Anda di halaman 1dari 17

e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997

ISSN Online : 2613-9774

PENGUATAN EKONOMI RUMAH TANGGA MELALUI


PERAN PEREMPUAN DI PESISIR SUNGAI ROKAN
KABUPATEN ROKAN HILIR
Misdawita

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau


email: misdawita@lecturer.unri.ac.id

ABSTRAK

Tekanan ekonomi yang kuat di wilayah pesisir mendorong eksploitasi pekerja anak dan perempuan.
Keadaan kemiskinan yang dialami oleh orang miskin mengarah pada pembentukan warisan kemiskinan
antargenerasi. Peran perempuan sangat penting dalam memperkuat ekonomi rumah tangga khususnya di
pedesaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan di pesisir Sungai
Rokan dalam membantu perekonomian rumah tangga dan faktor apa saja yang mempengaruhi peran
tersebut dalam penguatan ekonomi rumah tangga. Variabel peran perempuan dalam penelitian ini adalah
keputusan kerja. Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk pendekatannya. Variabel dependen
mengasumsikan Y = 1 jika wanita memutuskan untuk bekerja dan Y = 0 jika wanita memutuskan untuk tidak
bekerja. Variabel tingkat pendidikan dan pendapatan suami mempengaruhi keputusan perempuan untuk
bekerja sedangkan variabel status perkawinan, usia, jumlah kepemilikan balita, dan jumlah tanggungan
tidak mempengaruhi keputusan perempuan untuk bekerja. Variabel tingkat pendidikan dan pendapatan
suami memiliki rasio ganjil sekitar 2.161 dan 0,917 yang berarti jika tingkat pendidikan meningkat 1
tingkat, maka kesempatan perempuan untuk bekerja meningkat 2.161 kali, dan jika pendapatan suami
meningkat Rp100.000, maka kesempatan perempuan untuk bekerja meningkat 0,917 kali.

Kata kunci: Tekanan ekonomi, Rumah Tangga, Perempuan, Pesisir, Kemiskinan.

PERKENALAN miskin tertinggi ketiga di Provinsi Riau (BPS,


Wilayah pesisir tetap identik dengan 2020). Posisi perempuan dalam memperkuat
masalah kemiskinan. Para perempuan di daerah ekonomi rumah tangga melonjak karena tuntutan
pesisir memiliki kemampuan untuk menjadi tanggung jawab keluarga untuk memperbaiki diri
penggerak pemberdayaan bagi masyarakat di
daerah tersebut. Dalam hal ini, seorang wanita
adalah anggota rumah tangga yang dapat
mendukung pendapatan keluarga mereka. Oleh
karena itu, upaya mereka untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir
menjadi kajian yang berarti bagi pengembangan
wilayah pesisir (Setyawati & Ningrum, 2018).
Wilayah pesisir di Provinsi Riau yang masih
tergolong daerah dengan penduduk termiskin
adalah Kabupaten Rohkan Hilir. Beberapa wilayah
di Kabupaten Rokan Hilir dilalui oleh Sungai
Rokan. Sungai ini memiliki sungai utama, dengan
kedalaman 6 meter hingga 8 meter dan panjang
350 km, sungai ini melintasi Kecamatan Rimba
Melintang, Kecamatan Bangko, dan Kecamatan
Tanak Putih (Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir,
2021).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Riau tahun 2020, menunjukkan bahwa
jumlah orang miskin di Rokan Hilir adalah 51,97
juta orang, yang merupakan jumlah penduduk
1
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
kesejahteraan keluarga dan pergeseran
pembentukan posisi laki-laki dan perempuan
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Pergeseran ini terjadi jika perempuan berfungsi
dalam kegiatan ekonomi dan bekerja untuk
mencari nafkah (Hakimatus Tsaniyah & Sugiharti,
2021).
Berdasarkan perspektif ekonomi, posisi
perempuan masih cukup rendah dalam
meningkatkan kesejahteraan penduduk di wilayah
pesisir, laki-laki dan perempuan memiliki
kemampuan namun kemampuan perempuan
belum diaktualisasikan secara optimal, dan
lemahnya partisipasi penduduk, terutama
perempuan dalam mengambil keputusan, karena
biasanya penduduk miskin hampir tidak terlibat
dalam pengambilan keputusan (Manembu,
2017). Secara tradisional, peran perempuan masih
dianggap sebagai kegiatan non-ekonomi atau
domestik, yaitu peran perempuan sebagai
pembantu rumah tangga dan merawat anak,
namun, itu tidak seharusnya terjadi. Seiring
dengan perubahan zaman dan kondisi masyarakat
yang semakin dinamis membuat peran perempuan
juga mengalami pergeseran (Fairuza et al., 2022).
Di masa lalu, kelompok laki-laki memiliki
peran pencari nafkah (peran publik dan ekonomi),
sedangkan kelompok perempuan harus tinggal di
rumah dengan menjalankan peran domestik.
Namun, tidak seperti itu lagi. Perempuan aktif
terlibat dalam kegiatan ekonomi dan publik
seperti laki-laki

2
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
sebelumnya. Posisi perempuan dalam kegiatan kurang atau sama dengan SMA/sederajat. Dalam
ekonomi keluarga adalah fenomena universal yang meningkatkan pendapatan keluarga di wilayah
telah terjadi sejak lama dan menjangkau hampir pesisir, perempuan memiliki peran ganda, yaitu
semua sistem sosial ekonomi masyarakat. Hal ini sebagai ibu rumah tangga yang melakukan
menandakan bahwa perempuan tidak hanya pekerjaan rumah tangga
berfungsi dalam rumah tangga, tetapi juga
berfungsi dalam urusan ekonomi dan publik.
(Tuwu, 2018).
Susanti &; Patonah (2020) menyebutkan
bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan
perempuan bekerja di luar rumah untuk membantu
ekonomi rumah tangga dan kebutuhan keluarga
bersama-sama, berusaha mendapatkan penghasilan
sendiri dan memiliki keuangan sendiri; pekerjaan
adalah kebanggaan bagi wanita karena mereka
dapat membeli sesuatu tanpa meminta suami
mereka; memiliki penghasilan dan kepercayaan
diri sendiri; Memiliki kepuasan tersendiri karena
dengan bekerja mereka dapat membantu
perekonomian keluarga, dapat mempelajari sesuatu
yang baru, keterampilan dan pengetahuan yang
selalu dioptimalkan secara terus menerus, serta
menghidupkan kembali rasa jenuh dan bosan
mereka dengan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, alasan lain yang menyebabkan
perempuan berperan dalam mencari nafkah adalah
rendahnya pendapatan suami, kebutuhan keluarga
yang meningkat, jumlah tanggungan, biaya
pendidikan anak, dan keinginan perempuan untuk
memiliki kehidupan yang layak serta kemauan
untuk melakukan aktualisasi diri dengan cara
bekerja (Juita et al., 2020). Sebuah studi dari Yuni
et al., (2015) menunjukkan bahwa beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi partisipasi perempuan
dalam bekerja tidak sama antara daerah perkotaan
dan pedesaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
status perkawinan, agama, tingkat kemiskinan, dan
pendapatan per kapita merupakan faktor penentu
yang signifikan di sektor pedesaan, sementara itu,
usia dan melek huruf merupakan faktor penentu
yang signifikan di perkotaan. Sebuah studi yang
dilakukan oleh Christoper et al., (2019)
menunjukkan bahwa usia, status perkawinan,
jumlah tanggungan, jumlah pekerja rumah tangga,
tingkat pendidikan, lamanya usaha, dan keinginan
untuk membantu suami mereka memiliki pengaruh
terhadap partisipasi perempuan menikah dalam
bekerja.
Hasil ini juga ditunjukkan oleh
Setyaningrum et al., (2019), dalam penelitiannya
menyatakan bahwa kecenderungan perempuan usia
kerja yang memutuskan untuk ikut memperkuat
ekonomi rumah tangga dengan bekerja lebih besar
dibandingkan perempuan yang memiliki balita,
status belum menikah atau status bercerai, status
miskin secara ekonomi, bukan sebagai kepala
rumah tangga, tinggal di perkotaan dan pendidikan
3
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
dan juga bekerja mencari nafkah untuk membantu
suami memenuhi kebutuhan sehari-hari (Nurlaili
&; Muhartono, 2017). Bahkan, ada seorang
wanita yang menjadi pencari nafkah utama dalam
keluarga karena suaminya tidak bekerja atau
bekerja musiman, sehingga keluarga hanya
berharap penghasilan istri yang bekerja. Oleh
karena itu, perempuan memiliki peran yang kuat
dalam memperkuat ekonomi rumah tangga.
(Setyawati & Ningrum, 2018).
Sebagian besar penelitian di atas membahas
peran perempuan baik di perkotaan maupun
pedesaan, namun, ada beberapa penelitian yang
membahas peran perempuan dalam memperkuat
ekonomi rumah tangga di pesisir sungai, terutama
perempuan yang tinggal di sepanjang sungai. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis peran perempuan dalam
memperkuat ekonomi rumah tangga di pesisir
Sungai Rokan. Melalui kajian ini, akan diketahui
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
peran perempuan dalam penguatan ekonomi
rumah tangga, sehingga dapat menjadi
pertimbangan dan saran kepada pemerintah
daerah dalam merencanakan dan merumuskan
kebijakan penguatan ekonomi rumah tangga di
pesisir Sungai Rokan.
Gender adalah konsep yang
mengidentifikasi diferensiasi antara pria dan
wanita bukan dari sudut pandang biologi.
Penyebab perbedaan gender sangat banyak, antara
lain: pembentukan pola pikir, disosialisasikan oleh
masyarakat, diperkuat dan dibangun sosial budaya
dengan ajaran agama dan negara. Ketimpangan
gender pada dasarnya bukanlah masalah besar
selama tidak menimbulkan ketidakadilan. (Arbain
et al., 2017). Gender adalah sesuatu yang
mengacu pada peran yang ada dalam kegiatan
antara laki-laki dan perempuan secara sosial dan
budaya. Dalam pandangan masyarakat, laki-laki
bertindak sebagai atasan sementara perempuan
berada di tingkat bawahan (Ramírez & Ruben,
2015). Kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
dapat ditunjukkan dengan keadaan sosial ekonomi
atau keadaan keluarga dalam masyarakat. Peran
perempuan penting dalam mendukung
kesejahteraan ekonomi keluarga, perempuan dapat
bekerja secara mandiri baik di luar rumah maupun
di luar rumah dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dimilikinya (Hanum &
Safuridar, 2018). Keluarga dapat membagi peran
dalam pengelolaan keuangan dan tugas antara
laki-laki dan perempuan. Pria dan wanita saat ini
dapat bekerja untuk mencari nafkah dalam bagian
yang disepakati. Peran perempuan dalam rumah
tangga penting untuk mendukung kesejahteraan
ekonomi keluarga. (Biroli & Satriyati, 2021).
4
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774

Women’s Role

Logistic
Influencing Factors

Regression
Domestic Roles Economic and Public Roles

Strengthening A Household Economy

Gambar 1. Kerangka Penelitian

Berdasarkan pandangan perspektif jenis memiliki standar yang berbeda dalam hal batas usia
pekerjaan, dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan kerja, tergantung pada situasi negara dan ekonomi
antara laki-laki dan perempuan telah mengalami itu sendiri. Negara-negara dengan ekonomi yang
keseimbangan, dimana perempuan tidak hanya semakin maju akan menetapkan batas usia kerja
bekerja di sektor domestik tetapi juga di sektor minimum yang lebih tinggi (Hakimatus Tsaniyah
publik. Kesetaraan dapat dilihat pada jenis
pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. Mereka
dapat berbagi tugas bersama sehingga tidak
ditentukan berdasarkan jenis kelamin (Biroli &;
Satriyati, 2021). Seiring dengan perkembangan
zaman, terlihat bahwa banyak perempuan memiliki
peran ganda dalam rumah tangga. Sebagian besar
perempuan bekerja karena kondisi ekonomi rumah
tangga mereka tidak baik sehingga mereka
terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Selain itu, beberapa wanita juga bekerja
karena kepentingan pribadinya, yaitu untuk
memenuhi keinginannya sendiri (Khomisah,
2017).
Status perkawinan merupakan salah satu
alasan yang mempengaruhi perempuan untuk
berperan dalam perekonomian, khususnya
perempuan yang sudah menikah dan ibu rumah
tangga untuk memutuskan bekerja (Hastuty, 2016).
Faktor status perkawinan dan tinggal bersama
suami atau tidak menjadi salah satu alasan mereka
ikut serta dalam dunia kerja Wanita yang sudah
menikah memiliki kesempatan lebih besar dalam
mengambil keputusan untuk bekerja daripada
wanita yang belum menikah atau status lainnya
(Kaarib et al., 2019). Status perkawinan memiliki
hubungan positif dengan keputusan perempuan
untuk bekerja.
Usia kerja adalah 18-65 tahun. Setiap negara
5
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
& Sugiharti, 2021). Undang-undang yang
mengatur batas usia minimum di Indonesia ada
dalam Undang-Undang Dasar Nomor 5 Tahun
1997 tentang Ketenagakerjaan. Seiring
bertambahnya usia, angka partisipasi angkatan
kerja meningkat baik di perkotaan maupun
pedesaan Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kholijah (2020) yang menyatakan
bahwa semakin tinggi usia seseorang, maka
semakin banyak pula orang tersebut berada di
usia produktif sehingga memiliki keinginan yang
besar untuk bekerja.
Tingkat pendidikan mempengaruhi
keinginan perempuan untuk berpartisipasi dalam
pekerjaan. Semakin tinggi tingkat pendidikan
perempuan, semakin banyak kemauan mereka
untuk bekerja dibandingkan dengan perempuan
yang hanya tinggal di rumah untuk mengurus
keluarga mereka. Dengan alasan itu, pengetahuan
mereka berkembang dan dapat membantu
perekonomian keluarga (Kaarib et al., 2019).
Sebagian besar perempuan menyatakan bahwa
tingkat pendidikan menjadi alasan utama mereka
bekerja di luar rumah (Hastuty, 2016).
Peran perempuan tidak lepas dari tugas
alamiahnya sebagai seorang ibu. Sehingga, ketika
mereka memutuskan untuk bekerja, jumlah
kepemilikan balita yang masih berusia di bawah
lima tahun menjadi salah satu pertimbangan
dalam mengambil keputusan untuk bekerja. Studi
dari Setyaningrum et al., (2019) menyebutkan
bahwa ketika seorang wanita usia kerja tidak
memiliki tanggungan balita, sehingga
kesempatannya untuk memiliki status kerja
semakin kecil dibandingkan dengan mereka yang
memiliki tanggungan balita.
Sejumlah besar tanggungan dalam sebuah
keluarga dapat mempengaruhi jumlah
pengeluaran keluarga sehingga lebih banyak
pendapatan yang harus dihasilkan. Ini karena
semakin banyak tanggungan dalam keluarga

6
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
Membutuhkan konsumsi yang banyak, sehingga melalui peran mereka sebagai perempuan pekerja.
akan membuat wanita memutuskan untuk bekerja (Juita et al., 2020).
dengan tujuan mendapatkan penghasilan
tambahan. Dapat dikatakan bahwa keluarga yang METODE PENELITIAN
memiliki tanggungan keluarga dalam jumlah besar Penelitian ini merupakan penelitian
akan mengakibatkan jumlah pendapatan yang deskriptif kuantitatif yang bersumber dari data
dibutuhkan menjadi lebih besar lagi. Jika primer. Data primer adalah data yang diperoleh
pendapatan yang diperoleh tidak cukup, maka akan langsung dari sumber dayanya. Dalam penelitian
timbul masalah kemiskinan (Hanum &; Safuridar, ini, sumber data primer yang digunakan adalah
2018). Penghasilan suami juga menjadi faktor informasi dari perempuan yang tinggal di
yang mempengaruhi keputusan seorang wanita Kecamatan Tanak Putih, dan tinggal di sepanjang
untuk bekerja atau tidak. Karena penghasilan Sungai Rokan.
suami yang rendah adalah dorongan bagi
perempuan untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih baik, dan ada insentif bagi perempuan
tersebut untuk mengaktualisasikan diri

Tabel 1. Total Responden per Kelurahan


Kelurahan Populasi Responden
Wanita
Dingin 2808 20
Teluk mega 1530 11
Ujung tanjung 4969 36

Teluk berembun 462 4

Rantau bais 2096 15


Sintong 1914 14

Seluruh 13779 100

Populasi dalam penelitian ini adalah 13779


perempuan dari Kecamatan Tanah Putih Rokan
Hilir yang tinggal berdekatan dengan Sungai
Rokan. Kecamatan Tanah Putih memiliki 18
Kelurahan, sehingga penduduk yang diambil hanya
desa-desa yang letaknya langsung dekat dari aliran
Rokan Rover yaitu Kelurahan Sedinginan, Teluk
Mega, Ujung Tanjung, Teluk Berembun, Rantai
Bais dan Sintong. Total populasi adalah 13779
orang.
Dalam penelitian ini, rumus Slovin berikut
digunakan dalam teknik pengambilan sampel,
yaitu:

𝑁
n=
(1 + N. e2)
Deskripsi
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Penduduk
e : Toleransi Kesalahan
Jadi, berdasarkan rumus ini, ukuran sampel
dapat dihitung yang dalam penelitian ini adalah:

7
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
Penelitian ini menggunakan teknik analisis Hosmer &; Lemeshow (2000) menjelaskan
data model regresi logistik biner. Analisis model bahwa model regresi logistik dengan P(Y = 1) =
ini bertujuan untuk memastikan faktor-faktor yang π(x) adalah:
berpengaruh signifikan terhadap peran perempuan exp(g(x))
dalam memperkuat rumah tangga di pesisir π(x) = 1 + exp(g(
x))
Sungai Rokan, Kecamatan Tanah Putih. Metode
ini dipilih karena metode analisis standar yang Dengan g(x) = β0 + β 1x1 + β2x2 + ⋯ + β pxp
digunakan adalah variabel hasil dikotomi (Hosmer Deskripsi
&; Lemeshow, 2000). Variabel dependen yang π(x) = Probabilitas suatu peristiwa adalah 1
digunakan 1 atau 0, di mana 1 berarti bahwa ia 𝛽0 = Constanta
bertindak dalam ekonomi, dan 0 berarti bahwa ia βsaya = Koefisien Regresi Logistik
tidak bertindak dalam perekonomian.
n= = 99,28 (i= 1,2, ..., hal)
(1 + 13779. (0,1)2) 𝑝 = Jumlah variabel prediktor
Terpenuhi menjadi 100 responden, yang terbagi
oleh per-Kelurahan sesuai tabel 1. Fungsi dalam persamaan di atas adalah non-linier,
oleh karena itu untuk menjadikannya fungsi linier,

8
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
Maka harus dilakukan transformasi logit sebagai jumlah kepemilikan balita (X4), jumlah
berikut: tanggungan (X5), dan penghasilan suami (X6).
π(x) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi wanita
logit [π(x)] = ln [ ] = g(x) Keputusan dalam memperkuat ekonomi rumah
tangga
1 − π(x) pada wilayah pesisir Sungai Rokan dilakukan
g(x) = β0 + β 1x1 dengan menggunakan analisis regresi logistik yang
+ β2x2 + ⋯ + β pxp
merupakan metode analisis pola hubungan antara
Fungsi dalam persamaan di atas adalah non-linear, variabel prediktor dan variabel respon kategoris.
oleh karena itu untuk menjadikannya fungsi linear,
maka harus dilakukan transformasi logit sebagai Uji kesesuaian model secara keseluruhan
berikut: Untuk menguji kesesuaian model secara
keseluruhan, akan terlihat dari nilai Log
HASIL DAN PEMBAHASAN Likelihood Value yang akan dibandingkan antara
Hasil nilai Log Likelihood Value block number = 0
Peran perempuan dalam memperkuat rumah dengan nilai Log Likelihood Value block number
tangga di wilayah pesisir Sungai Rokan dapat = 1. Pengujian ini dilakukan dengan menghitung
dilihat dari partisipasi mereka dalam bekerja. Jika selisih nilai -2 Log Likelihood block number = 0
seorang perempuan bekerja, berarti perempuan dengan nilai -2 Log Likelihood Value block
mengambil peran ekonomi dan domestik (peran number
ganda), karena secara alami perempuan harus = 1. Keputusan yang diambil didasarkan pada nilai
melakukan peran domestik apapun yang terjadi Log Likelihood Value, jika -2 Log Likelihood
(mengurus urusan rumah tangga) meskipun mereka pada block number = 0 lebih besar dari nilai Log
telah berpartisipasi dalam peran ekonomi. Dalam Likelihood Value pada block number = 1, maka
penelitian ini, peran perempuan dalam penguatan terjadi penurunan hasil dimana hal tersebut
ekonomi rumah tangga diwakili oleh bekerja dan menunjukkan bahwa model regresi semakin baik,
tidak bekerja yang kemudian digunakan sebagai sebaliknya jika nilai meningkat, model regresi
variabel dependen (Y). Jika wanita bekerja, mereka tidak semakin buruk (Ghozali, 2018)
diberi angka 1 (Y = 1), dan jika wanita tidak Hipotesis untuk menilai kecocokan model
bekerja, dia diberi angka 0 (Y = 0). secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi H0 : Model dihipotesiskan sesuai dengan data
peran perempuan dalam memperkuat ekonomi H1 : Model tidak dihipotesiskan sesuai dengan data
rumah tangga di wilayah pesisir Sungai Rokan.
Faktor-faktor yang dianalisis termasuk status
perkawinan (X1), usia (X2), tingkat pendidikan
(X3),

Tabel 2. Kesesuaian Model Secara Keseluruhan


Deskripsi Nilai
-2Log Kemungkinan jumlah blok = 0 135,372
-2Log Kemungkinan jumlah blok = 91,429
1
Sumber: Data Primer Olahan (2022)

Pada penelitian ini, kesesuaian model secara menyebabkan penurunan, maka dapat disimpulkan
keseluruhan dapat dilihat dari tabel 2. Pada tabel bahwa H0 diterima, artinya
tersebut, nilai -2 Log Likelihood block number =0
adalah 135.372, dan setelah variabel independen
dimasukkan dalam model regresi, nilai -2 Log
Likelihood block number = 1 sama dengan
91.429. Berdasarkan hasil regresi ini, terjadi
penurunan nilai antara -2 Log Likelihood block
number =0 dan block number =1 sebesar 43,943.
Berdasarkan penjelasan di atas, karena nilai
-2 Log likelihood block number=0 lebih besar dari
nilai -2 Log likelihood block number = 1, yang
9
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
Hipotesis dalam model sesuai dengan nilai
pengamatan, artinya menambahkan variabel
independen ke dalam model akan membuat model
regresi lebih baik.

Uji Goodness of Fit


Goodness of Fit Test Hosmer dan
Lemeshow akan digunakan untuk menilai
kelayakan model regresi yang akan diukur dengan
nilai chi kuadrat.
Hipotesis dalam tes ini adalah sebagai berikut:
H0 : Data pengamatan sesuai dengan model
berarti tidak ada yang signifikan

10
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
perbedaan antara model dan data, nilai (Nilai P) < 0,05, berarti ada perbedaan yang
sehingga model dapat dianggap cocok. signifikan antara model dan data pengamatan, yang
H1 : Data pengamatan tidak sesuai dengan menyebabkan model tidak dapat digunakan untuk
model berarti terdapat perbedaan yang memperkirakan nilai pengamatan. Di sisi lain, jika
signifikan antara model dan data, dalam Tes Hosmer dan Lemeshow, itu Nilai P ≥
sehingga model tidak dapat dianggap 0,05, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan
sesuai (Ghozali, 2018). antara model dan pengamatan nilai, sehingga dapat
Dule Hosmer dan Lemeshow disimpulkan bahwa model tersebut berguna untuk
Goodness of Fit Test didasarkan pada probabilitas memperkirakan dia Pengamatan nilai.

Tabel 3. Tes Hosmer dan Lemeshow


Chi-Square Df Bilan
g.
7,847 8 0,449
Sumber : Data Primer yang Diolah (2022)

Tabel 3 menunjukkan Hosmer dan Koefisien determinan (nilai


Lemeshow Goodness of Fit Testm, yang Lapangan R Nagelkerke)
menunjukkan nilai chi-square adalah 7,847 dengan Koefisien determinan berguna untuk
significancy 0,449. Hal ini menunjukkan bahwa menjelaskan variabilitas variabel independen yang
tidak ada perbedaan yang signifikan antara model dilihat dari nilai Nagelkerke R Square.
dan nilai pengamatannya.

Tabel 4. Ringkasan Model


-2 Kemungkinan Lapangan Cox &; Nagelkerke R Square
Log Snell R
91,429 0,356 0,479
Sumber : Data Primer yang Diolah (2022)

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai


Nagelkerke R Square adalah 0,479. Hal ini Klasifikasi Metrik
menunjukkan bahwa kemampuan variabel mandiri Untuk memperkirakan keakuratan model,
yaitu status perkawinan, usia, status pendidikan, matriks klasifikasi juga dapat digunakan.
jumlah anak balita, jumlah tanggungan, dan Klasifikasi metrik diperoleh dengan menghitung
penghasilan suami dalam menjelaskan variabel nilai estimasi benar dan salah dalam variabel
dependen, yaitu keputusan perempuan untuk dependen. Klasifikasi metrik dapat
berperan dalam penguatan ekonomi rumah tangga menggambarkan perkiraan kekuatan model regresi
di wilayah pesisir Sungai Rokan (decision to work) logistik yang digunakan untuk memprediksi
adalah 47,9%. Sementara itu, variabel lain di luar keputusan perempuan untuk bekerja di pantai
model penelitian ini menjelaskan 52,1%. arab si Rokan
Sungai.

Tabel 5. Tabel Metrik Klasifikasi


Diamati Prediksi Keputusan Kerja Persentase Benar
Tidak Kerja
bekerja
Keputu Tidak 28 13 68,3
san bekerja
Kerja Kerja 9 50 84,7
Persentase keseluruhan 78,0
Sumber : Data Primer yang Diolah (2022)

11
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
Tabel 5. menunjukkan kemampuan model 84,7 dari total sampel 100 data. Sementara itu,
dalam meramalkan keputusan untuk bekerja atau kemungkinan perempuan di pesisir Sungai Rokan
tidak adalah 78%. Dari tabel di atas, kemungkinan memilih untuk tidak bekerja sebanyak 68,3% dari
perempuan di pesisir Rokan Rive memilih bekerja total sampel 100 data.
adalah

12
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
Model Regresi Logistik

Tabel 6. Hasil Model Regresi Logistik


B H.E. Hutan Df Bilang Exp(B)
.
X1 - 0,349 0,821 0,181 1 0,670 0,705
X2 0,029 0,036 0,652 1 0,419 1,029
X3 0,771 0,243 10,096 1 0,001* 2,161
X4 -0,618 0,555 1,239 1 0,266 0,539
X5 0,147 0,220 0,448 1 0,503 1,158
X6 -0,087 0,021 17,275 1 0,000* 0,917
Konstan -0,170 1,902 0,008 1 0,929 0,843
*Tarif Signifikan 5% (0,05)
Sumber : Data Primer yang Diolah (2022)

Berdasarkan nilai parameter (B) pada tabel Berdasarkan tabel 6 pada kolom Sig, dapat
6 di atas yang merupakan hasil regresi logistik, diketahui bahwa variabel independen berpengaruh
persamaan regresi logistik dapat dinyatakan signifikan terhadap keputusan perempuan untuk
sebagai berikut: berperan dalam penguatan ekonomi rumah tangga
di pesisir Sungai Rokan adalah X3 dan X6, yaitu
π(x) tingkat pendidikan dan variabel pendapatan suami.
ln [ ] = −0,170 − 0,349X1 + 0,029 X2 Sementara itu, status perkawinan, usia, jumlah
1 − π(x) kepemilikan balita, dan jumlah tanggungan tidak
+ 0,771X3 - 0,618X4 + 0,147X5
- 0,087X6 berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perempuan untuk berperan dalam memperkuat
Atau Anda dapat menggunakan rumus turunan perekonomian rumah tangga di pesisir Sungai
dari persamaan di atas menjadi: Rokan.
Untuk melihat variabel independen
pengaruh terhadap variabel dependen pada model
π(x) regresi logistik adalah dengan melihat nilai Exp(B)
−0,170 − 0,349X1 + 0,029 X2
atau
Juga dikenal sebagai odds ratio. Variabel yang
memiliki
EXP ( +0,771X3 - 0,618X4 ) disimpulkan bahwa ada pengaruh antara variabel
+0,147X5 − 0,087X6 independen dan variabel dependen.
=
−0,170 − 0,349X1 + 0,029 X2
1 + exp ( +0,771X3 - 0,618X4 )
+0,147X5 − 0,087X6

Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, akan dilakukan uji
statistik Wald yang berguna untuk mengetahui
pengaruh parsial variabel independen terhadap
variabel dependen. Pengambilan keputusan dalam
pengujian hipotesis ini menggunakan tingkat
significancy 5% (α) dengan kriteria hipotesis
berdasarkan significancy yaitu hipotesis nol
diterima jika p-value lebih besar dari tingkat
significancy 5% (sig- t > 0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen tidak
mempengaruhi variabel dependen. Di sisi lain,
hipotesis nol ditolak jika p-value lebih rendah dari
tingkat significancy 5% (sig-t <0,05), maka dapat
13
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
Efek pada keputusan perempuan untuk bekerja di
pesisir Sungai Rokan adalah tingkat pendidikan
dan penghasilan suami. Tingkat pendidikan
memiliki odds ratio 2.161, dan nilai pada kolom
B positif, artinya jika tingkat pendidikan
perempuan di pesisir Sungai Rokan meningkat 1
tingkat, kecenderungan perempuan tersebut untuk
memutuskan bekerja meningkat 2.161 kali lipat.
Sedangkan nilai exp (B) atau odds ratio pada
variabel penghasilan suami adalah 0,917 dan pada
kolom B negatif, artinya jika penghasilan suami
dari perempuan di pesisir Sungai Rokan
meningkat sebesar Rp. 100.000, maka
kecenderungan perempuan untuk memutuskan
bekerja menurun sebesar 0,917 kali.

Diskusi
Variabel status perkawinan, usia, jumlah
kepemilikan balita, dan jumlah tanggungan tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perempuan untuk bekerja di pesisir Sungai Rokan.
Itu artinya, para perempuan di pesisir Sungai
Rokan tidak mempertimbangkan perkawinan

14
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
status, usia, jumlah kepemilikan balita, dan jumlah dengan cara bekerja. Hasil dalam penelitian ini
tanggungan dalam mengambil keputusan untuk sejalan dengan penelitian Juita et al. (2020) yang
bekerja dan berperan sebagai penguat dalam menyimpulkan rendahnya pendapatan suami
perekonomian keluarga. membuat perempuan memutuskan untuk bekerja,
Dari segi status perkawinan, hal ini demi membantu memenuhi kebutuhan rumah
disebabkan oleh kesempatan kerja bagi perempuan tangganya.
yang belum menikah, menikah, dan janda yang
hampir sama di daerah tersebut, sehingga mereka
dapat memutuskan untuk bekerja dengan status
perkawinan apapun. Sementara itu, usia tidak
mempengaruhi keputusan perempuan di pesisir
Sungai Rokan untuk bekerja, berdasarkan data
lapangan, diketahui bahwa banyak perempuan
lanjut usia di pesisir Sungai Rokan yang tetap
bekerja untuk membantu memperkuat ekonomi
keluarga mereka. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, terdapat 100% responden dari wanita
lanjut usia yang tetap bekerja.
Jumlah tanggungan kepemilikan balita tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
perempuan untuk bekerja, karena sebagian besar
perempuan yang menjadi responden adalah
perempuan yang tidak memiliki balita, maka
jumlah kepemilikan balita tidak mempengaruhi
mereka untuk mengambil keputusan bekerja dan
perempuan di pesisir Sungai Rokan juga tidak
memiliki tanggungan anak yang banyak. Rata-rata
jumlah tanggungan responden adalah 2 anak, maka
tanggungan mereka tidak menjadi beban dari
mereka.
Tingkat pendidikan secara positif dan
signifikan mempengaruhi keputusan perempuan
untuk bekerja di pesisir Sungai Rokan. Artinya,
variabel tingkat pendidikan mempengaruhi
keputusan perempuan di pesisir Sungai Rokan
untuk bekerja atau tidak. Semakin tinggi tingkat
pendidikan yang dimiliki perempuan, semakin
besar kemungkinan perempuan untuk membuat
keputusan untuk memainkan peran dalam ekonomi
keluarga dengan cara bekerja. Hasil ini sesuai
dengan hasil penelitian dari Majid & Handayani
(2012s), Rantau & Zain (2013), Christoper et al.
(2019), Kaarib et al., (2019), dan Hastuty (2016)
yang menyatakan tingkat pendidikan secara
signifikan dan positif mempengaruhi keputusan
perempuan untuk bekerja. Semakin tinggi tingkat
pendidikan perempuan, semakin besar keinginan
mereka untuk bekerja.
Penghasilan suami berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap keputusan perempuan untuk
bekerja di pesisir Sungai Rokan. Artinya, variabel
pendapatan suami mempengaruhi keputusan
perempuan di pesisir Sungai Rokan untuk
memutuskan bekerja atau tidak. Semakin rendah
pendapatan suami atau nol pendapatan suami,
semakin besar kemungkinan perempuan untuk
memutuskan berperan dalam ekonomi keluarga
15
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
P., Komunikasi, I., Yogyakarta, U. M.,
KESIMPULAN Shidqii,
Faktor-faktor yang mempengaruhi peran W. Z., Studi, P., Komunikasi, I., &;
perempuan dalam memperkuat ekonomi rumah Yogyakarta, U. M. (2022). Domestifikasi
tangga di wilayah pesisir adalah tingkat Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga
pendidikan dan pendapatan suami. Tingkat
pendidikan berpengaruh positif sebesar 2.161,
artinya jika tingkat pendidikan perempuan
meningkat 1 tingkat, maka kesempatan perempuan
untuk berperan dalam perekonomian rumah
tangga dengan bekerja meningkat sebesar 2.161
kali lipat. Sementara itu, jika penghasilan suami
perempuan di pesisir Sungai Rokan meningkat Rp
100.000. Kemudian kesempatan perempuan untuk
berperan dalam memperkuat ekonomi keluarga
meningkat sebesar 0,917 kali lipat. Variabel status
perkawinan, usia, jumlah kepemilikan balita, dan
jumlah tanggungan tidak mempengaruhi
keputusan perempuan di pesisir Sungai Rokan
untuk berperan memperkuat rumah tangganya. Ini
berarti dalam mengambil keputusan untuk bekerja,
perempuan di pesisir Sungai Rokan tidak
mempertimbangkan status perkawinan, usia,
jumlah kepemilikan balita, dan jumlah tanggungan
mereka.

UCAPAN TERIMA KASIH


Artikel penelitian/publikasi ini didanai oleh
DIPA LPPM Universitas Riau 2022 SP DIPA-
023.17.2.677564/2021 17 November 2021 dengan
kontrak angka
:1398/UN19.5.1.3/PT.01.03/2022 tanggal 18 Mei
2022

BIBLIOGRAFI
Arbain, J., Azizah, N., &; Sari, I. N. (2017).
PEMIKIRAN GENDER MENURUT PARA
AHLI: Telaah atas Pemikiran Amina Wadud
Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan Mansour
Fakih. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 11(1),
75. https://doi.org/10.21580/sa.v11i1.1447
Biroli, A., &; Satriyati, D. E. (2021). Beban
Ganda Perempuan dalam Mendukung
Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Covid-
19. Proses Seminar
Pengentasan Kemiskinan
Nasional, 71, 71–80.
Christoper, R., Chodijah, R., &; Yunisvita, Y.
(2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan pekerja perempuan sebagai ibu
rumah tangga. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 15(1), 35–
52.
https://doi.org/10.29259/jep.v15i1.8820
Fairuza, H. T., Studi, P., Komunikasi, I.,
Yogyakarta, U. M., Indrasari, F. L., Studi,
16
e-Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 11, Nomor 2, Mei 2023: 403-411 ISSN Cetak : 2337-3997
ISSN Online : 2613-9774
di Sunlight Ad Edition, Quick Wash, Quick Jurnal Ekonomi, 1(1), 1–9.
Rinse Bilas. 3(3). Manembu, AE (2017). Peran perempuan dalam
Ghozali, I. (2018). Penerapan analisis multivariat pembangunan masyarakat desa. Jurnal
dengan program IBM SPSS 25. Politico, 6(1), 1–28.
Hakimatus Tsaniyah, A., & Sugiharti, L. (2021). Nurlaili, & Muhartono, R. (2017). Peran
Penentu Pekerjaan Perempuan: Studi Kasus Perempuan Nelayan dalam Usaha Perikanan
di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Terapan), Tangkap Pantai Teluk Jakarta. Jurnal Sosial
6(1), 66–81. Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 12(2),
https://doi.org/10.20473/jiet.v6.i1.26777 203–212.
Hanum, N., &; Safuridar, S. (2018). Analisis Pengembangan, R., &; Hilir, K. R. (2021). TAHUN
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap 2017.
Kesejahteraan Keluarga di Gampong Karang Ramírez, E., & Ruben, R. (2015). Sistem gender
Anyar Kota Langsa. Jurnal Laut Ekonomi dan partisipasi angkatan kerja perempuan
dan Bisnis, 9(1), 42–49. dalam industri salmon di Chiloé, Chili.
https://doi.org/10.33059/jseb.v9i1.460 Pembangunan Dunia, 73, 96–104.
Hastuty, S. (2016). Faktor-Faktor yang Rantau, DCM, & Zain, I. (2013). Analisis regresi
Mempengaruhi Peran Serta Ibu Rumah rintangan ganda terhadap faktor-faktor yang
Tangga dalam Usaha Pertanian Kakao di mempengaruhi partisipasi perempuan
Desa Padang Kamburi, Kecamatan Buton, menikah dalam kegiatan ekonomi di Jawa
Kabupaten Luwu. PERSPEKTIF: JURNAL Timur. Jurnal Sains dan Seni ITS, 2(2),
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI, D129–D134.
1(2), 82–89. Setyawati, N. W., &; Ningrum, EP (2018). Potensi
Hosmer, DW, & Lemeshow, S. (2000). Regresi peran perempuan dalam meningkatkan
Logistik Terapan. John Wiley &; Putra. pendapatan keluarga nelayan. Jurnal FAME:
Jakarta. Jurnal Makanan dan Minuman, Produk dan
Juita, F., Mas'ad, M., &; Arif, A. (2020). Peran Layanan, Industri Akomodasi, Hiburan
perempuan pedagang sayur keliling dalam Layanan, 1(1).
mendukung perekonomian keluarga di masa https://doi.org/10.30813/fame.v1i1.1323
pandemi COVID-19 di Desa Pagesangan, Statistik, B. P. (2020). Gambaran Umum
Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Kabupaten Rokan Hilir dalam Refleksi Angka
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian- Tahun 2020, 2020.
Pengabdian Masyarakat Pancasila dan Susanti, Y., &; Patonah, R. (2020). Riwayat
Pendidikan Kewarganegaraan, artikel: Diterima September 2020, disetujui
8(2), 100. Oktober 2020, diterbitkan November 2020.
https://doi.org/10.31764/civicus.v8i2.2916 Jurnal Pendidikan (Ekonomi, Pendidikan dan
Kaarib, A., Kamarni, N., & Purwasutrisno. (2019). Akuntansi), 8(November), 107–114.
Determinan Partisipasi Paksa Pekerjaan Tuwu, D. (2018). Peran pekerja perempuan dalam
Perempuan arab Sumatera Barat. Jurnal memenuhi ekonomi keluarga: dari peran
Manajemen dan Kewirausahaan, 10(3), 1–9. domestik ke sektor publik. Al-Izzah: Jurnal
Kholijah, G. (2020). Estimasi Model Partisipasi Hasil Penelitian, 13(1), 63.
Ekonomi Masyarakat Provinsi Jambi dengan https://doi.org/10.31332/ai.v13i1.872
Metode Analisis Regresi Biner. Jedma Yuni, H., Chukwudi, N., & Andenyangtso, B.
(Jurnal Pendidikan Matematika), 1(1), 1–8. (2015). Penentu Partisipasi Angkatan Kerja
Khomisah, MA (2017). Rekonstruksi Sadar Perempuan di Nigeria: Dikotomi Pedesaan /
Gender: Mengurai Masalah Duble Bulder Perkotaan. Jurnal Ekonomi dan
Wanita Karir di Indonesia. Jurnal Al- Pembangunan Berkelanjutan Www.Iiste.Org
Tsaqafa, 14(2), 397–411. ISSN, 6(10), 212–219.
Logit, M., Log, C. L.-, Studi, C., & Force, L. www.iiste.org
(2019). PEMODELAN LOGIT , PROBIT ,
DAN COMPLEMENTARY LOG-LOG Studi
Kasus: Partisipasi Angkatan Kerja
Perempuan dalam Perekonomian di
Kalimantan Timur Tahun 2019. 2019.
Majid, F., & Handayani, H. R. (2012). Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Perempuan Menikah untuk Bekerja (Studi
Kasus Kota Semarang). Diponegoro
17

Anda mungkin juga menyukai