Anda di halaman 1dari 11

PEMERSALAHAN PADA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Tugas ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah Berpikir Kritis

Oleh:

Nadhifatun Khulaidah

NIM. P2.06.24.6.17.029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN

2021
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 1
Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan Dalam Mewujudkan
Keadilan dan Kesetaraan Jender
di Bidang Ekonomi Pada Masyarakat Jombang
(Studi Peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Jombang)

Rosseriayu Murenati Putri, Sjamsiar Sjamsuddin, Farida Nurani


Jurusan Administrasi Publik, FIA, Universitas
Brawijaya,Malang Email: ross_19mei@yahoo.co.id

Abstract
Women empowerment is an effort that can be taken to explore and develop the potential of women to
enhance the quality and productivity. Jombang regency is one of area in East Java, which has a major
problem associated with gender bias, especially in economics, before the role of Women Empowerment
and Family Planning Jombang. The purpose of this study is to describe and analyze how the women
empowerment in realizing gender equality and economic justice in Jombang society, related to the role
BPPKB Jombang and supporting factors also obstacles that committed by BPPKB Jombang. This study
uses descriptive qualitative research. The implementation of women empowerment brings justice and
equality in the economic field by BPPKB Jombang goes well, look at the success of the program and
activities. Moreover, it is in line with the existing function and Jombang community especially women
more empowered. However, in the women empowerment there are still problems, which is the main actor
just come from government and society. The involvement of private will be needed to create better
equality and justice of gender.

Keywords : Implementation of Women Empowerment; Economic; Justice and Equality of Gender

Abstrak
Pemberdayaan perempuan merupakan cara yang dapat ditempuh untuk menggali dan mengembangkan
potensi perempuan agar berkualitas dan produktif. Jombang merupakan Kabupaten di Jawa Timur, yang
memiliki permasalahan besar terkait dengan bias jender terutama di bidang ekonomi, sebelum adanya
peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang. Tujuan penelitian
ini untuk mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana pelaksanaan pemberdayaan perempuan dalam
mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender di bidang ekonomi pada masyarakat Jombang, terkait dengan
peran BPPKB Kabupaten Jombang serta faktor pendukung, dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan
perempuan yang dilakukan oleh BPPKB Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan untuk dapat mewujudkan keadilan
dan kesetaraan jender di bidang ekonomi yang dilakukan oleh BPPKB Kabupaten Jombang berjalan
dengan baik, nampak pada keberhasilan program serta kegiatan. Selain itu, hal tersebut sesuai dengan
tupoksi yang ada, serta masyarakat Jombang khususnya kaum perempuan lebih berdaya. Namun, dalam
pelaksanaan pemberdayaan perempuan masih terdapat keganjilan yaitu stakeholder hanya berasal dari
pemerintah dan masyarakat. Diperlukannya peran swasta agar keadilan dan kesetaraan jender dapat
menyeluruh.

Kata Kunci : Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan; Ekonomi; Keadilan dan Kesetaraan Jender

perkembangan selanjutnya telah terjadi


dominasi oleh satu pihak dengan yang lain,
Pendahuluan
sehingga menimbulkan diskriminasi antara
Pada hakekatnya manusia diciptakan
perempuan dan laki-laki. Secara statistik
menjadi 2 yaitu perempuan dan laki-laki.
pada umumnya kaum perempuan
Keduanya diciptakan berbeda agar dapat
mendapatkan posisi yang kurang
saling melengkapi guna membangun suatu
menguntungkan dalam berbagai aspek
kekuatan (sinergi) yang lebih kuat dan
kehidupan (Kantor Menteri Negara
bermanfaat bagi kelangsungan umat
Pemberdayaan Perempuan, 2000,h.3). Sejalan
manusia dimuka bumi ini. Dalam
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 2
dengan perkembangan jaman perempuan hidup perempuan itu sendiri. Untuk itu maka
mulai menyadari dipandang perlu mengeluarkan Instuksi
ketertinggalannya dalam kehidupan publik. Presiden (Inpres) No. 9 tahun 2000 tentang
Kesadaran ini mendorong kaum perempuan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam
untuk memperjuangkan haknya dalam pembangunan nasional dan panduan
mengaktualisasikan dirinya, berperan dalam pelaksanaanya dalam rangka meningkatkan
pembangunan dan mendapat akses yang kedudukan, peran dan kualitas perempuan
sama. Hakekat pembangunan nasional dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan
adalah pembangunan manusia Indonesia gender (KKG). Lembaga atau organisasi
seutuhnya dan pembangunan masyarakat apapun yang dipilih para perempuan dalam
seluruhnya secara adil dan merata dangan mengaplikasikan potensi–potensi dirinya,
Pancasila sebagai dasar tujuan dan mempunyai makna sesuai dalam
pembangunan Nasional. Dari statistik peningkatan sumber daya manusia serta
penduduk Indonesia terlihat bahwa jumlah partisipasi dalam menciptakan iklim
kaum perempuan menempati prosentase kehidupan yang lebih kondusif. Sehingga
yang lebih besar dari pada kaum laki-laki organisasi perempuan apapun bentuknya
yaitu 50,3% (BPS,2007). Dengan demikian bukan sekedar wadah yang akan
apabila didukung oleh kualitas tinggi maka mengumpulkan atau memberdayakan
perempuan Indonesia akan menjadi potensi potensi-potensi perempuan yang semakin
produktif dan modal bagi pembangunan. ketinggalan, karena banyak hal yang dapat
Pada hakekatnya sasaran program dilakukan oleh para aktivis perempuan
pemberdayaan perempuan diarahkan untuk secara kolektif apabila ingin maju dan ikut
mengembangkan dan mematangkan serta menyelesaikan ketimpangan-
berbagai potensi yang ada pada diri ketimpangan sosial yang bermuara pada
perempuan yang memungkinkan dirinya ketidakadilan dan kesetaraan jender dalam
dapat memanfaatkan hak dan kesempatan kehidupan. Hal tersebut berlaku di seluruh
yang sama dengan laki-laki terhadap sumber wilayah Indonesia tidak terkecuali
daya pembangunan (Hasil Workshop Kabupaten Jombang. Jombang merupakan
Penguatan Kelembagaan PUG dan PUHA Kabupaten yang menjadi percontohan bagi
se-Kabupaten Jombang, 2012). Kabupaten lainnya dalam permasalahan
Dalam perencanaan, pelak-sanaan, perempuan atau lebih spesifik lagi pada
pemantauan dan evaluasi pada seluruh kesetaraan jender dan mencakup
kebijakan dan program pembangunan perlindungan terhadap anak, serta misi
nasional disamping meningkatkan kualitas Kabupaten Jombang untuk tahun 2014
menjadi Kabupaten Layak Anak. Tingkat
perekonomian desa di Jombang sebagian
besar terbilang menengah ke bawah. Hal
tersebut dikarenakan minimnya pendapatan
laki-laki atau suami (Rekapitulasi Data
Tepilah Jender, 2009). Agar suatu
perekonomian keluarga dapat tercukupi,
maka dengan ini peran perempuan sangat
diharapakan sebagai penunjang. Di sektor
industri kecil dan rumah tangga ditandai
dengan kepemilikan perempuan pada
industri yang rendah, peran perempuan di
sektor informal cukup tinggi namun
pekerjaan informal biasanya tidak ada
standarisasi gaji / dibayar murah. Sifatnya
pasar tidak tetap, cenderung fluktuatif
pendapatannya dan jarang tersentuh program
pembangunan (Rekapitulasi Data Terpilah
Jender, 2009).
Melalui program Peningkatan Peran Pembangunan yang menjadi salah satu
Serta dan Kesetaraan Jender dalam program dari Badan Pemberdayaan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 3


Perempuan dan Keluarga Berencana rangkaian usaha pertumbuhan dan per-
Kabupaten Jombang . Program tersebut ubahan yang berencana dan dilakukan secara
didukung dengan kegiatan Bimbingan sadar oleh suatu bangsa, negara dan
Manajemen Usaha bagi Perempuan dalam pemerintah, menuju modernitas dalam
Mengelola Usaha. Yang merupakan cikal rangka pembinaan bangsa (nation
bakal terwujudnya P3EL (Pemberdayaan building)”. Beberapa ahli menganjurkan
Perempuan Pengembang Ekonomi Lokal) bahwa pembangunan suatu daerah harus
dimana suatu proses pemberdayaan mencakup tiga inti nilai (Kuncoro,
perempuan terutama dalam bidang ekonomi 2000,h.43):
menjadi lebih terangkat dan perempuan ikut a. Ketahanan (Sustenance):kemampuan
berkecimpung dalam pembangunan. Dengan untuk memenuhi kebutuhan
harapan akan dapat menumbuhkembangkan pokok(pangan,papan, kesehatan, dan
kelompok-kelompok usaha ekonomi proteksi) untuk mempertahankan hidup.
produktif yang dikelola oleh perempuan dan b. Harga diri (Self Esteem): pembangunan
berbasis pada sumber daya ekonomi lokal haruslah memanusiakan orang. Dalam
yang tersedia. Serta dengan adanya kegiatan arti luas pembangunan suatu daerah
Pemberdayaan Perempuan Pemberian haruslah meningkatkan kebanggaan
Keterampilan menjadikan suatu wadah atau sebagai manusia yang berada di daerah
fasilitas bagi semua perempuan di Jombang itu.
untuk dapat lebih mengasah potensinya dan c. Freedom from servitude: kebebasan bagi
melahirkan wirausaha baru. setiap individu suatu negara untuk
berpikir, berkembang, berperilaku, dan
Tinjauan Pustaka berusaha untuk berpartisipasi dalam
Pembangunan pembangunan.
Kata pembangunan sudah menjadi kata
kunci dalam segala hal. Secara umum, kata Pemberdayaan Perempuan
ini diartikan sebagai usaha untuk Pemberdayaan perempuan adalah usaha
memajukan kehidupan masyarakat dan pemampuan perempuan untuk memperoleh
warganya. Ada banyak sekali bidang akses dan kontrol terhadap sumber daya
pembangunan yang menjadi tujuan dari ekonomi, politik, sosial dan budaya agar
pembangunan itu sendiri baik di bidang perempuan dapat mengatur diri ,
ekonomi, infrastruktur, ataupun sumber daya meningkatkan rasa percaya diri untuk
manusia. Bagaimanapun juga, pembangunan mampu berperan dan berpartisipasi aktif
juga harus diarahkan dan ditujukan pada guna memecahkan masalah pembangunan
pembangunan sumber daya manusia, dimana serta mampu membangun dirinya
nantinya akan mendorong lahirnya manusia (Anonymous, 2010). Pelaksanaan
yang kreatif dan mandiri serta mempunyai pemberdayaan perempuan dalam
inisiatif dan dapat memecahkan berbagai mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender
macam permasalahan (Arief Budiman, telah dilaksanakan oleh negara dengan
1995,h.55). Mengenai pengertian adanya MDGs (Millenium Development
pembangunan, para ahli memberikan Goal’s) terdapat indikator-indikator MDGs
definisi yang bermacam-macam seperti yang menjadi Rencana Pembangunan
halnya perencanaan. Istilah pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014
bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang (RPJMN 2010-2014) (Hasil Workshop
dengan orang lain, daerah yang satu Penguatan Kelembagaan PUG dan PUHA
dengan daerah lainnya, Negara satu dengan se-Kabupaten Jombang), antara lain,
Negara lain. Siagian (1994,h.90) mendorong kesetaraan jender dan
memberikan pengertian tentang pemberdayaan perempuan.
pembangunan sebagai “Suatu usaha atau
Jender
Jender berbeda dengan sex, meskipun secara
etimologis artinya sama sama dengan sex,
yaitu jenis kelamin (John M. Echols dan
Hassan Shadily, 1983;h.517). Secara umum perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi
sex digunakan untuk mengidentifikasi anatomi biologis, sedang jender lebih banyak

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 4


berkonsentrasi kepada aspek sosial, budaya, Pengarusutamaan Jender, antara lain
dan aspek-aspek nonbiologis lainnya. Kalau (Peraturan Bupati Jombang Nomor 6 Tahun
studi sex lebih menekankan kepada 2009):
perkembangan aspek biologis dan komposisi 1) Melaksanakan kegiatan dalam rangka
kimia dalam tubuh seorang laki- laki dan peningkatan kualitas hidup perempuan
seorang perempuan, maka studi gender lebih melalui peningkatan sumberdaya
menekankan kepada perkembangan aspek manusia dan pelatihan ketrampilan.
maskulinitas dan femininitas seseorang. 2) Memfasilitasi dan melaksanakan
kegiatan dalam rangka peningkatan
Pengarusutamaan Jender kualitas peran pusat studi wanita
Inpres No 9 tahun 2000 tentang ( PSW ), organisasi masyarakat / LSM
pengarusutamaan jender dalam pemerhati perempuan dan dunia usaha
pembangunan Nasional, yaitu. Presiden 3) Melaksanakan PUG yang terkait
menginstruksikan kepada Menteri, Kepala dengan bidang pembangunan terutama
Lembaga Pemerintah Non Departemen, dibidang pendidikan, kesehatan,
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga ekonomi, hukum, dan HAM, politik,
Tertinggi/Tinggi Negara, Panglima TNI, lingkungan dan sosial budaya
Kapolri, Jaksa Agung, Gubernur, 4) Mengembangkan usaha pemberdayaan
Bupati/Walikota untuk melaksanakan perempuan dan kesejahteraan keluarga
pengarusutamaan jender guna serta masyarakat melalui kegiatan
terselenggaranya perencanaan, P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera)
evaluasi atas kebijakan dan program dan P3EL (Pemberdayaan Perempuan
pembangunan Nasional yang berspektif Pengembang Ekonomi Lokal).
jender sesuai dengan bidang, tugas dan
fungsi serta kewenangan masing-masing.
Metode Penelitian
Ruang lingkup pengarusutamaan
Jenis penelitian yang digunakan dalam
jender (PUG) mencakup aspek-aspek
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
sebagai berikut (Inpres No. 9 Tahun 2000)
dengan Pendekatan kualitatif. Dalam
yaitu :
penelitian ini lokasi dan situs yang
1) Perencanaan
digunakan oleh peneliti untuk mengadakan
2) Pelaksanaan
penelitian adalah Kabupaten Jombang
Pembentukan mekanisme
tepatnya di Badan Pemberdayaan
pelaksanaan pengarusutamaan
Perempuan dan Keluarga Berencana
jender, antara lain :
Kabupaten Jombang. Analisis datanya
a) Forum Komunikasi
Model Interaktif oleh Miles dan Huberman
b) Kelompok Kerja
(1992,h.20) yaitu dengan cara pengumpulan
c) Panitia Pengarah (Steering
data, reduksi data, penyajian data, dan
Committee)
penarikan kesimpulan.
d) Tim Penggerak
pengarusutamaan jender
(Gender Focal Point) Pembahasan
3) Pemantauan Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan
4) Monitoring dan Evaluasi dalam Mewujudkan Keadilan dan
Kesetaraan Jender di Bidang Ekonomi
Tupoksi Pelaksanaan pemberdayaan perempuan
Tugas dan Fungsi Sub Bidang Peningkatan dalam perwujudan KKG bidang ekonomi
Kualitas Hidup Perempuan dan yang dilakukan Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Jombang, terselenggara dengan
baik dan maksimal. Pasalnya perempuan di
Jombang, baik yang di desa atau wilayah Ibu
kota Kabupaten merasakan adanya suatu
pemberdayaan perempuan. Dimana dan mengembangkan potensi perempuan agar
pemberdayaan perempuan merupakan suatu menjadi berkualitas dan berdaya saing
langkah yang diambil untuk dapat menggali terutama di bidang ekonomi. BPPKB
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 5
Kabupaten Jombang memberdayakan b) Kegiatan Bimbingan Manajemen
perempuan dengan membekali serta melatih Bagi Perempuan dalam Mengelola
para perempuan di Jombang. Hal itu nampak Usaha (Kegiatan P3EL)
dengan BPPKB Kabupaten Jombang Kegiatan P3EL ini merupakan turunan
mampu melahirkan wirausaha baru sehingga dari kegiatan bimbingan manajemen bagi
membantu menunjang perekonomian perempuan dalam mengelola usaha. Dimana
keluarga serta perempuan dapat kegiatan ini difokuskan untuk mewujudkan
berpartisipasi dalam pembangunan. keadilan dan kesetaraan jender di bidang
Pelaksanaan pemberdayaaan perempuan ini ekonomi dengan jalan meningkatkan peran
secara langsung menciptakan atau perempuan dan pembangunan pedesaan. Hal
mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender tersebut dilakukan melalui pengembangan
di bidang ekonomi. kelembagaan dan usaha ekonomi produktif
1) Peranan BPPKB Kabupaten yang memanfaatkan potensi sumber daya
Jombang terkait Program dan alam yang terkandung di desa. Dengan
Kegiatan harapan dapat memberikan peningkatan
a) Program Peningkatan Peran pendapatan keluarga, sehingga kesejahteraan
Serta dan Kesetaraan Jender dapat terwujud. Dengan demikian akan
dalam Pembangunan meningkatkan posisi perempuan menuju
Program ini dilaksanakan oleh kesetaraan jender. Kegiatan ini dilakukan
BPPKB Kabupaten Jombang dalam rangka oleh BPPKB Kabupaten Jombang sejak
memberdayakan perempuan untuk tahun 2003 tepatnya di Desa Alang-alang,
mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender Kecamatan Jogoroto. Kemudian kegiatan
di bidang ekonomi. Program ini dilakukan P3EL ini dilakukan secara berkelanjutan
dengan cara meningkatkan partisipasi setiap tahunnya hingga saat ini pada tahun
perempuan dalam pembangunan. Dimana 2012 tepatnya di Desa Gedongombo
dalam meningkatkan peran serta dari Kecamatan Ploso. Kegiatan P3EL di
perempuan tersebut dititikberatkan pada Kabupaten Jombang telah diterapkan di 14
penggalian serta pengembangan potensi Desa, dan 10 Kecamatan.
yang dimiliki oleh perempuan. Hal tersebut Badan Pemberdayaan Perempuan dan
dimaksukan untuk menyetarakan hak Keluarga Berencana Kabupaten Jombang
perempuan dan laki-laki, agar sama-sama sudah bekerja sebagaimana mestinya. Dalam
menikmati dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut baik pada proses maupun
pembangunan. Program ini berjalan pelaksanaannya selalu melibatkan
sebagaimana mestinya dan memperoleh perempuan dengan membentuk kelompok
hasil atau capaian kerja sesuai dengan kerja, yang bertujuan untuk mempermudah
pedoman yang dibuat DPPKAD Kabupaten pengerjaanya. Hasil monitoring serta
Jombang (Dinas Pendapatan Pengelolaan evaluasi, pada kegiatan P3EL ini telah
Keuangan dan Aset Daerah). Program ini menunjukkan adanya suatu usaha yang
berhasil berkat adanya kegiatan-kegiatan maksimal. Hal ini terlihat bahwa BPPKB
yang dilaksanakan yang menunjang, yaitu Kabupaten Jombang ini melakukan semua
kegiatan bimbingan manajemen bagi kegiatan berdasarkan pada buku pedoman
perempuan dalam mengelola usaha atau operasional P3EL, yaitu dengan adanya
dengan nama lain P3EL dan kegiatan pendampingan yang bertanggungjawab
pemberdayaan perempuan pemberian untuk memonitoring pelaksanaan kegiatan di
keterampilan. lapangan dan bentuk pelaporan keuangan
yang nantinya akan disampaikan ke BPPKB
Kabupaten Jombang. Sinergitas antara
kelompok kerja yang menjadi pelaksana
Kabupaten Jombang maupun pelaksana
Desa/Kelurahan/Kecamatan sangat terjalin
dengan baik. Akibat hubungan tersebut,
kegiatan P3EL ini menjadi suatu kegiatan
yang berhasil. Dengan terpilihnya Desa
Genengan Jasem, Kecamatan Kabuh sebagai Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya
juara 1 Kabupaten pada tahun 2007. faktor kerjasama pelaksananya saja, tetapi

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 6


juga dengan adanya keterlibatan masyarakat. Anak). Kegiatan ini dipergunakan untuk
Keterlibatan masyarakat dalam hal ini para perempuan yang memilki permasalahan
adalah masyarakat Desa GenenganJasem. ekonomi maupun yang ingin menjadi
Dimana masyarakat disana mendukung seorang wirausaha. Tentang permasalahan
sepenuhnya atas kegiatan P3EL ini. Hal ini dana, Badan Pemberdayaan Perempuan dan
terlihat bahwa masyarakat dibudayakan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang
untuk menanam pohon pandan di setiap memperoleh dari APBD Kabupaten. Untuk
lahan yang ada. Bagi perempuan yang menentukan lokasi dan tempat dilaksanakan
bekerja sebagai penganyam pandan ini tidak pelatihan tersebut, berpedoman pada DPA
melupakan tugas mereka sebagai ibu rumah (Dokumen Perencanaan Anggaran) SKPD
tangga. Mereka mengerjakan pekerjaan BPPKB Kabupaten Jombang. Kegiatan ini
tersebut sebagai pekerjaan sampingan, juga tidak kalah berhasilnya dengan kegiatan
setelah pekerjaan ibu rumah tangga selesai. P3EL. Dimana kegiatan ini tujuannya bukan
c) Kegiatan Pemberdayaan Perempuan hanya untuk perempuan di daerah desa yang
Pemberian Keterampilan tertinggal tetapi memiliki potensi SDA,
Kegiatan ini ditujukan agar kaum melainkan untuk semua perempuan di
perempuan memiliki keterampilan yang Kabupaten Jombang agar lebih berdaya dan
baik. Dimana potensi yang tersimpan pada berkualitas. Hal tersebut semakin
diri perempuan dapat dikembangkan. menunjukan benar-benar melaksanakan
Pengembangan potensi perempuan ini pemberdayaan perempuan sebagaimana
adalah wujud nyata dari pemberdayaan mestinya terkait dengan kegiatan yang
perempuan agar supaya perempuan lebih dilakukan.
berkualitas dan dapat turut serta dalam 2) Kesesuaian Tupoksi dengan
pembangunan. Implementasi
Pelaksanaan kegiatan pemberian Tugas pokok dan fungsi ini sudah
keterampilan ini dilakukan BPPKB mencerminkan adanya keefektifan, sebab
Kabupaten jombang dengan berbagai bentuk tidak ada suatu tanggungjawab ataupun
kegiatan maupun sosialisasi. Adapun jenis tugas yang tumpang tindih. Semua bekerja
kegiatan pemberian keterampilan sepanjang berdasarkan tupoksi yang ada. Khususnya di
tahun 2011-2012 adalah sebagai berikut : bidang Pemberdayaan Perempuan dan
a. Pelatihan dan Sosialisasi Aneka Olahan Perlindungan Anak yang kemudian
Ikan disempitkan pada Subbidang Peningkatan
a. Pelatihan Keterampilan Anyaman Kualitas Hidup Perempuan dan
Bambu Pengarusutamaan Jender. Telah dilakukan
b. Pelatihan Keterampilan Pangan Non dengan melaksanakan poin ketiga yaitu
Beras tentang pelaksanakan kegiatan dalam
c. Pelatihan Merajut Benang rangka peningkatan kualitas hidup
d. Pelatihan Pembuatan Kue Kering perempuan melalui peningkatan sumberdaya
Dalam pelaksanaan kegiatan BPPKB manusia dan pelatihan ketrampilan. Hal itu
bekerjasama dengan sejumlah pemateri- diimplementasikan dengan adanya berbagai
pemateri yang ahli dibidangnya. Para peserta kegiatan yang ada seperti Pelatihan dan
diberi materi penyuluhan berupa handout, Sosialisasi Aneka Olahan Ikan, Pelatihan
dan disediakan konsumsi. Peserta kegiatan Keterampilan Anyaman Bambu, Pelatihan
pemberdayaan perempuan pemberian Keterampilan Pangan Non Beras dan
keterampilan adalah semua kaum Pelatihan Merajut Benang, Pelatihan
perempuan yang ada di Jombang. Baik yang Pembuatan Kue Kering. Kegiatan ini
berasal dari perempuan P3EL, anggota dilakukan sepanjang tahun 2011 sampai
P2WKSS, dan P4A (Pembentukan Pusat tahun 2012.
Pelayanan Pemberdayaan Perempuan dan BPPKB Kabupaten Jombang juga
melakukan kegiatan yang ada pada poin
kelima yaitu fasilitasi dan melaksanakan
kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas
peran pusat studi wanita (PSW), organisasi
masyarakat / LSM pemerhati perempuan dan dengan adanya serangkaian kegiatan
dunia usaha. Hal ini diimplementasikan pemberdayaan perempuan bidang pelatihan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 7


keterampilan yang salah satu anggotanya mengerti tentang jender dan perempuan
berasal dari PSW (Pusat Studi Wanita). menjadi lebih berdaya guna tentunya.
PSW ini beranggotakan akademisi yang Berdasarkan hal tersebut diatas,
berada di Kabupaten Jombang sebut saja menunjukkan bahwa Badan Pemberdayaan
Universitas Darul Ulum, STKIP Jombang, Perempuan dan Keluarga Berencana
STIE Dewantara Jombang, dan masih Kabupaten Jombang dalam menjalankan
banyak lagi. Serta BPPKB Kabupaten tugas pokok dan fungsinya sangat efektif
Jombang bekerjasama dengan LSM dan efisien. Karena terlihat jelas bahwa
pemerhati wanita yang gunanya untuk bentuk dari tanggungjawab BPPKB
membantu tugas mereka dalam Kabupaten Jombang terutama di bidang
memberdayakan perempuan. LSM tersebut ekonomi atau untuk mewujudkan keadilan
seperti KPI (Koalisi Perempuan Indonesia dan kesetaraan jender bidang ekonomi
cabang Jombang), WCC (Women Cricis dilakukan dengan maksimal. Tidak adanya
Centre), Narisakti Jombang. Dimana satu poin pun yang tertinggal untuk
kesemuanya itu dilakukan guna mewujudkan itu. Hal ini berarti BPPKB
menunjukkan bahwa BPPKB Kabupaten Kabupaten Jombang dalam menjalankan
Jombang benar-benar menjalankan apa yang tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan
telah menjadi tanggungjawabnya dalam hal implementasinya.
ini sebagai fasilitator.
Selain menjalankan yang ada pada poin Faktor Pendukung dan Penghambat
tiga dan lima. BPPKB Kabupaten Jombang Dengan adanya faktor-faktor yang
juga menjalankan poin kedelapan yaitu mendukung Badan Pemberdayaan
melaksanakan PUG yang terkait dengan Perempuan dan Keluarga Berencana
bidang pembangunan terutama dibidang Kabupaten Jombang, maka dapat dilihat
ekonomi. Hal ini diimplementasikan dengan bahwa baik internal maupun eksternal
adanya program Peningkatan Peran Serta menjadi kunci keberhasilan BPPKB
dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan Kabupaten Jombang dalam melaksanakan
yang disusun oleh kantor tersebut. Secara pemberdayaan perempuan untuk
umum tentunya bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender
memberdayakan perempuan dengan alokasi di Kabupaten Jombang. Anggaran yang
modal atau dana, agar para perempuan dapat diterima oleh BPPKB Kabupaten Jombang
berkarya dan dapat berpartisipasi dalam bermacam-macam terlihat dengan adanya
kegiatan ekonomi dan kesamaan dalam dana APBD. Dalam hal ini adalah baik dari
merasakan pembangunan. APBD I dan II turut serta untuk dapat
Pada tupoksi ini pula, BPPKB mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender
Kabupaten Jombang juga menjalankan apa dalam pembangunan. Serta adanya
yang terdapat di poin sembilan yaitu dukungan dari sumber daya manusianya.
mengembangkan usaha pemberdayaan Dimana di bidang Pemberdayaan
perempuan dan kesejahteraan keluarga serta Perempuan dan Perlindungan Anak ini
masyarakat melalui kegiatan P2WKSS memiliki 1 Kepala Bidang, 2 Kepala
(Peningkatan Peranan Wanita Menuju Subbidang, 4 orang staf yang memiliki
Keluarga Sehat dan Sejahtera) dan P3EL kemampuan serta pengetahuan yang kuat
(Pemberdayaan Perempuan Pengembang untuk dapat menjalankan tupoksinya.
Ekonomi Lokal). Hal ini diimplementasikan Kemudian didukung pula dengan saran dan
dengan serangkaian kegiatan yang telah prasarana yang lengkap. Dimana Badan
dipaparkan oleh penulis. Dalam hal Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
pelaksanaan terselenggaranya P3EL dan Berencana Kabupaten Jombang, memiliki 2
P2WKSS ini menjadikan suatu dobrakan mobil dinas, masing-masing pegawai diberi
bagi masyarakat Jombang agar lebih motor dinas, dan mendapatkan literatur
untuk panduan pelaksanaan materi dari
Kementerian Pemberdayaan Perempuan.
Suatu keberhasilan program dan
kegiatan yang dilakukan BPPKB Kabupaten
Jombang juga terdapat faktor pendukung keterlibatan masyarakat khususnya kaum
dari luar BPPKB. Dimana dengan adanya perempuan yang aktif dalam setiap kegiatan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 8


pelatihan maupun sosialisasi terkait dengan tradisional. Selain hambatan diatas masih
pembinaan dan keterampilan yang dilakukan ada lagi hambatan dari segi budaya. Dimana
oleh BPPKB. Dalam melakukan pembinaan masyarakat tidak ingin berkembang atau
BPPKB tidak sendirian. Pasalnya BPPKB maju, dikarenakan masih adanya pemikiran
mendatangkan fasilitator dari lembaga yang yang tradisional.
ahli dibidang tersebut untuk memberikan
pengarahan pada masyarakat Jombang. Penutup
Selain itu pula adanya dukungan dari 51 a. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan
SKPD Kabupaten Jombang. Selain itu pula di Kabupaten Jombang terlaksana
dukungan didapat dengan para akademisi dengan baik sehingga mewujudkan
yang ada di Kabupaten Jombang yang turun keadilan dan kesetaraan jender di
langsung ke lapangan untuk mengikuti bidang ekonomi pada masyarakat
kegiatan dalam rangka memberdayakan Jombang.
perempuan. Serta adanya kerjasama yang b. Terdapat 1 program pada BPPKB
dilakukan Badan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Jombang untuk
dan Keluarga Berencana Kabupaten melaksanakan pemberdayaan
Jombang dengan LSM (Lembaga Swadaya perempuan di bidang ekonomi, yaitu
Masyarakat) yang ada di Jombang. Semua program peningkatan peran serta dan
kegiatan atau kerjasama yang dilakukan kesetaraan jender dalam pembangunan.
BPPKB Kabupaten Jombang ini terlaksana c. Kegiatan yang dilakukan dalam
dengan baik dengan adanya dukungan dana memberdayakan perempuan untuk
yang besar dan tepat sasaran. mewujudkan keadilan dan kesetaraan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan jender di bidang ekonomi adalah
Keluarga Berencana Kabupaten Jombang kegiatan P3EL yang merupakan
tidak terlepas dengan adanya suatu faktor turunan dari kegiatan bimbingan
yang memicu kendala dalam pelaksanaan manajemen usaha bagi perempuan
kegiatan maupun programnya. Hal itu dalam mengelola usaha dan kegiatan
terlihat dengan adanya sumber daya manusia pemberdayaan perempuan pemberian
yang dimiliki oleh BPPKB Kabupaten keterampilan. Dua kegiatan ini berhasil
Jombang yang berkisar 7 orang membuat dilaksanakan dengan baik oleh BPPKB
suatu pelaksanaan kegiatan mengalami Kabupaten Jombang sehingga
kendala. Hal ini dikarenakan program dan masyarakat Jombang khususnya kaum
kegiatan yang dilakukan oleh BPPKB ini perempuan menjadi lebih berdaya,
sangat banyak. Selain faktor penghambat potensinya lebih dapat berkembang.
yang muncul dari dalam diri BPPKB sendiri, d. Selain itu pula apa yang menjadi tugas
terdapat faktor yang menghambat dari luar pokok dan fungsi BPPKB sesuai
BPPKB. Dimana dari sisi pendidikan atau dengan implementasinya. Dengan tidak
intelektual masyarakat Jombang kurang adanya overlapping, hal itu menjadikan
memahami keadilan dan kesetaraan jender. segala apa yang dijalankan oleh
Kurang modal yang diberikan ke desa dalam BPPKB Kabupaten Jombang khususnya
hal ini terkait dengan kegiatan P3EL. subbidang peningkatan kualitas hidup
Pasalnya masih banyak desa di Jombang dan pengarusutamaan jender berjalan
yang semestinya diberikan modal bantuan dengan sebagaimana mestinya.
itu. Sehingga untuk dapat mengembangkan e. Terdapat peran masyarakat Jombang
nilai kearifan lokal yang dimiliki desa dalam keberhasilan pelaksanaan
tersebut kurang mencukupi. Kemudian dari pemberdayaan perempuan untuk
segi teknologi dan informasi masih dirasa mewujudkan keadilan dan kesetaraan
kurang, tidak adanya pemanfaatan teknologi jender di bidang ekonomi yang
secara benar dan masyarakat masih sangat dilakukan oleh BPPKB Kabupaten
Jombang.
f. Faktor Pendukung
1) Anggaran, didukung penuh oleh
APBD (Anggaran Perencanaan
Belanja Daerah) II, yaitu dari dari APBD Provinsi
Kabupaten Jombang, serta bantuan 2) Memiliki Sumber Daya Manusia yang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 9


berkualitas 6) Dukungan dari organisasi
3) Adanya kelengkapan sarana dan perempuan dan PSW (Pusat Studi
prasarana bagi pegawai Wanita) di Kabupaten Jombang.
4) Antusiasme masyarakat Jombang g. Faktor Penghambat
khususnya anggota P4A 1) Kuantitas SDM yang dimiliki
(Pembentukan Pusat Pelayanan kurang memadai
Pemberdayaan Perempuan dan 2) Tingkat pemahaman masyarakat
Anak) dan kaum perempuan. terkait dengan keadilan dan
5) Kerjasama dengan tim fasilitator kesetaraan jender kurang.
Pengarusutamaan jender dan LSM 3) Dalam pengembangan ekonomi
(Lembaga Swadaya Masyarakat) lokal kurang permodalan untuk
pemerhati perempuan mengembangkan kearifan lokal.
4) Tidak adanya pemanfaatan teknologi
secara benar. Masyarakat masih
sangat tradisional.
5) Terdapat budaya patriakhi pada
masyarakat.

Daftar Pustaka

Anonim (2009) Potensi Perempuan Kabupaten Jombang. Jombang, Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana
Anonymous (2010) Sekilas tentang Pemberdayaan Perempuan.10 Desember 2012
<http//www.kelurahanpondokbambu.com>
Agus P, Herliawati. (2009) Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dan Pengembangan Modal Sosial.
Jakarta : Universitas Indonesia.03 Agustus 2012 <http//www.google.com>
Budiman, Arief. (1995) Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta, PT.Gramedia Pustakan Utama
BPS (2007) Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia. Jakarta, BPS
Miles, Matthew B. Dan A. Michael Huberman. (1992) Analisis Data Kualitatif. Jakarta,UI Press.
BKKBN (2000) Kumpulan Bahan Pembelajaran Pelatihan Pengarusutamaan Gender (PUG)
Bidang Kesehatan Reproduksi dan Kependudukan. Jakarta, Pusat Pelatihan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan BKKBN
Kuncoro, Mudrajad. (2000) Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, AMP YKPN.03 Agustus 2012
<http//www.google.com>
Siagian, Sondang.P. (1994) Administrasi Pembangunan. Jakarta, Gunung Sari. 03 Agustus
<http//www.google.com>
Workshop Penguatan Kelembagaan PUG dan PUHA se-Kabupaten Jombang. (2012) Implementasi PUG
dan PUHA pada Tingkat Kebijakan Pemerintahan Desa. Panitia : Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Jender
Peraturan Bupati Jombang no. 6 tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 10


A. Pemersalahan pada Artikel di atas Mengenai Pemberdayaan Perempuan
Jombang merupakan Kabupaten di Jawa Timur, yang memiliki permasalahan besar terkait
dengan bias jender terutama di bidang ekonomi. Secara statistik pada umumnya kaum
perempuan mendapatkan posisi yang kurang menguntungkan dalam berbagai aspek
kehidupan. Padahal hakekatnya, di dalam kehidupan di ciptakannya menjadi 2 jender yaitu
perempuan dan laki-laki. Keduanya diciptakan berbeda agar dapat saling melengkapi guna
membangun suatu kekuatan (sinergi) yang lebih kuat dan bermanfaat bagi kelangsungan umat
manusia dimuka bumi ini. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan jaman perempuan
justru di pandang rendah oleh laki-laki.
B. Identifikasi masalah Artikel Mengenai Pemberdayaan Perempuan
C. Formulasi maalah dan pemecahannya

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 11

Anda mungkin juga menyukai