Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proses pemberdayaan perempuan melalui progam
pelatihan kerajinan tangan meliputi a) tahapan perencanaan, b) tahapan pelaksanaan, c) tahapan
evaluasi. 2) Faktor pendukung yaitu (a) Peran aktif antara pemerintah desa, Tim Penggerak PKK dan
masyarakat, (b) Adanya sarana prasarana yang memadahi dalam proses pemberdayaan perempuan, (c)
Adanya semangat dan partisipasi dari kelompok sasaran yang di buktikan dari tingkat kehadiran. 3)
Faktor penghambat yaitu (a) Kurangnya kesabaran dan ketelatenan dari sebagian peserta pelatihan (b)
Pelatih / tutornya hanya 1 orag sehingga kurang maksimal dalam proses pendampingan pada saat
kegiatan berlangsung.
Abstract
The purpose of this study is to describe: 1) The process of empowering women through a
handicraft training program, 2) Supporting factors and inhibiting factors in empowering women
through a handicraft training program. This study uses a qualitative descriptive research method. The
informants for this study were the head of the PKK Mobilization Team, two cadres, and three training
participants. Data collection methods: interviews, observation, and documentation. Data validity uses
technical triangulation and data source triangulation. Technical analysis of data with data reduction
steps, data presentation and drawing conclusions.
The results of this study indicate that: 1) The process of empowering women through the
handicraft training program includes a) planning stages, b) implementation stages, c) evaluation
Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Pelatihan
stages. 2) Supporting factors, namely (a) The active role of the village government, the PKK
Mobilization
3 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023
Team and the community, (b) There are adequate infrastructure in the process of empowering women,
(c) There is enthusiasm and participation from the target group as evidenced by the level of
attendance. 3) The inhibiting factors are (a) Lack of patience and patience from some of the training
participants (b) There is only 1 trainer/tutor so that they are not optimal in the mentoring process
during the activity.
PENDAHULUAN
Sustainable Development Goals tujuan yaitu (1) tanpa kemiskinan (2) tanpa
(SDGs) merupakan pembangunan yang kelaparan (3) kehidupan sehat dan sejahtera
bertujuan untuk menjaga peningkatan (4) pendidikan berkualitas (5) kesetaraan
kesejahteraan ekonomi masyarakat secara gender (6) air bersih dan sanitasi layak (7)
berkesinambungan, kehidupan sosial energi bersih dan terjangkau (8) pekerjaan
masyarakat, kualitas lingkungan hidup serta layak dan pertumbuhan ekonomi (9) industry
menjamin keadilan dan terlaksananya tata (10) berkurangnya kesenjangan (11) kota dan
kelola yang mampu menjaga peningkatan permukiman yang berkelanjutan (12)
kualitas hidup dari satu generasi ke generasi konsumsi dan produksi yang bertanggung
berikutnya. SDGs muncul pada pertemuan jawab (13) penanganan perubahan iklim (14)
tanggal 25-27 September 2015 di markas besar ekonomi lautan (15) ekonomi daratan (16)
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) New perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang
York, Amerika Serikat. Pertemuan yang tangguh (17) kemitraan untuk mencapai
dihadiri perwakilan dari 193 negara tujuan. Setiap butir tujuan dalam SDGs
mengumumkan dokumen berjudul memiliki makna yang akan dijadikan acuan
“Transforming Our World: The 2030 Agenda dalam agenda pembangunan berkelanjutan.
for Sustainable Development” atau Butir nomor 5 pada tujuan SDGs menjunjung
“Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda Tahun tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dalam
2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.” mencapai kesetaraan gender dan
Dokumen SDGs ini lahir untuk meneruskan pemberdayaan perempuan, baik tua maupun
dan memantapkan capaian-capaian MDGs muda. Kesetaaran gender menjadi persoalan
sebelumnya agar berlanjut dari generasi ke penting pada tujuan pembangunan
generasi seterusnya (Ishartono & Raharjo, berkelanjutan.
2021: 159–160).
Kesetaraan gender dapat memperkuat
SDGs menjadi komitmen internasional kemampuan negara untuk lebih berkembang,
dan nasional dalam upaya untuk mengurangi kemiskinan, dan mengurangi
mensejahterakan masyarakat mencakup 17 adanya tingkat diskriminasi. Sosialisasi
4 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023
kesetaraan gender merupakan bagian utama kesetaan gender dan pemberdayaan perempuan
dari strategi pembangunan dalam salah satunya melalui Kementrian Desa
memberdayakan masyarakat. Kesetaraan Pembangunan Daerah Tertinggal dan
gender merujuk pada suatu keadaan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
masyarakat yang setara antara perempuaan dan
Kemendes PDTT mengacu pada
laki-laki dalam pemenuhan hak dan kewajiban.
Permendes No.6 tahun 2015 memiliki tugas
Saat ini perbedaan gender masih sering terjadi
menyelenggarakan urusan pemerintahan
di lingkungan masyarakat. Menutut Faqih
dibidang pembangunan desa dan kawasan
(1996) dalam (Afandi, 2019: 4). Konstruksi
perdesaan, pemberdayaan masyarakat,
sosial budaya yang melekat di masyarakat
percepatan pembangunan daerah tertinggal,
menimbulkan ketidakadilan gender.
dan transmigrasi dalam membantu Presiden
Ketidakadilan gender merupakan perilaku
untuk menyelenggarakan pemerintahan
membeda-bedakan peran, fungsi, tugas,
Negara. Tugas yang tercantum pada nomor
pekerjaan, antara laki-laki dan perempuan.
tujuh adalah pelaksanaan dukungan yang
Bentuk dari ketidakadilan gender yaitu
bersifat substantif kepada seluruh unsur
stereotip, subordinasi, marginalisasi, dan
organisasi di lingkungan masyarakat desa.
kekerasan (violence) dan beban kerja lebih
Komitmen pemerintah dalam mewujudkan
Panjang dan lebih banyak (double burden)
kesetaraan gender telah dilakukan melalui
(Afandi, 2019: 4).Masyarakat masih
beberapa program atau kegiatan serta aksi
menganggap bahwa gender merupakan
dimasyarakat. Pemerintah memberikan
perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan
kesempatan, dukungan serta kepercayaan
kesenjangan peran dan tanggung jawab
kepada perempuan dalam aktifitas mengurangi
terhadap laki-laki dan perempuan sehingga
kesenjangan gender melalui organisasi
menimbulkan diskriminasi.
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
Selain pada SDGs kesetaraan gender (PKK).
juga tercantum dalam landasan konstitusi
PKK merupakan organisasi atau
tentang hak asasi pada Pasal 1 Ayat (2)
lembaga kemasyarakatan Desa yang mewadahi
berbunyi. “Setiap orang berhak atas semua
partisipasi masyarakat dalam bidang
hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang
pemberdayaan kesejahteraan keluarga yang
tercantum dalam pernyataan ini dengan tidak
berada ditingkat rukun warga. Hal tersebut
ada kecuali apapun, seperti misalnya bangsa,
tercantum dalam Permendagri RI No. 36 tahun
warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik
2020, Pasal 1. Sepuluh program pokok PKK
atau pendapat lain asal mula kebangsaan atau
merupakan kebutuhan dasar manusia yaitu, (1)
kemasyarakatan, milik, kelahiran atau pun
penghayatan dan pengamalan Pancasila, (2)
kedudukan” (Samidi, 2022). Program
gotong royong, (3) pangan, (4) sandang, (5)
pemerintah dalam upaya menjunjung tinggi
perumahan dan tata laksana rumah tangga, (6)
5 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023
pelaksanaan pembinaan sampai fasilitas, hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
dilakukan oleh 4 kelompok pokok kerja perubahan sosial yaitu : masyarakat yang
(POKJA). berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai
pengetahuan dan kemampuan dalam
Pemberdayaan dan Kesejahteraan
memenuhi kehidupanya yang bersifat fisik,
Keluarga (PKK) pada POKJA II mempunyai
ekonomi, maupun sosial seperti memiliki
program untuk peningkatan pendidikan dan
kepercayaan diri, mampu menyampaikan
keterampilan dan pengembangan kehidupan
informasi, mempunyai mata pencaharian,
berkoperasi. PKK dapat menjadi wadah
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan
pemberdayaan perempuann melalui pelatihan
mandiri dalam melaksanakan tugas
untuk meningkatkan pengetahuan,
kehidupanya (Kurniawan, 2013: 2).
keterampilan, dan pengembangan potensi
Pemberdayaan perempuan menurut Utama dan
setiap individu yang lebih baik dalam
Handayani (2014) dalam (Ajisuksmo et al.,
lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan
2022) merupakan strategi untuk mengubah
lingkungan masyarakat. PPK memberikan
kondisi sosial ekonomi dan budaya kaum
kesempatan besar untuk pengembangan
perempuan untuk menolong dirinya dalam
sehingga berdampak pada kesejahteraan
berbagai aspek Perempuan memerlukan
masyarakat. Pelaksanaanya lebih difokuskan
keterampilan agar bisa membuka peluang
untuk pemberian keahlian dan keterampilan
usaha sendiri dan tidak bergantung kepada
dalam suatu bidang tertentu dengan tujuan
laki-laki agar mampu menambah penghasilan
mengembangkan potensi perempuan. Melalui
keluarga.
pelatihan, diharapkan pemberdayaan
perempuan lebih cepat dan efektif sehingga Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
dapat dilakukan dengan waktu yang relatif tentang pemberdayaan perempuan melalui
singkat dan tetap menekankan pada proses. pelatihan sudah cukup efektif. Hasil penelitian
Pelatihan menjadi alternatif yang paling tersebut membuktikan bahwa pemberdayaan
strategis dalam melakukan pemberdayaan perempuan dapat meningkatan pengetahuan,
perempuan, karena perempuan secara tidak meningkatan keterampilan, dan meningkatan
langsung ikut berperan aktif dalam sikap warga belajar (Hidayat, 2018: 20). Selain
pembangunan bangsa. itu kajian Wildan Saugi dan Surmarno (2015)
menyatakan indiaktor keberhasilann penelitian
Menurut Suharto (2010)
adalah bertambah pengetahuan dan
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan
keterampilan perempuan, serta diperoleh
tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah
pendapatan hasil usaha penjualan produk.
serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah Salah satu progam pemberdayaan
dalam masyarakat. Sebagai tujuan, maka perempuan yang dilakukan di masyarakat
pemberdayaan merujuk pada keadaan atau
7 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023
adalah progam pelatihan kerajinan tangan oleh PKK Desa Sumberharjo. Berdasarkan hasil
observasi awal yang telah dilakukan di Desa kegiatan seni, sebagai dekorasi/hiasan, sebagai
Sumberharjo Kecamatan Sumberrejo benda fungsional, sebagai mainan dan sebagai
Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa souvenir/cinderamata (Hariyani et al., 2021:
mayoritas masyarakat perempuan di desa 350) .
Sumberharjo bekerja sebagai ibu rumah
Peningkatan pengetahuan dan
tangga. Hasil wawancara yang dilakukan
keterampilan perempuan perlu dilakukan
kepada ketua tim penggerak PKK desa
untuk meningkatkan sumber daya perempuan
Sumberharjo juga menunjukkan bahwa
dalam keluarga guna membangun
perempuan di desa Sumberharjo mayoritas
kesejahteraan keluarga dan berperan dalam
berperan sebagai ibu rumah tangga yang
pembangunan bangsa. Dengan demikian perlu
bekerja domestik seperti memasak, mencuci
adanya pemberdayaan perempuan melalui
dan malakukan pekerjaan rumah tangga
pelatihan kerajinan tangan yang dilakukan
lainnya. Selain itu perempuan tidak ikut andil
oleh PKK Desa Sumberharjo Kecamatan
dalam meningkatkan ekonomi keluarga karena
Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Dari
kurangnya pengetahuan dan keterampilan
uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
yang dimiliki.
melakukan penelitian dengan judul
Mayoritas perempuan belum “Pemberdayaan Perempuan melalui Progam
menyadari bahwa mereka memiliki potensi Pelatihan kerajinan tangan oleh PKK Desa
yang dapat dikembangkan. Oleh karean itu, Sumberharjo Kecamatan Sumberrejo
perlu adanya suatu progam atau kegiatan yang Kabupaten Bojonegoro”.
bisa memberikan penyadaran bahwa dengan
progam pelatihan kerajinan tangan bisa
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. METODE PENELITIAN
Kegiatan pelatihan kerajinan tangan Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
merupakan salah satu progam kegiatan yang kualitatif. Dengan jenis metode deskriftif
berkontribusi bagi pemberdayaan perempuan adalah pendekatan kualitatif yang
di desa. Dengan Menurut Yopi N. Nasir menghasilkan deskriftif atau uraian berupa
(2013) Kerajinan tangan adalah kegiatan seni kata-kata tertulis atau lisan dari masyarakat
yang mengolah bahan-bahan tertentu menjadi pendukung dan pelaku yang diamati. Metode
produk yang tidak hanya bermanfaat, tetapi penelitian kualitatif disebut dengan metode
juga mengandung nilai estetika sehinggga penelitian naturalistic karena penelitiannya
memiliki nilai jual. Selain itu produk kerajinan dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
tangan memiliki fungsi dan peranan yang settting). Objek alamiah adalah objek yang
sangat beragam seperti sebagai pendukung
8 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023
mempengaruhi dinamika pada objek tersebut 1 orang dari Kader dan 3 orang dari peserta
(Sugiyono, 2017: 7–8). Oleh karena itu pelatihan, jadi jumlah keseluruhan yang
Peneliti menggunakan metode deskriftif menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah
kualitatif, dengan tujuan mendeskripsikan 5 orang. Adapun data pribadi informan sebagai
fenomena serta memperoleh gambaran secara berikut: Tim Penggerak PKK yang berinisial
sistematis tentang Pemberdayaan Perempuan (JK) yang berusia 54 tahun yang beralamat di
Melalui Progam pelatihan kerajinan tangan Dusun Gowok Desa Sumberharjo, Ibu Kader
oleh PKK desa Sumberharjo Kecamatan yang berinisial (S) yang berusia 41 tahun yang
Sumbeerjo Kabupaten Bojonegoro. berlamat di Dusun Kedung dowo Desa
Sumberharjo, Peserta pelatihan 3 orang yang
Lokasi penelitian ini adalah bertempat
berinisial (I) yang berusia 43 tahun yang
di Balai Desa Sumberharjo yang beralamat di
beralamat di Dusun Ngembes Desa
Rt 05 Rw 02 Dusun Ngapus Desa
Sumberharjo, berinisial (L) yang berusia 25
Sumberharjo Kecamatan Sumberjo Kabupaten
tahun yang beralamat di Dusun Medoro Desa
Bojonegoro Jawa Timur 62191. Alasan
Sumberharjo dan berinisial (N) yang berusia
peneliti memilih Balai Desa Sumberharjo
42 tahun yang beralamat di Dusun Bahoro
sebagai tempat pelatihan oleh PKK desa
Desa Sumberharjo.
Sumberharjo karena Balai Desa merupakan
tempat yang digunakann untuk melaksanakan Objek penelitian kualitatif adalah
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan objek yang alamiah atau natural setting, objek
pemberdayaan masyarakat setempat. yang yang berkembang apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran
Subjek penelitian adalah seseorang
peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada
atau sesuatu yang dapat memberikan informasi
objek tersebut (Sugiyono, 2017: 8). Objek
yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang
penelitian ini terdiri dari 3 komponen yaitu
ada di lapangan. Teknik pengambilan sampel
tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas
pada penelitian untuk menentukan subjek
(activities) dalam proses pelaksanaan
penelitian ini adalah purposive sampling.
pemberdayaan perempuan melalui progam
Peneliti menggunakan teknik purposive
kerajian tangan oleh PKK Desa Sumberharjo
sampling dengan pertimbangan tertentu yaitu
Kecamatan Sumberrejo Kabupaten
dengan kriteria sebagai berikut: (1)
Bojonegoro. Penelitian ini dilaksanakan
Masyarakat RT 001- 025 Desa Sumberharjo
selama 2 bulan untuk pengumpulan data dan
(2) Masyarakat yang tergabung dalam kegiatan
pengolahan hasil penelitian yaitu pada bulan
PKK (3) Masyarakat yang tergabung dari
Mei sampai Juni tahun 2023.
tahun 2017-2023 (4) Masyarakat yang aktif
dalam setiap kegiatan. Berdasarkan kriteria Sumber data penelitian kualitatif
tersebut peneliti menentukan subjek penelitian dipilih secara purposive dan bersifat snowball
terdiri 1 orang dari ketua Tim Penggerak PKK,
10 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023
memasuki lapangan dipilih orang atau yang 2023. Balai Desa ini merupakan Tempat yang
memiliki power dan otoritas pada situasi sosial sering di gunakan untuk melakukan berbagai
atau obyek yang diteliti, sehingga mampu jenis kegiatan Desa.
memberikan informasi yang dibutuhkan
Pada bab ini akan dipaparkan data
(Sugiyono, 2017: 292). Sumber data pada
hasil penelitian yang meliputi: paparan data
penelitian ini berupa sumber data primer dan
dari informan ketua PKK desa sumberharjo,
sumber data sekunder. Sumber data primer di
paparan data dari kader dan beberapa peserta
dapat dari hasil observasi berupa catatan
pelatihan.
lapangan dan hasil wawancara peneliti dengan
informan. Sedangkan sumber data sekunder Berikut disajikan tabel data
diperoleh dari dokumen lain yang relevan dan pemberdayaan perempuan desa sumberharjo
dokumentasi foto kegiatan pelatihan. melalui pelatihan kerajina tangan dari berbagai
informan:
ini dilakukan pada Bulan Mei-Juli 2023. Balai POKJA II dalam PKK mempunyai
Desa ini merupakan Tempat yang sering di fungsi untuk peningkatan pendidikan
gunakan untuk melakukan berbagai jenis dan keterampilan dan pengembangan
kegiatan Desa. kehidupan berkoperasi. Tim PKK
menjadi wadah pemberdayaan
1. Proses Pemberdayaan Perempuan melalui
perempuann melalui pelatihan untuk
progam pelatihan kerajinan tangan
meningkatkan pengetahuan,
membuat bucket dan hantaran di Desa
keterampilan, dan pengembangan
Sumberharjo.
potensi setiap individu yang lebih baik
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan
dalam lingkungan keluarga, pekerjaan
bahwa proses pemberdayaan perempuan
bahkan lingkungan masyarakat. Agar
melalui progam pelatihan kerajinan tangan
mencapai tujuan pemberdayaan
membuat bucket dan hantaran melalui
perempuan perlu dilakukan persiapan
beberapa tahapan. Secara keseluruhan
sesuai dengan hasil wawancara dari
proses pemberdayaan perempuan melalui
progam pelatihan kerajinan tangan di desa ibu JK:
Sumberharjo terdiri dari 7 tahapan sebagai “Sebelum pelaksanaan
pelatihan saya membentuk tim /
berikut:
petugas, yaitu POKJA II sesuai
a. Tahap Persiapan tupoksinya di bidang Pendidikan
Pada tahap ini Tim Penggerak PKK dan keterampilan “22/08/2023
2) Pelatih atau tutor hanya 1 orang jadi terburu-buru dan tidak adanya
faktor yang menghambat proses keluarga yaitu dengan cara membuka jasa
pembuatan bucket dan hantaran.
pemberdayaan melalui pelatihan kerajinan
Penyediaan jasa pembuatan bucket dan
tangan yaitu: Kurangnya kesabaran dan
hantaran memang sangat dibutuhkan, hal
ketelatenan dari sebagian peserta
ini disebabkan banyaknya masyarakat
pelatihan, Pelatih / tutornya hanya 1 orang
yang memeriahkan pernikahan dan
sehingga kurang maksimal dalam proses wisuda sekolah.
pelatihan. Adapun menurut Soekarno dalam
(Maryani & Nainggolan, 2019: 13–14)
peserta pelatihan (b) Pelatih atau tutor Biawan, S. (2013). Your Words Your Power.
hanya 1 orang sehingga kurang Elex Media Komputindo. Diambil dari
maksimal dalam proses pendampingan https://books.google.co.id/books?
pada saat kegiatan berlangsung. id=5RpbDwAAQBAJ
46 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi 1 Nomor 1 Tahun 2023