Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR

ETIKA UMUM
1. Dwi Endah W.A
2. Gabrieliya Sabatini
3. Gadis Septiani Wulandari
4. Gibraltar Jala Amazona
Pengertian Etika
Etika adalah ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan Kapan Etika itu
upaya menentukan perbuatan- berlaku?
perbuatan yang di lakukan oleh
manusia untuk dikatakan baik
atau buruk, dengan kata lain
aturan ataupun pola-pola dari
tingkah laku yang di hasilkan Etika dapat berlaku kapanpun dan di mana
pun,terutama dalam bersosialisasi terhadap
oleh akal manusia. orang lain dan diri sendiri. Yang artinya etika
dapat berlaku bagi siapa saja, dimana saja
meski tidak ada orang lain yang
menyaksikan.
Etika sebagai bagian (cabang) filsafat menurut beberapa ahli
dinyatakan sebagai berikut :
1. The Liang Gie
Etika adalah filsafat tentang pertimbangan moral
2. Harry Hamersma
Etika dan estetika merupakan filsafat tentang tindakan
3. Aristoteles
Memasukkan etika ke dalam cabang filsafat praktis; ilmu etika
yang mengatur kesusilaan dan kebahagian dalam hidup
perseorangan.
Pengertian Etiket
Etiket adalah tata cara dalam masyarakat, sopan dalam
memelihara hubungan baik antara sesama manusia.
Arti etiket disini sama dengan adat kebiasaan, yaitu sesuatu yang
dikenal, diketahui dan diulangulangi serta menjadi kebiasaan
dalam masyarakat, berupa kata-kata atau macam-macam bentuk
perbuatan manusia dalam berinteraktif dengan manusia lainnya.
Agar seseorang dapat diterima oleh kelompok masyarakat
tertentu maka ia harus memahami etiket pergaulan berlaku pada
masyarakat itu. Istilah Etiket diartikan juga sebagai suatu
sikap misalnya sopan santun dalam berhubungan di antara
kelompok manusia di dalam pergaulan.
Pengertian Moral
Pengertian moral dalam kamus Pengertian moral dalam
psikologi (Chaplin, 2006):  Hurlock (Edisi ke-6, 1990) :
Dituliskan bahwa moral mengacu  mengatakan bahwa
pada akhlak yang sesuai dengan perilaku moral adalah
peraturan sosial, atau menyangkut perilaku yang sesuai dengan
hukum atau adat kebiasaan yang kode moral kelompok
mengatur tingkah laku.  sosial.

Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral
dikendalikan konsep-konsep moral atau peraturan perilaku yang
telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Istilah “moral”
berasal dari bahasa Latin “mos” yang bentuk jamaknya “mores”
yang berarti kebiasaan, adat.
Perbedaan Etika dan Etiket
Etika Etiket
1. Sedangkan etiket hanya berlaku dalam
1. Etika berlaku kapanpun, baik pergaulan saja, artinya etiket hanya berlaku
dalam pergaulan dengan orang lain ketika ada orang lain yang menyaksikan
maupun dalam kehidupan pribadi. perbuatan yang kita lakukan, dan ketika
2. Etika bersifat absolut, artinya etika tidak ada saksi mata, maka etiket tidak
memiliki ketentuan atau prinsip berlaku.
yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, 2. Sedangkan Etiket bersifat relative, artinya
di mana perbuatan baik sesuatu yang menurut suatu budaya
mendapatkan pujian, sedangkan dianggap sebagai hal yang tidak sopan, akan
perbuatan buruk harus tetapi belum tentu budaya lain memiliki
mendapatkan sanksi atau hukuman. anggapan yang sama.
3. Etika berkaitan dengan cara 3. Sedangkan Etiket berkaitan dengan tata cara
dilakukannya suatu perbuatan yang dari suatu perbuatan yang harus dilakukan
sekaligus memberikan norma dari oleh manusia. 
perbuatan itu sendiri. 4. Lain halnya dengan etiket, di mana etiket
4. Etika memandang manusia dari memandang seseorang dari segi luarnya
segi dalam (bathiniah). (secara lahiriyah), artinya meskipun
seseorang selalu berpegang pada etiket, akan
tetapi ia bisa saja bersifat munafik.
Jenis-jenis Etika

1. Etika Filosofis
Pengertian etika filosofis adalah suatu etika yang bersumber dari aktivitas
berpikir yang dilakukan oleh manusia. Dengan kata lain, etika merupakan
bagian dari filsafat.
Berbicara tentang filsafat maka kita perlu mengetahui sifat dari etika tersebut,
yaitu;
1. Empiris, yaitu cabang filsafat yang membahas sesuatu yang ada atau
konkret. Misalnya filsafat hukum yang mempelajari mengenai hukum.
2. Non Empiris, yaitu filsafat yang berusaha melampaui hal konkret dengan
seolah-olah menanyakan sesuatu yang ada di balik semua gejala konkret.
2. Etika Teologis
• Pada dasarnya etika teologis terdapat pada setiap agama. Misalnya dalam
agama Kristen, etika teologis merupakan etika yang bersumber
dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi, serta melihat
kesusilaan bersumber dari kepercayaan terhadap Allah atau Yang Ilahi.
4.Etika Diskriptif
• Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai. Dengan demikian etika
ini berbicara tentang realitas penghayatan nilai
5.Etika Normatif
• Etika ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam bertindak. Jadi
etika ini berbicara tentang norma-norma yang menuntun perilaku
manusia serta memberi penilaian dan hiambauan kepada manusia
untuk bertindak sebagaimana seharusnya Dengan demikian etika
normatif memberikan petunjuk secara jelas bagaimana manusia
harus hidup secara baik dan menghindari diri dari yang jelek.
Peran Etika dalam kehidupan modern
1. Adanya pluralisme moral
• Suatu kenyataan sekarang ini bahwa kita hidup dalam zaman yang
semakin pluralistic, tidak terkecuali dalam hal moralitas. Setiap hari kita
bertemu dengan orang-orang dari suku, daerah, sosial dan agama yang
berbeda. Pertemuan ini semakin diperbanyak dan diperluas oleh
kemajuan yang telah dicapai dalam dunia teknologi informasi, yang telah
mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam pertemuan langsung dan
tak langsung dengan berbagai lapisan dan kelompok masyarakat kita
menyaksikan atau berhadapan dengan berbagai pandangan dan sikap
yang selain memiliki banyak kesamaan, memiliki juga banyak perbedaan
bahkan pertentangan. Masing-masing pandangan mengklaim diri sebagai
pandangan yang paling benar dan sah.
2. Timbulnya masalah-masalah etis baru
• Ciri lain yang menandai zaman kita adalah timbulnya masalah-masalah
etis baru, terutama yang disebabkan perkembangan pesat dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya ilmu-ilmu biomedis. Telah terjadi
manipulasi genetis, yakni campur tangan manusia atas
perkembangbiakan gen-gen manusia. Ada reproduksi artifisal seperti
fertilisasi in vitro, entah dengan donor atau tanpa donor, entah dengan
ibu yang “menyewakan” rahimnya atau tidak.

Proses bayi tabung


3. Munculnya kepedulian etis yang semakin universal.
• Di berbagai tempat atau wilayah di dunia kita menyaksikan gerakan
perjuangan moral untuk masalah-masalah bersama umat manusia.
Selain gerakan-gerakan perjuangan moral yang terorganisir seperti
dalam bentuk kerjasama antar Lembaga-lembaga Swadaya
Masyarakat, antar Dewan Perwakilan Rakyat dari beberapa negara
atau Serikat-serikat Buruh, dan sebagainya, juga kita dapat
menyaksikan adanya suatu kesadaran moral universal yang tidak
terorganisir tapi terasa hidup dan berkembang dimana-mana.
4. Hantaman gelombang modernisasi.
• Kita sekarang ini hidup dalam masa transformasi masyarakat yang
tanpa tanding. Perubahan yang terus terjadi itu muncul di bawah
hantaman kekuatan yang mengenai semua segi kehidupan kita, yaitu
gelombang modernisasi. Yang dimaksud modernisasi di sini bukan
hanya menyangkut barang atau peralatan yang di produksi semakin
canggih, melainkan juga dalam hal cara berpikir yang telah berubah
secara radikal.
5. Tawaran berbagi ideologi
• Proses perubahan sosial budaya dan moral yang terus terjadi, tidak jarang
telah membawa kebingungan bagi banyak orang. Orang-orang merasa
kehilangan pegangan, dan tidak tahu harus berbuat atau memilih apa.
Situasi seperti ini tidak jarang dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk
menawarkan ideologi-ideologi mereka sebagai jawaban atas kebingungan
tadi. Ada cukup banyak orang yang terombang ambing mengikuti
tawaran yang masing-masing memiliki daya tariknya sendiri itu. Disini
etika dapat membantu orang untuk sanggup menghadapi secara kritis dan
objektif berbagai ideologi yang muncul. Pemikiran kritis dapat membantu
untuk membuat penilaian yang rasional dan objektif, dan tidak mudah
terpancing oleh berbagai alasan yang tidak mendasar.
6. Tantangan bagi agamawan
• Etika juga diperlukan oleh para agamawan untuk tidak
menutup diri terhadap persoalan-persoalan praktis kehidupan
umat manusia. Di satu pihak agama menemukan dasar
kemantapan mereka dalam iman kepercayaan mereka, namun
sekaligus diharapkan juga mau berpartisipasi tanpa takut-takut
dan menutup diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat
yang sedang mengalami perubahan hampir disegala bidang.
Walau etika tidak adapat menggantikan agama, namun etika
tidaklah bertentangan dengan agama, dan agama memerlukan
etika.
• Bagaimana cara merubah etika buruk yang sudah
tertanam sejak lahir? (ita)
• Berikan contohj dari etika dan etiket dalam kehidupan
sehari-hari.(haura)

Anda mungkin juga menyukai