Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR MORAL

Dr. Yati Budiarti, S.ST, M.Keb


NILAI MORAL
• NILAI adalah Kebajikan yang menjadi atribut suatu karakter
• MORAL adalah apa yang kita anggap baik atau buruk di
masyarakat dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan
perubahan/ perkembangan norma/ nilai
• Contoh NILAI MORAL: Kejujuran, tanggung jawab,
keadilan  hal-hal yang dituntut dalam kehidupan ini.
UNIVERSAL : memperlakukan
orang dengan baik, menghormati
pilihan hidup, kemerdekaan,
NILAI-NILAI kesetaraan
MORAL
NON-UNIVERSAL : kewajiban
yang berlaku pada agama tertentu
seperti; ketaatan, berpuasa,
memperingati hari-hari besar
keagamaan
FILSAFAT MORAL/ ETIKA:

 Suatu sistem prinsip-prinsip tentang moral, tentang baik atau buruk


 Mempelajari tentang baik/ buruk, sikap/ tindakan manusia
 Mencari jawaban untuk menentukan dan mempertahankan secara
rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar atau salah, baik
atau buruk  secara umum dipakai sebagai prinsip moral yang
menjadi pedoman bagi Tindakan manusia
NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN DI
INDONESIA BERASAL DARI EMPAT SUMBER.

• Pertama, Agama. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat beragama.


Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari
pada ajaran agama dan kepercayaannya
• Kedua, Pancasila. Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut
Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan
lebih lanjut ke dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945
• Ketiga, budaya. Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang
hidup bermasyarakat yang tidak didasari nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat tersebut. Posisi budaya yang sedemikian penting dalam
kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
• Keempat, tujuan pendidikan nasional. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di
Indonesia.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES PEMECAHAN MASALAH

1. Faktor situasional, yaitu pada stimulus yang menimbulkan masalah, pada sifat-
sifat masalah, seperti sulit atau mudah, masalah baru atau lama, penting atau
kurang penting, melibatkan sedikit atau banyak masalah lain.
2. Faktor biologis. Keadaan biologis seseorang dapat mempengaruhi proses-proses
psikologis seperti cara berpikir, berempati pada orang lain, dan sebagainya.
Misalnya manusia yang kurang tidur mengalami penurunan cara berpikir, sulit
berkonsentrasi.
3. Faktor-faktor sosiopsikologis, terdiri dari:
a. Motivasi. Motivasi yang rendah dapat mengalihkan perhatian, sementara
motivasi yang tinggi justru dapat membatasi fleksibilitas dalam berpikir,
misalnya karena terlalu tegang saat ujian, kita justru jadi tidak bisa
mengerjakan soal ujian.
b. Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan
kita. Misalnya, jika kita percaya bahwa hantu itu ada, akhirnya kita tidak
bisa berpikir jernih bagaimana caranya keluar dari hutan, karena kita hanya
terfokus pada ketakutan kita akan hantu. Sementara, sikap yang salah juga
dapat mempengaruhi proses pemecahan masalah, misalnya sikap kita yang
tidak percaya diri membuat kita juga tidak bisa menentukan pilihan.
c. Kebiasaan. Kecenderungan untuk mempertahanan pola berpikir tertentu
atau melihat masalah hanya dari satu sisi saja atau kepercayaan yang
berlebihan dan tanpa kritis akan menghambat pemecahan masalah yang
efisien dan hal ini dapat menyebabkan kekakuan pikiran (rigid mental
set). Kebudayaan di sekitar kita banyak mempengaruhi kekakuan cara
berpikir kita, karena cara kita memandang dan mengatasi persoalan
dibatasi oleh cultural setting (situasi budaya)
d. Emosi. Emosi mewarnai cara berpikir kita, kita tidak pernah dapat
benar-benar berpikir objektif. Sebenarnya tidak masalah, namun jika
emosi sudah mencapai intensitas yang tinggi sehingga menjadi stress,
akhirnya kita tidak dapat berpikir efisien.
ETIK DALAM PEMECAHAN MASALAH

Berkaitan dengan sopan


santun dalam pergaulan 
Etiket
ETIK
Berkaitan dengan tindak
tanduk dalam menjalankan
profesinya  kode etik
Profesi
PRINSIP KODE ETIK

1. Menghargai otonomi
2. Melakukan Tindakan yang benar
3. Mencegah Tindakan yang dapat merugikan
4. Memperlakukakn manusia secara adil
5. Menjelaskan dengan benar
6. Menepati janji yang telah disepakati
7. Menjaga kerahasiaan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai