PROPOSAL TESIS
Diajukan Dalam Rangka Mencapai Gelar Magister Ilmu Politik Pada
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Oleh :
DANISA LUTHFI AZURA
NIM 2320831002
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pada Undang-undang No. 7 Tahun 2017 pasal 245 bahwa calon perwakilan perempuan di
legislatif minimal 30%. Selain itu, dalam pasal 246 ayat (2) juga menyebutkan bahwa dalam setiap
3 (tiga) orang bakal calon harus ada 1 (satu) perempuan di antaranya, yang berarti caleg
perempuan dapat ditempatkan pada urutan 1, 2 atau 3 dan seterusnya.
2
Bargaining power merupakan tingkat kemampuan atau keahlian seseorang dalam mempengaruhi
lawannya lewat cara memberikan hal yang dikira bermanfaat terhadap lawannya. Baca lebih lanjut
di (Surya, 2021).
3
Menurut Manheim generasi adalah suatu konstruksi sosial yang di dalamnya terdapat
sekelompok orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis yang sama. Individu
yang menjadi bagian dari satu generasi, adalah mereka yang memiliki kesamaan tahun lahir dalam
rentang waktu 20 tahun dan berada dalam dimensi sosial dan dimensi sejarah yang sama. Baca
lebih lanjut dalam (Safitri, 2022)
diselenggarakan pada 2024 karena generasi milenial dicirikan dengan meleknya
informasi dan terkoneksi melalui jaringan media sosial yang terhubung internet.
Dalam sejarah, hubungan antara generasi muda dengan politik sudah ada
sejak masa Orde Baru karena terdapat demonstransi terhadap elite yang berkuasa
dilakukan oleh generasi muda. Saat ini, generasi muda lebih melek akan dunia
teknologi dan media sosial dalam mengekspresikan diri. Tidak hanya melek
informasi, namun generasi milenial telah ikut serta dalam proses Pemilu. Oleh
karena itu, lahirnya Calon Legislatif (Caleg) muda/milenial diharapkan mampu
membawa perubahan dan citra lembaga legislatif yang baru di tingkat pusat,
provinsi maupun daerah.
Salah satu fenomena Marketing politik yang biasa dijumpai ketika masa
pemilu yaitu terdapat tim pemenangan yang mempromosikan salah satu calon dan
partai dengan menggunakan berbagai cara, seperti melalui media ataupun datang
langsung ke masyarakat (Adam, 2021). Marketing politik hakikatnya merupakan
serangkaian aktivitas dalam rangka memperkenalkan, menawarkan dan
memasarkan produk-produk politik (ideologi, platform, program dll) dengan
menggunakan prinsip dan teknik Marketing dunia bisnis, dengan harapan produk
politik itu diminati dan dipilih oleh konsumen dalam pasar politik. 4 Karena
terdapatnya persaingan dengan kandidat maupun partai politik, Marketing politik
biasanya muncul dalam kegiatan pemilu sehingga kandidat turut aktif dalam
penerapan konsep dari Marketing politik guna memenangkan kompetisi pemilu
maupun pemilukada di Indonesia.
Telah banyak peneliti yang sudah lebih dahulu mencoba untuk mengkaji
terkait Marketing politik di masa Pemilu maupun Pemilukada. Namun, Marketing
politik merupakan isu yang masih sangat menarik dibahas terlebih saat ini
merupakan masa kampanye para caleg. Peneliti mengidentifikasi permasalahan
pada penelitian sebelumnya dan mencoba mengelompokkan beberapa kategori
utama penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Marketing politik yaitu;
Pertama, melihat Marketing politik kemenangan suatu calon yang telah pernah
memenangkan kursi di legislatif pada pemilihan umum sebelumnya. Penelitian
ini dilakukan oleh Muhammad Sepriansyah pada 2021 yang mana penelitian ini
menjelaskan marketing politik yang dilakukan saat proses pemilihan legislatif
Provinsi Sumatera Selatan di daerah pemilihan Dapil Palembang II (Sepriansyah,
2021).
5
https://posmetropadang.co.id/menuju-kursi-dewan-vani-utari-berjuang-demi-kepentingan-
masyarakat/ diakses oleh peneliti pada 7 Januari 2024
6
Baca lebih lanjut dalam https://www.goparlement.com/2023/08/2024-vani-utari-menuju-kursi-
parlmen.html yang diakses oleh peneliti pada 7 Januari 2024
7
Wawancara dengan Rifna (salah satu relawan tim sukses Vani Utari) pada 28 Desember 2023
Selama masa kampanye, Vani Utari melakukan promosi dengan
memanfaatkan media ruang dan media online. Menurut pengamatan peneliti, pada
saat kampanye Vani Utari aktif dalam hal kampanye, sarana kampanye melalui
kartu nama, baliho dan stiker yang dipasang di sudut-sudut kota di daerah
pemilihan I Padang Panjang Barat.8 Kemudian Vani Utari juga melakukan
kampanye di media sosial Instagram yang dilakukan oleh tim suksesnya maupun
dirinya.
Peneliti melihat upaya promosi yang dilakukan oleh Vani Utari dengan
membagikan kartu nama, penempelan stiker, meletakkan baliho dan spanduk di
tempat strategis dan menggunakan media sosial sebagai sarana untuk
mengkampanyekan dirinya, merupakan bagian dari strategi Marketing politik
promosi. Tidak hanya membagikan kartu nama saja, Vani Utari merupakan salah
satu caleg yang sangat aktif menyambangi masyarakat guna melakukan
kampanye. Dalam laman Goparlement.com saat kondisi hujan pun Vani Utari
tetap menyambangi masyarakat yang ada di Kota Padang Panjang.
8
Peneliti melakukan studi pendahuluan dan pengamatan pada saat masa kampanye Pemilihan
Legislatif Tahun 2024 di Kota Padang Panjang pada bulan Desember 2023
Gambar 1. 2 Vani Utari Menyambangi Masyarakat
Maka dari itu, upaya beliau dalam mencalonkan diri sebagai anggota
dewan ataupun wakil rakyat tidak luput dari Marketing politik dan modal
ekonomi sosial politik yang dimilikinya. Strategi politik yang diterapkan oleh
calon kandidat wakil rakyat ini memerlukan strategi Marketing politik yang
dilakukan oleh para aktor tersebut agar dapat menciptakan strategi berupa
meningkatkan image politik supaya dapat meningkatkan daya pikat dan minat
masyarakat untuk mencoblos atau memilih para calon kandidat atau para aktor
tersebut saat terselenggaranya pemilihan. Perolehan kemenangan yang diraihnya,
dapat menonjolkan kemampuan individu dari para calon wakil rakyat ini, bahkan
dapat mendorong nama partai yang mengusungnya, sehingga hal tersebut
membawa pengaruh besar masyarakat supaya mendukung secara penuh
(Heriyanto & Solihah, 2023).
Berdasarkan uraian di atas, dengan persaingan politik yang sangat ketat di
Kota Padang Panjang, peneliti berasumsi bahwa secara umum dapat dilihat
strategi Vani Utari dalam menghadapi pemilu legislatif 2024 mirip dengan konsep
Marketing politik yaitu Product (produk), Promotion (promosi), Price (harga) dan
Place (penempatan). Berdasarkan asumsi tersebut maka peneliti membuat
rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Marketing politik Vani Utari pada
pemilu Legislatif Tahun 2024 di Kota Padang Panjang? “
1.3 Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian yang sudah ada sebelumnya yang memiliki kaitan dengan penelitian ini.
Marketing Politik yang dilakukan salah satu calon legislatif Perempuan di Kota
Padang Panjang dalam menghadapi Pemilu 2024. Penelitian ini tentu didukung
dengan penelitian terdahulu yang sejenis. Dalam hal ini terutama penelitian yang
menghasilkan bahwa pada Pilwali Kota Kendari tahun 2017, pasangan kandidat
dari kalangan pemilih dan dilakukan praktik segmentasi dan penargetan politik
sosiologis. Penelitian ini terdapat kekurangan yaitu penelitian ini hanya berfokus
pada strategi yang dilakukan oleh pasangan pemenang Pilwali saja tidak ada
praktisi politik.
tahun 2021 (Sepriansyah, 2021) dengan judul “Strategi dan Marketing Politik
Caleg Anwar Al Sadat Dalam Pileg 2019 Dapil Palembang II Sumsel” pada jurnal
atau pada saat kampanye pemilu dan apalagi disertai himbauan kiai kepada
masyarakat untuk memilih atau mendukung calon legislatif atau partai yang di
embannya. Penelitian ini menggunakan konsep yang sama digunakan oleh peneliti
dan menghubungkan strategi dan pemasaran politik dengan konteks politik dan
strategi dan pemasaran politik Caleg Anwar Al Sadat. Kesimpulan yang ditarik
pun tidak mencakup semua aspek yang relevan dan terlalu umum.
dengan judul “Marketing Politik Pradi-Afifah di Pilkada Depok 2020 Pada Masa
dukungan penuh oleh Tokoh Agama dan Ulama, artis dan influencer di Kota
Depok. Menurut Mufiidah, marketing politik pasangan calon ini merupakan salah
satu faktor dari keterlibatan warganet yang kreatif dan masif di media sosial dan
di Kota Depok afifah menjadi wanita pertama yang maju dalam pesta demokrasi
sebagai simbol dari semangat kesetaraan gender. Penelitian ini sangat memiliki
dan tim pemenangnya dan beberapa penjelasan dalam penelitian ini sulit dipahami
oleh pembaca yang tidak memiliki latar belakang akademis atau keahlian khusus
Intari dkk pada tahun 2022 dengan judul “Strategi Marketing Politik Caleg
termasuk media cetak, media sosial, dan media elektronik. Pemasaran politik juga
publik dapat menjadi strategi pemasaran politik yang efektif untuk membawa
dukungan kuat dari basis massa perempuan (Intari et al., 2022). Penelitian ini
memiliki pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diteliti dan dapat
dimengerti oleh pembaca yang tidak memiliki latar belakang politik. Penelitian ini
penggunaan sumber daya yang tersedia. Namun dalam penelitian ini tidak
ini menghasilkan temuan bahwa teori marketing politik dari Bruce I Newman
politik, analisis arena pasar politik, dan pengembangan strategi politik. Penelitian
Namun penelitian ini kurang fokus pada permasalahan gender dalam penelitian ini
holistik jika marketing politik sudah dimanfaatkan oleh perempuan yang mencoba
masuk melalui kepercayaan, ekonomi, dll yang ada pada diri masyarakat untuk
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori self efficacy
oleh Albert Bandura. Bandura mengatakan kemampuan diri (self efficacy) sebagai
atas kemampuan yang dimiliki diri (self efficacy) merupakan bagian dari efikasi
Keyakinan atas kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri (self efficacy)
didapatkan atas keterampilan yang datang dari dalam diri sendiri dalam
keyakinan atas kemampuan diri (self efficacy) dan kontribusinya dengan dunia
politik.
9
Bandura, Albert. 1997. Anggapan atas kemampuan diri (self efficacy). The Exercise Of
Control. New York: W, H Freeman and Company.
Pada penelitian ini untuk menentukan aktivitas politik yang dilakukan
topik gender. Calon legislatif yang membawa isu gender dalam kampanye harus
memiliki pemahaman yang luas mengenai masalah gender yang terjadi pada
kondisi terkini.
Albert Bandura mengatakan self efficacy berasal dari empat sumber yaitu:
Efikasi diri (self efficacy) yang kuat dikatakan berasal dari pengalaman
diri seseorang dan perwujudan efikasi diri terlihat dari bagaimana seseorang itu
mengatasi kegagalan yang mereka hadapi. Seseorang yang memiliki efikasi diri
diinginkan. Seseorang itu juga akan mampu untuk bertahan dalam menghadapi
kondisi sulit dan dapat dengan cepat bangkit dari kegagalan yang dihadapi.
memiliki tujuan untuk memajukan sektor usaha kecil menengah (UMKM) dalam
kewirausahaan.
pernah dilalui dalam mengikuti dunia usaha. Lalu bagaimana usaha yang
dilakukan dalam mengurangi dampak negatif dari kegagalan yang pernah dialami
sehingga hal itu menjadi penyebab atas munculnya keyakinan yang dimiliki oleh
Vani Utari untuk bisa mengusung program memajukan UMKM di Kota Padang
Panjang.
untuk dijadikan model dalam memenuhi tujuan kehidupan. Orang tersebut akan
tersebut. Keberhasilan dan kegagalan dari model itu, akan dijadikan sebagai
perwakilan pengalaman bagi diri mereka sendiri. Orang yang memiliki efikasi diri
ini akan optimis bahwa dirinya mampu mencapai hasil yang sesuai dengan
pengalaman yang telah diperoleh oleh model tersebut dan menjadikannya sebagai
dengan orang yang menjadi model perwakilan pengalaman mereka, efikasi diri
(self efficacy) yang mereka miliki tidak akan dipengaruhi oleh pengalaman orang
tersebut. Pada penelitian ini akan dilihat pengalaman dari figur mana yang
menjadi panutan bagi caleg Vani Utari atas efikasi politik dirinya dalam
bujukan secara verbal dari orang lain. Orang itu diyakini dapat melakukan suatu
hal yang sulit yang tidak bisa dilakukan oleh orang yang membujuknya ini.
Dorongan dan motivasi yang diberikan oleh orang lain ini dapat membentuk
keyakinan diri untuk dapat melakukan sebuah pekerjaan. Jika seseorang itu
dianggap tidak dapat melakukan tujuan yang ingin dicapai oleh orang lain, orang
itu akan berupaya menghindari melakukan usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
yang cukup menentukan atas adanya persuasi verbal yang dilakukan orang lain
terhadap diri seseorang. Pada penelitian ini peneliti akan menganalisis individu
yang memberikan persuasi verbal kepada Vani Utari terkait membawakan isu dan
menelusuri apa hal-hal persuasi yang dikatakan pihak eksternal yang menjadi
states)
kinerja mereka. Jika terdapat reaksi stres dan ketegangan, akan membuat kinerja
menjadi memburuk. Rasa sakit dalam aktivitas yang melibatkan stamina dan
kekuatan, akan dianggap sebagai tanda kelemahan fisik. Faktor suasana hati akan
efikasi diri (self efficacy) seseorang. Ketika mood (perasaan) dalam kondisi
kurang baik, dapat mengurangi persepsi anggapan atas efikasi diri (self efficacy)
seseorang. Jadi bukan hanya berdasarkan intensitas keadaan reaksi emosional dan
fisik semata, terdapat usaha pemahaman yang dilakukan dalam melihat efikasi diri
seseorang.
Orang-orang yang memiliki efikasi diri (self efficacy) yang baik akan
beranggapan kondisi afektif diri sebagai wadah yang memberi energi terhadap
kinerja. Orang-orang yang sedang merasa ragu atas kemampuan yang dimiliki,
akan beranggapan semangat diri hanya menjadi pelemah. Pada efikasi diri (self
efficacy) yang dimiliki oleh calon legislatif yang membawa isu kewirausahaan,
ketika menentukan pilihan untuk ikut serta dalam pileg, tentu memiliki faktor
Sumber-sumber dorongan efikasi diri (self efficacy) caleg ini dapat berasal
orang lain yang menjadi pedoman untuk meningkatkan efikasi diri (self efficacy).
Persuasi verbal yang datang dari orang lain juga dijadikan sumber dorongan
dalam peningkatan efikasi diri (self efficacy) caleg. Berikutnya keadaan mood
dan psikologis akan menjadi analisis terhadap peningkatan efikasi diri (self
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan salah satu cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan untuk suatu hal. Menurut Sugiyono, penelitian
ilmiah ialah penelitian yang didasari pada unsur keilmuan, rasional, empiris, dan
sistematis.10 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif metode studi kasus untuk mendeskripsikan dan menjelaskan
pelaksanaan Marketing Politik calon anggota Legislatif milenial perempuan dalam
menghadapi Pemilu Legislatif 2024 di Kota Padang Panjang.
10
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Hlm. 14
11
Bogdan dan Taylor. 2012. Prosedur Penelitian. Dalam Moleong, Pendekatan Kualitatif. Jakarta:
Rineka Cipta. Hlm. 4
Penelitian deskriptif tidak menguji sebuah hipotesis tetapi melihat sebuah
fenomena dengan apa adanya tentang suatu variabel. Dapat ditemukan juga bahwa
fenomena tunggal dari kualitas dan aktivitas tertentu bisa berupa program,
peristiwa, proses kelembagaan atau kelompok sosial, dan berbagai prosedur
pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan informasi terperinci untuk
kasus tertentu.12
12
H. Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: CV
Pustaka Setia. Hlm. 53.
3.3.2 Pengumpulan Dokumentasi
informasi baik tentang dirinya ataupun orang lain atau suatu kejadian atau suatu
kualitatif informan terbagi menjadi tiga yaitu, informan kunci, informan utama,
dan informan pendukung. Informan kunci adalah informan yang sangat utama
karena informan kunci menjadi seseorang yang harus memiliki informasi secara
menyeluruh atas apa topik permasalahan yang peneliti angkat. Dimana informan
kunci itu bukan hanya mengetahui tentang kondisi atau fenomena pada
masyarakat secara garis besar, tetapi juga memahami informasi tentang informan
utama. Informan kunci yang diambil oleh peneliti adalah akademisi yang
kepentingan.
13
Pebrianti, Yeni. 2016. Kajian penyusunan dokumen sistem (panduan, prosedur, dan formulir)
guna mendukung manajemen mutu perpustakaan. Jurnal pari. Vol.2. No.2.
14
Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm. 39
tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap tahu tentang apa yang kita
harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi obyek atau situasi yang diteliti. Atau dengan kata lain pengambilan
atau kriteria tertentu yang sebelumnya telah ditetapkan oleh penulis. 16 Standar
yang ditetapkan bersifat relatif, bergantung pada kebutuhan dan tujuan penelitian
peneliti dan juga peneliti percaya bahwa anggota sampel yang dipilih memenuhi
1. Subjek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kajian atau
ditanyakan.
2. Subjek yang terlibat secara penuh dan aktif pada lingkungan atau kegiatan
yang menjadi pehatian peneliti. Mereka yang sudah tidak aktif biasanya
15
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Hlm.
300
16
Muhammad Abdulkadir, 2004. Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Hlm. 47
17
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2006),Hlm. 69
informasinya terbatas dan akurat, kecuali ingin menggali informasi
diwawancarai.
memberikan informasi.
memutuskan beberapa informan peneliti untuk mencari data sesuai dengan subjek
Dalam proses penelitian ini, peran peneliti memang sangat dominan dan
sangat menentukan karena peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dimana
ciri-ciri dari penelitian kualitatif sendiri ialah menjadikan peneliti baik secara
mandiri maupun bantuan orang lain sebagai alat pengumpul data yang utama atau
pengalaman yang berkelanjutan dan terus menerus dengan para partisipan dalam
pengumpulan data-data di lapangan. Kehadiran peneliti di lapangan sangat
diperlukan untuk melakukan wawancara dengan informan. Alat-alat seperti
panduan wawancara, rekaman, dan kuesioner hanyalah sebagai alat bantu
pengganti penelitian.
Agar hasil penelitian ini dapat dipahami dan dimengerti dengan baik, maka
penulisan laporan disusun secara sistematis, berikut rancangan struktur penulisan
dalam tesis ini:
Bab I Pendahuluan:
Pada bab ini peneliti membahas latar belakang masalah atau fenomena
yang terjadi, sehingga timbul pertanyaan yang menyebabkan mengapa peneliti
melakukan penelitian Marketing Politik calon anggota Legislatif milenial
perempuan dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2024 di Kota Padang Panjang.
Bab II Tinjauan Pustaka:
Pada bab ini, peneliti menjelaskan mengenai penelitian terdahulu yang
telah dilakukan. Sehingga didapat suatu kebaharuan dalam penelitian ini. Dalam
bab ini peneliti menjelaskan mengenai landasan teori yang digunakan berkaitan
dengan teori fungsi partai, serta seperti apa skema pemikiran peneliti di dalam
melakukan penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian:
Pada bagian ini, menjelaskan tentang pendekatan dan metode penelitian
yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah kualitatif, sehingga
dari pendekatan tersebut dapat diketahui tipe yang digunakan dalam penelitian ini.
Selain itu, bagian ini juga menjelaskan mengenai informan yang dijadikan sebagai
pemberi informasi terkait penelitian yang peneliti lakukan, informan dalam
penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Bab IV Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian:
Pada tahap ini peneliti mengulas secara ringkas lokasi penelitian baik
secara struktur masyarakat atau objek penelitian, kebiasaan dan beberapa hal
penting untuk mendukung dalam analisis penelitian. Berdasarkan kondisi tersebut,
peneliti mengambil lokasi penelitian dengan keunikan yang dimilikinya serta
menjelaskan secara singkat Dalam penelitian ini peneliti menjadikan Padang
Panjang sebagai lokasi penelitian dengan meneliti tentang Marketing Politik calon
anggota Legislatif milenial perempuan dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2024
di Kota Padang Panjang.
Bab V Temuan Data dan Pembahasan:
Pada bagian ini, tesis ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan data-
data yang peneliti temukan di lapangan. Pembahasan ini terkait dengan pertanyaan
yang diajukan peneliti sebelumnya yaitu terkait dengan Marketing Politik dimana
selanjutnya akan diberikan penjelasan mendetail terkait apa yang dijadikan fokus
dari penelitian yang peneliti lakukan.
Bab VI Penutup:
Bab terakhir ini merupakan bab kesimpulan terhadap pemaparan data dan
pembahasan yang dituliskan pada bab V yang berisikan poin kesimpulan dan
disertakan dengan poin saran dan peneliti harus mengacu kepada tujuan penelitian
yang ditulis sebelumnya. Bab ini juga menjelaskan secara menyeluruh intisari dari
keseluruhan Tesis.
DAFTAR PUSTAKA