1. 2. 3. 4. 5
Latar Definisi dan Pengarusutamaan Manfaat Peningkatan Kesimpulan
Belakang Tolak Ukur Gender dalam Pengarusutamaan
Proses Politik Gender dalam
untuk Kontestasi Politik
Penyusunan 2024 Untuk
Kebijakan Publik Kebijakan Publik
Yang Lebih Baik
I. LATAR BELAKANG
“Banyak bukti yang menunjukkan pentingnya
keberadaan perempuan untuk pengembangan sosial
Pengarusutamaan diskriminasi ekonomi masyarakat. Sehingga sudah selayaknya
Gender gender
diskriminasi gender tidak boleh terjadi di setiap lini.”
PEREMPUAN
diskriminasi gender
isu kebijakan publik, dan akar budaya patriarki yang masih
melekat di Indonesia yang selalu dicirikan dengan laki-laki
sebagai pemimpin, pembuat kebijakan, dan pengambil
keputusan.
Jika perempuan tidak dilibatkan sejak identifikasi masalah dalam masyarakat sebagai tahap awal saat
penyusunan kebijakan publik, maka isu-isu kesetaraan gender tidak akan pernah masuk menjadi
persoalan yang harus segera diselesaikan dengan kebijakan publik.
Jika perempuan tidak dilibatkan dalam evaluasi kebijakan publik sebagai tahap akhir kebijakan publik,
maka kesetaraan gender tidak akan bisa menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah kebijakan publik.
IV. MANFAAT PENINGKATAN PENGARUSUTAMAAN
GENDER DALAM KONTESTASI POLITIK 2024 UNTUK
KEBIJAKAN PUBLIK YANG LEBIH BAIK
Manfaat kesetaraan gender dalam kontestasi politik 2024 yang bisa dipelajari dari periode 2019 - 2024
Belajar dari persentase perempuan di legislatif periode 2019-2024, setidaknya ada satu kebijakan yang berpengaruh
terhadap keamanan perempuan dan anak yaitu Pengesahan RUU TPKS (9 mei 2022) karena kebanyakan korban kekerasan
seksual adalah perempuan sebagai kelompok rentan. Tidak bisa dipungkiri ini pun berhasil disahkan karena pimpinan
legislatif adalah perempuan. Polemik pengesahan RUU TPKS ini melewati jalan berliku dan proses politik yang tidak mudah.
JALAN PANJANG PENGESAHAN RUU TPKS
Sebagai salah satu produk kebijakan publik yang berpihak pada perempuan
dan melibatkan pimpinan legislatif seorang perempuan
Cara pemerintah: koreksi budaya, penyusunan kebijakan di bawah Merah Putih, punya warga
publik yang mendukung kesetaraan gender, penyebarluasan negara mempunyai hak sama, laki-laki
maupun perempuan.
informasi tentang koreksi budaya dan kebijakan publik
tersebut, dan pengawasan penerapan kebijakan publik
berbasis kesetaraan gender.