Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 5

Problem Peran
Politik
Perempuan
- Feminisasi
Kemiskinan dan
Pengangguran
- Beban Ganda
Perempuan
Feminisasi Kemiskinan dan
Pengangguran

Kemiskinan telah menyebabkan perempuan menanggung beban yang lebih berat


dibanding laki-laki. Kemiskinan disebabkan ketidakadilan menanggung beban
kekurangan ekonomi perempuan, tetapi juga terjadi penindasan, perampasan
hak, yang melahirkan penderitaan, kesedihan, dan luka yang mendalam.
Di perkotaan angka pengangguran perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Ini
membuktikan bahwa perempuan yang di perkotaan angka mencari pekerjaan
semakin banyak, tetapi dalam penerimaan pekerjaan banyak laki-laki.
Perempuan memiliki keterbatasan akses dalam memperoleh pendidikan,
pekerjaan yang layak di sektor formal, tunjangan-tunjangan sosial dan program-
program penciptaan lapangan pekerjaan yang diciptakan pemerintah.
Feminisasi Kemiskinan dan Pengan
gguran dalam
Politik

Dalam penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik (good government), perempuan


harus ikut serta atau ambil adil ke dalam segala bidang termasuk politik, Perempuan di
Indonesia di berikan ruang bebas dan kewenangan dengan di keluarkannya peraturan
dan undang-undang. Sehingga perempuan diberikan hak-hak, kewajiban, dan
kewenangan dalam politk. Partai politik yang pada umumnya hanya diwakili oleh
anggota laki-laki. Padahal ada beberapa keterwakilan perempuan sebagai Calon Tetap
Anggota sebelumnya. Namun mayoritas masyarakat yang ditengarai memiliki
konstruksi budaya yang menjadikan ajaran agama Islam sebagai prinsip dalam
berperilaku keseharian juga tampak memberikan pengaruh pada konstruksi peranan
yang dijalankan oleh laki-laki dan perempuan di masyarakat dimana laki-laki lebih
dianggap mampu sebagai pemimpin dibandingkan perempuan sebagai warga kelas dua
dalam aktivitas publik.
an d an Pe ngangguran
Feminisasi Kemiskin
dalam Ideo logi dan P siko log i

Ideologi feminisme tersebut mencul sebagai akibat kepedulian terhadap


ketidakadilan nyata dalam social yang dialami oleh perempuan. Sistem social
yang terjadi di masyarakat bahwa system sosial lebih superior di bandingkan
perempuan menjadi bentukan ideology yang selalu di paksakan dalam
masyarakat. Sehingga adanya pemikiran tersebut perempuan dijadikan sebuah
proporti pria. Adanya permasalahan ini tidak begitu muncul saja, pasti ada
kurangnya pengetahuan holistic tentang hakikat suatu agama yang diyakini.
Feminisasi Kemiskinan dan
Pengangguran dalam Ekonomi

Tekanan untuk terus melakukan aktivitas dalam ranah domestik dapat menjadi
hambatan bagi perempuan untuk banyak berkontribusi dalam aktivitas ekonomi
dengan lebih banyak bekerja di sektor informal. Bagi perempuan yang sudah
bekerja masih menghadapi kemungkinan tetap bertanggungjawab dalam
mengelola aktivitas reproduktif dalam rumah tangganya sehingga dapat
menimbulkan beban kerja bagi perempuan dan bagi perempuan yang lebih
memilih peranannya berdasar konstruksi sosial tersebut dengan kembali lagi
pada aktivitas domestik maka menjadikan perempuan sebagai pihak yang
termarjinalkan akibat aktivitas ekonomi.
Beban Ganda Perempuan

Terlahir sebagai seorang laki-laki ataupun perempuan merupakan suatu takdir, kodrat
dan tidak bersifat arbitrasi. Di era sekarang ini, perempuan bukan hanya orang yang
ditahan di rumah untuk melakukan pekerjaan rumahtangga, tetapijuga melakukan
aktivitas di luar rumah (umum) dalam rangka bekerja dan mencari nafkah.
Masuknya perempuan ke ranah publik disebabkan oleh berbagai faktor, Perempuan
mengenyam pendidikan yang tinggi, yang meningkatkan kemampuannya untuk
bersaing dengan laki-laki di sektor publik; karena menginginkan kemajuan dan
perkembangan; karena kebutuhan zaman telah berubah, dan karena mereka semakin
sadar diri.
Alasan paling klasik, terutama bagi keluarga miskin, adalah mencari uang untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
Beban Ganda Perempuan dalam
Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan salah satu dari sekian banyak factor yang mendorong
perempuan untuk berkarir. Kebutuhan keluarga yang tidak dapat dicukupi oleh
seorang suami akan secara langsung dan tidak langsung menuntut seorang
perempuan yang menjadi istri untuk ikut bekerja mencari penghidupan untuk
keluarganya.
Hadirnya perempuan dalam kegiatan berbisnis dan ekonomi dimaknai bahwa
realitanya, perempuan merupakan aset dalam pembangunan negeri yang
produktif. Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dapat mempengaruhi pada
pertumbuhan industri. Dengan perubahan tersebut, dunia kerja tidak lagi
didominasi oleh pekerja laki-laki saja melainkan pekerja perempuan juga turut
berpartisipasi dan memiliki kontribusi yang berarti.
Beban Ganda Perempuan

dalam Psikologis

Perspektif terhadap perempuan dengan beban ganda yang saat ini


berkembang pada masyarakat seharusnya tidak melemahkan posisi dan
peran wanita, melainkan perlu adanya bentuk dukungan secara spiritual dan
emosional.
Peran perempuan yang bekerja saat ini sudah tidak lagi dipandang sebelah
mata, dengan beban ganda yang dihadapinya saat ini, perempuan perlu
dikuatkan dan saling berbagi pengertian dengan satu sama lainnya sehingga
kedepannya peran ganda pada perempuan dapat dilalui dengan ringan dan
penuh semangat.
Beban Ganda Perempuan dalam Politik

Keadaan perempuan belakangan ini mulai memperlihatkan perubahan, termasuk


keterlibatan kaum perempuan dalam ranah politik. Tetapi yang menjadi persoalan
bahwa seringkali aktivitas kaum perempuan di bidang politik menjadi beban yang
berat karena mereka tetap dituntut untuk bertanggung jawab sepenuhnya di ranah
privat yaitu menjalani kodrat sebagai perempuan yaitu mengurus rumah tangga.

Harapan tuntutan masyarakat terhadap perempuan sebagai pemimpin memiliki


perbedaan bila dibandingkan dengan laki-laki, masyarakat memandang pemimpin
perempuan dengan standar harapan dan tuntutan yang tinggi, misalkan kalangan
perempuan meskipun sukses menunjukkan kemampuan di dalam bidang
kepemimpinan tetapi mereka harus tetap memiliki rasa tanggung jawab terhadap
rumah tangga dan keluarga mereka. Merekapun dituntut dengan kualifikasi yang tinggi
untuk dikatakan layak sebagai seorang pemimpin
terima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai