USULAN PENELITIAN
Oleh:
di antaranya sumber daya alam, bukan hanya sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui namun juga terdapat sumber daya alam terbarukan dan bahkan
beberapa sumber daya alam yang ada di Indonesia menjadi yang terbesar di
dunia. Sumber daya alam yang ada di Indonesia di antaranya adalah, minyak
bumi, gas alam, panas bumi, gelombang laut, minyak sawit, dan masih banyak
lagi. Hal ini membuat Indonesia disebut sebagai negara yang memiliki sumber
pertanian modern.
bertujuan agar para petani dapat terorganisir dengan baik dan memiliki wadah
Selain itu, pemerintah juga memiliki peran dalam memberikan bantuan berupa
dana kepada petani melalui Kelompok Tani sehingga para petani mempunyai
pupuk, obat tanaman, alat pertanian dan lain-lain. Selain itu, program
perempuan, khususnya bagi para ibu rumah tangga, dalam hal ini KWT
beberapa alasan bagi perempuan untuk bekerja di luar rumah, antara lain;
dan kelompok. KWT hadir untuk membantu merubah keadaan hidup banyak
rumah tangga yang dapat disebabkan penghasilan suami yang kurang mencukupi
hadapi keluarga, menutut peran aktif perempuan untuk tidak tergantung pada
tangga, perempuan juga merupakan pekerja yang mencari nafkah untuk memenuhi
ekonomi rumah tangga merupakan fenomena umum yang telah berlangsung sejak lama
dan mencakup seluruh sistem sosial ekonomi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa
perempuan tidak hanya berperan dalam sektor rumah tangga domestik, tetapi juga
berperan dalam sektor ekonomi dan publik. Dalam banyak literatur ditemukan bahwa
perempuan yang bekerja di sektor publik selalu dikaitkan dengan situasi ekonomi rumah
masyarakat yang sejahtera. Untuk itu tenaga kerja perempuan sangatlah diperlukan
dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan menjaga lingkungan
yang sehat serta produktif di dalam lingkungan pedesaan. Menurut Sajogyo, peranan
perempuan dalam kegiatan ekonomi dapat dilihat dari partisipasinya dalam kegiatan
kuat bagi perempuan untuk berkerja dalam menambah penghasilan tetapi bukan berati
Kelompok Wanita Tani merupakan kumpulan ibu-ibu, istri petani atau wanita
dan bekerjasama dalam meningkatkan produktivitas usaha tani, potensi anggota tani,
dan kesejahteraan anggotanya. KWT biasanya menempati di tingkatan dusun atau desa
yang memiliki potensi alam berupa lahan pertanian baik lahan kering atau lahan basah.
Keberadaan KWT dirasakan dapat menjadi motor penggerak dan penambahan wawasan
Selain itu KWT merupakan salah satu wadah perkumpulan yang efektif dan
produk tani yang mereka hasilkan dengan berbagai pengembangan atau inovasi yang
mereka dapatkan selama mengikuti pertemuan atau pelatihan diforum KWT. Keberadaan
KWT sangat diperlukan mengingat masih banyak dijumpainya petani yang menjual hasil
panen secara mentahan dengan harga yang murah, selain itu dikarenakan perlunya
menambah wawasan bagi para petani mengenai proses serta jenis-jenis tanaman yang
Tujuan dibentuknya kelompok wanita tani ini adalah membantu keluarga dalam
mengatasi kemiskinan, dengan adanya kelompok wanita tani ini diharapkan dapat
itu, melalui kelompok wanita tani juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan para perempuan dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Desa
PAMARICAN
tenaga kerja wanita tani memiliki peran dan potensi yang srategis dalam mendukung
dukungan dan juga hambatan. Kedua faktor ini dapat menentukan keberhasilan suatu
pemberdayaan. Ibu rumah tangga memiliki suami dan keluarga yang harus mereka urus,
ditambah lagi dengan adanya kelompok wanita tani yang dapat menambah kegiatan
mereka. Namun, berbagai dukungan yang terus saja mengalir tidak mematahkan
semangat mereka untuk terus melanjutkan kegiatan dari program tersebut. Bahkan, para
perempuan yang bukan termasuk anggota dari kelompok wanita tani ingin mengikuti
jejak para anggota yang telah bergabung. Melalui proses-proses yang mereka ikuti
tersebut seiring waktu dapat menciptakan dan membentuk sosok perempuan yang
mandiri serta kreatif dalam menghadapi dan mengelola permasalahan yang mereka
7
hadapi, Mereka menjadi lebih siap dan lebih terbuka akan saran-saran yang diberikan
berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial dan budaya. perempuan
masa kini (roesmidi dan riza, 2006: 110). faktor tersebutlah yang mendorong
perempuan untuk ikut serta mengambil alih tanggung jawab ekonomi keluarga.
antara laki-laki dan perempuan pada empat level yang berbeda, yakni keluarga,
masyarakat, pasar dan negara. konsep pemberdayaan dapat dipahami dalam dua
perbaikan akses dan kontrol terhadap beragam sumber daya seperti informasi,
penyuluhan, pendidikan, kredit, peluang kerja, dan lain-lain. hal ini sangat
maupun tidak langsung akan berdampak pada pengurangan penduduk miskin dan
sumber daya manusia tani khususnya bagi wanita serta organisasi tani yang ada
dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya perempuan dapat berperan aktif
pertanian yang terfokus pada peran perempuan merupakan suatu upaya agar kaum
fungsi agar sistem tersebut berjalan. tugas tersebut berkaitan dengan pencapaian
dan lingkungan sosial yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera. keluarga
ayat 15 bahwa kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan
mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam
dorongan yang kuat bagi perempuan untuk berkerja dalam menambah penghasilan
tetapi bukan berati menggantikan peran laki-laki yang menafkahi keluarga. salah
bidang pertanian yaitu kelompok wanita tani (kwt). kelompok wanita tani
tani (kwt) dengan jumlah 10 kwt, yang paling tertua yaitu kelompok wanita
tani (kwt) indah lestari yang berada di samping kantor desa cibiru wetan,
beranggotakan masyarakat dan ibu-ibu kader pkk atau kader desa yang
merangkap menjadi pengelola atau pengurus dari kwt yang berada di desa
cibiru wetan.
11
bidang pertanian dan turut menciptakan kondisi masyarakat yang berdaya dalam
garden. jenis tanamannya pun beragam seperti berbagai macam sayuran dan
buah-buahan.
dengan adanya kelompok wanita tani indah lestari menjadi salah satu
solusi bagi kaum perempuan khusunya dan bagi masyarakat setempat. karena
memberikan solusi yang murah dan fleksibel bagi masyarakat yang mengalami
sadar akan kebersihan lingkungan rumahnya dari sampah. manfaat lain dengan
adanya kelompok wanita tani ini juga sebagai wadah dalam upaya pelestarian
diharapkan dapat membantu perempuan ataupun ibu rumah tangga yang berada di
lingkungan desa cibiru wetan yang sebelumnya hanya ibu rumah tangga biasa
menjadi perempuan dan ibu rumah tangga yang bisa meningkatkan pendapatan
beranggotakan para petani. Meskipun tidak semua petani mengikuti kegiatan ini.
Ketua kelompok tani dipilih dari salah seorang petani yang dianggap telah
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang kegiatan pertanian. Ketua
kelompok wanita tani yang terpilih diharapkan dapat menjalankan berbagai tugas
usaha tani termasuk dalam hal ini, yaitu usaha pengolahan hasil pertanian. Usaha
penghasilan bagi keluarganya. Tohir (1983) mengatakan bahwa kerja sama antara
petani dan kelompok wanita tani ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Berkat
keaktifan kelompok wanita petani koperasi kredit dapat berkembang dengan baik
dan merekalah yang menentukan akan keperluan kredit untuk tata rumah tangga
keluarga maupun tata rumah tangga usaha tani. Food and Fertiliser Technology
mengakses masukan kegiatan ekonomi. Menurut Mosher (1966), salah satu syarat
wanita tani.
kwt
situasi sosial secara yang secara mendalam, dan menemukan pola dan teori.
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
15
jenis data yang sesuai di lapangan yaitu data primer yang diperoleh secara
dokumentasi dan data sekunder yang diperoleh dari objek peneliti yang berasal
jurnal, serta sumber-sumber ilmiah yang ada sehingga nantinya dapat memberikan
Pamarican
Moleong (2007: 12) menyebutkan bahwa “kata-kata atau Tindakan orang yang
diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama”.
Teknik ini merupakan strayegi atau cara yang diginakan oleh peneliti untuk
3.3.3 Observasi
3.3.5 Wawancara
Wawancara semi terstruktur, jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in-
depth interview, dimana pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta
pendapat dan ide-idenya. Menurut sugiyono (2015: 232).
3.3.6 Dokumentasi
Yaitu analisis data adalah proses mencari dan Menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan laparangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Dalam hal analisis data kualitatif, Creswell (2003) (dalam sugiyono, 2015:
368), menyatakan bahwa:
Yaitu proses analisis data kualitati bersifat induktif, analisis data bersifat
“bottom-up” (dari bawah ke atas). Data spesifik yang telah diidentifikasi
dikembangkan menjadi tema umum sehingga bermakna dan mudah dipahami.
Menurut Miles dan Humberman (1984) (dalam sugiyono, 2015: 369), analisis
data dalam penelitian kualitatif. Dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsing,
dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara,
peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban belum yang diwawancarai setelah dianalisis belum memuaskan, maka
penelitian akan melanjutkan pertanyaan sampai tahap tertentu, diperoleh data yang
dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984) mengemukakan bawha aktivitas
21
dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam data, yaitu
data reducation, data display, dan conclusion dwaring/verification.
Selanjutnya model analisis interaktif data Menurut Miles dan Huberman (1984)
(dalam sugiyono. 2015: 370-374) tersebut adalah sebagai berikut :
Data Colletion
Data Display
Data
Reduction
Conclusing:
Drawing/Verifyng
GAMBAR 3.3
KOMPONEN DALAM ANALISIS DATA (INTERATIVE MODEL)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara deatai dan rinci. Seperti yang telah dikemukakan, semakain
lama penelitian ke lapnagan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks,
dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal peting, dicari tema, dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk mengumpulkan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan. Reduksi data
merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta
22
kedalaman wawasan yang tinggi, bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan
reduksi dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang lebih ahli. Melalui
diskusi, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-
data yang memiliki nilai temuan, dan pengembangan teori yang signifikan.
berupa hubungan kausal, interaktif, dan hubungan structural (hubungan jalur, ada
variable intervening satu atau lebih).
a. Triangulasi Metode
Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan
cara yang berbeda. Teknik tahap ini dilakukan juka data atau informasi yang
diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya.
Teknik ini dilakukan dengan cara menggunkan lebih dari satu orang dalam
mengumpulkan analisis data. Teknik ini untuk memperkaya khasanahan
pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian. Namun orang
yang diajak untuk mengali data tersebut harus yang telah memiliki pengalaman
penelitian dan bebas dari konflik kepentigan agar tidak merugikan peneliti dan
melahirkan bias baru dari triangulasi.
dokumen tertulis, arsip, dokumen Sejarah, catatan resmi, atau tulisan pribadi dan
gambar atau foto. Masing- masing cara tersebut akan menghasilkan bukti atau data
yang berbeda, selanjutnya akan memberikan pandangan (insight) yang berbeda pula
mengenai fenomena yang diteliti.
d. Triangulasi Teori
Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis
statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori
yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau
kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori ini dapat meningkatkan
kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoritik
secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh.
waktu Penelitian adalah kapan saat peneliti ini mulai dilakukan, dari mulai
survey awal, penyusunan dan pengajuan judul penelitian, penentuan judul
penelitian, verifikasi judul penelitian pada lokasi penelitian, seminar proposal
penelitian, revisi penelitian, kegiatan penelitian, penyusunan skripsi, bimbingan
skripsi, penyelesaian skripsi, dan siding skripsi.
TABEL 3.2
2023 2024
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Observasi
Penyusunan dan
2 Pengajuan Judul
Penentuan Judul
3 Penelitian
Ferifikasi Judul ke
4 Lokasi Penelitian
Penyusunan Proposal
5 Penelitian
Bimbingan Proposal
6 Penelitian
Seminar Proposal
7 Penlielitian
Revisi Proposal
8 Penelitian
9 Kegiatan Penelitian
10 Menyusun Skripsi
11 Bimbingan Skripsi
Menyelesaikan
12 Skripsi
13 Sidang Skripsi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENDEKATAN MASALAH
tentang sebuah hasil penelitian sebelumnnya yang berkaitan dengan penelitian saat
ini, menghubungkan penelitian dengan literatur yang telah ada, dan mengisi
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik peneliti dan menarik peneliti
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Raden Intan Lampung Tahun , yang
berjudul “Peran Askowani Dalam Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui Home
Tengah”. Dalam fokus penelitian ini menjelaskan tentang Peranan Askowani dalam
Punggur Lampung Tengah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran yang
Jurnal Arviana Ahmad Evendi, yang berjudul “Peran Kelompok Wanita Tani
fokus penelitian ini menjelaskan tentang peran kelompok wanita tani dalam
membuat kripik pisang, yang hasil dari pembuatan kripik tersebut dijual dan
Jurnal Rindi Metalisa, yang berjudul “Peran Ketua Kelompok Wanita Tani
penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana peranan ketua kelompok wanita tani
peranan ketua kwt sebagai motivator dan fasilitator dalam memberikan kesadaran
Ekonomi Kreatif (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani (Kwt) Karanglo Makmur Di
Dusun Karanglo Desa Sukoharjo Kabupaten Sleman) ”20 Dalam fokus penelitian
Pada penelitian pertama, kedua dan ketiga menunjukan bahwa peranan yang
yang penulis teliti tentang Fungsi Kelompok Wanita Tani Merpati Dalam
Lampung Tengah yang menjelaskan fungsi pemberdayaan yang dilakukan kwt dan
merupakan sebuah proses ide, kebijakan, inovasi dalam sebuah tindakan aplikatif
30
implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement. Dalam kamus besar
Van Meter dan Van Horn secara definitif implementasi adalah tindakan-tindakan
atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan
dalam keputusan kebijakan.9 Tahapan demi tahapan yang dimulai dari perencanaan,
proses pelaksanaan sampai kepada evaluasi akan diteliti dan disajikan dalam
orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.
masyarakat adalah cara, proses, atau membuat, memberdayakan dari kata daya yaitu
kemampuan dalam melakukan sesuatu atau kemampuan dalam bertindak. Menurut Suharto,
(dalam wulandari, 2016: 58) mengatakan bahwa pemberdayaan adalah suatu cara yang
31
bisa mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.
dimiliki oleh suatu masyarakat sehingga mereka dapat mengaktualisasikan jati diri, hasrat
dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri
Sementara itu Mcardle (dalam Hikmat. 2013) memberi arti bahwa pemberdayaan
sebagai proses mengambil keputusan oleh orang-orang yang secara konsekuen melakukan
melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan, serta sumber
lainnya dalam rangkai mencapai tujuan mereka dan tidak bergantung pada pertolongan dari
hubungan eksternal.
upaya meningkatkan harkat lapisan masyarakat dalam pribadi seorang manusia. Upaya
yang ada serta menciptakan iklim atau suasana untuk berkembang. Kedua, memperkuat
Pemberdayaan menurut Suparjan dan Hempri (2003: hlm 43), menyebutkan bahwa
pemberdayaan pada hakekatnya mencakup dua arti yaitu to give or authority dan to give to
pengertian kedua, pembedayaan memiliki arti upaya untuk memberi kemampuan atau
keberdayaan.
kemampuan terhadap potensi yang dimiliki kaum perempuan agar dapat diaktualisasikan
secara optimal dalam prosesnya dan juga menempatkan perempuan sebagai manusia yang
serta kontrol terhadap sumber daya, politik, sosial, ekonomi, budaya, supaya perempuan
bisa mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri agar mampu berperan serta aktif
dalam berpartisipasi untuk memecahkan suatu masalah, yang nantinya mampu membangun
Menurut Hubeis (dalam Wildan. 2015, hlm 228) pemberdayaan perempuan adalah
“upaya memperbaiki status dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa, sama
pemberdayaan perempuan di Indonesia pada hakekatnya sudah dimulai sejak tahun 1978,
dalam perkembangannya upaya dalam kerangka pemberdayaan perempuan ini secara kasat
mata telah menghasilkan suatu proses peningkatan dalam berbagai hal. Seperti peningkatan
dalam kondisi, derajat serta kualitas hidup kaum perempuan di berbagai sektor strategis
Menurut Aida Vitayala, (2010, hlm 158) hakekat pemberdayaan perempuan adalah
ketahanan mental serta spiritual wanita sebagai bagian tak terpisahkan dari peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Sasarannya yaitu peningkatan pada kualitas perempuan dan
terciptanya iklim sosial budaya yang mensuport perempuan untuk mengembangkan diri
mendesak dikarenakan adanya kebutuhan sekarang (Anwar, 2007, hlm 103). Proses
Menurut Anwar (2007, hlm 107) pelatihan merupakan usaha berencana yang
berikut :
pelaksanaannya.
diperlukan.
pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap
Menurut kabeer dalam Mayoux menyatakan bahwa ada lima unsur utama yang
1. Kesejahteraan (Welfare). Aspek ini bisa dikatakan sebagai salah satu aspek yang penting
pada upaya peningkatan memberdayakan perempuan, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam
2. Akses (Acees). Akses merupakan kemampuan perempuan untu bisa mendapatkan hak,
akses terhadap sumber daya produktif seperti, kredit, tanah, pelatihan, fasilitas, tenaga kerja,
peran gender.
37
keterwakilan perempuan yang setara dalam strukutur pembuatan keputusan baik secara
formal maupun informal dan suara mereka dalam penformulasian kebijakan mempengaruhi
masyarakat mereka.
faktor produksi serta distribusi keuntungna supaya baik perempuan maupun laik-laki
tidak hanya merupakan rencana atau konsep, melainkan harus digunakan dengan baik dan
Menurut Nugroho (2008 hlm. 164) dalam Okta (2020 hlm. 16) tujuan dari
1. Menambah keahlian wanita untuk dapat mengaitkan diri dalam aktivitas pembangunan.
3. Menambah keahlian wanita dalam pengelolaan ukm serta industri besar untuk
4. Menambah kedudukan serta guna organisasi ataupun kelompok wanita di tingkatan lokal
selaku wadah buat pemberdayaan wanita lain. Program- program pemberdayaan wanita
menurut Nugroho (2008 hlm. 164) dalam Okta (2020 hlm. 16- 17) yakni sebagai
berikut:
38
keahlian wanita berfungsi selaku agar bisa secara aktif supaya bisa berfungsi selaku
pemberdayaan.
Menurut Katjasungkana dalam Riant Nugroho (Intan, 2021 hlm 22) terdapat 4
1. Akses, kesamaan dalam hak mengelola sumber daya yang aktif di lingkungannya.
4. Manfaat, lelaki dan perempuan harus bersama-sama dalam menikmati hasil pemanfaatan
meningkatnya pendapatan di tingkat bawah dan menurunnya jumlah penduduk yang berada
dalam garis kemiskinan, berkembangnya kapasitas yang bisa meningkatkan kegiatan sosial
pemberdayaan perempuan adalah dengan peran dari perempuan harus aktif dalam berbagai
macam kegiatan
39
Indikator Pemberdayaan Menurut Edi Suharto (2014, hlm 63) dalam bukunya
1. Kebebasan mobilitas, kemampuan seseorang untuk pergi keluar rumah atau wilayah
tempat tinggalnya, seperti ke pasar, pasilitas medis, bioskop, rumah ibadah, ke rumah
tetangga. Tingkat mobilitas ini dianggap tinggi jika individu mampu pergi sendirian.
2. Kemampuan untuk membeli komoditas kecil, yaitu kemampuan individu untuk mebeli
mampu melakukan kegiatan ini terutama jika ia dapat membuat keputusan sendiri tanpa
barang barang kebutuhan sekunder atau tersier, seperti lemari, tv, dan lain sebagainya.
Seperti halnya indikator diatas, maka poin tinggi diberikan terhadap individu yang dapat
5. Kebebasan relatif dari dominasi keluarga, yaitu individu tidak terikat atau tertekan akan
campur tangan keluarga lain, misalnya jika ada yang melarang mempunyai anak.
6. Kesadaran politik dan hukum, mengetahui nama salah seorang anggota pemerintahan
desa/ kelurahan, memiliki dan mengetahui pentingnya suratsurat administrasi seperti KTP,
7. Terlibat dalam kampanye serta protes-protes, seorang individu dianggap berdaya apabila
dia pernah terlibat dalam kampanye atau bersama orang lain melakukan protes, misalnya
Tujuan Pemberdayaan Menurut Edi Suharto (2014, hlm 60) menyatakan bahwa
kelompok masyarakat lemah yang belum berdaya baik karena kondisi internal seperti
persepsi mereka sendiri atau karena kondisi eksternal seperti ditindas oleh struktur sosial
yang tidak adil. Tujuan dari pemberdayaan yaitu untuk membentuk seseorang dan
masyarakat menjadi mandiri dalam hal berpikir, bertindak dan mengendalikan segala hal
yang dilakukan oleh mereka. Kemandirian ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan,
memutuskan dan melakukan sesuatu hal yang dipandang tepat untuk memcahkan suatu
dengan mengarahkan sumber daya yang lain yang sifatnya fisik material.
sesuatu wujud pembelajaran yang lebih baik. Perbaikan pembelajaran yang dicoba lewat
pemberdayaan tidak terbatas pada revisi modul, revisi tata cara, revisi yang menyangkut
tempat serta waktu, dan ikatan fasilitator serta penerima khasiat, namun yang lebih berarti
utama terpaut aksesibilitas dengan sumber data/ inovasi, sumber pembiayaan, penyediaan
3. Perbaikan Aksi (Better Action) Dengan berbekal revisi pembelajaran serta revisi
aksesibilitas dengan bermacam- macam sumber daya yang lebih baik, diharapkan hendak
kemitraan- usaha.
yang dicoba.
6. Perbaikan Pemasukan (Better Income) Dengan terbentuknya revisi bisnis yang dicoba,
8. Perbaikan Kehidupan (Better Living) Tingkatan pemasukan serta kondisi area yang
9. Perbaikan warga (Bette Community) Kondisi hidup yang lebih baik, yang terdukung
oleh area (raga serta sosial) yang lebih baik, diharapkan mampu terwujud kehidupan warga
sebagai aktor atau subjek yang kompeten serta mampu menjangkau sumber dan
kesempatan.
2. Masyarakat diharuskan melihat diri mereka sendiri sebagai agen penting agar bisa
melakukan perubahan.
keberagaman yang berasal dari faktor yang berada di situasi masalah tersebut.
seseorang.
6. Masyarakat harus ikut serya dalam pemberdayaan mereka sendiri: cara, tujaan, serta
parallel
Wanita tani merupakan istri peteni atau perempuan pedesaan yang memeliki wadah
tersebut dinamakan kelompok wanita tani. Kelompok wanita tani merupakan salah satu
bentuk kelembagaan petani yang para anggotanya terdiri dari para wanita-wanita yang
wanita yang berada disatu lingkungan yang sama. Kelempok wanita tani biasanya berisikan
dari wanita istri-istri petani yang ingin mempunyai kegiatan lain selain dalam mengurus
keperluan rumah tangga. Kegiatan yang dilakukan wanita tani ini berupa pemberdayaan
wanita tani yang berada dilingkungan sekitarnya yang salahsatunya bisa berupa
Kelompok Wanita Tani merupakan organisasi yang memiliki wadah kegiatan untuk
merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani yang anggotanya 20 berupa perempuan
yang berkecimpung dalam dunia pertanian, memiliki aktivitas dibidang pertanian yang
Kelompok Wanita Tani merupakan kumpulan istri petani yang menolong aktivitas
demikian kelompok perempuan tani ialah kelompok yang berkembang atas inisiatif serta
keinginan dan pemahaman warga sendiri guna turut berpartisipasi aktif tingkatkan,
Secara teoritis kelompok tani dimaksud selaku kumpulan petani yang terikat secara
informal atas dasar keserasian serta kepentingan bersama dalam usaha tani. Jumlah anggota
kelompok idealnya berkisar 20- 30 anggota yang disesuaikan dengan keadaan serta daerah
kerja kelompok tani tersebut. Anggota kelompok tani bisa berbentuk petani berusia, serta
pemuda, perempuan, serta laki- laki. Pada tingkatan desa umumnya sistem usaha tani
kumpulan isteri petani yang menunjang usaha pertanian, perikanan, serta kehutanan dalam
Kementerian Pertanian dalam Masithoh ( 2013: 3) dalam jurnal Anita (2020 hlm.
285) Kelompok Wanita Tani ialah kumpulan isteri petani ataupun perempuan tani yang
bersepakat membentuk sesuatu perkumpulan yang memiliki tujuan yang sama dalam
kelompok tani yang yang lain sebab Kelompok Wanita Tani ditunjukan buat bisa
menaikkan pemasukan keluarga dengan metode memiliki 21 sesuatu usaha produktif dalam
skala rumah tangga dengan menggunakan ataupun mencerna hasil- hasil pertanian yang
Nurmayasari serta Ilyas (2014: 31) dalam jurnal Anita (2020 hlm. 285) perempuan
bukan cuma berfungsi selaku ibu rumah tangga pada dunia pertanian, namun banyak
perempuan yang turut berfungsi ataupun berikan kontribusi pemasukan dalam keluarga
pada usaha yang diusahakan oleh keluarga mereka. Kelompok wanita tani merupakan
bagian yang penting dalam suatu lingkungan masyarakat yang memiliki peran yang sangat
1. Jelas Keanggotaanya
tujuan
kelompok wanita tani. (Adam, 2002 hlm 3) dalam Silvia (2017, hlm. 37)
1. Adanya kepentingan yang sama diantara para anggota kelompok wanita tani.
2. Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para anggota
3. Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakan para petani dan
5. Adanya motivasi yang diberikan oleh tokoh masyarakat setempat dalam menunjang
1. Kelompok sebagai kelas belajar Mengandung pengertian bahwa kelompok tani sebagai
media interaksi belajar antara para wanita, mereka dapat melakukan proses interaksi yang
kerjasama dalam kelompok itu sendiri melainkan keluar bahkan kerjasama dengan
lingkungan melalui pelestarian lingkungan. Kerjasama ini sangat penting dibutuhkan untuk
3. Kelompok sebagai unit produksi Fungsi kelompok tani sebagai unit produksi, yang
memiliki arti mengolah sumber daya yang dijadikan barang dan jasa yang bisa
4. Kelompok sebagai kegiatan Orgnisasi bersama Dengan berkelompok maka para wanita
membagi pekerjaan dan mengkoordinasi pekerjaan dengan mereka mengikuti tata tertib
5. Kelompok sebagai kesatuan swadaya dan swadana Kelompok wanita tani adalah
kumpulan para wanita yang mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata, mempunyai
daya tahan dan struktur tertentu, bepartisipasi bersama dalam suatu kegiatan. Hal ini tidak
Gambar 2.1
kerangka Berfikir
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
PROSES PEMBERDAYAAN
PENGHAMBAT
DAFTAR PUSTAKA
Anita Pratiwi, Novita Tresiana dan Ita Prihantika, 2020, Pemberdayaan Perempuan
Melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (Krpl) Sebagai Upaya
Peningkatan Potensi Sumber Pangan.
Arini Mayanfa’uni, 2016, Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita
Tani Cempaka di RW 02 Kelurahan Petukangan Selatan
Abubakar, R dan K, Sobri. 2014. Buku Ajar Usahatani Agribisnis. Universitas
Muhammadiyah Palembang. Az Zahra Eka Pranidya 2022, Pemberdayaan Ibu
Rumah Tangga Melalui Kelompok Wanita Tani Suka Maju Dalam Upaya
Pengembangan Ekonomi Lokal Desa Mujur Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap
Badriyatul Musyaropah, 2018, Peran Kelompok Wanita Tani (Kwt) Bougenville
Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Didesa Mojopahit
Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah).
Devi Ulandari, 2022 Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Kelompok
Wanita Tani Di Desa Panincong Kabupaten Soppeng. Dodi Normansyah, Siti
Rochaeni Dan Armaeni Dwi Humaerah, 2014, Analisis Pendapatan Usahatani
Sayuran Di Kelompok Tani Jaya, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang,
Kabupaten Bogor.
Fadlika Kurniawan, 2018, Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (Kwt) “Hemara”
Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Hilmayatun,2021, Peran Kelompok
Wanita Tani “Karya Bunda” Dalam Pemberdayaan Ekonomi Ibu Rumah Tangga
(Studi Dusun Pedek Anyar Desa Kuripan Utara Kecamatan Kuripan Kabupaten
Lombok Barat).
Jatra Tirta, 2020. Peranan Kelompok Wanita Tani Terhadap Peningkatan
Pendapatan Anggota Kelompok Wanita Tani ( Studi Kasus : Desa Kebun Kelapa
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat ).