Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ruhaina Nurul Rizki

NIM : 19101010046

Mata Kuliah : Analisa Data Kualitatif

Permasalahan :

Fenomena wanita bekerja di sektor pertanian bagi masyarakat bukan sesuatu hal yang baru.
Sejarah menunjukkan bahwa asal mula pertanian berawal dari pembagian kerja antara pria dan
wanita, dimana pria melakukan pekerjaan berburu dan meramu hasil hutan, sedangkan wanita bertani
di sekitar rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pada zaman modern seperti sekarang ini
masuknya tenaga kerja wanita ke sektor pertanian didorong oleh kebutuhan pokok masyarakat yang
kurang terpenuhi jika pekerjaan dilakukan oleh laki-laki saja. Sebagian besar dari wanita di
Indonesia berupaya menutupi kekurangan kebutuhan keluarga karena penghasilan suami kecil dan
tidak menentu. Mereka juga terpaksa bekerja karena suami mendapat musibah, sakit serta kecelakaan
sehingga perempuan menjadi kepala rumah tangga tidak punya pilihan. Wanita itu haruslah bijak
dalam mengatur belanja keluarga rumah tangga. Pengeluaran rutin sehari-hari merupakan kebutuhan
pokok seperti makanan dan transport sekolah, haruslah diatur sedemikian rupa supaya tidak melebihi
penghasilan ibu yang didapat sehari-hari.

Wanita tani adalah sosok wanita pedesaan baik yang dewasa maupun muda. Mereka adalah
istri dari petani atau anggota keluarga tani yang terlibat secara langsung atau tidak dengan tetap
sewaktu-waktu dalam kegiatan usaha tani dan kesibukan lainnya berhubungan dengan kehidupan
keluarga tani. Buruh tani wanita dari setiap daerah mempunyai masalah yang sama dan secara
umum mereka menghadapi masalah yang sama pula. Permasalahannya berupa tingkat hidup yang
rendah dan jumlah keluarga yang relative besar, tingkat pendidikan dan kesempatan belajar kurang
pengetahuan dan keterampilan yang sangat terbatas dan tertinggal dalam usaha tani, kurangnya sikap
positif terhadap kemajuan baik karena adat, agama maupun kebiasan hidup.

Dari data yang diperoleh, di kampung Gele Wih Ilang, Kabupaten Bener Meriah, rata-rata
wanita berperan penting sebagai buruh tani khususnya petani kopi. Baik bekerja di lahan mereka
sendiri, dan sebagian hanya menjadi buruh tani harian apabila dibutuhkan. Hal ini ditandai dengan
peran serta pria atau pria dalam mengolah lahan, pemupukan, panen dan pasca panen.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran buruh tani perempuan di kampung Gele Wih Ilang, Kabupaten Bener Meriah?
2. Apa saja perubahan yang di alami buruh tani perempuan kampung Gele wih Ilang, terutama
pada aspek sosial ekonomi?
3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi buruh tani perempuan di Kampung Gele Wih Ilang
dalam melakukan perannya?

Teori yang Berkaitan

 Mosser menyebutkan dalam bukunya J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto yang berjudul
Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, bahwa perempuan tidak saja beperan ganda, akan tetapi
perempuan memiliki triple role (triple burden): peran reproduksi, yaitu peran yang berhubungan
dengan peran tradisional di sektor domestik; peran produktif, yaitu peran ekonomis di sektor
publik; dan peran sosial, yaitu peran di komunitas.
 Berkaitan dengan teori perubahan sosial Emile Durkheim menjelaskan. Dalam teori perubahan
sosial tersebut. Durkheim mendiskusikan dua tipe masyarakat, yaitu masyarakat yang
berlandaskan solidaritas mekanik dan masyarakat yang berlandaskan solidaritas organik. Pada
masyarakat Solidaritas organik ditandai sebuah ikatan bersama yang didasarkan atas perbedaan,
mereka justru bertahan dengan perbedaan yang ada didalamnya, karena pada kenyataanya bahwa
semua orang memiliki pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Tetapi perbedaan
tersebut saling berinteraksi dan membentuk suatu ikatan yang sifatnya tergantung,
masingmasing anggota masyarakat tidak dapat lagi memenuhi semua kebutuhanya sendiri
melainkan di tandai oleh saling ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain.
 Dalam teori sosiologi ekonomi dijelaskan beberapa teori mengenai tindakan ekonomi sebagai
tindakan sosial. pertama teori interaksionis simbolis menjelaskan proses interpretatif di mana
individu secara aktif mengkonstruksikan tindakan-tindakanya dan proses interaksi di mana
individu menyesuaikan diri dan mencocokan berbagai macam tindakannya dengan mengambil
peran dan komunikasi simbol. Kedua Teori struktural Fungsional menjelaskan bagaimana
berfungsinya suatu struktur. Setiap struktur (mikro seperti persahabatan dan makro seperti
masyarakat luas) akan tetap ada sepanjang ia memiliki fungsi.
 Teori struktural konflik melihat bahwa setiap struktur memiliki berbagai elemen yang berbeda.
Elemen-elemen yang berbeda tersebut memiliki motif, maksud, kepentingan, atau tujuan yang
berbeda-beda pula. Perbedaan tersebut memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi,
konflik dan perpecahan.

Anda mungkin juga menyukai