Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SOSIOLOGI

DAMPAK KEMISKINAN TERHADAP KESEJAHTERAAN


SOSIAL: STUDI KASUS DI KOTA DEPOK

Kelompok: 3
Anggota Kelompok:
1. Anak Agung Gde Abel Sachio Karang
2. Ayla Izzati
3. Muhammad Tegar Fadilah
4. Secha Elva
5. Thristan Ammadhika Mahessa Arszy
6. Viviana Dewi Sartika

YAYASAN ABDI KARYA


SMA YADIKA 12 LIMO DEPOK
2023

I
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A) Latar belakang....................................................................................................
B) Rumusan Masalah..............................................................................................
C) Tujuan Penelitian...............................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................
A) Kerangka teori....................................................................................................
B) Temuan Penelitian..............................................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................
A) Kesimpulan dan Rekomendasi..........................................................................

I
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks. Kemiskinan tidak hanya
berkaitan dengan masalah rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi, tetapi
berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan, ketidak
berdayaannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan serta berbagai masalah
yang berkenaan dengan pembangunan manusia. Dimensi kemiskinan tersebut
termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat,
perawatan kesehatan yang kurang baik, dan tingkat pendidikan yang rendah.
Menurut penelitian Rahadian (2010), salah satu permasalahan yang dihadapi
secara serius oleh setiap negara di dunia adalah masalah kemiskinan. Dimensi
kemiskinan sangatlah luas dan bisa terjadi dimana saja. Kemiskinan bisa terjadi
pada siapa saja, baik ditingkat usia maupun ditingkat pendapatannya. Berdasarkan
data Word Bank (2016), Indonesia menempati posisi ke-enam dengan jumlah
orang miskin terbesar di dunia pada tahun 2014. World Bank (2016),
mendefinisikan tingkat kemiskinan nasional sebagai persentase dari populasi
penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang tidak hanya
menyangkut masalah pendapatan. Masalah lain, seperti kesehatan, pendidikan,
akses terhadap barang dan jasa, lokasi, kondisi geografis, gender, dan kondisi
lingkungan merupakan dimensi-dimensi kemiskinan yang juga memengaruhi
kondisi seseorang atau rumah tangga dalam status kemiskinan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apakah kota depok termasuk dalam kota yang memiliki penduduk miskin
terbanyak di Jawa Barat?
b. Apa dampak kemiskinan terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang
ekonomi masyarakat di Kota depok?
c. Bagaimana masyarakat di Kota depok mengatasi tantangan yang dihadapi
akibat kemiskinan?

I
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui bahwa Kota Depok memiliki penduduk miskin terbanyak
di Jawa Barat.
b. Untuk mengevaluasi dampak kemiskinan terhadap pendidikan, kesehatan, dan
peluang ekonomi masyarakat di Kota depok.
c. Untuk memahami strategi dan mekanisme yang digunakan oleh masyarakat di
Kota depok dalam menghadapi kemiskinan.

I
BAB II
KAJIAN TEORI

A. KERANGKA TEORI
a) Menurut Ahli
Kemiskinan merupakan kondisi seseorang mengalami kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan dasar. Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai
oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya
kecukupan dan mutu pangan, rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak
serta rendahnya layanan pendidikan. Untuk mengukur kemiskinan, BPS
menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs
approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan
dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran (BPS, 2022). Kemiskinan
juga dapat diartikan dengan kekurangan dalam kesejahteraan dan perampasan
terhadap kebebasan untuk mencapai sesuatu dalam hidup seorang manusia
(Abdi, 2021). Secara umum, konsep kemiskinan dapat dibedakan ke dalam dua
jenis yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif (Bappenas, 2018).
Kemiskinan absolut adalah kondisi ketidakmampuan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan pokok minimum seperti pangan, sandang, kesehatan,
perumahan dan pendidikan. Kebutuhan pokok minimum ini bisa juga disebut
dengan kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar ini dikenal dengan istilah garis
kemiskinan. Penduduk yang pendapatannya di bawah garis kemiskinan
digolongkan sebagai penduduk miskin.
b) Menurut Narasumber
Narasumber kami menjelaskan bahwa Kemiskinan merupakan salah satu
persoalan yang tidak pernah luput dari perhatian pemerintah suatu negara
dibelahan dunia manapun. Bahkan kemiskinan menjadi persoalan fenomenal
dalam bidang ekonomi ataupun pendidikan yang menjadi titik ukur keberhasilan
pemerintah negara dari waktu ke waktu, terlebih pada negara yang sedang
berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara yang masuk dalam kategori

I
berkembang menyadari bahwa pentingnya memperhatikan masalah kemiskinan
dan mengusahakan segala upaya untuk menekannya dalam agenda
tahunan pemerintah.
1. Teori Kemiskinan Struktural
Kemiskinan Struktural, kemiskinan yang secara langsung maupun tidak
disebabkan oleh tatanan kelembagaan atau struktur sosial dalam masyarakat.
Tatanan kelembagaan atau struktur sosial disini dapat diartikan sebagai tatanan
organisasi maupun aturan permainan yang diterapkan.
2. Teori Kemiskinan Fungsional
Struktural fungsional menganggap bahwa masyarakat merupakan suatu sistem
yang terdiri dari bagian yang saling berkaitan, jika salah satu bagian mengalami
kerusakan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka akan
mempengaruhi struktur secara keseluruhan.
3. Teori Kemiskinan Sistematis
Kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber
daya yang menimbulkan adanya ketimpangan, Dan penduduk yang kurang
mampu mendapatkan sumber daya dengan jumlah yang terbatas dan kualitasnya
rendah. Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya
manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitasnya
rendah, yang pada gilirannya upayanya rendah. Rendahnya kualitas sumber
daya manusia ini karena rendahnya pendidikan, nasib yang kurang beruntung,
adanya diskriminasi, atau karena keturunan.

I
B. TEMUAN PENELITIAN
Persentase penduduk miskin Kota Depok tahun 2022 sebesar 2,53 persen
menduduki urutan nomor satu terendah se Jawa Barat.
Persentase Penduduk Miskin Di Jawa Barat

Dari grafik yang tertera di atas, Persentase penduduk miskin di Kota Depok pada
2021 mencapai 2,58 persen atau sebesar 63,86 ribu orang. Kenaikan angka
kemiskinan di tahun 2021 ke 2022 tidak sebesar tahun 2020 ke 2021. Pada periode
2021 ke 2022 (Persentase penduduk miskin Provinsi Jawa Barat turun sebesar 0,34
persen poin atau 124,36 ribu orang dan nasional turun sebesar 0,60 persen poin atau
1,38 juta orang).
kemiskinan akan terjadi karena diri kita sendiri, maka dari itu kita harus
berusaha untuk mempertahankan hidup kita supaya kita tidak jatuh miskin, selama
kita masih mempunyai kemauan dan kekuatan, kita tidak akan jatuh miskin.
Sekarang banyak cara untuk menghasilkan uang, misalnya banyak sekali orang
orang yang tidak kerja di kantoran, tetapi di pagi hari mereka sudah membuka
garasi mereka untuk memanaskan kendaraan bermotornya dan mengaktifkan
aplikasi seperti GO-JEK, Grab untuk mengantar anak sekolah, mengantar orang ke
kantor, stasiun dan terminal. Seandainya mereka tidak mempunyai kendaraan untuk
melakukan hal tersebut, pasti masih ada cara lain untuk menghasilkan uang seperti

I
menjadi pembantu rumah tangga, dan seandainya mereka tidak bisa melakukan
pekerjaan rumah tangga, pasti masih banyak cara untuk menghasilkan uang sesuai
dengan bakat yang mereka punya, kemiskinan akan menurun apabila orang orang
mau bekerja keras untuk mempertahankan hidup mereka.

C. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan melalui penelitian yang telah kami lakukan dengan yang terjadi di
lapangan, dampak yang dialami setiap daerah juga sama, upaya pemerintah sudah
sangat baik dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Indonesia sebagai salah satu negara yang masuk dalam kategori berkembang
menyadari bahwa pentingnya memperhatikan masalah kemiskinan dan mengusahakan
segala upaya untuk menekannya dalam agenda tahunan pemerinta.

Ada juga rekomendasi saran untuk pemerintah lebih baik lagi mengatasi masalah
sosial kemiskinan di Indonesia, agar angka kemiskinan di Indonesia semakin
menurun, diantaranya adalah :
1. Dengan meningkatkan pendapatan seperti peningkatan akses permodalan,
peningkatan kualitas produk dan akses pemasaran, pengembangan keterampilan dan
layanan usaha, serta pengembangan kewirausahaan, kemitraan, dan keperantaraan
2. Melakukan pembangunan di seluruh daerah yang dapat memberikan dampak
pendapatan bagi masyarakat setempat

Anda mungkin juga menyukai