Anda di halaman 1dari 11

Volume 1 – Nomor 2, Oktober 2017, 104-114

| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |

PERAN GANDA ISTRI PETANI (Studi Kasus di Desa Perangian Kecamatan


Baraka Kabupaten Enrekang)
MULTIPLE ROLES FARMER’S WIFE (Case Study in Perangian village of Baraka sub district in
Enrekang district)

SUPARMAN
Email: suparmanpps25@gmail.com

Pendidikan Luar Sekolah, STKIP Muhammadiyah Enrekang, Indonesia

Keyword Abstract
Perempuan di desa perangian bekerja sebagai tenaga kerja domestik tidak
Istri Petani, mendatangkan hasil secara langsung seperti menjaga anak, Dipihak lain sesuai
Peran Ganda. dengan perkembangan masyarakat khususnya pada bidang ekonomi, Nampak
dengan nyata peran Perempuan sebagai tenaga dibidang pencari nafkah yang
mendatangkan hasil secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penyebab perempuan buruh tani melakukan peran ganda adalah faktor intern yaitu
pendapatan suami tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari hari, ditambah dengan
pengeluaran dan jumlah tanggungan dalam keluarga, faktor ekstern yaitu
lingkungan sekitar yang berupa lahan pertanian yang banyak membutuhkan tenaga
buruh tani, pendidikan yang rendah tidak memiliki keterampilan yang memadai
sehingga tidak ada peluang untuk kerja lainya. Bentuk peran ganda yaitu sebagai
Ibu, merawat anak dan suami, sebagai istri, mendidik anak dan ekonomi. Dampak
peran ganda bagi keluarga yaitu kesulitan dalam menjalankan tugas domestiknya,
kurang optimalnya waktu yang dimiliki untuk membagi peran yang dijalankan,
Kelelahan beraktivitas dalam pekerjaannya secara profesional, dan terjadi
pengeluhan dirasakan oleh istri terhadap suami ketika mereka sudah lelah dalam
bekerja.
Farmer’s Wife, The type of this research is a study case with qualitative desrictive aproach. the
Multiple Roles. informant is chosen by purposive sampling technique, who as mother and farm
worker. The data is obtained by employing Observation, Interview, and
Documentation. The datais analysed by using descriptive qualitative analysis
technigue. The results of the research reveal that factors causingthe farmer’s wife to
do multiple roles arethe internal and external factors. The internal factors are the
husband’s income connot fulfill the daily needs, not to mention the number of
famillymembers. The external factors are the invorenment conditions of farming
fields which need lots of workers, low education and lack of adequate skills causing
no chance for others jobs. The forms of multiple roles as a mother are nurturing the
children and husband, and as a wife educating the children and helping family’s
economic matter. The impacts of multiple roles are difficulty in conducting her
domestic jobs, less time to distribute equal time with multiple roles carried out,
tiridness to conduct the job professionally, and complains to husband when she is
tired due to multiple roles.

## HowToCite##
Suparman (2017). Peran Ganda Istri Petani (Studi Kasus di Desa Perangian Kecamatan Baraka Kabupaten
Enrekang) . Edumaspul - Jurnal Pendidikan, 1(2), 104-114.
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 105
SUPARMAN

1. PENDAHULUAN dalam upaya meningkatkan kesejahteraan


rumah tangga. Sebagai salah satu desa
Kedudukan dan peranan yang terletak jauh dari keramaian Kota
perempuan-perempuan di Indonesia telah Enrekang, mata pencaharian masyarakat
tampak sejak zaman kerajaan sampai desa Perangian adalah sebagian sebagai
sekarang ini. Peranan perempuan petani. Sebagian besar perpotensi sebagai
Indonesia cukup beragam disebabkan pemilik lahan dan pekerja.
oleh perbedaan tingkat peradaban
kebudayaan berbagai suku bangsa dan 2. TINJAUAN PUSTAKA
pola-pola kehidupan masyarakat. Secara 1. Masyarakat
hukum perempuan di Indonesia
berpeluang sama dengan laki-laki untuk Masyarakat adalah kesatuan hidup
berprestasi sesuai dengan potensinya manusia yang berinteraksi sesuai dengan
dalam proses pembangunan.ditegaskan system adat-istiadat tertentu yang
dalam UUD 1945 (pasal 27) mengenai sifatnya berkesinambungan. Begitu juga
kesamaan hak dan kewajiban bagi masyarakat yang ada di desa perangian
penduduk, tanpa membedakan laki-laki memiliki hubungan yang sangat kuat,
dan perempuan seperti dibidang gotong royong, kerja sama dan ikatan
kesehatan, hak perempuan, hukum, kekelurgaan yang masih sangat kental,
politik dan pekerjaan. dalam kegiatan sehari hari yang dilakukan
Meningkatnya keterlibatan oleh masyarakat desa perangian adalah
perempuan dalam kegiatan ekonomi kegitan pertanian karna lahan di desa
ditandai dengan meningkatnya jumlah perangian sangat cocok untuk kegiatan
perempuan yang terlihat dalam pekerjaan pertanian.
diluar rumah tangga (outdoor activities).
Hal ini, dapat dilihat dari kenaikan tingkat 2. Keluarga
partisipasi perempuan dari waktu ke
waktu. Peningkatan dalam jumlah bidang Keluarga merupakan suatu
pekerjaan yang dapat dimasuki lembaga sosial dasar dimana semua
perempuan dimana sebelumnya bidang- lembaga atau pranata sosial lainnya
bidang tersebut masih didominasi oleh berkembang. Keluarga adalah unit terkecil
laki-laki berangsur-angsur dimasuki atau dari masyarakat yang terdiri atas kepala
bahkan mulai didominasi oleh keluarga dan beberapa orang yang
perempuan. Keterlibatan perempuan terkumpul dan tinggal di suatu tempat
dalam berbagai bidang pekerjaan menjadi dibawah suatu atap dalam keadaan saling
gejala yang mencolok tahun 1980-an. ketergantungan. Yang di dalamnya
Abdullah dalam Wahidah (2008) terdapat interaksi hubungan sosial antar
Istri petani ternyata memiliki keluarga (suami, istri dan anak-anak) dan
peranan yang penting dalam menyiasati yang saling membutuhkan maupun
serta mengatasi kemiskinan yang mempengaruhi antara yang satu dengan
dialaminya. Masyarakat di desa Perangian yang lain, di dalam keluarga lah
Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang karakteristik diri itu akan terbentuk
adalah salah satu bukti nyata yang ada di menjadi sebuah kpribadian. Keluarga
dalam masyarakat mengenai peranan merupakan tempat dimana semua
kaum perempuan pada masyarakat petani anggota (suami, istri, anak-anak)

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 106
SUPARMAN

berkumpul untuk berbagi cerita suka posisi yang sama dalam pengambilan
maupun duka, suatu wadah tumpuhan keputusan serta berbagai aktivitas dalam
untuk melepas lelah dari semua aktifitas keluarga.
yang telah dikerjakan diluar rumah dan
sebagai tempat peristirahatan untuk 4. Peranan Perempuan Dalam
melepas kepenatan dari kesibukan kerja Kesejahteraan Rumah Tangga
baik dikantor maupun dipabrik yang telah
dilakukan seharian diluar rumah. Setiap Arti peran disni sudah jelas
anggota keluarga memiliki tanggung bahwasannya seorang yang memiliki
jawab masing-masing dan saling tugas yang sudah menjadi kewajibannya
memperkuat hubungan satu sama lain di untuk dijalankan yang sesuai dengan
dalam keluarga tersebut demi keutuhan perannya, namun ada pula seorang yang
dan keharmonisan keluarga. menjalankan dua peran sekaligus
walaupun itu sebenarnya bukan
3. Peran ganda istri kewajibannya. Peran ganda yang seperti
Peran ganda merupakan dua peran ini juga dijalankan oleh seorang
yang dijalankan oleh seorang saja dalam Perempuan yang sudah menikah dan
menjalankan suatu tugas yang memang memiliki suami, di dalam keluarganya dia
sudah menjadi hal yang dikerjakannya memiliki peran ganda sebagai seorang istri
(bekerja) dan juga salah satu peran itu atau ibu untuk suami sekaligus anak-
telah menjadi kodrat yang memang telah anaknya(ibu rumah tangga) dan juga
melekat dari dahulu pada diri dan sebagai seorang pekerja mencari nafkah
tanggung jawabnya (ibu rumah tangga) di tambahan (Perempuan karir) berbagai
dalam sebuah keluarga. Dalam keluarga macam pekerjaan dijalankannya untuk
konvensional, suami bertugas mencari membantu suaminya mencari nafkah
nafkah dan istri yang mengurus rumah tambahan untuk memenuhi kebutuhan
tangga. Tetapi kini, dengan tumbuhnya domestik keluarga maupun kebutuhan
kesempatan bagi Perempuan bersuami material yang dibutuhkan dalam keluarga.
untuk bekerja, pada pola kekeluargaan
segera berubah dan muncul apa yang Landasan Teori
disebut sebagai dualisme karir. Dualisme
(persamaan karir) karir terjadi bila suami Adapun teori teori yang membahas
maupun istri sama-sama bekerja dan mengenai peran ganda istri petani:
mengurus rumah tangga secara bersama
pula. Di dalam hubungannya dengan a. Teori Feminisme liberal
posisi masing-masing, setiap pasangan Konsep liberal tentang hakikat
suami istri memiliki cara yang berbeda di manusia yang mengatakan bahwa yang
dalam mengatur peranannya dalam membedakan manusia dari binatang
pekerjaan dan rumah tangga. Perempuan adalah kemampuan yang dimiliki oleh
yang bekerja secara part time umumnya manusia, seperti rasionalitas, yang
menganggap bahwa pekerjaan hanyalah mempunyai 2 aspek yaitu moralitas -
sekedar hobbi dan hanya menduduki pembuat keputusan yang otonom – dan
prioritas kedua dibawah kepentingan prudentialitas – pemenuh kebutuhan diri
keluarga. Tetapi dalam keluarga dualisme sendiri. Manusia, Perempuan dan pria,
karir egalitarian, suami istri bekerja tidak diciptakan sama dan mempunyai hak yang
hanya sekedar mencari nafkah tetapi juga sama, dan harus pula mempunyai
dalam persaingan untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk memajukan
dirinya. Asumsi dasar Feminisme liberal

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 107
SUPARMAN

adalah bahwa kebebasan (freedom) dan sesuatu kasus. (Sukmadinata, 2009: 77-
kesamaaan (equality) berakar pada 78).
rasionalitas dan pemisahan antara dunia Penelitian ini dilakukan di desa
privat dan publik. Dalam perangian yang difokuskan pada faktor,
memperjuangkan persoalan masyarakat, bentuk dan dampak peran ganda yang
menurut kerangka kerja feminis liberal, dilakukan oleh istri petani. Penentuan
tertuju pada “kesempatan yang sama dan informan mengguanakan teknik purposive
hak yang sama” bagi setiap individu, sampling (pengambilan data secara
termasuk di dalamnya kaum perempuan. sengaja berdasarkan karakteristik yaitu
Kesempatan dan hak yang sama antara umur, tingkat pendidikan, pembagian
laki-laki dan perempuan ini penting, kerja dan penghasilanya). Informan yang
sehingga tidak perlu pembedaan di maksud adalah : (1) perempuan yang
kesempatan menjadi buruh tani terdiri dari 10 orang
(2) suami dari istri yang menjadi buruh
b. Teori Fungsionalisme Struktural tani terdiri dari 2 oarang (3) pemerintah
setempat yaitu kepala desa perangian (4)
Oleh peneliti yang mengenai peran tokoh masyarakat dan agama. untuk
ganda istri dalam keluarga di kaji dengan mempermudah peneliti maka perlu
teori fungsinalisme structural ini yakni sekiranya mengklasifikasikan informan
setiap peran dari peran ganda istri ini yang ada. Adapun Tehnik pengumpulan
memilki fungsi yang berkaitan dengan data yang digunakan dalam penelitian ini
fungsi yang lainnya, baik pada istri adalah (1) Observasi, (2) Wawancara, dan
maupun pada suami. Bila dilihat fungsi (3) Dokumentasi.
manifesnya yakni: peran ganda istri dapat
membantu suami dalam membangun 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
perekonomian keluarga sedangkan fungsi
latennya yakni: ditakutkan terjadinya 4.1. Hasil Penelitain
ketidak adilan dalam pencarian
perekonomian dan terbengkalainya peran a. Kasus I : ibu Idak
istri sebagai ibu rumah tangga dalam hal
domestik. Pendidikan terakhir Idak adalah
sekolah dasar (SD), Sehari-hari Ibu Idak
3. METODE PENELITIAN bekerja sebagai buruh tani di desa
Jenis penelitian yang digunakan perangian, Ibu Idak mulai mempersiapkan
peneliti adalah penelitian kualitatif. diri dari jam 5 subuh untuk menjalankan
Adapun pendekatan yang digunakan aktivitas domestik setelah itu kemudian
dalam penelitian ini adalah pendekatan berangkat ke kebun untuk jadi buruh tani
Studi kasus (case study), Studi kasus (case mulai dari jam 07.30 sampai 16.00 wita .
study) merupakan suatu penelitian yang pendapatan yang diperoleh Ibu Idak
dilakukan terhadap satu kesatuan sistem. adalah Rp 60.000,-/hari. Pendapatan ini
Kesatuan ini dapat berupa program, menurut Ibu Idak cukup menjadi
kegiatan, peristiwa, atau sekelompok perekonomian rumah tangganya mereka
individu yang terikat oleh tempat, atau sudah mampu membiayai kehidupan
ikatan tertentu. Studi kasus ini merupakan keluarganya yang sudah bisa dibilang
metode untuk menghimpun dan udah senja, mulai dari kebutuhan sehari-
menganalisis data berkenaan dengan hari, membayar listrik dan tambahan
biaya pengobatan untuk suaminya yang

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 108
SUPARMAN

sedang sakit. Ibu Idak menjadi buruh tani masing-masing sangat membutuhkan
karena suaminya akhir-akhir ini sakit biaya yang tidak sedikit, Biaya/pengeluran
stroke ringan, kmudian dia juga tidak mau Ibu Mida setiap bulanya yaitu: biaya
menggantungkan drinya kepada anak- kebutuhan makan sehari-hari, biaya listrik,
anaknya katanya aku masih sanggup biaya sekolah anak dan biaya lain yang tak
untuk mencari makan sendiri dan terduga.
memenuhi kebutuhan kelarga, Ikut
sertanya Ibu Idak bekerja untuk c. Kasus III: ibu Mili
menambah perekonomian keluarga Ibu Mili, (36 tahun) hanya
berarti ia harus siap menjalankan peran mengecap pendidikan sampai sekolah
ganda, peran sebagai Ibu rumah tangga dasar (SD). Ia tidak melanjutkan kejenjang
dan sebagai pencari pendapatan berikut karna masalah biay, Sehari-hari
tambahan bagi rumah tangganya, alokasi Ibu Mili bekerja sebagagai penjual oalahan
yang dibutuhkan Ibu Idak untuk pekerjaan makanan kue dan bakso, ia mulai bagun
produktifnya sekitar 8 jam. untuk membuat kue sekitar jam 3 pagi
untuk mengejar target penjualan karna di
b. Kasus II : ibu Mida desa peragian orang sangat pagi-pagi
Ibu Mida, (47 tahun) hanya sekali untuk ke kebun makanya Ibu Mili
mengecap pendidikan sampai sekolah harus bagun pagi-pagi. Ibu Mili
dasar (SD), Sehari-hari Ibu Mida bekerja mengerjakan dari membuat adonan,
sebagai buruh tani di desa perangian, Ibu membentuk adonan, menggoreng dan
Mida mulai mempersiapkan diri dari jam 5 menjual.pendapatan yng diperoleh Ibu
subuh untuk menjalankan aktivitas Mili adalah Rp 2,000.000/ bulan.
domestik mulai dari kegiatan Pendapatan ini sangat membantu dalam
membersihkan rumah, memasak mencuci perekonomian rumah tangganya dan
dan mempersiapkan kebutuhan sekolah biaya sekolah anak-anaknya. Alokasi
anaknya, setelah itu kemudian berangkat waktu yang ia butuhkan untuk membuat
ke kebun untuk jadi buruh tani mulai dari adonan sampai menjualnya sekitar 4-5
jam 07.30 sampai 16.00 wita, Suami Ibu jam, Pasangan budik dan Mili memilikii 3
Mida bernama Mendak (52 tahun) dan orang anak, yang masing masing anak
hanya tamatan sekolah dasar (SD) bekerja masih sangat membutuhkan biaya yang
sebagai petani dan kadangkala juga sebagi banyak, anak pertama bernama pirman
buruh tani kalau tidak ada lagi yang masih duduk dibangku sekolah menegah
dikerjakan di kebun sendiri dan atas (SMA), jarak antara rumah dan
pengahasilanya sangat tidak menentu sekolah hampir 15 KM jadi harus
kadangkala ada untung kadangkala juga menggunakan kendaran, anak yang kedua
rugi dalam bertani, Pasangan Mendak dan bernama asis masih duduk dibangku
Mida memilikii 3 orang anak, yang masing sekolah dasar (SD) dan anak yang kitiga
masing anak masih sangat membutuhkan bernama perdi yang duduk juga di bangku
biaya yang tinggi. Anak pertama bernama sekolah dasar (SD), Biaya/pengeluran Ibu
misran sudah di jenjang perkuliahan Mili setiap bulanya yaitu: biaya kebutuhan
meskipun dibiayai oleh tantenya di kota makan sehari-hari, biaya listrik, biaya
pare-pare tapi mengenai kebutuhan sekolah anak dan biaya lain yang tak
seperti pakaian, dan peralatan kampusnya terduga.
masih dibiayai oleh Ibu Mida, anak kedua
bernama Adi ditingkat SMA dan anak ke
tiga bernama rani dibangku SD yang

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 109
SUPARMAN

d. Kasus iv: ibu Tati menikah karna memang waktu sebelum


Sehari-hari Ibu tati bekerja sebagai menikah Ibu Jumriyah sering menjadi
buruh tani di desa perangian, Ibu tati buruh tani untuk memenuhi kebutuhanya
mulai mempersiapkan diri dari jam 5 sendiri, Ibu Jumriyah mulai
subuh untuk menjalankan aktivitas mempersiapkan diri dari jam 6 pagi untuk
domestik mulai dari kegiatan menjalankan aktivitas domestik yaitu
membersihkan rumah, memasak dan kegiatan memasak, setelah itu kemudian
mencuci, setelah itu kemudian berangkat berangkat ke kebun untuk jadi buruh tani
ke kebun untuk jadi buruh tani mulai dari mulai dari jam 07.30 sampai 16.00 wita .
jam 07.30 sampai 16.00 wita . pendapatan pendapatan yang diperoleh Ibu Jumriyah
yang diperoleh Ibu tati adalah Rp 60.000,- adalah Rp 60.000,-/hari. Pendapatan ini
/hari. Pendapatan ini menurut Ibu tati menurut Ibu Jumriyah cukup membantu
cukup membantu menjadi perekonomian perekonomian rumah tangganya apalagi
rumah tangganya mereka sudah mampu kebutuhan saya sendiri seperti
membantu membiayai kehidupan perlengkapan make up saya, Menjalankan
keluarganya. Ibu tati menjadi buruh tani peran sebagai pengurus rumah tangga
karena merasa bahwa bahwa daripada dan sebagai pencari nafkah tambahan,
bermalas-malasan dirumah mending menurut jumriyah tidaklah mudah, tetapi
membantu suami dalam memenuhi ia harus menjalaninya ia agar dapat
kebutuhan rumah tangga, ikut sertanya membantu suaminya untuk memenuhi
Ibu Tati bekerja untuk menambah kebutuhan rumah tangganya. Pekerjaan
perekonomian kelurga berarti ia harus rumah tangga dikerjakan oleh jumriyah
siap menjalankan peran ganda, peran sendiri. Aktivitas sosial yang dilakukan
sebagai Ibu rumah tangga dan sebagai oleh jumriyah dilingkungan sekitar dengan
pencari pendapatan tambahan bagi ikut membantu kalau ada hajatan
rumah tangganya, alokasi yang tetangga.
dibutuhkan Ibu tati untuk pekerjaan
produktifnya sekitar 8 jam, Menjalankan 4.2. Pembahasan
peran sebagai pengurus rumah tangga 1. Factor intern
dan sebagai pencari nafkah tambahan, Ibu
tati menjalankan perananya sebagai a. Pendapatan/ penghasilan
buruh tani karna merasa bosan di rumah Fakta yang banyak terjadi saat ini
tapi menurut Ibu tati tidaklah mudah. istri dituntut untuk dapat berpartisipasi
Pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
tati sendiri tampa ada bantuan dari semakin tinggi terlebih lagi ketika
suaminya. Aktivitas sosial yang dilakukan pendapatan diperoleh sang suami tidak
oleh Ibu tati dilingkungan sekitar dengan dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari
ikut membantu kalau ada hajatan hari, maka secara otomatis peran istri
tetangga. untuk menunjang perekonomian keluarga
sangat diperlukan. Keadaan ini banyak
e. Kasus v: ibu Jumriyah terjadi pada keluarga ekonomi rendah
Ibu Jumriyah, (24 tahun) dimana penghasilan dari sang suami
pendidikan sampai sekolah menegah ata sangat kecil, sehingga tidak mungkin
(SMA). Ia tidak melanjutkan kejenjang untuk mencukupi pemenuhan kebutuhan
berikut karna masalah biaya, Sehari-hari hidupsehari hari. Rumah tangga ibu buruh
Ibu Jumriyah bekerja sebagai buruh tani di tani tergolong rumah tangga ekonomi
desa perangian, Ibu Jumriyah belum lama rendah kebawah. Hal tersebut karena

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 110
SUPARMAN

penghasilan dari sang suami tidak 2. Factor ekstern


mencukupi kebutuhan hidup rumah Faktor yang menyebabkan para
tangga, hal ini diperpuruk pula dengan ibu buruh tani melakukan propesi ini
naiknya harga-harga barang sehingga karena lingkungan di desa perangian yang
keadaan seperti ini sangat sulit bagi ibu- mereupakan lahan pertanian yang cukup
ibu buruh tani dalam pemenuhan luas sehingga banyak permintaan untuk
kebutuhan sehari-hari. Lemahnya menjadi buru tani, mereka para ibu buruh
perekonomian pada akhinya menuntut tani tidak memeiliki pendidikan yang
peran dari seorang istri dalam upanya tinggi dan keterampilan yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah sehingga tidak ada peluang kerja yang lain
tangga yang selanjutnya akan yang membuat mereka melakukan
meningkatkan kesejahtraan rumah pekerjaan sebagai buruh tani yang hanya
tangganya. mengandalkan kekuatan otot dan tenaga.
Umumnya pendidikan terakhir mereka
b. Biaya/ pengeluaran rumah tangga adal sekolah dasar dan sekolah menegah
Biaya rumah tangga yaitu untuk pertama, mereka tidak melanjutkan
pemenuhan kebutuhan primer, pangan kejenjang berikutnya karena tersandung
dan sandang. Sedangkan untuk kebutuhan oleh maslah biaya sekolah.
sekunder adalah untuk kebutuhan
pendidikan anak, kebutuhan social berupa a. Bentuk peran ganda istri
berbagai iuran atau sumbangan.
Banyaknya biaya rumah tangga 1. Peran sebagai ibu
mempengaruhipendapatan yang telah Sebagai seorang wanita yang
dihasilkan sehingga jika pengeluaran sudah menikah, menjadi seorang Ibu
cukup banyak maka hal ini membuat ibu- adalah salah satu tugasnya yaitu
ibu berusaha mencari tambahan untuk menyayangi dan memperhatikan anak
memenuhi kebutuhan hidup dalam rumah adalah kewajiban untuknya, meskipun
tangga. waktu tidak sepenuhnya diberikan kepada
anak seperti istri-istri yang telah di teliti
c. Jumlah tanggungan oleh peneliti. Mereka tidak begitu banyak
memilikii waktu karena waktu mereka
Jumlah tanggungan keluarga telah terbagi dengan pekerjaan, namun
mempengaruhi juga pengeluaran kelurga. para ibu yang berperan sebagai buruh tani
Artinya semakin banyak jumlah anggota berupaya untuk menjadi ibu yang baik
kelurga, semakin banyak tanggnganya untuk anak-anaknya.
maka semakin banyak pula biaya hidup 2. Peran merawat anak dan suami
yang dibutuhkan.jumlah tanggungan Seorang istri yang seharusnya
kelurga merupakan banyaknya angota menjalankan kewajibannya sebagaimana
kelurga yang tidak produktif dan tanggung jawabnya untuk merawat anak
produktif, baik yang mendapatkan atau suami telah dijalankan oleh para istri-
penghasilan maupun yang tidak istri yang diteliti oleh peneliti. Istri-istri
merawat anak dan suaminya dengan
mendapatkan penghasilan dan secara
memperhatikan semua kebutuhan, mulai
ekonomis masih menjadi tanggung jawab dari kebutuhan makanan anak dan suami,
kelurga. yang memasakkan makan untuk mereka,
menyiapkan bekal-bekal makanan,

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 111
SUPARMAN

sebelum berangkat kerja semua makanan 5. Berperan dalam hal ekonomi


sudah harus siap. Seperti yang di kerjakan Untuk berperan dalam
oleh Ibu Idak, Mida, Mili, Tati dan juga Ibu perekonomian, seorang wanita yang telah
Jumriya beliau sebelum berangkat bekerja menikah yang dipanggil dengan sebutan
tetap memasakkan anak dan suaminya, seorang istri sekarang ini telah memilki
sepulang kerja pun juga menyempatkan peran yang sama seperti seorang suami
diri untuk membersihkan rumah, yaitu bekerja, untuk menambah tingkat
mengepel. penghasilan ekonomi keluarganya. Selain
suami yang bekerja seorang Ibu juga
3. Berperan sebagai istri diberi kebebasan untuk ikut andil dalam
Untuk peran sebagai istri, seorang dunia pekerjaan.Seperti para istri yang
istri senantiasa mendampingi suami baik diteliti oleh peneliti, istri juga ikut serta
dalam keadaan suaka maupun duka, dalam menambah tingkat perekonomian
selain selain mendampingi juga melayani keluarga. Ibu Idak, Ibu Mida, Ibu tati, Ibu
suami. Dari hasil penelitian bahwa telah jumriyah mereka ikut andil bekerja
menggambarkan bagaimana seorang sebagai buruh tani, sedangkan Ibu Mili
wanita yang menjadi istri untuk suami beliau memilki usaha dengan membuka
dengan tetap memposisikan suami pada toko dirumahnya sendiri.
posisinya dan tidak merendahkannya
dengan perbedaan antara penghasilan b. Dampak bagi kelurga peran ganda
yang diperolehnya dan tetap menerima
suami apa adanya. Semua istri yang diteliti 1. Beban kerja
oleh peneliti yakni Ibu Idak, Ibu Mida, Ibu Sebagaimana hasil penelitian
Mili, Ibu tati, dan juga Ibu jumriyah ditemukan adanya kecendrungan pada
mereka semua tetap memposisikan kasus perempuan beban kerja meningkat
suaminya pada posisi utamanya yakni sebagai konsekwensi dari peran
sebagai kepala rumah tangga. gandanya. Namun dengan kemampuanya
mengadaptasikan diri dengan lingkungan
4. Berperan dalam hal mendidik anak yang dimiliki secara lambat laun berjalan
Selain berperan sebagai Ibu rumah dengan seimbang antara beban tugas
tangga, istri juga mempunyai peran untuk pekerjaan domestic dengan tugas
mendidik anak-anak mereka agar menjadi pekerjaan public sebagai wilayah
anak yang baik dan berpendidikan.Walau pekerjaan yang produktif. Demikian apa
sesibuk apapun istri masih menyempatkan yang ditemukan dari hasil wawancara dari
waktu untuk mengajari anaknya belajar, subjek penelitian sebagaimana yang
membiasakan anak untuk bisa disiplin dan dituturkan yang intinya mengakui adanya
mandiri tanpa selalu memanjakan anak, beban pekerjaan pada saat anak mereka
membantu mengerjakan PR sekolah bertambah.
dengan mengajarinya.Seperti pada Ibu
Mida, Ibu Mili, Ibu tati yang 2. Kesulitan dalam pekerjaan domestik
menyempatkan waktu untuk mengajari Mereka sedikit kesulitan dalam
belajar anaknya. Ketika Ibu Mili menjaga menjalankan tugas domestiknya karena
toko beliau juga menyempatkan untuk kurang optimalnya waktu yang dimiliki
mengajari anaknya belajar meski harus untuk membagi peran yang dijalankan,
belajar ditoko. seperti pada Ibu Mida dalam hal merawat
anak mereka, rasa kepikiran terhadap
anak karena kurang begitu optimal dalam

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 112
SUPARMAN

merawat anak-anak mereka, rasa kurang yang memadai sehingga tidak ada
merawat seperti dalam hal mengajari peluang untuk kerja lainya.
anak ketika belajar, karena waktu untuk 2. Bentuk peran ganda yaitu sebagai Ibu,
mendidik anak-anak kurang begitu merawat anak dan suami, sebagai istri,
optimal. mendidik anak dan ekonomi.
3. Dampak peran ganda bagi keluarga
3. Kelelahan beraktivitas yaitu kesulitan dalam menjalankan
Kelelahan beraktivitas dalam tugas domestiknya, kurang optimalnya
pekerjaannya yang secara profesional, waktu yang dimiliki untuk membagi
yang mengakibatkan rasa emosi yang peran yang dijalankan, Kelelahan
kurang stabil muncul karena terlalu beraktivitas dalam pekerjaannya
kelelahan dalam pekerjaan yang bias secara profesional, dan terjadi
mengakibatkan sedikit menggangu kondisi pengeluhan dirasakan oleh istri
keluarga, karena waktu dengan keluarga terhadap suami ketika mereka sudah
hanya sedikit dan waktunya lebih banyak lelah dalam bekerja.
digunakan untuk bekerja.
5.2. Saran
4. Pengeluhan oleh istri
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
Terjadi pengeluhan yang dirasakan
lakukan, ada beberapa hal yang hendak
oleh istri terhadap suami ketika mereka
perlu dibenahi. Beberapa saran yang bisa
sudah lelah dalam bekerja, suaminya tidak
peneliti berikan yakni :
mau membantunya karena ada pula
1. Disarankan kepada pemerintah Kota
suami yang sedikit pasif dalam hal
Enrekang terkusus di Kacamatan
domestik seperti pada suami Ibu Tanti
Baraka agar memperhatikan kondisi
yang pasif dalam hal Domestik, yang tidak
Desa perangian terutama dalam segi
begitu aktif membantu istrinya dalam
kesehatan, dan kesejahtraan
menyelesaikan pekerjaan rumah.
masyarakat. Dengan memberikan
pelatihan dan keterampilan yang baik
5. PENUTUP
dan tepat meningkatkan kesejahtraan
5.1. Kesimpulan
dan kualitas mutu kesejahtraan
nasional.
Dari hasil analisa dari pembahasan
2. Kepada istri yang berperan ganda agar
pada bab-bab sebelumnya yang dilakukan
bisa membagi waktu untuk suami dan
dalam penelitian ini, maka dapat
anaknya, karena selain pekerjaan anak
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
dan suami juga penting untuk
1. Penyebab perempuan buruh tani
diperhatikan agar tetap terjalin
melakukan peran ganda adalah faktor
hubungan keluarga yang harmonis dan
intern yaitu pendapatan suami tidak
seimbang.
mencukupi kebutuhan hidup sehari
3. Kepada suami yang pasif tidak mau
hari, ditambah dengan pengeluaran
mengerti dan tidak mau membantu
dan jumlah tanggungan dalam
istrinya agar tidak hanya
keluarga, faktor ekstern yaitu
mengandalkan istri maupun
lingkungan sekitar yang berupa lahan
meremehkan terhadap istri yang telah
pertanian yang banyak membutuhkan
ikhlas membantu mencari nafkah.
tenaga buruh tani, pendidikan yang
4. Kepada Peneliti yang selanjutnya,
rendah tidak memiliki keterampilan
peniliti berharap kepada peneliti
berikutnya untuk bisa melanjutkan

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 113
SUPARMAN

penelitian lanjutan dalam perspektif sebagai pegawai negeri sipil di kota


yang berbeda. makassar). Disertasi. Tidak
diterbitkan. Makassar: Program
DAFTAR PUSTAKA Pascasarjana UNM Makassar.
[1] Abdullah, Irwan. 997. Sangkan Paran [15] Katjasung Kanah, Nur Syahdi. 2001.
Gender, Yogyakarta: Pusat Penelitian Potret Perempuan Tinjauan Politik
Kependudukan UGM, Pustaka Tama Ekonomi dan Hukum di Zaman Orde
Pelajar. Baru, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[2] Arikonto, S. 2010. Prosedur [16] Kartini. 2007. peran perempuan
Penelitian: Suatu Pendekatan pada industry rumah tangga
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. pembuatan tempe dan tahu
[3] Arif Mukhrisal, Dkk. 2014. dikacamatan mamajang kota
Pendidikan Posmodernisme. Makassar. Tesis. Tidak diterbitkan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Makassar: Program Pascasarjana
[4] Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian UNM Makassar.
(Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: [17] Musdalifah.A. 2010. peran ganda
PT. Reneka Cipta. perempuan dalam rumah tangga
[5] Budiman, Arief. 1998. Pembagian studi kasus ibu tukang cuci
Kerja Secara Seksual. Jakarta : dikmpung parang kecamatan
Gramedia. tamanlanrea kota Makassar. Tesis.
[6] Bungin, B. 2007. Penelitian kualitatif: Tidak diterbitkan. Makassar:
komunikasi, Ekonomi, kebijakan Program Pascasarjana UNM
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Makassar.
Jakarta: Prenada Media Group. [18] Mufidah. 2004. Paradigma Gender,
[7] Cleves Mosse, Julia. 1996. Gender Malang: Bayumedia.
dan Pembangunan, Yogyakarta: [19] Ollen Burger, Jane C &Hellen A
Pustaka Pelajar. Moore. 1996. Sosiologi Wanita.
[8] Fakih Mansour. 1996. Analisis Jakarta : Rineke Cipta.
Gender dan Transformasi Sosial. [20] Piliang, Amir Yasraf. 2004. Dunia
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. yang Dilipat. Jogjakarta : Jalasutra.
[9] Foucault. 1997. Seks dan [21] Raditya, Ardhie. 2014. Sosiologi
Kekuasaan.Terjemahan oleh Rahayu Tubuh, Membentang Teori di Ranah
S Hidayat. Jakarta: Gramedia. Aplikasi. Yogyakarta : Kaukaba.
[10] Goode, William J. 2007. Sosiologi [22] Ramayulis, et.al. 1987. Pendidikan
Keluarga. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Islam Dalam Rumah Tangga,
[11] Hariwijaya & Triton. 2007. Pedoman Jakarata: Kalam Mulia.
Proposal dan Skripsi. Yogyakarta: [23] Ritzer, George. 2009. Sosiologi Ilmu
Oriza. Pengetahuan Berparadigma Ganda,
[12] Ihromi, T.O. 1995. Kajian Wanita Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.
Dalam Pembangunan. Jakarta: [24] Ritzer, George. 2012. (cet.1), Teori
Yayasan Obor Indonesia. Sosiologi Dari Sosiologi Klasik
[13] Itsna Sugihastuti. 2007. Gender dan Sampai Perkembangan Terakhir
Inferioritas Perempuan. Yogyakarta: Postmodern. Jogjakarta: Pustaka
Pustaka Pelajar Pelajar.
[14] Latief M.Ali. 2010. Peran ganda [25] R.M MacIver & Charles H. 1961.
perempuan (studi pada lima Society, an Introductory Analysis.
perempuan berkeluarga bekerja London : Macmillan & Co.

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 114
SUPARMAN

[26] Ritonga. 1996. Fungsi Keluarga [32] Suyanto, Bagong & Dwi Narwoko.
dalam Meningkatkan Kualitas 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan
Sumber Daya Manusia Daerah Terapan. Jakarta: Kencana Prenada
Sumatera. Medan: Departemen Media Pressindo.
Pendidikan dan Kebudayaan [33] Sapari, Ratna & Briggitte Holzner.
Republik Indonesia. 1997. Perempuan Kerja dan
[27] Said Abdullah. 2014. Peran Ganda Perubahan Sosial. Jakarta: P. T
Istri Komunitas Petani Padi Di Desa Pustaka Utama Grafiti.
Laro Kecamatan Burau Kabupaten [34] Suhartono, Irawan. 2002 Metode
Luwu Timur. Skripsi. Tidak Penelitian Sosial. Bandung: Remaja
diterbitkan. Makassar: Universitas Rosdakarya.
Muhammadiyah Makassar. [35] Suyanto, Bagong &Sutinah. 2007.
[28] Salim, Agus. 2001. Teori dan Metode Penelitian Sosial. Jakarta:
Paradigma Penelitian Sosial. Kencana Prenada Group.
Yogyakarta: Tiara Wacana. [36] S Anshori, Dadang. 1997.
[29] Sajogyo, pudjiwati, Peranan Wanita Membincangkan Feminisme.
dalam Perkembangan Masyarakat Bandung: Pustaka Hidayah.
Desa, Rajawali, 1985, Jakarta. [37] Suyanto, B. & Sutinah. (Eds.), 2005.
[30] Singarimbun, M. 1982. Metode Metode Penelitian Sosial: Berbagai
Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Alternatif Pendekatan. Jakarta:
[31] Sugiyono. 2012. Metodologi Kencana Prenada Media Group.
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R &D. Alfabetha: Bandung

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

Anda mungkin juga menyukai