Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN PEREMPUAN PEDAGANG SAYURAN DALAM MENINGKATKAN EKONOMI


KELUARGA
(Studi pada perempuan pedagang sayuran di pasar Baruga Kota Kendari)

Disusun oleh:
ANNISYA MAHARANI
C1B119034

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Telah di periksa dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan dihadapan panitia
ujian seminar proposal program studi sosiologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas
Halu Oleo

Judul : Peran Perempuan Pedagang Sayuran Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga


(Studi Pada Perempuan Pedagang Sayuran di Pasar Baruga Kota Kendari)

Nama : Annisya Maharani


Stambuk : C1B119034
Jurusan : Sosiologi

Kendari, Maret 2024

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui,

Ketua Jurusan Sosiologi Ketua Prodi Sosiologi

Sarmadan., S.Sos. M.Si Bakri Yusuf S.Sos.,M.Si


NIP.197211011999031003 NIP.1970111081996031002

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................4

2.1 Tinjauan Umum tentang Peran Prempuan....................................................4

2.1.1. Konsep Peran.......................................................................................4

2.1.2. Konsep Perempuan...............................................................................4

2.2.Ekonomi Keluarga........................................................................................6

2.2.1.Pengertian Ekonomi Keluarga..............................................................6

2.2.2.Standart Kecukupan Kebutuhan Ekonomi............................................7

2.2.3.Kedudukan Perempuan dalam Menafkahi Keluarga.............................7

2.3.Perempuan dalam Membantu Ekonomi Keluarga........................................9

2.3.1. Perempuan sebagai pedagang..............................................................9

2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................................10

2.3 Kerangka Pikir..............................................................................................12

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................15

ii
3.1 Lokasi Penelitian...........................................................................................15

3.2 Jenis Penelitian..............................................................................................15

3.3 Informan Penelitian.......................................................................................15

3.4 Jenis dan Sumber Data..................................................................................15

3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................................16

3.6 Teknik Analisis Data.....................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat. Keluarga
terbentuk dari satuan yang merupakan organisasi terbatas. Terbentuknya keluarga yaitu karena
adanya perkawinan dua individu yang berlainan jenis. Keluarga terdiri dari suami dab
istri,kemudian akan di susun oleh anggota lain yaitu anak. Seseorang yang belum berkeluarga
memiliki kedudukan dan fungsi sebagai anak. Namun, apabila seseorang tersebut telah
berkeluarga maka mereka memiliki hak dan kewajiban yang baru,yaitu hak dan kewajiban suami
dan istri.
Suami memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap keluarganya selain harus
menafkahi keluarganya seorang suami juga harus mampu menjadi seorang guru dalam rumah
tangganya baik guru untuk anak maupun istrinya. Di dalam kehidupan keluarga istri juga
memiliki peran penting,seorang istri berkewajiban untuk melayani suami dan anaknya dalam
semua aspek yang ada dalam kehidupan keluarganya. Kewajiban seorang istri tidak hanya
berbelanja,berdandan,memasak,mencuci,mengatur keuangan,melahirkan dan merawat anak.
Akan tetapi,seorang istri harus mempunyai peran yang lebih dominan dibanding peran seorang
suami.
Masyarakat yang melangkah maju ke zaman baru seperti zaman kita,antara lain
mengalami masa emansipasi,yaitu usaha melepaskan diri dari peran perempuan yang terbatas
dari system kekerabatan untuk mendapat status baru,sesuai dengan zaman baru dalam keluarga
dan dalam masyarakat besar.
Partisipasi perempuan dalam dunia kerja,telah memberikan kontribusi besar terhadap
kesejahteraan keluarga, khususnya di bidang ekonomi. Angka perempuan di indonesia dan juga
di Negara lain mash akan terus meningkat, karena beberapa faktor seperti meningkatnya
kesempatan belajar bagi kaum perempuan,keberhasilan program keluarga berencana,banyaknya
tempat penitipan anak dan kemajuan teknologi yang memungkinkan perempuan dapat
menghandle masalah keluarga dan masalah kerja sekaligus. Peningkatan partisipasi kerja
tersebut bukan hanya mempengaruhi kontelasi pasar kerja,akan tetapi juga mempengaruhi
kesejahteraan perempuan itu sendiri dan kesejahteraan keluarganya. Perempuan yang bekerja
akan menambah penghasilan keluarga yang secara otomatis mampu meningkatkan kualitas gizi
dan kesehatan seluruh anggota keluarga.
Keadaan yang demikian membuat para perempuan memiliki dua peran sekaligus, yaitu
peran domestik yang bertugas mengurus rumah tangga dan peran public yang bertugas di luar
rumah atau bekerja untuk mematuhi kebutuhan hidup seluruh keluarga. Bagi keluarga kelas
bawah keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat membantu. Di dalam keluarga perempuan
kehilangan otoritas terhadap laki-laki,dalam arti laki-laki yang memegang otoritas karena
keluarga membutuhkan seorang “pemimpin”. Otoritas ini meliputi kontrol atas sumber-sumber
ekonomi dan pembagian kerja secara seksual di dalam keluaraga yang menurunkan derajat
perempuan menjadi interior,anak buah,serta peran-peran sosial yang berdasarkan pada perbedaan
inheren dalam kemampuan dan moralitas sosial.

1
Mewujudkan sebuah hubungan rumah tangga yang rukun dan harmonis,sangat di
perlukan sikap saling pengertian,antara suami dan istri,yaitu haruslah memahami peran dan
fungsi masing-masing serta harus bisa saling melengkapi.
Hubungan suami dan istri adalah hubungan yang berdasarkan pada cinta dan kasih
sayang,bukan hubungan yang menindas dan tidak ada yang mendominasi. Istri juga memiliki hak
bermasyarakat dan aktivitas lain di luar kehidupan rumah tangganya. Hak untuk bermasyarakat
dan beraktivitas di ruang publik ini bukan serta merta istri lalai terhadap kebutuhan keluarganya.
Perlu diketahui bahwa hak istri beraktivitas di luar rumah memiliki kadar yang berbeda dengan
suami. Seorang suami sebagai kepala rumah tangga memiliki peran yang lebih besar dibanding
istri.
Memenuhi nafkah merupakan tugas dan tanggung jawab seorang suami dalam memenuhi
kebutuhan keluarga baik berupa makan,minum,pakaian,dan tempat tinggal. Pergulatan hidup di
zaman kapitalis ini memaksa kaum perempuan keluar dari rumahnya dan menepas tabir
kodratnya. Ada yang memang dengan terpaksa bekerja untuk menambah penghasilan keluarga
atau malah menjadi tulang punggung keluarga,atau sekedar menunjukkan eksitensi,yang terakhir
memahami bisa melakukan apa saja yang dilakukan pria,dalinya kesetaraan gender.
Saat ini,seluruh masyarakat mengalami dampak globalisasi,kebutuhan semakin
meningkat,taraf ekonomi kian merangkak naik dan semacamnya,sehingga penghasilan suami
terkadang tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga,kondisi inilah yang mendorong
istri untuk ikut serta dalam bekerja membantu suami untuk mendorong keluarga menggapai
kehidupan yang sejahtera.
Fenomena perempuan bekerja sebenarnya bukanlah hal yang baru di tengah masyarakat.
Dalam konteks Indonesia sebagai negara berkembang sebenarnya banyak perempuan yang
memiliki pekerjaan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangganya,entah dengan cara
mengelola sawahnya,berdagang di pasar, atau membuka usaha di rumah mereka atau usaha
lainnya.
Berdasarkan informasi dan penelitian awal penulis tentang perempuan yang ikut serta
dalam mencari nafkah,maka penulis menemukan tempat dimana banyak ditemukan perempuan
yang bekerja untuk membantu penghasilan suami yaitu di pasar Baruga Kota Kendari.Aktivitas
yang dilakukan para perempuan di Pasar Baruga Kota Kendari tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
mengenai “Peran Perempuan Pedagang Sayuran Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Di
Pasar Baruga Kota Kendari Studi Pada Perempuan Pedagang Sayuran Di Pasar Baruga Kota
Kendari”.

2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peran perempuan
pedagang sayuran dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Pasar Baruga Kota Kendari?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perempuan pedagang
sayuran dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Pasar Baruga Kota Kendari.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan sebagai pembanding antara teori yang didapat dari bangku
perkulihaan dengan fakta yang ada di lapangan.hasil penelittian ini dapat digunakan sebagai
bahan acuan di bidang penelitian sejenis.
1.4.2 Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi bagi perempuan yang ikut berperan
dalam meningkatkan ekonomi keluarga,sebagai bahan bacaan dan sekaligus sebagai literature
untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dan penelitian ini
dapat menambah wawasan yang lebih luas kepada pembaca terutama bagi pribadi penulis.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Peran Perempuan


2.1.1 Konsep Peran
Peran secara terminologi adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan di masyarakat. Dalam bahasa Inggris peran disebut dengan (role) yang
definisinya adalah (person’s task or duty inundertaking). Artinya “tugas atau kewajiban
seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan”. Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang
diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat.
Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto yaitu peran merupakan aspek dinamis
kedudukan (status), apabilaseseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan (Soekanto 2002:243). Sedangkan menurut
Peran merupakan suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus
bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya
(Ahmadi, 1982:74).
Menurut Koentjaraningrat (1981: 172) bahwa peranan adalah tingkah laku individu yang
menentukan suatu kedudukan tertentu Peranan seseorang dalam suatu konteks sosial sangat
ditentukan oleh keadaan kulturnya, yakni sejauh mana menjadi penopang suatu sistem sosial
tertentu memberikan ruang bagi setiap individu untuk melakukan ekspresi kebudayaannya.
Peranan yang melekat pada diri seseorang dibedakan melalui pergaulannya dalam masrayakat
Posisi seseorang dalam masyarakat dapat menunjukkan kedudukannya dalam masrakat. Peranan
lebih banyak menunjuk pada fungsi penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi seseorang
menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Sedangkan
(Windasai dkk, 2021 : 3) peran merupakan sikap atau tindakan seseorang yang berkedudukan
dalam masyarakat yang diharapkan oleh banyak orang atau lingkugannya.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peran adalah tindakan yang dilakukan
seseorang menyangkut pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi
maupun untuk diperdagangkan serta berpartisipasi di dalam sosial kemasyarakatan, seperti
gotong royong dalam menyelesaikan beragam pekerjaan yang menyangkut kepetingan bersama.

2.1.2 Konsep Perempuan


Secara etimologis memberikan pengertian perempuan dari kata empu yang memiliki arti
tuan, seseorang yang paling berkuasa. Dilihat dari factor biologis perempuan dapat di lihat dari
segi fisik dan psikis (Asnan, 2022 : 4). Sedangkan menurut (Nurlaila dkk, 2010 : 9) perempuan
berasal dari kata empuh istri raja masa lalu dalam bahasa melayu disebut "engkau empuan".

4
Perempuan berarti mahluk yang diempuhkan, yaitu di hargai, tidak lagi sederajat dengan pria,
tetapi tinggi kecuali bila pria itu sendiri adalah empua.
Perempuan adalah individu yang menarik dan unik, namun di balik kepribadiannya yang
unik, mereka menjalankan komitmen dan tanggung jawab keluarga. Dari hamil, menyusui,
mengasuh anak, dan melatih anak muda hingga menjadi dewasa dan mandiri. Pekerjaan dan
tanggung jawab perempuan selanjutnya yaitu melayani suaminya saat pulang kerja, mulai
dengan menyiapkan baju, peralatan mandi, makanan dan tidur sampai menyiapkan suasana yang
nyaman untuknya beristirahat. Selain itu, perempuan disibukkan dengan kegiatan rumah tangga
seperti menyiapkan dan membersihkan makanan, berbelanja dan memasak, serta membersihkan
dan merapikan rumah (Rianawati , 2017 : 199).
Menurut (Surbakti, 2020 : 3) bahwa peranan perempuan dalam keluarga sangat penting
oleh karena itu sesuai dengan kedudukan dan fungsinya, maka perempuan dalam keluarga
memiliki peran sebagai berikut:
1.Perempuan sebagai anggota keluarga
Dalam Islam terhormat Oleh kedudukan perempuan dalam keluarga sangat mulia dan
karena itu seorang perempuan harus dihormati dan dihargai Kedudukan dalam kelompok
keluarga menjadi tumpuan harapan dan rasa kasih sayang setiap anggota keluarga.
2. Perempuan sebagai ibu rumah tangga
Peranan perempuan sebagai ibu rumah tangga dalam keluarga sangat penting. karena
dalam keuarga perempuan menjadi pengurus rumah tangga dan menjamin kebersihan serta
kesehatan seluruh anggota keluarga serta dapat membimbing serta mendidik anak-anaknya.
3. Perempuan sebagai istri
Peranan perempuan sebagai istri yang mendampingi suami tidak kalah penting dengan
perannya sebagai ibu rumah tangga. Melaksanakan tugas sebagai istri tentu akan banyak
menemui bermacam-macam ujian demi untuk mendapatkan kesempurnaan dalam keluarga.
4. Perempuan sebagai pencari nafkah
Perempuan masuk dalam dunia kerja secara umum biasanya terdorong oleh keinginannya
untuk mencari nafkah karena tuntutan ekonomi keluarga yang terus meningkat dan tidak
seimbang dengan pendapatan yang diperoleh suami.Hal ini banyak terjadi di lapisan masyarakat
kelas bawah (Surbakti, 2020 : 3).
Peran perempuan di pedesaan dibagi dalam dua bagian yakni: (1) Sebagai istri atau ibu
rumah tangga yang tidak menghasilkan pendapatan secara langsung tetapi tidak memungkinkan
anggota keluarga lain melakukan pekerjaan mencari nafkah, (2) Membantu mencari nafkah
dalam kehidupan keluarga sehari-hari dimana biasanya perempuan di desa ataupun perantauan di
kota mendampingi suami bekerja untuk mencari nafkah (Siagian, 1984 : 15).
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perempuan merupakan bagian dari
anggota keluarga yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki serta

5
membantu dalam meningkatkan ekonomi keluarganya dengan tidak melupakan tugas dalam
rumah tangga. Adapaun hubungan dengan penelitian ini di pasar Baruga Kota Kendari
perempuan membantu mencari hasil tambahan penghasilan dengan cara menjual sayur-sayuran
untuk menambah penghasilan serta membantu suami,bekerja diluar rumah serta membangun
usaha kecil seperti usaha rumah makan dan membuka kios. Tetapi mereka tetap menjalankan
tugas dan kewajiban mereka sebagai anak, sebagai istri dan ibu rumah tangga.

2.2 Ekonomi keluarga


2.2.1 Pengertian ekonomi keluarga
Dalam menghadapi realita hidup yang penuh dengan tantangan seperti sekarang ini untuk
dapat memelihara dan meningkatkan taraf hidupnya, maka keluarga senantiasa mengembangkan
aspek-aspek ekonomi, sampai mencapai suatu tingkat kehidupan dalam tatanan yang lebih baik
dari sebelumnya yakni dengan pembagian tugas dan kerja, dalam hal ini termasuk pada penataan
ekonomi keluarga.
Ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan
upaya manusia secara perorangan atau pribadi, atau kelompok, keluarga, suku bangsa,
organisasi, negara,dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang dihadapkan pada sumber
daya pemuas yang terbatas.
Keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga
lainnya.Pendapat lain menyatakan bahwa keluarga adalah satu kesatuan kekerabatan yang juga
merupakan satuan tempat yang ditandai oleh adanya kerja sama ekonomi danmempunyai fungsi
untuk berkehidupan, bersosialisasi atau mendidik anak dan menolong serta melindungi yang
lemah khususnya merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia.
(Shinta Doriza., Mpd., M.S.E.,2015:1) mengemukakan “Ekonomi keluarga adalah salah
satu unit kajian ekonomi yang lebih besar semisal Perusahaan dan Negara. Ekonomi keluarga
membahas tentang bagaimana menghadapi masalah kelangkaan sumber daya untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan akan barang dan jasa, sehingga keluarga dituntut untuk mampu
menentukan pilihan berbagai macam kegiatan untuk mencapai tujuan”.
Goenawan sumodiningrat (dalam Bety Aryani 2017:27) mendefinisikan“ekonomi
keluarga sebagai segala kegiatan dan upaya masyarakat atau keluarga untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup (basic need) yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan”.
Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa Ekonomi Keluarga adalah ekonomi
yang dikembangkan dan di usahakan oleh suatu keluarga dengan upaya menumbuhkan minat dan
motivasi di bidang usaha dan tenaga terampilan.
Seperti halnya anggota keluarga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Bina
Sejahtera dimana para perempuan memiliki peranan untuk membantu meningkatkan ekonomi
keluarga dengan cara tergabung dan aktif dalam kegiatan yang ada pada Kelompok Wanita Tani

6
Bina Sejahtera seperti : simpan pinjam, budidaya jamur tiram dan pemanfaatan lahan pekarangan
sehingga dari kegiatan tersebut perekonomian keluarga menjadi meningkat.

2.2.2 Standar kecukupan kebutuhan ekonomi


Di antara permasalahan rumah tangga adalah ekonomi, tidak bisa dipungkiri ekonomi
merupakan faktor penting tegaknya keluarga untuk menuju keluarga yang sejahtera dan tentram.
Sekalipun ekonomi bukanlah segala-galanya, tetapi tanpa adanya faktor pendukung keuangan
yang memadai akan memunculkan banyak masalah.
Sedangkan menurut Yusuf Qordhawi ( dalam Bety Aryani 2017:28) standar kecukupan
kebutuhan ekonomi keluarga adalah :
a. Cukup makan dan memenuhi standar Gizi
b. Cukup air untuk memasak makanan, pengairan, membersih badan,bersuci, dan sebagainya
c. Cukup sandang yaitu tersedianya pakaian untuk menutup aurat,menjaga diri dari terik matahari
dan udara dingin serta agar bisa tampil lebih baik termasuk perlu memiliki pakaian yang bagus
untuk menghindari peristiwa tertentu.
d. Cukup papan yaitu tersedianya tempat tinggal yang layak untuk dihuni,luas dan lapang
terhindar dari kondisi alam, serta merdeka yaitu penghuni rumah tidak terlihat orang yang lewat.
e. Cukup uang untuk keperluan rumah tangga
f. Cukup uang untuk menuntut ilmu dan segala perlengkapannya
g. Cukup uang untuk pengobatan apabila sakit
h. Tabungan haji dan umroh.
Berdasarkan keterangan diatas, dapat dipahami bahwa standar kecukupan kebutuhan
ekonomi keluarga dapat di tandai dengan terpenuhinya kebutuhan hidup seperti: pangan,sandang,
papan dan kebutuhan untuk pendidikan.
Standar kecukupan kebutuhan ekonomi keluarga tersebut menentukan keberadaan materi
dalam jumlah yang cukup. Sebab dari keseluruhan parameter di atas, untuk kondisi saat ini
memerlukan biaya yang tidak sedikit.Kenyataan yang di hadapi adalah banyak keluarga yang
hidup dalam kondisi kekurangan, berbagai problem saling berhubungan yang tidak mudah
mendapatkan jalan keluarnya.

2.2.3 Kedudukan perempuan dalam menafkahi keluarga


Kedudukan perempuan dalam sebuah rumah tangga secara umum memiliki wewenang
dan tanggung jawab yang berbeda dari pria yang merupakan kepala rumah tangganya. Tugas-
tugas tersebut sesuai kapasitas yang dimiliki oleh perempuan. Di samping itu, perempuan dan

7
pria memiliki perbedaan tidak dalam segi postur, melainkan juga pada cara berpikirnya,
perempuan lebih cenderung pada perasaan sedangkan pria dominan pada rasional. Berkaitan
dengan perempuan, perempuan memiliki fungsi tambahan,bahkan mempunyai fungsi
majemuk,yaitu selain sebagai istri,ibu,anggota rumah tangga sumber daya manusia.
Dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan semakin meningkatnya kebutuhan
pokok keluarga, kedudukan perempuan disini bertambah seperti keikutsertaan istri membantu
suami memenuhi kebutuhan keluarga. Kedudukan perempuan (ibu rumah tangga) tidak berubah
tetapi bertambah dengan berdagang ikan dipasar. Perempuan diperbolehkan untuk memberi
nafkah kepada suami, anak, atau rumah tangganya dari hasil jerih payahnya, meskipun
menafkahi keluarga itu merupakan kewajiban mutlak bagi si suami, asal wanita tersebut rela
dalam hal ini.
Nafkah adalah pemberi kebutuhan pokok dalam hidup dari seorang suami kepada
istrinya. Dengan demikian, nafkah istri berarti pemberian yang wajib dilakukan oleh suami
kepada isterinya dalam masa perkawinannya. Tugas utama ibu rumah tangga adalah mengurus
rumah tangga dan keluarga. Bertanggung jawab atas kegiatan kebersihan dan kerapian di rumah.
Adapun kedudukan ibudi dalam keluarga anatar lain pendamping suami, penjaga harta benda
yang ada dirumahnya, pendidik untuk putra-putrinya, sebagai pengganti kedudukan ayah, bila
ayah tiada.
Kedudukan Ibu sangat penting dalam rumah tangga, kedudukan sebagai ibu rumah
tangga. Ibu juga mempunyai kewajiban membimbing dan mendidik anak-anak. Setiap hari, ibu
selalu menyediakan makanan bergizi agar seluruh anggota keluarga sehat. Ibu juga memasak dan
menyelesaikan tugas ibu rumah tangga yang lain. Namun jika ada pembantu rumah tangga, maka
tugas ibu terbantu. Meskipun tugas ibu banyak, ibu tidak pernah mengeluh, bahkan tetap penuh
dengan kasih sayang dan perhatian, Ibu tetap melaksanakan tugasnya dengan baik. Disampingitu,
ibu merupakan pendamping suami dikala suka maupun duka. Bagaimanapun keadaan suami, ibu
harus tetap mendampingi suami.Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita menghormati dan
menyayangi ibu dengan mengikuti nasihat dan perintahnya.
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa didalam keluarga seorang ayah mempunyai
kedudukan sebagai kepala keluarga. Kepala keluarga bertanggung jawab atas keselamatan dan
kesejahteraan anggota keluarganya. Tugas pokonya ayah adalah bekerja mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, disini ada juga ibu yang ikut bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup bersama. Dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan semamkin
meningkatnya kebutuhan pokok keluarga, kedudukan perempuan disini bertambah seperti
keikutsertaan ibumembantu suami memenuhi kebutuhan keluarga. Kedudukan perempuan (ibu
rumah tannga) tidak berubah tetapi bertambah dengan ikut bekerja membantu suami.
Sebenarnya suami yang berkewajiban memberi nafkah kepada keluarga atau rumah
tangganya. Wanita diperbolehkan untuk memberi nafkah kepada suami, anak, atau rumah
tangganya dari hasil jerih payahnya, meskipun manafkahi keluarga itu merupakan kewajiban
mutlak bagi si suami, asal wanita tersebut rela dalam hal ini. Meski perempuan pekerja itu
mempunyai peran membantu suami mencari nafkah, dalam wilayah domestik rumah tangga ibu

8
mempunyai peran dan tanggung jawab dalam menciptakan keluarga sakinah, dan ini
sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari peran dan tanggung jawab pria. Tidak dapat dikatakan
yang satu dominan dan lebih menentukan, sedang yang lain sekedar pelengkap, keduanya saling
melengkapi dan saling mendukung.
Tanggung jawab perempuan secara umum adalah menjadi istri dan ibu rumah tangga.
Tetapi bila ada perempuan yang bekerja mencari nafkah di luar rumah, bukan berarti ia lari dari
tanggung jawabnya. Perempuan yang bekerja pun masih merasa dirinya adalah seorang istri dan
ibu dari anak-anakanya. Semua yang lakukan itu demi keluarga. Pada dasarnya semua itu berat.
Karier juga berat karena semata-mata demi keluarga, menjadi ibu rumah tangga, tidak mau
meninggalkan rumah pun di rasa penting, antara pekerja dan mengendalikan rumah tangga itu
sama-sama pentingnya.
Bila seorang perempuan berkehendak untuk memainkan perannya di atas, maka yang
perlu diperhatikan adalah menyadarinya bahwa itu bukanlah hal yang mudah. Karena tugas
utama baginya adalah sebagai istri dan ibu. Istri yang baik dapat menjadi pendamping suami
yang berhasil, sedangkan ibu yang baik akan menghasilkan generasi yang handal untuk
keluarganya, bangsa, dan umat.
2.3 Perempuan dalam membantu ekonomi keluarga
2.3.1 Perempuan sebagai pedagang
Perempuan dan entrepreneurshiptidak dapat dipisahkan, mereka tidak dapat ditinggalkan
dari perputaran dan perkembangansuatuekonomi. Perempuan memiliki bakat dan kemampuan
alami untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses, sehingga menciptakan lebih banyak
lapangan kerja bagi orang lain. Dengan bakat wirausaha yang dimiliki menjadikan Wanita
memaikan peran penting untuk meningkatkan suatu Negara (Othman, 2015).Pedagang ialah
orang yang kehidupan sehari-harinya mencari uang dengan proses berdagang (penjual)
(Qodratilah, 2011). Dalam era yang modern ini konteks berdagang tidak hanya secara langsung
bertatap muka, tetapi juga dapat melalui online. Dalam pandangan lain pengertian pedagang
adalah orang atau badan yang melakukan aktivitas jual beli barang atau jasa di pasar
(perdagangan offline).
Tentunya sebagian besar perempuan yang bekerja di sektor perdagangan memiliki
motivasi yang kuat untuk bekerja. Ada dua faktor yang mendorong perempuan untuk terlibat
dalam kegiatan berdagang:
Faktor internal
1. Lingkungan keluarga
Lingkungan dalam bentuk dukungan peran dapat memengaruhi minat dalam
perdagangan. Hal ini biasanya orang tua, saudara kandung, kakek-nenek, paman, dan bibi yang
memiliki bisnis sendiri yang sukses. Keadaan ini seringkali menginspirasi anak-anak untuk
menjadi pedagang sejak dini.
2). Pendidikan

9
Keinginan untuk menggunakan pengetahuan yang diperoleh di sekolah, pembinaan di
lingkungan sekitar, bahkan ilmu langsung dari salah satu orang. Inilah salah satu faktor yang
mendorong perempuan untuk berdagang atau bekerja.
3) .Kebutuhan pengetahuan diri
Kebutuhan penguatan diri ini terkait dengan keinginan individu untuk pengembangan
diri,dan kepuasan diri dapat mengarahkan orang ke sana.
4). Kebutuhan mempertahankan diri
Kebutuhan tersebut berkaitan dengan pemeliharaan harga diri,seperti keinginan untuk
tidak dipermainkan, keinginan untuk menjaga muka atau mempertahankan kehormatan.
(Mudjianto & Wahid, 2006)
Faktor Eksternal
Keinginan perempuan untuk menjadi mandiri dan tidak terlalu bergantung kepadakepala
rumah tangga dalam hal keuangan menjadikan mereka melakukan usaha agar memperoleh
penghasilan yang nantinya akan digunakan untuk membantu kebutuhan keluarganya ataupun diri
sendiri.
Adapun faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perempuan bekerja diantaranya
yaitu:
1). Adanya desakan ekonomi dan keinginan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.
(Mudjianto & Wahid, 2006)
2). Penghasilan suami yang dirasa kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3). Jumlah tanggungan keluarga.
4). Adanya pengaruh lingkungan, teman dan dorongan darikeluarga dan suami.
5). Tempat kerja yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

2.4 Penelitian Terdahulu


1. Penelitian yang dilakukan oleh Nasrah mahasiswi jurusan Syariah/Ekonomi Islam di STAIN
Sultan Qaimuddin Kendari yang berjudul “Peran Ibu Rumah Tangga Pencari Kayu Bakar
dalam Menunjang Ekonomi Keluarga Muslim” pada tahun 2013. Skripsi tersebut menjelaskan
peran ibu rumah tangga di Desa Rumba-RumbaKecamatan Kolono melakukan peran ganda
yaitu sebagai ibu rumah tangga juga sebagai pekerja. Dengan mencari kayu bakar dapat
membantu suami mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup rumah tangga mereka
karena dengan cara inilah yang dapat mereka lakukan walaupun pekerjaan itu sulit bagi
mereka. Faktor-faktor yang mendorong ibu rumah tangga pencari kayu bakar Di desa Rumba-
Rumba Kecamatan Kolono karena didorong oleh tuntutan pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
dan kurangnya pendapatan suami, membiayai pendidikan anak mereka.

10
2. Penelitian Anisa Sujarwati yang berjudul “Peran Perempuan dalam Perekonomian Rumah
Tangga di Dusun Pantog Kulon, Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo”. Skripsi tersebut
menjelaskan peran perempuan di Dusun Pantog Kulon sebagai buruh pembuat gula merah
dapat membantu suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun penghasilan mereka
sangat kecil, namun mereka memiliki semangat yang besar. Sehingga mereka mampu mengisi
sektor-sektor penting dalam keluarganya.
3. Penelitian Arrie Stephanie yang berjudul “Strategi Nafkah Pedagang Perempuan di Sektor
Informal Perkotaan (Studi Kasus Pedagang Perempuan di Pasar Anyar Kota Bogor,
Propinsi Jawa Barat)”. Skripsi tersebut menjelaskan secara umum dinamika dan
mekanisme proses pencari nafkah yang dilakukan oleh pedagang perempuan di sektor
informal dan cara para pedagang membentuk strategi nafkah untuk mempertahankan rumah
tangganya. Menghadapi kondisi sektor informal dan kendalanya, perempuan memiliki
berbagai strategi tersendiri untuk menjaga kelangsungan usaha dan hidup rumah tangganya.
Strategi tersebut dibentuk dari pemanfaatan berbagai sumber modal yang mereka miliki dan
strategi tiap pedagang perempuan akan berbeda sesuai dengan kondisi sumber daya yang
dimiliki serta sejumlah kendala yang dihadapinya.
4. Penelitian Binti Khoiriyah yang berjudul “Peran Ibu Rumah Tangga dalam Pengembangan
Usaha Kecil (Studi Kasus Pedagang Kelontong di Pasar Pesantren Kota Kediri)”.
Menjelaskan kemampuan wanita yang secara kuantitatif melebihi separuh penduduk
Indonesia berpotensi untuk melakukan kegiatan yang produktif untuk membantu ekonomi
keluarga secara khusus dan ekonomi nasional secara umum, misalnya dengan membuka
usaha dagang kelontong, seperti peran ibu rumah tangga sebagai pedagang kelontong di
Pasar Pesantren Kota Kediri dalam pengembangan usaha kecildapat membantu ekonomi
keluarga secara khusus dan ekonomi nasional secara umum.
5. Penelitian Kholifahtus Sakdiyah yang berjudul ”Peran Ganda Buruh Perkebunan Perempuan
dalam Rumah Tangga (Studi Deskriptif di PerusahaanDaerah Perkebunan Sumber
tenggulun, Desa Manggisan,Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember)”. Skripsi tersebut
menjelaskan peran atau aktivitas perempuan Desa Manggisan adalah melakukan peran
domestik dan peran publik. Dalam hal ini, kondisi sosial ekonomi keluarga Desa Manggisan
yang mempengaruhi perempuan atau istri ikut bekerja dimana pendapatan suami rendah.
Hasil kelima penelitian di atas makayang menjadi pembeda antara penelitian peneliti
dengan kajian diatas yaitu peneliti ingin meneliti tentang bagaimana peran perempuan
pedagang sayuran dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Sedangkan jika dilihat dari
pembedanya penelitian terdahulu menggunakan jenis penelitian kuantitatif sedangkan dalam
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.

11
2.5 Kerangka Pikir

Perempuan Pedagang Sayur

Peran

Peran Perempuan Pedagang Sayur dalam


Meningkatkan Ekonomi Keluarga
1.Peran Ganda
- Menjadi ibu rumah tangga
- Membantu mencari nafkah
2. Berdagang

Meningkatkan Ekonomi Keluarga

12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilakukan di pasar Baruga Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Alasan penelitian menggambil lokasi penelitian tersebut karena disitu terdapat banyak pedagang
sayuran. Penepatan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa di lokasi tersebut banyak
terdapat peran perempuan pedagang sayuran. Alasan memilih lokasi ini karena adanya peran
perempuan pedagang sayuran. Selain itu dalam penelusuran sumber dilakukan dengan
mengunjungi Perpustakan Universitas Halu Oleo, Perpustakan FISIP Serta jurnal-jurnal dan E-
book dalam media online.
3.2 Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang menjadi titik fokus penelitian ini adalah jenis tentang
peran perempuan pedagang sayuran dalam meningkatkan ekonomi keluarga di pasar Baruga
Kota Kendari.
Ditinjau dari jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Adapun yang dimaksud penelitian kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk
menyelidiki, menggambarkan, menjelaskan, menemukan kualitas atau keistimewaan dari
pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan. Metode penelitian kualitatif ini digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah dan penelitiannya sendiri bertindak sebagai instrumen
kunci. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami objek secara mendalam, mengembangkan
konsep sensitivitas, menerangkan realitas dalam kerangka grounded theory, mengembangkan
pemahaman atas fenomena yang di hadapi seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain
sebagainya secara holistic melalui deskripsi dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Peribadi dan Anggraeni 2022).
3.3 Informan Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menetapkan untuk mengambil sebanyak 10 informan. Adapun
informan yang dimaksud adalah informan yang dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti
permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini,sehingga informan penelitian ini akan
menggunakan kunci ialah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang
diperlukan dalam penelitian. Informannya yaitu perempuan pedagang sayuran. Penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informan. Pemilihan informan
dengan teknik purposive sampling atau pemilihan secara sengaja memiliki beberapa
pertimbangan.
3.4 Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data

13
Data merupakan sumber informasi yang didapatkan oleh penulis melalui penelitian yang
dilakukan. Data yang diperoleh nantinya akan diolah sehingga menjadi informasi baru yang
dapat dimanfaatkan oleh pembacanya. Ada dua jenis data yaitu :
1. Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh disajikan dalam bentuk table dengan
menggunakan angka angka atau persentase.
2. Data kualitatif merupakan data yang akan dideskripsikan berdasarkan hasil observasi
wawancara penelitian.
Jika dilihat dari proses pengumpulannya, data diperoleh melalu dua sumber yaitu data
primer dan data sekunder. Berikut adalah penjabaran sumber data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari pengamatan langsung (observasi) dan wawancara
(interview).
2. Data sekunder yaitu data yang di peroleh dari sumber sumber tertulis maupun data-data yang
relevan dengan penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini metode pengumpulan data merupakan bagian yang sangat urgen dari
penelitian itu sendiri. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi adalah dimana peneliti ikut melibatkan diri dalam kehidupan subjek (orang yang
diteliti) tetapi tidak mempengaruhi kehidupan subjek.
2. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terhadap responden atau informan baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur guna
memperoleh informasi secara mendalam.
3.6 Teknik Analisa Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hal ini
disebabkan data yang diperoleh melalui penelitian ini adalah merupakan data kualitatif yang di
golongkan pada tipe deskriptif analisis yaitu pemaparan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebebnarnya secara ilmiah dan bersifat kualitatif. Adapaun langkah-
langkah dalam penelitian ini menurut (Nurdin dan Hartati 2019) yaitu meliputi:
1. Pengumpulan data (Data Collection), yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian dengan
menggunakan observasi, wawancara dengan menentukan strategi pengumpulan data dipandang
tetap dan untuk menentukan focus serta pendalam data pada proses pengumpulan data.
2. Reduksi data (Data Reduction), yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
ke hal-hal penting.

14
3. Penyajian data (Data Display), yaitu data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok
permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat
pola-pola hubungan satu dengan data lainnya.
4. Penyimpulan (Condusion Drawing), yaitu kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih
lanjut dari reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis
akan disimpulkan sementara. Kesimpulan yang diperoleh pada tahap awal biasanya kurang jelas,
tetapi pada tahap-tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang kuat.
Kesimpulan sementara perlu diverifikasi. Teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi
adalah triangulasi sumber data dan metode, diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota.
Kesimpulan akhir diperoleh berdasarkan kesimpulan sementara yang telah diverifikasi.

15

Anda mungkin juga menyukai