Anda di halaman 1dari 9

Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan Dalam Mewujudkan

Keadilan dan Kesetaraan Jender


di Bidang Ekonomi Pada Masyarakat Jombang
(Studi Peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Jombang)

Rosseriayu Murenati Putri, Sjamsiar Sjamsuddin, Farida Nurani


Jurusan Administrasi Publik, FIA, Universitas Brawijaya,Malang
Email: ross_19mei@yahoo.co.id

Abstract
Women empowerment is an effort that can be taken to explore and develop the potential of women to
enhance the quality and productivity. Jombang regency is one of area in East Java, which has a major
problem associated with gender bias, especially in economics, before the role of Women Empowerment
and Family Planning Jombang. The purpose of this study is to describe and analyze how the women
empowerment in realizing gender equality and economic justice in Jombang society, related to the role
BPPKB Jombang and supporting factors also obstacles that committed by BPPKB Jombang. This study
uses descriptive qualitative research. The implementation of women empowerment brings justice and
equality in the economic field by BPPKB Jombang goes well, look at the success of the program and
activities. Moreover, it is in line with the existing function and Jombang community especially women
more empowered. However, in the women empowerment there are still problems, which is the main actor
just come from government and society. The involvement of private will be needed to create better
equality and justice of gender.

Keywords : Implementation of Women Empowerment; Economic; Justice and Equality of Gender

Abstrak
Pemberdayaan perempuan merupakan cara yang dapat ditempuh untuk menggali dan mengembangkan
potensi perempuan agar berkualitas dan produktif. Jombang merupakan Kabupaten di Jawa Timur, yang
memiliki permasalahan besar terkait dengan bias jender terutama di bidang ekonomi, sebelum adanya
peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang. Tujuan penelitian
ini untuk mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana pelaksanaan pemberdayaan perempuan dalam
mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender di bidang ekonomi pada masyarakat Jombang, terkait dengan
peran BPPKB Kabupaten Jombang serta faktor pendukung, dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan
perempuan yang dilakukan oleh BPPKB Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan untuk dapat mewujudkan keadilan
dan kesetaraan jender di bidang ekonomi yang dilakukan oleh BPPKB Kabupaten Jombang berjalan
dengan baik, nampak pada keberhasilan program serta kegiatan. Selain itu, hal tersebut sesuai dengan
tupoksi yang ada, serta masyarakat Jombang khususnya kaum perempuan lebih berdaya. Namun, dalam
pelaksanaan pemberdayaan perempuan masih terdapat keganjilan yaitu stakeholder hanya berasal dari
pemerintah dan masyarakat. Diperlukannya peran swasta agar keadilan dan kesetaraan jender dapat
menyeluruh.

Kata Kunci : Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan; Ekonomi; Keadilan dan Kesetaraan Jender

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 145


hidup perempuan itu sendiri. Untuk itu maka
Pendahuluan dipandang perlu mengeluarkan Instuksi
Pada hakekatnya manusia diciptakan Presiden (Inpres) No. 9 tahun 2000 tentang
menjadi 2 yaitu perempuan dan laki-laki. Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam
Keduanya diciptakan berbeda agar dapat pembangunan nasional dan panduan
saling melengkapi guna membangun suatu pelaksanaanya dalam rangka meningkatkan
kekuatan (sinergi) yang lebih kuat dan kedudukan, peran dan kualitas perempuan
bermanfaat bagi kelangsungan umat dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan
manusia dimuka bumi ini. Dalam gender (KKG). Lembaga atau organisasi
perkembangan selanjutnya telah terjadi apapun yang dipilih para perempuan dalam
dominasi oleh satu pihak dengan yang lain, mengaplikasikan potensi±potensi dirinya,
sehingga menimbulkan diskriminasi antara mempunyai makna sesuai dalam
perempuan dan laki-laki. Secara statistik peningkatan sumber daya manusia serta
pada umumnya kaum perempuan partisipasi dalam menciptakan iklim
mendapatkan posisi yang kurang kehidupan yang lebih kondusif. Sehingga
menguntungkan dalam berbagai aspek organisasi perempuan apapun bentuknya
kehidupan (Kantor Menteri Negara bukan sekedar wadah yang akan
Pemberdayaan Perempuan, 2000,h.3). mengumpulkan atau memberdayakan
Sejalan dengan perkembangan jaman potensi-potensi perempuan yang semakin
perempuan mulai menyadari ketinggalan, karena banyak hal yang dapat
ketertinggalannya dalam kehidupan publik. dilakukan oleh para aktivis perempuan
Kesadaran ini mendorong kaum perempuan secara kolektif apabila ingin maju dan ikut
untuk memperjuangkan haknya dalam serta menyelesaikan ketimpangan-
mengaktualisasikan dirinya, berperan dalam ketimpangan sosial yang bermuara pada
pembangunan dan mendapat akses yang ketidakadilan dan kesetaraan jender dalam
sama. Hakekat pembangunan nasional kehidupan. Hal tersebut berlaku di seluruh
adalah pembangunan manusia Indonesia wilayah Indonesia tidak terkecuali
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Kabupaten Jombang. Jombang merupakan
seluruhnya secara adil dan merata dangan Kabupaten yang menjadi percontohan bagi
Pancasila sebagai dasar tujuan dan Kabupaten lainnya dalam permasalahan
pembangunan Nasional. Dari statistik perempuan atau lebih spesifik lagi pada
penduduk Indonesia terlihat bahwa jumlah kesetaraan jender dan mencakup
kaum perempuan menempati prosentase perlindungan terhadap anak, serta misi
yang lebih besar dari pada kaum laki-laki Kabupaten Jombang untuk tahun 2014
yaitu 50,3% (BPS,2007). Dengan demikian menjadi Kabupaten Layak Anak. Tingkat
apabila didukung oleh kualitas tinggi maka perekonomian desa di Jombang sebagian
perempuan Indonesia akan menjadi potensi besar terbilang menengah ke bawah. Hal
produktif dan modal bagi pembangunan. tersebut dikarenakan minimnya pendapatan
Pada hakekatnya sasaran program laki-laki atau suami (Rekapitulasi Data
pemberdayaan perempuan diarahkan untuk Tepilah Jender, 2009). Agar suatu
mengembangkan dan mematangkan perekonomian keluarga dapat tercukupi,
berbagai potensi yang ada pada diri maka dengan ini peran perempuan sangat
perempuan yang memungkinkan dirinya diharapakan sebagai penunjang. Di sektor
dapat memanfaatkan hak dan kesempatan industri kecil dan rumah tangga ditandai
yang sama dengan laki-laki terhadap sumber dengan kepemilikan perempuan pada
daya pembangunan (Hasil Workshop industri yang rendah, peran perempuan di
Penguatan Kelembagaan PUG dan PUHA sektor informal cukup tinggi namun
se-Kabupaten Jombang, 2012). pekerjaan informal biasanya tidak ada
Dalam perencanaan, pelak-sanaan, standarisasi gaji / dibayar murah. Sifatnya
pemantauan dan evaluasi pada seluruh pasar tidak tetap, cenderung fluktuatif
kebijakan dan program pembangunan pendapatannya dan jarang tersentuh program
nasional disamping meningkatkan kualitas pembangunan (Rekapitulasi Data Terpilah
Jender, 2009).

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 146


Melalui program Peningkatan Peran rangkaian usaha pertumbuhan dan per-
Serta dan Kesetaraan Jender dalam ubahan yang berencana dan dilakukan secara
Pembangunan yang menjadi salah satu sadar oleh suatu bangsa, negara dan
program dari Badan Pemberdayaan pemerintah, menuju modernitas dalam
Perempuan dan Keluarga Berencana rangka pembinaan bangsa (nation
Kabupaten Jombang . Program tersebut building ´ Beberapa ahli menganjurkan
didukung dengan kegiatan Bimbingan bahwa pembangunan suatu daerah harus
Manajemen Usaha bagi Perempuan dalam mencakup tiga inti nilai (Kuncoro,
Mengelola Usaha. Yang merupakan cikal 2000,h.43):
bakal terwujudnya P3EL (Pemberdayaan a. Ketahanan (Sustenance):kemampuan
Perempuan Pengembang Ekonomi Lokal) untuk memenuhi kebutuhan
dimana suatu proses pemberdayaan pokok(pangan,papan, kesehatan, dan
perempuan terutama dalam bidang ekonomi proteksi) untuk mempertahankan hidup.
menjadi lebih terangkat dan perempuan ikut b. Harga diri (Self Esteem): pembangunan
berkecimpung dalam pembangunan. Dengan haruslah memanusiakan orang. Dalam
harapan akan dapat menumbuhkembangkan arti luas pembangunan suatu daerah
kelompok-kelompok usaha ekonomi haruslah meningkatkan kebanggaan
produktif yang dikelola oleh perempuan dan sebagai manusia yang berada di daerah
berbasis pada sumber daya ekonomi lokal itu.
yang tersedia. Serta dengan adanya kegiatan c. Freedom from servitude: kebebasan bagi
Pemberdayaan Perempuan Pemberian setiap individu suatu negara untuk
Keterampilan menjadikan suatu wadah atau berpikir, berkembang, berperilaku, dan
fasilitas bagi semua perempuan di Jombang berusaha untuk berpartisipasi dalam
untuk dapat lebih mengasah potensinya dan pembangunan.
melahirkan wirausaha baru.
Pemberdayaan Perempuan
Tinjauan Pustaka Pemberdayaan perempuan adalah usaha
Pembangunan pemampuan perempuan untuk memperoleh
Kata pembangunan sudah menjadi kata akses dan kontrol terhadap sumber daya
kunci dalam segala hal. Secara umum, kata ekonomi, politik, sosial dan budaya agar
ini diartikan sebagai usaha untuk perempuan dapat mengatur diri ,
memajukan kehidupan masyarakat dan meningkatkan rasa percaya diri untuk
warganya. Ada banyak sekali bidang mampu berperan dan berpartisipasi aktif
pembangunan yang menjadi tujuan dari guna memecahkan masalah pembangunan
pembangunan itu sendiri baik di bidang serta mampu membangun dirinya
ekonomi, infrastruktur, ataupun sumber daya (Anonymous, 2010). Pelaksanaan
manusia. Bagaimanapun juga, pembangunan pemberdayaan perempuan dalam
juga harus diarahkan dan ditujukan pada mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender
pembangunan sumber daya manusia, dimana telah dilaksanakan oleh negara dengan
nantinya akan mendorong lahirnya manusia adanya MDGs (Millenium Development
yang kreatif dan mandiri serta mempunyai *RDO¶V) terdapat indikator-indikator MDGs
inisiatif dan dapat memecahkan berbagai yang menjadi Rencana Pembangunan
macam permasalahan (Arief Budiman, Jangka Menengah Nasional 2010-2014
1995,h.55). Mengenai pengertian (RPJMN 2010-2014) (Hasil Workshop
pembangunan, para ahli memberikan Penguatan Kelembagaan PUG dan PUHA
definisi yang bermacam-macam seperti se-Kabupaten Jombang), antara lain,
halnya perencanaan. Istilah pembangunan mendorong kesetaraan jender dan
bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang pemberdayaan perempuan.
dengan orang lain, daerah yang satu
dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Jender
Negara lain. Siagian (1994,h.90) Jender berbeda dengan sex, meskipun secara
memberikan pengertian tentang etimologis artinya sama sama dengan sex,
SHPEDQJXQDQ VHEDJDL ³6XDWX XVDKD DWDX yaitu jenis kelamin (John M. Echols dan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 147


Hassan Shadily, 1983;h.517). Secara umum Pengarusutamaan Jender, antara lain
sex digunakan untuk mengidentifikasi (Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun
perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi 2009):
anatomi biologis, sedang jender lebih 1) Melaksanakan kegiatan dalam rangka
banyak berkonsentrasi kepada aspek sosial, peningkatan kualitas hidup perempuan
budaya, dan aspek-aspek nonbiologis melalui peningkatan sumberdaya
lainnya. Kalau studi sex lebih menekankan manusia dan pelatihan ketrampilan.
kepada perkembangan aspek biologis dan 2) Memfasilitasi dan melaksanakan
komposisi kimia dalam tubuh seorang laki- kegiatan dalam rangka peningkatan
laki dan seorang perempuan, maka studi kualitas peran pusat studi wanita
gender lebih menekankan kepada ( PSW ), organisasi masyarakat / LSM
perkembangan aspek maskulinitas dan pemerhati perempuan dan dunia usaha
femininitas seseorang. 3) Melaksanakan PUG yang terkait
dengan bidang pembangunan terutama
Pengarusutamaan Jender dibidang pendidikan, kesehatan,
Inpres No 9 tahun 2000 tentang ekonomi, hukum, dan HAM, politik,
pengarusutamaan jender dalam lingkungan dan sosial budaya
pembangunan Nasional, yaitu. Presiden 4) Mengembangkan usaha pemberdayaan
menginstruksikan kepada Menteri, Kepala perempuan dan kesejahteraan keluarga
Lembaga Pemerintah Non Departemen, serta masyarakat melalui kegiatan
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita
Tertinggi/Tinggi Negara, Panglima TNI, Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera)
Kapolri, Jaksa Agung, Gubernur, dan P3EL (Pemberdayaan Perempuan
Bupati/Walikota untuk melaksanakan Pengembang Ekonomi Lokal).
pengarusutamaan jender guna
terselenggaranya perencanaan, Metode Penelitian
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan Jenis penelitian yang digunakan dalam
evaluasi atas kebijakan dan program penelitian ini adalah penelitian deskriptif
pembangunan Nasional yang berspektif dengan Pendekatan kualitatif. Dalam
jender sesuai dengan bidang, tugas dan penelitian ini lokasi dan situs yang
fungsi serta kewenangan masing-masing. digunakan oleh peneliti untuk mengadakan
Ruang lingkup pengarusutamaan penelitian adalah Kabupaten Jombang
jender (PUG) mencakup aspek-aspek tepatnya di Badan Pemberdayaan
sebagai berikut (Inpres No. 9 Tahun 2000) Perempuan dan Keluarga Berencana
yaitu : Kabupaten Jombang. Analisis datanya
1) Perencanaan Model Interaktif oleh Miles dan Huberman
2) Pelaksanaan (1992,h.20) yaitu dengan cara pengumpulan
Pembentukan mekanisme data, reduksi data, penyajian data, dan
pelaksanaan pengarusutamaan penarikan kesimpulan.
jender, antara lain :
a) Forum Komunikasi Pembahasan
b) Kelompok Kerja Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan
c) Panitia Pengarah (Steering dalam Mewujudkan Keadilan dan
Committee) Kesetaraan Jender di Bidang Ekonomi
d) Tim Penggerak Pelaksanaan pemberdayaan perempuan
pengarusutamaan jender dalam perwujudan KKG bidang ekonomi
(Gender Focal Point) yang dilakukan Badan Pemberdayaan
3) Pemantauan Perempuan dan Keluarga Berencana
4) Monitoring dan Evaluasi Kabupaten Jombang, terselenggara dengan
baik dan maksimal. Pasalnya perempuan di
Tupoksi Jombang, baik yang di desa atau wilayah Ibu
Tugas dan Fungsi Sub Bidang Peningkatan kota Kabupaten merasakan adanya suatu
Kualitas Hidup Perempuan dan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 148


pemberdayaan perempuan. Dimana b) Kegiatan Bimbingan Manajemen
pemberdayaan perempuan merupakan suatu Bagi Perempuan dalam Mengelola
langkah yang diambil untuk dapat menggali Usaha (Kegiatan P3EL)
dan mengembangkan potensi perempuan Kegiatan P3EL ini merupakan turunan
agar menjadi berkualitas dan berdaya saing dari kegiatan bimbingan manajemen bagi
terutama di bidang ekonomi. BPPKB perempuan dalam mengelola usaha. Dimana
Kabupaten Jombang memberdayakan kegiatan ini difokuskan untuk mewujudkan
perempuan dengan membekali serta melatih keadilan dan kesetaraan jender di bidang
para perempuan di Jombang. Hal itu nampak ekonomi dengan jalan meningkatkan peran
dengan BPPKB Kabupaten Jombang perempuan dan pembangunan pedesaan. Hal
mampu melahirkan wirausaha baru sehingga tersebut dilakukan melalui pengembangan
membantu menunjang perekonomian kelembagaan dan usaha ekonomi produktif
keluarga serta perempuan dapat yang memanfaatkan potensi sumber daya
berpartisipasi dalam pembangunan. alam yang terkandung di desa. Dengan
Pelaksanaan pemberdayaaan perempuan ini harapan dapat memberikan peningkatan
secara langsung menciptakan atau pendapatan keluarga, sehingga kesejahteraan
mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender dapat terwujud. Dengan demikian akan
di bidang ekonomi. meningkatkan posisi perempuan menuju
1) Peranan BPPKB Kabupaten kesetaraan jender. Kegiatan ini dilakukan
Jombang terkait Program dan oleh BPPKB Kabupaten Jombang sejak
Kegiatan tahun 2003 tepatnya di Desa Alang-alang,
a) Program Peningkatan Peran Kecamatan Jogoroto. Kemudian kegiatan
Serta dan Kesetaraan Jender P3EL ini dilakukan secara berkelanjutan
dalam Pembangunan setiap tahunnya hingga saat ini pada tahun
Program ini dilaksanakan oleh 2012 tepatnya di Desa Gedongombo
BPPKB Kabupaten Jombang dalam rangka Kecamatan Ploso. Kegiatan P3EL di
memberdayakan perempuan untuk Kabupaten Jombang telah diterapkan di 14
mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender Desa, dan 10 Kecamatan.
di bidang ekonomi. Program ini dilakukan Badan Pemberdayaan Perempuan dan
dengan cara meningkatkan partisipasi Keluarga Berencana Kabupaten Jombang
perempuan dalam pembangunan. Dimana sudah bekerja sebagaimana mestinya. Dalam
dalam meningkatkan peran serta dari kegiatan tersebut baik pada proses maupun
perempuan tersebut dititikberatkan pada pelaksanaannya selalu melibatkan
penggalian serta pengembangan potensi perempuan dengan membentuk kelompok
yang dimiliki oleh perempuan. Hal tersebut kerja, yang bertujuan untuk mempermudah
dimaksukan untuk menyetarakan hak pengerjaanya. Hasil monitoring serta
perempuan dan laki-laki, agar sama-sama evaluasi, pada kegiatan P3EL ini telah
menikmati dan berpartisipasi dalam menunjukkan adanya suatu usaha yang
pembangunan. Program ini berjalan maksimal. Hal ini terlihat bahwa BPPKB
sebagaimana mestinya dan memperoleh Kabupaten Jombang ini melakukan semua
hasil atau capaian kerja sesuai dengan kegiatan berdasarkan pada buku pedoman
pedoman yang dibuat DPPKAD Kabupaten operasional P3EL, yaitu dengan adanya
Jombang (Dinas Pendapatan Pengelolaan pendampingan yang bertanggungjawab
Keuangan dan Aset Daerah). Program ini untuk memonitoring pelaksanaan kegiatan di
berhasil berkat adanya kegiatan-kegiatan lapangan dan bentuk pelaporan keuangan
yang dilaksanakan yang menunjang, yaitu yang nantinya akan disampaikan ke BPPKB
kegiatan bimbingan manajemen bagi Kabupaten Jombang. Sinergitas antara
perempuan dalam mengelola usaha atau kelompok kerja yang menjadi pelaksana
dengan nama lain P3EL dan kegiatan Kabupaten Jombang maupun pelaksana
pemberdayaan perempuan pemberian Desa/Kelurahan/Kecamatan sangat terjalin
keterampilan. dengan baik. Akibat hubungan tersebut,
kegiatan P3EL ini menjadi suatu kegiatan
yang berhasil. Dengan terpilihnya Desa

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 149


Genengan Jasem, Kecamatan Kabuh sebagai Anak). Kegiatan ini dipergunakan untuk
juara 1 Kabupaten pada tahun 2007. para perempuan yang memilki permasalahan
Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya ekonomi maupun yang ingin menjadi
faktor kerjasama pelaksananya saja, tetapi seorang wirausaha. Tentang permasalahan
juga dengan adanya keterlibatan masyarakat. dana, Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keterlibatan masyarakat dalam hal ini Keluarga Berencana Kabupaten Jombang
adalah masyarakat Desa GenenganJasem. memperoleh dari APBD Kabupaten. Untuk
Dimana masyarakat disana mendukung menentukan lokasi dan tempat dilaksanakan
sepenuhnya atas kegiatan P3EL ini. Hal ini pelatihan tersebut, berpedoman pada DPA
terlihat bahwa masyarakat dibudayakan (Dokumen Perencanaan Anggaran) SKPD
untuk menanam pohon pandan di setiap BPPKB Kabupaten Jombang. Kegiatan ini
lahan yang ada. Bagi perempuan yang juga tidak kalah berhasilnya dengan kegiatan
bekerja sebagai penganyam pandan ini tidak P3EL. Dimana kegiatan ini tujuannya bukan
melupakan tugas mereka sebagai ibu rumah hanya untuk perempuan di daerah desa yang
tangga. Mereka mengerjakan pekerjaan tertinggal tetapi memiliki potensi SDA,
tersebut sebagai pekerjaan sampingan, melainkan untuk semua perempuan di
setelah pekerjaan ibu rumah tangga selesai. Kabupaten Jombang agar lebih berdaya dan
c) Kegiatan Pemberdayaan Perempuan berkualitas. Hal tersebut semakin
Pemberian Keterampilan menunjukan benar-benar melaksanakan
Kegiatan ini ditujukan agar kaum pemberdayaan perempuan sebagaimana
perempuan memiliki keterampilan yang mestinya terkait dengan kegiatan yang
baik. Dimana potensi yang tersimpan pada dilakukan.
diri perempuan dapat dikembangkan. 2) Kesesuaian Tupoksi dengan
Pengembangan potensi perempuan ini Implementasi
adalah wujud nyata dari pemberdayaan Tugas pokok dan fungsi ini sudah
perempuan agar supaya perempuan lebih mencerminkan adanya keefektifan, sebab
berkualitas dan dapat turut serta dalam tidak ada suatu tanggungjawab ataupun
pembangunan. tugas yang tumpang tindih. Semua bekerja
Pelaksanaan kegiatan pemberian berdasarkan tupoksi yang ada. Khususnya di
keterampilan ini dilakukan BPPKB bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Kabupaten jombang dengan berbagai bentuk Perlindungan Anak yang kemudian
kegiatan maupun sosialisasi. Adapun jenis disempitkan pada Subbidang Peningkatan
kegiatan pemberian keterampilan sepanjang Kualitas Hidup Perempuan dan
tahun 2011-2012 adalah sebagai berikut : Pengarusutamaan Jender. Telah dilakukan
a. Pelatihan dan Sosialisasi Aneka Olahan dengan melaksanakan poin ketiga yaitu
Ikan tentang pelaksanakan kegiatan dalam
a. Pelatihan Keterampilan Anyaman rangka peningkatan kualitas hidup
Bambu perempuan melalui peningkatan sumberdaya
b. Pelatihan Keterampilan Pangan Non manusia dan pelatihan ketrampilan. Hal itu
Beras diimplementasikan dengan adanya berbagai
c. Pelatihan Merajut Benang kegiatan yang ada seperti Pelatihan dan
d. Pelatihan Pembuatan Kue Kering Sosialisasi Aneka Olahan Ikan, Pelatihan
Dalam pelaksanaan kegiatan BPPKB Keterampilan Anyaman Bambu, Pelatihan
bekerjasama dengan sejumlah pemateri- Keterampilan Pangan Non Beras dan
pemateri yang ahli dibidangnya. Para peserta Pelatihan Merajut Benang, Pelatihan
diberi materi penyuluhan berupa handout, Pembuatan Kue Kering. Kegiatan ini
dan disediakan konsumsi. Peserta kegiatan dilakukan sepanjang tahun 2011 sampai
pemberdayaan perempuan pemberian tahun 2012.
keterampilan adalah semua kaum BPPKB Kabupaten Jombang juga
perempuan yang ada di Jombang. Baik yang melakukan kegiatan yang ada pada poin
berasal dari perempuan P3EL, anggota kelima yaitu fasilitasi dan melaksanakan
P2WKSS, dan P4A (Pembentukan Pusat kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas
Pelayanan Pemberdayaan Perempuan dan peran pusat studi wanita (PSW), organisasi

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 150


masyarakat / LSM pemerhati perempuan dan mengerti tentang jender dan perempuan
dunia usaha. Hal ini diimplementasikan menjadi lebih berdaya guna tentunya.
dengan adanya serangkaian kegiatan Berdasarkan hal tersebut diatas,
pemberdayaan perempuan bidang pelatihan menunjukkan bahwa Badan Pemberdayaan
keterampilan yang salah satu anggotanya Perempuan dan Keluarga Berencana
berasal dari PSW (Pusat Studi Wanita). Kabupaten Jombang dalam menjalankan
PSW ini beranggotakan akademisi yang tugas pokok dan fungsinya sangat efektif
berada di Kabupaten Jombang sebut saja dan efisien. Karena terlihat jelas bahwa
Universitas Darul Ulum, STKIP Jombang, bentuk dari tanggungjawab BPPKB
STIE Dewantara Jombang, dan masih Kabupaten Jombang terutama di bidang
banyak lagi. Serta BPPKB Kabupaten ekonomi atau untuk mewujudkan keadilan
Jombang bekerjasama dengan LSM dan kesetaraan jender bidang ekonomi
pemerhati wanita yang gunanya untuk dilakukan dengan maksimal. Tidak adanya
membantu tugas mereka dalam satu poin pun yang tertinggal untuk
memberdayakan perempuan. LSM tersebut mewujudkan itu. Hal ini berarti BPPKB
seperti KPI (Koalisi Perempuan Indonesia Kabupaten Jombang dalam menjalankan
cabang Jombang), WCC (Women Cricis tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan
Centre), Narisakti Jombang. Dimana implementasinya.
kesemuanya itu dilakukan guna
menunjukkan bahwa BPPKB Kabupaten Faktor Pendukung dan Penghambat
Jombang benar-benar menjalankan apa yang Dengan adanya faktor-faktor yang
telah menjadi tanggungjawabnya dalam hal mendukung Badan Pemberdayaan
ini sebagai fasilitator. Perempuan dan Keluarga Berencana
Selain menjalankan yang ada pada poin Kabupaten Jombang, maka dapat dilihat
tiga dan lima. BPPKB Kabupaten Jombang bahwa baik internal maupun eksternal
juga menjalankan poin kedelapan yaitu menjadi kunci keberhasilan BPPKB
melaksanakan PUG yang terkait dengan Kabupaten Jombang dalam melaksanakan
bidang pembangunan terutama dibidang pemberdayaan perempuan untuk
ekonomi. Hal ini diimplementasikan dengan mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender
adanya program Peningkatan Peran Serta di Kabupaten Jombang. Anggaran yang
dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan diterima oleh BPPKB Kabupaten Jombang
yang disusun oleh kantor tersebut. Secara bermacam-macam terlihat dengan adanya
umum tentunya bertujuan untuk dana APBD. Dalam hal ini adalah baik dari
memberdayakan perempuan dengan alokasi APBD I dan II turut serta untuk dapat
modal atau dana, agar para perempuan dapat mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender
berkarya dan dapat berpartisipasi dalam dalam pembangunan. Serta adanya
kegiatan ekonomi dan kesamaan dalam dukungan dari sumber daya manusianya.
merasakan pembangunan. Dimana di bidang Pemberdayaan
Pada tupoksi ini pula, BPPKB Perempuan dan Perlindungan Anak ini
Kabupaten Jombang juga menjalankan apa memiliki 1 Kepala Bidang, 2 Kepala
yang terdapat di poin sembilan yaitu Subbidang, 4 orang staf yang memiliki
mengembangkan usaha pemberdayaan kemampuan serta pengetahuan yang kuat
perempuan dan kesejahteraan keluarga serta untuk dapat menjalankan tupoksinya.
masyarakat melalui kegiatan P2WKSS Kemudian didukung pula dengan saran dan
(Peningkatan Peranan Wanita Menuju prasarana yang lengkap. Dimana Badan
Keluarga Sehat dan Sejahtera) dan P3EL Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
(Pemberdayaan Perempuan Pengembang Berencana Kabupaten Jombang, memiliki 2
Ekonomi Lokal). Hal ini diimplementasikan mobil dinas, masing-masing pegawai diberi
dengan serangkaian kegiatan yang telah motor dinas, dan mendapatkan literatur
dipaparkan oleh penulis. Dalam hal untuk panduan pelaksanaan materi dari
pelaksanaan terselenggaranya P3EL dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan.
P2WKSS ini menjadikan suatu dobrakan Suatu keberhasilan program dan
bagi masyarakat Jombang agar lebih kegiatan yang dilakukan BPPKB Kabupaten

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 151


Jombang juga terdapat faktor pendukung tradisional. Selain hambatan diatas masih
dari luar BPPKB. Dimana dengan adanya ada lagi hambatan dari segi budaya. Dimana
keterlibatan masyarakat khususnya kaum masyarakat tidak ingin berkembang atau
perempuan yang aktif dalam setiap kegiatan maju, dikarenakan masih adanya pemikiran
pelatihan maupun sosialisasi terkait dengan yang tradisional.
pembinaan dan keterampilan yang dilakukan
oleh BPPKB. Dalam melakukan pembinaan Penutup
BPPKB tidak sendirian. Pasalnya BPPKB a. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan
mendatangkan fasilitator dari lembaga yang di Kabupaten Jombang terlaksana
ahli dibidang tersebut untuk memberikan dengan baik sehingga mewujudkan
pengarahan pada masyarakat Jombang. keadilan dan kesetaraan jender di
Selain itu pula adanya dukungan dari 51 bidang ekonomi pada masyarakat
SKPD Kabupaten Jombang. Selain itu pula Jombang.
dukungan didapat dengan para akademisi b. Terdapat 1 program pada BPPKB
yang ada di Kabupaten Jombang yang turun Kabupaten Jombang untuk
langsung ke lapangan untuk mengikuti melaksanakan pemberdayaan
kegiatan dalam rangka memberdayakan perempuan di bidang ekonomi, yaitu
perempuan. Serta adanya kerjasama yang program peningkatan peran serta dan
dilakukan Badan Pemberdayaan Perempuan kesetaraan jender dalam pembangunan.
dan Keluarga Berencana Kabupaten c. Kegiatan yang dilakukan dalam
Jombang dengan LSM (Lembaga Swadaya memberdayakan perempuan untuk
Masyarakat) yang ada di Jombang. Semua mewujudkan keadilan dan kesetaraan
kegiatan atau kerjasama yang dilakukan jender di bidang ekonomi adalah
BPPKB Kabupaten Jombang ini terlaksana kegiatan P3EL yang merupakan
dengan baik dengan adanya dukungan dana turunan dari kegiatan bimbingan
yang besar dan tepat sasaran. manajemen usaha bagi perempuan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan dalam mengelola usaha dan kegiatan
Keluarga Berencana Kabupaten Jombang pemberdayaan perempuan pemberian
tidak terlepas dengan adanya suatu faktor keterampilan. Dua kegiatan ini berhasil
yang memicu kendala dalam pelaksanaan dilaksanakan dengan baik oleh BPPKB
kegiatan maupun programnya. Hal itu Kabupaten Jombang sehingga
terlihat dengan adanya sumber daya manusia masyarakat Jombang khususnya kaum
yang dimiliki oleh BPPKB Kabupaten perempuan menjadi lebih berdaya,
Jombang yang berkisar 7 orang membuat potensinya lebih dapat berkembang.
suatu pelaksanaan kegiatan mengalami d. Selain itu pula apa yang menjadi tugas
kendala. Hal ini dikarenakan program dan pokok dan fungsi BPPKB sesuai
kegiatan yang dilakukan oleh BPPKB ini dengan implementasinya. Dengan tidak
sangat banyak. Selain faktor penghambat adanya overlapping, hal itu menjadikan
yang muncul dari dalam diri BPPKB sendiri, segala apa yang dijalankan oleh
terdapat faktor yang menghambat dari luar BPPKB Kabupaten Jombang khususnya
BPPKB. Dimana dari sisi pendidikan atau subbidang peningkatan kualitas hidup
intelektual masyarakat Jombang kurang dan pengarusutamaan jender berjalan
memahami keadilan dan kesetaraan jender. dengan sebagaimana mestinya.
Kurang modal yang diberikan ke desa dalam e. Terdapat peran masyarakat Jombang
hal ini terkait dengan kegiatan P3EL. dalam keberhasilan pelaksanaan
Pasalnya masih banyak desa di Jombang pemberdayaan perempuan untuk
yang semestinya diberikan modal bantuan mewujudkan keadilan dan kesetaraan
itu. Sehingga untuk dapat mengembangkan jender di bidang ekonomi yang
nilai kearifan lokal yang dimiliki desa dilakukan oleh BPPKB Kabupaten
tersebut kurang mencukupi. Kemudian dari Jombang.
segi teknologi dan informasi masih dirasa f. Faktor Pendukung
kurang, tidak adanya pemanfaatan teknologi 1) Anggaran, didukung penuh oleh
secara benar dan masyarakat masih sangat APBD (Anggaran Perencanaan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 152


Belanja Daerah) II, yaitu dari 6) Dukungan dari organisasi
Kabupaten Jombang, serta bantuan perempuan dan PSW (Pusat Studi
dari APBD Provinsi Wanita) di Kabupaten Jombang.
2) Memiliki Sumber Daya Manusia g. Faktor Penghambat
yang berkualitas 1) Kuantitas SDM yang dimiliki
3) Adanya kelengkapan sarana dan kurang memadai
prasarana bagi pegawai 2) Tingkat pemahaman masyarakat
4) Antusiasme masyarakat Jombang terkait dengan keadilan dan
khususnya anggota P4A kesetaraan jender kurang.
(Pembentukan Pusat Pelayanan 3) Dalam pengembangan ekonomi
Pemberdayaan Perempuan dan lokal kurang permodalan untuk
Anak) dan kaum perempuan. mengembangkan kearifan lokal.
5) Kerjasama dengan tim fasilitator 4) Tidak adanya pemanfaatan teknologi
Pengarusutamaan jender dan LSM secara benar. Masyarakat masih
(Lembaga Swadaya Masyarakat) sangat tradisional.
pemerhati perempuan 5) Terdapat budaya patriakhi pada
masyarakat.

Daftar Pustaka

Anonim (2009) Potensi Perempuan Kabupaten Jombang. Jombang, Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana
Anonymous (2010) Sekilas tentang Pemberdayaan Perempuan.10 Desember 2012
<http//www.kelurahanpondokbambu.com>
Agus P, Herliawati. (2009) Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dan Pengembangan Modal Sosial.
Jakarta : Universitas Indonesia.03 Agustus 2012 <http//www.google.com>
Budiman, Arief. (1995) Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta, PT.Gramedia Pustakan Utama
BPS (2007) Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia. Jakarta, BPS
Miles, Matthew B. Dan A. Michael Huberman. (1992) Analisis Data Kualitatif. Jakarta,UI Press.
BKKBN (2000) Kumpulan Bahan Pembelajaran Pelatihan Pengarusutamaan Gender (PUG)
Bidang Kesehatan Reproduksi dan Kependudukan. Jakarta, Pusat Pelatihan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan BKKBN
Kuncoro, Mudrajad. (2000) Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, AMP YKPN.03 Agustus 2012
<http//www.google.com>
Siagian, Sondang.P. (1994) Administrasi Pembangunan. Jakarta, Gunung Sari. 03 Agustus
<http//www.google.com>
Workshop Penguatan Kelembagaan PUG dan PUHA se-Kabupaten Jombang. (2012) Implementasi PUG
dan PUHA pada Tingkat Kebijakan Pemerintahan Desa. Panitia : Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Jender
Peraturan Bupati Jombang no. 6 tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 153

Anda mungkin juga menyukai