Anda di halaman 1dari 34

KONSEP ETIKA MORAL DALAM

PRAKTEK KEBIDANAN

fitriani
Bahan kajian
1. Definisi etika, etiket, moral, bioetika, dan
hukum
2. Berbagai aliran untuk menentukan baik/buruk
3. Paradigma kebidanan
4. Sistematika etik
DEFINISI ETIKA
Istilah “ etika “ berasal dari bahasa Yunani
kuno “ ethos ” dalam bentuk tunggal
berarti kebiasaan- kebiasaan, tingkah laku
manusia ; adat ; akhlak ; watak ;
perasaan ; sikap ; dan cara berpikir, dalam
bentuk jamak “ta etha “ mempunyai arti
adat kebiasaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 1988) etika mengandung
arti:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat
ETIKET
Etiket berasal dari bahasa Inggris Etiquette. Etika
berarti moral, sedangkan etiket berarti sopan
santun. Persamaan etika dengan etiket adalah:
1.Sama-sama menyangkut perilaku manusia.
2. Memberi norma bagi perilaku manusia, yaitu
menyatakan tentang apa yang harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan.Untuk meningkatkan
pemahaman kita tentang etika dan etiket, maka
berikut ini digambarkan mengenai perbedaan
antara etiket dengan etika:
Perbedaan Etiket dan Etika
ETIKET ETIKA
1. Menyangkut cara suatu perbuatan yang 1. Tidakterbatas pada cara
harus dilakukan. dilakukannya suatu perbuatan,
memberi nilai tentang perbuatan itu
sendiri.
2. Hanya berlaku dalam pergaulan, bila 2. Selalu berlaku, tidak tergantung
tidak ada orang lain tidak berlaku hadir atau tidaknya seseorang.

3. Bersifat relatif, tidak sopan dalam satu 3. Bersifat absolut, contoh jangan
kebudayaan, sopan dalam kebudayaan mencuri, jangan berbohong.
lain

4. Memandang manusia dari segi lahiriah. 4.Memandang manusia dari segi


batiniah
Moral
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti
mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di
masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu sesuai
perkembangan atau perubahan norma atau nilai.
Moralitas berasal dari bahasa Latin Moralis,artinya:

1. Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.


2. Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang
berkenaan dengan baik buruk.
 Bioetika
Secara harfiah, istilah Bioetika berasal dari bahasa
Yunani “ bios “ ( hidup ) dan ethike (apa yang
seharusnya dilakukan manusia). Istilah ini sendiri di
artikan sebagai kajian etika mengenai isu sosial dan
moral yang muncul akibat aplikasi bioteknologi dan
medis.
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari
tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah
biologi dan pengobatan. Bioetika lebih difokuskan
pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan
antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan,
politik, hukum dan theology.
Hukum
Hukum berhubungan erat dengan moral.
Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak
mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh
moralitas. Sebaliknya moral juga
berhubungan erat dengan hukum. Moral
hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpa
adanya hukum.
 Contoh bahwa mencuri itu adalah moral yang
tidak baik, supaya prinsip etis ini berakar di
masyarakat maka harus diatur dengan hukum.
Menurut Bertens, ada beberapa perbedaan antar
hukum dan moral:
HUKUM MORAL
1. Hukum ditulis sistematis, 1. Moral bersifat subyektif, tidak tertulis dan
disusun dalam kitab undang- mempunyai ketidakpastian lebih besar.
undang, mempunyai kepastian
lebih besar dan bersifat
obyektif.
2. Hukum membatasi pada tingkah 2. Moral menyangkut sikap batin seseorang.
laku lahiriah saja dan hukum
meminta legalitas
3. Hukum bersifat memaksa dan 3. Moral tidak bersifat memaksa, sanksi moral
mempunyai sanksi. adalah hati nurani tidak tenang, sanksi dari
4. Hukum didasarkan atas Tuhan.
4. Moral didasarkan pada norma-norma moral
kehendak masyarakat dan
yang melebihi masyarakat dan negara,
negara, masyarakat atau negara masyarakat dan negara tidak dapat merubah
dapat merubah hukum. Hukum moral. Moral menilai hukum.
tidak menilai moral.
BERBAGAI ALIRAN UNTUK MENENTUKAN
PERILAKU BAIK/BURUK

Perkembangan pemikiran manusia


berkembang pula patokan yang digunakan
orang dalam menentukan perilaku baik dan
buruk, menurut Poedjawijatna keadaan ini
berhubungan erat dengan dunia filsafat
tentang manusia, sejumlah pandangan
filsafat yang digunakan dalam menilai baik
dan buruk yang mempengaruhi pemikiran
akhlak tersebut di antaranya :
Teori Utilitarisme
Mengutamakan konsekwensi kepercayaan
adanya kegunaan, semua manusia
mempunyai perasaan menyenangkan dan
perasaan sakit, dimaksudkan setiap
keputusan yang diambil seharusnya
memaksimalkan kesenangan dan
meminimalkan ketidak senangan untuk
memberikan kebahagiaan yang maksimal.
Teori Deontology 

 Menurut Immanuel kant ( 1724-1804) Sesuatu dikatakan baik


dalam arti sesungguhnya adalah kehendak yang baik,
kesehatan,kekayaan, kepandaian adalah baik,jika digunakan
dangan baik oleh kehendak manusia.tetapi jika digunakan
dengan kehendak yang jahat akan menjadi buruk sekali
 Bertindak sesuai kewajiban disebut legalitas, Setiap manusia
punya intuisi akan kewajiban. Kewajiban untuk mengatakan
kebenaran merupakan kewajiban utama , termasuk kesetiaan,
ganti rugi, mengucapkan terima kasih, keadilan, berbuat baik.
 Contoh dalam kehidupan sehari-hari bila berjanji harus
ditepati, bila Meminjam harus mengembalikan, dengan kita
memahami akan kewajiban akan terhindar dari keputusan yang
menimbulkan konflik
Teori Hedonisme

Sesuai kodratnya setiap manusia mencari


kesenangan dan menghindari ketidaksenangan,
akan tetapi ada batas untuk mencari kesenangan
Hal yang penting adalah menggunakan
kesenangan dengan baik. Dalam menilai
kesenanagan tidak hanya kesenangan indrawi tapi
bebas dari rasa nyeri dan keresahan jiwa
Menurut John Locke ( 1632-1704)
Disebut baik bila meningkatkan kesenangan dan
sebaliknya dinamakan jahat kalau mengurangai
kesenangan atau menimbulkan ketidaksenangan
Teori Eudemonisme
Menurut Aristoteles( 384-322SM)
Setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan
dengan tujuan akhir untuk kebahagiaan (eudaimonia)
Seringkali kita mencari suatu tujuan untuk mencapai
tujuan yang lain lagi. Seorang mampu mencapai
tujuannya jika mampu menjalankan fungsinya dengan
baik Keunggulan manusia adalah akal budi. Manusia
mencapai kebahagiaan dengan menjalankan kegiatan
yang rasional 2 macam keutamaan untuk mencapai
kebahagian yang baik adanya Keutamaan intelektual
dan Keutamaan moral
PARADIGMA KEBIDANAN

seorang bidan dapat menjalankan peran


profesionalnya membantu wanita sejak mulai
mempersiapkan kehamilan yang aman dan bayi
yang sehat dan sampai dengan menjadi suatu
siklus kehidupan seorang perempuan kodratnya
menjalankan fungsi repduksi normal, dan bidan
diharapkan mampu memberikan asuhan dan
memandang suatu siklus kehidupan adalah suatu
hal yang fisiologis dengan tetap mampu
memahami hal apa saja yang dapat
mempengaruhi siklus reproduksi normal.
Definisi paradigma
Paradigma adalah suatu pandangan mendasar dan
suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi
pokok persoalan yang semestinya dipelajari.
Pendapat lain juga menyebutkan
paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap
objek yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan suatu
tindakan. Dengan demikian fungsi utama
paradigma adalah sebagai acuan dalam
mengarahkan tindakan, baik tindakan sehari – hari
maupun tindakan ilmiah.
Definisi paradigma Kebidanan
Paradigma kebidanan adalah suatu cara
pandang bidan dalam memberikan
pelayanan.

Paradigma kebidanan sangat penting untuk


diketahui agar bidan mempunyai pandangan
yang sama terhadap individu dan
lingkungan yang akan dihadapinya.
Komponen Paradigma Kebidanan
PEREMPUAN
Perempuan sebagaimana halnya manusia
adalah mahluk bio-psikososio-kultural
yang utuh dan unik, mempunyai
kebutuhan dasar yang unik, dan
bermacam-macam sesuai dengan tingkat
perkembangan.
Perempuan sebagai sumber daya insani
merupakan pendidik pertama dan utama
dalam keluarga. Kualitas manusia sangat
ditentukan oleh keberadaan / kondisi
perempuan / Ibu dalam keluarga.
LINGKUNGAN
Keluarga dapat menunjang kebutuhan
sehari-hari dan memberikan dukungan
emosional kepada ibu sepanjang siklus
kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi,
pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat
tinggal keluarga sangat menentukan
derajat kesehatan reproduksi perempuan.
PERILAKU
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman
serta interaksi manusia dengan
lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku
manusia bersifat holistik (menyeluruh). Perilaku
ibu selama kehamilan akan mempengaruhi
kehamilannya, perilaku ibu dalam mencari
penolong persalinan akan mempengaruhi
kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan,
demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan
mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.
PELAYANAN KEBIDANAN
Adalah bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan
yang diberikan oleh bidan sesuai
kewengannya dengan maksud
meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

1) Layanan Primer ialah layanan bidan yang


sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2) Layanan Kolaborasi adalah layanan yang
dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara
bersamaan atau sebagai salah satu dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3) Layanan Rujukan adalah layanan yang
dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke
sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya
yaitu pelayanan yang dilakukan oleh
bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalinan, juga layanan
yang dilakukan oleh bidan ke tempat / fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara
horizontal maupun vertikal atau meningkatkan
keamanan dan kesejahteraan ibu serta
bayinya.
ASUHAN KEBIDANAN meliputi meliputi
asuhan pra konsepsi, antenatal, intranatal,
neonatus, nifas, keluarga berencana,
ginekologi, premenopause dan asuhan primer.
Dalam pelaksanaannya bidan bekerja dalam
sistem pelayanan yang memberi konsultasi,
manajemen kolaborasi, dan rujukan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan
klien.Pelayanan kebidanan merupakan
perpaduan antara kiat dan ilmu
. Bidan membutuhkan kemampuan untuk
memahami kebutuhan wanita dan
mendorong semangatnya untuk
menumbuhkan rasa percaya dirinya
menghadapi kehamilan, persalinan
maupun perannya sebagai ibu. Dalam
tugasnya, bidan membutuhkan ilmu dan
kemampuan untuk mengambil keputusan.
KETURUNAN
Keturunan merupakan salah satu faktor yang
menentukan kualitas manusia. Manusia
yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini
menyangkut penyiapan wanita sebelum
perkawinan, masa kehamilan, masa kelahiran dan
nifas yang mempunyai keterkaitan satu sama lain
yang tidak dapat dipisahkan. Kehamilan,
kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis
namun bila tidak ditangani akan menjadi
patologis, yang akan berpengaruh pada bayi yang
dilahirkannya.
Manfaat Paradigma
Manfaat bagi bidan
 Membantu bidan dalam mengkaji kondisi
klien
 Membantu bidan dalam memahami
masalah dan kebutuhan klien
 Memudahkan dalam merencanakan dan
melaksanakan asuhan yang berkualitas
sesuai dengan kondisi klien
MANFAAT BAGI KLIEN
Membantu klien untuk mendapatkan rasa
aman dan nyaman dalam menerima
asuhan
Membantu klien dalam meningkatkan
kemampuan berperan serta sebagai
individu yang bertangggungjawab atas
kesehatannya
Meningkatkan perilaku positif klien yang
akan meningkatkan kesehatan ibu dan
anak.
Paradigma berkaitan dengan asuhan
kebidanan, hal tersebut disebabkan karena
bidan memiliki peran yang unik dalam
memberi pelayanan kesehatan bagi ibu
dan anak, yakni saling melengkapi dengan
tenaga kesehatan profesional lainnya.
SISTEMATIKA ETIKA
Sebagai suatu ilmu, maka etika terdiri atas
berbagai macam jenis dan ragamnya, antara
lain:

ETIKA DESKRIPTIF yang memberikan


gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku
manusia di tinjau dari nilai baik dan buruk
serta hal-hal mana yang boleh dilakukan
sesuai dengan norma etis  yang di anut oleh
masyarakat.
Etika normatif, membahas dan mengkaji
ukuran baik buruk tindakan manusia, yang
biasanya dikelompokan menjadi:

Etika umum; yang membahas berbagai hal


yang berhubungan dengan kondisi manusia
untuk bertindak etis dalam mengambil
kebijakan berdasarkan teori-teori dan
prinsip-prinsip moral.
Etika khusus; terdiri dari etika sosial, etika
individu dan etika terapan.
Etika sosial menekankan tanggung jawab
sosial dan hubungan antar semua manusia
dalam setiap aktivitasnya.
b). Etika individu lebih menekankan pada
kewajiban-kewajiban manusia sebagai pribadi.
c). Etika terapan adalah etika yang diterapkan
pada profesi.

Anda mungkin juga menyukai