OLEH
NIM. 12102193140
JURUSAN SYARIAH
JUNI 2023
MULTI BURDEN PERAN PEREMPUAN PETANI DALAM PEMBAGIAN
PERAN KELUARGA ( KABUPATEN TULUNGAGUNG )
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Program Studi Hukum Keluarga Islam Jurusan Syariah
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
Guna Menyusun Skripsi
OLEH
NIM. 12102193140
JURUSAN SYARIAH
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau
suami, istri, dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. 1 Keluarga
merupakan kesatuan sosial yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kebidang pekerjaan laki-laki yakni di sektor publik yang dikenal dengan istilah
kesetaraan gender. Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial
Gender adalah suatu konsep sosial budaya, yang digunakan untuk menggambarkan
peran, fungsi, dan perilaku laki-laki serta perempuan, dalam semua kesempatan
perempuan dapat berperan aktif secara maksimal sebagai mitra sejajar dengan laki-laki
dalam masyarakat dan keluarga dengan sikap saling menghargai, saling menghormati,
dan saling membantu3. Penentuan peran gender dalam berbagai sistem masyarakat,
1
Mongid, “PengantarSosial Budaya Indonesia”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1995), h 2.
2
Faqih, Mansour,” Analisis Gender dan Transformasi Sosial”,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009) h 165.
3
Ahimsha,” Pengantar Ilmu Sosial”, (Jakarta: Bumiaksara, 2000), h 18.
kebanyakan merujuk kepada tinjauan biologis atau jenis kelamin. Masyarakat selalu
kewajiban, serta peran masing-masing.Peran suami sangat besar dan penting dalam
kehidupan suatu keluarga.Seorang suami memang bukan yang melahirkan anak, tetapi
diharapkan menjadi teman dan guru yang baik untuk anak dan istrinya. Sebagai kepala
keluarga, seorang suami bertanggung jawab penuh pada keadaan keluarganya. Ia harus
memenuhi kebutuhan anak dan istrinya, meliputi aspek sandang, pangan dan papan.
Seorang istri mempunyai peran yang penting dalam kehidupan suatu keluarga, baik
suami dan anaknya dalam semua aspek yang ada dalam kehidupankeluarganya. Seperti
yang telah tercantum dalam Undang-undang Perkawinan No. 1/1974 pasal 31 ayat 3
yang berbunyi “Suami adalah kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah tangga”.
membimbing dan melindungi keluarga dari gangguan lahir dan batin, serta mencari
nafkah dan keperluan lainnya untuk anak dan istrinya.Mendidik serta dapat menjadi suri
tauladan bagi anak istrinya merupakan kewajiban seorang kepala keluarga.Begitu juga
dengan istri sebagai ibu rumah tangga mempunyai kewajiban membantu suami dalam
4
Nazarudin. 2011. Pengantar sosiologi keluarga, (Bandung: PT. Rineke Cipta,2011), h 65.
mempertahankan rumah tangga, mengatur segala keperluan rumah tangga,
antara pendapatan dan kebutuhan rumah tangga.Apabila peran seorang suami tidak
berjalan dengan baik maka akan berdampak pada kondisi perekonomian keluarga yang
menjadi tidak stabil seperti tidak bisa mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari untuk
zaman kerajaan sampai sekarang ini. Peranan perempuan Indonesia cukup beragam
disebabkan oleh perbedaan tingkat peradaban kebudayaan berbagai suku bangsa dan
sama dengan laki-laki untuk berprestasi sesuai dengan potensinya dalam proses
pembangunan.ditegaskan dalam UUD 1945 (pasal 27) mengenai kesamaan hak dan
kewajiban bagi penduduk, tanpa membedakan laki-laki dan perempuan seperti dibidang
yang terlihat dalam pekerjaan diluar rumah tangga (outdoor activities). Hal ini, dapat
dilihat dari kenaikan tingkat partisipasi perempuan dari waktu ke waktu. Peningkatan
dalam jumlah bidang pekerjaan yang dapat dimasuki perempuan dimana sebelumnya
bahkan mulai didominasi oleh perempuan.Istri petani ternyata memiliki peranan yang
meningkatnya jumlah perempuan yang terlihat dalam pekerjaan diluar rumah tangga.Hal
ini dapat dilihat dari kenaikan tingkat partisipasi perempuan dari waktu ke
angsur dimasuki atau bahkan didominasi oleh perempuan. Keterlibatan perempuan dalam
berbagai bidang pekerjaan menjadi gejala yang mencolok dari tahun ke tahun.5
Peran ganda menjadi sebuah fenomena dalam dunia kerja yang sering kita jumpai,
tidak sedikit kaum wanita yang berpartisipasi dalam ranah publik.Sebagai salah satu
indikator partisipasi dalam bidang ekonomi ditunjukkan dari laju peningkatan partisipasi
wanita dalam angkatan kerja.Peran perempuan disektor publik berpengaruh dalam rumah
tangganya, perempuan menjadi terbebani tugas ganda yaitu harus bertanggung jawab atas
dengan rumah tangga, kegiatan mencari nafkah tambahan dengan bekerja, kegiatan
mencari nafkah pada kesempatan yang ada, kegiatan sosial dari masyarkat, dan kegiatan
Kabupaten Tulungagung membuat istri menjadi punya beban ganda (Double Burden)
yang membuat mereka harus menerima beban pekerjaan yang lebih banyak dari pada
domestik.Para suami beranggapan pekerjaan rumah tangga adalah mutlak untuk istri
5
Wahidah,”Sosiologi Budaya dan Gender”. (Jakarta: Cipta Permata,2008), h 154
6
Abdullah, Irwan,“Sangkan Peran Gender”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001), h 231.
sehingga mereka tidak ada kontribusi untuk membantu pekerjaan istri mereka di rumah
seperti mencuci baju, mencuci piring, memasak, dan merapikan rumah.Suami merasa
enggan membantu bekerja di wilayah domestik karena pekerjaan rumah tangga dianggap
mudah dan tidak begitu berarti.Padahal sejatinya ketika suami membantu pekerjaan
rumah tangga, dapat membuat keberlangsungan keluarga menjadi harmonis dengan rasa
saling membantu, serta dapat meringankan beban istri yangmana istri tersebut juga telah
perempuan juga mempunyai peran gender satu lagi yakni peran sosial kemasyarakatan
yang merupakan kebutuhan dari perempuan itu sendiri untuk mengaktualisasikan dirinya
ke masyarakat.7
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul ’’ Multi Burden Peran Perempuan Petani
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian diatas, maka penulis dapat
2. Apa Saja Yang Menjadi Hambatan Perempuan Petani Dalam Melakukan Peran
Tulungagung ?
7
Astuti, Rahmani.”Sosiologi Wanita”, (Jakarta: PT. Rineke Cipta,2014), h 26
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
2. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dialami istri petani dalam melakukan
3. Untuk mengetahui bagaimana peran ganda yang dilakukan istri petani di Desa
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian yang bermanfaat bagi
para akademisi yang tertarik untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut dan
juga untuk menambah wawasan dalam peran ganda yang dilakukan istri.
2. Manfaat Praktis
masyarakat terutama para ibu dan organisasi wanita mengenai bagaimana peran
ganda yang dilakukan istri petani serta apa saja hambatannya dalam melakukan peran
ganda tersebut.
E. Penegasan Istilah
1. Peran Ganda
Kata peran dan ganda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)adalah pemain
Sedangkan ganda adalah pemain yang membawakanatau melakukan dua macam peran
disuatu cerita.8Dalam ilmu sosiologi kata peran dan peranan sering dianggap sama karena
tidak ada pembatasan secaraakurat antara peran dan peranan, dalam peranan yang
sesuai dengan kedudukannya. Dan seperangkat harapan yang dikenakan pada individu
yang menenpati kedudukan sosial tertentu. Perbedaan antara kedudukan dan peranan
adalah untuk ilmu pengetahuan keduanya tidak dapat dipisahkan, karena yang satu
tergantung pada yang lain dan sebaliknya tidak ada peranan tanpa kedudukan. Harapan
merupakan imbangan dari norma sosial dan oleh kerena itu dapat dikatakan bahwa
peranan itu ditentukan oleh norma dalam masyarakat. Dalam arti kata diwajibkan untuk
melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat. 9Peranan adalah tindakan yang
dilakukan olehseseorang atau kelompok atau pola perilaku nomatif dalam suatu peristiwa
yang diharapkan pada status tertentu. Dengan kata lain, sebuah peran memiliki status
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi IV (Cet. 1; Jakarta: PT. Balai Pustaka,
2002), h. 854.
9
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 106
Suatu peranan mencangkup paling sedikit tiga hal berikut ini:
b. Peran juga dapat dikatakan sebagi perilaku individu yang penting bagistruktur
sosial.
yang menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatuproses. Jadi seseorang
menduduki suatu posisi dalam masyarakat sertamenjalankan suatu peran. Ada dua
macam harapan dalam peranan yaitu (harapandari masyarakat terhadap pemegang dan
dapat meramalkan perbuatan orang lain. Peranan diatur oleh norma yang berlaku,
peranan yang melekat pada diri seseorang harus bisa dibedakan dengan posisi pergaulan
dalam kemasyarakatan.
2. Teory Peran
Teori peran (role theory) merupakan penekanan sifat individual sebagaipelaku sosial
yang mempelajari perilaku yang sesuai dengan posisi yang ditempati di masyarkat. Peran
10
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 101
(role) adalah konsep sentral. Dengan demikiankajian mengenai teori peran tidak lepas
dan definisi peran dan berbagai istilahpelaku di dalamnya. Gross, Mason dan McEachen
caratertentu guna mengantisipasi perilaku orang lain peran melakukan fungsi inidalam
sistem sosial.
Teori peran dalam istilah Biddle dan Thomas terbagi atas 4 bagaian yaituistilah-
istilah mengenai:
kewajiban yang merupakan bagian tidak terpisah dari status yang disandangnya. Dari
berbagai definisi yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang
peran merupakan perilaku yang diharapkan dari seseorang berdasarkan fungsi sosialnya.
peranan merupakan suatu aspek yang dilandasi keinginan yang kuat dalam keikutsertaan
dalam mewujudkan harapan yang muncul sebagai bentuk partisispasi dalam kedudukan
sosial.
11
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 99
3. Peran Ganda Perempuan
Kemiskinan yang melanda keluarga menyebabkan perempuan dari golongan ini tidak
dapat menyerahkan kelangsungan hidup keluarga kepada suami mereka. 12 Karena melihat
tanpa bantuan sang suami tidak dapat menghidupi keluarga mereka. Pendapat Loekman
Soetrisne, wanita yang bekerja baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai “bread
winner” di samping suaminya perempuan pada kelompok ini peran ganda seorang
perempuan telah meraka terima sebagai kodratnya sebagai perempuan. Asumsi motif para
perempuan bekerja sebagai petani yang terbesar adalah dari segi ekonomi Bread winner
istilah yang dimaksud oleh Loekman Soetrisonodengan realitas sosial para perempuan
pekerja di desa. Pendapatan suami yang kurang mencukupi, kebutuhans rumah tangga,
secara otomatis istilahbread winner harus disadang. Segi lain yaitu segi sosial dan budaya
teori gender, peran dan kedudukan yang terpenting bagi perempuan dalam keluarga
adalah sebagai istri dan ibu yang mengatur jalannya rumah tangga serta memelihara anak.
tugas istri diharapkan dapat memasak, menjahit, memelihara rumah, serta melahirka.
Sehubungan dengan tugas ini idealnya tempat istri yakni di rumah, istri berperan di sektor
domestik. Kodrat secara biologis kaum perempuan dengan organ reproduksinya bisa
hamil,
melahirkan, dan menyusui dan mempunyai peran gender sebagai perawat, pengasuh, dan
12
Loekman Soetrisno, Kemiskinan Perempuan dan Pemberdayaan (Yogyakarta: Kanisius, 1997), h. 94
pendidik anak.
oleh Caroline Moser berdasarkan pada konsepperan dan kebutuhan gender, dan
pembagunan gender.
Upaya yang dialakukan berbeda dengan satu konteks dan konteks yanglainnya
tersubordinasi dari laki-laki sebagai sebuah ketegori. Analisis inimasih melihat antara
perempuan dan laki-laki sebagai kelompok yang terpisah.Moser melihat bahwa masih
1) Tempat tinggal dalam sebuah rumah tangga yang terdiri dari satukeluarga
14
Caroline Moser, The Gender Roles Frame Work, h. 27.
dan domestik terlibat dalam organisasirumah tangga.
3) Fungsi rumah tangga bahwa sebagai unit sosial ekonomi di mana adakontrol
Peran perempuan menurut Moser terbagi atas tiga aras triple roles diantaranya:
dibandingkan laki-laki.
3) Bekerja diranah sosial atau komunitas biasanya perayaan dalam sebuah acara
oleh perempuan yang bekerja sebagai petani. Pertama kerangkaanalisis Moser dapat
kerja perempuan secara berlebihan, yang bisa dilihatdari tugas lipat ganda. Kedua
perempuan dianggap sebagai pekerja pelengkap dimana perempuan berada pada posisi
strata bawah, karena tugas utama dalammencari nafkah adalah suami sebagai kepala
pembagian pekerjaan antaraperan perempuan dan laki-laki dalam rumah tangga dan
b. Femenisme Liberal
feminis radikal, feminis liberal, femins kultural, feminis sosial,feminis marxis, dan
feminis strukturalisasi. Teori feminis muncul pada permulaanera 1970-an di Italia dan
paling awal menurut sejarah bermula muncul pada abadke-18 hingga sekarang ini,
tidaklah statis sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman, para feminis melihat
perlu menjelaskan otonomi perempuan,yakni hak perempuan untuk sosial, politik dan
dalamnya baik laki-laki maupun perempuan menjadi korban dari sistem tersebut
anggapan tidak penting dalam putusan politik, pembentukan stereotip atau melalui
wanita pada umumnya mempunyai tugas yang lebih banyak danlebih besar di ruang
masyarakat, namun ketimpangan gender masih serig terjadi dalam suatu keluarga.
Yang terlihat dari hal pembagian kerja yang tidak seimbang antara laki-laki dan
sebuah solusi di mana perlu adanya komunikasi antara suamidan istri terkait
pekerjaan di rumah tangga dengan cara mengajak suami berkontribusi dalam ranah
domestik maka hal itu akan sangat berpeluang bagi istriagar bisa berkarir diranah
publik.16
15
M, Fakih, Analisis Gender dan Transpormasi Sosial (Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 1996), h. 12-13.
16
Hermawati, Ida, dan Rosyidah, Relasi Gender Dalam Agama (Tangerang Selatan: UIN Jakarta Press Rajawali Pres,
2003), h. 54-55.
publik. ketimpangan gender yang dialami masih kuat terjadi didalam rumah tangga,
karena tidak adanya pembangian kerja yang sama antaralaki-laki dan perempuan,
perempuan di dalam rumah ataupun di luar rumah jauh lebih banyak dibandikan
rajin dan tidak cocok menjadi kepala rumah tangga, maka akibatnya semua pekerjaan
dibidang domestik menjadi tanggung jawab kaum perempuan oleh karena itu beban
kerja perempuan yang berat dan alokasi waktu yang lama untuk menjaga kebersihan,
dan kerapian rumah tangga, mulai dari mengepel lantai, memasak,dan merawat anak.
Pasca moderen tampak ada perbedaa, kekhususan, dan ketidak beraturan yang
mendasari kehidupan keluarga mereka. Konsep tentang keluarga inti dengan satu
bapak yang bekerja mencari nafkah dan satu ibu yang mengayomi anak-anakdi rumah
warnai dengan kehidupan kedua orang tua yang sama-sama bekerja mencari nafkah di
timbulnya kondisi kritis dan situasi krisis dalam kehidupan rumah tangga moderen
istri sebagai ibu rumah tangga, berarti bahwa tempat dan kewajiban istri adalah di
suaminya. Semua keadaan ini cenderung memperkuat streotip seperti istri (wajib)
F. Metode Penelitian
pedoman penelitian yang disebut metodologi penelitian, yaitu cara menjelaskan sesuatu
Dengan metode penelitian sebagai cara yang dipakai untuk mencari, merumuskan da
n menganalisa sampai menyusun laporan guna mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai s
asaran yang tepat dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode peneltian sebagai b
erikut :
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis jika dilihat darai pengmupulan dat
2. Pendekatan Penelitian
disiplin ilmunya. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu
ari perolehan data yang di klasifikasikan menurut kategori tertentu kemudian did
eneliti terlebih dahulu menentukan lokasi yang sesuai. Kemudian dilakukan perti
kasi tersebut.
4. Sumber Data
Data Primer adalah data yang didapat langsung dari masyarakat sebagai su
mber pertama dengan melalui penelitian lapangan. Perolehan data primer dari
Data primer pada penelitian yaitu wawancara yang dilakukan terhdap nara
sumber lansung yang mengerti dan faham dengan judul pebulis, dengan mem
berikan informasi serta tanggapan secara jelas terkait problem tentang multi b
Tulungagung
Sumber data sekunder adalah sumber data tidak langsung. Sumber data se
erusnya. 17
sewajarnya sumber data primer dan teknik pengumpulan data melalui wawancar
a. Wawancara
yang dilakukan dengan maksud tertentu, dari dua pihak atau lebih. Pewawa
b. Dokumentasi
yang sekiranya mendukung untuk melengkapi data data pada penelitian ini,
baik dari dokumentasi yang tertulis, jurnal, artikel dan lain sebagainya yang
17
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 1986), Hal 12
18
Joko P Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Cet.4, Jakarta. PT.Rinoka Cipta, 2004, Hal 53
berhubungan dengan multi burden peran perempuan petani dalam pembagia
c. Observasi
ja wanita di luar negeri guna untuk mencari data dan informasi dari gejala at
telah ditetapkan tentang peran perempuan petani dalam pembagian peran kel
uarga.
Analisis data merupakan suatu proses dari hasil wawnacara catatan lapangan, dok
ori, dijabarkan lebih jelas lagi melakukan sintesa dan menyusun ke dalaam acuan, me
milah milan mana data yang diperlukan dan yang akan di uji dan membuat rangkuma
n kesimupulan sehingga mudah di fahami dan di mengerti oleh penulis maupun pem
baca.
a. Reduksi data
yang diperoleh dari penyedia informasi yaitu pemilihan bahan utama dan fo
kus padamuatan penting yang terkait dengan penelitian yang sedang berlang
sung. Data yang di reduksi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas da
b. Pemaparan data
19
Ninit Alfianika, Metode penelitian pengajaran bahasa (Yogyakarta; Deepublish, 2016), Hal 120
Pemaparan data yaitu proses penyusunan informasi yang kompleks dalam
suatu bentuk yang sistematis agar lebih sederhana dan dapat difahami maknanya.
c. Penyusunan kesimpulan
Kesimpulan awal yang disajikan masih bersifat sementara, jika tidak ditem
ukan bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulan tersebut pada pengumpulan
data tahap selanjutnya, kesimpulan tersebut masih bisa berubah. Namun jika pen
eliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, jika kesimpulan awal didu
kung oleh bukti yang cukup valid dan konsisten maka kesimpulan yang diajukan
Keabsahan data hasil penelitian merupakan konsep penting yang diperbarui dar
n teknik pengamatan yang tekun, dan tringulasi. Ketekunan yang dinaksud yaitu
mencari atau menemukan unsur-unsur dan ciri-ciri dalam kondisi yang sanagat s
esuai dengan tema atau materi yang sedang digali sedangkan tringulasi ialah mer
upakan teknik menyatukan atau menggabungkan data yang terkumpul dari berba
gi teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah tersaji. Uji kredibilitas d
ata atau kepercyaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan pe
kasus dan pengecekan ulang tentang peran perempuan petani dalam pembagian p
20
Abu Achmadi dan Cholid Narkubo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Hal 85
21
Yuana agus dirgantara, Pelangi Bahasa Sastra dan Budaya, (Jakarta; Garudhawaca, 2012), Hal 65
eran keluarga di kabupaten tulungagung. 22
G. Penelitian Terdahulu
Sebagai tolak ukur guna mengetahui dan memperjelas bahwa penelitian ini terdapat
memberikan sebuah kajian hasil penelitian dan permasalahan yang serupa dengan
dengan penelitian yang telah ada, maka disini peneliti memberikan paparan penelitian
terdahulu diantaranya :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Anggreini yang berjudul Peran Ganda Istri
tentang peran ganda perempuan dan memiliki perbedaan dalam segi fokus
membahas mengenai hambatan dan peran ganda apa saja yang dilakukan istri
penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus membahas mengenai dampak dan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Amelia Susanto Putri, Prawinda Putri Anzari
Indonesia. Dalam penelitian ini dilakukan dan dianalisis untuk melihat dinamika
perbedaan dalam penelitian ini. Persamaan penilitian yang dilakukan yakni sama-
sama membahas tentang peran ganda perempuan dan memiliki perbedaan dalam
22
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2006, Hal 171
segi fokus penelitian. Adapun letak perbedaan dalam penelitian sebelumnya lebih
ganda perepuan petani. Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah
Tulungagung.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Hendrayanti yang berjudul Peran Ganda
perbedaan dalam segi fokus penelitian. Adapun letak perbedaan dalam penelitian
Buluk Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus ke hambatan
H. Sisematika Pembahasan
skripsi. Sistematika dalam skripsi ini disusun dalam bab-bab yang terdiri dari sub-sub
pengesahan, motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
lampiran dan abstrak. Untuk memahami pembahasan skripsi ini perincian sistematika
pembahasan sebagai berikut:
penulisan skripsi.
BAB II : Kajian teori meliputi tentang deskripsi teori, kajian penelitian terdahulu,
BAB III : Metode Penelitian, terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi
penelitian, kehadiran penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis
BAB IV : Laporan Hasil Penelitian diantaranya terdiri dari paparan data, temuan
DAFTAR PUSTAKA
Faqih, Mansour. 2009. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
David Berry.2003. Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
Joko P Subagyo. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Cet.4, Jakarta. PT.Rinoka
Cipta.
Abu Achmadi dan Cholid Narkubo. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Yuana agus dirgantara. 2012. Pelangi Bahasa Sastra dan Budaya. Jakarta; Garudhawaca.
Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Hermawati, Ida, dan Rosyidah. Relasi Gender Dalam Agama. Tangerang Selatan: UIN Jakarta
Press Rajawali Pres, 2003.
Fakih, M. Analisis Gender dan Transpormasi Sosial: Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Moser, Caroline. The Gender Roles Frame Work. New York, 1993.
Berry, David. Pokok-pokok pikiran dalam sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Persada, 2003.