Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP GENDER DAN KESETARAAN GENDER DALAM PANDANGAN AGAMA

Dosen Pengampu : Dra.Munjiatun,M.Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

Fitra Adi Kusuma (216910320)

Tirta Nurani (216910532)

Windi Anika Putri (216910679)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep Gender
dan Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Agama” guna memenuhi tugas untuk mata
kuliah Pendidikan Pendekatan Gender dan Budaya di SD.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi
teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari
dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Salam hormat,

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A.Latar Belakang...............................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C.Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Pengertian Gender.........................................................................................................3
B. Konsep Gender dan Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Agama.............................3
C. Pengaruh Pandangan Agama Terhadap Kesetaraan Gender Dalam
Masyarakat.........................................................................................................................6
D. Peran Agama Dalam mendorong Kesetaraan Gender...................................................7
BAB III..........................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep gender dan kesetaraan gender adalah dua isu penting dalam masyarakat
kontemporer. Gender mengacu pada peran dan identitas sosial yang diberikan kepada
individu berdasarkan pada norma sosial, budaya, dan harapan tertentu terkait dengan
jenis kelamin. Di sisi lain, kesetaraan gender adalah gagasan bahwa individu, terlepas
dari jenis kelamin mereka, harus memiliki hak, tanggung jawab, dan peluang yang sama
dalam segala aspek kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi dalam
kehidupan masyarakat.

Dalam pandangan agama-agama di seluruh dunia, konsep gender dan kesetaraan


gender seringkali dipersepsikan secara berbeda. Agama-agama memiliki peran penting
dalam membentuk nilai-nilai dan norma sosial yang berpengaruh pada peran gender
dalam masyarakat. Oleh karena itu, penelitian tentang konsep gender dan kesetaraan
gender dalam pandangan agama menjadi relevan dan penting dalam rangka memahami
interaksi antara keyakinan keagamaan dan isu-isu sosial ini.

Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi konsep gender dan kesetaraan
gender dalam pandangan beberapa agama utama, seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha,
dan lainnya. Kami juga akan membahas konflik antara ajaran agama dan tuntutan
kesetaraan gender dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas. Melalui analisis ini,
kami akan berusaha untuk memahami bagaimana agama dapat berperan dalam
mempromosikan kesetaraan gender atau sebaliknya, dan bagaimana pemahaman tentang
konsep gender dapat berkembang dalam masyarakat yang sangat beragam dari segi
agama dan budaya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Yang Dimaksud Dengan Gender?
b. Bagaimana Konsep Gender dan Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Agama?
c. Bagaimana Pengaruh Pandangan Agama Terhadap Kesetaraan Gender Dalam
Masyarakat?
d. Bagaimana Peran Agama Dalam mendoromg Kesetaraan Gender?

1
C. Tujuan penulisan
a. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Gender?
b. Untuk mengetahui Konsep Gender dan Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Agama
c. Untuk mengetahui Bgaimana Pengaruh Pandangan Agama Terhadap Kesetaraan
Gender Dalam Masyarakat
d. Untuk Mengetahui Bagaimana Peran Agama Dalam Mendorong Kesetaraan Gender.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Gender
Pengertian gender menurut Muhtar (2002), bahwa gender dapat diartikan
sebagai jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial
berdasarkan jenis kelamin. Sementara Fakih (2008: 8) mendefinisikan gender sebagai
suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi
secara sosial dan kultural. Istilah gender dibedakan dari istilah seks. Oakley, ahli
sosiologi Inggris, merupakan orang yang mula-mula memberikan pembedaan dua

istilah itu (Saptari dan Halzner, 1997: 88).

gender adalah cara pandang atau persepsi manusia terhadap perempuan atau
laki-laki yang bukan didasarkan pada perbedaan jenis kelamin secara kodrati biologis.
Gender dalam segala aspek kehidupan manusia mengkreasikan perbedaan antara
perempuan dan laki-laki termasuk kreasi social kedudukan perempuan yang lebih
rendah dari pada laki-laki. Misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut,
cantik, emosional, atau keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan,
perkasa. Ciri dari sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang dapat dipertukarkan.
Artinya ada laki-laki yang emosional, lemah lembut, keibuan, sementara juga ada
perempuan yang kuat, rasional dan perkasa ( Hadiati, 2010 : 15). Dari berbagai
pendapat di atas peneliti menyimpuilkan bahwa istilah gender merujuk pada nilai-nilai
sosial yang berlaku di masyarakat berdasarkan jenis kelamin. Nilai-nilai tersebut
dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan dapat dipertukarkan. Itu
terjadi karena gender tidak melekat pada jenis kelamin tetapi pada

pelabelan masyarakat..

B. Konsep Gender dan Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Agama


Gender adalah konsep atau rancangan nilai yang mengacu pada sistem
hubungan sosial yang membadakan peran perempuan dan laki-laki di karenakan
perbedaan biologis secara kodrti, yang di lakukan masyarakat menjadi pemikiran
melekat dan menjadi sebuah hebit (kebiasaan). Sehingga muncul anggapan bahwa

3
seluruh pekerjaan domistik di rumah hanya untuk perempuan sedangkan laki-laki
tugasnya hanya bekerja mencari nafkah. H. T. Wilson dalam Sex and Gender
mengartikan gender sebagai suatu dasar untuk menentukan pengaruh faktor budaya
dan kehidupan kolektif dalam membedakan laki-laki dan perempuan. Agak sejalan
dengan pendapat yang dikutip Showalter yang mengartikan gender lebih dari sekedar
pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial budaya, tetapi
menekankan gender sebagai konsep analisa yang kita dapat menggunakannya untuk
menjelaskan sesuatu (Gender is an analityc concept whose meanings we work to
elucidate, and a subject matter we proceed to study as we try to define it). (Wilson,
1989:2)
Agama adalah sebuah pegangan hidup bagi orang yang beriman yang paling
fundamental. Pengaruhnya berfungsi terhadap struktur sosial masyarakat. Agama
dijadikan alat legitimasi terhadap struktur sosial yang hanya berlaku dalam
lingkungan masyarakat tersebut. Termasuk stuktur sosial yang melahirkan ketidak
adilan terhadap perempuan adalah salah satunya. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran
agama sangat berprngaruh karena pola teks-teks tafsir yang di dukung oleh legitimasi
theologis (pembenaran ajaran agama) sehingga dapat di pastikan bahwa tradisi yang
muncul di dalam masyarakat adalah budaya patriarkhi, dan menjadi dogma yang di
anut dan di ikuti oleh masyarakat secara turun temurun. Sehingga menjadikan
perempuan sebagai objek yang terdiskriminasi bahkan tereksploitasi secara politik,
budaya, sosial maupun ekonomi.
Menurut sebagian besar tradisi agama, perempuan diberi peran sekunder dan
subordinat. Tetapi dalam tiga dasawarsa terakhir sebagian besar tradisi agama
menarik sarjana feminis yang berpendapat bahwa bukan teks agama yang menjadi
sebab masalah melainkan penafsirannya. Kaum feminis Kristen, Yahudi dan Islam
meneliti kembali ayat suci mereka dan tiba pada kesimpulan bahwa agamanya
menawarkan kemungkinan pembebasan dan perbaikan dalam posisi perempuan.
Tetapi tradisi dan sejarah telah menumbangkan potensi ini dan menggunakan agama
untuk menekan perempuan. Dengan adanya ajaran agama Islam, posisi perempuan
secara radikal terdefinisikan kembali. Islam melarang praktek penguburan bayi
wanita dan memperbaiki hak-hak kelahiran wanita. Keadilan menurut Islam adalah
terpenuhinya hak bagi yang memiliki secara sah, yang jika dilihat dari sudut pandang
orang lain adalah kewajiban. Oleh karena itu, siapapun yang lebih banyak melakukan

4
kewajiban atau yang memikul kewajiban lebih besar, dialah yang memiliki hak
dibanding yang lain.
Berikut kesetaraan gnder dalam pandangan beberapa agama:
a. Islam
Islam mengajarkan konsep kesetaraan di mata Tuhan antara perempuan dan
pria dalam hal iman dan amal kebaikan. Namun, dalam praktiknya, terdapat
variasi dalam implementasi kesetaraan gender, terutama dalam masalah warisan,
hukum keluarga, dan peran gender dalam masyarakat. Beberapa penulis Muslim
dan aktivis telah berusaha untuk mengartikulasikan konsep kesetaraan gender
dalam konteks Islam.
b. Kristen
Dalam Kekristenan, terdapat beragam interpretasi mengenai peran gender.
Beberapa kelompok Kristen mendorong kesetaraan gender dan penunjukan
perempuan sebagai pemimpin gereja, sementara kelompok lain mempertahankan
pandangan tradisional.Beberapa teologi Kristen menekankan kesetaraan dalam
pandangan agama, dengan mengutip ayat-ayat seperti "Tidak ada lagi perbedaan
antara Yahudi dan Yunani, antara hamba dan orang merdeka, antara laki-laki dan
perempuan, karena kamu sekalian adalah satu dalam Kristus Yesus"
c. Hindu
Hinduisme memiliki beragam tradisi dan ajaran yang berhubungan dengan
peran gender. Beberapa sekte Hindu menekankan kesetaraan gender, sementara
yang lain mungkin memiliki pandangan yang lebih tradisional.Sejumlah tokoh
Hindu seperti Swami Vivekananda dan Sarojini Naidu telah mendukun kesetaraan
gender dalam konteks agama Hindu.

d. Buddha
Buddhisme memiliki ajaran dasar tentang kesetaraan semua makhluk,
tetapi dalam beberapa tradisi Buddha, terdapat perbedaan dalam praktik
keagamaan dan peran gender dalam biara.Dalam beberapa kasus, perempuan
telah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan akses ke pendidikan dan peran
dalam komunitas Buddha.

5
C. Pengaruh Pandangan Agama Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Masyarakat
Pengaruh pandangan agama terhadap kesetaraan gender dalam masyarakat
adalah sebuah aspek yang sangat penting dalam pemahaman peran agama dalam
membentuk norma dan nilai-nilai sosial seputar gender. Agama memiliki dampak
yang signifikan dalam membentuk cara individu dan masyarakat memandang peran
gender dan hak-hak perempuan serta pria. Berikut adalah beberapa pengaruh yang
dapat diidentifikasi:

a. Norma-norma Sosial dan Budaya


Pandangan agama seringkali menjadi sumber utama norma sosial dan
budaya dalam masyarakat. Agama dapat mempromosikan norma-norma yang
mendukung kesetaraan gender atau sebaliknya. Misalnya, ajaran-ajaran dalam
agama yang mendorong nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan, dan
penghormatan terhadap semua makhluk Tuhan dapat mendukung kesetaraan
gender.
b. Peran Gender dalam Keluarga
Agama dapat memengaruhi peran gender dalam keluarga. Beberapa agama
mungkin mendorong pandangan tradisional tentang peran perempuan dan pria
dalam keluarga, sementara yang lain dapat mendorong konsep kesetaraan dalam
hal pembagian tugas dan tanggung jawab.
c. Hukum Keluarga
Agama juga memainkan peran penting dalam pembentukan hukum
keluarga. Di beberapa negara, hukum keluarga didasarkan pada hukum agama
tertentu. Ini dapat memengaruhi hak-hak perempuan dalam hal perceraian,
warisan, dan pernikahan.
d. Kepemimpinan dalam Agama
Bagaimana agama mengatur peran perempuan dalam kepemimpinan gereja atau
komunitas agama juga merupakan aspek yang signifikan. Beberapa agama
memiliki pandangan inklusif tentang kepemimpinan perempuan, sementara yang
lain masih menerapkan pandangan tradisional yang membatasi peran perempuan
dalam kepemimpinan agama.
e. Norma Perilaku Seksual
Agama juga dapat memengaruhi norma-norma perilaku seksual dan
kontrol terhadap tubuh perempuan dan pria. Beberapa agama mengatur aturan

6
tentang pernikahan, kontrasepsi, dan aborsi, yang dapat mempengaruhi hak-hak
perempuan dalam mengambil keputusan tentang tubuh mereka.
f. Peran dalam Pendidikan
Agama juga dapat memengaruhi akses dan jenis pendidikan yang tersedia
bagi perempuan dan pria. Beberapa agama mungkin mendorong pendidikan yang
mendukung kesetaraan gender, sementara yang lain mungkin memiliki
pandangan yang lebih tradisional tentang pendidikan perempuan dan pria.

D. Peran Agama Dalam mendorong Kesetaraan Gender


Pemahaman yang mendalam tentang konsep gender dalam konteks agama
sangat penting karena hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih inklusif dan adil terhadap peran gender serta mendorong
kesetaraan gender. Dengan memahami konsep gender dalam agama, masyarakat
dapat menghormati nilai-nilai agama mereka sambil juga memastikan bahwa prinsip
kesetaraan dihormati dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman tentang konsep gender dalam konteks agama merupakan hal yang
penting karena agama sering kali memainkan peran yang signifikan dalam
membentuk pandangan masyarakat terhadap peran gender dan kesetaraan gender.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk memahami konsep gender
dalam konteks agama:
a. Penghormatan terhadap Nilai-Nilai Agama
Memahami konsep gender dalam agama memungkinkan individu untuk
menghormati nilai-nilai agama mereka sambil juga mendorong kesetaraan gender.
Ini membantu masyarakat untuk tetap berada dalam kerangka kerja ajaran agama
mereka sambil memastikan bahwa nilai-nilai kesetaraan dihormati dan
diterapkan.
b. Penghapusan Stereotip Gender yang Merugikan
Pemahaman yang mendalam tentang konsep gender dalam agama dapat
membantu menghilangkan stereotip dan prasangka yang merugikan terhadap
peran gender tertentu. Ini membuka jalan bagi pengembangan masyarakat yang
lebih inklusif dan adil bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin atau
identitas gender mereka.
c. Peningkatan Kesadaran Masyarakat

7
Memahami konsep gender dalam agama dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap isu-isu kesetaraan gender dan memberdayakan individu
untuk berperan aktif dalam memerangi diskriminasi gender yang mungkin ada
dalam konteks agama mereka.

d. Pembentukan Pemahaman yang Lebih Toleran


Pemahaman yang baik tentang konsep gender dalam agama dapat
membantu mempromosikan sikap yang lebih toleran terhadap perbedaan gender.
Hal ini dapat mengurangi ketegangan sosial dan budaya yang terkait dengan
peran gender dan membawa perubahan positif dalam masyarakat.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesetaraan gender dalam pandangan agama adalah sebuah topik yang kompleks
dan sering kali kontroversial. Berbagai agama di seluruh dunia memiliki ajaran yang
dapat mendukung kesetaraan gender, tetapi implementasi dan interpretasi ajaran tersebut
dapat bervariasi luas. Agama-agama seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha
menawarkan berbagai pandangan mengenai peran gender, kepemimpinan, dan hak-hak
perempuan dan pria.

Dalam beberapa kasus, agama telah menjadi sumber inspirasi untuk gerakan
kesetaraan gender dan hak-hak perempuan, serta membantu mengatasi ketidaksetaraan
gender dalam masyarakat. Di sisi lain, agama juga dapat digunakan untuk membenarkan
ketidaksetaraan gender dan diskriminasi. Interpretasi yang tepat dan pemahaman
mendalam tentang ajaran agama serta pengaruh sosial dan budaya yang membentuk
pandangan masyarakat terhadap kesetaraan gender sangat penting.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wilson, H.T. 1989, Sex and Gender, Making Cultural Sense of Civilization, Leiden, New
York, Kobenhavn, Koln: EJ. Brill.

Kuntowijoyo. 2008. "Filsafat Islam: Sebuah Pemikiran Pendekatan Kultural." Gramedia


Pustaka Utama.

Warliah, Wiwin. 2017. “PENDIDIKAN BERBASIS GENDER AWARENESS; STRATEGI


MEMINIMALISIR BIAS GENDER DI PONDOK PESANTREN.” Jurnal Islam
Nusantara 1 (2).

Taufik, Favian Rizky. 2020. “Analisis Gender Terhadap Ilustrasi Teks Dan Ilustrasi Gambar
Dalam Buku Pelajaran Bidang Studi Akidah Akhlak MTS Kelas IX.Penerbit
Kementerian Agama Tahun 2016.” Sunan Ampel State Islamic University

Anda mungkin juga menyukai