Anda di halaman 1dari 27

PERCEPATAN PEMBENTUKAN BLUD, PELAKSANAAN

SPM DAN PENJAMINAN MUTU FASYANKES


DALAM IMPLEMENTASI JKN

Disampaikan Oleh :
DR. Ir. Muhammad Hudori., M.Si
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri
2
K E B I J A K A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N TA H A N D A E R A H

TUJUAN NEGARA DALAM ALINEA KE-IV PEMBUKAAN UUD 1945

 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.


 Memajukan kesejahteraan umum.
 Mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia

HAK WARGA NEGARA


PS. 27, 28 H, PS. 34 UUD 1945
PENDIDIKAN, KESEHATAN, HAK ATAS PEKERJAAN, HAK ATAS
PENGHIDUPAN YG LAYAK, DAN JAMINAN SOSIAL

INDONESIA NEGARA KESATUAN YG


TERDESENTRALISASI DGN PRESIDEN MEMEGANG
KEKUASAAN PEMERINTAHAN (PASAL 4 UUD 1945)
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
P E M E R I N TA H A N D A E R A H
Otonomi Daerah
PASAL 18, 18A DAN 18B UUD 1945
OTONOMI DAERAH SBG HAK,
 NKRI DIBAGI ATAS PROV, KAB, WEWENANG, DAN KEWAJIBAN DAERAH
DAN KOTA
OTONOM UNTUK MENGATUR DAN
 MELAKSANAKAN ASAS OTONOMI
MENGURUS SENDIRI URUSAN
DAN TUGAS PEMBANTUAN
 PEMDA DIPIMPIN GUB, BUPATI,
PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN
WALKOT YG DIPILIH DEMOKRATIS MASYARAKAT SETEMPAT DALAM SISTEM
, MEMILIKI DPRD DIPILIH MELALUI NKRI
PEMILU
 MENJALANKAN URUSAN
PEMERINTAHAN MENCAPAI TUJUAN PEMDA
 MEMILIKI HUB. WEWENANG
- DEMOKRASI
ANTAR TINGKATAN
MEMPOSISIKAN PEMDA SEBAGAI
PEMERINTAHN
 MEMIIKI HUB. KEU, PELAYANAN
INSTRUMEN PENDIDIKAN POLITIK DI
UMUM, PEMANFAATAN SDA DAN TINGKAT LOKAL, YG AKAN MENYUMBANG
SDA LAINNYA DILAKS. ADIL & TERHADAP PENDIDIKAN POLITIK
DIATUR DENGAN UU NASIONAL DEMI TERWUJUDNYA CIVIL
 NEGARA MENGAKUI & SOCIETY
MENGHORMATI SATUAN2 - KESEJAHTERAAN
PEMERINTAHAN DAERAH YG PEMDA MENYEDIAKAN PELAYANAN
BERSIFAT KHUSUS ATAU PUBLIK YG EFEKTIF, EFISIEN DAN
ISTIMEWA YG DIATUR DGN UU EKONOMIS UNTUK MASYARAKAT LOKAL
dalam konsep negara
kesejahteraan, negara
adanya fungsi pemerintah  bertanggung jawab untuk
fungsi mengatur maupun
1 4 menjamin setiap warga negara
fungsi mengurus (urusan hidup sejahtera berdasarkan
publik) standar hidup minimal yang di
tetapkan;

jika ada warga negara yang


adanya fungsi pemerintah  melalui mekanisme pasar tidak
fungsi mengatur maupun mampu untuk hidup sejahtera,
2
fungsi mengurus (urusan maka negara memberikan bantuan
publik) pemenuhan kebutuhan kepada
yang bersangkutan agar tetap
Indonesia adalah negara sejahtera.
kesejahteraan sebagaimana
tertuang dalam alinea ke-4 kebutuhan yang dipenuhi oleh
pembukaan uud 45 (4 tujuan pemerintah adalah kebutuhan
negara: Melindungi segenap bangsa dasar yang apabila tidak dipenuhi
Indonesia dan seluruh tumpah akan mengakibatkan hidup
darah Indonesia. Memajukan 3 6
seseorang menjadi tidak
kesejahteraan umum. normal/tidak layak atau bisa
Mencerdaskan kehidupan bangsa. mengakibatkan seseorang
Ikut melaksanakan ketertiban meningggal
dunia);
pemenuhan kebutuhan dasar (basic need) dilakukan oleh
pemerintah melalui pelayanan dasar (basic services)
7

pelayanan dasar yang harus diberikan oleh pemerintah


8 berupa jenis dan jumlah barang/jasa ditetapkan dalam
standar pelayanan minimum (spm);

Tata cara pemenuhan pemenuhan kebutuhan dasar dapat


menggunakan mekanisme pemberian voucher, cash, 9
subsidy, production, provision. Yang ditetapkan dalam
nspk (standar penyelenggaraan pelayanan).
Terdapat 6 urusan wajib pelayananan dasar
yang dilaksanakan berdasarkan SPM, SPM
PASAL 12, PASAL 18 DAN menjadi perioritas baik perencanaan
PASAL 298 maupun anggaran

PP 2/2018 Pelaksanaan SPM yang mengatur tentang


STANDAR PELAYANAN jenis pelayanan, mutu pelayanan dan
MINIMAL penerima pelayanan dasar dan strategi
penerapannya

Secara teknis memuat tentang mekanisme


Permendagri 100/2018 dan strategi penerapan SPM mulai dari
PENERAPAN SPM pengumpula data, penghitungan
pemennuhan kebutuhan dasar,
perencanaan SPM dalam DOKREN, dan
pelaksanaan SPM pelaporan dan evaluasi.
Permenkes 4/2019
Standar Teknis Pemenuhan Memuat tentang Standar teknis jumlah dan
Mutu Pelayanan Dasar kualitas barang/jasa, standar jumlah dan
Bidang Kesehatan kualitas personil/SDMK dan tata cara
pemenuhan standar SPM Bidang
Kesehatan.
KEBIJAKAN/MANDAT
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
1
JENIS
2
MUTU DITERIMA OLEH SETIAP
INDIVIDU/WARGA
3
PELAYANAN NEGARA
DASAR
1. TARGET PERENCANAAN 100%
2. PEMENUHAN LAYANAN DASAR YANG WAJIB DIPENUHI
3. KEWENANGAN DAERAH
4. BUKAN CONSTRAINED BUDGET, (PROGRAM PRORITAS)

Catatan: menterjemahkan pasal 1 butir 17 UU


23/2014
11
12
PENGUMPULAN DATA PENYUSUNAN RENCANA
PEMENUHAN PELDAS
 jumlah dan identitas
Warga Negara yang  RPJMD dan RKPD
berhak menerima TAHAPAN PENERAPAN SPM  Renstra PD dan
 jumlah barang dan/atau
jasa yg sudah tersedia Renja PD sesuai
dan yg dibutuhkan dengan tugas dan
 jumlah sarana, prasarana, fungsi
dan sumber daya lainnya
yang tersedia dan yg
masih dibutuhkan

3 PELAKSANAAN
PEMENUHAN
PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN
 Menyediakan
 menghitung selisih barang/jasa dan
kebutuhan terhadap sarana prasarana
ketersediaan barang sesuai dengan
dan/atau jasa dan sarana standar teknis SPM
dan/atau prasarana
berdasarkan jumlah Warga
 Kerjasama antar
Negara penerima daerah dalam
 Menyusun kebutuhan untuk pemenuhan
pemenuhannya pelayanan dasar
sesuai ketentuan
13 PUU
PARADIGMA SPM SAAT INI

14
AMANAH TENTANG BLUD

17
dibentuk untuk
membantu
tanggung jawab pencapaian
pejabat pengelola tujuan
BLUD atas pemerintah
pelaksanaan daerah, dengan
pemberian status hukum
layanan umum. tidak terpisah
Dalam
tanggung jawab dari pemerintah
melaksanakan
kepala daerah daerah
tujuan, BLUD
atas kebijakan diberikan
penyelenggaraan fleksibilitas
pelayanan umum. dalam
pengelolaan
keuangannya.
BLUD memberikan layanan
umum secara lebih
efektif, efisien,
ekonomis, transparan
dan bertanggungjawab
dengan
TUJUAN Pengelolaan
keuangan BLUD
memperhatikan asas
keadilan, kepatutan DAN ASAS merupakan
bagian dari
dan manfaat sejalan
dengan praktek bisnis
yang sehat, yang
BLUD pengelolaan
keuangan daerah.
pengelolaannya dilakukan
berdasarkan kewenangan
yang didelegasikan oleh
kepala daerah.
Penyederhanaan persyaratan
penerapan dan tidak ada status
penuh/bertahap

Lebih mempermudah penerapan


tetapi tetap akuntabel
PRINSIP
PERUBAHAN
PERMENDAGRI
BLUD
Tidak merubah yg sudah
berjalan baik

Mempertegas dan memperjelas yang masih abu-abu (kepastian


hukum), tidak sekedar melakukan perubahan regulasi karena ada
perubahan regulasi di atasnya tetapi juga dapat mengatasi problem
dan hambatan (memperjelas dan mempertegas aturan BLUD)
mengapa penerapan PPK- BLUD tidak optimal
UU 23/2014 ttg
Pemerintahan
Daerah: Perubahan
mendasar mengenai
pengertian BLUD,
sebagaimana diatur
dalam Pasal 346
Dinamika beserta
perubahannya
perubhn
perUUan yg
membawa
konsekuensi
perubhn Revisi PP 58/2005 ttg
Pengelolaan
PMDN Keuangan Daerah,
61/2007 dan Permendagri
Pedoman Penyusunan
APBD:

1. Perlu dijelaskan mengenai fleksibilitas BLUD diatur lbh lanjut dgn PerKDH
2. Penegasan terhadap pagu anggaran BLUD dalam RAPBD yang sumber dananya berasal dari pendapatan dan
surplus anggaran BLU, dirinci dalam satu program, satu kegiatan, satu output, dan jenis belanja
3. Penegasan RBA sebagai dokumen perencanaan anggaran BLUD
4. Pendapatan BLUD dalam RBA dikonsolidasikan ke dalam APBD dalam jenis pendapatan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
5. Tahapan dan jadwal proses penyusunan RKA/RBA, mengikuti tahapan dan jadwal proses penyusunan APBD
PP 71/2010 ttg Standar
Akuntansi Pemerintah
Penerapan SAP Berbasis Akrual
bagi BLUD dan pemberlakuan
PSAP 13 mulai tahun 2016

Dinamika PP 27/2014 ttg Pengelolaan


perubhn Barang Milik
perUUan yg Negara/Daerah
membawa
Terhadap pengelolaan barang BLUD
konsekuensi mengikuti ketentuan perUUan mengenai
perubhn BMD, termasuk thd barang yg dikelola
dan/atau dimanfaatkan sepenuhnya utk
PMDN menyelenggarakan kegiatan pelayanan umum
sesuai dgn tusi BLUD
61/2007 Pasal 61 ayat (1) dan ayat (2)
Perpres 16/2018 ttg Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
- BLUD dikecualikan dari ketentuan
dalam Perpres 16/2018;
- Pengadaan barang/jasa pada BLUD
tersendiri dgn peraturan pimpinan BLUD
SIMPLIFIKASI PENYUSUNAN DOK ADMINISTRATIF
SEBAGAI PERSYARATAN BLUD

laporan laporan audit


surat pernyataan
keuangan terakhir atau
kesanggupan untuk
standar pokok atau pernyataan
meningkatkan pola rencana pelayanan prognosis/ bersedia untuk
kinerja pelayanan,
keuangan, dan
tata strategi minimal proyeksi diaudit oleh
kelola s laporan pemeriksa ekst
manfaat bagi
keuangan pemerintah
masyarakat
Lebih disimplifikasi thd penyusunan dok Renstra BLUD  menyusun
rencana strategis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan rencana strategis SKPD dan RPJMD, ditambahkan:
a) rencana pengembangan layanan; b) strategis dan arah kebijakan; c)
rencana program dan kegiatan; dan d) rencana keuangan.

Laporan Lebih disimplifikasi thd penyusunan dok Laporan Keuangan


Keuangan sebelum menerapkan BLUD  sesuai dengan sistem akuntansi
sebelum yang diterapkan pada pemerintah daerah (5 Lap Keuangan): a) LRA;
menerap- b) neraca; c) laporan operasional; d) laporan perubahan ekuitas;
kan BLUD dan e) catatan atas laporan keuangan

Untuk kelembagaan yang baru dibentuk dan akan menerapkan BLUD,


penyusunan prognosis/proyeksi keuangan berupa laporan realisasi anggaran
dan laporan operasional disusun sesuai dengan sistem perencanaan dan
penganggaran yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
Hal ini tentunya akan memudahkan bagi yang akan menerapkan
BLUD tidak harus menyusun lap keu berdasarkan SAK
• disimplifikasi Laporan audit terakhir
sebelum menerapkan BLUD 

AUDIT

Dalam hal audit terakhir belum tersedia, yang akan menerapkan BLUD
membuat surat pernyataan bersedia untuk diaudit oleh pemeriksa eksternal
pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hal ini tentunya akan meminimalisir banyaknya konsultan atau intitusi yang
menawarkan utk diaudit oleh KAP karena BLUD menyusun 2 (dua) lap keu,
SAK konsolidasi ke SAP
27

Anda mungkin juga menyukai