KEMISKINAN
Disusun oleh :
Kelompok 1
KELAS XI MIPA 1
SMAN 3 MAROS
TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Misriah Majid sebagai
Guru mata pelajaran Sosiologi yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER ...................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Kemiskinan .........................................................................................6
2.2 Kriteria Kemiskinan ............................................................................7
2.3 Bentuk-bentuk Kemiskinan .................................................................9
2.4 Faktor-faktor.......................................................................................10
2.5 Dampak Kemiskinan..........................................................................11
2.6 Upaya Penanggulangan Kemiskinan..................................................12
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
b. Bagaimanakah kriteria kemiskinan?
c. Bagaimana bentuk-bentuk kemiskinan?
d. Apakah faktor-faktor kemiskinan?
e. Bagaimana dampak kemiskinan terhadap kehidupan masyarakat?
f. Bagaimana upaya penanggulangan kemiskinan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kemiskinan
Kemiskinan atau Miskin adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut
ilmiah yang telah mapan, dan lain-lain. Kemiskinan dipahami dalam berbagai
cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan
sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti
ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan
dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah
diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan
ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari
objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi
tempatnya bekerja melarang.
6
2.2 Kriteria Kemiskinan
A. Kriteria Para Ahli
Salah satu kriteria kemiskinan diungkapkan oleh para ahli. Berikut ini
akan dipaparkan ciri kemiskinan oleh beberapa ahli.
a. Edi Suhartono (2009) menyatakan
1.) Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
(Kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi).
2.) Rendahnya SDM dan keterbatasan SDA.
3.) Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun
mental.
4.) Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak terlantar,
perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, janda miskin,
serta kelompok terpinggirkan dan terpencil).
b. Emil Salim, mengemukakan karakteristik penduduk yang tergolong
miskin, antara lain sebagai berikut.
1.) Penduduk miskin pada umumnya tidak memiliki faktor-faktor
produksi (tanah, modal) sendiri.
2.) Di antara penduduk miskin terdapat kelompok usia muda yang
tidak memiliki keterampilan dan tingkat pendidikan yang memadai.
c. Frank Ellis, memaknai kemiskinan sebagai kekurangan sumber daya
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.
d. Parsudi Suparlan, mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu standar
tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya tingkat kekurangan materi
pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar
yang umum berlaku dalam masyarakat. Rendahnya standar
berpengaruh pada keadaan kesehatan, kehidupan moral, dan rasa harga
diri dari mereka yang tergolong miskin.
e. Syahrir menjabarkan kemiskinan sebagai suatu kondisi tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar, yakni:
7
1.) kebutuhan fisik dasar (basic physical needs), seperti bahan
makanan, pakaian,perumahan layak huni, dan layanan kesehatan.
2.) kebutuhan budaya dasar (basic cultural needs), seperti pendidikan,
rekreasi, dan jaminan social.
B. Kriteria BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
Sebagaimana tercantum pada Strategi Nasional Penanggulangan
Kemiskinan (BAPPENAS, 2009), kemiskinan didefinisikan sebagai
kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki ataupun
perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang lebih baik serta bermar-tabat.
C. Kriteria BPS (Badan Pusat Statistik)
kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekongomi
untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang
diukur dari sisi pengeluaran Adapun yang disebut penduduk miskin adalah
jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita setiap bulan di bawah garis
kemiskinan.
D. Kriteria Bank Dunia
Bank Dunia menyatakan bahwa kemiskinan adalah keadaan tidak
tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan kurang dari US $
1,25 per hari.
Kriteria kemiskinan antara lain:
1. Ketidakmampuan dalam pemenuhan kebutuhan hidup mendasar,
2. Terbatasnya akses pada layanan dan fasilitas umum:
3. Rendahnya kepemilikan faktor produksi;
4. Ketiadaan jaminan masa depan:
5. Kesulitan meningkatkan taraf hidup.
8
2.3 Bentuk-bentuk Kemiskinan
1. Berdasarkan dimensinya
a. Kemiskinan akibat globalisasi
Globalisasi yang bercirikan persaingan bebas akan menghasilkan
kelompok pemenang dan kelompok yang mengalami kekalahan.
Kelompok yang terkalahkan inilah yang seringkali terpinggirkan hingga
terjerat kemiskinan.
b. Kemiskinan terkait pembangunan
Kemiskinan terjadi karena belum meratanya pembangunan di
sejumlah daerah, kurangnya prioritas pembangunan yang menyentuh
kawasan pedesaan, hingga pesatnya laju pembangunan di perkotaan
yang menyebabkan tersisihnya segolongan warga yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.
c. Kemiskinan sosial
Mengacu pada kemiskinan yang dialami oleh perempuan, anak, dan
kelompok minoritas akibat diskriminasi dalam masyarakat. Kemiskinan
konsekuensial.
d. Kemiskinan konsekuensial
Merupakan dampak dari konflik, bencana alam, kerusakan
lingkungan, ataupun ledakan populasi.
2. Berdasarkan Jumlah Penyandangnya
a. Kemiskinan massa adalah kemiskinan yang dialami secara massal oleh
penduduk pada suatu wilayah atau kawasan tertentu. Hal ini berarti,
terdapat banyak warga yang secara faktual tidak mampu memenuhi
kebutuhan fisik minimumnya sehingga terpaksa hidup serba
kekurangan serta mengalami kondisi hidup tidak layak bagi harkat dan
martabat kemanusiaan.
b. Kemiskinan nonmassa adalah kemiskinan yang dihadapi oleh
segelintir warga saja.
3. Berdasarkan Penyebabnya
a. Kemiskinan alamiah
9
Kemiskinan alamiah disebabkan oleh daya dukung lingkungan yang
tidak memadai untuk menopang kehidupan manusia secara layak.
Daerah yang mengalami kemiskinan alamiah antara lain daerah yang
tandus, tidak memiliki potensi tambang, dan seandainya terdapat
perairan, sumberdayanya tidak berlimpah.
b. Kemiskinan struktural
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan lemahnya
sistem atau struktur sosial di dalam masyarakat. Masyarakat miskin
dibuat tidak berdaya akibat adanya pola kebijakan dan aturan dari
pemerintah yang tidak berpihak dan tidak memperhatikan kondisi
masyarakat miskin. Kondisi ini dapat dilihat dari terbatasnya akses
masyarakat miskin terhadap lapangan pekerjaan dan sulitnya
memperoleh pendidikan berkualitas.
c. Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural berasal dari merosotnya moral dan mentalitas
akibat kebudayaan yang diyakini dan dianut oleh masyarakat.
Fenomena kemiskinan kultural tampak dari dipertahankannya sifat-sifat
tertentu, seperti malas, tidak mau bekerja keras, selalu menggantungkan
hidupnya kepada belas kasihan orang lain, serta pasrah pada nasib tanpa
ada kemauan untuk berusaha dan bekerja.
10
3. Pendidikan yang Rendah
Individu yang memiliki pendidikan yang rendah, cenderung tidak
memiliki keterampilan, wawasan maupun pengetahuan yang memadai
untuk mendapatkan pekerjaan.
4. Terjadi Bencana Alam
Bencana alam dapat menjadi penyebab kemiskinan, karena masyarakat
yang terdampak bencana tersebut akan kehilangan harta bendanya.
5. Distribusi Pendapatan yang Tidak Merata
Distribusi pendapatan yang tidak merata dapat menyebabkan
terjadinya ketimpangan pada pola kepemilikan sumber daya.
11
untuk bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dengan masyarakat kaya
atau berkecukupan
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini
ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan
dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi
anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu
mendapat penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama
dengan masyarakat.
Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan, yang berarti
bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan
ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus
menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab
bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang
romantis baik dari pemerintah, non pemerintah dan semua lini masyarakat.
Dengan digalakkannya hal ini, kemungkinan kemiskinan akan mencapai hasil
yang seminimal mungkin.
13
DAFTAR PUSTAKA
14