1. Aristotles
Dalam pendapatnya Aristoteles membagi etika menjadi dua pengertian.
Adapun kedua pengertian tersebut adalah Terminus Technicus serta Manner and Cutom.
Terminus Technicus adalah contoh dari etika yang dipelajari dalam bentuk ilmu pengetahuan.
Manner and Cutom mempelajari etika dari segi hubungan adat istiadat yang melekat pada manusia
dan juga tata caranya.
2. Fagothey
Etika menurut Fagothey merupakan studi yang mengenai kehendak yang ada di dalam diri
manusia. Kehendak tersebut biasanya berhubungan dengan benar ataupun salah dalam mengambil
sebuah tindakan.
3. Drs. Siji Gajalba
Menurut Drs. Sidi Gajalba etika merupakan teori mengenai tingkah laku dari perbuatan manusia.
Perilaku ini nantinya akan dipandang dari segi baik atau buruknya. Lalu etika nantinya akan
ditentukan oleh akal manusia.
4. DR. James J. Spillane SJ
Menurut beliau, etika merupakan hal untuk mempertimbangkan suatu tingkah manusia untuk
mengambil suatu keputusan. Keputusan tersebut merupakan sebuah keputusan yang berhubungan
dengan moral dan lebih mengarah kepada akal budi secara objektif untuk menentukan benar dan
salah mengenai tingkah laku dari seseorang.
5. Kattsoff
Menurut Kattsoff, etika merupakan hal-hal yang berhubungan dan bersangkutan dengan beberapa
prinsip yang ada di dalam hidup manusia. Prinsip tersebut merupakn prinsip-prinsip yang berisi
pembenaran mengenai tingkah laku yang ada di dalam pribadi manusia.
6. Drs. Haji Burhanuddin Salam
Etika menurut Drs. Haji Burhanuddin Salam adalah salah satu dari cabang ilmu filsafat yang
menjelaskan mengenai berbagai macam nilai-nilai dan norma. Nilai dan norma tersebut nantinya
akan menuntukan tindakan apa yang harus dilakukan manusia dalam hidupnya.
7. Sumaryono
Sumaryono menjelaskan bahwa etika merupakan sebuah studi yang membahas mengenai kebenaran
dari sebuah tindakan berdasarkan kodrat yang melekat pada diri manusia. Etika sendiri nantinya
akan ditunjukkan melalui tingkah laku dari manusia itu sendiri dalam bertindak di kehidupan
sehari-hari.
8. Franz Magis Suseno
Menurut Franz Magis Suseno, etika merupakan sebuah ilmu orientasi yang nantinya akan
memberikan arahan dari setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Dengan adanya etika, hidup
manusia akan menjadi teratur dan terarah sehingga tercipta sebuah kedamaian.
9. H. A. Mustafa
Pengertian etika merupakan suatu ilmu yang akan menyelidiki mana tindakan baik dan mana
tindakan buruk. Cara menyelidikinya adalah dengan memperhatikan setiap amal perbuatan manusia
yang dilakukan. Etika sendiri dapat dilihat berdasarkan dari akal pikiran manusia.
PENGERTIAN ETIKA SECARA UMUM
Secara umum, etika sendiri dapat diartikan sebagai peraturan, tindakan, norma, dan moral yang ada
di lingkungan masyarakat. Peraturan ini nantinya bisa dijadikan sebagai acuan dari perbuatan dan
perilaku manusia, apakah berperilaku baik ataukah berperilaku buruk.
Dengan adanya etika sejak zaman dahulu, diharapkan setiap pribadi manusia sadar akan
tindakannya. Kesadaran akan baik buruknya tindakan dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan
yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Karena tanpa adanya etika, maka kehidupan ini tidak
akan berjalan secara tertib dan teratur.
CIRI-CIRI ETIKA
Etika yang berkaitan dengan tingkah laku manusia ini adalah bagian dari ilmu filsafat yang sangat penting. Ada
beberapa ciri-ciri etika yang bisa menentukan pemahaman seseorang tentang baik dan buruknya suatu perilaku.
1. Etika Filosofis
Etika yang bersumber dari aktivitas berpikir yang dilakukan manusia adalah jenis etika filosofis.
Atau bisa juga disebut etika adalah bagian dari filsafat. Filsafat adalah salah satu bidang ilmu yang
mengutamakan tentang pikiran manusia. Jadi filsafat ini dalam etika juga dapat dibagi lagi menjadi dua sifat
yaitu empiris dan non empiris. Empiris adalah jenis filsafat yang berkaitan dengan hal-hal yang nyata, ada atau
konkret. Salah satu contoh yang bisa dengan mudah diambil adalah bidang filsafat hukum yang membahas
tentang hukum. Non empiris ini adalah bagian yang berusaha melampaui hal-hal konkret atau nyata
sebelumnya. Non empiris seolah menanyakan gejala konkret yang menyebabkannya.
2. Etika Teologis
Etika satu ini sangat erat kaitannya dengan agama dan ajaran agama yang ada didunia. Ada dua hal yang harus
diingat menyangkut dengan etika satu ini. Pertama etika ini tidak dibatasi oleh satu agama tertentu saja
mengingat banyaknya agama di dunia. Setiap agama diketahui memiliki etika teologis yang masing-masing
dan spesifik juga berbeda-beda. Kedua etika ini sebenarnya adalah bagian dari etika umum yang banyak
diterapkan dan diketahui oleh sebagian besar orang. Etika umum ini lebih banyak dan luas dengan unsur-unsur
yang tidak terbatas. Jadi Anda juga bisa secara tidak langsung memahami etika teologis dengan cara
memahami etika umun atau sebaliknya.
ETIKA PANCASILA
Etika pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai
pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Suatu
hal dapat dianggap baik bukan hanya karena tidak bertentangan dengan nilai-nilai
pancasila, tetapi juga sesuai dengan isi dari nilai-nilai pancasila tersebut.
Nilai-nilai pancasila meskipun merupakan penegasan dari nilai yang hidup di dalam
kenyataan bersosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa Indonesia, namun pada
dasarnya nilai-nilai pancasila dapat bersifat umum atau universal, dan dapat diterima oleh
siapapun dan kapanpun. Misalnya, pada sila kedua yaitu, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, adil dengan memiliki sifat yang tidak membeda bedakan suatu hal dan sesuai
dengan apa yang diperlukan kemudian beradab yaitu memiliki kepribadian dan etika yang
baik