ABSTRAK
PENDAHULUAN
Perkawinan merupakan salah satu prinsip dasar yang sangat penting dalam
kehidupan dalam masyarakat yang harmonis. Perkawinan bukan hanya sebagai
cara mulia untuk membentuk keluarga dan garis keturunan, tetapi juga dapat
dianggap sebagai jalur menuju kebaikan serta penguatan iman. Menurut UU
Nomor 1 Tahun
1974 tentang perkawinan terdapat dalam Pasal 1 yang menyatakan bahwa
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan
Perkawinan Menurut Hukum Islam adalah akad yang sangat kuat atau mitsaqan
ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakanya merupakan ibadah.
Selain itu Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang
sakinah, mawadah, dan rahmah.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk terus
mendukung perempuan dalam peran mereka dalam pemenuhan nafkah keluarga.
Dukungan ini dapat berupa akses yang setara terhadap pendidikan dan pelatihan,
layanan perawatan anak yang terjangkau, serta kebijakan yang mendukung
fleksibilitas kerja bagi perempuan. Melalui langkah-langkah ini, perempuan dapat
terus berkontribusi secara signifikan dalam pemenuhan nafkah keluarga sambil
tetap menjaga keseimbangan dan kesejahteraan pribadi mereka.
Jorong Angge merupakan salah satu Jorong yang terdapat di Nagari Pasia
Laweh Kecamatan Paralupuh Kabupaten Agam, meskipun sebagian besar
masyarakat berprofesi sebagai petani, namun tidak sedikit masyarakat di sini yang
berpenghasilan dari mengelola usaha kecil salah satunya adalah usaha pedagang
manisan, petani, penjahit dan lain-lain. Usaha ini dilakukan oleh para ibu rumah
tangga yang ingin membantu suami mereka dalam pemenuhan nafkah. Kondisi ini
dapat dipahami karena harga hasil panen petani yang masih murah sehingga harga
tersebut dibawah layak dan tidak mencukupi bagi kebutuhan keluarga. Di Jorong
Angge Nagari Pasia laweh ini juga termasuk banyak keluarga yang dikategorikan
menengah kebawah, seperti yang mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah,
seperti bantuan raskin, bantuan PKH, bantuan bansos dan masih banyak bantuan
lainnya.
METODE PENELITIAN
Maka dari itu untuk mendapatkan sumber data-data tersebut, ada berbagai
cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data sebagai berikut : Pertama
melakukan observasi, Observasi adalah suatu kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh objek panca indra. Dalam
rumusan, observasi diartikan sebagai pengamatan secara sistematis terhadap
gejala- gejala yang tampak pada objek penelitian artinya lansung turun
kelapangan, dan yang akan menjadi sasarannya adalah para ibu rumah tangga.
Kedua wawancara, yaitu perbincangan baik itu berupa diskusi atau tanya jawab
yang melibatkan dua pihak atau lebih yang berhadapan secara fisik. Dan Penulis
mewawancarai lansung dengan para ibu rumah tangga.
PEMBAHASAN
Dalam buku syari’at Islam, kata nafkah mempunyai makna segala biaya
hidup merupakan hak isteri dan anak-anak dalam hal makanan, pakaian dan
tempat kediaman serta beberapa kebutuhan pokok lainnya, bahkan sekalipun si
isteri itu seorang wanita yang kaya.
Para ulama fikih menyimpulkan bahwa nafkah yang wajib diberikan suami
kepada istrinya, meliputi, makanan, minuman, lauk pauk, pakaian tempat tinggal,
pembantu jika diperlukan, alat-alat pembersih tubuh dan perabot rumah tangga.
Nafkah merupakan suatu hak yang wajib dipenuhi oleh seorang suami
terhadap istrinya, nafkah ini bermacam-macam, bisa berupa makanan, tempat
tinggal, pelajaran (perhatian), pengobatan, dan juga pakaian meskipun wanita itu
kaya. Atas dasar Alqur‟an, Sunah, ijma‟, dan dalil, Para ahli fikih mewajibkan
nafkah untuk istri atas suaminya. Sebagaimana dijelskan dalam firman Allah SWT
QS. Al-Baqarah ayat 233 :
َو َع َلى اْلَم ْو ُلْو ِد َلٗه ِر ْز ُقُهَّن َو ِكْس َو ُتُهَّن ِباْلَم ْع ُرْو ِۗف اَل ُتَك َّلُف َنْفٌس ِااَّل ُو ْس َعَها
Artinya : “Dan kewajiban ayah memberi makan dan Pakaian kepada para
ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya .(QS. Al-Baqarah ayat 233).
Dalam kehidupan rumah tangga suami dan istri mempunyai Haq dan
kewajiban sebagaimana dalam UU NO. 01 tahun 1974 di atur dalam satu bab
yaitu BAB VI pada pasal 30-34 yang bunyinya sebagai berikut :
Pasal 30 :
Suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga
yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat.
Pasal 31
(1) Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami
dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam
masyarakat.
(2) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum.
(3) Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu brumah tangga.
Pasal 32
(1) Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap.
(2) Rumah tempat kediaman yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditentukan
oleh suami isteri bersama.
Pasal 33
Suami istri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi
bantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.
Pasal 34
(1) Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan
hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.
(2) Isteri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya.
(3) Jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat
mengajukan gugatan kepada pengadilan.
Selain itu, perempuan sering kali memiliki peran ganda sebagai pencari
nafkah dan pengasuh keluarga. Mereka merawat anak-anak, orang tua, dan
anggota keluarga lainnya, yang juga merupakan kontribusi yang sangat berharga
bagi keberlanjutan keluarga. Oleh karena itu, perempuan memainkan peran
penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sosial dalam masyarakat.
Jorong Angge merupakan salah satu jorong yang berada di Nagari Pasia
Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam Provinsi sumatra barat. Dengan
luas nagari 74,32 kilometer persegi atau 31,35 persen dari luas kecamatan
palupuh, kemudian berjarak 2 kilometer dari ibukota kecamatan, 94 kilometer dari
ibukota kabupaten dan 118 jilometer dari ibukota provinsi. Secara geografis
jorong angge yang secara mayoritas masyarakatnya bertani dan berkebun, kondisi
umum wilayah jorong angge adalah wilayah subur untuk pertanian dan aman dari
erosi, jorong angge sudah sangat terbuka dengan dunia luar walaupun alat
transportasi dan kondisi jalan yang kurang baik.
Fakta yang terjadi di jorong angge nagari pasia laweh kecamatan palupuh
kabupaten agam, menunjukkan bahwa perempuan sebagai seorang istri dan ibu
rumah tangga mengalami perubahan, sebelumnya kebanyakan mereka hanya
berada di rumah hanya untuk mengurusi urusan keluarganya. Aktivitasnya sehari-
hari hanya melaksanakan pekerjaan rumah saja. Namun saat ini seiring
berkembangnya zaman, situasi dan kondisi yang berbeda. Banyak dari mereka
bekerja untuk memenuhi kebutuhan nafkah keluarga ketika kehidupan rumah
tangganya mengalami persoalan kemunduran ekonomi.
Jadi tidak heran jika para perempuan di jorong angge, ini rela bekerja
meskipun suaminya tidak bekerja ataupun karena penghasilan suami yang minim.
Karena jika perempuan tidak bekerja sedangkan suami juga tidak memiliki
penghasilan, maka rumah tangga akan berantakan dan kebutuhan dalam rumah
tangga tidak tercukupi.
Untuk lebih memperjelas data yang ada, maka peneliti melakukan
wawancara dengan 4 informan atau perempuan yang bekerja dalam pemenuhan
nafkah keluarga, 4 informan ini mewakili dari jumlah perempuan yang bekerja
dalam pemenuhan nafkah keluarga di Jorong angge nagari pasia Laweh
kecamatan palupuh kabupaten agam adalah sebagai berikut :
1. Informan 1
Menurut pendapat Mak Atik seorang pedagang manisan, bahwa dia tidak
keberatan dalam membantu suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena
suami saya kadang-kadang tidak mampu mengerjakan semua perkejaannya, sudah
jelas kebutuhan keluarga sehari-hari tidak terpenuhi, maka dari itu saya berdagang
manisan untuk menutupi kebutuhan ekonomi keluarga. karena saya mempunyai
anak yang bersekolah di perguruan tinggi. Dampak yang dirasakan adalah
kebutuhan keluarga saya semakin membaik walaupun suami saya sudah bekerja
namun jika mengandali suami saja pasti kebutuhan kami tidak tercukupi.
2. Informan 2
Menurut pendapat Ibu Roza seorang petani, bahwa jika bersandar dengan
penghasilan suami saja tentunya kebutuhan ekonomi tidak bisa tercukupi apalagi
dengan kebutuhan sekolah anak-anak yang banyak seperti membayar uang
sekolah, beli buku, dan lain-lain. Walaupun begitu saya ikhlas menjalaninya demi
kelangsungan kehidupan keluarganya. Akibat positif yang saya rasakan adalah
perekonomian keluarga dapat tercukupi dengan baik, sehingga kebutuhan
keluarga dapat tercukupi dengan baik. Sedangkan dampak negatif yang
ditimbulkan dari ibu Roza yaitu kurangnya waktu kebersamaan dan perhatian
kepada keluarga di rumah. Dengan bekerja sebagai petani beliau harus bekerja
dari pagi hingga sore hari.
3. Informan 3
Menurut pendapat Mak Idaih seorang petani, bahwa keterlibatannnya
dalam membantu suami memenuhi nafkah keluarga tidak ada masalah karena saya
menerima dengan keadaan suami yang tidak sanggup sendiri untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari, kadang jika suami saya sendiri bekerja di sawah
cukup lama proses penanaman padi yang akan ditanam, maka dari itu saya turun
ke sawah membantu suami saya agar cepat penanaman padi itu dilakukan,
ditambah lagi anak-anak saya semuanya merantau ke negri orang untuk bekerja,
karna di sini sulitnya lowongan pekerjaan, Dampak yang dirasakan Mak Idaih
yaitu kebutuhan keluarga dapat tercukupi dengan baik.
4. Informan 4
Menurut pendapat ibu Anita seorang pedagang sate, bahwa perempuan itu
harus dapat membantu suami ketika dalam kesulitan misalnya jika penghasilan
suami tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maka
perempuan pun dapat bekerja untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga,
jadi kebutuhan
ekonomi keluarga itu tidak hanya dibebankan pada suami saja karena urusan
rumah tangga itu adalah tanggung jawab suami dan istri bersama. Sedangkan yang
dirasakan yaitu ekonomi keluarga terpenuhi dan saya bisa melaksanakan kegiatan
sebagai ibu rumah tangga dengan baik sambil saya berjualan sate dirumah.
Jadi berdasarkan hasil wawancara dari 4 informan di atas dapat diambil
kesimpulkan bahwasannya para perempuan ikhlas membantu suami dalam
memenuhi nafkah keluarga agar tercukupi kebutuhan keluarga dan terwujudnya
rumah tangga yang sejahtera sesuai dengan yang diingikan.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA