Anda di halaman 1dari 23

PENERAPAN STANDAR TEKNIS SPM BIDANG

KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM


PERMENDAGRI NOMOR 121 TAHUN 2018 TENTANG
STANDAR TEKNIS MUTU PELAYANAN DASAR SUB URUSAN
TRANTIBUM DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DISAMPAIKAN OLEH :
SUBDIT TAOPS DAN STANDARISASI POL PP
Undang-Undang No. 23
Tahun 2014
ttg Pemerintahan Daerah
Urusan Pemerintahan Wajib yang
PASAL 12 berkaitan dengan Pelayanan Dasar
(1)
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan
pelindungan masyarakat; dan
f. sosial.

Satuan polisi pamong praja dibentuk untuk menegakkan


Perda dan Perkada, menyelenggarakan ketertiban umum PASAL 255
dan ketenteraman, serta menyelenggarakan pelindungan (1)
masyarakat
Wewenang
melakukan tindakan penertiban non-yustisial
PASAL terhadap warga masyarakat, aparatur, atau
255 (2) badan hukum yang melakukan pelanggaran atas
Perda dan/atau Perkada;

menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan


hukum yang mengganggu ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;

melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga


masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang
diduga melakukan pelanggaran atas Perda
dan/atau Perkada; dan

melakukan tindakan administratif terhadap warga


masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang
melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau
Perkada.
TUGAS POKOK POLISI PAMONG
PRAJA
(PP 16 Tahun 2018)

a. Menegakkan Peraturan Daerah


b. Menegakan Peraturan Kepala Daerah,
c. Menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketenteraman Masyarakat
d. Menyelenggarakan pelindungan masyarakat.
MAKNA TERTIB DAN TENTERAM

Artinya suatu situasi dan kondisi dinamis yang


TERTIB menggambarkan adanya kepatuhan terhadap
TERTIB
peraturan yang ada, Norma dan kesepakatan
umum.
Suasana Batin dari setiap individu karena
terpenuhinya kebutuhan dasar (pangan, Sandang,
TENTERAM
TENTERAM serta adanya kesempatan untuk mengaktualisasi
nilai-nilai kemanusiaannya).

Terciptanya tertib secara umum dan suasana batin yang


tenteram pada setiap individu di dalam lingkup pemerintah
daerah akan bermuara pada terciptanya kesejahteraan
masyarakat, peningkatan PAD dan baiknya kondisi
pelayanan publik di daerah tersebut.
Ruang Lingkup penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
terdiri dari pembinaan dan operasi penertiban umum dan ketenteraman masyarakat
yang menjadi kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja antara lain
(PERMENDAGRI 54/2011 TTG Standar Prosedur Tetap Satpol PP :
1. Tertib tata ruang.
2. Tertib jalan.
3. Tertib angkutan jalan dan angkutan sungai. 
4. Tertib jalur hijau, taman dan tempat umum.
5. Tertib sungai, saluran, kolam, dan pinggir pantai.
6. Tertib lingkungan.
7. Tertib tempat usaha dan usaha tertentu.
8. Tertib bangunan.
9. Tertib sosial.
10. Tertib kesehatan.
11. Tertib tempat hiburan dan keramaian.
12. Tertib peran serta masyarakat.
13. Ketentuan lain sepanjang telah di tetapkan dalam peraturan daerah masing-
masing.

6
KONSEPSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL
MEMBENTUK
MEMBENTUK PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN RI
RI YANG:
YANG:
1.
1. MELINDUNGI
MELINDUNGI SEGENAP
SEGENAP BANGSA
BANGSA INDONESIA
INDONESIA &
& SELURUH
SELURUH
TUMPAH DARAH INDONESIA.
TUMPAH DARAH INDONESIA.
2.
2. MEMAJUKAN
MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN
KESEJAHTERAAN UMUM
UMUM
3. MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
3. MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
4.
4. IKUT
IKUT MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN KETERTIBAN
KETERTIBAN DUNIA
DUNIA

Presiden
Presiden bertanggungjawab
bertanggungjawab
1. Pasal 4 UUD 1945 thdp
thdp penyelenggaraan
penyelenggaraan
Urusan
Merupakan
2. PASAL 17 Urusan Pemerintahan
Pemerintahan di
di
pusat
pusat maupun
maupun daerah
daerah Pencerminan Hak
3. PASAL 18 konstitusional bagi
warga negara utk
Presiden
Presiden wjb
wjb menjamin
menjamin mendptkan
UU 23/2014 pelayanan
pelayanan kpd warganya utk
kpd warganya utk Pelayanan Dasar
memenuhi hak
memenuhi hak
konstitusionalnya
konstitusionalnya dlm
dlm rangka
rangka
mewujudkan
mewujudkan tujuan
tujuan negara
negara

SPM
MAKSUD DAN TUJUAN

SPM disusun sebagai alat Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah untuk
menjamin jenis dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata
dan prima dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib terkait
pelayanan dasar.
PP 2 Tahun 2018
TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Bagian Keenam
SPM Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat

Pasal 9 
(1) SPM ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat mencakup SPM ketenteraman,
ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat Daerah provinsi dan SPM ketenteraman, ketertiban umum,
dan pelindungan masyarakat Daerah kabupaten/kota.
(2) Jenis Pelayanan Dasar pada SPM ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat Daerah
provinsi yaitu pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum provinsi.
(3) Jenis Pelayanan Dasar pada SPM ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat Daerah
kabupaten/kota terdiri atas:
a. pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum;
b. pelayanan informasi rawan bencana;
c. pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana;
d. pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana; dan
e. pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.
(4) Mutu Pelayanan Dasar untuk Jenis Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
ditetapkan dalam standar teknis, yang sekurang-kurangnya memuat:
f. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
g. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia; dan
h. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;
PP 2 Tahun 2018
TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
(5) Penerima Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3) yaitu Warga Negara dengan ketentuan sebagai berikut:
a. yang terkena dampak gangguan ketenteraman dan ketertiban umum akibat penegakan
hukum terhadap pelanggaran Peraturan Daerah provinsi dan peraturan kepala Daerah
provinsi untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum
provinsi;
b.yang terkena dampak gangguan ketenteraman dan ketertiban umum akibat penegakan
hukum terhadap pelanggaran Peraturan Daerah kabupaten/kota dan peraturan kepala
Daerah kabupaten/kota untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan ketenteraman dan
ketertiban umum;
c. yang berada di kawasan rawan bencana dan yang menjadi korban bencana untuk Jenis
Pelayanan Dasar pelayanan informasi rawan bencana, pelayanan pencegahan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana, dan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban
bencana; dan
d.yang menjadi korban kebakaran atau terdampak kebakaran untuk Jenis Pelayanan Dasar
pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam
negeri setelah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga pemerintah non-kementerian
terkait.
POKOK-POKOK MUATAN
PERMENDAGRI NOMOR 121 TENTANG STANDAR TEKNIS MUTU
PELAYANAN DASAR SUB URUSAN KETENTERAMAN DAN
KETERTIBAN UMUM DI PROVINSI DAN KAB/KOTA

RUANG LINGKUP
VII BAB dan 13 PASAL

BAB I : KETENTUAN UMUM (Pasal 1-2)


BAB II : MUTU PELAYANAN DASAR (Pasal 3-5)
BAB III : KRITERIA PENERIMA (Pasal 6-7)
BAB IV : TATA CARA PEMENUHAN STANDAR TEKNIS (Pasal 8-9)
BAB V : PENDANAAN (Pasal 10)
BAB VI : KETENTUAN PERALIHAN (Pasal 11)
BAB VII : KETENTUAN PENUTUP (Pasal 12-13)

11
STANDAR TEKNIS MUTU PELAYANAN DASAR
SUB URUSAN KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
DI PROVINSI DAN KAB/KOTA

Pengertian:
Ketentuan terkait mutu pelayanan oleh Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam menjamin pemenuhan kebutuhan dasar layanan sub urusan trantibum
yang berhak diperoleh setiap WNI yang terkena dampak penegakan Perda dan
Perkada (Ketentuan Umum angka 7)

Jenis Pelayanan Dasarnya :


Pelayanan Ketenteraman dan Ketertiban Umum

Mutu Pelayanan Dasar Sub Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum :


 standar operasional prosedur Satpol PP;
 standar sarana prasarana Satpol PP;
 standar peningkatan kapasitas anggota Satpol PP dan anggota Linmas;
 standar pelayanan yang terkena dampak gangguan ketenteraman dan
ketertiban umum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran
Perda dan Perkada.
Pasal 3

12
 Standar operasional prosedur Satpol PP dan Standar sarana prasarana Satpol PP
merupakan standar teknis terkait standar jumlah dan kualitas barang dan/atau
jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Standar peningkatan kapasitas anggota Satpol PP dan anggota Linmas merupakan
standar teknis terkait standar jumlah dan kualitas personil/sumber daya
manusia sesuai peraturan perundang-undangan.
Pasal 4

 SOP Satpol PP diatur Permendagri No. 54 Tahun 2011 tentang SOP Satpol PP
 standar sarana prasarana Satpol PP diatur Permendagri No. 19 Tahun 2018.
 standar peningkatan kapasitas anggota Satpol PP diatur Permendagri No. 60 Tahun 2012
tentang Pedoman Penetapan Jumlah Satpol PP dan Permendagri No. 32 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Tugas Pembinaan Jabatan Fungsional Pol PP

Standar pelayanan yang terkena dampak gangguan ketenteraman dan


ketertiban umum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran Perda dan
Perkada meliputi:
 Pelayanan kerugian materil; dan
 Pelayanan pengobatan.
Pasal 5 ayat (1)

13
Kerugian materil berupa kerusakan barang atau aset pribadi yang
diakibatkan dari penegakan pelanggaran Perda dan Perkada, yang
terdiri diri atas 2 (dua) kategori yakni :
a. rusak ringan yaitu kerugian yang dialami dan ditaksir tidak lebih dari
2,5 % dari biaya operasional penegakan perda/perkada yang sedang
dilakukan.
b. rusak sedang dan/atau berat yaitu kerugian yang dialami dan ditaksir
sama dan atau lebih dari 2,5 % dari biaya operasional penegakan
Perda/Perkada yang sedang dilakukan.
Pasal 5 ayat (2) dan (3)

Pelayanan pengobatan berupa tindakan pertolongan pertama bagi


warga negara yang terkena cidera fisik ringan akibat dari penegakan
Perda dan Perkada dan menindaklanjuti ke rumah sakit/Puskesmas bila
terkena cidera fisik sedang dan/atau berat.
Pasal 5 ayat (4)

14
KRITERIA PENERIMA:
Warga negara yang terkena dampak gangguan ketenteraman dan ketertiban
umum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran Perda provinsi, dan
kabupaten/kota dan Perkada provinsi, dan kabupaten/kota, meliputi :
 yang mengalami kerugian materil dan/atau cidera fisik akibat penegakan Perda
dan Perkada; dan/atau
 berada pada jarak antara 0 sampai 50 meter dari lokasi penegakan Perda dan
Perkada.
Pasal 6 ayat (1) dan (2)

Warga negara yang berhak mengajukan layanan kerugian materil dan layanan
pengobatan akibat penegakan Perda dan Perkada dengan menyertakan alat bukti
antara lain:
 identitas diri;
 dokumen kepemilikan aset; dan
 saksi-saksi disekitar lokasi penegakan Perda dan Perkada.
diajukan paling lambat 1x24 jam setelah pelaksanaan penegakan Perda dan
Perkada, dan dilakukan pendataan dan verifikasi oleh Satpol PP bersama instansi
terkait .
Pasal 7 ayat (1) dan (2)

15
TATA CARA PEMENUHAN STANDAR TEKNIS:
Pemenuhan pelayanan dasar dilakukan dengan tahapan:
a. pengumpulan data;
b. Penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar;
c. Penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar; dan
d. Pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar.
Pasal 8 ayat (1)

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data dan informasi jumlah dan
identitas warga negara yang terkena dampak gangguan trantibum serta
mengalami kerugian materi dan/atau terkena cidera fisik.
Penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar dilaksanakan dengan
cara menaksir dan menghitung kerugian materi yang dialami yang melibatkan juru
taksir sesuai peraturan perundang-undangan.
Penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar dimuat dalam:
a. program dan kegiatan sesuai dgn dokumen ren dan angg pemda;
b. dokumen ren pemda dlm bentuk RPJMD dan RKPD;
c. dokumen ren prkt daerah dlm bentuk renstra dan renja;
d. dokumen anggaran pemda dlm bentuk APBD.

16
MATRIK PELAKSANAAN SPM
No Kegiatan Jenis Data Metode Waktu
Pelaksanaan
1.  Pendataan terhadap warga 1. Sub Urusan Trantibum Pendataan cepat dikordinasikan oleh Satpol 1 x 24 Jam
yang: a. Jumlah warga yang cidera fisik ringan dan PP dan Dinas Teknis
a. Terkena dampak akibat Sedang/Berat  
penegakan perda b. Jumlah warga yang menderita kerugian materil
dan/atau perkada rusak ringan dan rusak sedang
b. Berada di lokasi rawan 1. Sub Urusan Bencana
bencana dan menjadi a. Jumlah warga yang berada di lokasi rawan
korban bencana bencana
c. Korban kebakaran atau b. Jumlah warga yang menjadi korban bencana
terdampak kebakaran 1. Sub Urusan Kebakaran
a. Jumlah warga yang menjadi korban kebakaran
b. Jumlah warga yang terdampak kebakaran

2.  Verifikasi penerima layanan SPM Sub Urusan Trantibum Verifikasi dilakukan oleh Satpol PP, Dinas  
1. WNI yang terkena Dampak dan mengalami teknis dan Dinas terkait . 1 hari setelah
kerugian materil dan atau cidera 1. Meminta Identitas WNI yang terkena pendataan untuk
2. Jenis kerusakan atas barang/aset dampak. kerugian/perbaika
3. Jenis Cidera Fisik yang dialami 2. Mengidentifikasi kerusakan barang dan n kerusakan
  nilai perbaikan sedang/berat dan
3. Mendata dokumen kepemilikan dilakukan
4. Mendata Saksi-saksi koordinasi dengan
  Dinas terkait.

17
No Kegiatan Jenis Data Metode Waktu
Pelaksanaan
3.  Penyusunan Rencana Aksi Sub Urusan Trantibum Dilakukan oleh Satpol PP, Dinas terkait  
1. pertolongan pertama pada WNI cedera/luka dan pihak lain 1 hari setelah
2. Rencana melakukan perbaikan atas kerusakan 1. Melakukan pertolongan pertama pendataan untuk
ringan pada WNI cedera/luka. kerugian/perbaika
3. Memfasilitasi dan berkoordinasi dengan dinas 2. Melakukan perbaikan n kerusakan
terkait atas penyelesaian nilai kerusakan 3. Memfasilitasi dan berkoordinasi atas sedang/berat dan
sedang/besar. penyelesaian nilai kerusakan dilakukan
4. Memfasilitasi dan berkoordinasi dengan dinas sedang/besar. koordinasi dengan
terkait tindaklanjut penanganan cidera 4. Memfasilitasi dan berkoordinasi Dinas terkait.
sedang/berat. tindaklanjut penanganan cidera
5. Rencana Penanganan lebih lanjut penanganan sedang/berat.
cidera sedang/berat. 5. Membawa kepuskesmas/ RS Pemda
  untuk penanganan lebih lanjut
 

4.  Pelaporan Pelaksanaan SPM Sub Urusan Trantibum Dilakukan oleh Dinas teknis (Satpol PP)  
1. Pelaksanaan Penegakan Perda/Perkada yang 1. Jumlah pelaksanaan perda/perkada Pelaporan bulan
dilaksanakan yang dilakukan oleh Satpol PP dalam Januari setiap
2. Pelaksanaan Penegakan Perda/Perkada setahun. tahun untuk
dilaksanakan mengakibatkan dampak kerugian 2. Jumlah Pelaksanaan perda/perkada kegiatan tahun
materi /kerusakan dan cedera fisik yang berakibat/menimbulkan dampak sebelumnya
  kerugian materi/kerusakan dan cedera
  ringan
3. Penyebab terjadinya penegakan
perda/perkada yang berakibat/
menimbulkan dampak kerugian
materi/kerusakan dan cedera ringan
4. Jenis Layanan /fasilitasi yang telah
diberikan terhadap WNI yang terkena
dampak.

18
Pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar dilaks dgn cara:
a. Satpol PP dlm penyusunan dokumen ren prkt daerah agar memprioritaskan
prog dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar;
b. Prkt daerah yg membidangi ren memastikan prog dan kegiatan dituangkan dlm
dok renstra dan renja;
c. TAPD memastikan pendanaan prog dan kegiatan dianggarkan dalam APBD
setiap tahun;
d. Penyediaan pelayanan kerugiaan materi dan pelayanan pengobatan dilakukan
oleh Satpol PP;
e. Satpol PP menetapkan capaian standar pelayanan dasar berdsrkan jumlah
warga negara yang terkena dampak dan telah tertangani setiap tahunnya.

Pasal 8 ayat (2) s.d (6)

19
Dalam hal terdapat warga masyarakat:
a. terkena dampak kerugian materil akibat penegakan Perda dan
Perkada, Satpol PP memberikan perbaikan atas barang atau aset
pribadi yang layak;
b. terkena dampak kerugian cidera fisik ringan akibat penegakan
Perda dan Perkada, Satpol PP memberikan tindakan pengobatan
pertolongan pertama; dan
c. terkena dampak kerugian cidera fisik yang memerlukan
penanganan lebih lanjut akibat penegakan Perda dan Perkada,
Satpol PP memberikan fasilitasi pengobatan di pusat kesehatan
masyarakat atau rumah sakit umum pemerintah daerah.

Perbaikan atas kerugian materil dan cidera fisik ringan,


pendanaannya 2,5% dari anggaran operasional keg. penegakan
Perda dan Perkada.

Pasal 9 ayat (1) dan (2)

20
Penyelenggaraan pelayanan dasar sub urusan trantibum dibebankan pada
APBD Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Pasal 10

Ketentuan Peralihan
Perda dan Perkada yang berkaitan dengan pencapaian jenis dan mutu
pelayanan dasar sub urusan trantibum harus disesuaikan dengan Peraturan
Menteri ini
Pasal 11

Ketentuan Penutup
Pasal 12 dan Pasal 13

21
Pemenuhan Standar Teknis Mutu Pelayanan Dasar sub urusan
ketenteraman dan ketertiban umum melalui dokumen perencanaan
pemerintah daerah dan dokumen perangkat daerah serta dokumen
anggaran pemerintah daerah.

DokumenPerencanaanPemerintahDaera
h
• DokumenRPJMD
• DokumenRKPD

DokumenPerencanaanPerangkatDaerah

• DokumenRenstra
• DokumenRenja
Satpol PP memprioritas
program dan kegiatan
pemenuhan kebutuhan dasar

DokumenAnggara Tim Anggaran Pemda


APBD memastikan masuk dalam
nDaerah
APBD

22
SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai