DISUSUN OLEH :
PEKANBARU 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
wawasan para pembaca. Penulis halapkan kritik dan saran dari pembaca
Penulis
Cover......................................................................................................
Kata pengantar........................................................................................
Daftar isi.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A Latar Belakang.....................................................................
B Tujuan ..................................................................................
C RumusanMasalah.................................................................
A Definisi Gender....................................................................
A Kesimpulan...........................................................................
B Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
yang secara khusus memberi pelayana kebidanan kepada ibu dan sebagai
public maupun privat masih terus terjadi dan bahkan semakin menonjol.
Tidak terkecuali perempuan yag dianggap harus selalu tunduk pada laki-
B Rumusan Masalah
C Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kebidanan
PEMBAHASAN
A Definisi Gender
sebagai jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran
gender sebagai suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan
yang dikonstruksi secara sosial dan kultural. Istilah gender dibedakan dari istilah
memberikan pembedaan dua istilah itu (Saptari dan Halzner, 1997: 88).
status, posisi, dan perannya dalam masyarakat. Istilah Seks merujuk kepada
perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan secara biologis terutama yang
sperma dan penis serta perempuan dicirikan dengan adanya sel telur, rahim,
vagina, dan payudara. Ciri jenis kelamin secara biologis tersebut bersifat
persepsi
perbedaan jenis kelamin secara kodrati biologis. Gender dalam segala aspek
atau keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, perkasa. Ciri
dari sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang dapat dipertukarkan. Artinya ada
laki-laki yang emosional, lemah lembut, keibuan, sementara juga ada perempuan
zaman dan dapat dipertukarkan. Itu terjadi karena gender tidak melekat pada
kelamin.
Untuk itu perlu dilakukan rekontruksi sosial sehingga nilai-nilai
dan inovatif yang disesuaikan dengan sosial, budaya, kondisi dan situasi
remaja.
terlalu banyak, dan terlalu sering untuk hamil dan bersalin) yang
diharapkan.
kecamatan, kabupaten/kota.
tingkat administrasi.
(desa,kecamatan, kabupaten/desa).
2. Resiko baby blues yang cukup tinggi pada ibu postpartum muda
Pelayanan Kebidanan
kompetensinya.
karena alasan apa pun, kompetensi yang diperlukan untuk bekerja dalam
Di rumah sakit, ada risiko bahwa bidan akan berada di posisi asisten
dokter, dan tidak wanita dalam persalinan. Para bidan seperti itu, menegaskan,
menetapkan contoh yang buruk untuk mahasiswa bidan, karena mereka
memberikan contoh yang baik. Bidan melihat kelahiran sebagai peristiwa alam,
diri dan keyakinan mereka dalam kemampuan mereka sendiri, sementara juga
situasi wanita itu. Bidan telah berkembang secara pribadi dan profesional, dan
kesatuan
dalam domain profesional ini dilihat sebagai inti kebidanan. Bidan profesional
direkonstruksi dalam cahaya pengetahuan saat ini dalam kebidanan. Ini adalah
teoritis lebih lanjut, proses dan produk untuk praktik kebidanan. Teori ini
berdasarkan bukti oleh anggota dari suatu pekerjaan yang berbagi nilai dan
tindakan mereka
pelayanan kebidanan yang aman, nyaman dan efektif untuk mencapai status
kesehatan yang optimal. Pencapaian tujuan ini bisa ditunjukkan melalui hasil
Hal
ini merupakan tantangan besar bagi semua bidan seberapa baik dalam
digunakan.
indikator profesionalisme