Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ADVOKASI MASYARAKAT DESA

KELOMPOK 3

Nama Anggota

Ermi Santika : 213020701032

Galih Prasetya aji : 213020701048

Jenni Hutasoit : 213020701028

Frederikus Vieri Harjum : 213020701040

Irene Tangkilisan : 213020701058

Elkana Susilo Marsanto : 203030701094

Riama Monicha Manurung : 203020701050

Bella Patricia : 213020701022

Dormauli Harianja : 213010701008

Yeni Nurhalizah : 2130307011042

Memahami Sengketa

1. Sengketa merupakan perbedaan kepentingan anar individu atau lembaga pada objek yang
sama yang dimanifestasikan dalam hubungan –hubungan diantara mereka. Sehingga
Sengketa diartikan oleh Mahkamah Internasional Permanen sebagai ketidaksepahaman
dalam hukum ataupun fakta, pandangan konflik, maupun adanya perbedaan kepentingan
diantara pihak yang bersengketa. Konflik secara estimologi berasal dari kata kerja Latin
yaitu "con" yang artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau bertabrakan
Sedangkan konflik ialah suatu kondisi ketika ada dua ataupun lebih pandangan,
kepercayaan, keinginan, kepentingan, kebutuhan yang berbeda, nilai, tidak selaras,
berseberangan, dan tidak sejalan.

2. Sengketa dan konflik adalah bentuk permasalahan yang sifatnya kompleks dan multi
dimensi. Oleh karena itu usaha pencegahan, penanganan dan penyelesaiannya harus
memperhitungkan berbagai aspek baik hukum maupun non hukum. Sengketa ini
adalah sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat, pertengkaran, dan perbantahan.
sengketa ini keadaan dimana konflik tersebut dinyatakan di muka umum maupun tidak
atau dengan melibatkan pihak ketiga. Sedangakan konflik merupakan suatu peristiwa
atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu
maupun kelompok, Sehingga konflik adalah keadaan dimana para pihak menyadari atau
mengetahui tentang adanya perasaan tidak puast sehingga terjadinya perbedaan pendapat
dan perselisihan pahaman.

3. Jawaban No.3 dan 4

Fktor-faktor penyebab Reaksi Positif Reaksi Negatif


sengketa
Perebutan lahan yang
dialakuakn perusahaan
yang melebihi guna usaha
Perangkat desa ada yang
bekerja sama dengan
perusahaan
Ada siakp intimidatif dari
perusahaan
Ada pihak aparat yang
turut campur dalam
sengketa

Analisis Sengketa Kasus 1.

1. Apa yang Anda pahami tentang masalah, penyebab, dan akibat yang menjadi
inti dari sumber sengketa?
2. Mengapa kita perlu memahami masalah, penyebab dan akibat dari sengketa?
3. Bagaimana anda dapat menemukenali masalah, penyebab, dan akibat yang
terjadi dalam sengketa?
4. Manfaat apa saja yang di peroleh, jika kita memahami masalah dalam
sengketa?
1. Sengketa adalah sebuah masalah perbedaan pendapat maupun kepentingan yang dimana
ada sebuah pihak yang merasa dirugikan oleh pihak lain yang kemudian pihak tersebut
menyampaikan ketidakpuasaan ini kepada pihak kedua dan jika situasi ini menunjukan
perbedaan pendapat maka terjadilah yang namanya sengketa. Penyebab dari sebuah
sengketa adalah adanya perbedaan presepsi atau pendapat yang merupakan gambaran dari
konflik yang terjadi dilingkungan dengan sadar dengan pengetahuan yang dimiliki
seseorang. Akibatnya sengketa itu akan menimbulkan konflik, seperti konflik antar
individu maupun kelompok. Dimana untuk memperoleh sebuah status, nilai, ataupun
kekuasaan tertentu.
2. Karena dengan kita mengetahui masalah sebab dan akibat dari sebuah sangketa, kita bisa
memahami dan tau bagaimana sangketa itu bisa terjadi dan bisa diketahui sangketa juga
biasanya bisa terjadi pada berbagai lingkup kegiatan seperti ekonomi dan bisnis. Dan
bukan hanya itu kita juga harus tau sebab dan akibat sengketa itu yaitu untuk mencari tau
bagaimana cara sengketa itu bisa terselesai dengan baik antata pihak yang bersangkutan,
agar terselesaikan secara aman.
3. Dalam sengketa kita dapat menemukenali masalah sebab akibatnya dengan melihat
masalah tersebut, akan ada sebuah perebutan kepentingan kekuasaan maupun perbedaan
pendapat,pertikaian dan ada pembantahan didalamnya yang tidak sedikit akan
menimbulkan konflik pertikaian yang akibatnya itu bisa menimbulkan kekerasan dan
ancaman,demi atau untuk memperoleh keuntungan tersebut.
4. Manfaatnya yaitu kita dapat mengambil kesimpulan dalam permasalahan sengketa dan
dapat menyelesaikan masalah sengketa tersebut.Kita dapat memilah mana yang memang
perspektifnya sesuai dengan fakta atau aturan yang ada dan yang mana memang pendapat
atau perspektif yang keliru.

Analisis 2 Identifikasi Masalah

1. Apa yang menjadi masalah pokok persoalan atau keberatan dari masing-masing pihak?
2. Apa yang menimbulkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang dirasakan oleh
masing - masing pihak yang bersengketa ?
3. Apa masalah utama yang menimbukan rusaknya hubungan diantara para pihak?

1. Tanah yang dikelola masyarakat Desa Singkoyo dan Desa Toili yang terletak di sebelah
selatan dan utara areal HGU(Hak Guna Usaha) milik PT. KLS seluas ± 1.550 Ha saat ini
telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit (INTI) yang dikuasai oleh PT. Kurnia
Luwuk Sejati (KLS), padahal lahan masyarakat tersebut jika dilhat berdasarkan peta
Proyek Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Besar Swasta Nasional (1997) tidak masuk
dalam areal HGU perusahaan yang dimaksud. Dari analisis yang dapat saya simpulkan
masalah pokok dalam permasalahan ini adalah adanya perebutan hak tanah milik
masyarakat Desa Singkoyo dan Desa Toili yang melebihi hak guna usaha milik PT.
Kurnia Luwuk Sejati (KLS). Selain melalui tindakan penyerobotan, PT. KLS juga
menguasai lahan milik masyarakat melalui proses jual beli yang konspiratif dengan
melibatkan pemerintah desa Singkoyo dan desa Toili.
2. Di bulan Agustus 2009, perwakilan masyarakat Desa Singkoyo menempuh jalur dengan
melaporkan kasus ini di Komnas Ham dengan harapan bahwasannya kasus ini dapat
diselesaikan secepat mungkin lalu 17 November 2009 diadakan pertemuan di kantor
Bupati Banggai antara Komnas Ham, Pemda
Kabupaten Banggai dan Perusahaan, yang menghasilkan rekomendasi komnas
Ham yang salah satu pointnya adalah : “warga dan perusahaan tidak melakukan kegiatan
apapun di atas tanah sengketa yang terletak di Desa Singkoyo selama proses penyelesaian
masalah berlangsung (STATUS QUO) .” tapi pada kenyataanya pihak perusahaan tidak
mengindahkannya, perusahaan masih juga melakukan aktivitas di lahan yang
disengketakan warga. Sehingga pada tanggal 8 Desember 2009, masyarakat berinisiatif
untuk melakukan pelarangan aktivitas baik terhadap warga dan perusahaan
Bentuk pelarangan yang dilakukan warga adalah memasang papan-papan plang
yang berisi” hentikan aktivitas di lahan sengketa ini ...”. Besoknya harinya warga
mendapatkan papan-papan plang tersebut telah hilang....dari saksi mata (Markus, Salmun,
dan Haerun) warga Desa Singkoyo dan Desa Toili mereka melihat pencabutan papan-
papan plang tersebut, dilakukan oleh oknum polisi yang bernama Piter dan Made
akibatnya membuat masyarakat marah dan hingga saat ini masyarakat menduduki juga
lahan yang masih bersifat status quo tersebut dan memotong pohon sawit yang dimiliki
perusuhaan tersebut yang ada di dalam lahan bersengketa
Dapat ditemukan bahwasannya pihak perusahaan pada kenyataan nya tidak
mengindahkan perjanjian yang telah di mediasi oleh komnas ham antara masyarakat dan
perusahaan yang ternyata malah menduduki lahan yang seharusnya menjadi status quo.
Terlebih lagi didapatkan bahwa pihak kepolisian juga ternyata turut campur untuk
membela perusahaan yang notaben nya telah salah karena merebut lahan milik
masyarakat
3. Masalah utamanya adalah Tanah yang dikelola masyarakat Desa Singkoyo dan Desa
Toili diambil oleh perushaan PT. Kurnia Luwuk Sejati (KLS), Berdasarkan Peta HGU,
dari arah Jembatan HGU di Pertemuan aliran Sungai Toili dengan Jalan dari Km 14
(tepatnya Kurang lebih di antara titik Kilometer 18-19) panjang wilayah kelola HGU
adalah 4 Km. Dalam praktiknya ternyata HGU telah dikelola oleh PT KLS mencapai 7,6
Km., dari Arah jembatan HGU tersebut. Jadi selama ini PT KLS telah mengelola kelapa
sawit di Lahan yang bukan merupakan areal HGU perusahaan tersebut. Fakta ini juga
sesuai dengan hasil pemetaan lapangan dan analisis GIS (Global Informastion System)
yang dilakukan oleh Mapala Santigi Universitas Tadulako-Fras Sulteng pada tanggal 3
sampai 13 Desember 2009. Dimana hasil pemetaan ini menunjukkan bahwa ± 1.550 Ha
lahan yang dikelola secara turun temurun oleh masyarakat desa Singkoyo dan desa Toili
telah diserobot dan ditanami kelapa sawit INTI oleh PT Kurnia Luwuk Sejati. Ditambah
lagi mediasi yang telah dilakukan oleh komnas ham pun tidak diindahkan oleh pihak
perusahaan yang menyebabkan bertambahnya permasalahan antara pihak desa dengan
perusahaan

Analisis 3 Pemangku Kepentingan yang Bersangketa

1. Pelaku atau aktor dalam sengeketa adalah mereka yang memiliki perbedaan
kepentingan antar individu atau lembaga pada objek yang sama yang dimanifestasikan
dalam hubungan-hubungan diantara mereka. Untuk itu perlu dipahami dengan baik siapa
subjek yang terlibat dalam sengketa tersebut. Subjek didefinisikan sebagai para pelaku
yang terlibat dalam sengketa sistem penguasaan tanah, baik pelaku yang mempengaruhi
ataupun yang dipengaruhi. Hal ini dapat bersifat individu, masyarakat, kelompok sosial
atau institusi.
2. Untuk memahami dan menganalisis perilaku dari para perusahaan yang bertindak secara
intimidatif dan tidak koperatif dengan perjanjian yang dimediasi oleh KOMNAS HAM.
Akibatnya masyarakat pun geram dan melawan balik dengan cara membuat plang
larangan menduduki lahan dan menebang pohon sawit yang masuk ke area tanah milik
masyrakat. Dapat disimpulkan bahwasannya pihak dari perusahaan tidak ingin merasa
bersalah dan ingin terus mengeksploitasi lahan milik masyarakat walaupun sudah ada
mediasi yang telah dilakukan dan menghasilkan peraturan, bahkan pihak perusahaan
juga memperkerjakan polisi untuk merusak plang yang telah dibuat oleh masyarakat tadi
artinya selain tidak dapat mengikuti aturan yang telah disetujui pihak perusahaan juga
bertindak secara kasar karena telah merusak plang yag dibuat masyarakat.
3. A.Faktor perbedaan kepentingan
B.Faktor kekerabatan
C.Faktor status sosial atau pengaruh terhadap orang lain
D.faktor kekuasaan
4. pihak yang terlibat sebagai pelaku utama ( kelompok primer) yang terlibat secara
langsung dalam sengketa Yaitu perushaan PT. Kurnia Luwuk Sejati
(KLS),masyarakat,pemerintah setempat
5. para pihak yang terlibat secara tidak langsung dalam sengketa sebagai pihak pendukung
(kelompok sekunder) dari masing-masing pelaku utama (aktor primer)yaitu ahli
hukum(HAKIM)

Anda mungkin juga menyukai