Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MINI RESEARCH
(Semakin Tergerusnya Moral Masyarakat Indonesia)

Dosen Pengampu :
Junita Friska , S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Lita Apriliani
2. M.Aidil Anuar
3. Maria Ulina Panjaitan
4. Sri Muliani Telaumbanua
5. Annisa Emelitna Sinukaban
6. Hawani Atika

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kita
nikmat iman, nikmat kesehatan serta limpahan rahmat dan hidayah-Nya.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini Research ini yang merupakan salah satu tugas
dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dan penulis juga berterima kasih kepada Junita
Friska,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Harapan penulis, semoga Mini Research ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan bagi
pembaca dan tidak hanya itu, penulis juga berharap semoga Mini Research ini bisa menjadi
referensi bagi kita dalam memilih buku pegangan untuk mata kuliah Pendidikan Kewaranegaraan.

Penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam dalam Mini Research ini baik dari
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan maupun dalam struktur penulisan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dalam
penyusunan Mini Research di kemudian hari.

Medan, 05 Desember 2018


Kelompok 1

2
DAFTAR ISI
LembarPengesahan ...................................................................................................................... i
Daftar Isi ...................................................................................................................................... ii
DaftarTabeldanGambar ............................................................................................................... iii
Ringkasan ......................................................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ........................................................................................................................ 1
1.2 PerumusanMasalah ................................................................................................................ 3
1.3 Potret, ProfildanKondisiKhalayakSasaran ............................................................................. 3
1.4 KondisidanPotensi Wilayah ................................................................................................... 3
1.5 Tujuan...................................................................................................................................... 4
1.6 Luaran ..................................................................................................................................... 4
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN …………………....................... 5
BAB 3. METODA PELAKSANAAN ......................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...........................................................................10
4.1 AnggaranBiaya........................................................................................................................10
4.2 JadwalKegiatan .......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata KetuadanAnggota
Lampiran 2. JustifikasiAnggaranKegiatan
Lampiran 3. SusunanOrganisasi Tim PenelitidanPembagianTugas
Lampiran 4. Surat PernyataanKetuaPeneliti
Lampiran 5. Surat PernyataanKesediaandariMitra
Lampiran 6. GambaranTeknologi yang akanDiterapkembangkan
Lampiran 7. Denah Detail LokasiMitraKerjaiii

3
RINGKASAN

Moral dari segi bahasa berasal dari bahasa Latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang
berarti adat kebiasaan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah
penentuan baik-buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-
batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan
benar, salah, baik atau buruk.
Selanjutnya pengertia moral dijumpai pula dalam The Advanced Leaner’s Dictionary of
Current English. Dalam buku ini dikemukakan beberapa pengertian moral sebagai berikut.
1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk;
2. Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah;
3. Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik.
Berdasarkan kutipan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang
digunakan untuk memberikan batas terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau
buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut
bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.

Kata kunci: moral, pengetahuantentangperaturan, spiritual.

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Santrock dalam Desmita (2010: 258), mengatakan bahwa perkembanagn moral adalah
semua yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengengenai apa yang harusnya dilakukan oleh
manusia dalam berinteraksi dengan orang lain. Anak dilahirkan tidak memiliki moral (imoral),
tetapi memiliki potensi moral yang siap untuk dikembangkan.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dikatakan bahwa perkembangan moral


merupakan proses perkembangan kepribadian individu selaku anggota masyarakat dalam
berhubungan dengan orang lain. Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga akhir
hayat. Ketika individu mulai menyadari bahwa ia merupakan bagian dari lingkungan sosial dimana
ia berada, bersamaan itu pula individu mulai menyadari bahwa dalam lingkungan sosialnya
terdapat aturan-aturan, norma-norma atau nilai-nilai sebagai dasar atau patokan dalam berperilaku.
Keputusan untuk melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangan norma yang berlaku dan nilai yang
dianutnya itu disebut moralitas.

Selai itu, kita sadar diri kita terdiri dari jiwa dan raga, raga sering kita perhatikan baik untuk
menjaga kebugaran maupun kesehatan. Berbagai suplemen dan multivitamin kita perhatikan. Itu
tidak salah. Itu sangat bagus karena merupakan bagian dari ibadah, dimana kita bisa mensyukuri
nikmat-Nya dengan menjaga dan merawat setiap pemberian-Nya, selama semua diniatkan semata-
mata untuk ibadah dan syukur pada-Nya.

Ada satu hal yang sering kita lupakan, yaitu kebutuhan spiritualitas yang sering kita abaikan,
jangankan memperhatikan gizi masukan, kadang kita tidak mengetahui apa yang seharusnya
dilakukan, bahkan untuk mengenalpun sering tak dihiraukan, padahal spiritualitas adalah aspek
yang sangat penting sama pentingnya dengan menjaga kebugaran dan kesehatan ragawi.

Spiritualitas adalah suatu sikap hidup yang memberi penekanan pada upaya penyatuan diri dengan
suatu kekuatan yang lebih besar dari individual, suatu cocreatorship dengan Tuhan

5
Telah kita ketahui bersama bahwa manusia terdiri dari dimensi fisik, emosi, intelektual,
sosial dan spiritual dimana setiap dimensi harus dipenuhi kebutuhannya. Ketika sesorang
mengalami penyakit, kehilangan dan stres, kekuatan spiritual dapat membantu individu tersebut
menuju penyembuhan dan terpenuhinya tujuan dengan atau melalui pemenuhan kebutuhan
spiritual. Dengan kata lain apabila satu dimensi terganggu, maka dimensi yang lain akan
terganggu.

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya tidak lepas dari ruang
lingkup permasalahan di atas, yaitu :

1. Bagaimana menekankan pada masyarakat agar tertib terhadap peraturan (moral)?

2. Bagaimana memberikan pemahaman kepada para masyarakat bahwa moral sangat penting
bagimasyarakat?

3. Bagaimana upaya agar moral selalu ada?

1.3 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak Sasaran


Kondisi masyarakat di daerah jalan wiliam iskander daerah kampus universitas negeri
medan,pancing moral sangat kurang di daerah tersebut seperti yang kami lihat juga moral sangat
kurang di derah tersebut,contohnya jalan untuk daerah perbatasan antar jalan di gunakan sebgai
parker tempat ojek online dan juga pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar,disini penulis
ingin menyadarkan bahwa kurangnya moral yang di terapkan di daerah tersebut.
Sasaran kegiatan ini adalah parah pedagang kaki lima,ojek online yang menggunakan daerah yang
tidak seharusnya di lakukan untuk berjualan dan parkir.

1.4 Kondisi dan Potensi Wilayah


Potensi di daerah kampus universitas negeri medan pancing, untuk dijadikan tempat
kegiatan ini sangat baik karena program ini sangat didukung oleh kampus dan warga setempat dan
di daerah ini juga telah terdapat siskamling penjagaan daerah. Sehingga hanya perlu membuat

6
pengembangan seperti penyuluhan dan pelatihan agar masyarakat mengerti perlunya menaati
peraturan dan memiliki kualitas keterampilan yang baik dan berfikir kreatif.

1.5 Tujuan
Adapun tujuan dari PKM ini adalah :
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa moral itu sangat penting

2. Menjadikan daerah kampus unimed menjadi bebas pedagang yang menempati trotoar.

3. Mengaktifkan kembali trotoar tempat pejalan kaki

1.6 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah memberi pengertian moral
dan menerapkanya dan memberikesadaran bahwa banyak kesalahan dari menggunakan trotoar
sebagai tempat pejalan kaki. Hasil akhirnya diharapkan kepada pedagang kaki lima dan ojek online
supaya menyadari moral sangat penting di gunakan dan tidak melanggar peraturan.

7
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN (SubjekPenelitian)

Di penelitian yang kami telitiini, lebih memusatkan kepada pedagang kaki lima dan
masyarakat sekitar, dimana kami meneliti moral atau perilaku masyarakat yang berada di daerah
yang kami teliti. Mayarakat di daerah tersebut lebih mementingkan hak pribadi mereka dari pada
kenyamanan fasilitas umum. Meraka (Pedagang dan transportasi online) tidak memperdulikan
adanya peraturan-peraturan yang telah ada di daerah tersebut, dimana banyak rambu-rambu
larangan yang tertera didaerah sekitar, tetapi mereka tidak memperdulikan hal tersebut. Seperti
halnya:
 Parkir di sembarang tempat tanpa tidak ingin memperdulikan adanya rambu yang telah
ada.
 Berjualan sembarangan tempat, seperti di pinggir-pinggir jalan.
 Trotoar yang tidak digunakan dengan baik, seperti para pemberi jasa transportasi online
dan juga pedagang liar yang duduk dan berjualan sembarang tempat.
 Halte yang disalah gunakan, dimana dijadikan tempat parker bagi para jasa transportasi
online Kondisilingkungan di daerah gerbang satu jalan Wiliam Iskandar Pancing secara
umum masih belum tertata dengan rapi, hal ini ditandai dengan masih rendahnya pola pikir
masyarakat. Para pedagang ini sudah lama berada dikawasant ersebut, karena ketika
mereka menempati tempat tersebut pihak berwajib tidak ada tindakan untuk melakukan
himbuan atau larangan mengenai hal tersebut. Gambar diatas merupakan salah satu sudut
di Jalan Willian Iskandar Pancing, yang dimana para pedagang tidak adanya peraturan
dalam dirinya untuk menaati suatu perarutan di kawasan tersebut, padahal rambu-rumbu
sudah ada tertera dan terpasang dengan baik.

8
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metode pengembangan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian tahapan yang
disusun secara sistematis, berikut adalah gambaran flow map yang akan berjalan :

Penetapan Survei daerah Observasi


daerah sasaran sasaran lapangan

Penyusunan Rencana
materi moral penyuluhan
masyarakat moral

Dari flow map di atas dapat didefinisikan sebagai berikut :


1. Daerah sasaran yang teliti berada di daerah Gerbang 1 dan 2 Universitas Negeri Medan
2. Survey dareah sasaran yang kami teliti yaitu di jalan Wiliam Iskandar Pancing
3. Melakukan pengamatan terhadap pola pikir para pedagang dan para pemberi jasa transportasi
online
4. Penyusunan materi pola masyarakat
5. Rencana penyuluhan moral

Dalam Hal Ini Penulis Menggunakan Metode Pendekatan Sosial


Pendekatan Sosial. Yang diaksud dalam hal ini yakni pendekatan terhadap masyarakat
sasaran. Prinsipnya ialah bahwa masyarakat sasaran harus dijadikan subyek dan bukan obyek.
Untuk hal ini masyarakat harus sebanyak mungkin dilibatkan dalam kegiatan khususnya bagian
perancanaan. Maka pada tahap pendekatan sosial ini maka sebaiknya semua orang yang akan

9
terkena program ini diikutsertakan. Mereka harus menyadari bahwa mereka menghadapi masalah
seperti yang dirumuskan dan merupakan tanggungjawab bersama. Selanjutnya yakni emita
bantuan dari pihak pemeritah atau aparat daerah setempat. Hal ini sangat perlu ditumbuhkan untuk
meningkatkan kesadaran mayarakat dalam memecahkan masalah yang ada di sekitar mereka
khususnya para pedagang dan juga pemberi jasa transportasi online.
Adapun metode penelitian yang kami gunakan dengan cara metode penelitian kualitatif
dan dalam penelitian ini kami mewawancarai di lapangan. Dengan beberapa teknik yaitu sebagai
berikut:
a. Observasi secara langsung
b. Wawancara, selain observasi langsung kelapangan kami juga melakukan wawancara
terhadap para pedagang dan pemberi jasa transportasi online di daerah Gerbang I, II
dan III UNIMED.
c. Mengamati kegiatan masyarakat sekitar penelitian

10
BAB IV
IDE PENULIS
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh penulis maka perlu adanya
penyelesaian terhadap permasalahan yang terjadi dilapangan tersebut agar permasalahan itu segera
terselesaikan agar tidak mengganggu masyarakat pengguna fasilitas umum karena masyarakat
yang tidak memetingkan kepentingan umum tersebut. Adapun ide penulis dalam menyelesaikan
masalah tersebut antara lain:
 Untuk mengurangi pedagang yang menggunakan fasilitas umum dan mengganggu
pengguna fasilitas tersebut maka perlu adanya suatu tempat khusus yang telah disediakan
untuk para pedagang agar tidak lagi menggunakan fasilitas umum dan pdagang sudah
memiliki wilayah dagangnya tersendiri.
 Bagi pihak yang berwajib sebaiknya jangan hanya melakukan penggusuran ketika
masyarakat sudah menjadikan lahan tersebut menjadi tempat perdagangan permanen,maka
dari itu akan terjadi percekcokan antara petugas dan masyarakat pedagang
tersebut,sebaiknya pihak yang berwajib menjaga fasilitas umum secara rutin dan intens
untuk menjauhkan hal-hal yang melanggar kepentingan bersama
 Pihak penyedia tempat khusus untuk berdagang sebaiknya mengondisikan keadaan tempat
tersebut seperti menempatkan tempat tersebut ditempat yang mudah dijangkau oleh orang
banyak tidak menimbulkan kerugian pada pedagang dan juga penyedia tempat sebaiknya
tidak menetapkan pemungutan pajak yang besar haruslah menyesuaikan dengan
pendapatan pedagang.
 Memungkin adanya street food yang dimana hal ini diperlukannya sebuah tempat lapangan
terbuka yang dimana dikhususkan untuk tempat berjualan segala macam makanan dengan
keadaan lokasi dan makanan yang sesuai dengan mahasiswa dan disini maka para
pedagang mendapatkan penghasilan lebih banyak karena berada disekitar mahasiswa yang
menjadi kebutuhan mahasiswa dan pajak pun bisa ditekan lebih rendah dan hal ini juga
mendapat pemasukan pada kampus yang memiliki wewenang dalam pengelolaannya serta
yang jauh lebih penting adalah masyarakat pedagang tidak lagi menggunakan dan
mengganggu fasilitas umum untuk menjadi tempat mata pencaharian mereka.

11
Unimed Street Food

Unimed street food adalah sebuah tempat yang digunakan sebagai tempat parah pedagang di
mana parah pedagang ini berasal dari gerbang satu sampai gerbang empat di mana untuk
mengelokasikan agar parah pedagang tersebut dapat berjualan di unimed street food.

Di sini kami memiliki ide untuk tempat unimed street food antara 1 hektare tanah tempat
berjualan,di mana di sini sudah di sediakan stan-stan khusus tempat untuk berdagang.diman stan
ini di bagi menjadi tiga warna yaitu merah,kuning dan biru,yang dimana memiki perbedaan warna
untuk berjualan sesuai kategori jualan nya.marah untuk pedagang yang berjualan khusus
minuman,kuning khusus snack dan biru di gunakan untuk berjualan makanan berat.

Unimed street food di buka mulai pada jama 10 pagi sampai jam 11 malam yang di mana
pada jam 10 itu sudahlah banyak parah pembeli yang menunggu karena karena street food ini
berada di daerah yang strategis tempat parah mahasiswa dan kampus-kampus lainya di sini banyak
maanfaat yang bisa di dapat dengan adanya street food yang di mana juga tempat i ni membantu
parah pemerintah untuk membantu mengamanakan atau memperbaiki parah pedagang-pedagang
liar.

Dengan adanya street food ini membuat mahasiswa juga terbantu untuk bisa menikmatinya
karena tempat yang untuk di bangun strategis dengan kampus dan juga street food ini juga akan
memiliki harga yang berfariasi dan tidak begitu mahal dan pas untuk mahasiswa.di sini kami juga
memiliki ide yang begitu bagus jika di kembangkan maka unimed bisa menambah pemasukan bagi
unimed,karena derah tempat street food itu di bangun di tanah unimed.

Di sini unimed street food memiliki banyak kegunaan nya dan memiliki pajak yang murah
yang dapat membantuh parah pedagang kecil.kami juga sudah mewawancarai parah pedagang
begitu banyak keluhan mereka seperi adanya tempat yang di sediakan parah pemerintah tempat
berdagang namaun pajak nya begitu mahal sehingga mereka tidak begitu sanggup sehingga mereka
memilih berdagang secara liar atau menempati tempat-tempat yang tidak boleh di lakukan
berjualan di depat kampus unimed juga begitu banyak pedagang liar dan sering di lakukan
penggusuran terhadap satpolpp dan mereka juga masih bersikeras melakukan penjualan di sna
sehingga sulit untuk mengusir mereka.

12
Dalam wawancara yang kami lakukan mereka juga mengakui begitu lelahnya mereka
dengan adanya penggusuran yang di lakukan namun demi mencukupi kebutuhan hidup mereka
mereka mau menghadapi yang namanya bahaya.namun mereka memiliki harapan yang di mana di
sediakan tempat berjualan dan pajak tempatnya tidak mahal maka kami sebagi mahasiswa unimed
memiliki solusi untuk parah pedagang kaki lima yaitu membuka unimed streed food yang mampu
membantuh keluhan parah pedagang yang berjulan.

13
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Fasilitas umum atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Secara umum permasalahan yang sering terjadi karena buruknya fasilitas umum
adalah Kemacetan, Pemukiman kumuh, Pemukiman penduduk, Kecelakaan, Bencana alam,
seperti banjir dan tanah longsor, dan lain-lain. Cara mengatasinya adalah dengan renovasi fasilitas
umum, meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat, menjaga dan merawat fasilitas umum,
adanya rasa kepedulian dari masyarakat, dan lain-lain.

B. SARAN

Mengingat fasilitas umum di Indonesia masih sangat jauh dari pada yang diharapkan
hendaknya perlu diadakan evaluasi terhadap kinerja aparatur birokrasi serta infratruktur dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat di tingkatkan. Diharapkan kepada pemimpin untuk melakukan
pengrekrutan peagawai birokrasi untuk lebih professional karena, pegawai birokrasilah penyebab
kurang berkualitasnya pelayanan yang diberikan. Untuk Meningkatkan pelayanan public di
Indonesia tidak hanya diharapkan peran internal dari aparatur pemerintah tetapi harus adanya
peran masyarakat. Di harapakan masyarakat lebih bekerja sama untuk mengawasi kinerja pegawai
birokrasi serta melaporkan setiap adanya kejanggalan yang terjadi. Mudahan makalah ini
bermanfaat dan menjadi pembelajaran untuk semua khususnya mahasiswa ilmu pemerintahan
sabagai generasi penerus dalam pemerintahan Indonesia Kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Oetama, jacob .2012. Wacana Pemberian Seminar Selamatkan Fasilitas Umum . http.umn.ac
.id/home/viewarticel/_seminar_selamatkan_fasilitas_umum. Diunduh Kamis, 13 Desember 2012.

Ariasto, anto. 2013. Wacana Pemberian DPRD: Kualitas Fasilitas Umum Wonogiri Buruk. http:
//www.timlo.net/baca/62276/dprd-kualitas-fasilitas-umum-wonogiri-buruk/. Diunduh Selasa, 19
Februari 2013 . Pukul 12:55 WI

15
LAMPIRAN

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai