SUPARMAN
Email: suparmanpps25@gmail.com
Keyword Abstract
Perempuan di desa perangian bekerja sebagai tenaga kerja domestik tidak
Istri Petani, mendatangkan hasil secara langsung seperti menjaga anak, Dipihak lain sesuai
Peran Ganda. dengan perkembangan masyarakat khususnya pada bidang ekonomi, Nampak
dengan nyata peran Perempuan sebagai tenaga dibidang pencari nafkah yang
mendatangkan hasil secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penyebab perempuan buruh tani melakukan peran ganda adalah faktor intern yaitu
pendapatan suami tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari hari, ditambah dengan
pengeluaran dan jumlah tanggungan dalam keluarga, faktor ekstern yaitu
lingkungan sekitar yang berupa lahan pertanian yang banyak membutuhkan tenaga
buruh tani, pendidikan yang rendah tidak memiliki keterampilan yang memadai
sehingga tidak ada peluang untuk kerja lainya. Bentuk peran ganda yaitu sebagai
Ibu, merawat anak dan suami, sebagai istri, mendidik anak dan ekonomi. Dampak
peran ganda bagi keluarga yaitu kesulitan dalam menjalankan tugas domestiknya,
kurang optimalnya waktu yang dimiliki untuk membagi peran yang dijalankan,
Kelelahan beraktivitas dalam pekerjaannya secara profesional, dan terjadi
pengeluhan dirasakan oleh istri terhadap suami ketika mereka sudah lelah dalam
bekerja.
Farmer’s Wife, The type of this research is a study case with qualitative desrictive aproach. the
Multiple Roles. informant is chosen by purposive sampling technique, who as mother and farm
worker. The data is obtained by employing Observation, Interview, and
Documentation. The datais analysed by using descriptive qualitative analysis
technigue. The results of the research reveal that factors causingthe farmer’s wife to
do multiple roles arethe internal and external factors. The internal factors are the
husband’s income connot fulfill the daily needs, not to mention the number of
famillymembers. The external factors are the invorenment conditions of farming
fields which need lots of workers, low education and lack of adequate skills causing
no chance for others jobs. The forms of multiple roles as a mother are nurturing the
children and husband, and as a wife educating the children and helping family’s
economic matter. The impacts of multiple roles are difficulty in conducting her
domestic jobs, less time to distribute equal time with multiple roles carried out,
tiridness to conduct the job professionally, and complains to husband when she is
tired due to multiple roles.
## HowToCite##
Suparman (2017). Peran Ganda Istri Petani (Studi Kasus di Desa Perangian Kecamatan Baraka Kabupaten
Enrekang) . Edumaspul - Jurnal Pendidikan, 1(2), 104-114.
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 105
SUPARMAN
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 106
SUPARMAN
berkumpul untuk berbagi cerita suka posisi yang sama dalam pengambilan
maupun duka, suatu wadah tumpuhan keputusan serta berbagai aktivitas dalam
untuk melepas lelah dari semua aktifitas keluarga.
yang telah dikerjakan diluar rumah dan
sebagai tempat peristirahatan untuk 4. Peranan Perempuan Dalam
melepas kepenatan dari kesibukan kerja Kesejahteraan Rumah Tangga
baik dikantor maupun dipabrik yang telah
dilakukan seharian diluar rumah. Setiap Arti peran disni sudah jelas
anggota keluarga memiliki tanggung bahwasannya seorang yang memiliki
jawab masing-masing dan saling tugas yang sudah menjadi kewajibannya
memperkuat hubungan satu sama lain di untuk dijalankan yang sesuai dengan
dalam keluarga tersebut demi keutuhan perannya, namun ada pula seorang yang
dan keharmonisan keluarga. menjalankan dua peran sekaligus
walaupun itu sebenarnya bukan
3. Peran ganda istri kewajibannya. Peran ganda yang seperti
Peran ganda merupakan dua peran ini juga dijalankan oleh seorang
yang dijalankan oleh seorang saja dalam Perempuan yang sudah menikah dan
menjalankan suatu tugas yang memang memiliki suami, di dalam keluarganya dia
sudah menjadi hal yang dikerjakannya memiliki peran ganda sebagai seorang istri
(bekerja) dan juga salah satu peran itu atau ibu untuk suami sekaligus anak-
telah menjadi kodrat yang memang telah anaknya(ibu rumah tangga) dan juga
melekat dari dahulu pada diri dan sebagai seorang pekerja mencari nafkah
tanggung jawabnya (ibu rumah tangga) di tambahan (Perempuan karir) berbagai
dalam sebuah keluarga. Dalam keluarga macam pekerjaan dijalankannya untuk
konvensional, suami bertugas mencari membantu suaminya mencari nafkah
nafkah dan istri yang mengurus rumah tambahan untuk memenuhi kebutuhan
tangga. Tetapi kini, dengan tumbuhnya domestik keluarga maupun kebutuhan
kesempatan bagi Perempuan bersuami material yang dibutuhkan dalam keluarga.
untuk bekerja, pada pola kekeluargaan
segera berubah dan muncul apa yang Landasan Teori
disebut sebagai dualisme karir. Dualisme
(persamaan karir) karir terjadi bila suami Adapun teori teori yang membahas
maupun istri sama-sama bekerja dan mengenai peran ganda istri petani:
mengurus rumah tangga secara bersama
pula. Di dalam hubungannya dengan a. Teori Feminisme liberal
posisi masing-masing, setiap pasangan Konsep liberal tentang hakikat
suami istri memiliki cara yang berbeda di manusia yang mengatakan bahwa yang
dalam mengatur peranannya dalam membedakan manusia dari binatang
pekerjaan dan rumah tangga. Perempuan adalah kemampuan yang dimiliki oleh
yang bekerja secara part time umumnya manusia, seperti rasionalitas, yang
menganggap bahwa pekerjaan hanyalah mempunyai 2 aspek yaitu moralitas -
sekedar hobbi dan hanya menduduki pembuat keputusan yang otonom – dan
prioritas kedua dibawah kepentingan prudentialitas – pemenuh kebutuhan diri
keluarga. Tetapi dalam keluarga dualisme sendiri. Manusia, Perempuan dan pria,
karir egalitarian, suami istri bekerja tidak diciptakan sama dan mempunyai hak yang
hanya sekedar mencari nafkah tetapi juga sama, dan harus pula mempunyai
dalam persaingan untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk memajukan
dirinya. Asumsi dasar Feminisme liberal
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 107
SUPARMAN
adalah bahwa kebebasan (freedom) dan sesuatu kasus. (Sukmadinata, 2009: 77-
kesamaaan (equality) berakar pada 78).
rasionalitas dan pemisahan antara dunia Penelitian ini dilakukan di desa
privat dan publik. Dalam perangian yang difokuskan pada faktor,
memperjuangkan persoalan masyarakat, bentuk dan dampak peran ganda yang
menurut kerangka kerja feminis liberal, dilakukan oleh istri petani. Penentuan
tertuju pada “kesempatan yang sama dan informan mengguanakan teknik purposive
hak yang sama” bagi setiap individu, sampling (pengambilan data secara
termasuk di dalamnya kaum perempuan. sengaja berdasarkan karakteristik yaitu
Kesempatan dan hak yang sama antara umur, tingkat pendidikan, pembagian
laki-laki dan perempuan ini penting, kerja dan penghasilanya). Informan yang
sehingga tidak perlu pembedaan di maksud adalah : (1) perempuan yang
kesempatan menjadi buruh tani terdiri dari 10 orang
(2) suami dari istri yang menjadi buruh
b. Teori Fungsionalisme Struktural tani terdiri dari 2 oarang (3) pemerintah
setempat yaitu kepala desa perangian (4)
Oleh peneliti yang mengenai peran tokoh masyarakat dan agama. untuk
ganda istri dalam keluarga di kaji dengan mempermudah peneliti maka perlu
teori fungsinalisme structural ini yakni sekiranya mengklasifikasikan informan
setiap peran dari peran ganda istri ini yang ada. Adapun Tehnik pengumpulan
memilki fungsi yang berkaitan dengan data yang digunakan dalam penelitian ini
fungsi yang lainnya, baik pada istri adalah (1) Observasi, (2) Wawancara, dan
maupun pada suami. Bila dilihat fungsi (3) Dokumentasi.
manifesnya yakni: peran ganda istri dapat
membantu suami dalam membangun 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
perekonomian keluarga sedangkan fungsi
latennya yakni: ditakutkan terjadinya 4.1. Hasil Penelitain
ketidak adilan dalam pencarian
perekonomian dan terbengkalainya peran a. Kasus I : ibu Idak
istri sebagai ibu rumah tangga dalam hal
domestik. Pendidikan terakhir Idak adalah
sekolah dasar (SD), Sehari-hari Ibu Idak
3. METODE PENELITIAN bekerja sebagai buruh tani di desa
Jenis penelitian yang digunakan perangian, Ibu Idak mulai mempersiapkan
peneliti adalah penelitian kualitatif. diri dari jam 5 subuh untuk menjalankan
Adapun pendekatan yang digunakan aktivitas domestik setelah itu kemudian
dalam penelitian ini adalah pendekatan berangkat ke kebun untuk jadi buruh tani
Studi kasus (case study), Studi kasus (case mulai dari jam 07.30 sampai 16.00 wita .
study) merupakan suatu penelitian yang pendapatan yang diperoleh Ibu Idak
dilakukan terhadap satu kesatuan sistem. adalah Rp 60.000,-/hari. Pendapatan ini
Kesatuan ini dapat berupa program, menurut Ibu Idak cukup menjadi
kegiatan, peristiwa, atau sekelompok perekonomian rumah tangganya mereka
individu yang terikat oleh tempat, atau sudah mampu membiayai kehidupan
ikatan tertentu. Studi kasus ini merupakan keluarganya yang sudah bisa dibilang
metode untuk menghimpun dan udah senja, mulai dari kebutuhan sehari-
menganalisis data berkenaan dengan hari, membayar listrik dan tambahan
biaya pengobatan untuk suaminya yang
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 108
SUPARMAN
sedang sakit. Ibu Idak menjadi buruh tani masing-masing sangat membutuhkan
karena suaminya akhir-akhir ini sakit biaya yang tidak sedikit, Biaya/pengeluran
stroke ringan, kmudian dia juga tidak mau Ibu Mida setiap bulanya yaitu: biaya
menggantungkan drinya kepada anak- kebutuhan makan sehari-hari, biaya listrik,
anaknya katanya aku masih sanggup biaya sekolah anak dan biaya lain yang tak
untuk mencari makan sendiri dan terduga.
memenuhi kebutuhan kelarga, Ikut
sertanya Ibu Idak bekerja untuk c. Kasus III: ibu Mili
menambah perekonomian keluarga Ibu Mili, (36 tahun) hanya
berarti ia harus siap menjalankan peran mengecap pendidikan sampai sekolah
ganda, peran sebagai Ibu rumah tangga dasar (SD). Ia tidak melanjutkan kejenjang
dan sebagai pencari pendapatan berikut karna masalah biay, Sehari-hari
tambahan bagi rumah tangganya, alokasi Ibu Mili bekerja sebagagai penjual oalahan
yang dibutuhkan Ibu Idak untuk pekerjaan makanan kue dan bakso, ia mulai bagun
produktifnya sekitar 8 jam. untuk membuat kue sekitar jam 3 pagi
untuk mengejar target penjualan karna di
b. Kasus II : ibu Mida desa peragian orang sangat pagi-pagi
Ibu Mida, (47 tahun) hanya sekali untuk ke kebun makanya Ibu Mili
mengecap pendidikan sampai sekolah harus bagun pagi-pagi. Ibu Mili
dasar (SD), Sehari-hari Ibu Mida bekerja mengerjakan dari membuat adonan,
sebagai buruh tani di desa perangian, Ibu membentuk adonan, menggoreng dan
Mida mulai mempersiapkan diri dari jam 5 menjual.pendapatan yng diperoleh Ibu
subuh untuk menjalankan aktivitas Mili adalah Rp 2,000.000/ bulan.
domestik mulai dari kegiatan Pendapatan ini sangat membantu dalam
membersihkan rumah, memasak mencuci perekonomian rumah tangganya dan
dan mempersiapkan kebutuhan sekolah biaya sekolah anak-anaknya. Alokasi
anaknya, setelah itu kemudian berangkat waktu yang ia butuhkan untuk membuat
ke kebun untuk jadi buruh tani mulai dari adonan sampai menjualnya sekitar 4-5
jam 07.30 sampai 16.00 wita, Suami Ibu jam, Pasangan budik dan Mili memilikii 3
Mida bernama Mendak (52 tahun) dan orang anak, yang masing masing anak
hanya tamatan sekolah dasar (SD) bekerja masih sangat membutuhkan biaya yang
sebagai petani dan kadangkala juga sebagi banyak, anak pertama bernama pirman
buruh tani kalau tidak ada lagi yang masih duduk dibangku sekolah menegah
dikerjakan di kebun sendiri dan atas (SMA), jarak antara rumah dan
pengahasilanya sangat tidak menentu sekolah hampir 15 KM jadi harus
kadangkala ada untung kadangkala juga menggunakan kendaran, anak yang kedua
rugi dalam bertani, Pasangan Mendak dan bernama asis masih duduk dibangku
Mida memilikii 3 orang anak, yang masing sekolah dasar (SD) dan anak yang kitiga
masing anak masih sangat membutuhkan bernama perdi yang duduk juga di bangku
biaya yang tinggi. Anak pertama bernama sekolah dasar (SD), Biaya/pengeluran Ibu
misran sudah di jenjang perkuliahan Mili setiap bulanya yaitu: biaya kebutuhan
meskipun dibiayai oleh tantenya di kota makan sehari-hari, biaya listrik, biaya
pare-pare tapi mengenai kebutuhan sekolah anak dan biaya lain yang tak
seperti pakaian, dan peralatan kampusnya terduga.
masih dibiayai oleh Ibu Mida, anak kedua
bernama Adi ditingkat SMA dan anak ke
tiga bernama rani dibangku SD yang
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 109
SUPARMAN
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 110
SUPARMAN
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 111
SUPARMAN
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 112
SUPARMAN
merawat anak-anak mereka, rasa kurang yang memadai sehingga tidak ada
merawat seperti dalam hal mengajari peluang untuk kerja lainya.
anak ketika belajar, karena waktu untuk 2. Bentuk peran ganda yaitu sebagai Ibu,
mendidik anak-anak kurang begitu merawat anak dan suami, sebagai istri,
optimal. mendidik anak dan ekonomi.
3. Dampak peran ganda bagi keluarga
3. Kelelahan beraktivitas yaitu kesulitan dalam menjalankan
Kelelahan beraktivitas dalam tugas domestiknya, kurang optimalnya
pekerjaannya yang secara profesional, waktu yang dimiliki untuk membagi
yang mengakibatkan rasa emosi yang peran yang dijalankan, Kelelahan
kurang stabil muncul karena terlalu beraktivitas dalam pekerjaannya
kelelahan dalam pekerjaan yang bias secara profesional, dan terjadi
mengakibatkan sedikit menggangu kondisi pengeluhan dirasakan oleh istri
keluarga, karena waktu dengan keluarga terhadap suami ketika mereka sudah
hanya sedikit dan waktunya lebih banyak lelah dalam bekerja.
digunakan untuk bekerja.
5.2. Saran
4. Pengeluhan oleh istri
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
Terjadi pengeluhan yang dirasakan
lakukan, ada beberapa hal yang hendak
oleh istri terhadap suami ketika mereka
perlu dibenahi. Beberapa saran yang bisa
sudah lelah dalam bekerja, suaminya tidak
peneliti berikan yakni :
mau membantunya karena ada pula
1. Disarankan kepada pemerintah Kota
suami yang sedikit pasif dalam hal
Enrekang terkusus di Kacamatan
domestik seperti pada suami Ibu Tanti
Baraka agar memperhatikan kondisi
yang pasif dalam hal Domestik, yang tidak
Desa perangian terutama dalam segi
begitu aktif membantu istrinya dalam
kesehatan, dan kesejahtraan
menyelesaikan pekerjaan rumah.
masyarakat. Dengan memberikan
pelatihan dan keterampilan yang baik
5. PENUTUP
dan tepat meningkatkan kesejahtraan
5.1. Kesimpulan
dan kualitas mutu kesejahtraan
nasional.
Dari hasil analisa dari pembahasan
2. Kepada istri yang berperan ganda agar
pada bab-bab sebelumnya yang dilakukan
bisa membagi waktu untuk suami dan
dalam penelitian ini, maka dapat
anaknya, karena selain pekerjaan anak
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
dan suami juga penting untuk
1. Penyebab perempuan buruh tani
diperhatikan agar tetap terjalin
melakukan peran ganda adalah faktor
hubungan keluarga yang harmonis dan
intern yaitu pendapatan suami tidak
seimbang.
mencukupi kebutuhan hidup sehari
3. Kepada suami yang pasif tidak mau
hari, ditambah dengan pengeluaran
mengerti dan tidak mau membantu
dan jumlah tanggungan dalam
istrinya agar tidak hanya
keluarga, faktor ekstern yaitu
mengandalkan istri maupun
lingkungan sekitar yang berupa lahan
meremehkan terhadap istri yang telah
pertanian yang banyak membutuhkan
ikhlas membantu mencari nafkah.
tenaga buruh tani, pendidikan yang
4. Kepada Peneliti yang selanjutnya,
rendah tidak memiliki keterampilan
peniliti berharap kepada peneliti
berikutnya untuk bisa melanjutkan
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 113
SUPARMAN
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 114
SUPARMAN
[26] Ritonga. 1996. Fungsi Keluarga [32] Suyanto, Bagong & Dwi Narwoko.
dalam Meningkatkan Kualitas 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan
Sumber Daya Manusia Daerah Terapan. Jakarta: Kencana Prenada
Sumatera. Medan: Departemen Media Pressindo.
Pendidikan dan Kebudayaan [33] Sapari, Ratna & Briggitte Holzner.
Republik Indonesia. 1997. Perempuan Kerja dan
[27] Said Abdullah. 2014. Peran Ganda Perubahan Sosial. Jakarta: P. T
Istri Komunitas Petani Padi Di Desa Pustaka Utama Grafiti.
Laro Kecamatan Burau Kabupaten [34] Suhartono, Irawan. 2002 Metode
Luwu Timur. Skripsi. Tidak Penelitian Sosial. Bandung: Remaja
diterbitkan. Makassar: Universitas Rosdakarya.
Muhammadiyah Makassar. [35] Suyanto, Bagong &Sutinah. 2007.
[28] Salim, Agus. 2001. Teori dan Metode Penelitian Sosial. Jakarta:
Paradigma Penelitian Sosial. Kencana Prenada Group.
Yogyakarta: Tiara Wacana. [36] S Anshori, Dadang. 1997.
[29] Sajogyo, pudjiwati, Peranan Wanita Membincangkan Feminisme.
dalam Perkembangan Masyarakat Bandung: Pustaka Hidayah.
Desa, Rajawali, 1985, Jakarta. [37] Suyanto, B. & Sutinah. (Eds.), 2005.
[30] Singarimbun, M. 1982. Metode Metode Penelitian Sosial: Berbagai
Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Alternatif Pendekatan. Jakarta:
[31] Sugiyono. 2012. Metodologi Kencana Prenada Media Group.
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R &D. Alfabetha: Bandung
Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)