerja sama dengan kelurahan RT/RW untuk melakukan keberhasilan pencapaian tujuan program pendataan. pemerintah juga membuka untuk kebijakan. Proses dalam penerapan program usulan usulan dari masyarakat setempat jika Permakanan melibatkan banyak pihak mulai memang ada lansia yang belum terhitung, dari Dinas Sosial Kota Surabaya, BAPEMAS sehingga data jumlah lansia selalu di-update Kota Surabaya, kelurahan RT/RW, dan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya dalam kurun masyarakat dalam hal pendataan jumlah lansia. waktu tertentu. Dari upaya pemerintah tersebut Kemudian dalam penyelenggaraan kegiatan umlah lnsia penerima jatah Permakanan pemberian permakanan dilaksanakan oleh meningkat yang semula sebanyak 15.537 kelompok masyarakat dan petugas kirim. orang pada 2017, menjadi 17.537 orang pada Sesuai dengan Peraturan Walikota Surabaya 2018. Langkah pemerintah dalam Nomor 19 Tahun 2016 Kelompok masyarakat penyelenggaran dan pemaksimalan sudah meliputi : a. IPSM Kelurahan untuk pemberian sangat baik dimana pemerintah juga permakanan bagi Penyandang Disabilitas; b. melibatkan masyarakat untuk membantu Karang Werdha untuk pemberian permakanan sehingga program permakanan ini bisa bagi Lanjut usia; dan c. Panti Sosial untuk menyebar ke seluruh bagian Kota Surabaya. pemberian permakanan bagi anak yatim dan/atau piatu. Sumber dana/ anggaran program Permakanan ini adalah di ambil dari APBD Dari proses perencanaan program, Kota Surabaya. Alokasi anggaran untuk pemerintah sudah sangat bagus dengan upaya program permakanan di Surabaya tahun 2017 melibatkan banyak pihak yang bersinggungan ini mencapai Rp 120 miliar. Untuk biaya jatah langsung dengan lansia sehingga penerapan makan tiap hari untuk para lansia patok Rp program bisa selalu diperbarui untuk jumlah 11.000,00, yang kemudian akan naik menjadi penerima dan juga selalu bisa dievaluasi Rp15.040 pada 2018 karena pemerintah juga sehingga program bisa selalu ditingkatkan. berusaha menyesuaikan harga bahan pangan Kemudian dalam hal pelaksanaan program yang terus naik. Dalam segi alokasi anggaran dengan melibatkan beberapa kelompok pemerintah Kota Surabaya sangat fleksibel masyarakat adalah upaya yang sangat efektif terhadap kondisi lapangan yang bahkan untuk membantu kelancaran program dan tepat menuntut untuk kenaikan jumlah alokasi sasaran. anggaran, terlihat rencana pemerintah untuk 3. Pendekatan sasaran (goals approach) menaikan jumlah nilai anggaran ditahun 2018. Ini terbilang sangat bagus dan menunjukan Pendekatan ini menilai efektifitas keseriusan pemerintah dalam penanganan program dari output/hasil dari peogram penerpan program Permakanan ini semaksimal kebijakan yang dijalankan apakah mencapai mungkin menjangkau keseluruh lapisan tujuan atau malah melenceng sehingga masyarakat. dikatakan gagal sebuah kebijakan tersebut. Dari segi ini hasil dari program kebijakan 2. Pendekatan proses (process approach) permakanan sampai saat ini sangat baik Proses dalam penerapan kebijakan dimana dapat kita lihat bisa dipenuhinya menjadi salah satu kreteria untuk menilai target-target yang ditentukan dari awal kefektifan sebuah program, prose merupakan kebijakan berjalan hingga saat ini. Jumlah bagian terpenting dari pelaksanaan kegiatan penerima misalnya setiap tahun mengalami yang juga sangat mempengaruhi tingkat kenaikan yang signifikan dan semua itu bisa teratasi dan bahkan terus bertambah. Melihat elemen organisasi/kelompok masyarakat yang daribeberapa referensi study literatur salaing bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian yang membahas tentang program program juga terkoordinir dengan sangat baik. ini, pelayanan pemerintah terhadap program Ini membuat sebuah output program kebijakan permakanan ini sangat lah bagus di mata yang sangat baik. Tak berhenti disitu dalam hal masyarakat kebanyakan dari masyarakat evaluasi pemerintah juga selalu terbuka merasa puas terhadap program permakanan menerima masukandan saran dari masyarakat ini. Hal ini disebabkan pula karena setiap atau siapapun sehingga program ini akan tenaga penyelenggara bisa terkoordinasi dievaluasi pelaksanaanya setiap kurun waktu dengan baik dan terbuka dengan masukan tiap bulanya. Tentu dapat kita lihat Program masyarakat dan menjalankan fungsi Permakanan ini sangatlah efektif terlihat dari evaluasididalam kurun waktu tiap bulan. beberapa aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN B. SARAN Program permakanan ini merupakan Walaupun sudah banyak keberhasilan trobosan yang sangat bagus sebagai upaya yang dihasilkan oleh program permakanan ini Pemerintah Kota Surabaya dalam penjaminan . namun pemerintah sebagai pelaksana kesejah teraan sosial masyarakat. Lansia kebijakan harus selalu memperhatikan sebagai masyarakat yang rentan sangat kekuragan kekurangan yang ada sehingga memerlukan penjaminan kesejahteraan sosial penerapan program yang dikatakan efektif saat yang sesuai. Progarm yang dijalankan ini bisa terus berkembang menjadi lebih baik Pemerintah Kota Surabaya bersama Dinas lagi disetiap pelaksanaanya. Mungkin dari segi Sosial Kota Surabaya ini sudah berlangsung sosialisasi sebaiknya Pemeritah Kota Surabaya dalam kurun waktu sekitar 6 tahun. Dari waktu maupun Dinas Sosial setempat mungkin bisa yang tidak sedikit tersebut saat ini penerima lebih diperluas agar jangkauan program program permakanan khususnya lansia iniakan semakin luas dan seluruh lansia yang mencapai 17.537 ribu, yang bisa dibilang membutuhkan di Kota Surabaya bisa terjaring sejauh ini pemerintah sudah mengembangkan semua. Dan juga dalam penggunaan anggaran program ini semakin baik dgn jangkauan lebih alangkah lebih baiknya juga selalu dikaji ulang luas. Dalam hal pelayanan yang diberikan bisa agar tidak terjadi masalah akibat bergesekan dikatakan pemerintah melalui program dengan anggaran untuk kegiatan program Permakanan inisudah sangat bagus terlihat dari kebijakan lainya. penelitian kepuasan masyarakat. Serta bagi masyarakat bisa selalu Dalam segi anggaran yang alokasikan berpartisipasi untuk membantu program pemerintah juga sangat fleksibel sehingga permakanan ini bisa terus berkembang dan dalam pelaksanaanya masalah anggaran ini tujuan kesejahteraan sosial masyarakat bisa tidak menjadi hambatan. Partisipasi setiap tercapai dengan maksimal. DAFTAR PUSTAKA https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2017/11/23/28967/dinsos-surabaya-update-data- lansia-penerima-bantuan-jatah-makan diakses pada 17 Desember 2018 http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2018/208129-Penerima-Program-Permakanan- Lansia-di-Surabaya-Naik-Jadi-17.537-Orang diakses pada 17 Desember 2018 GUTHRIE, JOANNE F. dan HWAN LIN, BIING. 2002. Overview of the Diets of Lower- and Higher-Income Elderly and Their Food Assistance Options. Diakses pada 17 Desember 2018 Masih ada beberapa jurnal nasional yang belum dimasukan ke dalam daftar pustaka.