Anda di halaman 1dari 26

PERAN PEREMPUAN SINGLE PARENT DALAM

MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA


(Studi Kasus Perempuan Single Parent Desa Pasangan Kecamatan Talang
Kabupaten Tegal)
Proposal Skripsi
Program Sarjana (S-1)
Jurusan Sosiologi

Oleh:
Maeli Viatina Aulia
1806026153

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2022
A. Latar Belakang
Fenomena single parent dalam kurun waktu 2017-2021 semakin meningkat.
Status single parent disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya yaitu perceraian,
kematian istri atau suami, dan ditinggalkan tanpa sebab. Setiap keluarga,
sebenarnya tidak menginginkan perceraian. Namun karena berbagai faktor,
menjadikan keluarga yang semula utuh menjadi keluarga bercerai. Perceraian
merupakan hal yang sulit untuk dihindari. Kasus perceraian di Indonesia kembali
mengalami peningkatan, Badan Statistik Indonesia melaporkan jumlah kasus
perceraian di Indonesia mencapai 447.743 kasus pada tahun 2021, meningkat
53,50% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 291.677 kasus. Km asus
perceraian di Indonesia selama lima tahun terakhir cenderung fluktuatif. Kasus
perceraian tertinggi terjadi pada 2021, sedangkan terendah pada 2020. Padahal,
kasus perceraian tercatat melonjak sepanjang 2017-2021 (Annur,2022).
Kasus perceraian baik cerai hidup ataupun cerai mati, menjadikan semakin
meningkatnya perempuan yang akhirnya harus menjadi kepala keluarga. Terdapat
4,15 juta jiwa (1,52%) penduduk yang berstatus cerai hidup dan 11,11 juta jiwa
(4,06%) penduduk yang berstatus cerai mati (Kusnandar,2022). Seorang
perempuan yang menyandang status single parent tidaklah mudah. Karena pada
hakikatnya laki-laki adalah kepala keluarga atau pemimpin bagi wanita. Hal
tersebut telah dijelaskan dalam QS. An-Nisa ayat 34.dikutip dalam buku tafsir
Jalalain oleh As-Suyuti (2007) diartikan bahwa laki-laki adalah pemimpin yang
memiliki kekuasaan, berkewajiban mendidik, dan membimbing mereka. Hal
tersebut melebihkan keberadan laki-laki atas wanita, baik dengan ilmu maupun
akal budi, kekuasaan dan sebagainya atas mereka kepada suami mereka, artinya
menjaga kehormatan mereka dan lain-lain sepeninggal suami sebagaimana
dipesankanNya kepada suami (As Suyuti, 2007).
Menurut Agung (2021) perempuan single parent merupakan perempuan
yang memilih untuk hidup sendiri dan melakukan aktivitas dalam memenuhi
kebutuhan keluarga tanpa ditemani oleh suami. Dari sini, peranan yang sudah
terbagi dalam suatu keluarga akan mengalami disfungsi. Sebagaimana dalam

1
keluarga single parent perempuan. Para perempuan single parent yang tidak siap
ditinggal suaminya meninggal menjadikan beban berat terkait kecukupan
kebutuhan ekonomi untuk kehidupan sehari-hari. Elizabeth B. Hurlock
berpendapat dalam (Hurlock, 1980) bahwa seseorang yang telah menyandang
status single parent perempuan akan mengalami masalah dalam perekonomian
dan akan mengalami penurunan pendapatan keluarga dari pada saat masih
berstatus sebagai istri. Seorang ibu yang menyandang status single parent
merupakan ibu yang sangat hebat dan tangguh, karena ibu yang berstatus single
parent menjalankan peran ganda. Segala bentuk pekerjaan rumah baik mengurus
anak dan mendidik anak, serta mencari nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan
hidup diambil alih oleh seorang perempuan. Tentu hal ini tidaklah mudah untuk
menyeimbangkan peran yang sangat sulit tersebut.
Dilihat dari permasalahan diatas, peran perempuan tidak pada semestinya.
Perempuan tersebut menyandang status baru sebagai single parent atau orang tua
tunggal bagi keluarga. Banyak problematika yang dihadapi oleh perempuan single
parent terutama dalam pemenuhan ekonomi keluarga. Hal tersebut dikarenakan
tidak ada sosok laki-laki (ayah) yang biasanya bekerja mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga, peran tersebut digantikan dengan sosok istri
(ibu) yang memiliki keterbatasan dalam mencari lapangan pekerjaan. Perubahan
struktur keluarga utuh menjadi keluarga cerai, baik cerai hidup maupun cerai mati,
menjadikan bertambahnya tanggung jawab baru seorang ibu atau ayah sebagai
orang tua tunggal (Warsito, 2019).
Masalah yang dialami oleh perempuan pekerja di antaranya karena faktor
keterbatasan fisik, pendidikan yang relatif rendah, kurangnya kemampuan yang
dimiliki, pengalaman kerja yang sedikit atau tidak ada pengalaman kerja sama
sekali, serta lapangan pekerjaan yang tidak memungkinan. Adapun faktor lain
yaitu pekerjaan awal suaminya yang tidak bisa diteruskan oleh istrinya. Maka,
perempuan harus mencari solusi lain untuk mencari pekerjaan guna menghidupi
keluarganya. Dari permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa ekonomi keluarga
bisa mengalami ketidakstabilan. Sedangkan dalam keluarga, kebutuhan ekonomi
adalah hal yang paling krusial (Hanim, 2018). Kendali ekonomi yang seharusnya

2
dipegang oleh laki-laki sebagai kepala keluarga justru diambil alih oleh seorang
perempuan. Maka dengan bergesernya peran, akan mengganggu kestabilan
perekonomian keluarga.
Kebutuhan ekonomi keluarga sangat fundamental karena keluarga merupakan
kesatuan ekonomis dimana keluarga memiliki aktivitas mencari nafkah,
pembinaan usaha, perencanaan anggaran, pengelolaan dan cara memanfaatkan
sumber-sumber penghasilan dengan baik, mendistribusikan secara adil dan
profesional, serta dapat mempertanggungjawabkan kekayaan dan harta bendanya
secara sosial maupun moral. Ibu yang berstatus single parent sering mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Seperti halnya pada
penelitian yang akan dilakukan di Desa Pasangan. Desa Pasangan merupakan
salah satu Desa di Kabupaten Tegal dimana Kabupaten Tegal menjadi salah satu
kabupaten yang menduduki posisi ke 3 kasus perceraian tertinggi di Jawa Tengah
pada tahun 2020 (Panturapost,2020).
Berdasarkan data yang telah peneliti peroleh Jumlah penduduk Desa
Pasangan pada tahun 2021 sebanyak 4.592 jiwa. Sedangkan jumlah keluarga
tahun 2021 sebanyak 1.448 keluarga. Dari 1.448 keluarga, terdapat 160 kepala
keluarga perempuan dengan 31 keluarga cerai hidup dan 129 keluarga cerai mati.
Dari hasil observasi awal, peneliti menemukan masalah yang dialami oleh ibu
single parent setelah ditinggal suaminya yaitu dalam pemenuhan kebutuhan
ekonomi. Hal itu dikarenakan seorang perempuan memiliki keterbatasan tenaga
dan tidak bisa melanjutkan pekerjaan suaminya yang sudah meninggal dan
cenderung memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Disisi lain lokasi tempat
tinggal yang tidak memadai bahkan terbilang terpencil maka sulit mencari
lapangan pekerjaan yang sejahtera. Apalagi pandangan tentang perempuan masih
terbilang kolot, perempuan mencari pekerjaan tentu tidak semudah laki-laki dalam
mencari pekerjaan. Dalam hal upah bekerja, perempuan dan laki-laki memiliki
perbandingan jauh dimana upah perempuan pasti lebih rendah dibandingkan upah
laki-laki. Mereka yang berstatus single parent perempuan harus mencari strategi
untuk tetap bertahan hidup untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga.

3
Kajian serupa mengenai peran perempuan single parent sebenarnya sudah
banyak dikaji, salah satunya yaitu jurnal yang berjudul “Peran Perempuan Single
Parent dalam Pemenuhan Fungsi Ekonomi dalam Keluarga, Studi Kasus:
Perempuan Single Parent Pekerja di Pijat Refleksi Tosyma Jakarta Selatan” yang
ditulis oleh Havizathul Hanim (Hanim, 2018). Kemudian penelitian yang ditulis
oleh Nilatul Masyruroh dengan judul “Peranan Perempuan Single Parent dalam
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Desa Natal Kabupaten Mandailing Natal”
(Masyruroh, 2018). Kedua kajian tersebut serupa dengan penelitian kali ini.
Namun, objek pada penelitian kali ini dari latar belakang yang berbeda dan tidak
berfokus hanya dengan perempuan single parent yang memiliki kesamaan dalam
pekerjaan. Dimana terdapat pemberharuan dalam penelitian kali ini, karena
permasalahan ekonomi saat ini semakin kompleks dengan adanya pandemi.
Kedua kajian tersebut menggunakan teori yang berbeda dengan peneliian kali ini,
dimana penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional Robert K. Merton
sebagai kajian dalam menganalisa permasalah perempuan single parent dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Dengan demikian peneliti akan mencoba
menggunakan teori yang lebih relevan dengan kajian yang akan diteliti dengan
melihat permasalahan yang ada di lokasi penelitian.
Penelitian ini fokus melihat permasalahan single parent dalam lokasi
penelitian yaitu bagaimana cara perempuan single parent dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi keluarga seorang diri tanpa adanya sosok suami sebagai
tulang punggung keluarga. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul penelitian
“Peran Perempuan Single Parent dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi
Keluarga”. Penelitian ini penting, melihat fenomena perceraian menjadi masalah
keluarga yang tidak dapat terhindarkan. Disini peneliti berupaya secara tidak
langsung ikut memberi suport kepada single parent terutama perempuan untuk
mampu melanjutkan kesejahteraan keluarga melalui strategi yang dilakukan single
parent dalam konteks pemenuhan kebutuhan ekonomi. Upaya memperbaiki cara
pandang seorang single parent perempuan agar mampu melangsungkan hidup
baik dalam pengasuhan anak maupun terkait ekonomi keluarga dengan cara

4
menguraikan masalah-masalah yang dihadapi untuk kemudian ditemukan jalan
keluar atau solusi.

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat diambil
permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apa bentuk peran perempuan single parent dalam keluarga di Desa


Pasangan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal?
2. Bagaimana kendala dan strategi perempuan single parent dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di Desa Pasangan Kecamatan
Talang Kabupaten Tegal?

B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka dapat ditentukan bahwa tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk peran perempuan single parent dalam


keluarga di Desa Pasangan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
2. Untuk mengetahui kendala dan strategi perempuan single parent dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di Desa Pasangan Kecamatan
Talang Kabupaten Tegal.

C. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna serta memberikan manfaat.
Adapun manfaat penelitian terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis, antara lain;

1. Manfaat teoritis

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan


sumbangsih terhadap keilmuan di UIN Walisongo Semarang khususnya

5
untuk program studi Sosiologi terhadap peranan single parent perempuan
dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian
berikutnya dalam ruang lingkup yang sama serta dapat memberikan
wawasan ataupun sumbangsih pemikiran kepada pembaca tentang peranan
single parent dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Mengenai
bagaimana para single parent perempuan bertahan hidup untuk mencukupi
kebutuhan hidup terutama kebutuhan ekonomi keluarganya.
b. Bagi Mahasiswa
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang peran single parent dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga terutama pada single parent
perempuan.
c. Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
baru bagi masyarakat tentang peranan dari seorang perempuan single
parent dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
d. Bagi Perempuan Single Parent
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan kepada single
parent bahwasannya mereka tidak sendiri dan banyak single parent yang
tetap bertahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya terutama
kebutuhan ekonomi.

D. Tinjauan Pustaka
Dalam upaya mengembangkan kajian keilmuan maka penulis merujuk
kepada penelitian-penelitian sebelumnya sebagai bahan acuan untuk
melakukan penelitian selanjutnya. Berikut merupakan beberapa kajian
penelitian yang ditemukan penulis :

6
1. Peran Perempuan Single Parent
Pertama, karya Ilmiah berjudul “Peran Ibu Single Parent dalam
Pengasuhan Anak” oleh Serly Bani, Engelbertus Bali, dan Nama Koten
pada 2021 di Indonesian Journal of Early Childhood. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah wanita yang berperan sebagai
single parent dalam pemenuhan kebutuhan anak dalam keluarga.
Penelitian ini dirancang dalam rangka mengetahui peran ibu yang telah
menjadi single parent dalam keluarga di kelurahan Lasiana. Pendekatan
penelitian yaitu deskriptif kualitatif dengan hasil penelitian bahwa ibu
single parent di kelurahan Lasiana menjalankan peran ganda. Ibu single
parent memainkan peran sebagai pemenuh kebutuhan anak di keluarga
sebagaimana mestinya namun fungsi ekonomi yang seharusnya
diperankan oleh suami dijalankan sendirian sebagai ibu single parent.
Alhasil fungsi ekonomi tidak berjalan dengan baik karena tidak memiliki
pekerjaan tetap. Dari hasil penelitian peneliti disini mengharapkan semua
ibu di Lasiana mampu menjalankan perannya secara maksimal untuk
memenuhi kebutuhan anak usia dini (Serly Bani, 2021).
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Serly Bani (2021) terletak
pada isu permasalahan. Penelitian karya Serly Bani (2021) fokus
menegaskan isu pengasuhan anak, sedangkan penelitian ini tentang isu
pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Peran perempuan single parent
dalam penelitian diatas menyinggung ekonomi yang tidak berjalan dengan
baik karena peran ibu terbagi-bagi. Ketika satu peran dalam individu
terbagi, fungsi didalamnya tentu berjalan tidak maksimal. Misalkan ketika
perempuan single parent fokus bekerja menjadi wanita karir, maka peran
dalam mengurus anak tidak maksimal. Begitu pula sebaliknya, jika
perempuan single parent hanya fokus pada anak, maka akan kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Keluarga yang ditopang
oleh satu orang saja, sudah pasti struktur dalam sistem keluarga kurang
baik laki-laki (suami) atau perempuan (ibu) karena cenderung kehilangan
peran yang sebelumnya diisi orang lain menjadi ditanggung seorang diri.

7
Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji isu peran perempuan single
parent dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga secara rinci mulai
dari hambatan sampai jalan keluar.
Kedua, Artikel ilmiah dengan judul “Peran Ibu Single Parent
dalam Membentuk Kepribadian Anak; Kasus dan Solusi” yang di
tulis oleh Warsito Hadi (2019) pada Jurnal Pemikiran dan Pendidikan
Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengulas beberapa permasalahan yang
dihadapi oleh perempuan single parent dalam mengasuh anak terutama
untuk membentuk kepribadian anak. Penelitian ini juga menjelaskan
tentang pentingnya pendidikan dari ibu sebagai madrasah utama untuk
mengajarkan berbagai aspek dan nilai-nilai keagamaan, akhlak dan etika
dalam kehidupan bersosial. Dengan demikian, kesadaran dalam diri
otrang tua menjadi elemen mendasar yang menentukan kualitas
pendidikan di lingkungan keluarga (Hadi W. , 2019).
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Warsiyto Hadi (2019)
terletak pada isu permasalahan. Penelitiian Warsito Hadi (2019)
mengangkat isu permasalahan membentuk karakter anak, sedangkan
dalam penelitian ini mengangkat isu pemenuhan kebutuhan ekonomi
keluarga. Penelitian diatas menekankan kepada bagaimana seorang ibu
harus bisa berperan ganda untuk memnuhi tanggung jawab dan
menggantikan sosok ayah sekaligus menjadi ibu untuk anak-anaknya.
Sedangkan dalam penelitian kali ini akan menekankan tentang bagaimana
kendala serta strategi yang dilakukan oleh perempuan single parent dalam
pemenuhan ekonomi keluarga. Persamaan penelitian ini adalah sama-
sama membahas tentang peran seorang single parent perempuan.
2. Perempuan Single Parent dalam Pemenuhan Ekonomi Keluarga
Pertama, karya Ilmiah berjudul “ Peran Perempuan Single Parent
dalam Pemenuhan Fungsi Ekonomi dalam Keluarga, Studi Kasus:
Perempuan Single Parent Pekerja di Pijat Refleksi Tosyma Jakarta
Selatan” oleh Havizatul Hanim (2018) pada Jurnal Ilmu dan budaya di

8
Universitas Nasional. Hasil penelitian berupa peran perempuan single
parent mempunyai peran utama sebagai kepala rumah tangga artinya
perempuan akan bekerja mencari nafkah. Fungsi ekonomi yang dijalankan
perempuan single parent menjadi sentral utama dalam keberlangsungan
hidup keluarga. Masalah yang dialami oleh perempuan single parent yang
bekerja di tempat pijat Tosyma adalah kurangnya pemasukan untuk
kehidupan sehari-hari. Strategi yang dilakukan berupa mencari tambahan
uang seperti membuka warung. Teori yang digunakan yaitu teori
Struktural Fungsional Talcott Parsons yang melihat masyarakat sebagai
sistem dan subsistem saling terkait. Metode yang digunakan dalam
penelitian yaitu penelitian kualitatif (Hanim, 2018).
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Havizatul Hanim (2021)
terletak pada teori analisis yang digunakan dalam penelitian. Pada teori
penelitian ini menggunakan teori Struktural Fungsional milik Robert K.
Merton, dimana analisisnya fokus pada peran perempuan yang bertambah
dapat menimbulkan disfungsi dari peran perempuan yang sebenarnya.
Sehingga dalam analisisnya berusaha menyeimbangkan antara tuntutan
perempuan dalam pemenuhan ekonomi keluarga dengan peran perempuan
secara ilmiah. Penelitian diatas, menekankan kepada satu pekerjaan yaitu
pekerja di pijat refleksi tosyma Jakarta Selatan dalam proses pemenuhan
ekonomi keluarga. Sedangkan dalam penelitian kali ini, peneliti berusaha
memaparkan strategi dari seorang single parent terutama perempuan
dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga dimana pekerjaan yang
dilakukan oleh perempuan single parent tidak menjadi fokus utama
penelitian. Penelitian ini lebih kepada mengungkap problematika yang
dialami single parent dan upaya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga sebagai bentuk solusi.
Kedua, skripsi berjudul “Peran Pemulung Perempuan Sebagai
Orang Tua Tunggal dalam Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan
Kwala “Karya Shela Septi Miranda pada 2018 di Universitas Negeri
Sumatra. Hasil Penelitian bahwa pemulung perempuan telah menjadi

9
orangtua tunggal yang mempunyai pendapatan rendah. Bahkan jika
dibandingkan, pendapatan lebih rendah daripada pengeluaran dalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi. Dalam sosial ekonomi peneliti
menemukan ibu dan anak yang berperan bagus, baik segi pendidikan
maupun pola asuh dalam keluarga. Hasil analisis penelitian menunjukan
bahwa peran perempuan pemulung sebagai oangtua tunggal dalam sosial
ekonomi kelurahan di Kelurahan Kwala menunjukan pemenuhan
kebutuhan hidup berupa pendapatan ternyata tidak sebanding antara
pengeluaran dan pendapatan, tingkat pendidikan pemulung perempuan
berstatus lulusan SD-SMP saja, kebutuhan sandang pangan tergolong
kurang, bidang kesehatan pemulung tidak semua memiliki jaminan
kesehatan, tempat tinggal berstatus milik pemerintah, kepemilikan
kekayaan kurang, kegiatan administrasi seperti; KK, KTP, Akte lahir
tidak semua punya, dan interaksi sosial sendiri berjalan baik. Maka,
kesimpulanya bahwa dalam ekonomi mereka masih kesulitan meskipun
kegiatan sosial berjalan dengan baik. (Miranda, 2018).
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Shela Septi Miranda
(2018) dengan penelitian ini yaitu, dalam penelitian diatas sekedar
memaparkan ekonomi perempuan pemulung yang masih tergolong
kurang meskipun sosial yang cukup baik antara ibu dan anak. Namun
peran sebagai orang tua tunggal mencari nafkah dan mengasuh anak.
Tidak dijelaskan peran ganda yang dilakukan maupun kesusahan dalam
menjalankan fungsi-fungsi seharusnya melainkan malah kemiskinan yang
menyulitkan ekonomi keluarga. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti
berusaha mengkaji peran perempuan sebagai orang tua tunggal yang pada
akhirnya melakukan peran lebih dari satu, sehingga lebih ke arah strategi
menyeimbangkan peran single parent dalam proses pemenuhan
kebutuhan ekonomi. selain itu, peneliti mencoba memaparkan terkait
perempuan yang mampu berkembang ke ruang publik demi memenuhi
perekonomian keluarga tanpa meninggalkan peran asli seorang ibu
terhadap anak.

10
Ketiga, skripsi dengan judul “Kebutuhan Sosial Ekonomi
Perempuan Sebagai Orang Tua Tunggal (Single Parent); Studi
Etnografi di Desa Sembahe Kec. Sibolangit Kab. Deli Serdang” yang
ditulis oleh Evi Sumawar Dani Saragih (2018) di Universitas Sumatera
Utara membahas tentang kehidupan sosial ekonomi single parent
perempuan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik
wawancara mendalam. peneliti melakukan observasi dan partisipasi. Hasil
dari penelitian ini adalah perempuan single parent di Desa Sembahe tidak
patah semangat untuk memenuhi segala kebutuhan ekonomi keluarga dan
terdapat berbagai strategi untuk mengatasi permasalahan ekonomi
diantaranya yaitu menjadi petani, buruh cuci, pembantu rumah tangga dan
pedagang (Saragih, 2018).
Perbedaan penelitian yang telah diteliti oleh Evi (2018) dengan
penelitian ini adalah terletak pada metode penelitian, dalam penelitian Evi
(2018) menggunakan metode etnografi sedangkan dalam penelitian kali
ini menggunakan metiode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang
ekonomi perempuan single parent akan tetapi dalam penelitian Evi (2018)
tidak menyinggung tentang peranan seorang single parent perempuan
melainkan hanya membahas tentang kehidupan sosial ekonomi
perempuan single parent.

E. Kerangka Teori

1. Definisi Konseptual

a. Peran Perempuan Single Parent


Peran (role) adalah aspek dinamis kedudukan (status).
Pandangan yang dikemukakan oleh Soekanto adalah jika seseorang
menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
maka ia melakukan suatu peran. Peran lebih mengacu pada fungsi,
modifikasi, dan sebagai proses, sehingga dapat dikatakan bahwa

11
peran menempati posisi atau tempat dalam masyarakat dan
menjalankan peran. Dalam sebuah keluarga setiap anggota
keluarga memiliki berbagai macam karakteristik dalam
menjalankan tugas, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing
yang telah dibagi dalam sebuah keluarga. (Soekanto, 2002).
Secara umum peran perempuan dibagi menjadi dua, yaitu
peran domestik dan peran publik. Dalam (Ashori, 1997)
menjelaskan bahwa dalam kehidupan rumah tangga (domestik)
peranan perempuan sangat fundamental. Peran perempuan (Ibu)
dalam keluarga dapat dikategorikan menjadi 2 bagian. Pertama,
peran perempuan sebagai istri, artinya seorang istri harus
memahami jalan pikiran suami seperti menjadi pendengar yang
baik. Seorang istri juga bertugas melayani suami seperti mengurus
pekerjaan rumah serta dapat diajak berdiskusi menyelesaikan
masalah rumah tangga. Kedua, peran perempuan sebagai ibu
artinya peran ibu yaitu mengasuh dan membesarkan anak-anaknya.
Sedangkan peran publik merupakan transisi peran perempuan
dari peran rumah (domestik) ke peran publik ini merupakan sinyal
penting dari pembangunan sosial dan ekonomi, dan politik
perempuan. Kesadaran perempuan pasti meningkat. Dalam kasus
peran non-domestik, terlepas didasari dari kepentingan siapapun
dan apapun. Akan tetapi keterlibatan itu bukan berarti oleh laki-
laki dan oleh berbagai kepentingan lain, seperti Negara dan
kapitalisme. Wanita ini telah menjadi faktor penting dalam
ekonomi keluarg. Khususnya ketika laki-laki kehilangan
kesempatan untuk berpartisipasi karena fragmentasi pasar tenaga
kerja. Wanita akhirnya melihat dunia kerja sebagai dunia baru bagi
mereka yang masih lemah dan tidak aman. Apalagi terdapat
berbagai hambatan yang dihadapi keluarga dan berbagai masalah
serta konsekuensi dari keterlibatan di luar rumah (Irwan, 1997).

12
Single parent sendiri berasal dari bahasa inggris yang jika
diurai artinya single yaitu sendiri dan parent yaitu orang tua yang
bila digabungkan akan menjadi orang tua sendiri yang biasa
disebut dengan orang tua tunggal. Definisi single parent dikutip
dalam (Suhendi, 2001) yaitu seorang ayah atau ibu yang memikul
tugasnya sendiri sebagai kepala rumah rumah tangga sekaligus
sebagai ibu rumah tangga. Single parent adalah salah satu
fenomena yang banyak dijumpai dalam masyarakat kita saat ini
adalah keberadaan orang tua tunggal atau yang lazim disebut
dengan istilah “single parent”. Mereka mengasuh dan
membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa bantuan dari
pasangannya, baik itu pihak suami maupun istri. Sepertinya tak
mudah untuk menyandang status ini di tengah-tengah masyarakat
kita yang masih memandang sebelah mata akan keberadaan
mereka. Belum lagi mereka harus menerima cap negatif dari
lingkungannya.

b. Kebutuhan Ekonomi Keluarga


Dalam menjalani proses kehidupan, semua manusia
membutuhkan sesuatu yang dapat menopang kehidupannya.
Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki kebutuhan primer,
kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier (Rahman, 2016)
Kebutuhan pokok menjadi kebutuhan dasar yang sangat penting
dalam bertahan hidup. Kebutuhan dasar berupa kebutuhan sehari-
hari seperti sandang, pangan, papan dan kebutuhan sosial seperti
transportasi, kesehatan, dan pendidikan (Yeni Lestari, 2016).
Sandang merupakan pakaian sebagai alat yang digunakan
tubuh utuk berlindung dari suhu udara, serta menjaga dan menutup
tubuh sesuai dengan norma yang berlaku. Kemudian pangan atau
makanan dan minuman merupakan kebutuhan yang berkaitan
dengan kesehatan dimana asupan nutrisi dan energi agar dapat

13
melakukan aktivitas secara maksimal. Selanjutnya yaitu papan atau
tempat tinggal sebagai pelindung dari terik matahari dan hujan,
tempat beristirahat setelah seharian beraktivitas. Kebutuhan diatas
harus terpenuhi dalam satu keluarga untuk dapat hidup layak Lain
halnya dengan kebutuhan tersier, kebutuhan tersier adalah
kebutuhan yang tingkat pemenuhannya setelah kebutuhan primer
dan sekunder terpenuhi. Tingkat manfaat dan kepentingan untuk
hidup manusia sudah lebih rendah bila dibandingkan kebutuhan
primer dan sekunder. Maka dari itu tidak semua manusia mau dan
mampu memenuhi kebutuhan hidup ini, biasanya hanya bagi
mereka yang berpenghasilan tinggi (Rahman, 2016).

c. Definisi Ekonomi
Kata ekonomi merupakan kata serapan dari economy yang
berasal dari bahasa Inggris/ Sedangkan kata economy berasal dari
bahasa Yunani “oikonomike” yang memiliki makna pengelolaan
rumah tangga. Adapun maksud dari pengelolaan rumah tangga
yaitu segala usaha yang berhubungan dengan pembuatan keputusan
dan pelaksanaanya yang berhubungan dengan pengalokasian
sumber daya rumah tangga yang terbatas di antara berbagai
anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan
keinginan masing-masing. Oleh karena itu, suatu rumah tangga
selalu dihadapkan pada banyak keputusan. Sedangkan
pelaksanaanya harus diputuskan siapa anggota keluarga yang
melakukan pekerjaan apa dengan imbalan apa dan bagaimana
melaksanakannya (Damsar, 2016).

d. Definisi Keluarga
Definisi keluarga menurut Friedman dikutip dalam (Wardani,
2020) merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan emosi dan individu mempunyai
peran masing-masing menjadi bagian dari keluarga. Sedangkan

14
definisi keluarga dalam (Puspitawati, 2018) adalah unit sosial
ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan
dasar dari semua institusi masyarakat dan negara. Dalam keluarga
terdapat interaksi hubungan sosial antar keluarga (suami, istri dan
anak-anak) dan yang saling membutuhkan maupun mempengaruhi
antara yang satu dengan yang lain, didalam keluarga karakteristik
diri itu akan terbentuk menjadi sebuah kepribadian.

e. Ekonomi Keluarga
Ekonomi keluarga yaitu suatu kajian tentang upaya manusia
dalam memnuhi kebutuhan-kebutuhannya melalui aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh seorang yang bertanggungjawab atas
kebutuhan dan kebahagiaan bagi kehidupannya. Ekonomi keluarga
sebagai upaya dalam membebaskan manusia dari cengkrama
kemelaratan. Dengan ekonomi yang cukup atau bahkan tinggi,
seorang akan dapat hidup sejahtera dan senang, sehingga orang
yang jiwanya tenang akan berpeluang secara baik supaya meraih
kehidupan yang lebih baik pula (Megi Tindangen, 2020).

2. Teori Fungsional Struktural Robert K. Merton

Teori struktural fungsional yang telah dipopulerkan oleh Robert K.


Merton sebagai kajian dalam menganalisa permasalah perempuan single
parent yang akhirnya harus menjalani peran ganda perempuan dalam
keluarga. Robert K. Merton seorang teoritis sosiologi berpendapat bahwa
objek kajian sosiologi adalah fakta sosial seperti peranan sosial, pola-pola
institusional proses sosial, organisasi kelompok, pengendalian kelompok
dan pegendalian sosial. Pusat perhatian teori ini terletak pada fungsi fakta
sosial terhadap fakta sosial lain. Robert membedakan fungsi menjadi dua
bagian, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi manifest merupakan
fungsi yang diharapkan. Sedangkan fungsi laten merupakan fungsi tidak
diharapkan. Fenomena yang diangkat peneliti mengenai peran single

15
parent dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga dengan teori
fungsional struktural yakni dimana setiap peran dari peran ganda istri
mempunyai fungsi yang berkaitan dengan fungsi lainya, baik istri maupun
suami. Jika dihat dari fungsi manifes seorang istri, peran istri dapat
membantu suami dalam menambah pendapatan ekonomi keluarga,
sedangkan fungsi laten istri yang bekerja ditakutkan akan terjadi
ketidakadilan dalam pencarian perekonomian keluarga dan kurang
maksimalnya peran istri sebagai ibu (George Ritzer, 2014).
Dalam penelitian kali ini, peneliti mengaitkan teori fungsional
struktural Robert K. Merton dengan fenomena perempuan single parent
yang ada di Desa Pasangan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Dimana
akan terjadi disfungsi dalam keluarga bercerai sehingga fungsi istri
sebagai ibu rumah tangga akan bertambah menjadi kepala keluarga.
Sebagaimana dalam teori fungsional struktural Robert K. Merton, apabila
terjadi perubahan pada salah satu bagian, maka akan terjadi
ketidakseimbangan pada bagian lain. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang akan dikaji yaitu seorang perempuan single parent yang
menjalankan dua fungsi sekaligus, hal tersebut akan menjadikan disfungsi
dan ketidakseimbangan dalam menjalankan kedua fungsi tersebut.

F. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum dipahami sebagai kegiatan ilmiah
selangkah demi selangkah dari identifikasi topik, pengumpulan data, dan
analisis data untuk mendapatkan pemahaman dan pemahaman tentang topik,
gejala, atau masalah tertentu. Kegiatan ini dilakukan bertahap karena
berlangsung setelah suatu proses tertentu. Oleh karena itu, ada langkah-
langkah yang perlu dilakukan selangkah demi selangkah sebelum melanjutkan
ke langkah berikutnya.

16
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang mana


dalam penelitian ini dipaparkan secara deskriptif. Metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2021). Sedangkan pendekatan
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Menurut
Suharsimi Arikunto dalam (Rikunto, 2002) penelitian studi kasus
merupakan penelitian yang dilakukan secara rinci, intensif dan
mendalam tentang suatu organisasi, lembaga atau fenomena tertentu.
Problematika dan strategi perempuan single parent dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi keluarga perlu ditelaah lebih dalam dengan
pendekatan studi kasus agar mendapatkan data yang sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya. Dengan alasan tersebut, maka peneliti
memilih untuk menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus.

2. Sumber dan Jenis Data

Lofland dalam (Moleong, 2016) menjelaskan bahwa sumber


utama dalam penelitian kualitatif yaitu berupa kata-kata dan tindakan
serta adanya dokumen. Benda lainnya merupakan data tambahan
dalam penelitian kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini
dari dokumen yang diperoleh saat penelitian, hasil wawancara, dan
catatan lapang. Dengan demikian, sumber data dalam penelitian ini
sebagai berikut :

17
a. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data pokok yang langsung
dikumpulkan oleh peneliti dari objek penelitian. Adapun informan
dalam penelitian kali ini adalah perempuan single parent di Desa
Pasangan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal dengan kriteria
informan maksimal telah 5 tahun menjadi perempuan single
parent. Kemudian Kepala Desa dan Kaur Kesra sebagai informan
tambahan untuk memperkuat data. Berikut adalah tabel mengenai
data informan.

No Nama Informan Keterangan

1 Ibu Endah Cerai Mati

2 Ibu Rohimah Cerai Mati

3 Ibu Taslikha Cerai Mati

4 Ibu Nur Cerai Mati

5 Ibu Umaenah Cerai Mati

6 Ibu Sri Cerai Hidup

7 Ibu Tuti Cerai Hidup

8 Ibu Kiki Cerai Hidup

9 Ibu Harti Cerai Hidup

10 Bapak Mulyanto Kepala Desa Pasangan

11 Bapak Syukron Kaur Kesra Desa Pasangan

18
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari
data-data pendukung. Sumber data ini diambil dari literatur yang
mendukung seperti buku-buku, jurnal, skripsi dan sumber lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kali ini menggunakan model yang dikembangkan oleh


Spradley atau Miles and Huberman

a. Observasi
Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-
gejala yang diselidiki. Hasil pengamatan dengan observasi akan
lebih dipercaya karena mendapatkan data dari hasil pengamatan
sendiri (Ahmad, 2003). Dengan menggunakan observasi sebagai
alat untuk pengumpulan data, sebagaimana peneliti akan
mengamati peran perempuan single parent, bagaomana
problematika dan strategi untuk memnenuhi berbagai kebutuhan
terutama kebutuhan ekonomi.

b. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam (in depth interview) menurut Sutrisno Hadi
ialah metode untuk mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab
sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan pada
penyidikan, pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisk
dalam proses tanta jawab (Hadi, 1989).

c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah
fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan

19
dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan melalui observasi dan wawancara (Sugiyono, 2021).

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan


bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Arikunto,
2006). Adapun teknik analisis dalam penelitian kualitatif secara umum
adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data
Data mentah yang terkumpul yang jumlahnya sangat banyak perlu
direduksi. Reduksi berarti mengurangi data. Reduksi dilakukan
dengan memilah data yang dianggap penting, merupakan data yang
baru yang belum pernah dikenal, data yang unik yang berbeda
dengan data yang lain dan merupakan data yang relevan dengam
pertanyaan penelitian. Untuk mereduksi data peneliti juga berbekal
dari teori tertentu (Sugiyono, 2021).

b. Sajian Data
Penyajian data adalah suatu proses penyusunan data agar lebih
mudah untuk dianalisis dan disimpulkan. Melalui penyajian data
tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan sehingga akan mudah dipahami.

c. Verifikasi
Verifikasi data dan penarikan kesimpulan merupakan langkah
ketiga dari proses analisis data. Kesimpulan awal yang sifatnya
masih sementara dan akan berubah jika bukti-bukti telah
dikumpulkan. Proses ini merupakan proses menguji dan memeriksa
keabsahan data yang telah dikumpulkan sehingga dapat

20
mendapatkan data yang sesuai dengan fokus penelitian.
Kesimpulan dalam suatu penelitian merupakan proses pengecekan
data yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Simpulan awal yang
telah dirumuskan diverifikasi apakah cocok dengan catatan-catatan
hasil penelitian. Dengan penarikan kesimpulan diharapkan
memiliki hubungan sehingga dapat menjawab inti penelitian yang
sudah dirumuskan sebelumnya.

G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi menjadi beberapa bab yang akan
disusun secara terstruktur. Gambaran umum masing-masing bab tersebut
sebagaimana di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan pustaka
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan penelitian
2. Sumber dan Jenis Data
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Teknik Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
Daftar Pustaka

BAB II KERANGKA TEORI

A. Definisi Konseptual

21
B. Teori Fungsional Struktural Robert K. Merton dalam Tugas Perubahan
Perempuan Sebagai Orangtua Tunggal

BAB III PROFIL MASYARAKAT DESA PASANGAN

A. Profil Desa Pasangan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal

B. Klasifikasi Data Perempuan Single Parent di Desa Pasangan


Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
BAB IV BENTUK PERAN PEREMPUAN SINGLE PARENT
DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA

A. Peran Single Parent dalam Keluarga


B. Perempuan dalam Dunia Kerja
C. Perubahan Struktur dan Fungsi Perempuan Single Parent

BAB V KENDALA DAN STRATEGI PEREMPUAN SINGLE


PARENT DALAM PEMENUHAN EKONOMI KELUARGA

A. Pandangan Perempuan Single Parent di Masyarakat


B. Strategi Single Parent Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi
Keluarga
C. Upaya Perempuan Single Parent dalam Memenuhi Kebutuhan
Ekonomi Keluarga di Desa Pasangan Kecamatan Talang Kabupaten
Tegal
D. Relevansi Teori Struktural Fungsional Terhadap Perubahan Fungsi
Perempuan Single Parent

VII PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran

22
Daftar Pustaka

Buku
As Suyuti, I. J.-M. (2007). Tafsir Jalalain Terj. Bahrun Abu Bakar. Bandung:
Sinar Baru Alghesindo.
Ahmad, C. N. (2003). Metodologi Penelitian . Jakarta: Bumi Aksara.
Ariikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ashori, G. (1997). Peran Wanita Domestik dan Publik. Jakarta: Kencana.
Damsar, I. (2016). Pengantar Sosisologi Ekonomi: Edisi Kedua. Jakarta:
Prenadamedia Group.
George Ritzer, D. J. (2014). Teori Sosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Gunawarsa, S. D. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta:
Gunung Mulia.
Hadi, S. (1989). Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Irwan, A. (1997). Peran Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Puspitawati, H. (2018). Pengantar Studi Keluarga. Bogor: IPB Press.
Rahman, M. A. (2016). Teori Segitiga Ekonomi; Teori Fundamental Ekonomi.
Yogyakarta: Garudhawaca.
Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suhendi, H. H. (2001). Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. CV Pustaka Setia:
Bandung.
Wardani, E. C. (2020). Sosiologi Keluarga. Jakarta Timur: UNJ PRESS.
Rikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Jurnal
Agung Satria Wijaya, T. S. (2021). Resiliensi Mahasiswi Pasca Sarjana Yang
Mengalami Cerai Hidup. Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islamr Vol. 1. No
1., 62-72.

23
Hadi, W. (2019). Peran Ibu Single Parent dalam Membentuk Kepribadian Anak;
Kasus dan Solusi. EL-BANAT:Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam.
Vol. 9. No. 2, 301-320.
Hanim, H. (2018). Peran Perempuan Single Parent dalam Pemenuhan Fungsi
Ekonomi dalam Keluarga. Jurnal Ilmu dan Budaya, 7082-8000.
Serly Bani, E. N. (2021). Peran Ibu Single Parent dalam Pengasuhan Anak. IJEC:
Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 3 No 3, 2655-6561.
Warsito, H. d. (2019). Peran Ibu Single Parent Dalam Membentuk Kepribadian
Anak; Kasus dan Solusi. EL-BANAT Vol. 9 No. 2, 302-320.
Yeni Lestari, S. H. (2016). Pemenuhan Kebutuhan Hidup Rumah Tangga Petani
Miskin (Studi Kasus pada [etani Penggarap di Dusun II Talang Watas
Desa Muara Lengkap Kecamatan Bermani Ilir Kepahiang. Jurnal
Sosiologi Nusantara Vol. 2 No. 2, 94-103.
Skripsi
Masyruroh, N. (2018). Skripsi Peranan Perempuan Single Parent dalam
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Desa Natal Kabupaten Mandailing
Natal. UIN Sumatera Utara.
Miranda, S. S. (2018). Skripsi Peran Pemulung Perempuan Sebagai Orang Tua
Tunggal dalam Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan Kwala Bekala.
Universitas Sumatera Utara.
Saragih, E. S. (2018). Skripsi Kebutuhan Sosial Ekonomi Perempuan Sebagai
Orang Tua Tunggal (Single Parent) (Studi Etnografi di Desa Sembahe
Kec. Sibolangit Kab. Deli Serdang). Universitas Sumatera Utara.
Website
Annur, C. M. (2022, February 28). Kasus Perceraian Meningkat 53%, Mayoritas
karena Pertengkaran. katadata. Retrieved March 11, 2022, from
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/28/kasus-perceraian-
meningkat-53-mayoritas-karena-pertengkaran#:%7E:text=Angka
%20Perceraian%20di%20Indonesia%20(2017%2D2021)&text=Menurut
%20laporan%20Statistik%20Indonesia%2C%20jumlah,banyak
%20menggugat%20cerai%20ketimbang%20suami

Kusnandar, V. B. (2022, February 10). Jumlah Penduduk Indonesia Capai 273


Juta Jiwa pada Akhir 2021. katadata. Retrieved March 11, 2022, from
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/10/jumlah-penduduk-
indonesia-capai-273-juta-jiwa-pada-akhir-2021#:%7E:text=Direktorat
%20Jenderal%20Kependudukan%20dan%20Pencatatan,selama
%20periode%20Juni%2DDesember%202021

24
Panturapost. (2020, January 31). Kasus Perceraian Tinggi, Pengadilan Agama
Slawi Gelar Sidang Keliling. Panturapost.com. Retrieved January 5, 2022,
from https://panturapost.com/kasus-perceraian-tinggi-pengadilan-agama-
slawi-gelar-sidang-keliling/

25

Anda mungkin juga menyukai