Anda di halaman 1dari 13

PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA

MELALUI PROGRAM P2WKSS DI SUMBER GAMOL, BALECATUR, GAMPING,


SLEMAN

Oleh: Frida Nur Rizkia , Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Yogyakarta,
fridanurrizkia@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui peran perempuan dalam menunjang
perekonomian keluarga melalui program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat
Sejahtera (P2WKSS) Dusun Sumber Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman, dan (2) mengetahui
sumbangan pendapatan perempuan di sektor publik untuk membantu perekonomian keluarga melalui
program P2WKSS di Dusun Sumber Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Informan utama
dalam penelitian ini adalah 6 perempuan penerima program P2WKSS dengan ketentuan ibu rumah
tangga yang penghasilannya meningkat setelah adanya program P2WKSS yang tidak bekerja di
pabrik sebagai karyawan. Informan berjumlah 6 orang didasarkan pada teknik pengambilan sampel
dengan mempertimbangkan sesuatu hal yang disebut purposive sampling. Data dikumpulkan dengan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis data model Miles
and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran perempuan dalam meningkatkan
perekonomian keluarga melalui program P2WKSS adalah melakukan kegiatan sehari-hari yang
berkaitan dengan rumah tangga, pemberdayaan yang diikuti perempuan, dukungan keluarga terhadap
program P2WKSS dan pembagian waktu kaitannya dengan peran ganda, (2) sumbangan pendapatan
perempuan penerima program P2WKSS sangat berkontribusi dalam kehidupan ekonomi keluarga.
Kontribusi yang mereka berikan berupa uang dari upah pekerjaannya yang digunakan untuk
membantu keluarga wabin dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Kata kunci: peran perempuan, perekonomian keluarga, program P2WKSS.

406
WOMEN’S ROLES IN ENHANCING FAMILY ECONOMY THROUGH THE PROGRAM
OF ENHANCEMENT OF WOMEN’S ROLES IN HEALTHY AND PROSPEROUS
FAMILIES (EWRHPF) IN SUMBER GAMOL, BALECATUR, GAMPING, SLEMAN

By: Frida Nur Rizkia, Social Studies Education, Yogyakarta State University,
fridanurrizkia@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to investigate: (1) women’s roles in supporting family economy through the
program of Enhancement of Women’s Roles in Healthy and Prosperous Families (EWRHPF) in
Sumber Gamol, Balecatur, Gamping Sleman, and (2) the contribution of women’s incomes in the
public sector to help the family economy through the program of EWRHPF in Sumber Gamol,
Balecatur, Gamping, Sleman.
This was a qualitative study using a descriptive method. The main informants in this study
were 6 women involved in the program of EWRHPF with the requirement that they were housewives
whose incomes increased after joining the program of EWRHPF and who did not in a factory as
employees. The 6 informants were selected by means of the purposive sampling technique by
considering particular aspects. The data were collected through observations, interviews, and
documentation. The data were analyzed by Miles and Huberman’s data analysis model.
The results are as follows. (1) Women’s roles in enhancing family economy through the
program of EWRHPF are manifested by their engagement in daily activities related to households,
empowerment followed by women, family support for the program of EWRHPF, and time allocation
in relation to multiple roles. (2) The incomes of women joining the program of EWRHPF greatly
contribute to family economic life. The contribution they provide is in the form of money from the
wages of their work that they use to help their family in meeting the family needs.

Keywords: women’s role, family economy, program of EWRHPF

A. PENDAHULUAN membuat banyak ahli sosial mengadopsi teori-


Perempuan merupakan makhluk yang teori perubahan sosial dari abad ke-18 yang
diciptakan dengan berbagai kelebihan, sehingga menyatakan bahwa perempuan dapat menjadi
banyak topik yang diangkat dengan latar aktor pembawa kelangsungan pembangunan
belakang perempuan. Kelebihan-kelebihan bangsa (Aswiyati, 2016: 2).
perempuan tecakup dalam peran yang Tabel 1. Persentase Penduduk Indonesia
dilakukannya di kehidupan sehari-hari, menurut Jenis Kelamin, Tahun 2009-2013
sehingga akan terjadi beberapa masalah yang Jenis Tahun
timbul akibat peran perempuan. Pembahasan Kelamin 2009 2010 2011 2012 2013
Laki-Laki 49,53 50,17 50,37 50,35 50,25
mengenai perempuan dengan sejuta Perempuan 50,47 49,83 49,63 49,65 49,75
problematika melahirkan pemikiran beberapa Sumber:
ahli yang menghasilkan teori-teori sosial hhtp://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1601
mengenai sisi perempuan seperti feminisme Berdasarkan tabel tersebut, persentase
(gender) dengan beberapa paradigma (Faqih, penduduk Indonesia dengan jenis kelamin
2012: 80-98). perempuan dari tahun ke tahun hampir
Sejak kemerdekaan Indonesia menunjukkan setengah dari jumlah keseluruhan
diproklamasikan, perempuan menjadi tumpuan penduduk Indonesia. Pada tahun 2013 saja,
bagi pembangunan bangsa ini. Pahlawan yang persentase jumlah laki-laki sebesar 50,25% dan
membela Indonesia pada masa kolonialisme persentase jumlah penduduk perempuan
dan imperialisme tidak hanya terlahir dari kaum sebesar 49,75%. Dengan kata lain, perempuan
laki-laki saja. Peran perempuan sebagai juga memperoleh hak yang sama dengan laki-
pahlawan pembela tanah air pun tidak dapat laki untuk menyumbangkan perannya dalam
dipungkiri lagi kebenarannya. Hal tersebut memajukan pembangunan bangsa. Seperti laki-

407
laki, perempuan juga dapat menggunakan Tabel angka kemiskinan di Provinsi D.I.
haknya di berbagai bidang kehidupan. Hal ini Yogyakarta sudah menjadi dasar kuat adanya
sudah ada di dalam UUD 1945 pasal 27, pasal keinginan perempuan untuk membantu
28, pasal 28A-J, pasal 30 ayat (1), pasal 31, perekonomian rumah tangga. Kabupaten
pasal 32 ayat (1), pasal 33, dan pasal 34 tentang Sleman tercatat 110.80 penduduk miskin pada
hak asasi manusia yang menyebutkan bahwa tahun 2014. Angka ini cenderung mengalami
setiap warga negara memiliki hak yang sama penurunan dari tahun-tahun sebelumnya yang
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, pada tahun 2011 tercatat 117.30 dan tahun 2013
upaya bela negara, untuk hidup, mendapat ada pada angka 116.80 jumlah penduduk
pendidikan, memajukan diri, mendapat jaminan miskin di Kabupaten Sleman. Peran untuk
hukum, kebebasan memilih kepercayaan, bekerja di sektor publik ini didorong juga oleh
berserikat, dan lain sebagainya. kondisi ekonomi keluarga yang tidak
Menjadi perempuan yang memiliki menunjukkan peningkatan dari tahun
banyak peran tidaklah semudah yang sebelumnya.
dibayangkan. Diperlukan keterampilan Keinginan untuk membantu suami dalam
tambahan atau ilmu pengetahuan yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga bagi
menunjang peran yang dilakukan perempuan. perempuan dewasa ini tidaklah sulit.
Apabila perempuan ingin bekerja dalam Perempuan memperoleh kebebasan untuk
kaitannya membantu suami, maka ia harus bekerja membantu suami mereka dalam hal
memiliki kemampuan bekerja pada bidang meningkatkan pendapatan keluarga. Mulai dari
pekerjaan yang ia kerjakan. Perempuan berkebun, bertani, berdagang, hingga menjadi
melakukan peran ganda akan memiliki buruh pabrik dilakukan oleh perempuan agar
perbedaan pembagian waktu melakukan dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Hal
perannya dibandingkan dengan perempuan yang tidak kalah penting adalah pekerjaan
yang melakukan peran tunggal. rumah dilakukan bersama-sama oleh seluruh
Perempuan yang bekerja tidak hanya anggota keluarga agar dapat terlaksana semua
untuk mengisi waktu luang, namun juga kegiatan baik bekerja di luar rumah, sekolah,
mereka ingin meningkatkan taraf kehidupannya maupun pekerjaan domestik seperti yang
sendiri maupun keluarganya. Menurut Aswiyati diharapkan dari keluarga tersebut.
(2016: 7) bahwa perempuan di pedesaan Pada kenyataannya masih banyak
bekerja bukan semata-mata untuk mengisi perempuan, terutama ibu rumah tangga yang
waktu luang atau mengembangkan karir, tetapi tidak memiliki akses untuk memiliki peran
untuk mencari nafkah karena pendapatan lebih di kalangan masyarakat. Akses yang ada
suaminya dikatakan kurang mencukupi di era modernitas ini diperuntukkan bagi
kebutuhan sehingga banyak perempuan atau manusia yang dapat mengelola peluang usaha
ibu rumah tangga yang bekerja. Apabila dengan baik yang memadukan unsur
pendapatan suami kurang untuk memenuhi modernitas sesuai dengan perkembangan
kebutuhan sehari-hari, maka tidak dapat zaman. Penggunaan teknologi modern pun
dipungkiri adanya peran yang harus dilakukan tidak dapat dihindari untuk menunjang usaha
oleh perempuan selain perkejaan domestik. yang dikelola. Oleh sebab itu, perempuan
Tabel 2. Jumlah Penduduk Miskin menjadi terhambat untuk melakukan peran
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Daerah yang lebih seperti bekerja dan memulai usaha.
Istimewa Yogyakarta 2011-2014 Era yang serba modern ini, perempuan
Penduduk Miskin atau ibu rumah tangga masih terbenani dengan
Kabupaten/Kota
2011 2013 2014 pekerjaan domestik yang seolah-olah
Yogyakarta 37.70 37.60 35.60 dibebankan kepadanya saja. Sebelum memulai
Sleman 117.30 116.80 110.80 pekerjaan pada sektor publik perempuan harus
Gunung Kidul 157.10 156.50 152.40
Bantul 159.40 158.80 156.50
mengerjakan pekerjaan domestik terlebih
Kulon Progo 92.80 92.40 86.50 dahulu, seperti mencuci, menyapu, memasak,
Sumber: dan mengurus anggota keluarga. Selain itu,
http://yogyakarta.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/10 beberapa perempuan hanya bekerja pada sektor

408
tertentu yang kebanyakan adalah pedagang mewujudkan Keluarga Sehat Sejahtera).
kecil, buruh pabrik dengan upah rendah, serta Program P2WKSS memiliki dasar hukum dari
petani sayur mayur. Hal ini disebabkan oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26
masih rendahnya pendidikan formal yang Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan
mereka dapatkan saat masih muda. Tidak lulus Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga
SD menjadikan mereka tidak dapat menulis dan Sehat dan Sejahtera di Daerah. Sasaran
membaca. Fenomena semacam ini merupakan program P2WKSS adalah keluarga miskin di
faktor nyata yang ada di pedesaan yang desa/ kelurahan dengan perempuan sebagai
membuat perempuan atau ibu rumah tangga penggerak utama dengan tujuan untuk
terhambat aksesnya untuk maju membantu meningkatkan keluarga sehat dan sejahtera.
meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Berjalannya program nasional untuk
Jumlah tenaga kerja perempuan di Indonesia meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui
adalah setengah dari tenaga kerja laki-laki. Hal perempuan ini akan berdampak pada kehidupan
ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Program
yang salah satunya adalah pendidikan. P2WKSS dilaksanakan di seluruh desa di
Tabel 3. Angka Partisipasi Murni (APM) Indonesia. Setiap desa atau kelurahan seluruh
menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Indonesia akan dipilih satu padukuhan yang
2013-2015 memenuhi kriteria untuk menjalankan program
Jenjang
Jenis
SD SMP SMA
ini. Program P2WKSS ini salah satunya
Kelamin
Laki-Laki
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
95,71 96,60 96,55 72,42 75,87 76,16 53,99 58,78 58,74
terlaksana di Padukuhan Sumber Gamol,
Perempuan 95,47 96,29 96,86 75,41 79,28 79,54 54,53 59,95 60,77 Kelurahan Balecatur, Kecamatan Gamping,
Sumber:hhtp://bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1614 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah Yogyakarta. Sasaran program ini adalah ibu
persentase jumlah anak pada kelompok usia rumah tangga dengan memberikan pelatihan
sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada ekonomi yaitu keterampilan seperti menjahit,
jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya memasak, dan mengkreasikan sampah.
terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok
usia sekolah yang bersangkutan. Angka B. METODE PENELITIAN
Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi 1. Jenis dan Desain Penelitian
anak yang bersekolah tepat waktu. Tahun 2015 Pendekatan penelitian yang digunakan
jenjang SD angka partisipasi murni penduduk dalam penelitian ini adalah pendekatan
perempuan sebesar 96,86 dan penduduk dengan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat
jenis kelamin laki-laki sebesar 96,55. Jenjang menarik suatu ciri atau gambaran tentang
SMP tahun 2015, APM dengan jenis kelamin kondisi, situasi ataupun variabel tertentu ke
perempuan sebesar 79,54 sedangkan laki-laki permukaan dari masyarakat yang menjadi
mencapai angka 76,16. APM untuk jenjang obyek penelitian itu (Bungin, 2001: 48).
SMA pada tahun 2015 semakin menunjukkan Penelitian ini akan mendeskripsikan peran
penurunan dibanding jenjang di bawahnya perempuan dalam meningkatkan perekonomian
yaitu penduduk usia sekolah perempuan rumah tangga melalui program P2WKSS sesuai
mencapai angka 60,77 dan penduduk laki-laki dengan kondisi dan situasi yang ada di dalam
sebesar 58,74. Angka-angka tersebut masyarakat Padukuhan Sumber Gamol,
menjelaskan bahwa penduduk berjenis kelamin Balecatur, Gamping, Sleman.
perempuan memiliki ketepatan waktu untuk Bogdan dan Taylor dalam Moleong (1996:
bersekolah. Hasil survey membuktikan bahwa 3) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
hampir setiap tahun angka yang ditunjukkan prosedur penelitian yang menghasilkan data
oleh ketepatan bersekolah perempuan lebih deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
tinggi daripada APM laki-laki setiap jenjang dari orang-orang dan perilaku yang dapat
pendidikan formal. diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar
Berdasarkan fakta tersebut pemerintah dan individu tersebut secara utuh. Dalam hal ini
membuat suatu program untuk perempuan yaitu tidak diperbolehkan mengisolasikan individu
P2WKSS (Peningkatan Peran Wanita dalam atau organisasi ke dalam variabel atau

409
hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai penghasilannya meningkat setelah adanya
bagian dari suatu kebutuhan. program ini.
Karakteristik deskriptif dalam penelitian Tujuan observasi ini adalah untuk
kualitatif menurut Lincoln & Guba dalam mengetahui apa saja yang sudah terdapat
Moleong (1996: 6) merupakan data yang maupun yang sudah terlaksana pada program
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan P2WKSS yang berkaitan dengan peran
bukan angka-angka. Semua yang dikumpulkan perempuan dalam meningkatkan perekonomian
dapat memiliki kemungkinan menjadi kunci keluarga di Padukuhan Sumber Gamol.
terhadap hal yang sudah diteliti. Dengan Sebelum melakukan observasi, peneliti terlebih
demikian, laporan penelitian akan berisi dahulu membuat pedoman observasi untuk
kutipan-kutipan data yang berasal dari dijadikan pedoman dalam proses observasi.
wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, b. Wawancara
dokumen pribadi, catatan atau memo, dan Wawancara menurut Moleong (1996: 135)
dokumen resmi lainnya. adalah percakapan dengan maksud tertentu.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Percakapan tersebut dilakukan dua pihak, yaitu
Penelitian ini diadakan di Padukuhan pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
Sumber Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman. yang diwawancarai yang memberikan jawaban
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari atas pertanyaan yang diajukan pewawancara.
- Agustus 2017. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
3. Subjek dan Objek Penelitian untuk mengetahui peran perempuan (ibu rumah
Subjek penelitian ini adalah perempuan tangga) untuk meningkatkan perekonomian
(ibu rumah tangga) sebagai penerima program keluarga melalui program P2WKSS dan
P2WKSS dengan ketentuan perempuan yang sumbangan pendapatan perempuan untuk
penghasilannya meningkat setelah adanya membantu perekonomian keluarga di
program P2WKSS yang tidak bekerja di pabrik Padukuhan Sumber Gamol.
(karyawan swasta) dan panitia pelaksana c. Dokumentasi
program P2WKSS di Padukuhan Sumber Dokumen menurut Guba & Lincoln dalam
Gamol. Objek penelitian ini adalah peran Moleong (1996: 161) adalah setiap bahan
perempuan dalam meningkatkan perekonomian tertulis ataupun film yang dipersiapkan karena
keluarga di Padukuhan Sumber Gamol. adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen
4. Teknik Pengumpulan Data biasanya dibagi atas dokumen pribadi dan
Sesuai dengan karakteristik yang dokumen resmi. Dokumen dapat digunakan
diperlukan untuk penelitian ini, maka metode untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk
pengumpulan data yag digunakan yaitu: meramalkan. Dalam penelitian ini data yang
a. Observasi didapat dari dokumen adalah data yang berasal
Observasi atau pengamatan adalah dari Kepala Padukuhan Sumber Gamol dan
kegiatan keseharian manusia dengan Pemerintah Desa Balecatur, Gamping, Sleman
menggunakan pancaindra mata sebagai alat berupa foto kegiatan P2WKSS dari penyuluhan
bantu utamanya selain pancaindra lainnya program-program pemberdayaan hingga hasil
seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit akhir/output dari hasil pemberdayaan ekonomi,
(Bungin, 2001: 142). Observasi yang akan arsip penerima program P2WKSS, dan arsip
dilakukan peneliti adalah observasi non susunan pengurus P2WKSS.
partisipan, yaitu pengumpulan data di mana 5. Instrumen Penelitian
peneliti bukan merupakan bagian dari Instrumen dalam penelitian ini adalah
kelompok yang ditelitinya. Peneliti hanya peneliti sendiri yang menggunakan tiga alat
datang di tempat penelitian yang diamati tetapi bantu yaitu pedoman observasi, pedoman
tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. wawancara, dan dokumentasi mengenai peran
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan yang dilakukan perempuan untuk
observasi terhadap 6 orang perempuan meningkatkan perekonomian keluarga dan
penerima program P2WKSS yang sumbangan pendapatan perempuan dalam
perekonomian keluarga melalui program

410
P2WKSS di Padukuhan Sumber Gamol, telah disajikan.Berikut ini bagan teknik analisis
Balecatur, Gamping, Sleman. data interaktif model Milles dan Hubberman :
6. Keabsahan Data
Uji keabsahan data pada penelitian ini
menggunakan uji kredibilitas dengan
triangulasi. Triangulasi dilakukan dengan cara
triangulasi teknik. Triangulasi teknik digunakan
untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda.
Triangulasi teknik yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah peneliti memperoleh data Sumber : Milles & Hubberman, 1992: 20
melalui wawancara, lalu dicek dengan hasil Gambar 1. Teknik Analisis Data Interaktif
observasi dan dokumentasi terkait peran Model Miles dan Hubberman
perempuan dalam meningkatkan perekonomian
keluarga dan sumbangan pendapatan
perempuan dalam perekonomian keluarga C. HASIL DAN PEMBAHASAN
melalui program P2WKSS di Padukuhan 1. Peran Perempuan dalam Meningkatkan
Sumber Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman. Perekonomian Keluarga melalui
7. Teknik Analisis Data Program P2WKSS
Model analisis data yang digunakan adalah a. Kegiatan Sehari-hari Perempuan
model analisis interaktif Milles dan Perempuan sebagai ibu rumah tangga tidak
Hubberman: dapat terlepas dari pekerjaan rumah tangganya.
a. Reduksi Data Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan,
Pada tahap ini, reduksi dimaksudkan untuk peneliti mendapatkan data dari informan
lebih mempertajam, menggolongkan, tentang kegiatan sehari-hari perempuan. Para
mengarahkan, membuang bagian data yang perempuan melakukan beberapa kegiatan
tidak diperlukan peneliti serta lebih dalam sehari untuk menyibukkan diri, menjadi
memfokuskan pada hal-hal penting terkait tulang punggung utama, atau membantu kepala
peran perempuan dalam meningkatkan keluarga mencari nafkah.
perekonomian keluarga dan sumbangan Memasak untuk makan keluarga, mencuci
pendapatan perempuan dalam perekonomian baju, menyetrika baju, mencuci piring,
keluarga melalui program P2WKSS di menyapu lantai dan halaman rumah, pergi ke
Padukuhan Sumber Gamol, Balecatur, pasar, berjualan merupakan kegiatan sehari-hari
Gamping, Sleman. informan perempuan wabin. Kegiatan-kegiatan
b. Penyajian Data tersebut dilakukan untuk menjalankan peran
Tahap ini dilakukan setelah data hasil sebagai ibu rumah tangga dan perempuan yang
wawancara, observasi, dokumentasi direduksi. bekerja agar semua pekerjaan dapat terlaksana
Data-data yang telah terkumpul kemudian dengan baik. Kegiatan perempuan yang lain
disajikan dalam bentuk teks naratif mengenai juga dilakukan seperti mengasuh anak dan
peran perempuan dalam meningkatkan melayani suami. Kegiatan sehari-hari
perekonomian keluarga dan sumbangan perempuan dilakukan berulang untuk setiap
pendapatan perempuan dalam perekonomian harinya.
keluarga melalui program P2WKSS di Kegiatan sehari-hari perempuan tidak
Padukuhan Sumber Gamol, Balecatur, dapat dilepaskan begitu saja ketika ia bekerja
Gamping, Sleman. atau tidak. Menurut Abdullah (2006: 231)
c. Kesimpulan/Verifikasi kegiatan-kegiatan tersebut secara garis besar
Pada tahap ini peneliti menarik yaitu: a. kegiatan sehari-hari perempuan
kesimpulan berdasarkan dari hasil berkaitan dengan rumah tangga; b. kegiatan
pengumpulan data yang ada di lapangan yang mencari nafkah pada industri rumah tangga; c.
kegiatan mencari nafkah pada kesempatan lain;
d. kegiatan sosial dalam masyarakat; dan e.

411
kegiatan individual. Para perempuan makanan, dan takaran gizi dalam makanan
menjalankan peran ganda dalam melakukan yang dikonsumsi.
kegiatan-kegiatan ini. Penyuluhan lain yang berkaitan dengan
b. Program Pemberdayaan yang Diikuti kesehatan adalah program KB dan pembinaan
Perempuan Penerima Program P2WKSS ketahanan keluarga yang di dalamnya termasuk
Pemberdayaan merupakan suatu program BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina
yang dilaksanakan oleh pemerintah agar dapat Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga
menambah wawasan dan keterampilan sumber Lansia), dan Posyandu. Dinas Kesehatan juga
daya manusia. Pemberdayaan dalam program memberikan penyuluhan tentang Penyakit
P2WKSS menjembatani perempuan dalam Tidak Menular (PTM). Pembinaan ketahanan
meningkatkan peranannya di dalam keluarga keluarga dilakukan agar wabin sadar akan
agar dapat sejajar dengan peran laki-laki dalam pentingnya anggota keluarga yang sehat
menunjang kesejahteraan keluarga. Menurut jasmani dan rohaninya. Keluarga yang sehat
Ihromi (1995: 253-254) bahwa program akan memberikan kontribusi positif kepada
pemberdayaan perempuan merupakan program masyarakat. BKB, BKR, BKL, dan Posyandu
pemerintah yang memiliki tujuan peningkatan dibentuk pada unit padukuhan agar wabin dan
kedudukan perempuan dalam masyarakat serta keluarganya dapat turut serta dalam kegiatan
peranannya sebagai mitra sejajar laki-laki kesehatan di masyarakat.
dalam berbagai bidang kehidupan. Perempuan Bidang pendidikan, pemerintah
harus dilihat sebagai pribadi yang mandiri memberikan penyuluhan keterampilan
dalam kebersamaan dan sumber daya manusia membuat kalung dan lamping dari kain yang
yang mempunyai hak, kewajiban, dan dilakukan oleh Gabungan Organisasi Wanita
kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk (GOW) kabupaten Sleman. Sosialisasi tentang
mengembangkan potensi dan mencerdaskan buta huruf dan pengajaran membaca bagi wabin
diri. buta huruf yang dilakukan oleh tenaga
Program pemberdayaan P2WKSS kependidikan non formal juga dilakukan agar
mengacu pada 12 unsur pembinaan yaitu para wabin yang buta huruf dapat membaca.
keagamaan, hukum dan HAM, kesehatan, Penyuluhan yang lain bidang pendidikan adalah
pendidikan, perindustrian perdagangan, penyuluhan tentang cara penanaman bawang
kominfo, koperasi dan UMKM, sosial, merah dan sayur serta cara pemupukan
perlindungan perempuan dan anak, ketahanan berbagai tanaman baik sayur, buah, maupun
pangan, TP_PKK, dan narkotika. Keduabelas tanaman obat. Perempuan dibina dalam bidang
unsur tersebut dilaksanakan secara bertahap pendidikan agar mendapat pengetahuan secara
dan bergantian dengan mendatangkan khusus tentang keahlian kecakapan hidup.
narasumber sesuai bidang keahliannya. Semua Penyuluhan bidang ekonomi meliputi
unsur pembinaan dalam P2WKSS diberikan penyuluhan pembentukan UPPKS dan KWT.
kepada wabin agar cakap dalam menjalani Pembentukan organisasi tersebut didasarkan
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, pada keaktifan para wabin P2WKSS dalam
berbangsa dan bernegara. bidang ekonomi yang secara langsung
Perempuan sebagai warga binaan (wabin) dirasakan oleh keluarganya. Dilaksanakan pula
dalam P2WKSS ini diberi penyuluhan bidang pelatihan keterampilan memasak, menjahit, dan
pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. pengolahan sampah. Pelatihan keterampilan
Penyuluhan di bidang kesehatan tentang memasak berupa membuat makanan ringan
perilaku hidup sehat, pemenuhan gizi hingga basah. Keterampilan menjahit berupa
seimbang, perilaku hidup bersih. Perilaku hidup menjahit kemeja, celana, dan baju terusan.
sehat dan bersih yang dipaparkan adalah Pelatihan pengolahan sampah meliputi cara
membuang sampah pada tempatnya, tidak memisahkan sampah basah dan kering,
membakar sampah, memilah sampah. membuat pupuk dari sampah basah,
Pemenuhan gizi seimbang meliputi kreasi ibu menjadikan sampah plastik menjadi dompet,
dalam mengolah bahan makanan, variasi tas, tempat pensil, keranjang, dan bunga hias.

412
Memberikan pelatihan memasak, karena adanya proses adopsi anak. Pernikahan
manjahit, dan pengolahan sampah dapat juga mengikat dua manusia menjadi sebuah
meningkatkan keterampilan perempuan wabin. keluarga baru. Masing-masing anggota
Lebih jauh lagi, apabila wabin mengembangkan keluarga biasanya saling mendukung dan
dan meneruskan keterampilan tersebut maka membantu anggota keluarga yang lain. Hal
dapat menambah pendapatan keluarga. tersebut juga berlaku bagi perempuan wabin.
Pandapatan keluarga yang meningkat akan Sebagai penerima program P2WKSS, para
berimbas pada kebutuhan keluarga yang wabin mendapatkan dukungan yang berbeda
semakin meningkat pula. Seperti yang dari pihak keluarga. Rata-rata dukungan yang
dikemukakan oleh Doriza (2015: 86-87) diterima adalah aksi anggota keluarga yang
pendapatan suatu keluarga yang meningkat membantu pekerjaan rumah yang biasanya
akan meningkatkan pula permintaan terhadap dilakukan oleh perempuan wabin.
barang atau jasa. Jika terjadi peningkatan Pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,
permintaan terhadap barang berarti peningkatan mencuci baju, memasak, mencuci piring juga
pendapatan. dapat dilakukan oleh anggota keluarga selain
Pendapatan yang meningkat akan perempuan atau ibu. Hal ini dilakukan oleh
mempengaruhi ekonomi suatu keluarga. keluarga wabin sebagai wujud dukungan
Perempuan dalam hal ini sebagai wabin terhadap adanya P2WKSS. Dukungan ini dapat
P2WKSS memiliki status dalam ekonomi ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari
keluarga yang cukup tinggi. Perempuan yang keluarga tersebut. Seorang ayah/suami
memilih bekerja mendapatkan uang akan memasak ketika istrinya sedang ke pasar untuk
menjalankan peran ganda sebagai ibu rumah berdagang. Seorang anak dapat melakukan
tangga dan perempuan bekerja. Alasan pekerjaan rumah tangga lain yaitu menyapu
perempuan bekerja ada beberapa macam. atau mencuci bajunya sendiri.
Perempuan memiliki alasan ketika ia mencari d. Pembagian Waktu Kaitannya dengan
nafkah, alasan tersebut adalah untuk memenuhi Peran Ganda Perempuan
kebutuhan rumah tangga. Pendapatan suami Peran ganda bagi perempuan yang sudah
yang dirasa kurang cukup membuat perempuan berkeluarga biasa terjadi. Hal ini
tergerak untuk bekerja mendapatkan upah agar mempengaruhi pembagian waktu antara
kebutuhan keluarga dapat terpenuhi. pekerjaan rumah tangga, pekerjaan sosial,
Kebutuhan keluarga tidak hanya tentang peran sebagai ibu, peran sebagi istri, dan peran
barang dan jasa, namun juga kebutuhan rohani. sebagai perempuan bekerja apabila ia
Aspek kerohanian juga tidak dapat dilepaskan melakukan pekerjaan dengan diberi upah. Peran
di dalam P2WKSS. Diadakan pengajian, Sholat ganda sudah menjadi hal biasa yang perempuan
Idul Fitri, syawalan di masjid bagi seluruh terima ketika ia sudah siap untuk menikah.
warga beragam Islam khusunya bagi wabin Tambahan peran juga dialami oleh perempuan
P2WKSS yang harus aktif juga dalam kegiatan penerima program P2WKSS yang diberikan
rohani. Untuk warga selain Islam dilaksanakan bekal keterampilan untuk dikembangkan agar
pembinaan rohani secara bergilir di rumah perannannya dalam keluarga dapat
warga yang seiman. meningkatkan perekonomian keluarga,
c. Dukungan Keluarga terhadap Program sehingga kesejahteraan keluarga dapat tercapai.
P2WKSS Perempuan dengan berbagai peran ini juga
Istilah keluarga sudah melekat pada setiap dirasakan oleh informan wabin dalam
individu. Keluarga merupakan orang terdekat penelitian ini. Sebagian dari mereka ikut
yang ada bersama kita. Keluarga adalah suatu memenuhi kebutuhan keluarga dengan
unit kekerabatan yang terdiri atas orang-orang berusaha bekerja, baik itu di rumah maupun di
yang menganggap bahwa mereka mempunyai luar rumah. Pekerjaan yang menghasilkan uang
hubungan darah, pernikahan, atau adopsi. mereka jalankan beriringan dengan pekerjaan
Keluarga dapat berkembang lebih besar dengan rumah tangga dan sosial. Pekerjaan rumah
sendirinya melalui pernikahan yang mengikat tangga kadang dilakukan secara bersamaan
dua keluarga. Keluarga juga dapat berkembang dengan kegiatan untuk mendapatkan uang.

413
Misalnya TWL yang memasak untuk keluarga 2. Sumbangan Pendapatan Perempuan
dan makanan untuk dititpkan ke warung untuk Membantu Perekonomian
angkringan. Hal lain yang juga dilakukan Keluarga melalui Program P2WKSS
WRT, beliau memasak untuk dijual dan untuk a. Pekerjaan yang Dilakukan Perempuan
makan sehari-hari keluarga. Sesudah P2WKSS
Melakukan beberapa peran sekaligus Apabila merujuk pada nilai-nilai Budaya
dirasa biasa untuk kaum perempuan. Mengingat Jawa, perempuan bukanlah sebagai partner
dalam perspektif gender perempuan dianggap suami dalam mencari nafkah, melainkan
hanya mengelola rumah tangga. Nugroho sebagai konco wingking. Konsep patrenalistik
(2011: 16-30) mengemukakan bahwa peran yang secara formal hadir dalam pembagian
gender perempuan dalam anggapan masyarakat peran antara laki-laki dan perempuan dalam
luas adalah mengelola rumah tangga sehingga budaya Jawa (Handayani dan Novianto, 2011:
banyak perempuan yang menanggung beban 117). Sesuai dengan konsep tersebut beberapa
kerja domestik lebih banyak dan lebih lama keluarga di Jawa menganggap bahwa
dibanding kaum laki-laki. Namun, pada era perempuan derajatnya dipandang lebih rendah
modernisasi ini peran perempuan yang tidak daripada laki-laki dilihat dari kitab suci. Kultur
hanya melakukan pekerjaan domestik tidak jawa mempunyai beberapa adat yang
dipermasalahkan lagi sehingga peran ganda mengutamakan ikatan paternal misalnya aturan
yang dilakukan oleh perempuan di era modern tentang harta perolehan bersama pada saat
ini didukung oleh berbagai elemen masyarakat. perceraian. Praktiknya, ikatan tersebut jarang
Peran ganda perempuan dirasa sudah dilakukan sehingga perempuan tidak dirugikan
umum terjadi baik di masyarakat perkotaan terutama perempuan yang bekerja.
maupun pedesaan. Masyarakat desa seperti Pekerjaan yang dilakukan perempuan
Dusun Sumber Gamol sendiri sudah melakukan sangat beragam. Mulai dari pekerjaan
tidak mempermasalahkan peran ganda yang mengasuh anak, melayani suami, mengerjakan
dilakukan oleh perempuan. Pekerjaan- pekerjaan rumah tangga, bekerja sosial di
pekerjaan domestik yang setiap hari ada masyarakat hingga bekerja di sektor publik
dilakukan bergantian dengan pekerjaan publik. untuk mendapatkan penghasilan. Pekerjaan,
Apabila pekerjaan publik sudah selesai, maka keluarga, dan masyarakat dipikirkan oleh
perempuan dapat melakukan pekerjaan lain di perempuan agar tidak mengganggu satu sama
bidang sosial kemasyarakatan seperti lain. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dilakukan
membantu hajatan tetangga atau kerabat dekat. secara bergantian dalam waktu tidak hanya
Pekerjaan publik yang dilakukan pun sehari, namun berulang berhari-hari. Pekerjaan
dikerjakan dengan tanggung jawab tinggi dan tersebut rutin dilakukan oleh perempuan yang
tidak mengganggu pekerjaan domestik. sudah menikah pada umunya.
Mengasuh anak dan melayani suami juga tetap Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan wabin
dilakukan oleh wabin walaupun mereka bekerja setiap hari dipengaruhi oleh beberapa faktor
di sektor publik. seperti adanya suami dan jumlah anak,
Waktu yang luang digunakan oleh wabin dukungan keluarga terhadap pekerjaan, maupun
untuk menambah pendapatan keluarga dinilai status wabin dalam keluarga. Menurut Flanders
lumrah di kehidupan masyarakat Sumber dalam Al-Hibri (2001: 306-309) perempuan
Gamol pada khususnya. Setiap pagi wabin bekerja dapat dibagi ke beberapa kategori.
bangun dan menyiapkan sarapan untuk anggota Pertama, perempuan sebagai wanita tunggal
keluarga, lalu mengerjakan pekerjaan yang mempunyai keuntungan tidak takut hamil.
publiknya yaitu berdagang. Siang harinya Kedua, perempuan bekerja yang menikah tanpa
mereka dapat beristirahat sejenak lalu memiliki anak mempunyai keuntungan dapat
melanjutkan menyelesaikan pekerjaan membantu suami bekerja dan mengurus rumah
domestik. Sore hari atau malam harinya mereka tangga. Ketiga, perempuan berkarir sebagai ibu
bersosialisasi dengan tetangga atau kerabat yang kesempatan karirnya terbuka dan dapat
dekat. Pekerjaan yang mereka lakukan selalu meningkatkan peranannya sebagai ibu.
diusakan berjalan berdampingan.

414
Kategori pertama pada umunya terjadi yang dilakukan suami RTN yang memasakkan
apabila perempuan tidak mau memikirkan sarapan untuk anak-anaknya ketika RTN
orang lain selain dirinya. Membentuk sebuah terlambat pulang ke rumah.
keluarga merupakan suatu ancaman bagi Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh
karirnya. Terlebih lagi urusan mengasuh anak wabin merupakan pekerjaan publik yang waktu
dan tumpukan pekerjaan domestik yang tidak pengerjaannya bersamaan dengan pekerjaan
ada habisnya dilakukan sendiri oleh publik. Rata-rata wabin yang berdagang
perempuan. Pemikiran-pemikiran tersebut makanan melakukan kegiatan memasak untuk
mendasari perempuan untuk tidak mau ambil dijual dan dikonsumsi sendiri oleh anggota
pusing dalam urusan berkeluarga. Perempuan keluarga. Wabin yang berdagang nonmakanan
dalam kategori ini juga tidak mau dibebankan jadi mengerjakan pekerjaan publik setelah
pada pekerjaan rumah tangga yang suami tidak pekerjaan domestik di pagi hari selesai.
mau membantu, sehingga karirnya akan Melakukan pekerjaan domestik dan pekerjaan
terhambat karena mengerjakan pekerjaan yang menghasilkan uang dirasa sudah biasa
domestik. bagi wabin. Para perempuan sebagai wabin
Perempuan yang bekerja yang memilih berpendapat bahwa semua pekerjaan harus
untuk menikah tetapi tidak mau memiliki dilakukan dengan baik agar tidak ada masalah
keturunan/anak dapat dikategorikan ke dalam di dalam rumah tangga mereka.
kategori kedua. Hal yang mendasari perempuan Setelah adanya program P2WKSS yang
tidak mau memiliki anak adalah repotnya membina wabin dalam 12 aspek kehidupan,
urusan pekerjaan sektor domestik maupun wabin berusaha dalam kehidupannya untuk
sektor publik yang ditanggung olehnya. Rata- membantu ekonomi keluarga. Pekerjaan yang
rata pekerjaan domestik yang dibebankan menghasilkan uang dan hobi mereka
kepada perempuan membuatnya tidak mau gabungkan menjadi satu agar mudah dalam
ambil pusing dalam urusan mengasuh anak. melaksanakan dan dilandasi rasa keikhlasan
Ancaman yang lebih besar adalah dampak dalam bekerja. Bermodalkan uang bulanan dari
kepada karir yang ia jalankan selama ini. suami, atau tabungan yang ia miliki sampai saat
Perempuan yang menikah pun akan berbeda ini, mereka berniat untuk menambah
dalam bekerja dibandingkan dengan perempuan pemasukan keluarga. Para wabin berkeinginan
tunggal yang bekerja. Pekerjaan publik akan untuk mengerjakan pekerjaan yang ringan
dilakukan secara maksimal (dapat lembur namun uang yang didapat cukup untuk
setiap saat) oleh perempuan tunggal, sedangkan memenuhi kebutuhan keluarga minimal
perempuan yang memiliki suami akan kebutuhan diri sendiri agar tidak menjadi
mengerjakan pekerjaan publik sampai batas tanggungan atau beban hidup anggota keluarga
waktu maksimal yang ditentukan dari sebuah yang lain.
lembaga yang menjadi payungnya bekerja. b. Sumbangan Pendapatan Perempuan
Perempuan wabin P2WKSS termasuk ke dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga
dalam kategori ketiga yaitu perempuan bekerja Perempuan dalam budaya Jawa
sebagai ibu. Fokus P2WKSS adalah ditempatkan di belakang bukan di depan sejajar
peningkatan peranan perempuan yang sudah dengan laki-laki (Sukri dan Sofwan, 2001: 7).
menikah untuk mensejahterakan keluarganya, Berada di dapur untuk memasak, berada di
sehingga perempuan diberi keterampilan agar sumur untuk mencuci, dan berada di kasur
dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk untuk melayani suaminya. Apabila melihat
bekerja di rumah. Selain itu, para wabin juga budaya seperti ini, perempuan sebagai wabin
melakukan pekerjaan domestik yang dibantu tidak dapat mengembangkan diri di era yang
oleh anggota keluarga yang lain. Misalnya serba digital ini. Padahal di era globalisasi
WYT yang dibantu suaminya mencuci baju tuntutan akan inovasi dalam segala sendi
apabila beliau sedang sibuk mengurus jamur kehidupan dituntut agar dapat hidup dengan
tiram di pekarangan belakang rumah. Hal lain baik dan layak. Peubahan pemikiran tentang
yang dapat dilakukan anggota keluarga selagi kultur Jawa ini dirasa membantu perempuan
perempuan bekerja adalah memasak, seperti untuk mengembangkan diri menuju manusia

415
berguna bagi keluarga pada khususnya keluarganya dengan pendapatan yang beliau
sehingga perempuan dapat membantu terima setiap harinya.
pekerjaan suami atau meningkatkan kehidupan Sama halnya dengan wabin yang lain
keluarganya. seperti TWL. Beliau berinovasi membuat
Perempuan yang bekerja pasti memiliki olahan dari bakso lalu menjualnya dan
keinginan mendapatkan uang. Pendapatan menitipkan di warung angkringan yang
berupa uang biasanya didapatkan perhari berbeda. Pendapatan yang diterima beliau dapat
setelah ia bekerja. Dengan bekerja perempuan dijadikan pegangan untuk diri sendiri dan uang
berharap akan ada perubahan bagi kehidupan saku anak-anaknya. Beliau juga masih
keluarganya. Sebagian perempuan bekerja di mendapat jatah bulanan dari suaminya. Jatah
bidang industri rumah tangga karena industri bulanan tersebut beliau gunakan untuk
rumah tangga diharapkan mampu memberikan memasak, membayar sekolah dan memenuhi
dan membuka lapangan kerja bagi diri kebutuhan keluarga yang lain seperti membeli
perempuan itu sendiri dan rumah tangganya. baju dan motor. Dengan bermodalkan inovasi
Perempuan yang ingin bekerja setidaknya olahan makanan, beliau dapat mandiri dan tidak
memerlukan suatu bentuk pemberdayaan menggantungkan pada pendapatan suaminya
terutama dalam keterampilan dan wawasan yang bekerja sebagai pembuat bakso. Selain itu,
akan dunia kerja. Keinginan untuk bekerja perempuan juga dapat mengandalkan uang
merupakan sebuah hasrat yang muncul dengan hasil jerih payahnya sendiri tanpa harus
sendirinya karena faktor ekonomi. Dasar menunggu uang dari suami. Keuntungan yang
perempuan bekerja inilah yang menjadi pondasi lain adalah makanan yang diolah dapat
awal bagi penerima program P2WKSS di dijadikan lauk untuk makan sekeluarga.
Sumber Gamol. Pendidikan yang melekat pada diri
Pendapatan keluarga akan mempengaruhi manusia juga akan mempengaruhi status
ekonomi keluarga. Ekonomi keluarga akan ekonomi suatu keluarga. Bagi wabin yang
membentuk suatu status ekonomi di dalam memiliki pendidikan hanya sampai tingkat
sebuah masyarakat. Status ekonomi keluarga menengah pertama akan berbeda dengan wabin
juga akan mempengaruhi keluarga dalam yang menamatkan pendidikan hingga sekolah
bersosialisasi di masyarakat. Status ekonomi menengah atas. Terlebih lagi pola pikir yang
keluarga ditentukan oleh beberapa faktor yaitu didasarkan pada pendidikan masih melekat di
pendidikan, pekerjaan, keadaan ekonomi, latar masyarakat khususnya daerah pedesaan. Usaha
belakang budaya, dan pendapatan. Status yang dilakukan wabin untuk memenuhi
ekonomi dengan berbagai faktor tersebut dapat kebutuhan keluarga bervariasi menurut pola
diperhitungkan dengan jelas di dalam pikir dan pendidikan terakhir yang ditempuh.
masyarakat. Keadaan ekonomi keluarga juga Wabin yang menamatkan hingga sekolah
dapat mempengaruhi gaya hidup keluarga menengah atas lebih dominan untuk mengolah
tersebut. bahan makanan menjadi makanan jadi,
Perempuan wabin telah membuktikan sedangkan wabin yang menempuh sekolah
sumbangan pendapatan yang mempengaruhi hanya sampai jenjang menengah pertama
status ekonomi keluarganya. LSM, dahulu cenderung lebih senggang waktunya untuk
beliau tidak bekerja namun, setelah suaminya melakukan pekerjaan publik. Bagi wabin yang
meninggal beliau berusaha untuk menjual daun tidak lulus sekolah dasar justru memiliki jam
pisang dan hasil kebun ke pasar. Sampai saat kerja tinggi, namun barang yang
ini, beliau dapat mencukupi kebutuhan diperdagangkan hanya sekadar hasil kebun saja
keluarganya dan menyekolahkan anaknya. karena mereka tidak mau mengeluarkan modal
Pendapatan beliau juga digunakan untuk yang banyak untuk mendapatkan penghasilan
membuka warung kecil-kecilan yang menjual yang banyak pula.
aneka jajan anak, sabun mandi, dan bensin. Pendidikan dan pekerjaan merupakan
Tidak hanya itu, LSM dapat memberikan atribut lengkap yang mendasari tinggi
makanan yang layak konsumsi untuk rendahnya status keluarga di dalam kehidupan
bermasyarakat. Semakin tinggi status

416
pendidikan seseorang maka orang itu akan keluarga lain (anak) dapat digunakan untuk
semakin dihormati. Pendidikan dapat mengolah bahan makanan dan dijadikan untuk
membawa manusia ke arah pekerjaan yang menambah nilai gizi bagi keluarga.
lebih baik. Ketika seseorang mendapatkan Sumbangan pendapatan perempuan wabin
pekerjaan yang menghasilkan uang besar maka P2WKSS yang lain adalah terjaminnya mutu
kehidupannya akan meningkat. Pendapatan pendidikan anak. Anak-anak disekolahkan
yang besar tersebut dijadikan dasar untuk hingga jenjang menengah atas agar mendapat
memperbaiki kehidupan keluarganya seperti bekal kecakapan hidup. Rata-rata anak dari
memperbaiki rumah, membeli fasilitas wabin yang bersekolah hingga jenjang
keluarga, menyekolahkan anak, dan lain menengah atas mengambil jurusan
sebagainya. Para wabin P2WKSS juga keterampilan atau bersekolah di SMK agar
demikian. Mereka berusaha untuk setelah lulus dapat langsung bekerja membantu
memanfaatkan pendidikan dan pekerjaan orang tuanya. Perempuan wabin juga dapat
mereka untuk menjadikan keluarga sejahtera. membantu suami dalam memberikan uang saku
Sumbangan pendapatan perempuan di pada anak-anaknya dengan uang hasil
dalam keluarga sangat berarti. Mengisi waktu berdagang yang dilakukan setiap hari. Para
luang dengan kegiatan bermanfaat dan wabin juga tidak mengandalkan gaji suami
mendapatkan uang, itulah yang dilakukan oleh untuk memberikan uang saku kepada anak-
para penerima program P2WKSS ini. Mereka anaknya.
tidak hanya duduk manis di rumah, atau
sekadar mengerjakan pekerjaan domestik, D. SIMPULAN DAN SARAN
namun mereka juga menghasilkan uang yang 1. Simpulan
dapat digunakan untuk membantu memenuhi a. Peran Perempuan dalam Meningkatkan
kebutuhan keluarga. Para wabin juga tidak Perekonomian Keluarga melalui Program
hanya menganggur atau berbincang-bincang P2WKSS adalah melakukan kegiatan
dengan tetangga saja, tetapi mereka juga sehari-hari yang berkaitan dengan rumah
melakukan pekerjaan yang menghasilkan uang tangga, pemberdayaan yang diikuti
tambahan. Uang tersebut cukup untuk perempuan selama program P2WKSS
memenuhi kebutuhan pribadi wabin dan berlangsung, dukungan keluarga terhadap
tambahan pemasukan bagi keluarga. program pemberdayaan, dan pembagian
Dampaknya, kebutuhan keluarga tersebut akan waktu perempuan kaitannya dengan peran
meningkat dan status ekonomi keluarga juga ganda. Peran-peran terutama peran ganda
akan meningkat. perempuan dilakukan oleh wabin P2WKSS
Ekonomi keluarga yang meningkat dapat agar dapat melaksanakan dua atau lebih
meningkatkan kebutuhan keluarga. Kebutuhan pekerjaan dalam satu waktu maupun satu
akan barang-barang sekunder dan tersier juga hari. Dukungan keluarga seperti membantu
dapat dipenuhi oleh perempuan wabin ini. pekerjaan rumah tangga pun erat kaitannya
Mereka dapat membelikan anaknya gadget, dengan peran yang dilakukan oleh
motor, pulsa. Kebutuhan lain adalah para wabin perempuan yaitu untuk memotivasi
dapat membeli perabot rumah tangga yang perempuan dalam melakukan pekerjaan
ukuran dan harganya tidak besar seperti panci, domestik maupun publik.
gas LPG, baskom, dan piring. Ketika b. Sumbangan pendapatan perempuan wabin
perempuan mau menjalankan usaha seperti para penerima program P2WKSS sangat
wabin, hasil yang didapat justru menjanjikan. berkontribusi dalam kehidupan ekonomi
Selalu ada uang yang masuk di kantong keluarga mereka. Kontribusi yang mereka
mereka, lalu dijadikan barang dagangan lagi berikan dalam kehidupan ekonomi keluarga
kemudian dijual lagi begitu seterusnya. berupa uang dari upah dari pekerjaannya
Kebutuhan yang beraneka ragam tersebut dapat antara lain sebagai buruh tani, dan
dipenuhi sebagian oleh perempuan wabin dari pedagang, baik pedagang makanan jadi,
hasil berdagangnya. Uang yang diterima pedagang hasil kebun, maupun pedagang
perempuan wabin dari suami atau anggota bahan makanan yang digunakan untuk

417
membantu suami/keluarga wabin dalam DAFTAR PUSTAKA
memenuhi kebutuhan keluarga. Meskipun
penghasilan dari berdagang bukan Abdullah, I. (2006). Sangkan Peran Gender.
merupakan penghasilan pokok keluarga, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
namun penghasilan tersebut mampu Al-Hibri, A. (2001). Wanita dalam Masyarakat
menopang kehidupan ekonomi keluarga Indonesia. Yogyakarta: Sunan Kalijaga
terlebih jika ada keperluan atau kebutuhan Press.
yang mendadak. Penghasilan yang diterima Aswiyati, I. (2016). “Peran Wanita dalam
perempuan juga dapat dijadikan untuk Menunjang Perekonomian Rumah
meningkatkan taraf kehidupan keluarga Tangga Petani Tradisional untuk
wabin P2WKSS. Penanggulangan Kemiskinan di Desa
2. Saran Kuwil Kecamatan Kalawat”. Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan Holistik (Nomor 17 Tahun 9). Hlm. 2,
dan kesimpulan, maka saran yang diberikan 3, 7, 11, 17.
antara lain:
a. Masyarakat Badan Pusat Statistik. (2015). Persentase
1) Masyarakat perlu memberi tanggapan Penduduk menurut Provinsi dan Jenis
positif dan menjadi motivator kepada para Kelamin, Tahun 2009 - 2013.
wabin perempuan penerima Program https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/v
P2WKSS dalam menjalankan kehidupan iew/id/1601. Diakses pada tanggal 05
mereka Januari 2017 pukul 09.41 WIB.
2) Masyarakat perlu menghargai dan
menghormati hak dan kewajibannya sebagai ____________. (2016). Angka Partisipasi Murni
bagian dari masyarakat sehingga kehidupan (APM) menurut Jenis Kelamin dan
bermasyarakat tetap dapat berjalan Jenjang Pendidikan 2013-2015.
harmonis dan dinamis. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/v
3) Masyarakat yang mengkonsumsi barang iew/id/1614. Diakses pada tanggal 18
dari perempuan wabin P2WKSS dapat Januari 2017 pukul 08.42 WIB.
menghargai usaha perempuan dalam
meningkatkan ekonomi keluarga sehingga Badan Pusat Statistik DIY. (2015). Jumlah
para wabin mendapatkan kepuasan dalam Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/
berdagang untuk membantu perekonomian Kota di Provinsi Daerah Istimewa
keluarga. Yogyakarta 2011-2014.
b. Bagi Pemerintah http://yogyakarta.bps.go.id/linkTableDi
1) Pemerintah diharapkan lebih peduli dan namis/view/id/10. Diakses pada tanggal
memperhatikan kesejahteraan perempuan 18 Januari 2017 pukul 09.02 WIB.
khususnya wabin P2WKSS sehingga
mereka dapat meningkatkan ekonomi Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Sosial:
keluarganya. Pemerintah juga dapat Format-format Kuantitatif dan
meminjamkan moal bagi mereka dalam Kualitatif. Surabaya: Airlangga
rangka meningkatkat taraf hidup. University Press.
2) Perhatian pemerintah terhadap kaum
perempuan khususnya pada wabin P2WKSS Doriza, S. (2015). Ekonomi Keluarga. Bandung:
di Sumber Gamol lebih ditingkatkan, karena PT Remaja Rosdakarya Offset.
yang diperlukan oleh para wabin adalah
keberlanjutan program pemberdayaan Faqih, M. (2012). Analisis Gender dan
sehingga mereka memiliki ketrampilan Transformasi Sosial. Yogyakarta:
kecakapan hidup yang dapat digunakan Pustaka Pelajar Offset.
untuk menjalani kehidupan mereka dalam Handayani, C. S. & Novianto, A. (2011). Kuasa
keluarga. Wanita Jawa. Yogyakarta: LkiS.

418

Anda mungkin juga menyukai