Anda di halaman 1dari 10

Peran Wanita Tani dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Petani Padi Sawah

di Desa Hambuku Hulu Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara

(The Role of Farming Women in Increasing Family Income of Rice Farmers


in Hambuku Hulu Village Sungai Pandan District Hulu Sungai Utara Regency)

Heldawati¹⁾, Sri Yanti ²⁾, Rusdiana³⁾


Program Studi Agribisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amunai
¹⁾heldawatikurdi@gmail.com
²⁾sriy2716@gmail.com
³⁾rusdiana.mp@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peran wanita tani dalam usahatani padi sawah (2)
kontribusi wanita tani terhadap pendapatan rumah tangga dan (3) pengaruh umur, tingkat
pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman berusahatani terhadap pendapatan keluarga
petani. Penelitian ini dilakukan di Desa Hambuku Hulu Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu
Sungai Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan deskriptif
kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis gender model Harvard peran wanita tani aspek aktivitas
keterlibatan yang dilakukan wanita lebih dominan dibandingkan dengan pria. Jenis aktivitas yang
dominan dilakukan wanita adalah persemaian, penanaman, penyulaman, penyiangan hingga
pemanenan sedangkan dominan yang dilakukan pria adalah pengolahan lahan, penyiraman,
pemupukan hingga pengendalian hama dan penyakit. Partisipasi wanita dalam usahatani padi sawah
tidak sebanding dengan pengambilan keputusan (kontrol) dan kesempatan (akses) yang mereka miliki
karena berada dipihak pria. Pada aspek manfaat diperoleh secara bersama-sama baik pria maupun
wanita adalah manfaat dari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hasil analisis
kontribusi pendapatan wanita tani menunjukkan angka 15% yang artinya kontribusi tersebut dengan
kriteria kecil. Hasil analisis regresi linier berganda secara parsial pada variabel umur (X1) dan
pengalaman berusahatani (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan keluarga
petani padi sawah, sedangkan tingkat pendidikan (X2) dan jumlah tanggungan keluarga (X3) terdapat
pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan keluarga petani padi sawah.

Kata kunci: peran, wanita tani, pendapatan keluarga, usahatani padi

ABSTRACT

This study aimed to determine: (1) the role of women farmers in lowland rice farming (2) The
contribution of women farmers to household income and (3) The influence of age, education level,
number of dependents in the family, farming experience on farmer family income. This research was
conducted in Hambuku Hulu Village, Sungai Pandan District, Hulu Sungai Utara’s Regency. This
research used descriptive qualitative and descriptive quantitative method. Based on the result of the
gender analysis of the Harvard model, the role of women in the involvement activities carried out by
women is more dominant than that of men. The dominant types of activities carried out by women are
nursery, planting, embroidery, weeding to harvesting, while the dominant activites carried out by men
are land management, watering, fertilizing to controlling pests and diseases. The participation of
women in lowland rice farming is not proportional to the decision making (control) and opportunities
(access) they have because they are on the side men. On the aspect of benefits obtained jointly both
men and women are the benefits of income to mee the needs of daily life. The results of the analysis of
the income contribution of women farmers show the figure of 15%, which means that the contribution
is with small criteria. The results of multiple linear regression analysis on the age variable (X1) and
farming experience (X4) positive effect and significant on family income of rice farmer, while
education variable (X2) and the number of family dependents (X3) positive effect but not significant to
the family income of rice farmers.
Keywords: role, women farming, family income, rice farming

PENDAHULUAN karena sebagai modal dasar pembangunan.


Indonesia dikenal dengan julukan Tujuan mensejajarkan tenaga kerja wanita
negara agraris yaitu negara yang dalam konsep-konsep tenaga kerja bukan
mengandalkan sektor pertanian, baik dari semata-mata mengejar kepentingan
segi mata pencaharian penduduk maupun ekonomi atau 3 meningkatkan pendapatan,
sebagai penopang pembangunan. tetapi bertujuan untuk meningkatkan
Pembangunan dalam sektor pertanian partisipasi atau peranan wanita dalam
sangat penting karena sebagian besar masyarakat (Listiani, 2002).
anggota masyarakat di negara-negara Pengelolaan untuk usahatani padi
miskin menggantungkan hidupnya untuk tidak hanya laki-laki saja yang terlibat di
mensejahterakan anggota masyarakatnya dalamnya, tetapi semua anggota keluarga
yang mana peran pertanian sebagai tulang juga ikut berperan, baik istri maupun anak-
punggung perekonomian nasional terbukti anaknya. Wanita di samping bekerja
tidak hanya situasi normal, tetapi pada sebagai ibu rumah tangga juga harus
masa krisis juga (Gadang, 2010). bekerja sebagai tenaga kerja pada
Pendapatan petani saat ini merupakan usahataninya. Fenomena wanita bekerja
masalah serius karena banyak penduduk telah menjadi hal yang menarik untuk
yang tinggal di desa bergerak dalam sektor dikaji, lebih-lebih perempuan yang tinggal
pertanian. Menurut Cahyadi (2006) sektor di perdesaan. Keterlibatan wanita bekerja
pertanian peranannya sangat penting sebagian besar disebabkan karena tuntutan
sebagai sumber pendapatan yang utama ekonomi seperti status ekonomi rumah
bagi masyarakat petani, umumnya petani tangga petani dan luas lahan yang digarap
memproduksi hasil pertanian untuk oleh rumah tangga petani sehingga
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. menyebabkan penghasilan rumah tangga
Pendapatan petani yang berasal dari hasil petani yang tidak sesuai dengan kebutuhan
produksi pertanian diolah oleh para petani. sehari-hari. Kondisi perekonomian
Kondisi kehidupan para petani keluarga yang lemah dan serba kekurangan
diperdesaan selalu dikaitkan dengan memaksa wanita ikut bekerja membantu
pembangunan dalam sektor pertanian. suaminya untuk mendapatkan penghasilan.
Wanita jarang sekali dilibatkan dalam Mengingat mayoritas mata pencaharian
program pembangunan pertanian yang penduduk desa adalah bertani maka
mengarah kepada pengurangan kebanyakan wanita yang ikut bekerja
kemiskinan, perluasan kesempatan sosial membantu suaminya pada akhirnya bekerja
dan memberikan sumbangan kepada pula di bidang pertanian (Komariyah,
kinerja ekonomi. Kondisi kehidupan petani 2003).
di perdesaan memiliki beberapa Pengertian gender adalah pembedaan
permasalahan seperti tingkat pendidikan peran, fungsi dan tanggung jawab antara
yang rendah dan adanya sikap mental yang perempuan dan laki-laki yang dihasilkan
kurang mendukung dari permasalahan- dari konstruksi sosial budaya dan dapat
permasalahan yang ada. Permasalahan berubah sesuai dengan perkembangan
tersebut meliputi seluruh aspek kehidupan zaman (Mufidah, 2008). Gender
masyarakat petani perdesaan yang satu mempunyai peran yang sangat dominan
sama lain saling terikat. Kondisi dalam pembangunan usahatani dan
permasalahan di daerah perdesaan peningkatan pendapatan petani karena
melibatkan peran aktif wanita dalam pendapatan keluarga dihasilkan oleh
pembangunan pertanian sangat diperlukan, suami, istri maupun anak.
Wanita dalam istilah gender wanita lebih baik terhadap sumberdaya
mempunyai artian sebagai manusia yang melalui program pemerintah dan
lemah lembut, anggun, keibuan, emosional memberikan kesempatan kepada wanita
dan lain sebagainya. Sedangkan lakilaki untuk berkontribusi lebih besar dalam
dianggap kuat, rasional, jantan dan kegiatan ekonomi produktif.
perkasa. Perbedaan peran dan fungsi antara Wanita tani di perdesaan harus bekerja
laki-laki dan perempuan tidak ditentukan jauh lebih panjang dibandingkan pria
antara sifat dari keduanya terdapat dalam bidang pertanian, wanita
perbedaan biologis atau kodrat, namun mempunyai tugas sebagai menanam
dibedakan atau dipilah menurut tanaman dan membersihkan rumput
kedudukan, fungsi dan peranan masing- penggangu tanaman sedangkan pria
masing dalam berbagai bidang kehidupan mengatur hasil panen dan menjaga
dan pembangunan. tanaman (Darsono, 2005). Begitu pula
Wanita tani di perdesaan harus bekerja halnya di Desa Hambuku Hulu Kecamatan
jauh lebih panjang dibandingkan pria Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai
dalam bidang pertanian, wanita Utara, wanita lebih berperan aktif dalam
mempunyai tugas sebagai menanam kegiatan usahatani padi sawah. Wanita di
tanaman dan membersihkan rumput Desa Hambuku Hulu melakukan kegiatan
penggangu tanaman sedangkan pria budidaya padi sawah seperti mencabut
mengatur hasil panen dan menjaga bibit, menanam bibit, menyiang dan panen.
tanaman (Darsono, 2005). Begitu pula Usahatani yang banyak melibatkan
halnya di Desa Hambuku Hulu Kecamatan wanita tani di Kecamatan Sungai Pandan
Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah
Utara, wanita lebih berperan aktif dalam usahatani padi sawah. Usahatani ini
kegiatan usahatani padi sawah. Wanita di banyak membutuhkan curahan waktu
Desa Hambuku Hulu melakukan kegiatan tenaga kerja dalam kegiatan pengolahan,
budidaya padi sawah seperti mencabut penyiangan, pemanenan, dan penanganan
bibit, menanam bibit, menyiang dan panen hasil maupun kegiatan yang lainnya.
Peranan wanita dalam sektor pertanian Terkhusus untuk keterlibatan tenaga kerja
adalah sesuatu yang tidak terbantah wanita dalam usahatani padi sawah ini
(Sudarta, 2010). Pembagian kerja antara cukup besar bahkan kemampuannya
laki-laki dan wanita terlihat sangat jelas hampir sama dengan tenaga kerja pria.
dalam usahatani tanaman pangan, pria Adapun jumlah penduduk petani
bekerja untuk kegiatan yang banyak Kecamatan Sungai Pandan tahun 2022
mengunakan otot sedangkan wanita dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
bekerja untuk kegiatan yang memakan
waktu banyak. Oleh karena itu, akses

Tabel 1. Jumlah Penduduk Petani Kecamatan Sungai Pandan Tahun 2022


Petani/ Petani/
No. Kelurahan No. Kelurahan
Pekebun Pekebun
1 Rantau Karau Hilir 337 18 Banyu Tajun Dalam 180
2 Rantau Karau Hulu 246 19 Sungai Pandan Tengah 40
3 Banyu Tajun Hilir 100 20 Hambuku Raya 94
4 Banyu Tajun Hulu 147 21 Sungai Kuini 89
5 Banyu Tajun Pangkalan 50 22 Tapus Dalam 35
6 Sungai Sandung 15 23 Rantau Karau Tengah 161
7 Sungai Pandan Hilir 50 24 Tambalang Tengah 63
8 Teluk Betung 37 25 Teluk Mesjid 120
9 Tambalang 151 26 Murung Asam 89
10 Hambuku Hulu 218 27 Tatah Laban 116
11 Hambuku Tengah 88 28 Jalan Lurus 94
12 Pandulangan 43 29 Teluk Sinar 156
13 Sungai Pandan Hulu 0 30 Padang Bangkal 120
14 Pondok Babaris 200 31 Hambuku Pasar 207
15 Sungai Pinang 48 32 Pangkalan Sari 19
16 Tambalang Kecil 95 33 Rantau Karau Raya 160
17 Putat Atas 127
Jumlah 3.695
Sumber: BPS Kabupaten Hulu Sungai Utara, 2022

Salah satu sentra usahatani padi sawah METODE PENELITIAN


di perdesaan yang melibatkan ibu rumah Penelitian ini dilaksanakan di Desa
tangga dalam pelaksanaan kegiatannya Hambuku Hulu Kecamatan Sungai Pandan
adalah di Desa Hambuku Hulu Kecamatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi
Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Kalimantan Selatan dan dimulai dari bulan
Utara. Peran ibu rumah tangga sangat November 2021 sampai selesai.
diperhitungkan dalam meningkatkan Sumber data yang digunakan dalam
pendapatan keluarga petani dalam penelitian ini adalah data primer dan
menjalankan kegiatan usahatani. Desa sekunder. Penelitian ini menggunakan
Hambuku hulu memiliki rata-rata luas pendekatan deskriptif kualitatif dan
wilayah ditanami oleh tanaman padi sawah deskriptif kuantitatif.
sebagai sumber utama dalam mata Pengumpulan data menggunakan
pencaharian masyarakat setempat. Ibu teknik observasi, berupa perilaku yang
rumah tangga sangat berperan dalam dapat dilihat langsung oleh mata, dapat
kegiatan penanaman sampai pasca panen dengar, dapat dihitung serta dapat diukur,
usahatani padi sawah. Desa Hambuku dan teknik kuesioner, pengumpulan data
Hulu merupakan daerah rawa dengan yang dilakukan dengan cara memberi
tinggi 2 meter dari permukaan laut, curah seperangkat pertanyaan atau pernyataan
hujan pertahun antara 2000 sampai 2500 secara tertulis kepada responden.
mm dengan luas wilayah keseluruhan Penarikan sampel dilakukan denga metode
sekitar 150 Ha yang terdiri dari dataran Simple Random Sampling dalam
147 Ha dan rawa 3 Ha. Mayoritas mata pengambilan sampel, dengan jumlah
pencaharian penduduk Desa Hambuku populasi wanita tani di Desa Hambuku
Hulu adalah sebagai petani. Masyarakat Hulu 115 orang dan responden yang
Desa Hambuku Hulu memanfaatkan rawa diambil dalam penelitian ini sebanyak 30
lebak untuk lahan pertanian. Rawa lebak orang.
menjadi fenomenal karena panen padi Mengetahui Peran Wanita Tani
umumnya berlangsung pada bulan paceklik Bagaimana peran wanita tani dalam
kekeringan di daerah lain dan rawa lebak usahatani padi sawah di Desa Hambuku
dapat menjadi penyangga produksi dalam Hulu, dianalisis menggunakan analisis
ketahanan pangan nasional. Puncak panen gender model Harvard dengan peran
di rawa lebak Hulu Sungai Utara terjadi wanita dilihat dari empat kategori yaitu:
pada bulan Agustus sampai November 1. Profil Aktivitas, yakni untuk melihat
yang merupakan musim kemarau. pembagian jam kerja yang dilakukan
Penelitian ini bertujuan untuk pria dan wanita dalam usahatani padi
mengetahui “Peran Wanita Tani Dalam sawah.
Meningkatkan Pendapatan Keluarga Petani 2. Profil Akses, yakni untuk melihat
Padi Sawah di Desa Hambuku Hulu kesempatan yang dimiliki pria dan
Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten wanita untuk mengelola sumberdaya
Hulu Sungai Utara”. alam, peluang, dan lain-lain.
3. Profil Kontrol, yakni untuk melihat
pengambilan keputusan terhadap
sumberdaya dan manfaat atas kegiatan X2 = Tingkat pendidikan
usahatani padi sawah. X3 = Jumlah tanggunan keluarga
4. Profil Manfaat, yakni untuk melihat X4 = Pengalaman wanita tani
kesempatan wanita dalam memperoleh E = Error
manfaat untukdari hasil kegiatan Uji F (Simultan), menguji faktor-
usahatani padi sawah. faktor yang memperngaruhi peran wanita
Kontribusi Pendapatan Wanita Tani tani dalam meningkatkan pendapatan
Seberapa besar kontribusi pendapatan keluarga petani padi sawah secara
wanita tani terhadap pendapatan rumah keseluruhan semua variabel X dengan
tangga petani padi sawah, diketahui rumus:
dengan analisi kontribusi dengan rumus R ²/( k−1)
Fhitung=
berikut, (Bhastoni dan Yuliati, 2016) 1−R2 /(n−k )
Keterangan:
Pendapatan wanitatani R² : Koefisien determinan berganda
Kontribusi= x 100 %
Total pendapatan keluarga n : Jumlah sampel
k : Jumlah variabel
Menurut Samadi (2001), menentukan 1 : Konstanta
besar atau kecilnya kontribusi wanita Menguji nilai Fhitung dilakukan ktriteria
terhadap total pendapatan keluarga dapat pengujian sebagai berikut:
dilihat dengan, - Jika Fhitung ≥ Ftabel : H1 diterima dan H0
1. Jika kontribusi ≤50% dari total ditolak.
pendapatan, maka kontribusi kecil - Jika Fhitung ≤ Ftabel : H1 ditolak dan H0
2. Jika kontribusi =50% dari total diterima.
pendapatan, maka kontribusi sedang. Uji t (Parsial), menguji seberapa jauh
3. Jika kontribusi ≥50% dari total pengaruh satu variabel bebas degan
pendapatan, maka kontribusi besar variabel terikat secara individual dalam
Pengaruh Umur Wanita Tani, Tingkat menerangkan variasi variabel bebas,
Pendidikan, Jumlah Tanggungan dengan rumus:
Keluarga, Pengalaman Berusahatani bi
Terhadap Pendapatan Keluarga Petani Thitung=
Sbj
Mengetahui pengaruh umur wanita
Keterangan:
tani, tingkat pendidikan, jumlah
t : Nilai t hitung
tanggungan keluarga, pengalaman
bi : Koefisien regresi
berusahatani terhadap pendapatan keluarga
Sbj : Simpangan baku koefisien regresi
petani pada sawah di Desa Hambuku Hulu
Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hulu Sungai Utara, yaitu dengan analisis
Peran Wanita Tani
regresi linier berganda digunakan untuk
Peran wanita tani dalam meningkatkan
mengetahui seberapa besar pengaruh
pendapatan keluarga petani pada penelitian
variabel bebas (independent) terhadap
ini menggunakan analisis gender meliputi
variabel terikat (dependent) dengan bentuk
aspek berikut.
persamaan sebagai berikut:
a. Aspek Aktivitas
Identifikasi yang paling dominan
Y =a+b 1 X 1+b 2 X 2+ b 3 X 3+b 4 X 4+ e
dalam kegiatan aktivitas usahatani padi
Keterangan: sawah meliputi pengolahan lahan,
Y = Pendapatan rumah tangga (Rp) persemaian benih, penanaman,
a = Konstanta pemeliharaan atau perawatan dan
b = Koefisien regresi pemanenan padi. Hasil identifikasi
X1 = Umur wanita tani dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Pembagian Kerja Antara Pria dan Wanita dalam Usahatani Padi Sawah di Desa
Hambuku Hulu Kecamatan Sungai Pandan
No Jenis Aktivitas Pria Wanita Bersama-sama
1. Pengolahan lahan √√ - -
2. Persemaian - √√ -
3. Penanaman - √√ -
4. Pemeliharaan/perawatan - - -
a. Penyiraman √√ √ -
b. Penyulaman - √√ -
c. Penyiangan √ √√ -
d. Pemupukan √√ - -
e. Pengendalian hama & penyakit √√ √ -
5. Pemanenan padi - √√ √
Keterangan: √√ dominan yang melakukan, √ yang melakukan

Berdasarkan Tabel 2 di atas, b. Aspek Akses


diketahui aktivitas dominan dilakukan Mengetahui yang lebih dominan
wanita pada jenis aktivitas persemaian, dalam mendapatkan peluang
penanaman, penyulaman, penyiangan berhubungan dengan usahatani padi
dan pemanenan. Wanita dalam aktivitas sawah baik pria atau wanita meliputi
persemaian, penanaman, penyulaman, peluang untuk memperoleh informasi
penyiangan hingga pemanenan mengenai fasilitas dan peralatan yang
dipercaya lebih terampil, telaten dan digunakan untuk usahatani padi sawah,
sangat hati-hati dalam bekerja. peluang untuk memperoleh pelatihan
Sedangakan jenis aktivitas yang teknik budidaya padi sawah, modal
dominan dilakukan pria adalah pada terhadap budidaya usahatani padi sawah
jenis aktivitas pengolahan lahan, dan akses pemasaran padi sawah dapat
penyiraman, pemupukan hingga dilihat pada Tabel 3 berikut.
pengendalian hama dan penyakit.

Tabel 3. Akses Antara Pria dan Wanita dalam Usahatani Padi Sawah di Desa Hambuku Hulu
No Jenis Akses Pria Wanita Bersama-sama
Fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk
1. - - √√
usahatani padi sawah
2. Pelatihan tentang teknik budidaya padi sawah √√ - -
3. Modal terhadap budidaya padi sawah - √ √√
Informasi pemasaran padi sawah yang
4. √√ - -
dibudidayakan
Keterangan: √√ dominan yang melakukan, √ yang melakukan

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa sawah lebih banyak dilakukan bersama-


pria lebih dominan untuk mendapatkan sama.
peluang pada setiap jenis akses c. Aspek Kontrol
dibandingkan dengan wanita. Akses Melihat kewenangan yang dimiliki
yang didominasi pria adalah aspek pria dan wanita dalam mengambil
pelatihan tekmik budidaya padi sawah keputusan dan menggunakan hasil
dan informasi pemasaran padi sawah, sumberdaya, meliputi kontrol terhadap
dan untuk akses fasilitas peralatan yang lahan, jenis padi yang dibudidayakan,
digunakan untuk usahatani padi sawah peralatan, tenaga kerja yang dibutuhkan,
dan akses modal terhadap budidaya padi pemanenan dan pemasaran padi sawah
dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Pembagian Kontrol Antara Pria dan Wanita dalam Usahatani Padi Sawah di Desa
Hambuku Hulu
No Jenis Kontrol Pria Wanita Bersama-sama
1. Terhadap lahan yang digunakan untuk usahatani padi sawah √√ - -
2. Jenis padi sawah yang dibudidayakan - - √√
3. Peralatan/bahan/fasilitas digunakan untuk usahatani padi sawah √√ - -
4. Tenaga kerja yang dibutuhkan - - √√
5. Pemanenan padi sawah - √√ √
6. Pemasaran padi sawah √√ - -
Keterangan: √√ dominan yang melakukan, √ yang melakukan

Tabel 4 di atas menunjukkan aspek aspek yang lainnya dilakukan bersama-


kontrol lebih didominasi oleh pria, sama.
dengan akses kontrol terhadap lahan, d. Aspek Manfaat
peralatan, bahan, dan fasilitas yang Melihat kesempatan dalam
digunakan untuk usahatani padi sawah memperoleh manfaat dari hasil yang
serta kontrol terhadap pemasaran padi diperoleh usahatani padi sawah antara
sawah. Aspek kontrol wanita pada lain meliputi manfaat pengetahuan,
aspek pemanenan padi sawah, dan keterampilan dan pendapatan mengenai
budidaya padi sawah.

Tabel 5. Manfaat yang Diperoleh Pria dan Wanita dalam Usahatani Padi Sawah di Desa
Hambuku Hulu
No Jenis Akses Pria Wanita Bersama-sama
1. Pengetahuan mengenai budidaya padi sawah - - √√
2. Keterampilan mengenai budidaya padi sawah - - √√
3. Pendapatan budidaya padi sawah - - √√
Keterangan: √√ dominan yang melakukan

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa Kontribusi=0 , 15 %


aspek manfaat yang didapat dari Nilai kontribusi yang diperoleh 0,15%
usahatani padi sawah dari ketiga jenis berdasarkan angka tersebut, maka dapat
akses dominan diperoleh secara disimpulkan bahwa kontribusi wanita tani
bersama-sama baik pria dan wanita. terhadap pendapatan rumah tangga di Desa
Kontribusi Pendapatan Wanita Tani Hambuku Hulu Kecamatan Sungai Utara
Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Kabupaten Hulu Sungai Utara tergolong
Petani Padi Sawah kontribusi kecil.
Kontribusi ialah suatu keterlibatan Pengaruh Umur Wanita Tani, Tingkat
yang dilakukan oleh seseorang Pendidikan, Jumlah Tanggungan
memposisikan dirinya dalam suatu peran Keluarga, Pengalaman Berusahatani
keluarga sehingga memberikan dampak Terhadap Pendapatan Keluarga Petani
dari aspek sosial dan aspek ekonomi. Nilai Padi Sawah
kontribusi pendapatan wanita tani Analisis regresi linier berganda
diperoleh dari perhitungan sebagai berikut: menggunakan alat bantu SPSS 20,
diperoleh hasil persamaan model regresi
Kontribusi = linier berganda sebagi berikut:
Pendapatan wanitatani Y = 1,436 + 0,891X1 + 0,355X2 -0,057X3
x 100 %
Total pendapatankeluarga -0,835X4 + e
Uji F (Simultan), analisis ini dilakukan
98,681,667 dengan menggunakan alat bantu SPSS 20
Kontribusi= 100 %
639,415,000 diperoleh hasil nilai F hitung 5,203 > nilai
F tabel 2,975 dengan signifikan 0,16 >
0,05. Maka dengan ketentuan nilai F karena penyuluhan adalah pendidikan
hitung > F tabel, dapat disimpulkan formal yang dapat ikuti dan diterapkan
variabel X (X1= umur. X2= tingkat oleh petani beserta keluarganya. Berperan
pendidikan, X3= jumlah tanggungan , X4= dalam memberikan pengetahuan,
pengalaman berusahatani) secara simultan keterampilan, pembangunan pola pikir
(bersama-sama) berpengaruh signifikan serta perilaku dalam berusahatani padi
terhadap variabel Y (Pendapatan keluarga sawah.
petani padi sawah) X3 (Jumlah Tanggungan), nilai uji t
Uji t (Parsial) analisis ini dilakukan hitung (-0,263) < t-tabel (1,706) dengan
untuk melihat pengaruh masing-masing signifikan (0,798) > (0,05). Sehingga dapat
variabel X terhadap variabel Y, dengan variabel X3 (Jumlah tanggungan) secara
alat bantu SPSS 20 didipatkan hasl sebagai parsial tidak berpengaruh signifikan
berikut: terhadap variabel Y (Pendapatan keluarga
X1 (Umur), nlai t hitung (2,205) > t petani padi sawah). Soekartawi (2011)
tabel (1,706) dengan signifikan (0,052) > yang menyatakan bahwa besar kecilnya
(0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah tanggungan dalam keluarga sangat
variabel X1 (umur) berpengaruh secara mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran
parsial terhadap variabel Y (Pendapatan petani karena semakin besar jumlah
keluarga petani padi sawah). Umur 76 tanggungan dalam keluarga maka akan
dapat dijadikan patokan sebagai tolak semakin banyak keperluan hidup, terlebih
umur untuk melihat aktivitas seseorang lagi jika sebagian besar dari jumlah
dalam bekerja, yang mana kondisi umur tanggungan keluarga tersebut tidak
yang masih produktif kemungkinan besar produktif. Sebaliknya, semakin kecil
seseorang dapat bekerja dengan baik dan jumlah tanggungan keluarga maka akan
maksimal (Hasyim, 2006). Menurut memberikan gambaran hidup yang lebih
Amnesi (2010) apabila usia pekerja masih sejahtera bagi petani.
dalam keadaan produktif untuk bekerja X4 (Pengalaman Berusahatani), nilai
maka akan berpotensi lebih besar uji t hitung (-3,173) < t tabel (1,706)
menghasilkan barang dan jasa sehingga dengan signifikan (0,010) < (0,05).
penghasilan yang didapatkan juga akan Sehingga dapat disimpulkan variabel X3
meningkat namun seiring bertambahnya (pengalaman berusahatani) secara parsial
usia pekerja akan berpengaruh terhadap berpengaruh signifikan terhadap variabel Y
penurunan produktivitas sehingga (pendapatan keluarga petani padi sawah).
pendapatan yang dihasilkan akan menjadi Menurut Soekartawi (1995) menyatakan
menurun. Sehingga dalam penelitian ini bahwa lama berusahatani berkaitan erat
variabel umur berpengaruh signifikan dengan umur petani. Petani yang beusia
terhadap pendapatan keluarga petani padi tua lebih banyak memiliki pengalaman
sawah. dibandingkan dengan petani yang umurnya
X2 (Tingkat Pendidikan), nilai t hitung lebih muda. Seseorang yang telah lama
(1,491) < t tabel (1,706) dengan signifikan berusahatani sangat hat-hati dalam
(0,167) > (0,05). Maka dapat disimpulkan menyerap teknologi baru yang ditawarkan
bahwa variabel X2 (Tingkat pendidikan) dari luar, sebaliknya petani dengan
tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengalaman sedikit cenderung lebih mudah
variabel Y (Pendapatan keluarga petani menyerap teknologi baru dan lebih cepat
padi sawah). menurut Hernanto dalam mencoba teknologi baru tersebut pada
Ranti (2009) yang menyatakan bahwa usahatani yang dikelolanya, oleh sebab itu
rendahnya tingkat pendidikan formal yang pengalaman berusahatani mencerminkan
ada pada petani dapat diatasi dengan perilaku seseorang dalam kegiatan
pendidikan non formal dengan cara usahataninya.
meningkatkan pembinaan penyuluhan
Mengwi Kabupaten Bandung:
KESIMPULAN Universitas Udaya Bali.
Berdasarkan hasil penelitian peran Badan Pusat Statistik, (2021). Kabupaten
wanita tani dalam meningkatkan Hulu Sungai Utara dalam angka
pendapatan keluarga petani padi sawah di regency in figures. HSU.
Desa Hambuku Hulu Kecamatan Sungai Bhastoni, K, & Yuliati, Y. (2016). Peran
Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara Wanita Tani Di Atas Usia Produktif
dapat disimpulkan sebagai berikut. Dalam Usahatani Sayuran Organik
Peran wanita tani terhadap pendapatan Terhadap Pendapatan Rumah
rumah tangga petani padi sawah Tangga Di Desa Sumberejo
berdasarkan hasil analisis gender model Kecamatan Batu. HABITAT, 26 (2),
Harvad diketahui bahwa aspek aktivitas 119–129.
keterlibatan yang dominan dilakukan Cahyadi, S. (2006). Analisis dan Aspek
wanita adalah pada jenis aktivitas Kesehatan Bahan Tambahan
persemaian, penanaman, penyulaman, Pangan. Bumi Aksara: Jakarta.
penyiangan dan pemanenan. Partisipasi Darsono. (2005). Sosiologi Perdesaan.
wanita dalam usahatani padi sawah tidak UMM Press Malang
sebanding dengan pengambilan keputusan Gadang, Dimas. (2010). Analisis Peranan
(kontrol) dan kesempatan (akses) yang Sektor Pertanian Terhadap
mereka miliki karena berada dipihak pria. Perekonomian Jawa Tengah
Aspek manfaat dari pendapatan diperoleh (Analisis I,O)[Skripsi]. Universitas
secara bersama-sama baik pria maupun Diponegoro, Semarang. Hal:35.
wanita untuk memenuhi kebutuhan hidup Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
sehari-hari. dengan menghasilkan Multivariate Dengan Program IBM
Kontribusi pendapatan wanita tani SPSS 19. Edisi Kelima. Semarang.
terhadap pendapatan rumah tangga petani Universitas Diponegoro.
padi sawah dengan kriteria kecil Hasyim, Hasman. (2006). Analisis
menunjukkan angka 15%. Hubungan Karakteristik Petani Kopi
Faktor-faktor yang mempengaruhi Terhadap Pendapatan (Studi Kasus:
pendapatan keluarga petani secara simultan Desa Dolok Seribu Kecamatan
variabel X berpengaruh terhadap variabel Paguran Kabupaten Tapanuli
Y (Pendapatan). Secara parsial variabel X1 Utara).JurnalKomunikasi Penelitian.
(Umur) dan X4 (Pengalaman berusahatani) Universitas Sumatera Utara, Medan:
berpengaruh positif dan signifikan Lembaga Penelitian.
terhadap variabel Y (Pendapatan), Komariyah. (2003). Profil Perempuan
sedangkan variabel X2 (Tingkat Buruh Tani dalam Usaha
pendidikan) dan X3 (Jumlah tanggungan Meningkatkan Kesehatan, Desa
keluarga) tidak berpengaruh signifikan Wonorejo, Kecamatan Srengat,
terhadap variabel Y (Pendapatan). Kabupaten Blitar. Bitra Indonesia.
Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Listiani. (2002). Gender dan Komunitas
Aryani. (2013) Analisis Curahan Kerja Perempuan Perdesaan. Medan
dan Kontribusi Penerimaan (ID): Bitra Indonesia.
Keluarga Petani dalam Kegiatan Megawangi, R. (1999). Membiarkan
Amnesi, Dance. (2010). Analisis Faktor- Berbeda? Sudut Pandang Baru
Faktor Yang Berpengaruh Relasi Gender. Mizan Pustaka:
Terhadap Pendapatan Perenpuan Bandung.
Pada Keluarga Miskin di Mufidah. (2008). Psikologi Keluarga Islam
Kelurahan Kapal Kecamatan Berwawasan Gender. Yogyakarta:
Sukses Offset.
Muhtar, Yanti. (2002). Makalah
“Pendidikan Berperspektif Keadilan
Gender”, dalam rangka Seminar
Pengarusutamaan Gender, di
Depdiknas Jakarta
Ranti, D. (2009). Peranan Program
Pemberdayaan Pertanian Lembaga
Amil Zakat (LAZ) Swadaya Ummah
Terhadap Peningkatan Pendapatan
Petani di Kelurahan Kulim
Kecamatan Tanayan Raya Kota
Pekanbaru. Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian Fakultas Pertanian UNRI.
Pekanbaru.
Sajogyo, P. (1994). Peran wanita dalam
Perkembangan Ekonomi. Jakarta:
Obor.
Samadi, B. (2001). Pengantar Ekonomi
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Soekartawi (2011). Teori Ekonomi
Produksi. Rajagrafindo Persada:
Jakarta.
Sudarta, W. (2010). Peran Wanita dalam
Pembangunan Berwawasan Gender.
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,
Fakultas Pertanian Universitas
Udayana. Bali.
Yumono. (2013). Mekanisme Molekuler
Risestensi Methicillin Resistant
Staphylococcus Aurens (MRSA).

Anda mungkin juga menyukai