dpashavalencia462@gmail.com
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan penyebab terjadinya kasus
sengketa tanah di Desa Sarakan dan untuk menganalisis upaya-upaya pemerintah jalan
dan jalan setempat untuk menyelesaikan konflik tersebut. Artikel ini disusun
berdasarkan observasi dan wawancara dengan beberapa saksi selama Magang 1 di
Kecamatan Tinangkung yaitu Kepala Jalan Tinangkung, Kepala Desa Salakan, dan Surat
Keputusan Bapak sebagai salah satu saksi.
PEMBAHASAN
Sengketa berawal dari ketika Bapak H. Adjun Mayuna membeli lahan tanah
kosong yang bertempat di Kelurahan Salakan. Beliau membeli lahan tersebut dari
Bapak Mudel. Kemudian, pada suatu hari saat pihak Bapak Adjun mengukur tanah
tersebut ada pihak lain, yaitu Bapak Lampuja juga yang sedang mengukur tempat yang
sama. Akibatnya, terjadi pertikaian karena masing-masing dari kedua belah pihak
mengaku bahwa dia adalah pemilih dari tanah tersebut.
Pihak kecamatan pada awalnya meminta kedua belah pihak berdamai dengan
pertimbangan bahwa baik penggugat maupun tergugat tidak memiliki bukti penguasaan
hak atas tanah, baik itu berupa Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), surat jual
beli maupun bukti Surat Penyerahan Penguasaan Tanah (SPT). Telah disarankan
berulang-ulang untuk berdamai agar kedua belah pihak sepakat bahwa tanah tersebut
sah milik sang tergugat yaitu Bapak Adjun sebagai pembeli pertama. Namun Bapak
Lampuja tidak menerima sehingga tidak terjadi kesepakatan dari para pihak.
Rapat terakhir dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2022 pukul 09.00 WITA
s.d selesai di ruang rapat kantor camat Tinangkung yang dipimpin langsung oleh Bapak
Camat Tinangkung dan agenda yang akan dibahas adalah finalisasi mediasi sengekta
tanah. Dengan berbagai pendekatan yang dilakukan oleh camat, akhirnya kedua belah
pihak menerima opsi tersebut dan pihak penjual pun sudah memberikan surat
pernyataan di atas materai bahwa Bapak Adjun adalah pemilik sah tanah tersebut.
PENUTUP
Margono, Suyud. (2000). Adr, Alternative Dispute Resolution Dan Arbitrase. Proses
Pelembagaan dan Aspek Hukum. Bandung: Ghalia Indonesia