Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PEMERINTAHA

KOLONIAL DAN PASCA


KOLONIAL
Dr. Febriana uryanto, S.Pd., M.Sc.

PRESENTATION
CONTENTS
Pendahuluan Sistem Pemerintahan
01 02 Kolonial Belanda

Pengaruh Sistem Akhir Kolonialisme


04 Kolonial di Indonesia 04 Presentations are communication tools that can
be used as demonstrations.
PART ONE

Pendahuluan
Kolonialisme telah menjadi salah satu babak bersejarah yang sangat
mempengaruhi perkembangan sosial, politik, ekonomi, dan budaya
di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai negara
kepulauan yang kaya akan sumber daya alam dan beragam budaya,
Indonesia telah menjadi magnet bagi bangsa-bangsa Eropa yang
ingin menguasai dan mengendalikan wilayah-wilayah tersebut.

PRESENTATION
• Jejak kolonialisme di Indonesia tidak hanya
mencerminkan dominasi politik dan ekonomi
bangsa-bangsa asing, tetapi juga membentuk
narasi tentang perlawanan, perjuangan, dan
identitas nasional. Dari kedatangan pertama
para penjelajah Eropa hingga akhir dari
periode kolonial, perjalanan Indonesia telah
diwarnai oleh interaksi yang kompleks antara
penduduk asli dengan penjajah, serta antara
kekuatan lokal dan kepentingan kolonial.
Kolonial Belanda

Sistem Sosial Ekonomi Budaya


Politik

PRESENTATION www.website.com
MASA KOLONIAL BELANDA DI INDONESAI
Periode kolonial di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa tahap yang mencakup kedatangan berbagai
bangsa Eropa, dominasi kolonial, serta perlawanan dan perjuangan menuju kemerdekaan. Berikut adalah
rangkuman singkat tentang periode kolonial di Indonesia:

Abad Abad Abad Abad 21-


15-17 18 19-20 sekarang
Awal Dominasi Perlawanan dan Peninggalan Kolonialisme
Kedatangan Kolonial Perjuangan Pasca-Kemerdekaan
Bangsa Eropa Belanda Menuju
Pengaruh yang semakin menguat
Kemerdekaan
kedatangan bangsa Eropa, Meskipun Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun
terutama Portugis, pada akhir di bidang Ekonomi, Politik da Selama periode kolonial, terjadi 1945, peninggalan kolonialisme Belanda masih terasa
abad ke-15. Mereka tiba di Budaya.Belanda menerapkan berbagai bentuk perlawanan dan dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan
kepulauan Nusantara untuk sistem tanam paksa, yang perjuangan oleh rakyat Indonesia ekonomi di Indonesia. Hal ini mencakup struktur politik
mencari jalur perdagangan memaksa petani Indonesia untuk m e l a wa n p e n j a j a h . M u l a i d a r i yang diwarisi dari masa kolonial, ketidaksetaraan
rempah-rempah ke Timur. menanam komoditas ekspor Perang Diponegoro, hingga ekonomi, serta tantangan dalam mengelola
Kemudian, Belanda menjadi seperti kopi, teh, dan rempah- Gerakam POlitik Kebangsaan yang keberagaman budaya dan agama.
kekuatan kolonial yang dominan rempah, yang menjadi landasan dipimpin oleh Soekarno an Hatta
setelah mengusir Portugis dari ekonomi kolonial. Selain itu,
sebagian besar wilayah Indonesia Belanda juga mengontrol
pada abad ke-17. pemerintahan, pendidikan, dan
kehidupan sosial di Indonesia.

Periode kolonial di Indonesia adalah bagian penting dari sejarah bangsa ini yang membentuk identitas dan perjuangan nasional
Indonesia. Dari penderitaan akibat penjajahan hingga semangat perjuangan untuk meraih kemerdekaan, periode kolonial ini telah
memberikan landasan bagi pembentukan negara dan masyarakat Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Tujuan Kolonial Belanda

Eksploitasi Sumber Daya Membangun Kekuasaan


01 02 Politik

Membuka Pasar Baru Menyebarluaskan


04 04 Agama dan Budaya (God,
Gospel, Glory, Teknologi
Strategi Kolonial Belanda

Politik Penjajahan Penguasaan Militer


01 Strategi politik kolonial mencakup 02 Kekuatan militer yang kuat. untuk
pengaturan pemerintahan lokal yang menegakkan kekuasaan mereka, menindas
terpusat di tangan penjajah, Sentralistik perlawanan, dan menjaga keamanan
dan Otoriter wilayah jajahan.

Pendidikan dan
Propaganda
Ekonomi Kolonial
04 Ekonomi tergantung penjajah, Monopoli, 04 Sietem Pendidikan memperkenalkan
Perkebunan, Eksploitasi Tenaga Kerja untuk budaya dan nilai belanda, sebagai kontrol
memaksimalkan keuntungan dan propaganda

Kolonialisme sering kali didukung oleh kebijakan yang membatasi


Pembatasan dan
05 Penindasan
kebebasan politik, ekonomi, dan sosial penduduk lokal. Ini dapat
mencakup pembatasan kebebasan bergerak, penerapan pajak yang
berat, dan penindasan terhadap perlawanan.
PART TWO

Sistem Pemerintahan
Kolonial Belanda
Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Struktur Pemerintahan
2. Kebijakan
3. Peran Gubernal Jenderal

PRESENTATION www.website.com
Sistem Pemerintahan Kolonial Belanda
Struktur Kebijakan Peran Gubernur Sistem pemerintahan kolonial
Kolonial Belanda Jenderal B e l a n d a d i I n d o n e s i a
Pemerintahan
mencerminkan dominasi politik,
Kolonial Belanda dalam 1. Kepala Administras, Gubernur
ekonomi, dan sosial Belanda atas
Administrasi, Jenderal adalah kepala
wilayah jajahannya, serta upaya
administrasi tertinggi di
Terdapat 3 struktur: Ekonomi, dan Hindia Belanda, bertanggung untuk memperkuat dan
yaitu Sosial jawab atas pengelolaan
me m p e r ta h a n ka n ke ku a s a a n
1. Gubernur Jenderal; pemerintahan, ekonomi, dan
merupakan puncak 1. Sistem Tanam Paksa, di keamanan di wilayah kolonial. Meskipun banyak aspek
Pemerintahan, puncak mana penduduk lokal tersebut. dari pemerintahan kolonial ini
diperintahkan untuk 2. Kebijakan Kolonial: Gubernur
eksekutif membawahi
menanam komoditas ekspor Jenderal memiliki kekuasaan
telah dikecam karena
administasi, Keamanan dan
Kebijakan tertentu seperti kopi, untuk merumuskan dan penindasan dan eksploitasi,
2. Dewan Hindia; Pembantu tembakau, atau nila untuk menerapkan kebijakan s i st e m t e r s e b u t j u g a
kepentingan ekonomi kolonial. kolonial, termasuk dalam hal
Gubernur Jenderal.
2. Monopoli ekonomi, pendidikan, dan
meninggalkan warisan
berfungsi sebagai lembaga
konsultatif kebijakan Perdagangan;Monopol politik. administratif dan hukum yang
3. Pemerintah Daerah; mengendalikan pasar dan 3. Hubungan dengan Raja mempengaruhi struktur
memaksimalkan keuntungan Belanda: Gubernur Jenderal
Pemerintahan daerah ini
ekonomi bagi Belanda. bertanggung jawab kepada
pemerintahan Indonesia pasca-
bertanggung jawab atas
administrasi lokal, termasuk 3. Pendidikan dan Agama; Raja Belanda dan harus kemerdekaan.
pajak, keamanan, dan berujuan untuk memperkenal melaporkan secara rutin
pelayanan publik. agama dan nilai nilai belanda tentang kondisi di Hindia
Belanda

PRESENTATION
PART THREE Pengaruh Sistem
Kolonial di Indonesia
Terdapat 6 hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Pembentukan Struktur Administrasi
2. Pembagian Politik dan Sosial
3. Eksploitasi Sumber Daya
4. Perubahan Sosial dan Budaya
5. Perlawanan dan Pemberontakan
6. Warisan Pendidikan dan Hukum

PRESENTATION www.website.com
Pengaruh Sistem Kolonial di Indonesia
Pembentukan Pembagian Eksploitasi
Struktur Politik dan Sumber Daya
Administrasi Sosial Salah satu dampak paling nyata dari sistem kolonial
di Indonesia adalah eksploitasi sumber daya alam,
bentuk struktur administrasi yang kompleks di Kebijakan penjajahan yang memisahkan antara Penjajah Belanda memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia, memberikan dasar bagi pembentukan golongan pribumi dengan golongan non-pribumi Indonesia, seperti rempah-rempah, hasil pertanian,
pemerintahan di Indonesia pasca- telah menciptakan ketidaksetaraan sosial yang dan mineral, untuk kepentingan ekonomi mereka
kemerdekaan,Banyak lembaga dan aturan hukum berkepanjangan. Ini tercermin dalam berbagai aspek sendiri. Hal ini telah meninggalkan jejak yang dalam
yang berasal dari masa kolonial masih bertahan dan kehidupan, termasuk akses terhadap pendidikan, dalam pola ekonomi Indonesia, terutama dalam hal
diadopsi ke dalam sistem peluang ekonomi, dan partisipasi politik. struktur kepemilikan dan kontrol atas sumber daya
alam.
Perubahan Sosial dan Perlawanan dan Warisan Pendidikan dan
Budaya 40%
Pemberontakan Hukum
Sistem kolonialisme telah membawa perubahan sosial Meskipun sistemInsert titlememberikan
kolonialisme here pengaruh Sistem kolonialisme Belanda juga meninggalkan
dan budaya yang signifikan di Indonesia. Penyebaran yang kuat, itu juga memicu berbagai bentuk warisan dalam bidang pendidikan dan hukum.
agama dan budaya Barat, serta pembentukan kelas perlawanan dan Presentations are communication
pemberontakan dari penduduk lokal. Sekolah-sekolah Eropa didirikan di Indonesia, yang
sosial baru yang dipegang oleh golongan non- tools that can
Perlawanan ini mencakup perangbe used as demonstrasi,
gerilya, memberikan kesempatan pendidikan bagi kalangan
pribumi, telah mengubah lanskap budaya Indonesia demonstrations.
dan pemberontakan bersenjata terhadap penjajah elit lokal dan menciptakan kelas intelektual yang
secara fundamental. Ini menciptakan ketegangan Belanda. Perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia memainkan peran penting dalam perjuangan
antara tradisi lokal dan modernitas yang terus menjadi simbol dari penentangan terhadap sistem kemerdekaan. Selain itu, banyak aturan hukum dan
dirasakan dalam masyarakat Indonesia hingga saat kolonial yang menindas. struktur hukum yang masih berlaku di Indonesia saat
ini. ini berasal dari masa kolonial.
PART FOUR AKHIR MASA
KOLONIAL BELANDA
Terdapat 7 hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Perang dunia II
2. Proklamasi Kemerdekaan
3. Perundingan dengan Belanda
4. Perang Kemerdekaan
5. Pengakuan Kemerdekaan Indonesia
6. Transfer Kedaulatan
7. Pembentukan Republik Indonesia
PRESENTATION
AKHIR MASA KOLONIAL BELANDA
Top.01 Perang Dunia II: Pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II menggantikan pemerintahan kolonial Belanda. Meskipun Jepang juga merupakan
penjajah, kedatangan mereka membawa perubahan signifikan dalam politik dan sosial di Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan: Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya setelah Jepang menyerah kepada Sekutu. Proklamasi
Top.02 ini merupakan langkah awal dalam perjuangan panjang untuk mempertahankan kemerdekaan dari segala bentuk penjajahan.

Top.03 Perundingan dengan Belanda: Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia terlibat dalam perundingan dengan Belanda untuk menetapkan status politik
masa depan Indonesia. Namun, perundingan tersebut gagal mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak.

Perang Kemerdekaan: Perundingan yang gagal mengakibatkan pecahnya Perang Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1949.
Top.04 Selama perang ini, pasukan Indonesia berjuang melawan pasukan Belanda yang mencoba untuk mengembalikan kendali mereka atas wilayah jajahan.

Pengakuan Kemerdekaan Indonesia: Pada tahun 1949, Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia melalui Perjanjian Roem-Van Roijen yang
Top.05 ditandatangani di Den Haag. Dengan pengakuan tersebut, pemerintahan kolonial Belanda secara resmi berakhir di Indonesia.

Transfer Kedaulatan: Pada tanggal 27 Desember 1949, kedaulatan penuh atas Indonesia diserahkan kepada pemerintahan Indonesia yang baru terbentuk.
Top.06 Proses ini ditandai dengan penurunan bendera Belanda dan pengibaran bendera merah-putih di seluruh wilayah Indonesia.

Pembentukan Republik Indonesia: Setelah transfer kedaulatan, Republik Indonesia secara resmi terbentuk sebagai negara merdeka dan berdaulat. Ini
Top.07 menandai akhir dari dominasi kolonial Belanda dan dimulainya sebuah era baru dalam sejarah Indonesia.

Dengan akhirnya pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia, bangsa Indonesia memasuki tahap baru
dalam perjalanan politik dan sosial mereka. Kemerdekaan menjadi tonggak penting dalam
pembentukan identitas nasional dan pencapaian kemerdekaan politik yang telah lama diidamkan.
PEMERINTAHAN PASCA KOLONIAL

Terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan yaitu:


1. Pembentukan Konstitusi
2. Pembentukan Pemerintahan
3. Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan
4. Pembangunan Ekonomi dan Sosial
5. Pembentukan Hubungan Internasional

PRESENTATION
AKHIR MASA KOLONIAL BELANDA
Top.01 Pembentukan Konstitusi: Pada tahun 1945, Indonesia mengadopsi Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) sebagai dasar hukum interim negara. Setelah itu,
pada tahun 1949, Indonesia mengadopsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat (UUD Sementara RIS). Baru pada tahun 1950, Indonesia
mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) yang menandai terbentuknya Republik Indonesia Serikat. Pada tahun 1959,
dibentuklah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945) yang hingga kini masih menjadi landasan konstitusi negara.

Pembentukan Pemerintahan: Setelah kemerdekaan, Indonesia membentuk pemerintahan yang terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Presiden menjadi
Top.02 kepala negara dan kepala pemerintahan, sementara sistem parlemen terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Top.03 Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan: Pemerintah Indonesia melakukan pembangunan infrastruktur pemerintahan di seluruh wilayah untuk memperluas
cakupan administrasi dan meningkatkan pelayanan publik. Langkah ini termasuk memperluas jaringan administrasi lokal, pembangunan sekolah-sekolah, dan
layanan kesehatan.
Pembangunan Ekonomi dan Sosial: Pemerintah Indonesia pasca-kolonial juga fokus pada pembangunan ekonomi dan sosial untuk meningkatkan
Top.04 kesejahteraan rakyat. Program-program pembangunan meliputi industrialisasi, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur

Pembentukan Hubungan Internasional: Indonesia membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara lain untuk memperkuat posisinya di dunia
Top.05 internasional. Langkah ini termasuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1950 dan menjadi salah satu pendiri Gerakan Non-Blok.

Dengan demikian, pemerintahan di Indonesia pasca-kolonial Belanda ditandai oleh upaya untuk
membangun negara yang merdeka, berdaulat, dan mandiri, serta mengatasi tantangan-tantangan
yang dihadapi dalam proses pembangunan nasional. Periode ini juga menandai awal dari pembentukan
identitas nasional Indonesia yang modern dan dinamis.
THANKS
FOR
WATCHING

Anda mungkin juga menyukai