Anda di halaman 1dari 28

MULTI BURDEN PERAN PEREMPUAN PETANI DALAM PEMBAGIAN

PERAN KELUARGA ( KABUPATEN TULUNGAGUNG )


PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

WAHYU ABDUL AZIS

NIM. 12102193140

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

JURUSAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

JUNI 2023
MULTI BURDEN PERAN PEREMPUAN PETANI DALAM PEMBAGIAN
PERAN KELUARGA ( KABUPATEN TULUNGAGUNG )
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Program Studi Hukum Keluarga Islam Jurusan Syariah
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
Guna Menyusun Skripsi

OLEH

WAHYU ABDUL AZIS

NIM. 12102193140

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

JURUSAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG
JUNI 2023
MULTI BURDEN PERAN PEREMPUAN PETANI DALAM PEMBAGIAN
PERAN KELUARGA ( KABUPATEN TULUNGAGUNG )
PROPOSAL SKRIPSI

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau

suami, istri, dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. 1 Keluarga

merupakan kesatuan sosial yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam

membina anggota-anggotanya.Sekarang banyak dijumpai perempuan ikut merambah

kebidang pekerjaan laki-laki yakni di sektor publik yang dikenal dengan istilah

kesetaraan gender. Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan

perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar

mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial

budaya, pendidikandan pertahanan dam keamanan nasional serta kesamaan dalam

menikmati hasil pembangunan.2

Gender adalah suatu konsep sosial budaya, yang digunakan untuk menggambarkan

peran, fungsi, dan perilaku laki-laki serta perempuan, dalam semua kesempatan

perempuan dapat berperan aktif secara maksimal sebagai mitra sejajar dengan laki-laki

dalam masyarakat dan keluarga dengan sikap saling menghargai, saling menghormati,

dan saling membantu3. Penentuan peran gender dalam berbagai sistem masyarakat,
1
Mongid, “PengantarSosial Budaya Indonesia”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1995), h 2.
2
Faqih, Mansour,” Analisis Gender dan Transformasi Sosial”,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009) h 165.
3
Ahimsha,” Pengantar Ilmu Sosial”, (Jakarta: Bumiaksara, 2000), h 18.
kebanyakan merujuk kepada tinjauan biologis atau jenis kelamin. Masyarakat selalu

berlandaskan pada diferensiasi spesies antara laki-laki dan perempuan.Organ tubuh

yang dimiliki oleh perempuan sangat berperan pada pertumbuhan kematangan

emosional dan berpikirnya.4

Dalam kehidupan berkeluarga, setiap anggota keluarga mempunyai hak dan

kewajiban, serta peran masing-masing.Peran suami sangat besar dan penting dalam

kehidupan suatu keluarga.Seorang suami memang bukan yang melahirkan anak, tetapi

peranan suami sebagai ayah dalam tugas perkembangan anak sangat

dibutuhkan.Kewajiban suami selain untuk menafkahi ekonomi keluarga, juga

diharapkan menjadi teman dan guru yang baik untuk anak dan istrinya. Sebagai kepala

keluarga, seorang suami bertanggung jawab penuh pada keadaan keluarganya. Ia harus

memenuhi kebutuhan anak dan istrinya, meliputi aspek sandang, pangan dan papan.

Seorang istri mempunyai peran yang penting dalam kehidupan suatu keluarga, baik

perannya bagi suami maupun anaknya.

Di dalam kehidupan rumah tangga, seorang istri berkewajiban untuk melayani

suami dan anaknya dalam semua aspek yang ada dalam kehidupankeluarganya. Seperti

yang telah tercantum dalam Undang-undang Perkawinan No. 1/1974 pasal 31 ayat 3

yang berbunyi “Suami adalah kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah tangga”.

Dengan demikian seorang suami menjadi kepala keluarga yang memimpin,

membimbing dan melindungi keluarga dari gangguan lahir dan batin, serta mencari

nafkah dan keperluan lainnya untuk anak dan istrinya.Mendidik serta dapat menjadi suri

tauladan bagi anak istrinya merupakan kewajiban seorang kepala keluarga.Begitu juga

dengan istri sebagai ibu rumah tangga mempunyai kewajiban membantu suami dalam
4
Nazarudin. 2011. Pengantar sosiologi keluarga, (Bandung: PT. Rineke Cipta,2011), h 65.
mempertahankan rumah tangga, mengatur segala keperluan rumah tangga,

memperhatikan pendidikan anak, mengatur keuangan sehingga terjadi keselarasan

antara pendapatan dan kebutuhan rumah tangga.Apabila peran seorang suami tidak

berjalan dengan baik maka akan berdampak pada kondisi perekonomian keluarga yang

menjadi tidak stabil seperti tidak bisa mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari untuk

anak dan istrinya.

Kedudukan dan peranan perempuan-perempuan di Indonesia telah tampak sejak

zaman kerajaan sampai sekarang ini. Peranan perempuan Indonesia cukup beragam

disebabkan oleh perbedaan tingkat peradaban kebudayaan berbagai suku bangsa dan

pola-pola kehidupan masyarakat. Secara hukum perempuan di Indonesia berpeluang

sama dengan laki-laki untuk berprestasi sesuai dengan potensinya dalam proses

pembangunan.ditegaskan dalam UUD 1945 (pasal 27) mengenai kesamaan hak dan

kewajiban bagi penduduk, tanpa membedakan laki-laki dan perempuan seperti dibidang

kesehatan, hak perempuan, hukum, politik dan pekerjaan. Meningkatnya keterlibatan

perempuan dalam kegiatan ekonomi ditandai dengan meningkatnya jumlah perempuan

yang terlihat dalam pekerjaan diluar rumah tangga (outdoor activities). Hal ini, dapat

dilihat dari kenaikan tingkat partisipasi perempuan dari waktu ke waktu. Peningkatan

dalam jumlah bidang pekerjaan yang dapat dimasuki perempuan dimana sebelumnya

bidangbidang tersebut masih didominasi oleh laki-laki berangsur-angsur dimasuki atau

bahkan mulai didominasi oleh perempuan.Istri petani ternyata memiliki peranan yang

penting dalam menyiasati serta mengatasi kemiskinan yang dialaminya.

Meningkatnya keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi ditandai dengan

meningkatnya jumlah perempuan yang terlihat dalam pekerjaan diluar rumah tangga.Hal
ini dapat dilihat dari kenaikan tingkat partisipasi perempuan dari waktu ke

waktu.Peningkatan dalam jumlah bidang pekerjaan yang dapat dimasuki perempuan

dimana sebelumnya bidang-bidang tersebut masih didominasi oleh laki-laki berangsur-

angsur dimasuki atau bahkan didominasi oleh perempuan. Keterlibatan perempuan dalam

berbagai bidang pekerjaan menjadi gejala yang mencolok dari tahun ke tahun.5

Peran ganda menjadi sebuah fenomena dalam dunia kerja yang sering kita jumpai,

tidak sedikit kaum wanita yang berpartisipasi dalam ranah publik.Sebagai salah satu

indikator partisipasi dalam bidang ekonomi ditunjukkan dari laju peningkatan partisipasi

wanita dalam angkatan kerja.Peran perempuan disektor publik berpengaruh dalam rumah

tangganya, perempuan menjadi terbebani tugas ganda yaitu harus bertanggung jawab atas

pekerjaannya disektor publik maupun disektor domestik. Sebab pada umumnya

perempuan mempunyai lima macam kegiatan yaitu: kegiatan sehari-hari berkaitan

dengan rumah tangga, kegiatan mencari nafkah tambahan dengan bekerja, kegiatan

mencari nafkah pada kesempatan yang ada, kegiatan sosial dari masyarkat, dan kegiatan

individual dan istirahat.6

Dengan ikut berperannya istri di Desa Sidomulyo Kecamatan Gondang

Kabupaten Tulungagung membuat istri menjadi punya beban ganda (Double Burden)

yang membuat mereka harus menerima beban pekerjaan yang lebih banyak dari pada

suami.Peran reproduksi perempuan seringkali dianggap peran statis dan

permanen.Walaupun sudah ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja di wilayah

publik, namun tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah

domestik.Para suami beranggapan pekerjaan rumah tangga adalah mutlak untuk istri

5
Wahidah,”Sosiologi Budaya dan Gender”. (Jakarta: Cipta Permata,2008), h 154

6
Abdullah, Irwan,“Sangkan Peran Gender”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001), h 231.
sehingga mereka tidak ada kontribusi untuk membantu pekerjaan istri mereka di rumah

seperti mencuci baju, mencuci piring, memasak, dan merapikan rumah.Suami merasa

enggan membantu bekerja di wilayah domestik karena pekerjaan rumah tangga dianggap

mudah dan tidak begitu berarti.Padahal sejatinya ketika suami membantu pekerjaan

rumah tangga, dapat membuat keberlangsungan keluarga menjadi harmonis dengan rasa

saling membantu, serta dapat meringankan beban istri yangmana istri tersebut juga telah

membantu perekonomian keluarga. Selain menjalankan peran produktif dan reproduktif,

perempuan juga mempunyai peran gender satu lagi yakni peran sosial kemasyarakatan

yang merupakan kebutuhan dari perempuan itu sendiri untuk mengaktualisasikan dirinya

ke masyarakat.7

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul ’’ Multi Burden Peran Perempuan Petani

Dalam Pembagian Peran Keluarga ( Kabupaten Tulungagung )”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian diatas, maka penulis dapat

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Dampak Yang Dialami Perempuan Petani Dalam Melaksanakan Peran

Ganda di Kabupaten Tulungagung?

2. Apa Saja Yang Menjadi Hambatan Perempuan Petani Dalam Melakukan Peran

Ganda Dalam Keluarga di Kabupaten Tulungagung ?

3. Bagaimana Peran Ganda Perempuan Petani Dalam Keluarga di Kabupaten

Tulungagung ?

7
Astuti, Rahmani.”Sosiologi Wanita”, (Jakarta: PT. Rineke Cipta,2014), h 26
C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Dampak Yang Dialami Perempuan Petani Dalam

Melaksanakan Peran Ganda di Kabupaten Tulungagung.

2. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dialami istri petani dalam melakukan

peran ganda di Desa Sidomulyo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.

3. Untuk mengetahui bagaimana peran ganda yang dilakukan istri petani di Desa

Sidomulyo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian yang bermanfaat bagi

para akademisi yang tertarik untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut dan

juga untuk menambah wawasan dalam peran ganda yang dilakukan istri.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi sebagai bahan pemikiran untuk

masyarakat terutama para ibu dan organisasi wanita mengenai bagaimana peran

ganda yang dilakukan istri petani serta apa saja hambatannya dalam melakukan peran

ganda tersebut.
E. Penegasan Istilah

1. Peran Ganda

Kata peran dan ganda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)adalah pemain

perangkat tingkah yang diharpkan dimiliki oleh orang yangberkedudukan di masyarakat.

Sedangkan ganda adalah pemain yang membawakanatau melakukan dua macam peran

disuatu cerita.8Dalam ilmu sosiologi kata peran dan peranan sering dianggap sama karena

tidak ada pembatasan secaraakurat antara peran dan peranan, dalam peranan yang

berhubungan tentangpekerjaaan seorang bisa megerjakan kewajibanya yang memiliki

hubungandengan peranan yang dijalankannya.

Peranan adalah peran yang telah dapat dilaksanakan individu yangbersangkutan

sesuai dengan kedudukannya. Dan seperangkat harapan yang dikenakan pada individu

yang menenpati kedudukan sosial tertentu. Perbedaan antara kedudukan dan peranan

adalah untuk ilmu pengetahuan keduanya tidak dapat dipisahkan, karena yang satu

tergantung pada yang lain dan sebaliknya tidak ada peranan tanpa kedudukan. Harapan

merupakan imbangan dari norma sosial dan oleh kerena itu dapat dikatakan bahwa

peranan itu ditentukan oleh norma dalam masyarakat. Dalam arti kata diwajibkan untuk

melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat. 9Peranan adalah tindakan yang

dilakukan olehseseorang atau kelompok atau pola perilaku nomatif dalam suatu peristiwa

yang diharapkan pada status tertentu. Dengan kata lain, sebuah peran memiliki status

yang harus dijalani sesuai norma dengan aturan yang berlaku.

8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi IV (Cet. 1; Jakarta: PT. Balai Pustaka,
2002), h. 854.
9
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 106
Suatu peranan mencangkup paling sedikit tiga hal berikut ini:

a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atautempat

seseorang dalam masyarakat.

b. Peran juga dapat dikatakan sebagi perilaku individu yang penting bagistruktur

sosial.

c. Perenan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan

olehindividu dalam masyarakat sebagai organisasi.

Posisi seseorang dalam masyarakat yaitu (sosial position) merupakanunsur stastis

yang menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatuproses. Jadi seseorang

menduduki suatu posisi dalam masyarakat sertamenjalankan suatu peran. Ada dua

macam harapan dalam peranan yaitu (harapandari masyarakat terhadap pemegang dan

kewajiban dari pemegang peran).10harapan yang dimiliki oleh si pemegang peran

terhadap masyarakat atau terhadap orang yang berhubungan dengannya dalam

menjalankan suatau peran atau kewajibannya. Pentingnya suatu peranan karena ia

mengatur perilaku seseorang.Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu

dapat meramalkan perbuatan orang lain. Peranan diatur oleh norma yang berlaku,

peranan yang melekat pada diri seseorang harus bisa dibedakan dengan posisi pergaulan

dalam kemasyarakatan.

2. Teory Peran

Teori peran (role theory) merupakan penekanan sifat individual sebagaipelaku sosial

yang mempelajari perilaku yang sesuai dengan posisi yang ditempati di masyarkat. Peran
10
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 101
(role) adalah konsep sentral. Dengan demikiankajian mengenai teori peran tidak lepas

dan definisi peran dan berbagai istilahpelaku di dalamnya. Gross, Mason dan McEachen

mendefenisikan peranansebagai perangkat harapan yang dikenakan pada indivudu yang

menempatikedudukan sosial tertentu.11Peran mencerminkan posisi seseorang dalam

sistemdengan hak dan kewajiban, kekuasaan dan tanggung jawab yang

menyertainya.Untuk dapat berinteraksi satu sama yang lain, orang-orang memerlukan

caratertentu guna mengantisipasi perilaku orang lain peran melakukan fungsi inidalam

sistem sosial.

Teori peran dalam istilah Biddle dan Thomas terbagi atas 4 bagaian yaituistilah-

istilah mengenai:

1) Interkasi yang muncul dalam perilaku,

2) Perilku dan kaitan antara orang dan,

3) Perilaku dan kedudukan orang,

4) Dalam interaksi sosial orang bisa mengambil bagaian interaksi

Seseorang dikatakan menjalankan peran manakala ia menjalankan hak dan

kewajiban yang merupakan bagian tidak terpisah dari status yang disandangnya. Dari

berbagai definisi yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang

memiliki peran masing-masing yang menghendaki perilaku yang berbeda-beda. Dan

peran merupakan perilaku yang diharapkan dari seseorang berdasarkan fungsi sosialnya.

peranan merupakan suatu aspek yang dilandasi keinginan yang kuat dalam keikutsertaan

dalam mewujudkan harapan yang muncul sebagai bentuk partisispasi dalam kedudukan

sosial.

11
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 99
3. Peran Ganda Perempuan

Kemiskinan yang melanda keluarga menyebabkan perempuan dari golongan ini tidak

dapat menyerahkan kelangsungan hidup keluarga kepada suami mereka. 12 Karena melihat

tanpa bantuan sang suami tidak dapat menghidupi keluarga mereka. Pendapat Loekman

Soetrisne, wanita yang bekerja baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai “bread

winner” di samping suaminya perempuan pada kelompok ini peran ganda seorang

perempuan telah meraka terima sebagai kodratnya sebagai perempuan. Asumsi motif para

perempuan bekerja sebagai petani yang terbesar adalah dari segi ekonomi Bread winner

istilah yang dimaksud oleh Loekman Soetrisonodengan realitas sosial para perempuan

pekerja di desa. Pendapatan suami yang kurang mencukupi, kebutuhans rumah tangga,

maka dari itu perempuanmempunyai tugas untuk membantu perekonomian keluarga

secara otomatis istilahbread winner harus disadang. Segi lain yaitu segi sosial dan budaya

perempuandapat bersosialisai dengan tetangga ataupun dengan sesama petani. Menurut

teori gender, peran dan kedudukan yang terpenting bagi perempuan dalam keluarga

adalah sebagai istri dan ibu yang mengatur jalannya rumah tangga serta memelihara anak.

tugas istri diharapkan dapat memasak, menjahit, memelihara rumah, serta melahirka.

Sehubungan dengan tugas ini idealnya tempat istri yakni di rumah, istri berperan di sektor

domestik. Kodrat secara biologis kaum perempuan dengan organ reproduksinya bisa

hamil,

melahirkan, dan menyusui dan mempunyai peran gender sebagai perawat, pengasuh, dan

12
Loekman Soetrisno, Kemiskinan Perempuan dan Pemberdayaan (Yogyakarta: Kanisius, 1997), h. 94
pendidik anak.

4. Teori Peran Ganda Perempuan

a. Teori Analisis Gender Moser

Kerangka analis gender analisis Moser bertujuan untuk meningkatkanemansispasi

perempuan dari posisi mereka yang subordinat, dan untukmendapatkan kesetaraan

gender, dan persamaan hak, dalam pemberdayaan perempuan. 13Yang dikembangkan

oleh Caroline Moser berdasarkan pada konsepperan dan kebutuhan gender, dan

pendekatan yang dilakukan dengan kebijakanyang dipakai dalam penyusunan dan

pembagunan gender.

Upaya yang dialakukan berbeda dengan satu konteks dan konteks yanglainnya

tergantung seberapa besar pada status perempuan sebagai ketegorikelompok yang

tersubordinasi dari laki-laki sebagai sebuah ketegori. Analisis inimasih melihat antara

perempuan dan laki-laki sebagai kelompok yang terpisah.Moser melihat bahwa masih

kentalnya budaya stereotyep yang menekankan bahwa14:

1) Tempat tinggal dalam sebuah rumah tangga yang terdiri dari satukeluarga

atau sekelompok orang diantaranya suami, istri dan anak.

2) Pembagian kaerja dalam rumah tangga berdasarkan kemampuan danjenis

kelamin. Yaitu suami bertugas menafkahi keluarga, yang mencaripekerjaan

produktif di luar rumah, sedangkan perempuan sebagai iburumah tangga dan

ibu menggambil tanggung jawab dengan penuhuntuk pekerjaan reporduksi


13
Caroline Moser, The Gender Roles Frame Work (New York : 1993), h. 15.

14
Caroline Moser, The Gender Roles Frame Work, h. 27.
dan domestik terlibat dalam organisasirumah tangga.

3) Fungsi rumah tangga bahwa sebagai unit sosial ekonomi di mana adakontrol

yang sama atas sumber daya kekuatan pengambilan keputusanantara semua

anggota dewasa dalam mempengaruhi kehidupan rumah tangga.

Peran perempuan menurut Moser terbagi atas tiga aras triple roles diantaranya:

1) Bekerja reporduksi pekerja ini berada dalam ruang domestik meliputi

pemeliharaan rumah tangga dan anggotanya (termasuk melahirkan,pengasuh

anak, pemeliharaan kesehatan keluarga), mengerjakan pekerjaan rumah

tangga (memasak, berbelanja, dan membersihkan rumah).

2) Bekerja porduktif mencari pekerjaan yang tempatnya di luar rumah seperti

produksi barang jasa dan perdagangan, pekerjaan ini lebih dihargai

dibandingkan kerja reporduktif, fungsi tanggung jawab danupah laki-laki dan

perempuan sering kali berbeda, perempuan seringkali dilihat dan dinilai

dibandingkan laki-laki.

3) Bekerja diranah sosial atau komunitas biasanya perayaan dalam sebuah acara

seperti upacara (agama, budaya), kegiatan dalam pekerjaan sosialbiasanya

perempuan terlibat dalam pekerjaan porduktif yang sifatnya komunitas atau

sosial seperti memasak dalam pesta atau selamatan tetangga di mana

pekerjaan ini tidak dibayar dan besifat sukarela,sedangkan kegiatan dalam

komunitas politik yang biasa dijalankanoleh kaum laki-laki dengan memiliki

kaitan antara oraganisasi politik, formal, umunya dibayar, secara tidak

langsung berkaitan dengan peningkatan status kekuasaan pada masyarakat


yang memberikan manfaat.

Kerangka Moser bisa membantu untuk menganalisis peran ganda yangdijalankan

oleh perempuan yang bekerja sebagai petani. Pertama kerangkaanalisis Moser dapat

mendapatkan akar dan pokok permasalahan yang melatarbelakangi permasalah beban

kerja perempuan secara berlebihan, yang bisa dilihatdari tugas lipat ganda. Kedua

perempuan dianggap sebagai pekerja pelengkap dimana perempuan berada pada posisi

strata bawah, karena tugas utama dalammencari nafkah adalah suami sebagai kepala

rumah tangga. Untuk mendapatkanpersamaan Moser menawarkan analisanya untuk

pembagian pekerjaan antaraperan perempuan dan laki-laki dalam rumah tangga dan

publik, terutama dalambidang pembagunan ekomomi.

b. Femenisme Liberal

Berbagai macam yang terdapat dalam aliran tentang teori feminisdiantaranya,

feminis radikal, feminis liberal, femins kultural, feminis sosial,feminis marxis, dan

feminis strukturalisasi. Teori feminis muncul pada permulaanera 1970-an di Italia dan

Inggris dengan gerakan “wages of house work”. Aliranfeminis merupakan aliran

paling awal menurut sejarah bermula muncul pada abadke-18 hingga sekarang ini,

pemikiran feminis liberal banyak mengalamiperubahan dari abad ke abad namu

tidaklah statis sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman, para feminis melihat

dalam keluarga yang memimpin adalah laki-lakidengan kekuasaan dan keunggulan,

ketika kaum feminis memperlihatkan teoriuntuk merubahan politik feminis maka

perlu menjelaskan otonomi perempuan,yakni hak perempuan untuk sosial, politik dan

ekonomi, serta penetuan dari kecerdasan intelektual.Perbedaan dalam gender terhadap


pandagan feminis sesungguhnya tidakmenjadi masalah sepanjang tidak melahirkan

ketidakadilan gender. Ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur yang di

dalamnya baik laki-laki maupun perempuan menjadi korban dari sistem tersebut

ketidakadilan gender menurut Mansour Fakih termanifestasikan dalam berbagai

bentuk seperti marginalsasi atauproses pemiskinan ekonomi, subordinasi atau

anggapan tidak penting dalam putusan politik, pembentukan stereotip atau melalui

pelabelan negatif dansebagainnya.15

Fenomenisme kemudian mengagkat tema peran ganda perempuan sebagai

upaya untuk menyelesaikan ketida adilan yang dirasakan oeh perempuan.Tugas

wanita pada umumnya mempunyai tugas yang lebih banyak danlebih besar di ruang

lingkup domestik. Feminisme liberal mengakui adanya aturanperkawinan dalam

masyarakat, namun ketimpangan gender masih serig terjadi dalam suatu keluarga.

Yang terlihat dari hal pembagian kerja yang tidak seimbang antara laki-laki dan

perempuan. Untuk menghidari masalah tersebut feminisme liberal memberikan

sebuah solusi di mana perlu adanya komunikasi antara suamidan istri terkait

pekerjaan di rumah tangga dengan cara mengajak suami berkontribusi dalam ranah

domestik maka hal itu akan sangat berpeluang bagi istriagar bisa berkarir diranah

publik.16

Berdasarkan pembahsan toeri di atas digunakan untuk menjelaskan bagaimana

fungsi atau kedudukan perempuan di dalam keluarga ataupun danststusnya di ruang

15
M, Fakih, Analisis Gender dan Transpormasi Sosial (Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 1996), h. 12-13.

16
Hermawati, Ida, dan Rosyidah, Relasi Gender Dalam Agama (Tangerang Selatan: UIN Jakarta Press Rajawali Pres,
2003), h. 54-55.
publik. ketimpangan gender yang dialami masih kuat terjadi didalam rumah tangga,

karena tidak adanya pembangian kerja yang sama antaralaki-laki dan perempuan,

sehingga tugas perempuan ditempatkan di posisi bawah.Meskipun jam kerja

perempuan di dalam rumah ataupun di luar rumah jauh lebih banyak dibandikan

dengan laki-laki. Masyarakat beranggapan bahwa kaum istri bersifat memelihara,

rajin dan tidak cocok menjadi kepala rumah tangga, maka akibatnya semua pekerjaan

dibidang domestik menjadi tanggung jawab kaum perempuan oleh karena itu beban

kerja perempuan yang berat dan alokasi waktu yang lama untuk menjaga kebersihan,

dan kerapian rumah tangga, mulai dari mengepel lantai, memasak,dan merawat anak.

Pasca moderen tampak ada perbedaa, kekhususan, dan ketidak beraturan yang

mendasari kehidupan keluarga mereka. Konsep tentang keluarga inti dengan satu

bapak yang bekerja mencari nafkah dan satu ibu yang mengayomi anak-anakdi rumah

sudah sulit dipertahankan sebagai realitas kehidupan keluarga pasca moderen di

warnai dengan kehidupan kedua orang tua yang sama-sama bekerja mencari nafkah di

luar rumah, akibatnya angka perceraian semakin tinggi,

timbulnya kondisi kritis dan situasi krisis dalam kehidupan rumah tangga moderen

hubungan antara anggota keluarga dapat terjadi diskomunikasi sehingga dapat

menggangu perkembangan jiwa dan kepribadian anak-anaknya. Peran menentukan

istri sebagai ibu rumah tangga, berarti bahwa tempat dan kewajiban istri adalah di

sektor domestik artinya pula, di dalam rumah sektorprivat, tanpa mempunyai

kedudukan formal. Di dalam masyarakat, kedudukan resmi sebagai istri adalah

suaminya. Semua keadaan ini cenderung memperkuat streotip seperti istri (wajib)

menjadi ibu yang bijak dan menyenangkan, pandaimenjaga kehormatan keluarga,


harus memberikan ketenangan kepada suami,mampu mengatur kehidupan

berkeluarga, dan manciptakan suasana bahagia dalam keluarga.

F. Metode Penelitian

Untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan pokok permasalahan diperlukan suatu

pedoman penelitian yang disebut metodologi penelitian, yaitu cara menjelaskan sesuatu

dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan .

Dengan metode penelitian sebagai cara yang dipakai untuk mencari, merumuskan da

n menganalisa sampai menyusun laporan guna mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai s

asaran yang tepat dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode peneltian sebagai b

erikut :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis jika dilihat darai pengmupulan dat

a merupakan penelitian lapangan ( field research). Karena dalam proses peneliti

an ini peneliti harus datang langsung ke lapangan atau berkomunikasi langsung d

engan responden agar mendapatakan gambaran secara umum dan komprehemshi

f terhadap komdisi lokasi penelitian.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian adalah persoalan yang berhubungan dengan cara ses

orang meninjau dan bagaimana seseorang menghampiri persoalan tersebut sesuai

disiplin ilmunya. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

pendekatan dengan menggambarkan hasil penelitian dengan rangkaian kalimat d

ari perolehan data yang di klasifikasikan menurut kategori tertentu kemudian did

eskripkan dan dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.


3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah pemlihan tempat yang memiliki hubungan langsu

ng dengan masalah yang akan diteliti. Sehingga sebelum melakukan penelitian p

eneliti terlebih dahulu menentukan lokasi yang sesuai. Kemudian dilakukan perti

mbangan berdassarkan kemungkinan bisa atau tidaknya dilakukan penelitian dilo

kasi tersebut.

Penelitian ini dilakukan di desa sidomulya kec. Gondang Kab.

Tulungagung, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dilokasi tersebut dikar

enakan maraknya peran ganda istri.

4. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Data Primer adalah data yang didapat langsung dari masyarakat sebagai su

mber pertama dengan melalui penelitian lapangan. Perolehan data primer dari

penelitian lapangan dapat dilakukan dengan baik melalui pengamatan (observ

arsi), wawancara ataupun penyebaran kuesioner.

Data primer pada penelitian yaitu wawancara yang dilakukan terhdap nara

sumber lansung yang mengerti dan faham dengan judul pebulis, dengan mem

berikan informasi serta tanggapan secara jelas terkait problem tentang multi b

urden peran perempuan petani dalam pembagian peran keluarga di kabupaten

Tulungagung

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data tidak langsung. Sumber data se

kunder antara lain mencakup perundang-undangan, dokumen-dokumen resmi,


buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan set

erusnya. 17

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisis yang

sewajarnya sumber data primer dan teknik pengumpulan data melalui wawancar

a mendalam dan dokumentasi, observasi lapangan atau dokumen yang ada.

a. Wawancara

Teknik wawancara, merupakan teknik penggalian data melalui percakapan

yang dilakukan dengan maksud tertentu, dari dua pihak atau lebih. Pewawa

ncara (interviewer) adalah orang yang memberikan pertanyaan, sedangkan o

rang yang diwawancarai (interviewee) berperan sebagai narasumber yang ak

an memberikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan. Menurut Lincol

n dan Guba wawancara dapat dilakukan untuk mengkonstruksi perihal orang,

kejadian, kegiatan, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, perubahan, ke

bulatan harapan pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah, da

n memperluas informasi dari berbagai sumber, dan mengubah atau memperl

uas membaca perubahan. Teknik wawancara dipilih peneliti untuk mempero

leh data yang lebih banyak, akurat dan mendalam.18

b. Dokumentasi

Penulis menggunakan teknik dokumentasi ini agar mendapatkan data data

yang sekiranya mendukung untuk melengkapi data data pada penelitian ini,

baik dari dokumentasi yang tertulis, jurnal, artikel dan lain sebagainya yang

17
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 1986), Hal 12
18
Joko P Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Cet.4, Jakarta. PT.Rinoka Cipta, 2004, Hal 53
berhubungan dengan multi burden peran perempuan petani dalam pembagia

n tugas rumah tangga. 19

c. Observasi

Untuk mendapatkan informasi dengan pengamatan kepada para tenaga ker

ja wanita di luar negeri guna untuk mencari data dan informasi dari gejala at

au fenomena secara sistematis dan berdasarkan tujuan survey lapangan yang

telah ditetapkan tentang peran perempuan petani dalam pembagian peran kel

uarga.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses dari hasil wawnacara catatan lapangan, dok

umentasi kemudian disusun secara sistematik dan dikelompokkan berdasarkan kateg

ori, dijabarkan lebih jelas lagi melakukan sintesa dan menyusun ke dalaam acuan, me

milah milan mana data yang diperlukan dan yang akan di uji dan membuat rangkuma

n kesimupulan sehingga mudah di fahami dan di mengerti oleh penulis maupun pem

baca.

a. Reduksi data

Reduksi data ialah menyederhanakan dengan merangkum semua informasi

yang diperoleh dari penyedia informasi yaitu pemilihan bahan utama dan fo

kus padamuatan penting yang terkait dengan penelitian yang sedang berlang

sung. Data yang di reduksi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas da

n memudahkan peneliti untuk pengumpulan data berikutnya yang berkaitan

oleh maraknya peran perempuan petani dalam pembagian peran keluarga.

b. Pemaparan data
19
Ninit Alfianika, Metode penelitian pengajaran bahasa (Yogyakarta; Deepublish, 2016), Hal 120
Pemaparan data yaitu proses penyusunan informasi yang kompleks dalam

suatu bentuk yang sistematis agar lebih sederhana dan dapat difahami maknanya.

Kemudian setelah itu data disimpulkan dan dipaparkan menyesuaikan dengan po

la dalam bentukuraian narasi tulisan ilmiah.20

c. Penyusunan kesimpulan

Kesimpulan awal yang disajikan masih bersifat sementara, jika tidak ditem

ukan bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulan tersebut pada pengumpulan

data tahap selanjutnya, kesimpulan tersebut masih bisa berubah. Namun jika pen

eliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, jika kesimpulan awal didu

kung oleh bukti yang cukup valid dan konsisten maka kesimpulan yang diajukan

merupakan kesimpulan yang kredibel. 21

d. Memeriksa keabsahan data penelitian

Keabsahan data hasil penelitian merupakan konsep penting yang diperbarui dar

i konsep kesahihanya. Derajat keabsahan data dapat diadakan pengecekan denga

n teknik pengamatan yang tekun, dan tringulasi. Ketekunan yang dinaksud yaitu

mencari atau menemukan unsur-unsur dan ciri-ciri dalam kondisi yang sanagat s

esuai dengan tema atau materi yang sedang digali sedangkan tringulasi ialah mer

upakan teknik menyatukan atau menggabungkan data yang terkumpul dari berba

gi teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah tersaji. Uji kredibilitas d

ata atau kepercyaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan pe

rpanjangan keikutsertaan, ketekunan, tringulasi, kecukupan refensil, kajian

kasus dan pengecekan ulang tentang peran perempuan petani dalam pembagian p

20
Abu Achmadi dan Cholid Narkubo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Hal 85
21
Yuana agus dirgantara, Pelangi Bahasa Sastra dan Budaya, (Jakarta; Garudhawaca, 2012), Hal 65
eran keluarga di kabupaten tulungagung. 22

G. Penelitian Terdahulu

Sebagai tolak ukur guna mengetahui dan memperjelas bahwa penelitian ini terdapat

beberapa perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu, maka sangat penting untuk

memberikan sebuah kajian hasil penelitian dan permasalahan yang serupa dengan

penelitian-penelitian sebelumnya. Maka dari itu, untuk menghindari sebuah kesamaan

dengan penelitian yang telah ada, maka disini peneliti memberikan paparan penelitian

terdahulu diantaranya :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Anggreini yang berjudul Peran Ganda Istri

Petani Di Kelurahan Seilais Kecamatan Kalidoni Kota Palembang. Dalam

Penelitian tersebut terdapat kesamaan pembahasan yaitu sama-sama membahas

tentang peran ganda perempuan dan memiliki perbedaan dalam segi fokus

penelitian. Adapun perbedaan penelitian yakni penelitian sebelumnya lebih fokus

membahas mengenai hambatan dan peran ganda apa saja yang dilakukan istri

petani di Kelurahan Sungai Lais Kecamatan Kalidoni Kota Palembang. Sedangkan

penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus membahas mengenai dampak dan

hambatan yang dialami perempuan petani di Kabupaten Tulungagung.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Amelia Susanto Putri, Prawinda Putri Anzari

yang berjudul Dinamika peran ganda perempuan dalam keluarga petani di

Indonesia. Dalam penelitian ini dilakukan dan dianalisis untuk melihat dinamika

peran ganda perempuan dalam keluarga petani di Indonesia.Adapun persamaan dan

perbedaan dalam penelitian ini. Persamaan penilitian yang dilakukan yakni sama-

sama membahas tentang peran ganda perempuan dan memiliki perbedaan dalam
22
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2006, Hal 171
segi fokus penelitian. Adapun letak perbedaan dalam penelitian sebelumnya lebih

fokus membahas mengenai faktor-faktor dan pandangan perempuan terhadap peran

ganda perepuan petani. Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah

membahas dampak dan hambatan yang dialami perempuan petani di Kabupaten

Tulungagung.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Hendrayanti yang berjudul Peran Ganda

Perempuan Petani engkeh di Desa Bentengan Gantarang Kecamatan Gantarang

kabupaten Bulukumba. Penelitian ini dilakukan dan dianalisis bahwa motivasi

perempuan dalam membantu bekerja sangatlah tinggi guna membantu

perekonomian keluarga. Dalam Penelitian tersebut terdapat kesamaan pembahasan

yaitu sama-sama membahas tentang peran ganda perempuan dan memiliki

perbedaan dalam segi fokus penelitian. Adapun letak perbedaan dalam penelitian

sebelumnya lebih fokus untuk mengetahui motivasi perempuan bekerja sebagai

petani cengkehdi Desa Benteng Gantarang Kecamtan Gantarang Kabupanten

Buluk Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus ke hambatan

yang dialami perempuan petani di Kabupaten Tulungagung.

H. Sisematika Pembahasan

Sistematika pembahasan yaitu proses pemaparan dari hasil penelitian yang di

peroleh untuk mempermudah dalam memahami terhadap penelitian dalam penulisan

skripsi. Sistematika dalam skripsi ini disusun dalam bab-bab yang terdiri dari sub-sub

bab yang sistematikanya meliputi halaman sampul, halaman judul, halaman

pengesahan, motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar

lampiran dan abstrak. Untuk memahami pembahasan skripsi ini perincian sistematika
pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan terdiri dari konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan

penelitian, pembatasan masalah, kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II : Kajian teori meliputi tentang deskripsi teori, kajian penelitian terdahulu,

dan paradigma penelitian.

BAB III : Metode Penelitian, terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi

penelitian, kehadiran penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis

data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV : Laporan Hasil Penelitian diantaranya terdiri dari paparan data, temuan

penelitian, dan analisis data.

BAB V : Pembahasan dari hasil paparan data.

BAB VI : Penutup dari keseluruhan pembahasan-pembahasan yang terdiri dari

kesimpulan dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

Mongid, 1995.PengantarSosial Budaya Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faqih, Mansour. 2009. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ahimsha. 2000. Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumiaksara

Nazarudin. 2011. Pengantar sosiologi keluarga, Bandung: PT. Rineke Cipta.


Wahidah.2008. Sosiologi Budaya dan Gender. Jakarta: Cipta Permata

Abdullah, Irwan. 2001. Sangkan Peran Gender, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Astuti, Rahmani. 2014. Sosiologi Wanita, Jakarta: PT. Rineke Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional.2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi IV Cet. 1; Jakarta:


PT. Balai Pustaka.

David Berry.2003. Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

Loekman Soetrisno.1997. Kemiskinan Perempuan dan Pemberdayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Soerjono Soekanto.1986. Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia UI-Press

Joko P Subagyo. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Cet.4, Jakarta. PT.Rinoka
Cipta.

Ninit Alfianika. 2016. Metode penelitian pengajaran Bahasa. Yogyakarta; Deepublish.

Abu Achmadi dan Cholid Narkubo. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yuana agus dirgantara. 2012. Pelangi Bahasa Sastra dan Budaya. Jakarta; Garudhawaca.

Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Hermawati, Ida, dan Rosyidah. Relasi Gender Dalam Agama. Tangerang Selatan: UIN Jakarta
Press Rajawali Pres, 2003.
Fakih, M. Analisis Gender dan Transpormasi Sosial: Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996

Moser, Caroline. The Gender Roles Frame Work. New York, 1993.

Berry, David. Pokok-pokok pikiran dalam sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Persada, 2003.

Anda mungkin juga menyukai