Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HAM DAN KESETARAAN GENDER

“Peran Gender”

DOSEN PENGAMPUH :

HIDAYATI SUHAILI, S.Ag,M.Pd.I

DISUSUN OLEH :

“KELOMPOK 7”

KARIN MARESKA [2210007721007]

MUHAMMAD GILANG HANAFI [2210007721011]

STKIP YAYASAN ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya lah sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Ham Dan Kesetaraan Gender” yang membahas
tentang “Peran Gender” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ham Dan Kesetaraan
Gender di kampus STKIP ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH. Selain itu,penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Peran Gender”.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Hidayati
Suhaili,S.Ag.M.Pd.I Selaku dosen pembimbing mata kuliah ini serta kepada pihak - pihak yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.

Payakumbuh, 10 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................1


B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Gender............................................................................................................2
B. Peran Laki-laki Dan Perempuan Dalam Gender..............................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................................5
B. Saran.................................................................................................................................5

DAFTAR PUSAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesetaraan gender merupakan suatu keadaan setara antara laki-laki dan perempuan dalam
hak secara hukum dan kondisi atau kualitas hidupnya sama. Kesetaraan gender merupakan
salah satu hak asasi setiap manusia. Gender itulah yang pembedaan peran, atribut, sifat, sikap
dan perilaku yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Peran gender terbagi menjadi
peran produktif, peran reproduksi serta peran sosial kemasyarakatan.
Akan tetapi pada kenyataannya sampai saat ini, perempuan seringkali dianggap lemah
dan hanya menjadi sosok pelengkap. Terlebih lagi adanya pola berpikir bahwa peran
perempuan hanya sebatas bekerja di dapur, sumur, mengurus keluarga dan anak, sehingga
pada akhirnya peran di luar itu menjadi tidak penting.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Gender?
2. Apa Peran Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Gender

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Gender
2. Untuk mengetahui Peran Laki-laki Dan Perempuan Dalam Gender

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gender
Dari Wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa gender merupakan aspek hubungan
sosial yang dikaitkan dengan diferensiasi seksual pada manusia. Dalam kaitan dengan
pengertian gender ini, Astiti mengemukakan bahwa gender adalah hubungan laki-laki dan
perempuan secara sosial. Hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan dalam pergaulan
hidup sehari-hari, dibentuk dan dirubah.
Heddy Shri Ahimsha Putra (2000) menegasakan bahwa istilah Gender dapat dibedakan
ke dalam beberapa pengertian berikut ini: Gender sebagai suatu istilah asing dengan makna
tertentu, Gender sebagai suatu fenomena sosial budaya, Gender sebagai suatu kesadaran
sosial, Gender sebagai suatu persoalan sosial budaya, Gender sebagai sebuah konsep untuk
analisis, Gender sebagai sebuah perspektif untuk memandang kenyataan.
Epistimologi penelitian Gender secara garis besar bertitik tolak pada paradigma
feminisme yang mengikuti dua teori yaitu; fungsionalisme struktural dan konflik. Aliran
fungsionalisme struktural tersebut berangkat dari asumsi bahwa suatu masyarakat terdiri atas
berbagai bagian yang saling mempengaruhi. Teori tersebut mencari unsur-unsur mendasar
yang berpengaruh di dalam masyarakat. Teori fungsionalis dan sosiologi secara inhern
bersifat konservatif dapat dihubungkan dengan karya-karya August Comte (1798-1857),
Herbart Spincer (1820-1930), dan masih banyak para ilmuwan yang lain.
Kesetaraan gender adalah kondisi perempuan dan laki- laki menikmati status yang
setaraan dan memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan secara penuh hak- hak asasi dan
potensinya pembangunan di segala bidang kehidupan. Kesetaraan gender dapat juga diartikan
adanya kesamaan kondisi bagi laki- laki maupun perempuan dalam memperoleh kesempatan
serta hak- haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatana
politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan pertahanan keamanan serta
kesamaan dalam menikmat hasil pembangunan.

v
B. Peran Gender
Empat jenis peran laki-laki dan perempuan dalam gender, yaitu :
1. Peran Gender
Peran gender adalah peran yang dilakukan perempuan dan laki-laki sesuai dengan
status, lingkungan, budaya dan struktur masyarakatnya. Peran tersebut diajarkan kepada
setiap anggota masyarakat, komunitas dan kelompok sosial tertentu yang dipersepsikan
sebagai peran perempuan dan laki-laki. Peran laki-laki dan perempuan dibedakan atas
peran produktif, reproduktif dan sosial.
2. Peran Produktif
Peran Produktif merujuk kepada kegiatan yang menghasilkan barang dan
pelayanan untuk konsumsi dan perdagangan (Kamla Bhasin, 2000). Semua pekerjaan di
pabrik, kantor, pertanian dan lainnya yang kategori aktivitasnya dipakai untuk menghitung
produksi nasional bruto suatu negara. Meskipun perempuan dan laki-laki keduanya terlibat
di dalam ranah publik lewat aktivitas produktif, namun masyarakat tetap menganggap
pencari nafkah adalah laki-laki. Contoh di sebuah kantor, bila terjadi PHK maka seringkali
perempuanlah yang dikorbankan karena dianggap kegiatan laki-laki yang menghasilkan
uang.
Bila merujuk pada definisi kerja sebagai aktivitas yang menghasilkan pendapatan
baik dalam bentuk uang maupun barang maka ativitas perempuan dan laki-laki baik di
sektor formal maupun informal, di luar rumah atau di dalam rumah sepanjang
menghasilkan uang atau barang termasuk peran produktif. Contoh 16 16 peran produktif
perempuan yang dijalankan di dalam rumah misalnya usaha menjahit, catering, salon dan
yang lain. Contoh peran produktif yang dijalankan di luar rumah, sebagai guru, buruh,
pedagang, pengusaha.
3. Peran Reproduktif
Peran reproduktif dapat dibagi mejadi dua jenis, yaitu biologis dan sosial.
Reproduksi biologis merujuk kepada melahirkan seorang manusia baru, sebuah aktivitas
yang hanya dapat dilakukan oleh perempuan. Reproduksi sosial merujuk kepada semua
aktivitas merawat dan mengasuh yang diperlukan untuk menjamin pemeliharaan dan
bertahannya hidup (Kamla Bhasin, 2000). Dengan demikian, aktivitas reproduksi ialah
aktivitas yang mereproduksi tenaga kerja manusia.

vi
Merawat anak, memasak, memberi makan, mencuci, membersihkan, mengasuh
dan aktivitas rumah tangga lainnya masuk dalam kategori ini. Walaupun hal-hal tersebut
penting untuk bertahannya hidup manusia, aktivitas tersebut tidak dianggap sebagai
pekerjaan atau aktivitas ekonomi sehingga tidak terlihat, tidak diakui dan tidak dibayar.
Kerja reproduktif biasanya dilakukan oleh perempuan, baik dewasa maupun anak-anak di
kawasan rumah domestik.
Pertanyaannya mengapa peran reproduktif secara alamiah menjadi tanggung
jawab perempuan. Jawaban yang sering muncul adalah karena perempuan melahirkan
maka merawat, memelihara anak menjadi tannggung jawabnya. Pelabelan tersebut menjadi
sirna bila mengerti apa itu seks/jenis kelamin dan apa itu gender. Laki-laki pun melakukan
peran reproduktif, baik 17 reproduktif biologis (membuahi) dan reproduktif sosial kerena
memelihara anak dan mengasuh anak tidak menggunakan rahim.
4. Peran Sosial (Kemasyarakatan)
Kegiatan kemasyarakatan merujuk kepada semua aktivitas yang diperlukan untuk
menjalankan dan mengorganisasikan kehidupan masyarakat. Peran kemasyarakatan yang
dijalankan perempuan adalah melakukan aktivitas yang digunakan bersama, misalnya
pelayanan kesehatan di Posyandu, partisispasi dalam kegiatan-kegiatan sosial dan
kebudayaan (kerja bakti, gotong royong, pembuatan jalan kampung, dll). Semua kegiatan
tersebut biasanya dilakukan secara sukarelawan. Sedangkan peran sosial yang dilakukan
lakilaki biasanya pada tingkatan masyarakat yang diorganisasikan, misalnya menjadi RT,
RW, Kepala Desa.

vii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gender adalah perbedaan yang tampak pada laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari
nilai dan tingkah laku. Gender merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara sosial. Gender adalah
kelompok atribut dan perilaku secara kultural yang ada pada laki-laki dan perempuan.
Peranan penting gender disetiap kalangan masyarakat sangat mempengaruhi efektifitas
dan akuntabel dalam kegiatan apapun. Isu gender yang saat ini marak dipenjuru dunia
memberikan dampak diskriminatif bagi kaum perempuan, upaya yang perlu dilakukan antara
lain adalah sosialisasi, pembinaan, pelatihan dan lain-lain. Sosialisai bertujuan untuk
memberikan informasi penting mengenai isu kesetaraan gender dan memberikan edukasi ke
masyarakat agar lebih responsif menanggapi permasalahan dan pemberian solusi untuk kaum
perempuan, dengan adanya kegiatan sosialisasi diharapkan mampu mengubah pandangan
masyarakat kepada kaum perempuan agar memberikan kesempatan yang sama untuk berperan
penting disetiap kegiatan kemasyarakatan.

B. Saran
Disarankan kepada masyarakat untuk mengubah perspektif terhadap gender terutama
mengenai kesetaraan dan keadilan gender di masyarakat, pendidikan dan kesehatan.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Kristina, N. N. 2014. Isu Gender dalam Bidang Kesehatan, (http://www.diskes.


baliprov.go.id/id/ISU-GENDER-DALAM-BIDANG-KESEHATAN.html), diakses pada
8 Juni 2016.

Angelina, J. 2014. Makalah Hubungan Gender dengan Kesehatan,


(http://kesehatanbangsa.blogspot.co.id/2014/12/makalah-hubungan-gender.)

ix

Anda mungkin juga menyukai