KEBUTUHAN SEKSUAL
Keperawatan Gerontik
D III KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.
kesehatan
5. Ibu Rika Maya Sari, M.Kes Dosen Mata Kuliah Keperawatan Anak.
pada materi maupun teknis penulisan materi. Untuk itu kritik dan saran
i
yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan, demi
Ponorogo, 17 September
2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Definisi Seksualitas adalah ekspresi fisiologis dan psikologis dari
dan memiliki implikasi tentang arti total sebagai pria atau wanita.
dan hubungan interpersonal. Hal ini termasuk persepsi diri, harga diri,
sejarah pribadi, kepribadian, konsep cinta dan keintiman, citra tubuh, dll.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi seksualitas dan perubahan autonomik genetalia pada lansia
1
C. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang seksualitas dan perubahan autonomik genetalia
proses menua
pada lansia
2
BAB II
PEMBAHASAN
dan memiliki implikasi tentang arti total sebagai pria atau wanita.
dan hubungan interpersonal. Hal ini termasuk persepsi diri, harga diri,
sejarah pribadi, kepribadian, konsep cinta dan keintiman, citra tubuh, dll.
pada lanjut usia, yaitu meliputi perubahan dalam hal sebagai berikut :
Usia
3
normal dari penuaan, keinginan seksualitas dan aktivitas seksual terus
penurunan aktivitas seksual dengan usia, terutama pada lanjut usia wanita.
fungsi seksualitas.
pasangan (60%), usia (32%) dan kurangnya hasrat atau keinginan (24%).
Pada lanjut usia pria, kegagalan ereksi sejauh ini merupakan masalah
yang paling sering ditemui, sedangkan masalah utama pada lanjut usia
4
sakit, fisik sakit, dan obat-obatan dan alkohol, dan kategori tujuh
lanjut usia disebabkan oleh faktor fisik dan psikis yang bergabung
seksual pada lanjut usia adalah penyakit arthritis (49%), hipertensi (40%)
1. WANITA
- Vagina
5
berfungsi. Mukosa genitalia menipis begitu pula jaringan sub-
eksterna.
- Uterus
jaringan.
- Ovarium
menjadi rata lagi seperti anak oleh karena tidak terdapat folikel.
6
Keadaan ini disebabkan oleh karena atrofi hanya mem¬pengaruhi
klimakterik.
2. PRIA
- Prostat
itu terdapat efek dinamik dari otot polos yang merupakan 40% dari
komponen kelenjar, kapsul dan leher kantong kemih, otot polos ini
pada 60% pria berusia 60 tahun, 90% pada pria berusia 85 tahun,
tetapi hanya 50% yang menjadi BPH Makroskopik dan dari itu
7
hanya 50% berkembang menjadi BPH klinik yang menimbulkan
problem medik.
- Testis
berat testis tetapi sel yang memproduksi dan memberi nutrisi (sel
PROSES MENUA
perubahan fisiologik yang terjadi pada aktivitas seksual pada usia lanjut
8
aspek vaskular, hormonal dan neurologiknya. Perubahan fisiologik
1. Fase desire
2. Fase arousal
lebih lambat.
berkurang.
9
b. Lansia pria kemampuan mengontrol ejakulasi membaik;
menurun.
- Penyebab iatrogenic
Gangguan hasrat
Tahap pemanas
Orgasme
Rasa nyeri
Sakit fisik
10
Gangguan yang tidak khusus
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
lansia
makin rontok, tulang makin rapuh, dsb. Secara umum kondisi fisik
berlipat ganda. Hal ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan
11
fungsi fisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat
kehidupan lansia agar dapat tetap menjaga kondisi fisik yang sehat, maka
psikologik maupun sosial, sehingga mau tidak mau harus ada usaha untuk
datang dari lingkungan dan hambatan internal yang terutama berasal dari
sosial ,yang menganggap bahwa aktivitas sosial tidak layak. Pada lansia
12
Andropause berasal dari kata “Andro = kejantanan” dan “pause =
ini.
Depresi
Kelelahan
Iritabilitas
Libido menurun
Sulit berkonsentrasi
13
Pelupa
Insomnia
c. Terapi
Berkeringat
Neuralgia
Kemurungan
Mudah curiga
Insomia
Tertekan
Kesepian
Tidak sabar
14
Syndrome Menopouse pada masa klimakterimum :
Perubahan kepribadian
Merasa tua
Mudah tersinggung
Mudah kaget
Ketakutan
Kesepian
Perubahan mental
15
Kurang mampu belajar yang baru
Berkurangnya kreatifitas
Gangguan mental
a. Definisi Menopause
fisiologi.
16
diasosiasikan dengan ketidakmenarikan dan kehilangan hasrat
dapat dilakukan
2) Pap smear
3) Perabaan payudara
merah
17
6) Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak, kopi
dan alkohol.
bahkan lebih besar pada pria yang lebih tua. Untuk timbul ereksi
18
membantu terjadinya ejakulasi. Dari gambaran tersebut dapat
progesteron.
19
F. PENATALAKSANAAN MASALAH SEKSUAL PADA LANSIA
1. Bimbingan psikososial
penyembuhan farmakologi.
2. Penyembuhan hormone
dan ejakulasi)
b. Oral phentholamin
LANSIA
Lansia pria
20
3. Berhenti Merokok
Lansia perempuan
sekali.
21
Banyak wanita di atas usia 60 tahun yang tetap aktif secara
sama sekali.
STRATEGI
1. Definisi
22
2. Jenis Terapi Modalitas
- Terapi individual
klien. Suatu hubungan yang terstruktur yang terjalin antara perawat dan
dengan model konsep yang lain yang memandang bahwa lanjut usia
23
murni adalah gangguan pada lanjut usia semata, tidak mempertimbangkan
- Terapi kognitif
- Terapi keluarga
Untuk itu sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga yang
- Terapi kelompok
- Terapi perilaku
24
Anggapan dasar dari terapi perilaku adalah kenyataan bahwa
sehat. Teknik dasar yang digunakan dalam terapi jenis ini adalah :
25
yang pasangan masa hari tua pada lansia
harmonis lansia karena
mengikuti
anak
Perasaan
tidak
nyaman,
takut
menyakiti
pasangan
26
Berdasarkan analisa SWOT tersebut diatas tampak beberapa garis besar
permasalahan para lanjut usia tentang gangguan seksualitas yaitu :
27
BAB III
A. PENGKAJIAN
Pengkajian terdiri dari data objektif dan data subjektif yang bersandar dari
dari keluhan pasien dan wawancara pasien atau keluarga pasien. Data
pasien.
a. Identitas Klien
Nama Klien
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Alamat
Pekerjaan
Pengetahuan seksual
Harapan
28
Suasana hati, tingkat energi
3. Pada lansia wanita terjadi penurunan tanus payudara, vagina kurang elastis,
penurunan lubrikasi vagina, dan ukuran vagina memendek, hal ini disebabkan
ereksi dan ejakulasi, testis menjadi kecil, stimulasi langsung mungkin diperlukan
5. Kebutuhan untuk hubungan intim dan rabaan sangat penting bagi lansia
ketidakmengertian.
29
8. Aktivitas seksual pada pasangan lansia bukanlah yang tak bermoral, tidak
PLISSIT, yaitu :
P : Permission (Mengijinkan)
Memberkan informasi pada klien dan pasangan terbatas untuk kebutuhan fungsi
seksual.
Memberikan saran khusus pada klien dan pasangan untuk dapat memfasilitasi
30
1. Disfungsi Seksual NOC : NIC :
Definisi : - Pemulihan dari 1. Bantu pasien
Kondisi ketika Penganiyaan: Seksual: mengekspresikan perubahan
individu mengalami Tingkat penyembuhan fungsi tubuh termasuk
perubahan fungsi cedera fisik dan organ seksual seiring
seksual selama fase psikolois akibat dengan bertambahnya usia
respons gairah seksual, eksploitasi atau 2. Diskusikan beberapa
rangsang seksual, dan/ penganiyaan seksual pilihan agar dicapai
atau orgasme, yang - Penuaan Fisik: kenyamanan
dipandang tidak Perubahan fisik normal 3. Berikan pendidikan
memuaskan, tidak ada yang terjadi seiring kesehatan tentang
penghargaan, atau proses penuaan normal penurunan fungsi seksual
tidak adekuat - Kendali Resiko:
Penyakit Menular
Seksual (PMS):
Tindakan pribadi untuk
mencegah, mengurangi,
atau menghilangkan
perilaku yang dapat
menyebabkan penyakit
menular seksual
- Fungsi Seksual:
Integrasi aspek fisik,
sosioemosi, dan
intelektual ekspresi di
performa seksual
- Identitas Seksual:
Pengenalan dan
penerimaan identitas
seksual pribadi
Kriteria hasil :
- Mengekspresikan
kenyamanan
- Mengeksresikan
kepercayaan diri
2. Gangguan Citra NOC: NIC:
Tubuh -Adaptasi dengan 1. Persiapkan pasien
Definisi: ketunadayaan fisik terhadap krisis
Konfusi pada - Citra tubuh perkembangan atau krisis
gambaran mental fisik - Penyesuaian situasional
diri seseorang psikososial 2. Tingkatkan presepsi
Harga diri untuk beradaptasi dengan
persepsi stressor,
Kriteria Hasil: perubahan, atau ancaman
- Gangguan citra tubuh yang menghambat
berkurang yang pemenuhan runtutan hidup
dibuktikan oeh selalu dan peran hidup
31
menunjukkan adaptasi 3. Analisis faktor resiko
dengan ketunadayaan potensial, menetapkan
fisik, penyesuaian risiko kesehatan, dan
psikososial: Perubahan memprioritaskan strategi
hidup, citra tubuh positif, menurunkan risiko untuk
tidak mengalami individu atau kelompok
keterlambatan dalam 4. Bantu pasien untuk
perkembangan anak, dan meningkatkan penilaian
harga diri positif personal terhadap harga diri
- Menunjukkan citra
tubuh, yang dibuktikan
oleh indikator
1. Kesesuiaian antara
realistastubuh, ideal
tubuh, dan perwujudan
tubuh
2. Kepuasan terhadap
penampilan dan fungsi
tubuh
3. Keinginan untuk
menyentuh bagian tubuh
yang mengalami
gangguan
3. Ketidakefektifan NOC: NIC:
pola seksualitas - Pemuliahn dari 1. Tingkatkan persepsi
Definisi: penganiyaan seksual sadar dan persepsi bawah
Ekspresi kekhawatiran - Citra tubuh sadar serta sikap pasien
tentang seksualitas -Maturasi fisik terhadap tubuhnya
individu - Penampilan peran 2. Bantu pasien
- Harga diri menyesuaikan diri denan
- Identitas seksual persepsi stresor, perubahan,
atau ancaman yang
menghambat pemenuhan
tuntutan hidup dan peran
3. Bantu pasien, orang
terdekat, atau keluarga
untuk meningkatkan
hubungan dengan
mengklarivfikasi dan
menambah perilaku peran
tertentu
4. Bantu pasien
meningkatkan penilaian
pribadi tentang harga diri
32
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seksualitas adalah ekspresi fisiologis dan psikologis dari perilaku
kontraktur ,Uretra mengalami atrofi ,di Ovarium ukuran sel telur mengecil
ukuran dan berat. Perubahan fisiologik pada lansia ditinjau dari 4 tahapan
B. SARAN
Perawat sebaiknya memberikan penyuluhan dan informasi tentang
33
DAFTAR PUSTAKA
https://library.uns.ac.id/perubahan-anatomik-organ-tubuh-pada-penuaan/
Rachmawati, april lia, dkk. 2015. Masalah seksual pada wanita. Makalah.
Universitas respati Indonesia, program pasca sarjana, ilmu kesehatan masyarakat.
https://www.academia.edu/28217956/MASALAH_SEKSUAL_PADA_LANSIA
_WANITA
34