Anda di halaman 1dari 43

THEORI PEMBANGUNAN

Dr. Febriana Murynto, S.Pd., M.Sc.


PENDAHULUAN
Teori Pembangunan Dunia Ketiga

Merupakan teori-teori Para ilmuwan sosial Proses pemiskinan negara


pembangunan yang berusaha berusaha mencari solusi atas Dunia Ketiga disinyalir
menyelesaikan masalah yang berbagai permasalahan disebabkan karena negara
dihadapi negara-negara miskin kemiskinan di negara Dunia Dunia Ketiga dalam proses
atau berkembang dalam sebuah Ketiga; Bagaimana negara pembangunannya melakukan
dunia yang didominasi oleh Dunia Ketiga banyak kontak dengan negara
kekuatan ekonomi, teknologi, mempertahankan hidup dan maju (negara Barat).
ilmu pengetahuan, dan militer meletakkan dasar-dasar
negara-negara adikuasa atau pembangunan ekonominya.
negara maju (barat).
[lanjutan…]

TEORI PEMBANGUNAN
DUNIA KETIGA

Teori Modernisasi
1950-an: Kemiskinan di Negara Dunia Ketiga
disebabkan oleh faktor internal
Teori Sistem Dunia
1960-an: Dunia dipandang hanya sebagai
satu sistem ekonomi yaitu kapitalis
Teori Ketergantungan
1960-an: Kemiskinan di Negara Dunia Ketiga
disebabkan oleh faktor eksternal
TEORI MODERNISASI; Latar Belakang

Munculnya AS sebagai kekuatan dominan pasca Perang Dunia ke-2.

Uni Soviet memperluas pengaruh ideologi komunisnya hingga ke


Eropa Timur dan Asia (Cina dan Korea).

Lahirnya negara-negara merdeka baru di Asia, Afrika, dan Amerika


Latin (bekas jajahan negara-negara Eropa).

“Negara-negara baru ini sedang mencari model pembangunan


untuk kemerdekaan politik dan ekonominya.”
Dalam menjelaskan persoalan perubahan sosial di negara Dunia Ketiga, Teori
Modernisasi banyak dipengaruhi oleh pemikiran klasik, terutama Teori Evolusi, dan
Teori Fungsionalisme sebagai pendahulunya.

Teori Evolusi

▪ Perubahan sosial pada


dasarnya merupakan gerakan
searah, linier, progresif, dan
Teori Fungsionalisme
evolutif (primitif --> maju)

▪ Secara umum, warisan teori klasik


menghasilkan dualisme bentuk
masyarakat, seperti: irasional-rasional,
gemeinscaft-gesellscaft, serta dikotomi
solidaritas mekanik-solidaritas organik.
▪ Melahirkan dikotomi negara maju dan
negara Dunia Ketiga
TEORI MODERNISASI
Asumsi Teori Modernisasi

Bahwa
modernisasi
merupakan...
Implikasi Kebijakan Pembangunan

1 2 3
Teori modernisasi Teori modernisasi Teori modernisasi
secara implisit menilai ideologi mampu memberikan
membantu memberikan komunis merupakan legitimasi perlunya
pembenaran ancaman bagi bantuan asing,
hubungan kekuatan pembangunan di terutama dari AS.
yang bertolak negara Dunia Ketiga.
belakang antara
masyarakat tradisional
dan modern.
David McClelland
(Teori n-Ach - Need for Achievement)

▪ Teori McClelland “n-Ach” (the need for achievement) → motivasi berprestasi → jika suatu
masyarakat memiliki n-Ach yang tinggi, maka masyarakat tersebut berpotensi menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Individu Memiliki kelompok Meningkatkan Mengadakan


memanfaatkan wiraswastawan; intensitas program pelatihan;
waktu luang; memanfaatkan hubungan dengan mengembangkan
mengerjakan tugas bantuan modal asing negara maju; mampu motivasi berprestasi
dengan baik secara produktif menyerap motivasi masyarakat
untuk berprestasi
Alex Inkeles
(Etika Protestan-Weber + n-Ach-McClelland ==> Manusia Modern)

“Masyarakat maju memerlukan Manusia Modern, yang mampu


mengembangkan sarana materiil agar menjadi produktif.”
KARAKTERISTIK MANUSIA MODERN (Inkeles)
PENDIDIKAN
Berdampak 3 kali lebih cepat dibanding
Menerima hal baru; Berani berpendapat; Menghargai waktu; lainnya; Peran kurikulum tersembunyi
terbuka untuk perubahan demokratis orientasi masa depan (informal) akan mempercepat proses
modernisasi, yaitu dengan menggunakan
Memiliki perencanaan & literatur, teknologi, film, dsb dari negara Barat
Penuh perhitungan
pengorganisasian sarana
pencapaian

Lebih percaya IPTEK


Menghargai harkat hidup PENGALAMAN KERJA
manusia lain
Harus menggunakan berbagai teknologi
dalam pekerjaannya (termasuk kontak
dengan media massa); Teknologi menjadikan
Percaya diri Imbalan ==> prestasi lebih terbuka pada ide baru dan pengetahuan
yang luas.
Walt Whiltman Rostow
(5 Tahap Pertumbuhan Ekonomi - The Stages of Economic Growth)

Konsumsi massa yang


Masyarakat tradisional Tinggal landas tinggi
pertumbuhan ekonomi mulai tinggi,
pembangunan dan perubahan sosial sektor industri mulai mengkhususkan
teknologi baru sudah mulai diakses,
pada tahap ini berjalan lambat produksi barang dan penyediaan jasa,
muncul kelompok-kelompok politis kecil,
memberikan pelayanan dan fokus pada
angka kematian rendah
kesejahteraan dan keamanan
masyarakat

Pematangan
Prakondisi tinggal landas pertumbuhan
ide-ide sudah mulai muncul, mulai pendapatan nasional digunakan untuk
banyak pengusaha, terjadi investasi, pemanfaatan teknologi
pembangunan pada sektor industri semakin kompleks, sektor industri
bergerak ke arah industri berat
Upaya Negara Dunia Ketiga mencapai
Kemajuan (Rostow)

1) Revolusi di bidang sosial, politik dan inovasi teknologi;


2) Pengerahan sumber daya alam yang mampu mencapai tingkat investasi
yang produktif, minimal 10% dari pendapatan nasionalnya; dan
3) Pertumbuhan jumlah unit industri yang terpusat

Kemudian, untuk mengatasi keterbatasan modal;


1) Pemindahan sumber dana, misalnya dengan pajak;
2) Menggali investasi yang berasal dari lembaga-Iembaga keuangan;
3) Melakukan perdagangan internasional; dan
4) Perlu ada investor asing yang menanamkan modalnya pada sektor
tertentu
Kritik Teori Modernisasi
▪ Gerak pembangunan
Tidak setuju bahwa perkembangan masyarakat berlangsung linier; menempatkan nilai-nilai Barat
sebagai yang terbaik; abai dengan pembangunan alternatif
▪ Pertentangan nilai-nilai tradisional
Tidak setuju bahwa nilai tradisional pada negara dunia ketiga bersifat homogen; tradisi tidak selalu
menghambat proses pembangunan; tradisi bisa sangat heterogen, serta tidak mudah dihilangkan.
▪ Metode kajian
Analisisnya abstrak, periodesasinya tidak jelas (ahistoris), tidak didukung analisis empiris
▪ Ideologi
Propaganda Barat, ideologi bias perang dingin, tidak objektif, dan perubahan sosial tidak stabil,
pragmatis
▪ Dominasi asing
Faktor eksternal kolonialisme, perusahaan multinasional, ketidakseimbangan nilai tukar, sistem
internasional
TEORI KETERGANTUNGAN; Latar Belakang

Teori ketergantungan (teori dependensi) berkembang pada dekade tahun


1960an.

Dasar teori ketergantungan adalah teori Marx (dua kelas dengan posisi berbeda,
yang satu menguasai yang lain → kelas proletar dikuasai kelas borjuis)

Teori ini lahir untuk menandingi kekuasaan negara maju dalam melakukan hegemoni
kekuasaan dalam masalah ekonomi, politik, sosial dan budaya terhadap negara dunia ketiga.
Asumsi Teoritis Teori Ketergantungan
Keadaan ketergantungan dilihat sebagai:

Suatu gejala yang sangat umum, berlaku bagi negara-negara dunia


01 ketiga

Kondisi yang diakibatkan oleh faktor luar (disebabkan oleh faktor yang berada
02 di luar jangkauan politik ekonomi dalam negeri suatu negara)

Masalah ekonomi (akibat surplus ekonomi negara Dunia Ketiga ke


03 negara maju)

Bagian yang tidak terpisahkan dari proses polarisasi regional


04 ekonomi global

05 Suatu hal yang mutlak bertolak belakang dengan pembangunan


Implikasi kebijakan Teori Ketergantungan

1 2 3 4

Pembangunan Semakin dekat Negara Dunia Penindasan negara


tidak selalu dan hubungan negara Ketiga asing (negara maju)
tidak tepat Dunia Ketiga dengan diharapkan yang cenderung
diartikan sebagai negara maju, maka memotong mendukung kemapanan
sekedar proses semakin hubungan perlu dihilangkan
industrialisasi, memperburuk situasi dengan negara dengan pembangunan
peningkatan output ketergantungan dan dunia maju yang sosialistik
dan produktivitas keterbelakangan (Suwarsono dan So,
negara dunia ketiga 1994)
Paul “Hubungan antarnegara di dunia memperlihatkan bahwa pergerakan
modal dari negara Dunia Ketiga ke negara maju sebagai upaya
Baran menuju keseimbangan ternyata tidak pernah terjadi.”

Proses
fenomena Efek ekonomi yang timbul justru
pergerakan Naiknya pendapatan akan menggeser orientasi rakyat
modal menurut nasional tidak dapat baik dalam bertransaksi (yakni
Baran: dinikmati oleh sebagian dari hubungan paternalistik
kemudian bergantung pada
besar masyarakat negara
mekanisme pasar yang
Dunia Ketiga, namun hanya kapitalistik) maupun dalam
segelintir pihak yang produksi pemasaran (yaitu dari
memperoleh keuntungan usaha mencukupi dan memenuhi
dari hasil eksploitasi kebutuhan dalam negeri kepada
pemenuhan pasar luar negeri).
Paul
(lanjutan…)
Baran

Perubahan orientasi NAMUN, dalam Proses eksploitasi dibarengi


sistem ekonomi penerapannya malah dengan proses korupsi dan
paternalistik ke sistem memperkuat ketidakadilan dalam setiap
pasar yang kapitalistik eksploitasi terhadap tingkat struktur pemerintahan
→ mengubah golongan lemah, yaitu yang mengabdi pada
masyarakat menjadi RAKYAT kepentingan pemilik modal dari
lebih maju sistem kapitalis internasional
Andre Mengkategorikan negara di dunia menjadi dua:
1. Negara metropolis maju (developed metropolitan countries)
Gunder 2. Negara satelit berkembang (satellite underdeveloped
Frank countries)

Dalam struktur metropolis dan satelit, pihak metropolis akan berkembang pesat
sedangkan satelit akan menuju pada keterbelakangan yang terus menerus
Empat
Negara-negara Dunia Ketiga yang menjadi negara satelit dapat mengembangkan
sektor ekonomi yang sehat dan mengembangkan industri yang otonom jika

Hipotesis hubungan dengan negara metropolis dunia tidak ada atau sangat lemah.

Kawasan-kawasan yang sekarang sangat terbelakang sebelumnya adalah negara


feodal dan merupakan kawasan yang menjalin hubungan kuat dengan negara

Pokok metropolis dalam sistem kapitalis internasional.

Pertumbuhan beberapa kawasan maju saat ini bukan karena proses penerapan
sistem kapitalis, tapi karena mereka sudah berkembang kukuh berdasarkan
dinamikanya sendiri dalam memberi respon terhadap kesempatan-kesempatan
yang timbul.
Andre Lima Tesis Teori
Gunder
Frank Ketergantungan

1. Terdapat kesenjangan pembangunan antara negara pusat dan satelitnya, pembangunan


pada negara satelit dibatasi status negara satelit tersebut

2. Kemampuan negara satelit dalam pembangunan ekonomi terutama pembangunan


industri kapitalis meningkat pada saat ikatan terhadap negara pusat sedang melemah.

3. Negara terbelakang dan terlihat feodal saat ini merupakan negara yang memiliki
kedekatan ikatan dengan negara pusat pada masa lalu.

4. Kemunculan perkebunan besar di negara satelit sebagai usaha pemenuhan kebutuhan


dan peningkatan keuntungan ekonomi negara pusat.

5. Eksploitasi yang menjadi ciri khas kapitalisme menyebabkan menurunnya kemampuan


produksi pertanian di negara satelit.
Theotonio “Ketergantungan terjadi jika negara dominan dapat
Dos berkembang dan memiliki otonomi pembangunan, negara
Santos lain yang bergantung juga melakukan hal serupa”

● Jika negara dominan (maju) mengalami kemajuan, maka negara


yang tergantung (Dunia Ketiga) akan maju pula
● Ketika negara dominan mengalami krisis maka negara tergantung
akan terkena dampaknya
● Pandangan Santos bertentangan dengan Frank, Frank melihat
hubungan negara satelit dengan negara metropolis selalu bersifat
parasitisme (negatif) atau merugikan negara satelit. Menurut
Santos hubungan tersebut tidak selamanya bersifat negatif.
Santos membagi ketergantungan menjadi tiga jenis, yaitu ketergantungan
kolonial, ketergantungan industri keuangan dan ketergantungan teknologi
industri.

Ketergantungan
Kolonial

TEORI
KETERGANTUNGA
N

Ketergantungan Ketergantungan
Industri Teknologi
Keuangan Industri
3 Tesis Teori Ketergantungan Santos
Ketergantungan industri 1. Ketergantungan
Ketergantungan kolonial
keuangan teknologi industri

Ketergantungan yang dialami Muncul akhir abad ke-19 Sebagian besar negara
negara jajahan dan sudah → melihat sektor ekonomi dunia ketiga adalah
dihapuskan → bentuk negara dunia ketiga pada negara yang tidak mampu
ketergantungan pertama ekspor bahan mentah dan memproduksi atau
Negara maju bekerja sarna produk pertanian. menguasai teknologi,
dengan elit negara Dunia sedangkan negara maju
Ekspor bahan mentah adalah negara yang
Ketiga, memonopoli pemilikan menyebabkan terkurasnya
tanah, pertambangan, tenaga menguasai teknologi.
sumber daya negara,
kerja, serta ekspor barang
sementara nilai tambah
galian dan hasil bumi dari
negara jajahan
yang diperoleh sangat
kecil.
Pembangunan Teknologi Industri di negara
Dunia Ketiga
Dipengaruhi fluktuasi neraca
pembayaran internasional Dipengaruhi monopoli
Pembangunan yang cenderung defisit. teknologi negara maju.
industri bergantung Defisit disebabkan Disisi lain, negara Dunia
pada kemampuan monopoli pasar Ketiga berada dalam posisi
sektor ekspor internasional yang kesulitan devisa untuk
cenderung rendah karena membayar penggunaan
harga pasar produk-produk mesin dan bahan penolong
bahan mentah dan dari negara maju
tingginya harga produk
industri.

Dampak ketergantungan ini terhadap negara Dunia Ketiga adalah ketimpangan


pembangunan, ketimpangan kekayaan, eksploitasi tenaga kerja, serta terbatasnya
perkembangan pasar domestik negara Dunia Ketiga itu sendiri
KRITIK TEORI Kritik terhadap Metode Kajian:
KETERGANTUNGAN 1. Teori ini dinilai gagal memberikan penjelasan
dan analisis ilmiah mengenai permasalahan
yang dihadapi negara Dunia Ketiga
2. Dianggap sebagai teori yang bersifat abstrak
dan terlalu mudah melakukan kesimpulan
3. Dianggap terlalu mudah dan sederhana dalam
memilih data untuk melakukan analisis
permasalahan di negara Dunia Ketiga.
4. Teori ini melihat situasi ketergantungan
sebagai suatu fenomena global, dan dianggap
tidak menyediakan tempat bagi variasi di tingkat
nasional.
KRITIK TEORI Kritik terhadap Konsep Teoretis:
KETERGANTUNGAN 1. Teori ketergantungan terlalu mementingkan faktor
eksternal (negara maju) yang mendorong
munculnya berbagai permasalahan di negara
Dunia Ketiga dengan mengesampingkan faktor
domestik negara Dunia Ketiga.
● Faktor domestik: faktor kelas sosial, peran
negara serta berbagai kebijakan domestik.
1. Negara Dunia Ketiga adalah negara yang pasif,
seperti tidak memiliki kekuatan untuk melakukan
perlawanan. Menurut para kritikus, mereka memiliki
kesempatan untuk menumbuhkan gagasan baru,
pranata sosial, serta teknologi baru untuk
menciptakan perubahan.
KRITIK TEORI Kritik terhadap Implikasi Kebijakan:
KETERGANTUNGAN 1. Karena negara Dunia Ketiga melakukan kerjasama
dengan negara maju, dinilai akan terus
ketergantungan dan keterbelakangan.
2. Menurut para kritikus, ketergantungan dan
pembangunan dapat terwujud secara bersamaan dan
tidak selamanya membawa keterbelakangan.
3. Rumusan yang diajukan teori ketergantungan
dinilai tidak jelas → bagaimana negara Dunia Ketiga
dapat memutus hubungan dengan negara maju
4. Teori ini tidak jelas dalam mengartikan kelompok
negara yang “bergantung" pada negara maju.

Contoh poin Nomor 4:


Kanada tergantung pada modal yang dimiliki Amerika, namun Kanada tidak dikategorikan sebagai negara
Dunia Ketiga yang terbelakang. Sehingga, ketergantungan bukan karena faktor keterbatasan ekonomi saja;
ada campur tangan faktor politik dalam negeri negara Dunia Ketiga maupun politik negara maju.
TEORI SISTEM DUNIA

❖ Teori Sistem Dunia disebut dengan Teori Sistem Ekonomi


Kapitalis dunia
❖ Tahap ekonomi dunia muncul pada abad ke-16, diawali dengan
munculnya kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang dominan.
Peran Negara digantikan oleh pasar, karena aktivitas ekonomi
mulai merosot. Sistem kapitalis ini yang kemudian menyebabkan
saling ketergantungan antara Negara dunia ketiga, dunia kedua,
dan maju (Negara pinggiran, semi pinggiran,dan Negara sentral)
❖ Menurut Teori Sistem Dunia, Negara-negara sosialis yang
kemudian juga menerima modal kapitalisme dunia, hanya
dianggap satu unit saja dari tata ekonomi kapitalis dunia
❖ Teori Sistem Dunia melihat kapitalisme lebih bersifat
eksploratif dan terbuka terhadap perubahan besar dalam
ekonomi global
3 Bentuk Negara dalam Sistem Dunia
(Wallerstein)
Menurut Wallerstein, dalam sistem dunia terdapat 3 bentuk
Negara, yaitu : sentral, pinggiran, dan semi pinggiran.
adapun kondisi dari ketiga bentuk Negara tersebut
● Negara sentral: memiliki surplus investasi dan
mempunyai kebijakan antara lain: mengurangi biaya
produksi, penjualan dibawah harga pasar, melakukan
monopoli kepada pesaing
● Negara pinggiran: penurunan biaya produksi dengan
kekuasaan ekonomi dan politik, contohnya :
pemberhentian secara sepihak dari perjanjian sewa
menyewa tanah, penyewa tanah dijadikan budak kerja
secara paksa
● Negara semi pinggiran: terdapat 2 kelompok. yang
pertama (Polandia dan Portugis) mengalami penurunan
kapasitas produksi serta peran kekuasaan Negara dan
kelompok kedua (Swedia) menikmati keuntungan
seperti yang dinikmati Negara Sentral

Sumber: psdr.lipi.go.id
[lanjutan…]

Ketiga bentuk Negara bertujuan menuju pada bentuk


Negara Sentral (Negara Maju) yang mapan secara
ekonomi.

Perubahan status negara dari Negara pinggiran menuju


Negara Semi Pinggiran ditentukan oleh keberhasilan
Negara Pinggiran dalam memanfaatkan peluang,
strategi promosi, dan dapat berdikari. Sementara itu,
Negara Semi Pinggiran menuju kepada status Negara
Sentral bergantung kepada perluasan pasar dan
pengenalan teknologi modern.

Negara Semi Pinggiran dibentuk karena adanya kekhawatiran timbulnya disintegrasi


antara jumlah negara miskin dan maju, sehingga Negara maju mengalami kejenuhan
dalam menanamkan investasi dan menginginkan perluasan investasi ke Negara lain yang
disebut Negara Semi Pinggiran.
Kritik terhadap Teori Sistem Dunia

Adanya penekanan yang berlebihan pada Menekankan pada


Kurangnya perhatian
hubungan ekonomi dibandingkan pada faktor eksternal dan
terhadap hubungan
peraturan di antara negara, yang mana sedikit pada faktor
produksi di antara
mengasumsikan negara maju secara alami internal dalam
pemilik modal dan
bertahan di sentral dan negara miskin menjelaskan kondisi di
buruh.
ditemukan di pinggiran negara pinggiran.

Sistem dunia dinilai hanya merupakan sebuah konsep tanpa wujud yang jelas
untuk menguji dinamika dunia global sehingga konsep ini tidak lagi produktif.
PERBEDAAN TIGA TEORI PEMBANGUNAN
DUNIA KETIGA
No Perbedaan Teori Modernisasi Teori Ketergantungan Teori Sistem Dunia

1 Faktor penyebab Faktor negara itu sendiri Upaya eksploitasi yang Hubungan antar negara di
ketergantungan yang tidak memiliki dilakukan negara maju terhadap dunia sebagai satu sistem
negara semangat untuk maju negara Dunia Ketiga

2 Unit analisisnya Fokus pada perilaku atau Fokus pada negara Fokus pada bekerjanya
sikap individu sistem dunia secara global

3 Hubungan Hubungan antara negara Hubungan antara negara maju Kesenjangan hubungan
internasional maju dan negara Dunia dan negara Dunia Ketiga justru antara negara sentral
Ketiga bersifat saling merugikan negara Dunia Ketiga dengan negara Dunia
menguntungkan Ketiga
INDIKATOR PEMBANGUNAN
➢ Indikator penentu keberhasilan pembangunan (Budiman, 2000)

1 2 3

Kekayaan rata-rata Pemerataan pendapatan negara Kualitas hidup


Dilihat dari:
Diukur berdasarkan ● % GNP yang dinikmati oleh Merupakan salah satu indikator
pendapatan per kapita 40% penduduk miskin, yang memungkinkan sebuah
penduduk dengan ● % GNP yang bisa dinikmati negara untuk memperkirakan
oleh 40% penduduk
menggunakan GDP/PDB, menengah, derajat kesejahteraan
GNP atau PNB yang ● % GNP yang bisa dinikmati penduduknya.
dibagi dengan jumlah oleh 20% penduduk kaya.
Ketimpangan dalam persentase
penduduk.
berarti pemerataan pendapatan
negara tidak tercapai.
INDIKATOR PEMBANGUNAN
➢ Indikator penentu keberhasilan pembangunan (Budiman, 2000)

4 5 6

Human Development Index (HDI) Kualitas Lingkungan hidup Keadilan sosial dan kesinambungan
Pengukuran perbandingan angka Indikator ini menekankan Indikator ini menggabungkan dua
harapan hidup, angka melek huruf, pentingnya aspek Lingkungan pendekatan yang sebelumnya sudah
tingkat pendidikan, dan standar Hidup sebagai indikator melakukan kritik terhadap pertumbuhan
hidup untuk semua negara di dunia. pembangunan. ekonomi sebagai orientasi utama, yaitu
pendekatan pemerataan pendapatan
dan kualitas lingkungan hidup.
KEMISKINAN DALAM PEMBANGUNAN

Kemiskinan merupakan sebuah


kondisi ketika seseorang tidak
mampu memenuhi kebutuhan
hidup minimal;
● makanan,
● pakaian,
● perumahan,
● pendidikan, dan
● kesehatan
Tipe Kemiskinan

Absolut Ukurannya sudah ditentukan secara absolut, dan


diterapkan di setiap tempat atau wilayah

Relatif Ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat


kesejahteraan antar penduduk setempat.

Struktural Struktur sosial masyarakat tidak dapat ikut menggunakan sumber-


sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
Kemiskinan Menurut BPS

▪ Kemiskinan menurut BPS didefinisikan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar


(basic needs approach)
▪ Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah garis kemiskinan

Garis kemiskinan yang


digunakan BPS

GKNM atau garis


GKM atau garis
kemiskinan non-
kemiskinan makanan
makanan
Tingkatan Kemiskinan (Sajogyo, 1977)

Jika pengeluaran per kapita per tahun


01 Melarat (Misery Level)
kurang dari 180 kg setara beras

Jika pengeluaran per kapita per


02 Miskin sekali (Very Poor) tahun berada antara 180 dan 240 kg
setara beras
Jika pengeluaran per kapita per
03 Miskin (Poor) tahun berada antara 240 dan 320 kg
setara beras
Pengeluaran per kapita per tahun
04 Agak Miskin (Moderate) sama dengan 320 kg dan keatas
setara beras
Individu/keluarga dikategorikan sebagai warga miskin
14 apabila memiliki minimal 9 indikator dari 14 indikator BPS
berikut:

1. Lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 8. Hanya mengonsumsi daging/susu/ ayam satu kali
per orang; dalam seminggu
2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari 9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam
tanah/bambu/kayu murahan; setahun
3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari 10. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali
bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok dalam sehari
tanpa plester;
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama- puskesmas/poliklinik
sama dengan rumah tangga lain;
12. Penghasilan kepala rumah tangga di bawah
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak Rp600.000
menggunakan listrik
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak
6. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak sekolah/tidak tamat SD/ hanya SD;
terlindungi/ sungai/ air hujan
14. Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah dijual dengan nilai Rp.500.000
kayu bakar/arang/ minyak tanah
LINGKARAN KEMISKINAN

Kemiskinan akan terjadi ketika keempat unsur tersebut berada pada posisi rendah (Nurkse, 1961)
LAMPIRAN 1
Indikator Pembangunan
LAMPIRAN 2
Tabel Indikator Pembangunan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Mari berdiskusi...

Anda mungkin juga menyukai