Anda di halaman 1dari 47

Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Pelatihan

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGAM PELATIHAN KERAJINAN


TANGAN OLEH PKK DESA SUMBERHARJO KECAMATAN SUMBERREJO
KABUPATEN BOJONEGORO
WOMEN EMPOWERMENT THROUGH HANDICRAFTS TRAINING PROGRAM BY PKK
SUMBERHARJO VILLAGE SUMBERREJO DISTRICT BOJONEGORO DISTRICT

Oleh: Siti Masolah, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan: 1) Proses pemberdayaan perempuan


melalui progam pelatihan kerajinan tangan, 2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
pemberdayaan perempuan melalui progam pelatihan kerajinan tangan. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah satu ketua Tim Penggerak PKK,
dua kader, tiga peserta pelatihan. Metode pengumpulan data: observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Keabsahan data menggunakan tringulasi teknik dan tringulasi sumber data. Teknis analisis data
dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proses pemberdayaan perempuan melalui progam
pelatihan kerajinan tangan meliputi a) tahapan perencanaan, b) tahapan pelaksanaan, c) tahapan
evaluasi. 2) Faktor pendukung yaitu (a) Peran aktif antara pemerintah desa, Tim Penggerak PKK dan
masyarakat, (b) Adanya sarana prasarana yang memadahi dalam proses pemberdayaan perempuan, (c)
Adanya semangat dan partisipasi dari kelompok sasaran yang di buktikan dari tingkat kehadiran. 3)
Faktor penghambat yaitu (a) Kurangnya kesabaran dan ketelatenan dari sebagian peserta pelatihan (b)
Pelatih / tutornya hanya 1 orag sehingga kurang maksimal dalam proses pendampingan pada saat
kegiatan berlangsung.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Perempuan, Pelatihan.

Abstract

The purpose of this study is to describe: 1) The process of empowering women through a
handicraft training program, 2) Supporting factors and inhibiting factors in empowering women
through a handicraft training program. This study uses a qualitative descriptive research method. The
informants for this study were the head of the PKK Mobilization Team, two cadres, and three training
participants. Data collection methods: interviews, observation, and documentation. Data validity uses
technical triangulation and data source triangulation. Technical analysis of data with data reduction
steps, data presentation and drawing conclusions.

The results of this study indicate that: 1) The process of empowering women through the
handicraft training program includes a) planning stages, b) implementation stages, c) evaluation
Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Pelatihan

stages. 2) Supporting factors, namely (a) The active role of the village government, the PKK
Mobilization
3 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

Team and the community, (b) There are adequate infrastructure in the process of empowering women,
(c) There is enthusiasm and participation from the target group as evidenced by the level of
attendance. 3) The inhibiting factors are (a) Lack of patience and patience from some of the training
participants (b) There is only 1 trainer/tutor so that they are not optimal in the mentoring process
during the activity.

Keywords: Empowerment, Women, Training.

PENDAHULUAN

Sustainable Development Goals tujuan yaitu (1) tanpa kemiskinan (2) tanpa
(SDGs) merupakan pembangunan yang kelaparan (3) kehidupan sehat dan sejahtera
bertujuan untuk menjaga peningkatan (4) pendidikan berkualitas (5) kesetaraan
kesejahteraan ekonomi masyarakat secara gender (6) air bersih dan sanitasi layak (7)
berkesinambungan, kehidupan sosial energi bersih dan terjangkau (8) pekerjaan
masyarakat, kualitas lingkungan hidup serta layak dan pertumbuhan ekonomi (9) industry
menjamin keadilan dan terlaksananya tata (10) berkurangnya kesenjangan (11) kota dan
kelola yang mampu menjaga peningkatan permukiman yang berkelanjutan (12)
kualitas hidup dari satu generasi ke generasi konsumsi dan produksi yang bertanggung
berikutnya. SDGs muncul pada pertemuan jawab (13) penanganan perubahan iklim (14)
tanggal 25-27 September 2015 di markas besar ekonomi lautan (15) ekonomi daratan (16)
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) New perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang
York, Amerika Serikat. Pertemuan yang tangguh (17) kemitraan untuk mencapai
dihadiri perwakilan dari 193 negara tujuan. Setiap butir tujuan dalam SDGs
mengumumkan dokumen berjudul memiliki makna yang akan dijadikan acuan
“Transforming Our World: The 2030 Agenda dalam agenda pembangunan berkelanjutan.
for Sustainable Development” atau Butir nomor 5 pada tujuan SDGs menjunjung
“Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda Tahun tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dalam
2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.” mencapai kesetaraan gender dan
Dokumen SDGs ini lahir untuk meneruskan pemberdayaan perempuan, baik tua maupun
dan memantapkan capaian-capaian MDGs muda. Kesetaaran gender menjadi persoalan
sebelumnya agar berlanjut dari generasi ke penting pada tujuan pembangunan
generasi seterusnya (Ishartono & Raharjo, berkelanjutan.
2021: 159–160).
Kesetaraan gender dapat memperkuat
SDGs menjadi komitmen internasional kemampuan negara untuk lebih berkembang,
dan nasional dalam upaya untuk mengurangi kemiskinan, dan mengurangi
mensejahterakan masyarakat mencakup 17 adanya tingkat diskriminasi. Sosialisasi
4 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

kesetaraan gender merupakan bagian utama kesetaan gender dan pemberdayaan perempuan
dari strategi pembangunan dalam salah satunya melalui Kementrian Desa
memberdayakan masyarakat. Kesetaraan Pembangunan Daerah Tertinggal dan
gender merujuk pada suatu keadaan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
masyarakat yang setara antara perempuaan dan
Kemendes PDTT mengacu pada
laki-laki dalam pemenuhan hak dan kewajiban.
Permendes No.6 tahun 2015 memiliki tugas
Saat ini perbedaan gender masih sering terjadi
menyelenggarakan urusan pemerintahan
di lingkungan masyarakat. Menutut Faqih
dibidang pembangunan desa dan kawasan
(1996) dalam (Afandi, 2019: 4). Konstruksi
perdesaan, pemberdayaan masyarakat,
sosial budaya yang melekat di masyarakat
percepatan pembangunan daerah tertinggal,
menimbulkan ketidakadilan gender.
dan transmigrasi dalam membantu Presiden
Ketidakadilan gender merupakan perilaku
untuk menyelenggarakan pemerintahan
membeda-bedakan peran, fungsi, tugas,
Negara. Tugas yang tercantum pada nomor
pekerjaan, antara laki-laki dan perempuan.
tujuh adalah pelaksanaan dukungan yang
Bentuk dari ketidakadilan gender yaitu
bersifat substantif kepada seluruh unsur
stereotip, subordinasi, marginalisasi, dan
organisasi di lingkungan masyarakat desa.
kekerasan (violence) dan beban kerja lebih
Komitmen pemerintah dalam mewujudkan
Panjang dan lebih banyak (double burden)
kesetaraan gender telah dilakukan melalui
(Afandi, 2019: 4).Masyarakat masih
beberapa program atau kegiatan serta aksi
menganggap bahwa gender merupakan
dimasyarakat. Pemerintah memberikan
perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan
kesempatan, dukungan serta kepercayaan
kesenjangan peran dan tanggung jawab
kepada perempuan dalam aktifitas mengurangi
terhadap laki-laki dan perempuan sehingga
kesenjangan gender melalui organisasi
menimbulkan diskriminasi.
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
Selain pada SDGs kesetaraan gender (PKK).
juga tercantum dalam landasan konstitusi
PKK merupakan organisasi atau
tentang hak asasi pada Pasal 1 Ayat (2)
lembaga kemasyarakatan Desa yang mewadahi
berbunyi. “Setiap orang berhak atas semua
partisipasi masyarakat dalam bidang
hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang
pemberdayaan kesejahteraan keluarga yang
tercantum dalam pernyataan ini dengan tidak
berada ditingkat rukun warga. Hal tersebut
ada kecuali apapun, seperti misalnya bangsa,
tercantum dalam Permendagri RI No. 36 tahun
warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik
2020, Pasal 1. Sepuluh program pokok PKK
atau pendapat lain asal mula kebangsaan atau
merupakan kebutuhan dasar manusia yaitu, (1)
kemasyarakatan, milik, kelahiran atau pun
penghayatan dan pengamalan Pancasila, (2)
kedudukan” (Samidi, 2022). Program
gotong royong, (3) pangan, (4) sandang, (5)
pemerintah dalam upaya menjunjung tinggi
perumahan dan tata laksana rumah tangga, (6)
5 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

pendidikan dan keterampilan, (7) kesehatan,


(8) pengembangan kehidupan berkoperasi, (9)
kelestarian lingkungan hidup serta
perencanaan sehat. Pelaksanaan 10 program
pokok PKK tersebut, mulai dari tahap
perencanaan,
6 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

pelaksanaan pembinaan sampai fasilitas, hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
dilakukan oleh 4 kelompok pokok kerja perubahan sosial yaitu : masyarakat yang
(POKJA). berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai
pengetahuan dan kemampuan dalam
Pemberdayaan dan Kesejahteraan
memenuhi kehidupanya yang bersifat fisik,
Keluarga (PKK) pada POKJA II mempunyai
ekonomi, maupun sosial seperti memiliki
program untuk peningkatan pendidikan dan
kepercayaan diri, mampu menyampaikan
keterampilan dan pengembangan kehidupan
informasi, mempunyai mata pencaharian,
berkoperasi. PKK dapat menjadi wadah
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan
pemberdayaan perempuann melalui pelatihan
mandiri dalam melaksanakan tugas
untuk meningkatkan pengetahuan,
kehidupanya (Kurniawan, 2013: 2).
keterampilan, dan pengembangan potensi
Pemberdayaan perempuan menurut Utama dan
setiap individu yang lebih baik dalam
Handayani (2014) dalam (Ajisuksmo et al.,
lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan
2022) merupakan strategi untuk mengubah
lingkungan masyarakat. PPK memberikan
kondisi sosial ekonomi dan budaya kaum
kesempatan besar untuk pengembangan
perempuan untuk menolong dirinya dalam
sehingga berdampak pada kesejahteraan
berbagai aspek Perempuan memerlukan
masyarakat. Pelaksanaanya lebih difokuskan
keterampilan agar bisa membuka peluang
untuk pemberian keahlian dan keterampilan
usaha sendiri dan tidak bergantung kepada
dalam suatu bidang tertentu dengan tujuan
laki-laki agar mampu menambah penghasilan
mengembangkan potensi perempuan. Melalui
keluarga.
pelatihan, diharapkan pemberdayaan
perempuan lebih cepat dan efektif sehingga Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
dapat dilakukan dengan waktu yang relatif tentang pemberdayaan perempuan melalui
singkat dan tetap menekankan pada proses. pelatihan sudah cukup efektif. Hasil penelitian
Pelatihan menjadi alternatif yang paling tersebut membuktikan bahwa pemberdayaan
strategis dalam melakukan pemberdayaan perempuan dapat meningkatan pengetahuan,
perempuan, karena perempuan secara tidak meningkatan keterampilan, dan meningkatan
langsung ikut berperan aktif dalam sikap warga belajar (Hidayat, 2018: 20). Selain
pembangunan bangsa. itu kajian Wildan Saugi dan Surmarno (2015)
menyatakan indiaktor keberhasilann penelitian
Menurut Suharto (2010)
adalah bertambah pengetahuan dan
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan
keterampilan perempuan, serta diperoleh
tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah
pendapatan hasil usaha penjualan produk.
serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah Salah satu progam pemberdayaan
dalam masyarakat. Sebagai tujuan, maka perempuan yang dilakukan di masyarakat
pemberdayaan merujuk pada keadaan atau
7 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

adalah progam pelatihan kerajinan tangan oleh PKK Desa Sumberharjo. Berdasarkan hasil

observasi awal yang telah dilakukan di Desa kegiatan seni, sebagai dekorasi/hiasan, sebagai
Sumberharjo Kecamatan Sumberrejo benda fungsional, sebagai mainan dan sebagai
Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa souvenir/cinderamata (Hariyani et al., 2021:
mayoritas masyarakat perempuan di desa 350) .
Sumberharjo bekerja sebagai ibu rumah
Peningkatan pengetahuan dan
tangga. Hasil wawancara yang dilakukan
keterampilan perempuan perlu dilakukan
kepada ketua tim penggerak PKK desa
untuk meningkatkan sumber daya perempuan
Sumberharjo juga menunjukkan bahwa
dalam keluarga guna membangun
perempuan di desa Sumberharjo mayoritas
kesejahteraan keluarga dan berperan dalam
berperan sebagai ibu rumah tangga yang
pembangunan bangsa. Dengan demikian perlu
bekerja domestik seperti memasak, mencuci
adanya pemberdayaan perempuan melalui
dan malakukan pekerjaan rumah tangga
pelatihan kerajinan tangan yang dilakukan
lainnya. Selain itu perempuan tidak ikut andil
oleh PKK Desa Sumberharjo Kecamatan
dalam meningkatkan ekonomi keluarga karena
Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Dari
kurangnya pengetahuan dan keterampilan
uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
yang dimiliki.
melakukan penelitian dengan judul
Mayoritas perempuan belum “Pemberdayaan Perempuan melalui Progam
menyadari bahwa mereka memiliki potensi Pelatihan kerajinan tangan oleh PKK Desa
yang dapat dikembangkan. Oleh karean itu, Sumberharjo Kecamatan Sumberrejo
perlu adanya suatu progam atau kegiatan yang Kabupaten Bojonegoro”.
bisa memberikan penyadaran bahwa dengan
progam pelatihan kerajinan tangan bisa
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. METODE PENELITIAN
Kegiatan pelatihan kerajinan tangan Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
merupakan salah satu progam kegiatan yang kualitatif. Dengan jenis metode deskriftif
berkontribusi bagi pemberdayaan perempuan adalah pendekatan kualitatif yang
di desa. Dengan Menurut Yopi N. Nasir menghasilkan deskriftif atau uraian berupa
(2013) Kerajinan tangan adalah kegiatan seni kata-kata tertulis atau lisan dari masyarakat
yang mengolah bahan-bahan tertentu menjadi pendukung dan pelaku yang diamati. Metode
produk yang tidak hanya bermanfaat, tetapi penelitian kualitatif disebut dengan metode
juga mengandung nilai estetika sehinggga penelitian naturalistic karena penelitiannya
memiliki nilai jual. Selain itu produk kerajinan dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
tangan memiliki fungsi dan peranan yang settting). Objek alamiah adalah objek yang
sangat beragam seperti sebagai pendukung
8 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

berkembang apa adanya, tidak di manipulasi


oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak
9 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

mempengaruhi dinamika pada objek tersebut 1 orang dari Kader dan 3 orang dari peserta
(Sugiyono, 2017: 7–8). Oleh karena itu pelatihan, jadi jumlah keseluruhan yang
Peneliti menggunakan metode deskriftif menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah
kualitatif, dengan tujuan mendeskripsikan 5 orang. Adapun data pribadi informan sebagai
fenomena serta memperoleh gambaran secara berikut: Tim Penggerak PKK yang berinisial
sistematis tentang Pemberdayaan Perempuan (JK) yang berusia 54 tahun yang beralamat di
Melalui Progam pelatihan kerajinan tangan Dusun Gowok Desa Sumberharjo, Ibu Kader
oleh PKK desa Sumberharjo Kecamatan yang berinisial (S) yang berusia 41 tahun yang
Sumbeerjo Kabupaten Bojonegoro. berlamat di Dusun Kedung dowo Desa
Sumberharjo, Peserta pelatihan 3 orang yang
Lokasi penelitian ini adalah bertempat
berinisial (I) yang berusia 43 tahun yang
di Balai Desa Sumberharjo yang beralamat di
beralamat di Dusun Ngembes Desa
Rt 05 Rw 02 Dusun Ngapus Desa
Sumberharjo, berinisial (L) yang berusia 25
Sumberharjo Kecamatan Sumberjo Kabupaten
tahun yang beralamat di Dusun Medoro Desa
Bojonegoro Jawa Timur 62191. Alasan
Sumberharjo dan berinisial (N) yang berusia
peneliti memilih Balai Desa Sumberharjo
42 tahun yang beralamat di Dusun Bahoro
sebagai tempat pelatihan oleh PKK desa
Desa Sumberharjo.
Sumberharjo karena Balai Desa merupakan
tempat yang digunakann untuk melaksanakan Objek penelitian kualitatif adalah
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan objek yang alamiah atau natural setting, objek
pemberdayaan masyarakat setempat. yang yang berkembang apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran
Subjek penelitian adalah seseorang
peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada
atau sesuatu yang dapat memberikan informasi
objek tersebut (Sugiyono, 2017: 8). Objek
yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang
penelitian ini terdiri dari 3 komponen yaitu
ada di lapangan. Teknik pengambilan sampel
tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas
pada penelitian untuk menentukan subjek
(activities) dalam proses pelaksanaan
penelitian ini adalah purposive sampling.
pemberdayaan perempuan melalui progam
Peneliti menggunakan teknik purposive
kerajian tangan oleh PKK Desa Sumberharjo
sampling dengan pertimbangan tertentu yaitu
Kecamatan Sumberrejo Kabupaten
dengan kriteria sebagai berikut: (1)
Bojonegoro. Penelitian ini dilaksanakan
Masyarakat RT 001- 025 Desa Sumberharjo
selama 2 bulan untuk pengumpulan data dan
(2) Masyarakat yang tergabung dalam kegiatan
pengolahan hasil penelitian yaitu pada bulan
PKK (3) Masyarakat yang tergabung dari
Mei sampai Juni tahun 2023.
tahun 2017-2023 (4) Masyarakat yang aktif
dalam setiap kegiatan. Berdasarkan kriteria Sumber data penelitian kualitatif
tersebut peneliti menentukan subjek penelitian dipilih secara purposive dan bersifat snowball
terdiri 1 orang dari ketua Tim Penggerak PKK,
10 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

sampling. Sampel sumber data pada tahap


awal
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 11

memasuki lapangan dipilih orang atau yang 2023. Balai Desa ini merupakan Tempat yang
memiliki power dan otoritas pada situasi sosial sering di gunakan untuk melakukan berbagai
atau obyek yang diteliti, sehingga mampu jenis kegiatan Desa.
memberikan informasi yang dibutuhkan
Pada bab ini akan dipaparkan data
(Sugiyono, 2017: 292). Sumber data pada
hasil penelitian yang meliputi: paparan data
penelitian ini berupa sumber data primer dan
dari informan ketua PKK desa sumberharjo,
sumber data sekunder. Sumber data primer di
paparan data dari kader dan beberapa peserta
dapat dari hasil observasi berupa catatan
pelatihan.
lapangan dan hasil wawancara peneliti dengan
informan. Sedangkan sumber data sekunder Berikut disajikan tabel data
diperoleh dari dokumen lain yang relevan dan pemberdayaan perempuan desa sumberharjo
dokumentasi foto kegiatan pelatihan. melalui pelatihan kerajina tangan dari berbagai
informan:

Pemberdayaan Perempuan Desa


HASIL PENELITIAN
Sumberharjo Melalui Pelatihan Kerajinan
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tangan Dari Berbagai Informan:
Sumberharjo yang terletak di Bagian Timur
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Kecamatan Sumberrejo Kabupaten
Sumberharjo yang terletak di Bagian Timur
Bojonegoro. Luas wilayah Desa Sumberharjo
Kecamatan Sumberrejo Kabupaten
adalah 605 Ha dengan jumlah 3855 Jiwa
Bojonegoro. Luas wilayah Desa Sumberharjo
dengan jumlah laki-laki Terdiri 1932 jiwa dan
adalah 605 Ha dengan jumlah 3855 Jiwa
perempuan dari 1923 jiwa, dengan jumlah
dengan jumlah laki-laki Terdiri 1932 jiwa dan
1.287 KK yang terbagi menjadi 7 dusun
perempuan dari 1923 jiwa, dengan jumlah
meliputi dusun Kedung Dowo, Ngapus,
1.287 KK yang terbagi menjadi 7 dusun
Bahoro, Medoro, Ngembes, Gowok dan
meliputi dusun Kedung Dowo, Ngapus,
Pohkuwung. Batas- batas Desa Sumberharjo
Bahoro, Medoro, Ngembes, Gowok dan
yaitu sebelah utara Desa Kayulemah sebelah
Pohkuwung. Batas- batas Desa Sumberharjo
selatan desa Sumbergirang kecamatan Kedung
yaitu sebelah utara Desa Kayulemah sebelah
adem sebelah timur Desa Cengkir kecamatan
selatan desa Sumbergirang kecamatan Kedung
Kepoh baru dan sebelah barat Desa Banjarejo.
adem sebelah timur Desa Cengkir kecamatan
Pelaksanaan observasi bertepatan di Balai
Kepoh baru dan sebelah barat Desa Banjarejo.
Desa Sumberharjo yang beralamat di RT 05
RW 02 Dusun Ngapus Desa Sumberharjo Pelaksanaan observasi bertepatan di
Kecamatan Sumberjo Kabupaten Bojonegoro Balai Desa Sumberharjo yang beralamat di RT
Jawa Timur 62191 pengambilan data 05 RW 02 Dusun Ngapus Desa Sumberharjo
penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei-Juli Kecamatan Sumberjo Kabupaten Bojonegoro
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 12

Jawa Timur 62191 pengambilan data


penelitian
13 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

ini dilakukan pada Bulan Mei-Juli 2023. Balai POKJA II dalam PKK mempunyai
Desa ini merupakan Tempat yang sering di fungsi untuk peningkatan pendidikan
gunakan untuk melakukan berbagai jenis dan keterampilan dan pengembangan
kegiatan Desa. kehidupan berkoperasi. Tim PKK
menjadi wadah pemberdayaan
1. Proses Pemberdayaan Perempuan melalui
perempuann melalui pelatihan untuk
progam pelatihan kerajinan tangan
meningkatkan pengetahuan,
membuat bucket dan hantaran di Desa
keterampilan, dan pengembangan
Sumberharjo.
potensi setiap individu yang lebih baik
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan
dalam lingkungan keluarga, pekerjaan
bahwa proses pemberdayaan perempuan
bahkan lingkungan masyarakat. Agar
melalui progam pelatihan kerajinan tangan
mencapai tujuan pemberdayaan
membuat bucket dan hantaran melalui
perempuan perlu dilakukan persiapan
beberapa tahapan. Secara keseluruhan
sesuai dengan hasil wawancara dari
proses pemberdayaan perempuan melalui
progam pelatihan kerajinan tangan di desa ibu JK:
Sumberharjo terdiri dari 7 tahapan sebagai “Sebelum pelaksanaan
pelatihan saya membentuk tim /
berikut:
petugas, yaitu POKJA II sesuai
a. Tahap Persiapan tupoksinya di bidang Pendidikan
Pada tahap ini Tim Penggerak PKK dan keterampilan “22/08/2023

yang berperan sebagai petugas Ibu S juga mengatakan:


pemberdayaan perempuan
“Petugas pelatihan di
mempersiapkan anggotanya yaitu
ambilkan dari pokja II yang
POKJA II untuk melakukan progam menguasai di bidangnya mbk
pemberdayaan perempuan di desa “S/22/08/2023
Sumberharjo kec Sumberrejo Kab
Ibu L juga mengatakan:
Bojonegoro. Pemberdayaan
merupakan proses memberi daya, “ibu Tim Penggerak PKK
membuat Tim/ petugas sebelum
pengetahuan, keterampilan, kekuasaan pelaksaan pelatihan agar pelatihan
terhadap individu, dan organisasi berjalan sesuai tujuan”
maupun komunitas agar mampu Dari hasil wawancara diatas dapat
membangun dirinya dan bisa memberi
disimpulkan bahwa persiapan
pengaruh terhadap orang lain. Tim
Pemberdayaan dan Kesejahteraan sangat penting di lalukan yaitu

Keluarga (PKK) sangat berperan menyiapkan petugas pemberdayaan


dalam proses pemberdayaan
perempuan dari POKJA II
perempuan. Program kerja atau
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 14

b. Tahap Pengkajian (Assesment) bucket, karena itu menjadi


Tahap ini merupakan proses kebutuhan warga pada acara
pengkajian yang di lakukan Tim kegiatan seperti pernikahan dan
Penggerak PKK untuk wisuda dan bisa menjadi peluang
mengidentifikasi masalah dan usaha bagi warga”
kebutuhan perempuan di desa
Sumberharjo Kecamatan Berdasarkan hasil observasi
Sumberrejo Kabupaten dan wawancara kepada ibu Tim
Bojonegoro. Agar mencapai tujuan Penggerak PKK beliau melakukan
pemberdayaan perempuan perlu pengkajian meliputi tahap
dilakukan pengkajian. Selaras identifikasi kebutuhan dan potensi
dengan hasil wawancara terhadap lokal pemberdayaan perempuan
ibu JK selaku tim penggerak PKK. melalui progam kerajinan tangan
“Bahwa sebelum melakukan yaitu potensi lokal yang dimiliki
pelatihan harus mengidentifikasi desa Sumberharjo adalah mayoritas
masalah, menganalisis kebutuhan perempuan bekerja sebagai ibu
peserta serta melihat peluang yang rumah tangga dan adanya
ada di desa agar progam berjalan kebutuahan jasa membuat bucket
sesuai tujuan pemberdayaan. dan hantaran karena banyaknya
“JK/22/05/2023 acara pernikahan dan wisuda
sehingga dilakukan progam
ibu N Selaku peserta pelatihan pelatihan.
mengatakan: c. Tahap Perencanaan Alternatif
Progam dan Kegiatan
“Ibu Tim Penggerak PKK Selaras dengan teori pada tahapan
sering melakukan sosilasasi lewat ini Tim Penggerak PKK sebagai
arisan PKK tentang kegiatan agen perubahan menemukan
pelatihan yang akan dilaksanakan” alternatif. Tim Penggerak PKK
memilih progam yang efisien
Ibu I selaku peserta pelatihan juga dalam mencapai tujuan
mengatakan: pemberdayaan perempuan di desa
Sumberharjo Kecamatan
“ibu Tim PKK juga Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro
menyampaikan pada waktu yaitu melalui pelatihan kerajinan
posyandu bahwa akan melakukan tangan membuat bucket dan
pelatihan membuat hantaran dan hantaran. Adapun pada tahap
15 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

perencanaan ini meliputi 4 tahapan 2) Lokasi dan Waktu


yaitu sebagai berikut Pelatihan
Pemberdayaan
1) Identifikasi pelatih dan peserta
perempuan melalui progam
pelatihan
pelatihan kerajinan tangan
Sebelum melakukan proses
membuat bucket dan
pemberdayaan perempuan
hantaran ini dilaksanakan
sangatlah penting menentukan
selama 2 hari pada tanggal
pelatih yang kompeten agar
22-23 Mei tahun 2023 yang
pelaksanaan proses
bertempat di balai desa
pemberdayaan berjalan sesuai
Sumberharjo kecamatan
dengan tujuanya, dan memilih
Sumberrejo kabupaten
peserta pelatihan sesuai dengan
Bojonegoro, sesuai hasil
sumber daya yang di milikinya.
wawancara dari ibu JK
Pelatih bernama Mimin
selaku ibu Tim Penggerak
Anggraini yang beralamat di
PKK mengatakan:
desa Talun kecamatan
Sumberrejo. Peserta pelatihan “Pelatihan ini di
terdiri dari perempuan desa laksanakan selama 2 hari,
Sumberharjo yang masih tanggal 22- 23 Mei dan
berusia produktif yang diambil laksanakan di balai desa”
dari perwakilan dusun. Peserta JK/22/05/2023
pelatihan berjumlah 35 orang,
Ibu L selaku peserta
sesuai dengan hasil wawancara
pelatihan juga
bersama ibu JK selaku ibu Tim
mengatakan:
Penggerak PKK beliau
mengatakan: “Arahan dari Tim
Penggerak PKK 2 hari
“Peserta pelatihan terdiri dari
mbk, jadwal kegiatan di
35 perempuan yang produktif
share melalui grup wa”
mbk, dari perwakilan per dusun,
L/23/05/2023
yaitu meliputi dusun
kedungdowo, ngapus, bahoro,
medoro, ngembes, gowok, dan
pohkuwung “JK/22/05/2023
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 16

3) Menyiapkan sarana dan perumusan tujuan sangat


penting, Pemberdayaan
prasarana
perempuan merupakan proses
Sarana prasarana memberi daya, pengetahuan,
yang memadai dalam keterampilan, kekuasaan
proses pembrdayaan terhadap individu, dan
perempuan sangat penting. organisasi maupun komunitas
Seperti tersedianya agar mampu membangun
pendopo balai desa untuk dirinya dan bisa memberi
pelatihan, sound system, pengaruh terhadap orang lain.
tikar, kamar mandi, Seperti yang di ungkapkan ibu
washtafel serta bahan dan JK selaku ibu Tim Penggerak
material untuk pembuatan PKK:
bucket dan hantaran. “Tujuan secara umum
Sesuai hasil wawancara di lakukan pelatihan ini
dari ibu JK mengatakan: untuk memberdayakan
perempuan dalam upaya
“Kalau gedung,
mengembangkan potensi diri
tempat parkir, kamar mandi
yang ada pada perempuan
sudah ada, tinggal
agar mereka dapat mandiri
menyiapkan bahan dan
dan terampil dan secara
material untuk kelengkapan
khusus meningkatkan
pelatihan” JK/22/05/2023
pengetahuan, keterampilan
Ibu N juga sehingga perempuan dapat
mengatakan membantu meningkatkan

“Semua fasilitas perekonomian keluarga”

lengkap mbk, seperti JK/22/05/2023

pendopo balai desa, bahan Ibu S selaku kader juga


dan alat untuk pelatihan, mengungkapkan:
parkir, kamar mandi,
“Pada sambutan ibu
wastafel, sound system,
JK bahwa tujuan pelatihan
tikar dll” N/23/05/2023
ini untuk meningkatkan
4) Perumusan Tujuan pengetahuan dan
Sebelum melalukan keterampilan” S/23/05/2023
pemberdayaan perempuan,
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 17
18 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

Ibu N selaku peserta pelatihan juga bemula dari usulan musyawarah


mengatakan: RKP. Pembiyaan dipergunakan
untuk honor pelatih, konsumsi dan
“Tujuan pelatihan ini untuk
bahan baku dan material untuk
meningkatkan penghasilan keluarga
membuat bucket dan hantaran.
sesuai sambutan ibu Tim
Penyediaan bahan baku yang cukup
Penggerak PKK “N/23/05/2023.
dan berkualitas penting untuk
Melihat hasil observasi dan memastikan peserta dapat berlatih
wawancara ibu tim penggerak PPK dan menghasilkan produk yang
Menyusun perencanaan proses baik. JK selaku Tim Penggerak
pemberdayaan sedemikian rupa PKK mengungkapkan bahwa:
mulai dari identifikasi pelatih dan
“Pembiayaan kegiatan ini
peserta pelatihan, menentukan
bersumber dari dana Desa, yang
lokasi dan waktu pelatihan serta
bermula dari musyawaroh RKP
menyiapkan sarana prasrana dan
Desa dan di masukkan APBDes”
perumusan tujuan. Dapat
JK/22/05/2023
disimpulkan bahwa proses
pemberdayaan perempuan ini Ibu S selaku kader juga
sudah di rencanakan secara mengungkapkan bahwa:
sistematis.
“Semua biaya di anggarkan dari
d. Tahap Performalisasi Rencana desa mbak” S/23/05/2023
Aksi
Ibu N selaku perserta
Tahap ini Tim Penggerak
pelatihan juga mengungkapakan
PKK mengajukan proposal yang
bahwa:
berisi tentang progam
pemberdayaan perempuan yang “Dana pelatihan ini dari desa
akan di lakukan di desa karena peserta tidak mengeluarkan
Sumberharjo Kecamatan biaya, semua bahan dan material
Sumberharjo Kabupaten dari desa”. N/23/05/2023
Bojonegoro. Pembiayaan Berdasarkan hasil wawancara
merupakan sumber daya finansial dapat disimpulkan bahwa
yang sangat dibutuhkan dalam pembiayaan yang digunakan dalam
kelancaran proses pemberdayaan proses pemberdayaan perempuan
perempuan. Pelaksanaan progam adalah dana dari pemerintah desa
ini menggunakan dana dari Sumberharjo yang dianggarkan
APBDes yaitu dana desa, yang
19 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

melalui usulan RKP kemudian


masuk APBDes /DD (Dana Desa).
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 20

Dana ini berfungsi untuk Pelatihan adalah upaya yang di


melancarkan proses pemberdayaan lakukan organisasi PKK secara
perempuan sehingga perempuan di sistematis untuk memberikan
desa Sumberharjo menjadi berdaya pengetahuan dan ketrampilan guna
dan mandiri. mencapai keberhasilan dan dapat
menyelesaikan pekerjaanya.
e. Tahap Implementasi
Pemberdayaan perempuan melalui Tahap berikutanya
progam pelatihan kerajinan tangan praktek pembuatan hantaran
membuat bucket dan hantaran ini yang menggunakan metode
dilaksanakan selama 2 hari pada demontrasi dan tanya jawab.
tanggal 22-23 Mei tahun 2023 yang Pelaksanaan hari pertama
bertempat di balai desa dimulai dengan tahap awal yaitu
Sumberharjo kecamatan pengenalan alat dan bahan yang
Sumberrejo kabupaten Bojonegoro. digunakan pembuatan bucket
Dan pembiayaan pemberdayaan ini dan hantaran yang terdiri dari:
dari dana desa yang awalnya ibu keranjang atau kotak, bahan
Tim penggerak PKK mengusulkan dasar untuk hantaran
lewat musywarah RKP Desa dan di (seperangkat alat sholat, satu set
masukkkan APBDes. Agar proses make up, satu set peralatan
pelaksanaan pemberdayaan mandi, gamis, tas dan sandal),
perempuan melalui progam kertas karton, gunting, plastik,
pelatihan kerajinan tangan pita, selotip, jarum pentul,
membuat bucket dan hantaran kertas flannel, lem, bahan
berjalan dengan lancar, Tim bucket (bunga hias, dan snack)
Penggerak PKK memiliki peran dan lain-lain.
yang sangat penting. Pertama ibu
Tahap kedua
Tim Penggerak PKK memberikan
melakukan pemilihan alat dan
sambutan yang intinya memberikan
bahan yang akan digunakan
pemahaman, penyadaran, serta
untuk pembuatan hantaran
memberikan motivasi dan
dengan jenis hantaran yang akan
dorongan kepada peserta pelatihan
peserta buat yaitu keranjang
agar semangat dalam proses
atau kotak, bahan hantaran,
pelatihan. Proses pemberdayaan
gunting, lem tembak, pita,
perempuan ini melalui progam
kertas mika, jarum pentul dan
pelatihan kerajinan tangan
selotip. Tahap ketiga yaitu tahap
membuat bucket dan hantaran.
merangkai dan menghias
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 21

hantaran dimana tahapan ini


dijelaskan dan
22 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

diberikan contoh terlebih dahulu dokumentasi dan hasil


oleh pelatih, kemudian peserta wawancara dari ibu Kader
mengikuti untuk berinisial S yang mengatakan:
mempraktekannya dengan
“Acara pelatihan di
kemampuan dan pemikirannya
awali dengan sambutan dari ibu
sendiri. Tahap keempat
Tim Penggerak PKK yang
dilaksanakan dihari kedua yaitu
intinya memberikan
praktek pembuatan bucket yang
pemahaman dan penyadaran
dimulai dari memilih alat dan
serta memberikan motivasi dan
bahan yang sesuai dengan jenis
dorongan kepada perempuan
bucket yang akan peserta buat
bahwa perempuan itu
yaitu kertas hias atau kain
sebenarnya memiliki potensi
flanel, pita, lem, gunting dan
yang bisa di kembangkan”
bahan bucket.
S/22/05/2023
Tahap kelima yaitu
Seperti yang dikatakan ibu N
pembutan pola dan pemotongan
selaku peserta pelatihan:
kertas hias atau kain flannel,
kardus bekas dimana tahapan ini “Menggunakan
dijelaskan dan diberikan contoh metode demontrasi dan tanya
pola terlebih dahulu kemudian jawab, pelatih mengenalkan
peserta pelatihan bahan dan alat serta
mempraktekannya. Tahap mempraktekan melalui 7
keenam perekatan bahan bucket tahapan, dan menugaskan
di kardus bekas menggunakan kepada peserta untuk mengikuti
lem tembak sesuai dengan arahan pelatih” N/23/05/2023
bentuk yang diinginkan dimana Ibu L juga mengatakan:
tahapan ini peserta pelatihan
“Pelatih
dibimbing agar hasilnya sesuai
mempraktekkan tahapan-
dengan bentuk yang diinginkan.
tahapan pembuatan bucket dan
Tahap ketujuh yaitu tahap
hantaran dari awal sampai akhir
packing dan menghias, tahapan
hingga menjadi bucket dan
ini merupakan tahapan terakhir
hantaran yang sempurna”
dari proses pelatihan pembuatan
L/23/05/2023
kerajinan tangan. Tahapan ini
diperoleh dari observasi di Berdasarkan hasil wawancara
lapangan dan dikuatkan dengan diatas dapat disimpulkan bahwa
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 23

pada saat proses pelatihan Ketua PKK dan Kader PKK


peserta mendapatkan banyak untuk mencapai pemberian
sekali ilmu- ilmu baru dan juga manfaat yang diharapkan bagi
diberikan pelatihan secara detail perempuan yang mengikuti
dan bertahap, sehingga ilmu- pelatihan:
ilmu yang diberikan tutor dapat a) Penetapan tujuan evaluasi:
diterima dengan jelas dan dapat ketua PKK dan kader PKK
dipraktekkan secara langsung melakukan identifikasi
oleh para peserta. dengan tujuan evaluasi.
Hasil evaluasi yang
f. Tahap Evaluasi
dilakukan, meningkatkan
Proses evaluasi sering kurang
keterampilan kerajinan
diperhatikan dalam
tangan perempuan,
pelaksanaan progam atau
memperbaiki pendapatan
kegiatan pemberdayaan
mereka dan mengukur
perempuan. Proses evaluasi
dampak positif pada
sangatlah penting untuk
kehidupan sehari- hari.
menilai sejauh mana
b) Pengumpulan data: melalui
ketercapaian yang sudah diraih
survey atau wawancara,
dalam pelaksanaan
mengumpulkan data dari
pemberdayaan perempuan.
peserta pelatihan untuk
Evaluasi dalam kegiatan
mengukur perubahan dalam
pelatihan kerajinan tangan
keterampilan, pengetahuan
membuat bucket dan hantaran
dan pendapatan mereka
dilaksanakan untuk menilai
sebelum dan sesudah
sejauh mana pelaksanaan
pelatihan.
sudah efektif atau belum,
Hasil evaluasi yang
sudah sesuai dengan tujuan
dilakukan, meningkatnya
yang diharapkan. Evaluasi ini
keterampilan perempuan
dilakukan melalui observasi,
yang sebelumnya selalu
wawancara, dan dokumentasi
membeli hantaran namun
yaitu penilaian terhadap
setelah pelatihan bisa
pengetahuan, sikap, dan
membuat sendiri.
keterampilan yang di peroleh
c) Pemantauan aktivitas:
selama mengikuti proses
mengamati jalannya
pemberdayaan. Berikut
pelatihan, termasuk metode
evaluasi yang dilakukan oleh
pengajaran dan respons
24 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

peserta, untuk menilai sendiri sehingga dapat


efektivitas dan relevansi menekan angka pembelian
konten pelatihan. dalam keluarga.
Hasil evaluasi yang f) Pengumpulan masukan
dilakukan, peserta menjadi peserta: mengumpulkan
lebih percaya diri dan diakui umpan balik dari peserta
di masyarakat karena pelatihan mengenai
keterampilan yang mereka keefektifan pelatihan serta
peroleh, yang dianggap positif saran untuk perbaikan
dalam pemberdayaan social. dimasa mendatang.
d) Analisis data; menganalisis Hasil evaluasi yang
data yang terkumpul untuk dilakukan, mengidentifikasi
mengidentifikasi perubahan penyempurnaan metode
yang terjadi pada pengajaran atau
keterampilan, pengetahuan pengembangan pelatihan
juga pendapatan peserta tambahan untuk mengatasi
setelah mengikuti pelatihan. kebutuhan peserta
Hasil evaluasi yang banyaknya peserta yang
dilakukan, terdapat bingung karna tutor hanya 1.
beberapa data perempuan g) Analisis kebutuhan lanjutan:
yang membuka jasa berdasarkan hasil evaluasi,
pembuatan hantaran pada identifikasi kebutuhan
desa sumberharjo. lanjutan peserta untuk
e) Pengukuran dampak social: memastikan pemberdayaan
mengukur dampak pelatihan berkelanjutan seperti
pada kehidupan sehari- hari pelatihan tambahan atau
peserta, seperti peningkatan akses pasar yang lebih luas.
pendapatan, kemandirian Hasil evaluasi yang
ekonomi dan peningkatan dilakukan, peserta yang
kontribusi dalam keluarga mempertahankan
dan masyarakat. keetrampilan dan
Hasil evaluasi yang menggunakannya untuk
dilakukan, meningkatnya mencapai stabilitas ekonomi
keterampilan perempuan yang dalam jangka panjang, dapat
sebelumnya selalu membeli memperluas akses pasaranya.
hantaran namun setelah h) Laporan evaluasi; membuat
pelatihan bisa membuat laporan yang merangkum
25 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

hasil evaluasi, perubahan


Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 26

yang terjadi dan rekomendasi “Alhamdulillah saya senang


untuk pengembangan mendapat ilmu baru, dapat
program pemberdayaan pengetahuan baru, dan bisa
perempuan dimasa membuat hantaran dan bucket,
mendatang. sebentar lagi anak saya mau
i) Perbaikan program: wisuda, aku pingin buat hantaran
berdasarkan temuan evaluasi, sendiri dan dak usah beli”
melakukan perbaikan pada L/23/05/2023
program pelatihan
berikutnya untuk
meningkatkan efektivitas dan Berdasarkan hasil wawancara,
dampaknya. observasi dan dokumentasi.
j) Pelaporan hasil: Proses pemberdayaan perempuan
mengkomunikasikan hasil melalui pelatihan pembuatan
evaluasi kepada pihak terkait bucket dan hantaran berjalan
seperti anggota PKK, dengan lancar. Dilihat dari sikap
pemerintah daerah dan peserta pelatihan mereka disiplin
masyarakat untuk dan tanggung jawab dalam
memperoleh dukungan dan menyelesaikan tugasnya. Dilihat
transparansi dalam upaya dari pengetahuan mereka bisa

pemberdayaan perempuan. mengerti bahan-bahan dan cara

Ibu JK mengatakan: pembuatanya. Dan dilihat dari


“Saya lihat peserta pelatihan keterampilan peserta bisa
sangat antusias dan semangat, menghasilkan karya membuat
sehingga hasil karya bucket dan
bucket dan hantaran dengan
hantaran bagus mbk”
JK/22/05/2023 baik.
g. Tahap Terminasi
Ibu S juga mengatakan:
Pada tahap ini Tim
“Oh…ternyata saya bisa
membuat bucket dan hantaran Penggerak PKK memberi
dengan baik mbk, saya ingin arahan kepada peserta pelatihan
mengembangkan bakat saya
agar melanjutkan segala ilmu
ini…., saya pingin membuka
usaha mbk, siapa tahu laku mbk yang diperoleh dari proses
sekarang musim hajatan pemberdayaan secara mandiri.
“S/22/05/2023 Sesuai hasil wawancara dari

Ibu L mengatakan: Tim Penggerak PKK


mengatakan:
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 27

“untuk tindak lanjutnya


masyarakat diharapkan mampu
melanjutkan tentang ilmu yang
di dapat dari proses
28 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

pemberdayaan secara lepas dari peran pemerintah desa,


mandiri” JK/22/05/2023 Tim Penggerak PKK dan
masyarakat. Pemerintah desa
Dari uraian diatas terlibat aktif dalam memberikan
menunjukkan data yang dukungan kebijakan, pembiayaan,
diperoleh memiliki kesamaan dan koordinasi progam sangat
dan kesesuaian sehingga data mempengaruhi keberlangsungan
tersebut dapat diterima. Adanya suatu progam dalam mewujudkan
proses pemberdayaan perempuan keberhasilan pemberdayaan
melalui progam pelatihan perempuan. Tim Penggerak PKK
membuat bucket dan hantaran adalah organisasi kemasyarakatan
secara umum bisa untuk memperdayakan
mengembangkan potensi diri perempuan dan berpartisipasi
yang ada pada perempuan, dalam pembangunan
meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan Indonesia. Senada
keterampilan sehingga mandiri dari hasil wawancara ibu JK:
dan terampil. secara khusus yaitu “Pemerintah desa juga
mendapat ilmu pengetahuan, mendukung mbk, mendukung kegitan
keterampilan, dan kemampuan ini dari segi
yang memadai sehingga
pembiyaan” JK/22/05/2023
perempuan dapat membantu
meningkatkan perekonomian Ibu S selaku kader juga mengatakan:
keluarga.
“Setahu saya Tim
2. Faktor pendukung dan penghambat
Penggerak PKK
Pemberdayaan Perempuan melalui
berkoordinasi dengan
progam pelatihan kerajinan tangan
Pemerintah desa untuk
membuat bucket dan hantaran di Desa
Sumberharjo. keberhasilan proses

a. Faktor pendukung pemberdayaan pemberdayaan perempuan


perempuan melalui pelatihan ini mbk”
S/22/05/2023
1) Peran aktif antara organisasi Tim
2) Sarana prasarana yang memadahi
Penggerak PKK dan masyarakat.
Keberhasilan pemberdayaan
Sarana prasarana yang
perempuan melalui progam
memadai dalam proses
pelatihan kerajinan tangan
membuat bucket dan hantaran tak pemebrdayaan perempuan sangat
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 29

penting. Seperti tersedianya kehadiran dapat memberikan


pendopo balai desa untuk indikasi kuat tentang semangat dan
pelatihan, sound system, tikar, partisipasi perempuan dalam
kamar mandi, washtovel serta pemberdayaan. Hal ini juga penting
bahan dan material untuk dalam mengevaluasi keberhasilan
pembuatan bucket dan hantaran. program pemberdayaan dan
Sesuai hasil wawancara dari ibu JK menentukan apakah kegiatan dan
mengatakan: pendekatan yang digunakan efektif
dalam menarik minat dan
“Kalau gedung, tempat
komitmen mereka. Sesuai hasil
parkir, kamar mandi sudah ada,
wawancara dari ibu JK:
tinggal menyiapkan bahan untuk
kelengkapan pelatihan” “Peserta pelatihan
JK/22/05/2023 alhamdulillah sangat antusias,
semua hadir di buktikan dari
Ibu N juga mengatakan
absensinya” JK/22/05/2023
“Semua fasilitas lengkap
Ibu N juga mengatakan:
mbk, seperti pendopo balai desa,
bahan dan alat untuk pelatihan, “hadir semua mbk, ini ramai
parkir, kamar mandi, sound banget dan semua antusias
system dll”. N/23/05/2023 dalam proses pembuatan
bucket dan hantaran”

3) Semangat dan partisipasi dari N/23/05/2023

peserta pelatihan Dari hasil


Semangat dan partisipasi wawancara di atas bisa
yang tinggi dari peserta pelatihan disimpulkan bahwa dalam
dapat diukur dari tingkat kehadiran pemberdayaan perempuan di
peserta dalam kegiatan desa Sumberharjo ini tanpa
pemberdayaan perempuan. Tingkat peran Peran aktif antara
kehadiran yang tinggi pemerintah desa, Tim
menunjukkan minat dan komitmen Penggerak PKK dan
yang kuat dalam memperoleh masyarakat, sarana prasarana
manfaat dari pemberdayaan. yang memadahi, serta
Mengukur dan memantau tingkat Semangat dan partisipasi dari
30 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

peserta pelatihan tidak akan b) Keterbatasan pengetahuan dan


mungkin berjalan dengan baik. keterampilan yang dmemiliki ibu
ibu kurang memadai sehingga
b. Faktor penghambat pemberdayaan
menyebabkan rasa frustrasi dan
perempuan
kurangnya kesabaran saat
1) Kurangnya kesabaran dan
menghadapi kesulitan dalam
ketelatenan dari sebagian peserta
proses pembuatan.
pelatihan
c) Tuntutan ekonomi: Beberapa
Sebagian ibu dalam proses
perempuan desa mungkin
pembuatan hantaran merasa tidak
mengalami tekanan ekonomi yang
sabar dan telaten. Namun, perlu
signifikan, sehingga mereka harus
dicatat bahwa kesabaran dan
memprioritaskan pekerjaan dan
ketelatenan adalah sikap individual
kegiatan yang menghasilkan
yang dapat berbeda dari orang ke
pendapatan langsung. Dalam hal
orang. Beberapa alasan yang
ini, mereka mungkin merasa
mungkin mempengaruhi
terburu-buru atau tidak memiliki
ketidaksabaran atau
waktu yang cukup untuk
ketidaktelatenan tersebut antara
meluangkan waktu untuk proses
lain:
pembuatan bucket dan hantaran.
a) Beban kerja yang berat yang
d) Kebutuhan mendesak atau
mengakibatkan perempuan
perubahan situasi: Dalam
seringkali memiliki tanggung
beberapa situasi, ibu mungkin
jawab rumah tangga, pekerjaan
dihadapkan pada kebutuhan
pertanian, dan perawatan keluarga
mendesak atau perubahan situasi
yang mengharuskan mereka
yang memaksa mereka untuk
mengalami tekanan waktu dan
memprioritaskan hal-hal lain
stres yang tinggi. Dalam situasi
daripada proses pembuatan
ini, mereka mungkin memiliki
bucket dan hantaran. Misalnya,
keterbatasan waktu dan energi
kebutuhan mendesak dalam
untuk meluangkan waktu yang
keluarga, masalah kesehatan, atau
cukup untuk proses pembuatan
tanggung jawab lain yang harus
bucket dan hantaran yang
diatasi terlebih dahulu. Senada
membutuhkan ketelatenan dan
dengan hasil wawancara dari Ibu
kesabaran.
JK:
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 31

“Ada Sebagian peserta Dengan hanya satu pelatih, sulit


pelatihan yang kurang tlaten bagi mereka untuk memberikan
mbk, tapi kebanyakan semua pendampingan yang cukup untuk
antusias dan semangat.” mengatasi tantangan individu
JK/22/05/23 dengan efektif.
c) Keterbatasan waktu: Jika pelatih
Sesuai dari hasil wawancara ibu N:
hanya satu orang, waktu yang
“Saya merasa kurang tlaten tersedia untuk setiap peserta
dan sabar mbk, sehingga saya dalam kegiatan pembuatan
tidak bisa menyelesaikan dengan hantaran mungkin terbatas. Ini
baik.” N/23/05/23 dapat menyebabkan perasaan

2) Pelatih atau tutor hanya 1 orang jadi terburu-buru dan tidak adanya

kurang maksimal dalam proses waktu yang cukup untuk

pendampingan pada saat kegiatan menguasai keterampilan dengan

berlangsung. Beberapa masalah yang baik.

timbul karena kurangnya Seperti yang di katakan ibu JK:

pendampingan yang maksimal “Ada Sebagian dari peserta yang


adalah: kurang tlaten, maklum setiap
a) Keterbatasan perhatian individu: orang memiliki kemampuan yang
Dengan hanya satu pelatih, berbeda” JK/22/05/2023
perhatian dan waktu yang tersedia
Ibu S juga mengatakan:
untuk setiap peserta terbatas. Ini
dapat mengakibatkan kurangnya “Tutornya hanya 1, jadi ketika
pendampingan individu yang kami kesulitan tutornya kwalahan
diperlukan untuk memastikan dalam memberikan
pemahaman dan keterampilan pendampingan” S/22/05/2023
yang tepat dalam pembuatan
Ibu I juga mengatakan:
bucket dan hantaran.
b) Kesulitan menangani tantangan “Tidak semua peserta dapat

individu: Setiap peserta mungkin merasakan pendampingan karena

menghadapi tantangan dan terbatasnya waktu dan tutornya

kebutuhan yang berbeda dalam hanya 1” I/23/05/2023

proses pembuatan hantaran.


32 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

Dari hasil observasi dan hantaran sehingga perempuan dapat


wawancara di atas bisa disimpulkan bahwa membantu meningkatkan perekonomian

faktor yang menghambat proses keluarga yaitu dengan cara membuka jasa
pembuatan bucket dan hantaran.
pemberdayaan melalui pelatihan kerajinan
Penyediaan jasa pembuatan bucket dan
tangan yaitu: Kurangnya kesabaran dan
hantaran memang sangat dibutuhkan, hal
ketelatenan dari sebagian peserta
ini disebabkan banyaknya masyarakat
pelatihan, Pelatih / tutornya hanya 1 orang
yang memeriahkan pernikahan dan
sehingga kurang maksimal dalam proses wisuda sekolah.
pelatihan. Adapun menurut Soekarno dalam
(Maryani & Nainggolan, 2019: 13–14)

PEMBAHASAN ada 7 (tujuh) tahapan pemberdayaan yang


dapat di jadikan langkah awal untuk
Berdasarkan hasil penelitian baik dari
melakukan proses pemberdayaan yaitu
data hasil wawancara terhadap subjek
tahap persiapan, tahap pengkajian, tahap
penelitian, dari observasi dan hasil
perencanaan, tahap performalisasi
dokumentasi yang di dapatkan oleh peneliti,
rencana aksi, tahap implementasi, tahap
maka peneliti akan melakukan pembahasan
evaluasi dan tahap terminasi. Dari temuan
tentang pemberdayaan perempuan melalui
hasil di lapangan ternyata sejalan dengan
progam pelatihan kerajinan tangan oleh PKK
teori (Maryani & Nainggolan, 2019: 13–
desa Sumberharjo kecamatan Sumberrejo
14). Secara keseluruhan proses
kabupaten Bojonegoro.
pemberdayaan perempuan melalui
1. Proses Pemberdayaan Perempuan
progam pelatihan kerajinan tangan
melalui progam pelatihan kerajinan
membuat bucket dan hantaran di Desa
tangan oleh PKK di Desa Sumberharjo
Sumberharjo Kecamatan Sumberrejo
Kecamatan Kabupaten Bojonegoro.
Kabupaten bojonegoro terdiri dari 7
Berdasarkan hasil penelitian yang
tahapan sebagai berikut:
dilakukan melalui observasi, wawancara
a. Tahap Persiapan
dan dokumentasi, maka peneliti
Pada tahap ini Tim Penggerak
melakukan pembahasan mengenai proses
PKK mempersiapkan anggotanya
pemberdayaan perempuan melalui
yaitu POKJA II untuk bertugas
pelatihan kerajinan tangan membuat
sebagai tim permberdayaan
bucket dan hantaran.
perempuan di desa dan merumuskan
Tujuan secara khusus yaitu untuk
tujuan pemberdayaan. Adapun tujuan
memberikan ilmu pengetahuan,
progam pemberdayaan perempuan
keterampilan, dan kemampuan yang
secara umum untuk memberdayakan
memadai tentang pembuatan bucket dan
perempuan di Desa Sumberharjo
33 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

dalam upaya mengembangkan potensi


diri yang ada pada perempuan,
meningkatkan
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 34

pengetahuan dan keterampilan agar diambil dari perwakilan dusun, peserta


mereka dapat mandiri dan terampil. pelatihan berjumlah 35 orang.
Tujuan secara khusus yaitu untuk Tahap yang kedua yaitu
memberikan ilmu pengetahuan, pemilihan lokasi dan waktu pelatihan.
keterampilan, dan kemampuan yang Waktu dan tempat pelatihan perlu
memadai tentang pembuatan bucket direncanakan untuk melaksanakan
dan hantaran sehingga perempuan proses pemberdayaan perempuan agar
dapat membantu meningkatkan pelatihan berjalan dengan lancar dan
perekonomian. sukses. Pemberdayaan perempuan
b. Tahap Pengkajian melalui progam pelatihan kerajinan
Ibu Tim Penggerak PKK tangan membuat bucket dan hantaran
beliau melakukan pengkajian dalam ini dilaksanakan selama 2 hari pada
proses pemberdayaan perempuan yaitu tanggal 22-23 Mei tahun 2023 yang
tahap identifikasi kebutuhan dan bertempat di balai desa Sumberharjo
potensi lokal yang dimiliki desa kecamatan Sumberrejo kabupaten
Sumberharjo yaitu mayoritas Bojonegoro. Tahap perencanaan yang
perempuan bekerja sebagai ibu rumah ke tiga yaitu menyiapkan sarana
tangga dan adanya kebutuahan jasa prasarana yang memadai seperti
membuat bucket dan hantaran karena menyediakan ruangan untuk pelatihan,
banyaknya acara pernikahan dan sound system, tikar, kamar mandi serta
wisuda sehingga dilakukan progam bahan- bahan untuk pembuatan bucket
pelatihan. dan hantaran dan tahap ke empat yaitu
c. Tahap Perencanaan perumusan tujuan.
Tahap perencanaan terdiri dari d. Tahap Performalisasi Rencana Aksi
4 tahapan yaitu tahap awal dimulai Tahap ini Tim Penggerak
dari Identifikasi pelatih dan peserta PKK mengajukan proposal yang berisi
pelatihan. Tahapan ini sangatlah tentang progam pemberdayaan
penting dalam menentukan pelatih perempuan yang akan di lakukan di
yang kompeten dan pemilihan peserta desa Sumberharjo Kecamatan
pelatihan harus sesuai agar Sumberharjo Kabupaten Bojonegoro.
pelaksanaan proses pemberdayaan Pembiayaan merupakan sumber daya
berjalan sesuai dengan tujuan. Pelatih finansial yang sangat dibutuhkan
bernama Mimin Anggraini yang dalam kelancaran proses
beralamat di desa Talun kecamatan pemberdayaan perempuan. Dalam
Sumberrejo. Peserta pelatihan terdiri pelaksanaan progam ini menggunakan
dari perempuan desa Sumberharjo dana dari APBDes yaitu Dana Desa,
yang masih berusia produktif yang
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 35

yang bemula dari usulan musyawarah


RKP.
36 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

Pembiayaan dipergunakan untuk pelatihan selesai diharapkan peserta


honor pelatih, konsumsi dan bahan bisa memiliki kemampuan serta
baku dan material untuk membuat keterampilan yang berhubungan
bucket dan hantaran. Penyediaan dengan materi yang di pelajari
bahan baku yang cukup dan (Biawan, 2013: 58). Pelatihan ini
berkualitas penting untuk memastikan dilakukan oleh Tim Penggerak PKK
peserta dapat berlatih dan selotip. Tahap ketiga yaitu tahap
menghasilkan karya/produk yang baik. merangkai dan menghias hantaran
e. Tahap Implementasi/Pelaksanaan dimana tahapan ini dijelaskan dan
Pemberdayaan perempuan diberikan contoh terlebih dahulu oleh
menjadi upaya yang di lakukan untuk pelatih, kemudian peserta mengikuti
memberikan pemahaman dan untuk mempraktekannya dengan
penyadaran kepada peerempuan kemampuan dan pemikirannya sendiri.
tentang potensi yang di milikinya, Tahap keempat dilaksanakan
sehingga mendorong agar dapat dihari kedua yaitu praktek pembuatan
memanfaatkannya untuk kebaikan bucket yang dimulai dari memilih alat
dirinya, keluarga dan lingkunganya dan bahan yang sesuai dengan jenis
(Rodiah, 2015: 45). Selaras dengan bucket yang akan peserta buat yaitu
sambutan Tim Penggerak PKK yang kertas hias atau kain flanel, pita, lem,
intinya memberikan pemahaman, serta gunting dan bahan bucket. Tahap
memberikan motivasi dan dorongan kelima yaitu pembutan pola dan
kepada peserta pelatihan agar pemotongan kertas hias atau kain
semangat dalam proses pemberdayaan flannel, kardus bekas dimana tahapan
perempuan melalui progam pelatihan ini dijelaskan dan diberikan contoh
kerajinan tangan membuat bucket dan pola terlebih dahulu kemudian peserta
hantaran. pelatihan mempraktekannya.Tahap
Proses pemberdayaan keenam perekatan bahan bucket di
perempuan ini melalui progam kardus bekas menggunakan lem
pelatihan kerajinan tangan membuat tembak sesuai dengan bentuk yang
bucket dan hantaran. Adapun diinginkan dimana tahapan ini peserta
Pelatihan adalah pengetahuan dan pelatihan dibimbing agar hasilnya
ketrampilan yang melalui persentasi sesuai dengan bentuk yang diinginkan,
diharapkan peserta memahami, Tahap ke tujuh yaitu tahap packing
menerima, tertarik dan kemudian dan menghias dimana tahapan ini
menyetujui, ikut serta dan setelah merupakan tahapan terakhir dari
37 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

proses pelatihan pembuatan kerajinan


tangan.
f. Tahap Evaluasi
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 38

Berdasarkan hasil penelitian proses Tahap kedua melakukan pemilihan


pemberdayaan perempuan melalui alat dan bahan yang akan digunakan
pelatihan pembuatan bucket dan untuk pembuatan hantaran dengan
hantaran berjalan dengan lancar. Sikap jenis hantaran yang akan peserta buat
peserta pada proses pelatihan yaitu keranjang atau kotak, bahan
menunjukkan bahwa mereka disiplin hantaran, gunting, lem tembak, pita,
secara sistematis untuk memberikan kertas mika, jarum pentul dan dan
pengetahuan dan ketrampilan guna bertanggung jawab dalam
mencapai keberhasilan dan dapat menyelesaikan tugasnya, dilihat dari
menyelesaikan pekerjaanya dan pengetahuan mereka bisa mengerti
setelah pelatihan selesai diharapkan bahan-bahan dan cara pembuatanya.
peserta bisa memiliki kemampuan Selain itu dapat dilihat dari
serta keterampilan peserta bisa
keterampilan yang menghasilkan karya membuat bucket
berhubungan dengan materi yang di dan hantaran dengan baik. Hasil
pelajari. Pelatihan membuat bucket tersebut bisa disimpulkan setelah
dan hantaran ini adalah jenis pelatihan adanya proses pemberdayaan
hard skill, yaitu merupakan pelatihan perempuan melalui progam pelatihan
keterampilan yang bersifat sangat membuat bucket dan hantaran secara
teknis, maka cara mempelajarinya umum bisa mengembangkan potensi
berdasarkan panduan/praktek dan cara diri yang ada pada perempuan,
pengukuranya dilihat dari hasil meningkatkan pengetahuan dan
pelatihan. Tahap berikutanya praktek keterampilan sehingga mandiri dan
pelatihan pembuatan hantaran yang terampil. Secara khusus yaitu
menggunakan metode demontrasi dan mendapat ilmu pengetahuan,
tanya jawab kemudian pengenalan alat keterampilan, dan kemampuan yang
dan bahan yang digunakan untuk memadai sehingga perempuan dapat
pembuatan bucket dan hantaran yang membantu meningkatkan
terdiri dari: keranjang atau kotak, perekonomian keluarga.
bahan dasar untuk hantaran
Hasil penelitian ini juga
(seperangkat alat sholat, satu set make
sejalan dengan penelitian yang
up, satu set peralatan mandi, gamis, tas
dilakukan oleh Sholeh Hidayat dkk
dan sandal), kertas karton, gunting,
“Pemberdayaan Perempuan Berbasis
plastik, pita, selotip, jarum pentul,
Ekonomi Kreatif melalui Pelatihan
kertas flannel, lem, bahan bucket
Pembuatan Keset dari Limbah Kain”.
(bunga hias, dan snack) dan lain-lain.
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 39

Berdasarkan hasil penelitian mereka


menyatakan bahwa hasil dari
pemberdayaan perempuan
40 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

berbasis ekonomi kreatif melalui jawab perkembangan adalah tanggung


pelatihan pembuatan keset dari limbah jawab yang berasal dari masyarakat
kain di Kelompok PKK Desa Parahu memiliki kekuatan untuk berdaya.
Kecamatan Sukamulya Kabupaten Kedua, Adanya sarana prasarana yang
Tangerang yaitu peningkatan memadahi dalam proses
pengetahuan, peningkatan pemberdayaan perempuan. Sarana
keterampilan, dan peningkatan sikap prasarana yang memadai dalam proses
warga belajar serta pelatihan pemebrdayaan perempuan sangat
membutuhkan persiapan matang tidak penting. Seperti tersedianya ruangan
langsung jadi dan terlaksana. untuk pelatihan, sound system, tikar,
kamar mandi dll.
g. Tahap Terminasi
Ketiga Adanya semangat dan
Pada tahap ini Tim
partisipasi dari kelompok sasaran yang
Penggerak PKK memberi arahan
di buktikan dari tingkat kehadiran.
kepada peserta pelatihan agar Semangat dan partisipasi dari kelompok
sasaran dapat diukur melalui tingkat
melanjutkan segala ilmu yang
kehadiran mereka dalam kegiatan dan
diperoleh dari proses pemberdayaan
program pemberdayaan. Tingkat
melalui progam pelatihan kerajinan kehadiran yang tinggi menunjukkan
minat dan komitmen yang kuat dalam
tangan secara mandiri, agar memiliki
memperoleh manfaat dari
keterampilan dan berinovasi sehingga
pemberdayaan. Mengukur dan
sudah dapat meningkatkan memantau tingkat kehadiran dapat
memberikan indikasi kuat tentang
kesejahteraan hidupnya.
semangat dan partisipasi perempuan
Berdasarkan uraian diatas, dalam pemberdayaan. Hal ini juga
maka konsep pemberdayaan penting dalam mengevaluasi
menekankan dari proses serta keberhasilan program pemberdayaan
perlibatan masyarakat. Hasil dari dan menentukan apakah kegiatan dan
proses pemberdayaan penelitian ini pendekatan yang digunakan efektif
adalah tumbuhnya kesadaran, dalam menarik minat dan komitmen
kompetensi dan tanggung jawab sosial mereka.
serta kapasitas masyarakat untuk Berdasarkan hasil penelitian
membangun masa depan kehidupan yang dilakukan melalui observasi,
yang lebih baik. Kompetensi tanggung wawancara dan dokumentasi, maka
jawab memiliki arti bahwa tanggung peneliti itu sendiri. Agar mereka mampu
41 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

mengidentifikasi kemampuan yang ada


dalam diri, yang terkait dengan
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 42

kebutuhan (needs), sumber daya progam. Karena pembiayaan sangat


(resoulces) dan kemampuan untuk
mempengaruhi keberlangsungan suatu
memanfaatkan peluang yang ada untuk
progam. Dalam mewujudkan
merealisasikan kebutuhan hidupnya.
2. Faktor pendukung dan penghambat keberhasilan pemberdayaan perempuan

Pemberdayaan Perempuan melalui Organisasi PKK adalah salah satu

progam pelatihan kerajinan tangan organisasi untuk memberdayakan

oleh PKK di Desa Sumberharjo perempuan sehingga perempuan

Kecamatan Kabupaten Bojonegoro. melakukan pembahasan mengenai faktor


penghambat progam pemberdayaan
Berdasarkan hasil penelitian yang
perempuan melalui pelatihan kerajinan
dilakukan melalui observasi, wawancara
tangan membuat bucket dan hantaran.
dan dokumentasi, maka peneliti Faktor penghambat pemberdayaan
perempuan melalui progam pelatihan
melakukan pembahasan mengenai faktor
membuat bucket dan hantaran ada 2
pendukung progam pemberdayaan
yaitu: pertama, kurangnya kesabaran
perempuan melalui pelatihan kerajinan dan ketelatenan dari sebagian ibu dalam
proses pembuatan hantaran. Namun,
tangan membuat bucket dan hantaran.
perlu dicatat bahwa kesabaran dan
Faktor pendukung pemberdayaan
ketelatenan adalah sikap individual yang
perempuan melalui progam pelatihan dapat berbeda dari orang ke orang.
Beberapa alasan yang bisa
membuat bucket dan hantaran ada 3
mempengaruhi ketidaksabaran atau
yaitu pertama, peran aktif antara
ketidaktelatenan tersebut antara lain: a)
pemerintah, Tim Penggerak PKK dan Beban kerja yang berat menjadikan
peserta pelatihan memiliki tanggung
masyarakat. Keberhasilan progam
jawab rumah tangga, pekerjaan
melalui progam pemberdayaan
pertanian, dan perawatan keluarga yang
perempuan tak lepas dari peran mengharuskan mereka mengalami
tekanan waktu dan stres yang tinggi.
pemerintah desa, organisasi PKK dan
Sehingga dalam situasi ini, peserta
masyarakat. Pemerintah Desa perlu
pelatihan memiliki keterbatasan waktu
terlibat dalam memberikan dukungan dan energi untuk meluangkan waktu
yang cukup untuk proses pembuatan
kebijakan, pembiayaan, dan koordinasi
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 43

bucket dan hantaran yang membutuhkan


ketelatenan dan kesabaran. b)
44 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

Keterbatasan pengetahuan dan yang ingin dicapai yaitu untuk


keterampilan, beberapa peserta pelatihan mengembangkan keterampilan,
kurang memiliki pengetahuan atau mengelola waktu dengan lebih efektif,
keterampilan yang memadai dalam dan menemukan keseimbangan antara
pembuatan hantaran atau kegiatan tugas yang beragam dalam kehidupan
serupa. Ini dapat menyebabkan rasa mereka.
frustrasi dan kurangnya kesabaran saat Kedua, pelatih atau tutor
menghadapi kesulitan dalam proses hanya 1 orang sehingga kurang
pembuatan. c) Tuntutan ekonomi, maksimal dalam proses pendampingan
beberapa peserta pelatihan mengalami pada saat kegiatan berlangsung. Jika
tekanan ekonomi yang signifikan, pelatih hantaran hanya satu orang dan
sehingga mereka harus memprioritaskan terjadi kekurangan dalam pendampingan
pekerjaan dan kegiatan yang selama kegiatan. Beberapa masalah yang
menghasilkan pendapatan langsung. Hal mungkin timbul karena kurangnya
ini, menjadikan peserta pelatihan merasa pendampingan yang maksimal yaitu: a)
terburu-buru atau tidak memiliki waktu Keterbatasan perhatian individu, dengan
yang cukup untuk meluangkan waktu hanya satu pelatih, perhatian dan waktu
untuk proses pembuatan bucket dan yang tersedia untuk setiap peserta
hantaran. d) Kebutuhan mendesak atau terbatas. Ini dapat mengakibatkan
perubahan situasi, dalam beberapa kurangnya pendampingan individu yang
situasi peserta pelatihan dihadapkan diperlukan untuk memastikan
pada kebutuhan mendesak atau pemahaman dan keterampilan yang tepat
perubahan situasi yang memaksa mereka dalam pembuatan bucket dan hantaran
untuk memprioritaskan hal-hal lain b) Kesulitan menangani tantangan
daripada proses pembuatan bucket dan individu, setiap peserta menghadapi
hantaran. Misalnya, kebutuhan tantangan dan kebutuhan yang berbeda
mendesak dalam keluarga yaitu masalah dalam proses pembuatan hantaran.
kesehatan, atau tanggung jawab lain Sehingga satu pelatih ini menjadikan
yang harus diatasi terlebih dahulu. sulit bagi peserta pelatihan dalam
Penting untuk memahami bahwa setiap memberikan pendampingan yang cukup
individu memiliki tantangan dan untuk mengatasi tantangan individu
keterbatasan yang berbeda dalam dengan efektif. c) Keterbatasan waktu,
kehidupan mereka. Kegiatan pada proses hal ini menjadikan waktu yang tersedia
pemberdayaan perempuan ini sangat untuk setiap peserta dalam kegiatan
penting dalam menciptakan dukungan, pembuatan hantaran terbatas. Sehingga,
pelatihan, dan lingkungan yang hal Ini dapat menyebabkan perasaan
memungkinkan perempuan. Tujuan terburu-buru dan
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 45

kurangnya waktu yang cukup DAFTAR PUSTAKA


untuk menguasai keterampilan dengan Afandi, A. (2019). Bentuk-Bentuk Perilaku
baik. Bias Gender. LENTERA: Journal of
Gender and Children Studies, 1(1), 1–18.
KESIMPULAN Diambil dari
Proses pemberdayaan https://journal.unesa.ac.id/index.php/JOF
perempuan melalui progam pelatihan C/article/view/6819%0Ahttps://
kerajinan tangan membuat bucket dan journal.unesa.ac.id/index.php/JOFC
hantaran di desa Sumberharjo melalui 7
Ajisuksmo, C. R. P., Prabawanti, B. E.,
(tujuh) tahapan yaitu: a) tahapan
Susilandari, C. A., & Heni, A. H. (2022).
persiapan b) tahapan pengkajian, c)
Pemberdayaan Perempuan Melalui
tahapan perencanaan alternatif progam
Kerajinan Tangan Dan Teknologi Digital
dan kegiatan, d) tahap Performalisasi
Untuk Memasarkan Produk Serta
Rencana Aksi, e) tahap implementasi, f)
Mengelola Keuangan. Abdimas
tahap evaluasi, g) tahap terminasi.
Dewantara, 5(2), 211–223. Diambil dari
Faktor pendukung dan
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/abd
penghambat pemberdayaan perempuan
imasdewantara/article/view/9122
melalui progam pelatihan kerajinan
tangan membuat bucket dan hantaran di Albi Anggito, J. S. (2018). Metodologi
desa Sumberharjo yaitu: penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak
Faktor pendukung yaitu (a) Publisher). Diambil dari
Peran aktif antara pemerintah desa, Tim https://books.google.co.id/books?
Penggerak PKK dan masyarakat, (b) id=59V8DwAAQBAJ
Adanya sarana prasarana yang
Anwar, M. . (2013). Organisasi Perempuan
memadahi dalam proses pemberdayaan
Dan Pembangunan Kesejahteraan.
perempuan, (c) Adanya semangat dan
Sosiologi Reflektif, 8(1), 3–14.
partisipasi dari kelompok sasaran yang
di buktikan dari tingkat kehadiran dan Anwas, O. M. (2019). Pemberdayaan

Faktor penghambat yaitu (a) Kurangnya Masyarakat di Era Global. Bandung:

kesabaran dan ketelatenan dari sebagian CV. Afabeta.

peserta pelatihan (b) Pelatih atau tutor Biawan, S. (2013). Your Words Your Power.
hanya 1 orang sehingga kurang Elex Media Komputindo. Diambil dari
maksimal dalam proses pendampingan https://books.google.co.id/books?
pada saat kegiatan berlangsung. id=5RpbDwAAQBAJ
46 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023

Fibrianto, A. S. (2016). Kesetaraan Gender Carreteras, 4(232), 159–165.


Dalam Lingkup Organisasi Mahasiswa https://doi.org/10.1201/9781003080220-
Universitas Sebelas Maret Surakarta 8
Tahun 2016, 14.
Kurniawan, D. A. (2013). Proses
Hariyani, I. T., Julianingsih, D., & Fitri, N. D. Pemberdayaan Perempuan Melalui
(2021). Pemberdayaan Anak Jalanan Pelatihan Keterampilan oleh Badan
Pada Komunitas Save Street Child (SSC) Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
Sidoarjo Dengan Pelatihan Ketrampilan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Pembuatan Kerajinan Tangan Untuk Sidoarjo. PUblika, 3(4), 1–17.
Meningkatkan Taraf Hidup. Jurnal
Sibermas (Sinergi Pemberdayaan
Masyarakat), 10(2), 348–360.
https://doi.org/10.37905/sibermas.v10i2.
10212

Haryono, C. G. (2020). Ragam Metode


Penelitian Kualitatif Komunikasi. CV
Jejak (Jejak Publisher). Diambil dari
https://books.google.co.id/books?
id=7RwREAAAQBAJ

Hidayat, S. (2018). Pemberdayaan Perempuan


Berbasis Ekonomi Kreatif melalui
Pelatihan Pembuatan Keset dari Limbah
Kain. Journal of Nonformal Education
and Community Empowerment, 2(1), 20–
30.
https://doi.org/10.15294/pls.v2i1.23385

Irwan, M., Rosdiana, R., & Nainggolan, E.


(2022). Kapita Selekta Pendidikan
Masyarakat. Bayfa Cendekia Indonesia.
Diambil dari
https://books.google.co.id/books?
id=a7qbEAAAQBAJ

Ishartono, & Raharjo, S. T. (2021). The


Sustainable Development Goals (SDGs)
dan Pengentasan Kemiskinan.
Pemberdayaan Perempuan Melalui Progam Pelatihan. (Siti) 47

Maftuhin, A., Hidayatulloh, M. A., Adisti, A. Diambil dari


R., Sriyanti, L., Rafif, A. A., Pratama, F. https://books.google.co.id/books?
I. P., … others. (2020). Promoting id=PAUhEAAAQBAJ
Disability Rights In Indonesia:
Rika Suprapty, S. E. M. M., Mawar, S. P. M.
Proceedings of the 2nd Indonesian
M., Nurapiah, S. E. M. M. A., Rosdiana,
Conference on Disability Studies and
S. P. M. S., & Emma Sosiawati, S. E. M.
Inclusive Education. PLD Press. Diambil
S. (2023). Bunga Rampai Pemberdayaan
dari https://books.google.co.id/books?
Perempuan di Pesisir Pantai.
id=WRv5DwAAQBAJ
Deepublish. Diambil dari
Maryani, D., & Nainggolan, R. R. E. (2019). https://books.google.co.id/books?
Pemberdayaan Masyarakat. Deepublish. id=taeyEAAAQBAJ
Diambil dari
Riniwati, H., Hakim, A., Press, U. B., &
https://books.google.co.id/books?
Media, U. B. (2016). Manajemen
id=67nHDwAAQBAJ
Sumberdaya Manusia: Aktivitas Utama
Miradj, S., & Shofwan, I. (2021). dan Pengembangan SDM. Universitas
Pemberdayaan Masyarakat Miskin Brawijaya Press. Diambil dari
Melalui Proses Pendidikan Nonformal. https://books.google.co.id/books?
Bayfa Cendekia Indonesia. Diambil dari id=aulPDwAAQBAJ
https://books.google.co.id/books?
Rodiah. (2015). Dakwah dan Pemberdayaan
id=fAJAEAAAQBAJ
Perempuan di Majlis Taklim. Penerbit A-
Mustanir, A., Faried, A. I., Mursalat, A., Empat. Diambil dari
Kusnadi, I. H., Fauzan, R., Siswanto, D., https://books.google.co.id/books?
… others. (2023). Pemberdayaan id=vfRWEAAAQBAJ
Masyarakat. Global Eksekutif Teknologi.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Diambil dari
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
https://books.google.co.id/books?
Bandung: CV. Afabeta.
id=TGqvEAAAQBAJ
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Prayogo Kusumaryoko, M. H. (2021).
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Manajemen Sumber Daya Manusia Di
Bandung: CV. Afabeta.
Era Revolusi Industri 4.0. Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai