Tugas ini dibuat sebagai syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah sosiologi
kesehatan
Disusun Oleh :
Sundari Rahayu
Tafi Verora
Thelsa Zarvika
Ulfa Taufik
Vella Aulya Rahmi
Winatun Hasanah
Yosi Fatmawati
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ” Sosiologi
Kesehatan " yang berjudul Gabungan Ringkasan Kelompok.
Tak lupa sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada rasulullah SAW,yang telah
menyelamatkan kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang teraang menerang layaknya saat ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.Namun
terlepas dari itu,kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................................26
3.2 Saran.............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Gender dan Kesehatan
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Negara, Politik, Kesehatan
3. Untuk mengetahui Bagaimana Perubahan Sosial dan Pengaruhnya
4. Untuk Mengetahui Perubahan Sosial dan Pengaruhnya di Bidang Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gender dan Kesehatan
a. Definisi Undang-undang Kesehatan
b. Pengertian Gender
Gender adalah peran dan tanggung jawab yang ditujukan kepada laki- laki dan
juga perempuan. Peran ini ditetapkan oleh masyarakat dan budaya (konstruksi dapat
diartikan sebagai pembahasan tentang posisi perempuan dan laki-laki sosial).
Pembahasan mengenai gender dalam hal akses. peran, dan kontrol keduanya terhadap
sumber-sumber kehidupan, tanggung jawab. manfaat, hak-hak, dan lain-lain. Misalnya,
perempuan lebih sifat dikenal dengan yang lemah lembut, cantik, emosional, dan
keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional. jantan, dan perkasa.
c. Peran Gender
1) Subordinasi
Artinya suatu penilaian atau anggapan bahwa peran yang dilakukan oleh
satu jenis kelamin lebih utama atau lebih penting dari yang lain. Dengan
kata lain, sebuah posisi atau peran yang merendahkan nilai peran yang
lain. Salans Satu jenis kelamin dianggap lebih penting, utama, dan tinggi
dibandingkan jenis kelamin lainnya. Misalnya, laki-laki sebagai
pemimpin ( Dalimoenthe,Ikhlasiah. 2020).
2) Marjinalisasi (Peminggiran)
Artinya suatu proses peminggiran menggeserkan kepinggiran. Anggapan
bahwa anak perempuan lebih teliti maka mereka diarahkan untuk mengikuti
sekolah guru, perawat, sekretaris, dan sejenisnya. İronisnya masih ada yang
menganggap pekerjaan-pekerjaan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
pekerjaan lain yang bersifat maskulin( (Dalimoenthe Ikhlasiah. 2020).
4) Stereotip
Artinya pemberian label atau cap yang dikenakan kepada seseorang atau
kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah atau sesat.
Pelabelan atau pandangan terhadap suatu kelompok/seks tertentu yang
sering kali bersifat negatif dan secara umum melahirkan ketidakadilan.
5) Kekerasan
Artinya bentuk perilaku baik verbal maupun nonverbal yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang sehingga menyebabkan efek negatif
secara fisik, emosional, dan psikologis terhadap orang yang menjadi
sasarannya.
2. Keadilan
3) Meneliti kemamapuan dan bakat masing- masing warga negara, baik laki-
laki maupun perempuan, untuk terlibat dalam pembangunan masyarakat,
memecahkan berbagai permasalahannya dan mempersiapkan masa
depannya.
4) Memperjuangkan secara terus-menerus hak asasi manusia, dimana gender
merupakan salah satu dari bagiannya yang tak terpisahkan.
5) Mengupayakan perkembangan dan penegakan demokrasi dan
pemerintahan yang baik dalam semua institusi msyarakat, dengan
melibatkan perempuan dalam semua levelnya.
Daftar Pustaka :
Selain itu, pengorganisasian pemeliharaan kesehatan memiliki tiga fungsi ideologi, yaitu
a. Dengan penyediaan pelayanan kesehatan, organisasi mempertahankan status quo,
bertindak sebagai agen control sosial yang melimpahkan apa yang secara mendasar
merupakan masalah social ketingkat individu.
b. Organisasi pelayanan kesehatan dalam rumusannya tentang pelayanan rumah sakit
dan konsumsi obat-obatan sebagai pelayanan kesehatan, organisasi ini memproduksi
mode produk sikapitalis.
c. Organisasi pelayanan kesehatan mereproduksi struktur kelas kapitalis baik dalam
pengorganisasian pekerja kesehatan maupun dalam polakonsumsi yang
dihasilkannya.
Daftar Pustaka:
Adnani Hariza. (2017). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika
A.L. Slamet Ryadi. 1982. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dasar Dasar dan Syarat
Dainur. 1992. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya Medika: Jakarta
Phipipus Ng, Aini N. 2004. Sosiologi dan politik. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada
Ritzer G, Goodman JD. 2010. Teori Sosiologi Modern, Edisi ke-6. Jakarta; Kencana
Soekanto S. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi revisi; cetakan ke-6. Jakarta:
Rajawali Pers
White K. 2011. Sosiologi Kesehatan dan Penyakit, Edisi ke-3. Jakarta: Rajawali Pers
2.3. Perubahan Sosial dan Pengaruhnya
a. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan social merupakan perubahan yang terjadi dalam system social. Lebih
tepatnya ada perbedaan antara keadan system tertentu dalam jangka waktu yang
berlainan. Perubahan social pasti memberikan suatu arah dan tujuan, pengaruh perubahan
social dapat diketahui seseorang yang sempat mengadakan penelitian yang kemudian
dibandingkan dengan kondisi penelitian sebelumnya. perubahan social dapat berupa suatu
kemajuan atau kemunduran yang memberikan dampak negative dan juga positifnya.
(Idi,2011:207). Menurut beberapa para ahli perubahan social yaitu :
a. Gilin
Perubahan social adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara
hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideology maupun adanya difusi atau penemuan-
penemuan baru yang ada di dalam masyarakat.
b. Emile Durkheim
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari factor-faktor ekologis dan
demografis yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisonal yang diikat
solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyrakat modern yang diikat oleh
organistik.
c. Kingsley Davis
Perubahan social merupakan perubahan-perubahan yang terjadi daalam
struktur dan fungsi masyarakat.
d. William F. Ogburn
Perubahan social adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan
baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari
unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur immaterial.
e. Samuel Koenig
Mengatakan bahwa perubahan social menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modfikasi terjadi
karena sebab-sebab intern menuju sebab-sebab ekstern.
f. Karimax
Perubahan social terjadi karena perkembangan teknologiatau kekuatan
produktif dan hubungan antara kelas-kelas social yang berubah.
g. Munandar
Perubahan social adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
dari bentuk-bentuk masyarakat.
Jadi, Perubahan social merupakan perubahan perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system
social, termasuk nilai-nilai social, sikap social, dan pola perilaku diantara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.
1. Dampak postif
Pada masyarakat dengan pendidikan maju menjadi makin kritis pola berpikirnya.
Dalam bidang industri, terjadi proses perkembangan pesat yang berkaitan dengan
mutu atau pun jumlah.
Pada bidang teknologi terjadi proses perkembangan alih teknologi.
Masyarakat terdorong berusaha meningkatkan kemampuannya agar bisa berperan
serta dalam pembangunan.
2. Dampak negatif
Muncul sikap individualistis, materialisme, dan sikap hidup mewah dalam kehidupan
sosial, terutama bagi masyarakat yang sukses dalam ekonomi.
Hasil pembangunan belum dapat dinikmati secara menyeluruh dan merata oleh rakyat
yang berakibat muncul kesenjangan sosial.
Ada 3 (tiga) aliran atau mazhab yang dapat menjelaskan penyebab terjadinya
perubahan social, yakni sebagai berikut :
a. Mahzab idealistic (platonian), yakni memiliki alasan bahwa perubahan social banyak
dipengaruhi oleh adanya cara berfikir (mindset dan ide), serta tata nilai dan kepercayaan
(value and belief).
b. Mahzab gagasan dan gerakkan budaya (gus durian), yakni memiliki pandangan bahwa
perubahan sosial akan terjadi selaras dengan perubahan nilai-nilai budaya setempat (local
genuine, local indegeneous).
c. Masyarakat itu sendiri ( termasuk intervensi dari pemerintah dan kelompok-kelompok
filantropis).
Setiap perubahan yang terjadi terjadi dimasyarakat pasti diakibatkan oleh adanya
suatu sebab-sebab yang menimbulkannya. Demikian juga dengan perubahan social.
Perubahan social yang terjadi dimasyarakat disebabkan oleh adanya factor yang meliputi
factor intern dan ekstern yaitu :
1. Factor Intern
Berikut beberapa factor penyebab intern dari perubahan social :
a. Adanya Inovasi dan Invasi
b. Adanya Perubahan Struktur dan Jumlah Penduduk
c. Adanya Gerakkan Social Baru (New Social Movement)
Factor yang mendorong timbulnya gerakan social baru yaitu :
1) Terjadinya kegagalan social (social failure) dalam suatu institusi atau organisasi
social kemasyarakatan
2) Adanya ketidakpuasan individu dalam kelompok masyarakat
3) Timbulnya keresahan dan kegelisahan social dalam masyarakat yang ditampakkan
dalam pendapat umum atau opini public (misalnya melalui media social)
4) Adanya peluang untuk membentuk suatu institusi baru atau suaru tatanan baru,
yang dianggap mampu memenuhi harapan masyarakat kedepannya.
d. Adanya Konflik Social Dalam Masyakarat
2. Factor Ekstern
Berikut beberapa factor penyebab ektern dari perubahan social yaitu :
a. Adanya Inovasi Dibidang Komunikasi, Informasi dan Teknologi
b. Adanya Perperangan
c. Adanya Perubahan Lingkungan Atau Ekologi
d. Adanya Pengaruh Dari Kebudayaan Masyarakat Lain
Menurut Roy Baskhar dalam Salim(2002), perubahan sosial biasanya terjadi secara
wajar, gradual, bertahap, serta tidak pernah terjadi secara radikal atau revolusioner.
Proses perubahan sosial meliputi:
a. Proses Reproduction
Proses production adalah proses mengulang-ngulang, menghasilkan kembali
segala hal yang diterima segala warisan budaya nenek moyang kita sebelumnya.
Seperti benda, teknologi, adat, norma dan nilai-nilai.
b. Proses Transformation
Proses transformation merupakan suatu proses penciptaan hal baru yang
dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Soekanto dan Sulistyowati (2013) mengatakan bahwa proses perubahan sosial
melalui empat tahap yaitu:
a. Adaptasi (Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan)
b. Saluran perubahan
c. Disintegrasi atau Disorganisasi
d. Reintegrasi atau Reorganisasi
Adanya sikap terbuka terhadap karya serta keinginan orang lain untuk maju
2. Faktor penghambat
Daftar Pustaka :
Abdulsyani, 1992, Sosiologi Skema Teori dan Terapan, Jakarta, Bumi Aksara.
Aman, dkk. (2009). Sosiologi 3: Untuk SMA/MA kelas XII Program Ilmu Sosial, Jakarta: Pusat
perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Major Systems of Art, Truth, Ethics, Law and Social Relationships (1957(reprinted 1970) ed.).
Boston: Extending Horizons Books, Porter Sargent Publishers. ISBN 0-87558-029-7.
Ponsion. 1969. The Analysis of Social Change Reconsidered. Paris: The Hague.
Soekanto S. 2014. Sosiologi suatu pengantar,Edisi revisi; cetakan ke-6 jakarta: Rajawali perts
Soemardjan, Selo & Soelaeman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi, 1974, Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta, Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Suryono Agus, 2019. Teori dan Strategi Perubahan Sosial. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara
White K.2011. sosiologi kesehatan dan penyakit, Edisi ke-3:Jakarta Rajawali pers
Menurut H. Ray Elling (1970) ada 2 faktor sosial yang berpengaruh pada perilaku
kesehatan :
1. Self concept
Self concept ditentukan oleh tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan yang
dirasakan terhadap diri sendiri.
2. Image kelompok
Image seorang individu sangat dipengaruhi oleh image kelompok.
Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan :
1. Pengaruh Tradisi
Dalam masyarakat ada bebrapa tradisi yang dapat berpengaruh negatif
terhadap kesehatan.
2. Sikap fatalistis
Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan.
Contohnya beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok tertentu (fanatik)
yang beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit atau
mati adalah takdir. Sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari
pertolongan pengobatan untuk anaknya yang sakit.
3. Sikap Ethnosentris
Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika
dibandingankan dengan kebudayaan yang lain.
4. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
Contohnya dalam upaya perbaikan gizi, di suatu daerah pedesaan menolak
untuk memakan daun singkong, walaupun mereka tahu kandungan vitaminnya
tinggi. Setelah diselidiki ternyata masyarakat beranggapan daun singkong hanya
pantas untuk makanan kambing, dan mereka menolok karena status mereka tidak
dapat disamakan dengan kambing.
5. Pengaruh norma
Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami
hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara dokter yang
memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan.
6. Pengaruh nilai
Contoh masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih dari pada beras
merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi pada beras
merah dari pada beras putih.
7. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari di awal dari proses sosialisasi terhadap
perilaku kesehatan.
Contohnya manusia yang biasa makan roti sejak kecil akan sulit diubah
kebiasaannya setelah dewasa.
8. Pengaruh konsekuensi dan inovasi terhadap perilaku kesehatan
Apabila seorang petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku
kesehatan masyarakat, maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang
akan terjadi jika melakukan perubahan, menganalisis faktor-faktor yang terlibat/
berpengaruh pada perubahan dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang
akan terjadi dengan perubahan tersebut.
Daftar Pustaka :
3.1 Kesimpulan
Gender adalah peran dan tanggung jawab yang ditujukan kepada laki- laki dan
juga perempuan. Peran ini ditetapkan oleh masyarakat dan budaya (konstruksi dapat
diartikan sebagai pembahasan tentang posisi perempuan dan laki-laki sosial). Negara
merupakan salah satu konsep dalam sosiologi yang paling sentral karena negara
menjalankan banyak fungsi dan mengatur hampir seluruh aspek hidup manusia. Dalam
arti formal negara diartikan sebagai organisasi kekuasaan pemerintah pusat dengan
karakteristik kewenangan menjalankan paksa fisik secara syah. Dalam arti material
negara adalah sebagai kelompok masyarakat atau persekutuan hidup. Politik dalam arti
kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada
dibawah kekuasaan pusat, maupun daerah. Kesehatan adalah bagian dari politik karena
derajat kesehatan atau masalah kesehatan ditentukan oleh kebijakan yang dapat diarahkan
atau mengikuti kehendak terhadap intervensi politik. Aspek sosial yang mempengaruhi
status kesehatan dan perilaku kesehatan yaitu umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
3.2 Saran
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu kepada sumber yang busa dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Aman, dkk. (2009). Sosiologi 3: Untuk SMA/MA kelas XII Program Ilmu Sosial, Jakarta: Pusat
perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Major Systems of Art, Truth, Ethics, Law and Social Relationships (1957(reprinted 1970) ed.).
Boston: Extending Horizons Books, Porter Sargent Publishers. ISBN 0-87558-029-7.
Phipipus Ng, Aini N.2004. Sosiologi dan politik. Jakarta;PT Raja Grafindo persada
Ponsion. 1969. The Analysis of Social Change Reconsidered. Paris: The Hague.
Soekanto S. 2014. Sosiologi suatu pengantar,Edisi revisi; cetakan ke-6 jakarta: Rajawali perts
Soemardjan, Selo & Soelaeman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi, 1974, Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta, Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Suryono Agus, 2019. Teori dan Strategi Perubahan Sosial. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara
White K.2011. sosiologi kesehatan dan penyakit, Edisi ke-3:Jakarta Rajawali pers
Abdulsyani, 1992, Sosiologi Skema Teori dan Terapan, Jakarta, Bumi Aksara.
Aman, dkk. (2009). Sosiologi 3: Untuk SMA/MA kelas XII Program Ilmu Sosial, Jakarta: Pusat
perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Phipipus Ng, Aini N.2004. Sosiologi dan politik. Jakarta;PT Raja Grafindo persada
Ponsion. 1969. The Analysis of Social Change Reconsidered. Paris: The Hague.
Soekanto S. 2014. Sosiologi suatu pengantar,Edisi revisi; cetakan ke-6 jakarta: Rajawali perts
Soemardjan, Selo & Soelaeman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi, 1974, Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta, Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Suryono Agus, 2019. Teori dan Strategi Perubahan Sosial. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara
White K.2011. sosiologi kesehatan dan penyakit, Edisi ke-3:Jakarta Rajawali pers