Disampaikan
Pada Rapat Koordinasi Nasional Pemadam Kebakaran
AMBON, 28 FEBRUARI 2018
oleh :
DIREKTUR JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Urusan Pemerintahan
Absolut
Pemerintahan Umum
Konkuren (sbg. Dasar pelaksanaan otda)
(Kewenangan Presiden
sbg Ka. Pemerintahan)
PEMERINTAHAN
ABSOLUT KONKUREN UMUM
6 Urusan Meliputi:
6 Urusan
• politik luar negeri Pemerintahan Wajib • pembinaan wawasan kebangsaan
• pertahanan & ketahanan nasional
Pelayanan Dasar
• keamanan • pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa
• yustisi 18 Urusan • pembinaan kerukunan antarsuku
• moneter dan fiskal Pemerintahan Wajib & intrasuku, umat beragama, ras,
nasional Non Pelayanan Dasar dan golongan lainnya guna
• Agama mewujudkan stabilitas kemanan
lokal, regional, dan nasional
Pemerintah Pusat: 8 Urusan • Konflik sosial
• melaksanakan sendiri Pemerintahan Pilihan. • koordinasi pelaksanaan tugas
• melimpahkan kpd • pengembangan kehidupan
Instansi Vertikal di demokrasi
Daerah atau gubernur • pelaksanaan semua Urusan
sebagai wakil pemerintahan yg bukan
Pemerintah merupakan kewenangan Daerah
Urusan Pemerintahan Konkuren
KewenanganDaerah
Urusan Pemerintahan
( Pasal 11)
Urusan Pemerintahan Wajib Urusan Pemerintahan
Wajib Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar Pilihan
• PENDIDIKAN
1
• SOSIAL
6
PENANGGUNGJAWAB PENANGGULANGAN
BENCANA DAN KEBAKARAN
PEMERINTAH PUSAT
[Berbagai sumber]
Yulianto S Nugroho
Kebakaran pada Sistem Metro Bawah Tanah
http://rt.com/news/metro-moscow-evacuation-fire-243/
Yulianto S Nugroho
Skala Kebakaran
Yulianto S Nugroho
Pengaturan Pemadam Kebakaran saat
ini
1. Pemadam 1;
2. Pemadam 2;
3. Pemadam 3;
4. Inspektur Muda Kebakaran;
5. Inspektur Madya Kebakaran;
6. Inspektur Utama Kebakaran;
7. Penyuluh Muda Kebakaran;
8. Penyuluh Madya Kebakaran;
9. Investigator Muda Kebakaran;
10. Investigator Madya Kebakaran;
11. Instruktur Muda Kebakaran;
12. Instruktur Madya Kebakaran;
13. Operator Mobil Kebakaran;
14. Montir Mobil Kebakaran;
15. Caraka Mobil Kebakaran; dan
16. Operator Komunikasi Kebakaran.
Permasalahan
Permasalahan terkait dengan aparatur Pemadam Kebakaran di Indonesia
bukan saja dari sisi jumlah personil yang masih terbatas, tetapi juga
bahwa jabatan pemadam kebakaran belum merupakan jabatan
fungsional khusus yang merupakan salah satu jalur dalam pembinaan
karir PNS. Aparatur Pemadam Kebakaran (16 jenis) seperti diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009, merupakan
peran dan bukan jenjang jabatan.
Yulianto S Nugroho
Maksud dan Tujuan Pembentukan
Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran
Yulianto S Nugroho
Tujuan pembentukan jabatan fungsional Pemadam Kebakaran secara umum
adalah untuk mendorong minat aparatur untuk berkarier di bidang
pencegahan dan penanggulangan kebakaran dengan pola karier yang jelas.
Yulianto S Nugroho
Manfaat Pembentukan
Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran
Yulianto S Nugroho
KUALIFIKASI PEMADAM I
1. MAMPU MEMADAMKAN KEBAKARAN DENGAN APAR
2. MAMPU MENGGUNAKAN PERALATAN PEMADAMAN JENIS HYDRANT
3. MAMPU MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA PERALATAN PELINDUNG DIRI ( FIRE
JACKET, HELM, SAFETY SHOES DAN SARUNG TANGAN) SECARA CEPAT DAN TEPAT
4. MAMPU MELAKSANAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
5. MAMPU MELAKSANAKAN SISTEM TALI TEMALI UNTUK PENGAMANAN DAN
PENYELAMATAN KORBAN
KUALIFIKASI PEMADAM II
1. MAMPU MELAKSANAKAN OPERASI VENTILASI ASAP BANGUNAN RENDAH
2. MAMPU MELAKSANAKAN PROSEDUR PENYELAMATAN
3. MAMPU MELAKSANAKAN PROSEDUR PEMUTUSAN ALIRAN GAS DAN LISTRIK
4. MAMPU MENENTUKAN ASAL TITIK API DAN DAMPAK KEBAKARAN
5. MAMPU MENENTUKAN METODA DAN TEKNIS PERAWATAN DARURAT MEDIS
6. MAMPU MENGGUNAKAN SARANA KOMUNIKASI DAN MEMANFAATKAN SISTEM
INFORMASI
7. MAMPU MEMIMPIN REGU UNIT MOBIL
Yulianto S Nugroho
KUALIFIKASI INSPEKTUR MUDA
Yulianto S Nugroho
KUALIFIKASI INSPEKTUR UTAMA
Yulianto S Nugroho
PERENCANAAN DAN ANGGARAN
Pasal 18 UU No. 23 Tahun 2014
(1) Penyelenggara Pemerintahan Daerah mempri
oritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
(3)
(2) Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berpedoman pada standar pelayanan minimal
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Standar Pelayanan Minimal :
Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
Dasar yang merupakan urusan wajib pemerintah
Yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Pelayanan Dasar :
Jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak
utk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidu
pan sosial, ekonomi dan pemerintahan.
Jenis layanan untuk sub urusan
bencana dan kebakaran (dalam PP
nomor 2 tahun 2018)
1. Pelayanan Informasi Rawan Bencana.
2. Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan
terhadap bencana.
3. Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi
Korban Bencana
4. Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi
Korban Kebakaran
Mutu layanan untuk Penyelamatan
dan Evakuasi Korban Kebakaran
1. Standar jumlah dan kualitas barang/jasa untuk
pemenuhan penyelamatan dan evakuasi korban
kebakaran.
2. Standar jumlah sarana dan prasarana untuk
pemenuhan penyelamatan dan evakuasi
korban kebakaran.
3. Standar jumlah dan kualitas personil pemberi
pemenuhan penyelamatan dan evakuasi
korban kebakaran.
4. Standar frekuensi/volume pemenuhan penyelamatan
dan evakuasi korban kebakaran.
PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• PENDANAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN DALAM APBD
• PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• - PRA KEBAKARAN : TERPROGRAM, MASUK DALAM RKA-SKPD
• - TANGGAP DARURAT : TIDAK DAPAT DIRENCANAKAN, MASUK
DALAM BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT)
- PASCA KEBAKARAN : TERPROGRAM, MASUK DALAM RKA-
SKPD
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• PENDANAAN KEADAAN DARURAT DALAM
APBD
• Pendanaan dalam keadaan darurat diatur
dalam Pasal 162 Permendagri Nomor 21
Tahun 2011
• Untuk pendanaan tanggap darurat dengan
menggunakan BTT telah diterbitkan Surat
Edaran Mendagri Nomor 360/2903/SJ tanggal
• 3 Juni 2015
“Saya tidak memiliki ambisi di dunia ini, kecuali
satu, yaitu menjadi pemadam kebakaran. Sebuah
tugas, yang mungkin di mata sebagian orang
tidaklah penting, tetapi bagi kami yang
mengetahui pekerjaan pemadam kebakaran,
haruslah menyakini bahwa menjadi pemadam
kebakaran adalah suatu panggilan mulia. Saat
yang paling membanggakan bagi kami adalah
untuk menyelamatkan jiwa”.
Yulianto S Nugroho
TERIMA KASIH