Anda di halaman 1dari 29

1

PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Dessusyandwi

Ramadhantia Nim: 105200189

Semester : VI (Enam)

Jurusan : Ilmu Pemerintahan Fakultas : Syari’ah

Judul : Sinergitas Daerah Dalam Optimalisasi Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)

Terhadap Feminisme Lokal Kec.Jambi Luar Kota

Kab.Muaro Jambi

A. Latar Belakang

Femisme merupakan sebuah ide yang kemudian melahirkan gerakan dan

pemaparan tentang bagaimana masyarakat memandang perempuan ,yang

menggerakan generalisasi penilaian suatu kondisi sosial yang mana perempuan

menempuh kehidupan mereka dan membuka kesempatan untuk merekonstruksi

dunia mereka agar memenuhi kebutuhan hidupnya di masa depan1 .

Perempuan dapat membatasi kebebasan dirinya hanya semata-mata kepada

urusan keluarga dan urusan rumah tangga,yang dapat terwujudnya manusia secara

1
Lisma Diawati dan Nafisyah Arieffuzzaman,Belajar Teori Pekerjaan
Sosial(Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2011), h.115.
utuh dalam kegiatan-kegiatan sosial. Perkembangan feminism menjadi

konsep pemberdayaan perempuan yang lemah dalam berakses dan berasset yang

dapat menjadi lebih mandiri.1

Feminisme sebagai sebuah gerakan didalam pembebasan kaum perempuan

sebagai gerakan yang berupaya untuk melawan subordiasi terhadap perempuan.2

Menjadi suatu gerakan yang tepat untuk memperjuang kesetaraan perempuan

sebagai rekan kerja yang saling melengkapi didalam perekonomian. Salah satu

program yang dikaitan dengan dilakukannya feminism yaitu melalui program

PNPM yang menjadi salah satu program untuk mengembangkan usaha rumah

tangga memenuhi perekonomian.

Feminsme ini diterapkan untuk dapat sedikit membantu kebutuhan yang

tidak dapat dipenuhi seutuhnya didalam berumah tangga dan meringankan

penanggulangan permasalahan kemiskinan dan pengangguran,yang mana

perempuan dapat menunjukkan bahwa mereka bukan beban keluarga,tetapi juga

dapat menghasilkan didalam perekonomian.

Pemerintah Indonesia,melalui Departemen Pemukiman dan Prasarana

Wilayah telah melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan permasalahan

yang berupa kemiskinan dan pengangguran.Persoalan pengangguran itu dipicu

oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di pedesaan.

Akibat dari penganguran tersebut terlahirlah kemiskinan yang menyebabkan

belum terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari didalam berumah

1
Dhanny Septimawan Sutopo,Tindakan Komunitas Dalam Model Pemberdayaan Wanita Pada
Sekolah Perempuan Desa Kota Batu,Jawa Timur,Palastren,Vo.9,no.1(Juni 2016)
2
Salim Alatas dan Vinnawaty Sutanto,Cyberfenisme dan pemberdayaan Perempuan Melalui
Media Baru,Jurnal Komunikasi Pembangunan,vol.17,no.2(Juni 2019)

2
tanngga. Upaya untuk menaggulangin kemiskinan tersebut yaitu menggunakan

pendekatan multi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat harus memadukan

aspek-aspek penyadaran,peningkatan kapasitas dan pendayagunaan.

Pada tahun 2007 Pemerintah Indonesia merancang Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri yang terdiri dari PNPM Mandir

Perkotaan,PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM Mandiri

Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan

secara terpadu dan berkelanjutan. PNPM Mandiri Perdesaan termasuk dari sekian

banyaknya program penanggulangan kemiskinan di era multi fungsi yang

diintrodusir pemerintah melalui fasilitas Bank Dunia.

Maka sehubungan dari itu ,dikeluarkan Perpres Nomor 13 Tahun 2009

Tentang Penanggulangan Kemiskinan yang dilakukan secara sistematis,tersusun

dengan dunia bersinergi dengan dunia usaha masyarakat untuk mengurangi

jumlah penduduk dari kemiskinan,agar meningkatkan kesejahteraan rakyat dan

terbentuk organisasi masyarakat yang memiliki visi dan misi untuk pelayanan

masyarakat salah yaitu adalah perkembangan dari Programnya Pengembangan

Kecamatan(PPK) yang sejauh ini dinilai berhasil. Dapat dilihat beberapa

keberhasilan PPK ini adalah berupa pendapatan bagi kelompok rakyat

miskin,efesiensi,efektifitas kegiatan,dan berhasil menumbuhkan kebersamaan dan

partisipasi masyarakat.3

Pencapaian visi dan misi PNPM Mandiri Pedesaan ini,dikembangkan

PNPM Mandiri Pedesaan yang menjadikan rumah tangga miskin (RTM) sebagai
3
Alif Y.”Strategi Pelaksanaa Program PNPM Mandiri Dalam Rangka Pemberdayaan
Mayarakat di Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso”.”Jurnal Administratie Edisi
01”Vol.01(2013).

3
kelompok sasaran, penguatkan sistem pembangunan partisipasi ,serta

mengembangkan kelompok kerjasama antar desa. Melalui PNPM Mandiri

Pedesaan diharapkan kepada masyarakat dapat menjalankan tahap pemberdayaan

dengan baik yaitu tercapainya kemandirian dan keberlanjutan. Kecamatan Jambi

Luar Kota salah satu kecamatan di kabupaten Muaro Jambi yang menerapkan

kewenangan untuk melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan,salah satunya Desa

Muaro Pijoan.

Bentuk kegiatan perluasan kesempatan dan peluang pengembangan usaha

yang diterapkan oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Pedesaan (PNPM-MP) adalah kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Dana

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM-MP) diharapakan dapat

menjadi modal yang memudahkan,meningkatkan usaha,sumber pendapatan,serta

mengembangkan ekonomi masyarakat di pedesaan. Terutama kelompok

perempuan di pedesaan.4PNPM adalah lembaga usaha yang di kelola oleh

masyarakat dan pemerintahan kecamatan untuk mencapai upaya memperkuat

perekonomian kecamatan berdasarkan kebutuhan yang dimiliki Kecamatan.PNPM

ini sebagai lembaga ekonomi yang mampu mencapai beroprasi di kecamatan dan

mampu berkontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan warga

kecamatan.5

Kecamatan sebagai wilayah dari sebuah kabupaten ,yang memiliki

otonomi yang asli.Kecamatan dapat membangun dan mengatur jalannya sumber

4
Sinollah.”Peranan Simpan Pinjam Perempuan Dalam PNPM-MP Untuk Kesejahteraan
Masyarakat”,”Jurnal Dialektika”,Vol.4,no 2.
5
Lusna Wati.Skripsi Peran PNPM-MP terhadap perekonomian Masyarakat Kecamatan Batang
asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

4
daya perekonomian masyarakat,yang dapat memberikan bantuan pinjaman usaha

kepada masyarakat untuk meningkatkan kreativitas masyarakat, di kecamatan

jambi luar kota kabupaten muaro jambi,

Pemerintah daerah pada tahun 2008 meluncurkan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kec.Jambi Luar Kota untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan,melalui

(PNPM) Mandiri ini yang melibatkan unsur masyarakat,mulai dari tahapan

perencaanaan,pelaksanaan hingga pemantauan dan evaluasi.Melalui Proses

pembangunan partisipatif,kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat.Agar

dapat berjalan lebih efektif dan efesien. 6Salah satu bentuk pengolahannya yaitu

Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) merupakakn kegiatan pemberian

Permodalan yang diberikan untuk kelompok perempuan memiliki kegiatan

simpan pinjam atau kegiatan usaha ekonomi.7

Berdasarkan uraian diatas,maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Sinergitas Daerah Dalam Optimalisasi Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) Terhadap Feminisme

Lokal Kec.Jambi Luar Kota Kab.Muaro Jambi”.

A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sinergitas Daerah dalam optimalisasi Program Nasional

Pemberdayaan Nasional Mandiri Pedesaan di Unit Pengelola Kegiatan

yang ada di Kec.Jambi Luar Kota Kab.Muaro Jambi?

6
Wahyu Aji dkk, Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui PNPM-MP.
7
Sumarti,Praktik Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) Perpektif Hukum Islam.Skripsi

5
2. Bagaimana keadaan Feminisme Lokal yang ada di Kec.Jambi Luar Kota

Kab.Muaro Jambi,telah berjalan dengan semestinya?

B. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu luas dan tidak sesuai dengan judul

pembahasan,mengingat waktu yang terbatas,pembatasan masalah sangat

diperlukan dalam penelitian ini. Penulis membatasinya untuk penilaian Sinergitas

Derah Dalam Optimalisasi PNPM-MP) Terhadap Femisme Lokal.

C. Tujuan dan Manfaat Studi

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Sinergitas Daerah dalam Optimalisasi (PNPM-MP)

di kec.Jambi Luar kota Kab.Muaro Jambi.

2. Untuk mengetahui bentuk Feminisme Lokal dalam Pemeberdayaan

malaui PNPM Mandiri Pedesaan Unit Pengelolah kegiatan (UPK)

Kec.Jambi Luar Kota Kab.Muaro Jambi.

Manfaat dari penelitian ini:

1. Penggunaan Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintahan dan

masyarakat di Kec.Jambi Luar Kota Kab.Muaro Jambi

6
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk

penelitian lebih lanjut mengenai partisipasi feminisme dalam

proses pemberdayaan.

2. Penggunaan Praktis

a. Bagi penulis,sebagai syarat untuk memproleh gelar Sarjana (S1)

di bidang ilmu umum,fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi,sekaligus sebagai proses pengajaran penulis

untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang karya ilmiah.

b. Masyarakat mendapatkan pemahaman tentang perlunya partisipasi

aktif dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui PNPM

Mandiri Pedesaan,terkhusus pada feminisme Lokal.

D. Kerangka Teori

1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Kartasasmita (1995) pendapatnya yaitu pemberdayaan masyarakat

merupakan konsep upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat pada setiap

lapisan masyarakat yang mana didalam kondisi sekarang tidak dapat mapu

melepaskan dairi pada perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dari pada itu

memberdayaan masyarakat adalah suatu kemampuan dan kemandirian

masyarakat. Upaya yang dapat dilakukannya dengan tiga cara yaitu:

a) Merciptakan suasanan atau iklim masyarakat yang berkemungkinan

potensinya dapat berkembang (enabling)

7
b) Memperkuat pontensi atau daya yang dimiliki pada setiap masyarakat

(empowering).

c) Melindungi (protecting).8

2. Pengertian PNPM

PNPM adalah salah satu program yang di tugaskan kepada pemerintah

untuk mendorong kemiskinan dan mengurangi pengangguran. PNPM mendalami

program penanggulangan kemiskinan yang didasari partisipasi dan pemberdayaan

masyarakat. PNPM merupakan integrasi dan perluasan program penanggulangan

kemiskinan yang berbasis masyarakat yang telah ada.(depdagri.2008)9

PNPM Mandiri adalah gerakan nasional dalam mewujudkan penyusunan

kebijakan yang didasarkan acuan dari pelaksanaan program-program

penanggulangan kemiskinan yang berbasisi pemberdayaan masyarakat.10Makna

yang terkandung dalam PNPM Mandiri adalah:

a. PNPM Mandiri merupakan program nasional yang dilakukan

melalui harmonisasi dan pengembangan sistem,,prodedur

program,penyediaan pendamping dan pendanaan stimulan agar

mendorong praksara dan inovasi masyarakat,pendirian bantuan

8
https://kelimutu.id,detailartikel,(24 Mar 2021).
Elna Yuliana.Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Terhadap
9

Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Plampang.(2021).


10
Pedoman PNPM-Mandiri Pedesaan (2013)hlm 12

8
dan dana dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang

berkelanjutan.11

b. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya dalam penyelesaian

berbagai permasalahan yang memahami pemecahan masalah

masyarakat dengan segala keterbatasan kemiskinan,kebodohan

dan keterbelakangan,yang tidak hanya penguatan individual

melainkan peranan sosial.12

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan(PNPM)

merupakan bagian dari inti PNPM yang diusulkan dalam pemberdayaan

masyarakat di daerah pedesaan. Rencana tersebut dirumuskan melaui Rencana

Pembangunan Derah (PKK) yang dilakukan pada tahun 1998. (Damanik,2018).

3. Tujuan PNPM

Tujuan umum PNPM Mandiri Pedesaan untuk meningkatkan

kesejahteraan untuk mendapatkan kesempatan kerja masyarakat miskin di

perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dalam

pengelolaan pembangunan. Masyarakat yang semestinya tidak akan mungkin

dapat diwujudkan secara instan,yang melainkan melalui serangkaian kegiatan

pemberdayaan masyarakat yang sirencanakan,dilaksanakan dan dimanfaatkan

oleh masyarakat sendiri.

Tujuan PNPM Mandiri secara khusus:

https//dispmd.bulelekab.go.id
11

Munawar Noor.”Pemberdayaan Masyarakat”.Jurnal Ilmiah Sosial dan Pendidikan


12

Kewarganegaraan 1.no.2.(2011).

9
1. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat,khususnya masyarakat

miskin dan kelompok perempuan dalam pengambilan keputusan,

pelaksanaan, pemantauan, dan pelestarian pembangunan.

2. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatifdengan

mendayagunakan sumberdaya lokal.

3. Mengembangkan kapasitas pemerintah lokal dalam memfasilitasi

pengelolaan pembangunan partisipatif.

4. Menyediakan prasarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan

oleh masyarakat.

5. Melembagakan pengelolaan dana bergulir.

6. Mendorong terbentuknya dan berkembangnya badan kerja sama antar

desa dalam pengelolaan pembangunan.

7. Mengembangkan kerja sama antara pemangku kepentingan dalam

upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.

4. Visi dan misi PNPM Mandiri Pedesaan

3.1 Visi PNPM Mandiri Pedesaan

Tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin

perdesaan. Kesejahteraan yang dimiliki yaitu terpenuhi kebutuhan pokok

masyarakat. Sedangkan kemandirian yaitu agar mampu mengorganisir

diri untuk memobilisasi sumber daya yang berada dilingkungannya,serta

mengolah sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan.

4.2 Misi PNPM Mandiri Pedesaan

10
1. Peningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya.

2. Pelembagaan sistem pembangunan lokal.

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasaran sarana sosial dan

ekonomi masyarakat.

4. Pengefektifan fungsi dan pemerintah lokal.

5. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan

(Petunjuk Teknik Operasional PNPM MD,2008:2)

Dalam mewujudkan tercapainnya visi dan misi PNPM Mandiri Pedesaan

strategi yang dikembangkan oleh PNPM Mandiri Pedesaan menjadikan sesuatu

yaitu Rumah Tangga Miskin(RTM) sebagai kelompok sasaran,menguatkan sistem

pembangunan partispatif,dan mengembangkan kelembagaan kerja sama aantar

desa. Berdasarkan visi dan misi strategi yang dikembangkan,maka PNPM Mandiri

Pedesaan akan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan

yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Pedesaan dapat diharapkan masyarakat

dapat menuntaskan tahap pemeberdayaan yaitu kemndirian dan

berkelanjutan,setelah tahapan pemebelajaran dilakukan melaui Program

Pengembangan Kecamatan (PKK).

5. Prinsip dasar PNPM Mandiri Pedesaan

PNPM Mandiri Pedesaan mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang

berlandaskan atau beracuhan dalam setiap pengambilan keputusan ataupun

tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM

Mandiri Pedesaan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:

11
1) Prisip mampu bertumpu pada pembangunan manusia,yaitu adalah

masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang akan berdampak langsung

terhadap upaya pembangunan manusia dari pada pembangunan fisuk

semata.

2) Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi yaitu memeberikan

kepada masyarakat ruang yang lebih luas agar dapat mengelola kegiatan

melaui pembangunan sector dan kewajuban yang bersumber dari

pemerintah dan pemerintahan daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat.

3) Berorientasi kepada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi

merupakan segala sesuatu yang aman keputusan yang diambil berpihak

kepada masyarakat miskin.

4) Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat dapat memilihh

hak dan kewenangan mengatur diri baik secara mandiri dan dapat

bertanggung jawab tanpa interevensi negative dari luar.

5) Partisipasi. Pengertian prinsip partisipasi adalah menjadikan masyarakat

menjadi peran secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan

pengawasan,mulai dari tahapan sosial,perencanan,pelaksanaan dan

pelestarian kegiatan dengan memeberikan sumbangan tenaga,pikiran atau

dalam bentuk material.

6) Demokrasi. Pengertian prinsip demokrasi adalah masyarakat dapat

mengambil keputusan pembangunan secara musyawarah dan mufakat.

7) Kesetaraan dan berkeadilan gender. Pengertian prinsip kesetaraan dan

keadilan gender adalah program yang berdasarkan masyarakat laki-laki

12
dan baik perempuan yang mempunyai kesetaraan dalam perannya setiap

tahapan dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan,kesetaraan

juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik.

8) Keberlanjutan. Pengeetian prinsip keberlanjutan adalah bahwa pada setiap

didalam pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan,dimulai dari

tahapan perencanaan,pelaksanaan,pengendalian dan pemeliharaan kegiatan

haruslah telah dapat mempertimbangkan sistem pelestarian (Pelaksanaan

Teknis Operasional PNPM MD,2008:3-4)13

9) Transparansi dan akuntabel. Pengertian prinsip ini adalah masyarakat

dapat memilih akses terhadap segala macam informasi yang didapat dan

proses pengambilan keputusan sehingga penggelolaan kegiatan dapat

dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggung jawabkan baik

secara moral,teknik,legal maupun administrative.

10) Prioritas. Pengertian prinsip ini yaitu masyarakat memilih kegiatan yang

dapat ditamakan dengan cara mempertimbangkan kemendesakan dan

kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan.

6. Sasaran PNPM Mandiri Pedesaan

5.1 Lokasi sasaran

Pada tahun 2009 ,lokasi sasaran PNPM Mandiri Pedesan meliputi

keseluruhan kecamatan pedesaan yang ada di Indonesia yang

PTO Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Jakarta:


13

Dapartemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

13
didalamnya terdapat pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. 14

Pada tahun 2008,ketentuan pemilihan lokasi sasarannya berdasarkan

ketentuan:

1) Kecamatan-kecamatan yang tidak termasuk katagori :kecamatan

bermasalah yang mana didalam Program diusulkan oleh

pemerintah daerah dalam skema kontribusi Pengembangan

Kecamatan (PKK).

2) Kecamatan-kecamatan yang yang pendanaan.

5.2 Kelompok sasaran

1) Rumah Tangga Miskin (RTM) dipedesaan.

2) Kelembagaan masyarakat dipedesaan.

3) Kelembagaan pemerintah lokal(Pelaksanaan Teknis

Operasional PNPM MD,2008:4)

7. Teori Feminisme

Teori feminisme adalah sebuah generalisasi dari berbagai sistem gagasan

yang mengenai kehidupan sosial dan pengalaman manusia yang dekembangkam

dari persfektif yang terpusat pada wanita. Femisme terlahir untuk menunjukan

bagaimana penilaian tentang suatu kondisi sosial yang dimana perempuan

menpuh kehidupan mereka membuka kesempatan untuk merekonstruksi dunia

mereka yang menawarkan prospek kebebasan dimasa depan. Teori Feminisme

dalam teori

14
14
BAPPEDA.2009. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Lokasi dan ALokasi BLM PPK di
kabupaten pati sampai dengan tahun 2009. Pati: BAPPEDA.

15
sosiologi digolongkan menjadi 3 golongan ,prtama femisme liberal,kedua

femisme Marxis,dan ketiga femisme radikal.15

Pertama,feminisme liberal memandang prasangka gender sebagai persoalan

yng tidak-acuhan,yang di mana sikap tidak acuh tersebut dapat dihilangkan

dengan diberlakukan undang-undang anti diskriminasi terhadap individu-individu

yang terkait dengan mempromosikan sikap-sikap anti seksis.

Kedua,femisme Maxis menjelaskan bahwa subordinasi perempuan adalah

melayani kebutuhan akan kapitalisme. Didalam hubungan perekonomian dak

karakteristik gagasan dari mode kapitalisme produksi yang harus mancari struktur

ketidaksetaraan secara tidak adil menghambat kehidupan perempuan,kebaliakan

dari kehidupan laki-laki yang serba menikmati keuntungan dan kelebihan.

Ketiga,feminisme radikal menjelaskan bahwa kunci untuk memahami

fenomena universal struktul sosial dan hubungan patrian yang merupakan suatu

universal struktur sosial dan unsur tersebut yang mendasari. Yang dimana salam

faham ini berpendapat bahwa fenomena universal pada akar patriak bukanlah

menjadi ibu biologis,melainkan institusi sosial keluarga yang berbasis perkawinan

tipe tertentu.

E. Tinjauan Pustaka

15
Lisma Diawatu Fuaida dan Nafsiyah Ariefuzzaman,Belajar Teori Pekerjaan Sosial
(Jakarta:Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidayatullah Jakarta,2011).h. 115.

16
Dalam penelitian ini,penulis akan memaparkan beberpa penelitian terdahulu

yang relavan dengan permasalahan yang akan penulis teliti.

Skripsi Lusna Wati,Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi Tahun 2019

dengan judul “Peran PNPM-MP Terhadap Perekonomian Masyarakat Kecamatan

Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat” Metode yang digunakan pada

penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Hasil dari penelitian ini bahwa koperasi simpan pinjam di Kecamatan Batang

Asam belum mampu memanfaatkan potensi desa yang ada untuk mengembangkan

badan usaha milik desa.16

Skripsi Wawan Hermawan,Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2016 dengan judul “Implementasi Progran Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status

Ekonomi Keluarga Miskin”Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu

metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini

yaitu pelaksaan PNPM-MP di Kecamatan Rajeg dilaksanakan dengan baik karena

pelaksaan dilakukan hamper sesuai dengan teori yang dikatakan oleh Isbandi

Rukminito.17

16
Lusna Wati,Peran PNPM-MP Terhadap Perekonomian Masyarakat Kecamatan Batang Asam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin
Jambi.(2019) hlm 94
17
Wawan Hermawan,Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin. Skripsi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2016) hlm. 109.

16
Skripsi Almadizza Afrimarani Guntantri,Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Jambi 2021 dengan judul,”Analisis Pengendalian Internal

Dana Bergulir Pada Unit Pengelolah Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan

di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Metode yang digunakan

pada penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu Pengendalian Internal dana Bergulir UPK

PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Jambi Luar kota yang belum diterapkan

yaitu adalah komunikasi yang kurang jelas antar pemimpin,informasi serta

pemantauan pengendalian.18

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam Penelitian ini,penulis menggunakan metode kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang dapat menghasilkan penemuan-penemuan

dilakukan dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif yang mana dengan

penelitian kualitatif lebih tepat dengan subjek yang diamati oleh penulis,di mana

tidak hanya meneliti subjek tetapi juga melakukan untuk menejelaskan fenomena

yang terajdi masa sekarang.19

Metode kualitatif dapat digunakan dalam berbagai macam teknik seperti

observasi,wawancara individu atau kelompok,dan dokumnetasi sebagai penelitian

18
Skripsi Almadizza Afrimarani Guntantri,Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi (2021) hlm. 70.
19
Lexy J.Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung.PT.Remaja Rosda Karya, 2017),
cet-23, h 11.

17
untuk memahami informasi dari informan tersebut.20 Yang mana informasi

tersebut akan menjadi data dalam penelitian yang akan dibahas secara mendalam.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang mana dengan penelitian

kualitatif lebih tepat dengan subjek yang diamati oleh penulis,data yang

dikumpulkan berupa kata-kata,dan bukanlah angka.,laporan ini nantinya akan

berupa kutipan-kutipan dari yang bersangkutan, dengan yang berperan dalam

PNPM dan masyarakat serta beberapa dokumentasi yang berkaitan dengan simpan

pinjam pemberdayaan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri Pedesaan Kecamatan

Jambi Luar kota Kabupaten Muaro Jambi.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

3.1 Tempat Penelitian

Berdasarkan judul penelitian Sinergitas Daerah Dalam Optimalisasi

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-

MP) terhadap Feminisme Lokal Kec.Jambi Luar Kota Kab.Muaro Jambi

maka penelitian ini dilakukan di Kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

Kec.Jambi Luar Kota Kab.Muaro Jambi.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2023

4.Jenis dan Sumber Data

20
David Marsh, dan Gerry Stoker, Metode kualitatif dan Metode Kuantitatif SeriTeori dan
Metode Ilmu Politik.(Nusamedia, 2021), hlm 23.

18
4.1 Jenis data

Jenis data yang digunakan secara umumnya dapat diklarifikasi menjadi

dua data yaitu data primer dan data sekunder.

4.1.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang didapatkan atau dikumpulkan

oleh peneliti dengan cara langsung berasal dari sumbernya.

Penelitian menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi

langsung tentang sistem Sinergeritas Daerah Dalam Optimalisasi

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan

di Kec.Jambi Luar Kota Kab.Muaro Jambi. 21

4.1.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan atau

dikumpulkan peneliti dari berbagai semua sumber yang sudah

ada untuk melengkapi kebutuhan data peneliti.22

4.2 Sumber data

Adapun sumber data yang digunakan didalam penelitian ini yaitu:

4.2.1 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah penelitian menggunakan

mata dan penelitian langsung diikut serta kelapangan untuk

21
Ibid.,hal. 130.
22
Ibid.,hal. 130-131.

19
melihat situasi penelitian,mengamati,mencatat kejadian,dan

perilaku yang sebenarnya terjadi.23

4.2.2 Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses memproleh kegiatan atau

keterangan dan menggumpulkan informasi untuk tujuan tertentu

penelitian dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan baik

secara lisan kepada si penanya dengan si penjawab.24

4.2.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data fisik mengenai hal-hal yang

berupa foto,naskah,hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan focus penelitian25

5. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini digunakan analisis domina yang akan berkaitan dengan

bagaimana upaya penelitian demi untuk mendapatkan dan memperoleh gambaran

umum tentang data yang nantinya diguna memperoleh serta menjawab sebuah

fokus masalah penelitian. Dalam penelitian kualitatif ini, ada tiga teknik jenis

analisis data.

Pertama reduksi data, yang dimana data yang diperoleh akan diringkas dan

dibuat catatan secara objektif, dan kemudian membuat ringkasan hasil dari

informasi yang telah didapatkan.

23
Moh.Nazir,Metodologi Penelitian,(Jakarta: Galia Indonesia,1988), hal. 212
Lexy J. Meloeng,Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2002)
24

hal. 3.
25
Suharsimi Arikuto,Prosedur…, hal. 231.

20
Kedua, penyajian yang berbentuk pemetaan antara data-data, sehingga

dapat diketahui didalam penelitian ini.

ketiga rangkuman inti dari semua informasi yang telah dijelaskan

sebelumnya.

Analisis dua yaitu merupakan sebuah usaha yang mengumpulkan data

dengan cara mengolah data, menentukan pola, kemudian mengelompokkannya

menjadi suatu bagian tertentu untuk diolah, menemukan informasi penting yang

kemudian dipelajari dan kemudian memutuskan apa saja yang bisa disajikan

kepada para pembaca.

Setelah penulis mendapatkan informasi secara menyeluruh maka

selanjutnya penulis mengusahakan sample informasi tersebut menjadi bahan

informasi baru. temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini akan penulis analisis dengan metode indukatif

yaitu analisis dengan cara memperoleh dari pengumpulan data, reduksi data, dan

penyajian data

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah mengumpulkan data yang diperoleh dilapangan

tempat penelitian baik berupa catatan, gambar, foto, dan dokumentasi lainnya

yang kemudian diperiksa dan diurutkan.

b. Reduksi Data

Data yang diperoleh dalam lapang ditulis dalam bentuk uraian atau laporan

yang terperinci, dalam hal ini reduksi data dapat diartikan sebagai proses

21
pemilihan, penyederhanaan, dan perubahan data kasar yang diperoleh dari data

lapangan, reduksi data secara dilakukan terus menerus selama proses penelitian

langsung. Masalah Optimalisasi Program Nasional Pemeberdayaan Masyarakat

Mandiri Pedesaan Terhadap Feminisme lokal di Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi diambil melalui wawancara dan observasi kemudian

dianalisis.

c. Penyajian Data

Penyajian data merupakan penyusunan informasi dari reduksi yang

kemudian disajikan dalam laporan dan dapat dipahami dengan mudah. Penyajian

data adalah sekumpulan informasi yang memungkinkan.

d. Verifikasi dan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dari kegiatan bentuk yang utuh. Kesimpulan-

kesimpulan juga diverifikasikan dalam masa penelitian berlansung. Sehingga

kesimpulan ini dapat dianalisis terkait Optimalisasi Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Feminisme Lokal Ke.

Jambi Luar Kab. Muaro Jambi.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan mengenai garis besar proposal ini, dimkasudkan

untuk mempermudah pemahaman tentang garis besar skripsi ini secara

keseluruhan. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menggunakan

sistematika penulisan sederhana yang terbagi menjadi dalam beberapa bab, yaitu:

22
BAB I: Pendahuluan, Bab ini merupakan pondasi bagi penulis skripsi

yang terdiri dari sub-sub bab sebagai berikut: Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Batasan Masalah, Tujuan Masalah dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, dan

Tinjauan Pustaka.

BAB II: Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari

Pendekatan Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, dan

Teknik Analisis Data.

BAB III: Bab ini membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian

yang terdiri dari sub bab sebagai berikut: Gambaran Umum Kecamatan Jambi

Luar Kota

BAB IV: Bab ini membahas mengenai pembahasan dan hasil penelitian,

yang terdiri dari sub-sub anara lain: Bagaimana Sinergitas Derah Dlam

Optimalisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kec. Jambi Luar Kota

Kab. Muaro Jambi

BAB V: Bab ini membahas mengenai penutup yang terdiri dari sub bab

antara lain sebagai berikut: Kesimpulan dan Saran.

23
DAFTAR ISI SEMENTARA

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...............................................................

MOTTO ..........................................................................................................

ABSTRAK ......................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................................................

C. Batasan Masalah..........................................................................................

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................................................................

E. Kerangka Teori ............................................................................................

F. Tinjauan Pustaka..........................................................................................

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................................

B. Pendekatan Penelitian..................................................................................

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................

D. Instrumen Pengumpulan Data .....................................................................

E. Analisis Data................................................................................................

24
F. Sistematika Penulisan ..................................................................................

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Aspek Monografi/kondisi............................................................................

B. Aspek Demografi.........................................................................................

C. Aspek Pemerintahan....................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Bagaimana Sinergitas Daerah dalam optimalisasi Program Nasional

Pemberdayaan Nasional Mandiri Pedesaan di Unit Pengelola Kegiatan yang

ada di Kec.Jambi Luar Kota Kab.Muaro Jambi .......................................

B. Bagaimana keadaan Feminisme Lokal yang ada di Kec.Jambi Luar Kota

Kab.Muaro Jambi,telah berjalan dengan semestinya…………………….

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................

B. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................

CURRICULUM VITAE ................................................................................

25
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

A. Literatur

a.Jurnal

Lisma Diawati, Nafisyah Arieffuzzaman,”Belajar Teori Pekerjaan

Sosial”(Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2011),

h.115.

Dhanny Septimawan Sutopo,Tindakan Komunitas Dalam Model

Pemberdayaan Wanita Pada Sekolah Perempuan Desa Kota Batu,Jawa

Timur,Palastren,Vo.9,no.1(Juni 2016)

Salim Alatas dan Vinnawaty Sutanto,Cyberfenisme dan pemberdayaan

Perempuan Melalui Media Baru,Jurnal Komunikasi

Pembangunan,vol.17,no.2(Juni 2019)

Alif Y.”Strategi Pelaksanaa Program PNPM Mandiri Dalam Rangka

Pemberdayaan Mayarakat di Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten

Poso”.”Jurnal Administratie Edisi 01”Vol.01(2013).

Sinollah.”Peranan Simpan Pinjam Perempuan Dalam PNPM-MP Untuk

Kesejahteraan Masyarakat”,”Jurnal Dialektika”,Vol.4,no 2.

Lusna Wati.Skripsi Peran PNPM-MP terhadap perekonomian Masyarakat

Kecamatan Batang asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Wahyu Aji dkk, Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui PNPM-MP.

Sumarti,Praktik Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) Perpektif Hukum

Islam.Skripsi

26
Elna Yuliana.Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Plampang.(2021).

Pedoman PNPM-Mandiri Pedesaan (2013)hlm 12

Munawar Noor.”Pemberdayaan Masyarakat”.Jurnal Ilmiah Sosial dan Pendidikan

Kewarganegaraan 1.no.2.(2011)

PTO Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan.

Jakarta: Dapartemen Dalam Negeri Republik Indonesia

BAPPEDA.2009. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Lokasi dan ALokasi

BLM PPK di kabupaten pati sampai dengan tahun 2009. Pati: BAPPEDA

Lisma Diawatu Fuaida dan Nafsiyah Ariefuzzaman,Belajar Teori Pekerjaan Sosial

(Jakarta:Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidayatullah Jakarta,2011).h. 115.

Lexy J.Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung.PT.Remaja Rosda

Karya, 2017), cet-23, h 11.

David Marsh, dan Gerry Stoker, Metode kualitatif dan Metode Kuantitatif

SeriTeori dan Metode Ilmu Politik.(Nusamedia, 2021), hlm 23

Moh.Nazir,Metodologi Penelitian,(Jakarta: Galia Indonesia,1988), hal. 212

Lexy J. Meloeng,Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda

Karya,2002) hal. 3.

Suharsimi Arikuto,Prosedur…, hal. 231

b.Internet

Prinsip-prinsip PNPM Mandiri Pedesaan, https://kelimutu.id,detailartikel

diakses pada 08 juni 2023

Pengertian PNPM https//dispmd.bulelekab.go.id,( 03 mei 2023)

27
c.Sumber-sumber lainnya

Wawan Hermawan,Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status Ekonomi

Keluarga Miskin. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta (2016) hlm. 109

Skripsi Almadizza Afrimarani Guntantri,Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Jambi (2021) hlm. 70

Ibid.,hal. 130.

Ibid.,hal. 130-131.

28

Anda mungkin juga menyukai