HASIHOLAN PASARIBU
Pada :
Workshop Penerapan NSPK SPM Urusan Wajib Pelayanan Dasar
(Online/Daring)
Tahun 2023
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
( Pasal 9 s.d Pasal 26 UU NO 23 Tahun 2014)
PEMERINTAHAN
ABSOLUT KONKUREN UMUM
Meliputi:
6 Urusan 6 Urusan
• Politik luar negeri; • Pembinaan wawasan kebangsaan &
Pemerintahan Wajib
• Pertahanan; Pelayanan Dasar ketahanan nasional;
• Keamanan; • Pembinaan persatuan dan kesatuan
• Yustisi; bangsa;
• Moneter dan fiskal; 18 Urusan • Pembinaan kerukunan antarsuku &
nasional; dan Pemerintahan Wajib intrasuku, umat beragama, ras, dan
• Agama. Non Pelayanan Dasar golongan lainnya guna mewujudkan
stabilitas kemanan lokal, regional,
dan nasional;
8 Urusan • Konflik sosial;
Pemerintah Pusat: Pemerintahan Pilihan. • Koordinasi pelaksanaan tugas;
• melaksanakan sendiri • Pengembangan kehidupan;
• melimpahkan kpd • Demokrasi;
Instansi Vertikal di • Pelaksanaan semua Urusan; dan
Daerah atau Gubernur • Pemerintahan yg bukan merupakan
Sbg Wkl Pemerintah kewenangan daerah.
6 URUSAN: 18 URUSAN
1) Tenaga kerja; 8 URUSAN:
1) Pendidikan; 2) Pemberdayaan perempuan dan 1) Kelautan dan perikanan;
pelindungan anak; 2) Pariwisata;
2) Kesehatan; 3) Pangan; 3) Pertanian;
4) Pertanahan;
3) Pekerjaan umum 5) Lingkungan hidup; 4) Kehutanan;
dan penataan 6) Administrasi kependudukan 5) Energi dan Sumber Daya
ruang; dan pencatatan sipil; Mineral;
7) Pemberdayaan masyarakat dan 6) Perdagangan;
4) Perumahan rakyat desa;
dan kawasan 8) Pengendalian penduduk dan 7) Perindustrian; dan
permukiman; keluarga berencana; 8) Transmigrasi.
9) Perhubungan;
5) Ketenteraman, 10) Komunikasi & informatika;
ketertiban umum; 11) Koperasi, usaha kecil, dan
menengah;
dan Pelindungan 12) Penanaman modal;
masyarakat; dan 13) Kepemudaan dan olah raga;
14) Statistik;
6) Sosial. 15) Persandian;
16) Kebudayaan;
17) Perpustakaan; dan
18) Kearsipan
❑ Agar tercipta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah yang dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-kementerian dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren, sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
❑ Menjadi pedoman bagi daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
diserahkan ke daerah, mencakup (1) Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar, (2)
Urusan Pemerintahan Wajib Non-Pelayanan Dasar dan (3) Urusan Pemerintahan
Pilihan.
❑ Menjadi pedoman bagi Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-kementerian untuk
melakukan pembinaan dan pengawasan.
Khusus untuk pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
berpedoman pada standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
1 PENGUMPULAN DATA
Tim Penerapan
Dirjen BANGDA Tim Penerapan SPM Prov SPM Kabupaten/kota
• Penanggung • Penanggung
SEKBER Tingkat Pusat, ditetapkan jawab : Gubernur; jawab : Bupati/Wali Kota
dgn KEPMENDAGRI • Ketua : SEKDA • Ketua : SEKDA
• Wakil ketua : KA BAPPEDA; • Wakil ketua : KA BAPPEDA;
• Sekretaris : KARO TAPEM • Sekretaris : KABAG TAPEM
atau sebutan lain; atau sebutan lain;
• Anggota : • Anggota :
1) KA PD pengampu SPM; 1) KA PD pengampu SPM;
2) KABPKAD; 2) KABPKAD;
Beranggotakan K/L yang menangani 3) KA Inspektorat Daerah; 3) KA Inspektorat Daerah;
URPEM Wajib yang berkaitan 4) KADISKOMINFO; 4) KADISKOMINFO;
dengan 6 (enam) Pelayanan Dasar 5) KADIS DUKCAPIL; dan 5) KADIS DUKCAPIL; dan
6) KA PD lain sesuai kebutuhan 6) KA PD lain sesuai kebutuhan
JENIS PELAYANAN
1. pelayanan informasi rawan 2. pelayanan pencegahan dan 3. pelayanan penyelamatan dan
bencana kesiapsiagaan terhadap bencana evakuasi korban bencana
KEGIATAN
a. penyusunan kajian risiko a. penyusunan rencana a. respon cepat kejadian luar biasa
bencana; penanggulangan bencana; penyakit/wabah zoonosis prioritas;
b. Komunikasi Informasi dan b. pembuatan rencana kontinjensi; b. respon cepat darurat bencana;
Edukasi rawan bencana c. pelatihan pencegahan dan c. aktivasi sistem komando penanganan
mitigasi; darurat bencana;
d. gladi kesiapsiagaan terhadap d. pencarian, pertolongan dan evakuasi
bencana; korban bencana;
MENJADI POKOK e. pengendalian operasi dan e. pemenuhan kebutuhan dasar korban
BAHASAN penyediaan sarana prasarana bencana.
kesiapsiagaan terhadap bencana;
f. penyediaan peralatan
perlindungan dan kesiapsiagaan
terhadap bencana
slide hasiholan pasaribu
MUTU KRITERIA PENERIMA
a. prosedur operasional
penanggulangan
MUTU DAN KRETERIA bencana;
PENERIMA b. sarana prasarana
PELAYANAN DASAR penanggulangan setiap Warga Negara
bencana; yang berada di kawasan
SUB URUSAN c. peningkatan kapasitas rawan bencana dan yang
BENCANA personil/sumber daya menjadi korban bencana
manusia; dan Daerah kabupaten/kota.
d. pelayanan Warga Negara
yang berada di kawasan
rawan bencana dan yang
menjadi korban bencana.
(TAHUN SEBELUMNYA)
KEBUTUHAN SPM SUB
SASARAN PENERIMA
ALOKASI ANGGARAN
PEMENUHAN (TAHUN
PENERIMA LAYANAN
URUSAN BENCANA
JENIS PELAYANAN
JUMLAH SASARAN
SPM SUBURUSAN
KONDISI
PENGHITUNGAN
SUB KEGIATAN
SUMBER DANA
DASAR
SEBELUMNYA)
KOMPONEN
KELUARAN AKHIR
BENCANA
SATUAN
TAHUN KE 1 TAHUN KE 2 TAHUN KE 3 TAHUN KE 4 TAHUN KE 5
DASAR
5 TAHUN
N0
APARAT/PET
NEGARA
WARGA
UGAS
DESA
KK
T HS Rp T HS Rp T HS Rp T HS Rp T HS Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31)
T = Target
HS = Harga Satuan
Rp = Rupiah/jumlah biaya
slide hasiholan pasaribu
SKEMA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMENUHAN LAYANAN DASAR (SPM)
BOBOT KEPENTINGAN
KEBUTUHAN SPM SUB
CAPAIAN PROGRES KINERJA SPM
SASARAN PENERIMA
TARGET REALISASI (%)
JENIS PELAYANAN
CAPAIAN MUTU
SUB KEGIATAN
PERMASALAHAN
LAYANAN (%)
SUMBER DANA
KOMPONEN
KELUARAN
BENCANA
BENCANA
URUSAN
SATUAN
TOTAL TOTAL
DASAR
SOLUSI
(%)
NO
PROGRES
KEUANGAN
PROGRES
(xRp.1000)
(xRp.1000)
VOLUME
VOLUME
PROGRES KINERJA SUB PROGRES CAPAIAN
BIAYA
BIAYA
FISIK
KINERJA KEGIATAN CAPAIAN
KELUARAN (%) KELUARAN SUB
BERJALAN KEGIATAN
(%) (%)
BERJALAN
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
Keterangan
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar
Kolom 3 : Diisi dengan sub kegiatan
Kolom 4 : Diisi dengan bobot tertimbang hasil perhitungan pada form 5.A.1
Kolom 5 : Diisi dengan progress kinerja SPM berjalan. Hasil perhitungan mengacu pada form 5.D.1 dan 5.D.2
Kolom 6 : Diisi dengan nilai rata-rata progress kinerja berjalan (kolom 5) yang dilaksanakan untuk tiap-tiap sub kegiatan layanan dasar
Kolom 7 : Diisi hasil perkalian bobot tertimbang (kolom 4) dengan progress kinerja berjalan (kolom 5) untuk tiap-tiap sub kegiatan
Kolom 8 : Diisi dengan hasil penjumlahan capaian SPM sub urusan bencana pada kolom 7
FORM 5.E.3 REKAPITULASI CAPAIAN TAHUNAN SPM SUB-URUSAN BENCANA
Keterangan
Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan jenis pelayanan dasar
Kolom 3 : Diisi dengan sub kegiatan
Kolom 4 : Diisi dengan bobot tertimbang hasil perhitungan pada form 5.A.1
Kolom 5 : Diisi dengan progress capaian SPM berjalan. Hasil perhitungan mengacu pada form 5.D.1 dan 5.D.2
Kolom 6 : Diisi dengan nilai rata-rata progress capaian berjalan (kolom 5) yang dilaksanakan untuk tiap-tiap sub kegiatan layanan dasar
Kolom 7 : Diisi hasil perkalian bobot tertimbang (kolom 4) dengan progress capaian berjalan (kolom 5) untuk tiap-tiap sub kegiatan
Kolom 8 : Diisi dengan hasil penjumlahan capaian SPM sub urusan bencana pada kolom 7
PENERAPAN NSPK
SPM BIDANG TRANTIBUMLINMAS
PADA SUB URUSAN PEMADAN KEBAKARAN
(DAMKAR)
PENGERTIAN
(PERMENDAGRI No 101Tahun 2018)
❑ Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan segera sesuai dengan tingkat waktu tanggap (response time) pada saat dan
setelah kejadian kebakaran bagi warga negara yang menjadi korban kebakaran dan yang
terdampak kebakaran, yang meliputi kegiatan pemadaman, pengendalian, penyelamatan dan
evakuasi.
❑ Korban kebakaran adalah Korban jiwa adalah warga negara yang menerima akibat kejadian
kebakaran (korban jiwa langsung) dan warga negara yang terdampak kejadian kebakaran (korban
jiwa terdampak) yaitu mengalami luka fisik, hilangnya nyawa, dan/atau mengalami trauma, serta
dampak sosial.
❑ Korban harta benda adalah harta benda warga negara yang terkena akibat kejadian kebakaran
(korban harta benda langsung) dan harta benda warga negara yang terdampak kejadian
kebakaran (korban harta benda terdampak) yang meliputi musnah dan/atau rusaknya harta
benda, dampak ekonomi, dan kerusakan lingkungan.
1. Layanan respon cepat (Response 1. Tingkat waktu tanggap (response time) 15 Setiap Warga Negara yang
Time) penanggulangan kejadian menit sejak diterimanya informasi/laporan menjadi korban kebakaran
kebakaran; sampai tiba di lokasi dan siap memberikan atau terdampak kebakaran
2. Layanan Pelaksanaan Pemadaman layanan penyelamatan dan evakuasi; untuk jenis pelayanan
dan Pengendalian Kebakaran 2. Prosedur operasional penanganan penyelamatan dan
kebakaran, penyelamatan dan evakuasi; evakuasi korban
3. Layanan Pelaksanaan kebakaran di daerah
Penyelamatan dan Evakuasi; 3. Sarana prasarana pemadam kebakaran, kabupaten/kota.
4. Layanan Pemberdayaan penyelamatan dan evakuasi;
Masyarakat/Relawan Kebakaran; 4. Kapasitas aparatur pemadam kebakaran
5. Layanan Pendataan, Inspeksi dan dan penyelamatan/sumber daya manusia;
Investigasi Pasca Kebakaran. 5. Pelayanan pemadaman, penyelamatan dan
evakuasi bagi warga negara yang menjadi
korban kebakaran; dan
6. Pelayanan penyelamatan dan evakuasi
bagi warga negara yang terdampak
kebakaran.
LUAS WILAYAH
BESARAN APBD
ALOKASI APBD
KELEMBAGAAN
KEBAKARAN
PROVINSI
NO
TANDON AIR/
KEBAKARAN
KUALIFIKASI
KUALIFIKASI
JABATAN/
JABATAN/
RELAWAN
LAINNYA
NON PNS
TANGGA
GROUND
DAMKAR
TANGKI
RESCUE
SATPOL PP
MOBIL
MOBIL
MOBIL
MOBIL
MOBIL
TANK
PNS
DINAS
TIPE
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)
JENIS
NO NAMA USIA KETERAMPILAN ALAMAT
KELAMIN
JENIS KONDISI
USIA
KELAMIN FISIK NO. TEMPAT TGL.
NO NAMA NIK ALAMAT
KK LAHIR LAHIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
JUMLAH/ TOTAL
NO LANGKAH VARIABEL KOMPONEN BIAYA RUMUS JUMLAH BIAYA
KEGIATAN SATUAN YANG
DIBUTUHKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Belanja Alat A. jumlah komandan lapangan
Komunikasi HT
B. jumlah kendaraan unit (A*C)+(B*C)
pemadam kebakaran
C. harga per unit sesuai jenis
Pengadaan 2. Kesiapan Sarana A. jumlah rig di pusdalops
1. Alat Pusdalops
Komunikasi Damkar B. jumlah perangkat
komputer
(A*D)+(B*D)+(C*D)
C. jumlah sound
system/sirine/toa
D. harga unit per jenis
Penyediaan 1. Nomor tunggal A. Jumlah server
sistem dan aplikasi
2 pelaporan smartphone B. Jumlah Perangkat (A*C)+(B*C)
masyarakat/pa Komputer
nic button C. Harga unit per jenis
FORM 5.B.2 LAYANAN PELAKSANAAN PEMADAMAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
TOTAL
LANGKAH JUMLAH/ JUMLAH
NO KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN BIAYA RUMUS BIAYA
SATUAN YANG
DIBUTUHKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Penyediaan Mobil 1. Penyediaan A. jumlah pos sektor/ pos damkar
Damkar/ Kapal Mobil Damkar/
Damkar/ unit Kapal Damkar B. jumlah unit mobil per pos
sektor/pos damkar A*B*C
operasional / unit
damkar lainnya operasional
damkar lainnya C. harga satu unit
A. jumlah unit mobil damkar/kapal
damkar/ unit operasional
2. Pemeliharaan damkar lainnya
Rutin Mobil B. jumlah pemeliharaan rutin mobil
Damkar/Kapal damkar/ kapal damkar/ unit
A*B*C
Damkar/unit operasional damkar lainnya
operasional dalam satu tahun
damkar lainnya C. harga biaya pemeliharaan rutin
per unit mobil damkar/kapal
damkar/unit operasional damkar
JUMLAH/ TOTAL
NO LANGKAH VARIABEL KOMPONEN BIAYA RUMUS JUMLAH BIAYA
KEGIATAN SATUAN YANG
DIBUTUHKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Pembelian A. Jumlah unit mobil
Bahan Bakar damkar/kapal
Mobil damkar/unit operasional
Damkar/ damkar lainnya
Kapal
Damkar/ unit B. Jumlah kebutuhan bahan
operasional bakar setiap unit mobil (A*B)*C
damkar damkar/kapal
lainnya damkar/unit operasional
damkar lainnya
C. Harga per liter bahan
bakar
4. Pendidikan A. Jumlah petugas
dan Pelatihan B. Jumlah pelatihan
Petugas (A*B)*C
Pemadam C. Biaya per pelatihan
kebakaran
JUMLAH/ TOTAL JUMLAH
NO LANGKAH VARIABEL KOMPONEN BIAYA RUMUS BIAYA
KEGIATAN SATUAN YANG
DIBUTUHKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Pembelian Bahan A. Jumlah unit mobil
Bakar Mobil damkar/kapal damkar/ unit
Damkar/ Kapal operasional damkar lainnya
Damkar/unit
operasional B. Jumlah kebutuhan bahan bakar
damkar lainnya (A*B)*C
setiap unit mobil damkar/kapal
damkar/unit operasional
damkar lainnya
RENCANA
JUMLAH POS JUMLAH RENCANA
JUMLAH JUMLAH RELAWAN
No KABUPATEN/ KOTA DAMKAR PENAMBAHAN PEMBENTUKAN
KECAMATAN DAMKAR EKSISTING
EKSISTING POS RELAWAN
DAMKAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SKEMA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMENUHAN LAYANAN DASAR (SPM)
(2)
KOTA
KABUPATEN/
KECELAKAAN
(3)
TRANSPORTASI
WATER
(4) RESCUE
ANIMAL
(5)
RESCUE
PENYELAMATAN
PADA KETINGGIAN
(6)
PENYELAMATAN
PADA BANGUNAN
(7)
RUNTUH
OPERASI NON KEBAKARAN
PENANGANAN
POHON
(8)
TUMBANG
(OPERASI NON KEBAKARAN) KABUPATEN/KOTA
PENANGANAN
PERCOBAAN
(9)
FORM 5.D.2 PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
BUNUH DIRI
LAINNYA
(10)
5. PENGHITUNGAN CAPAIAN TARGET SPM DAMKAR
(PERMENDAGRI NO 59 TAHUN 2021)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Teknis Penghitungan Pencapaian SPM
1) Indikator Utama Layanan SPM Sub Urusan Kebakaran
a. Layanan Pemadaman, Penyelamatan dan Evakuasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
A
= X 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban dan terdampak kebakaran di
kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu tanggap (response time) oleh Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat daerah
B = Jumlah kejadian kebakaran di kabupaten/kota pada Tahun X
b. Layanan Pemadaman yang dilakukan oleh relawan kebakaran (Balakar, Satlakar, dan atau komunitas masyarakat
lainnya) yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat
Daerah
𝐂
= X 100%
𝐃
Keterangan :
C = Jumlah layanan pemadaman di kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu tanggap
(response time) Oleh Relawan Kebakaran yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah
D = Jumlah kejadian kebakaran di kabupaten/kota pada Tahun X
2) Indikator Penunjang Layanan Capaian SPM
• Jumlah dan Jenis layanan penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi
darurat non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di kabupaten/kota dalam
tahun X
• Didukung dengan pelaporan pencapaian SPM Sub Urusan Kebakaran mencakup :
a. Capaian SPM Layanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Kebakaran di Kabupaten/Kota X Pada
Tahun xxxx
b. Layanan penunjang berupa penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia
(operasi darurat nonkebakaran)
c. Jumlah korban jiwa yang berhasil diselamatkan
d. Jumlah aset yang berhasil diselamatkan
PENERAPAN NSPK
SPM BIDANG TRANTIBUMLINMAS
PADA SUB URUSAN KETENTERAMAN DAN
KETERTIBAN UMUM (TRANTIBUM)
PENGERTIAN
(PERMENDAGRI No 121Tahun 2018)
❑ Warga negara yang terkena dampak gangguan Trantibum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran
PERDA provinsi dan kabupaten/kota serta PERKADA dengan kriteria :
a. yang mengalami kerugian materil dan/atau cidera fisik akibat penegakan PERDA dan PERKADA;
dan/atau
b. berada pada jarak antara 0 (nol) sampai dengan 50 (lima puluh) meter dari lokasi penegakan PERDA
dan PERKADA.
❑ Warga negara dimaksud berhak mengajukan layanan kerugian materil dan layanan pengobatan dengan
menyertakan alat bukti antara lain:
a. Kartu Tanda Penduduk Elektronik;
b. dokumen kepemilikan aset; dan/atau
c. saksi disekitar lokasi penegakan PERDA dan PERKADA.
❑ SATPOL PP bersama instansi terkait melakukan pendataan dan verifikasi faktual terhadap alat bukti yang
disampaikan setiap warga negara yang terkena dampak gangguan trantibum akibat penegakan hukum
pelanggaran PERDA dan PERKADA
❑ Alat bukti, diajukan paling lama 1 x 24 jam setelah pelaksanaan penegakan PERDA dan PERKADA.
TATA CARA PEMENUHAN STANDAR TEKNIS
NO TAHAPAN TUJUAN/KEGIATAN
dilakukan untuk memperoleh data dan informasi jumlah dan
identitas warga negara yang terkena dampak gangguan Trantibum
1 Pengumpulan data; akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran PERDA dan
PERKADA serta mengalami kerugian materi dan/atau terkena
cidera fisik
dilaksanakan dengan cara menaksir dan menghitung kerugian materi
Penghitungan kebutuhan
2 yang dialami yang melibatkan juru taksir sebagaimana diatur dalam
pemenuhan pelayanan dasar
peraturan perundang-undangan.
a. program dan kegiatan sesuai dengan dokumen perencanaan dan
dokumen anggaran Pemerintah Daerah;
Penyusunan rencana
3 b. Ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD;
pemenuhan pelayanan dasar
c. Ditetapkan RENSTRA PD dan RENJA PD;
d. Dianggarkan dalam APBD
NO TAHAPAN TUJUAN/KEGIATAN
SATPOL PP dalam menyusun dokumen rencana perangkat
daerah agar memprioritaskan program dan kegiatan pemenuhan
kebutuhan Pelayanan Dasar
PD yang membidangi perencanaan memastikan program dan
kegiatan pemenuhan kebutuhan Pelayanan Dasar dituangkan
dalam dokumen RENSTRA dan dokumen RENJA;
Pelaksanaan pemenuhan TAPD memastikan pendanaan program dan kegiatan
4 Pelayanan Dasar pemenuhan kebutuhan Pelayanan Dasar dianggarkan dalam
APBD setiap tahunnya;
Penyediaan pelayanan kerugian materi dan pelayanan
pengobatan yang dilakukan oleh SATPOL PP;
SATPOL PP menetapkan capaian standar Pelayanan Dasar
berdasarkan jumlah warga negara yang terkena dampak dan
telah tertangani setiap tahunnya.
1. PENGUMPULAN DATA TRANTIBUM
(PERMENDAGRI NO 59 TAHUN 2021)
KEBUTUHAN PERHITUNGAN
JENIS PEMENUHAN KEBUTUHAN
DAMPAK
NO PELAYANAN PELAYANAN MUTU MINIMAL KETERANGAN
KEGIATAN
DASAR DASAR LAYANANTRAN
TRANTIBUM TIBUM
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
FORM 5.B.2 PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PENYUSUNAN SOP
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN SOP HARGA
PEMENUHAN
SATUAN BESARAN
NO JENIS SOP PELAYANAN
PEMBARUAN KEGIATAN BIAYA
DASAR SOP BARU
SOP PENYUSUNAN
TRANTIBUM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
FORM 5.B.3 PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PENINGKATAN KAPASITAS PERSONIL
SATPOL PP, PPNS, SATLINMAS
HARGA SATUAN
DIKLAT DASAR
TEKNIS LAIN
JENIS DIKLAT
KEBUTUHAN
SATUAN PER
NO
EKSISTING
BESARAN
BESARAN
BESARAN
SATUAN
HARGA
HARGA
BIMTEK
DIKLAT
BIAYA
BIAYA
BIAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
FORM 5.B.4 PENGHITUNGAN KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA SATPOL PP
JENIS SARANA
HARGA BESARAN
NO DAN
SATUAN BIAYA
PRASARANA
EKSISTING KEBUTUHAN KEKURANGAN
(2)
JENIS
DASAR
PELAYANAN
CIDERA
(3)
RINGAN
CIDERA SEDANG
(4)
DAN/ATAU
BERAT
PERKIRAAN
KEBUTUHAN
(5)
ANGGARAN
PENGOBATAN
ASET RUSAK
(6)
RINGAN
ASET RUSAK
SEDANG
(7)
DAN/ATAU
BERAT
WARGA NEGARA YANG TERKENA DAMPAK
PERKIRAAN
KEBUTUHAN
(8)
PERKIRAAN JUMLAH WARGA NEGARA TERKENA DAMPAK
ANGGARAN
PERBAIKAN
FORM 5.B.5 PENGHITUNGAN PERKIRAAN KEBUTUHAN PELAYANAN DASAR
PERKIRAAN KEBUTUHAN
(9)
ANGGARAN LAIN-LAIN
PERKIRAAN KEBUTUHAN
(10)
TOTAL ANGGARAN
3. PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN LAYANAN DASAR TRANTIBUM
(PERMENDAGRI NO 59 TAHUN 2021)
KEBUTUHAN
SUB ALOKASI SUMBER KONDISI
No PEMENUHAN PROGRAM KEGIATAN KELUARAN SATUAN
KEGIATAN ANGGARAN DANA AKHIR
LAYANAN DASAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
FORM 5.C.4 RENCANA PEMENUHAN PERSONIL SATPOL PP
KEBUTUHAN
SUB ALOKASI SUMBER KONDISI
No PEMENUHAN PROGRAM KEGIATAN KELUARAN SATUAN
KEGIATAN ANGGARAN DANA AKHIR
LAYANAN DASAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
FORM 5.C.6 RENCANA PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA
KEBUTUHAN
SUB ALOKASI SUMBER KONDISI
No PEMENUHAN PROGRAM KEGIATAN KELUARAN SATUAN
KEGIATAN ANGGARAN DANA AKHIR
LAYANAN DASAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
SKEMA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMENUHAN LAYANAN DASAR (SPM)
(1) (2) (3) (4) (5=4/3X100%) (6) (7) (8=7/6X100%) (9=5+8/2) (10)
Semoga
Bermanfaat
Dan
Terimakasih
Dr Hasiholan Pasaribu, SE. MPKP No HP 08111886933