DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BREBES
Jl. dr. Wahidin No. 2 Telp. (0283) 671846 Fax. (0283) 672125
BREBES
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya berkat Ridho dan
perkenan-Nya Dokumen Panduan Manajemen Tingkat Puskesmas Tahun 2018 - 2022
dapat disusun dan selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Dokumen Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2018 - 2022
merupakan dokumen yang akan digunakan oleh seluruh Puskesmas di Kabupaten
Brebes sebagai panduan untuk menyusun dokumen Penilaian Kinerja Puskesmas
(PKP). Dokumen ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Laporan ini.
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 yang telah dirubah dengan Undang-
undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah telah menetapkan bahwa
urusan kesehatan merupakan urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah
pusat, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah Kabupaten/Kota yang
bersifat wajib, dan terkait dengan pelayanan dasar.
Penyelenggaraan urusan wajib oleh Daerah merupakan perwujudan otonomi yang
bertanggungjawab, yang pada intinya merupakan pengakuan/pemberian hak dan
kewenangan Daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh
Daerah.
Pemberian otonomi kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran
serta masyarakat. Upaya percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat tersebut
dengan mengunakan prinsip pemerataan dan keadilan salah satunya diwujudkan
melalui penetapan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal.
Untuk menyamakan pengaktualisasian urusan wajib bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal yang memberikan panduan untuk menyelenggarakan
pelayanan dasar termasuk pelayanan dasar di bidang kesehatan kepada masyarakat
di daerah.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang selanjutnya disingkat SPM
Bidang Kesehatan merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
penyediaan pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan secara langsung dilaksanakan
oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah yaitu Puskesmas. Untuk itu Puskesmas
menetapkan Standar Pelayanan Minimal agar dalam pelayanannya mempunyai
panduan dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta
pengawasan dan pertanggungjawaban.
2. Khusus :
a. Pengertian
Dimaksudkan untuk menjelaskan istilah dalam indikator kinerja.
b. Definisi Operasional
Dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator kinerja.
c. Cara perhitungan / Rumus
Dimaksudkan untuk menyamakan cara perhitungan dalam memperoleh
capaian indikator kinerja selama periode kurun waktu tertentu, dengan
cara membagi pembilang dengan penyebut.
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan ibu bersalin
adalah 100 persen.
g. Sumber Daya Manusia
1) Bidan
2) Dokter/DLP
3) Dokter Spesialis
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan balita pada anak
usia 0–59 bulan sesuai standar adalah 100 persen.
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan penjaringan kesehatan pada
anak usia pendidikan dasar di wilayah kerja adalah 100 persen
g. Standar Sumber Daya Manusia Kesehatan :
Tenaga Kesehatan:
1) Dokter/dokter gigi, atau
2) Bidan atau
3) Perawat
4) Gizi
5) Tenaga Kesehatan Masyarakat
6) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu
7) Guru
8) Kader kesehatan/dokter kecil/peer counselor
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar pada warga negara yang berusia15–59 tahun yang membutuhkan
pelayanan skrining di wilayah kerja adalah 100 persen.
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam upaya skrining kesehatan sesuai
standar pada warga negara usia 60 tahun atau lebih di wilayah kerja
puskesmas dan jaringanya adalah 100 persen.
g. Sumber Daya Manusia Kesehatan :
Tenaga Kesehatan
1) Dokter, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Gizi
5) Tenaga kesehatan masyarakat
6) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu,
kader kesehatan
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan
terhadap penderita hipertensi atau orang dengan keluhan hipertensi sesuai
standar adalah 100%.
g. Sumber Daya Manusia Kesehatan meliputi :
1) Dokter, atau
2) Perawat, atau
3) Bidan
4) Tenaga Kesehatan Masyarakat pengelola program PTM
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan tata laksana
kepada penderita Diabetes Melitus (DM) sesuai standar di wilayah kerjanya
adalah 100 persen.
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan jiwa pada orang
dengan gangguan jiwa berat (ODGJ) sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dan Jaringannya adalah 100 persen.
f. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam upaya Pelayanan Tuberkulosis terhadap
orang terduga TB adalah 100%, dengan kriteria Capaian Kinerja ≥ 80%
dikategorikan tercapai 100%.
g. Sumber Daya Manusia
1) Tenaga Kesehatan:
a) Dokter/dokter spesialis penyakit dalam/dokter spesialis paru yang
terlatih Program TB
b) Perawat yang terlatih Program TB
c) Pranata Laboratorium kesehatan yang terlatih Mikroskopis TB dan
atau Test Cepat Molekuler (TCM) atau analis Teknik Laboratorium
Medik (ATLM)
12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi Virus yang melemahkan
Daya Tahan Tubuh Manusia (Human Immunodeficiency Virus = HIV)
a. Pernyataan Standar
Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Puskesmas wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada
setiap orang dengan resiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus = HIV) di wilayah kerja
puskesmas dan jaringannya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi
HIV sesuai standar meliputi:
1) Edukasi perilaku berisiko
2) Skrinning
3) Pelayanan Kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV sesuai standar
adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil, pasien
TBC, pasien infeksi menular seksual (IMS), waria/transgender, penjaja
seks, Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), pengguna
napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan, dilakukan oleh
tenaga kesehatan sesuai kewenangannya dan diberikan di FKTP
(Puskesmas dan Jaringannya) dan FKTL baik pemerintah maupun
swasta serta di lapas/rutan narkotika.
c. Pelayanan Kesehatan meliputi:
1) Upaya pencegahan pada orang yang memiliki risiko terinfeksi HIV
2) Pemeriksaan HIV ditawarkan secara aktif oleh petugas kesehatan bagi
orang yang berisiko dimulai dengan:
a) Pemberian informasi terkait HIV-AIDS
b) Pemeriksaan HIV menggunakan tes cepat HIV dengan
menggunakan alattes sesuai standar nasional yang telah
ditetapkan
c) Orang dengan hasil pemeriksaan HIV positif harus dirujuk ke
fasilitas yang mampu menangani untuk mendapatkan pengobatan
g. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam upaya pemeriksaan HIV terhadap orang
berisiko terinfeksi HIV adalah 100%.
h. Sumber Daya Manusia Kesehatan
1) Tenaga Kesehatan:
2) Dokter/Dokter Spesialis penyakit dalam/dokter spesialis kulit dan
kelamin
3) Perawat;
4) Bidan;
12 Perizinan Tenaga Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Belum ada Ada bukti SIP/SIK
Kesehatan di yang memiliki Surat Izin Praktek/Kerja SIP/SIK yang masih berlaku
Puskesmas yang masih berlaku
(SIP/SIK)
18 Data sarana Data sarana prasarana serta fasilitas tidak ada data Data tidak Data lengkap, ada Data ada, analisa
prasarana, Puskesmas (data bangunan/ gedung, lengkap, analisa, analisa, rencana lengkap dengan
analisa, rencana listrik, air, IPAL, Tempat Penyimpanan rencana tindak tindak lanjut, tidak rencana tindak
tindak lanjut, Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan lanjut, tindak ada tindak lanjut lanjut, tindak
tindak lanjut dan Beracun / TPS LB3, TPS limbah domestik, lanjut dan dan evaluasi lanjut dan evaluasi
evaluasi laundry dan kendaraan pusling/ambulans) evaluasi belum
meliputi, Jadwal pemeliharaan, pencatatan ada
pemeriksaan dan pemeliharaan sarana
prasarana berkala (sesuai dengan tata
graha /5R resik, rapi, rajin, ringkas dan
rawat), analisa, rencana tindak lanjut,
tindak lanjut dan evaluasi
Manajemen Aset
19 Data Aset Barang Data Barang Milik Daerah yang masuk Tidak ada data Data belum Data belum lengkap Data aset sudah
Milik Daerah aset Puskesmas yang terdata dalam SIMDA lengkap (50 % (75 % sudah masuk lengkap masuk
BMD sudah masuk SIMDA BMD) BMD (100 %)
SIMDA BMD)
28 SDM kefarmasian Ketentuan: 0 item 1 item terpenuhi 2 item terpenuhi 3 item terpenuhi
1. Ada apoteker penanggungjawab terpenuhi
kefarmasian sesuai PMK 74 tahun 2016.
2. Apoteker dibantu oleh tenaga teknis
kefarmasian
29 Ruang Farmasi Persyaratan: 0 item 1 item terpenuhi 2-3 item terpenuhi 4 item terpenuhi
1. Luas ruang farmasi sesuai dengan
volume pekerjaan sejumlah tenaga
kefarmasian beserta peralatan dan sarana
yang diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan pelayanan kefarmasian yaitu
pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan
60 Data program, Data program, analisa pelaksanaan data program data program ada data program, Ada data program,
analisa program UKM esensial, rencana tindak tidak lengkap, tidak lengkap, ada analisa analisa
pelaksanaan lanjut, tindak lanjut dan evaluasi tidak ada sebagian analisa pelaksanaan pelaksanaan
program analisa pelaksanaan program UKM program UKM
UKMesensial, pelaksanaan program UKM pengembangan, esensial, rencana
rencana tindak program UKM esensial, rencana rencana tindak tindak lanjut,
lanjut, tindak esensial, tindak lanjut, lanjut, tidak ada tindak lanjut dan
lanjut dan rencana tindak tidak ada tindak tindak lanjut dan evaluasi
evaluasi lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
lanjut dan evaluasi
evaluasi
Manajemen Program UKM Pengembangan
64 SOP pelayanan SOP masing-masing pemeriksaan (medis, tidak ada SOP Kelengkapan SOP Kelengkapan SOP SOP lengkap
gawat darurat, tindakan, keperawatan, 50% 75%
kebidanan, farmasi, gizi, laboratorium)
65 Daftar rujukan Daftar rujukan dengan bukti perjanjian tidak ada tidak ada daftar Ada, ada sebagian dokumen lengkap
UKP dan MOU kerjasama dengan fasilitas rujukan lain dokumen rujukan dan ada MOU
(contoh: limbah, laboratorium, rujukan sebagian MOU
medis)
66 Pencatatan dan Pencatatan dengan dokumen jadwal jaga, Tidak ada 50% pencatatan 75% pencatatan dokumen lengkap
Pelaporan program pengisian lengkap rekam medis, informed program ada program ada
UKP consent, lembar observasi, register/laporan
di pelayanan serta laporan bulanan ke
Dinkes Kabupaten Kota, monitoring
program UKP, form pemeriksaan lab, form
rujukan internal, lembar rawat inap,
lembar asuhan keperawatan.
68 Fasilitas Fasililitas Pelayanan Kesehatan dalam Tidak ada Ada bukti izin
Pelayanan wilayah puskesmas yang memiliki izin Fasyankes yang operasional
Kesehatan yang operasional yang masih berlaku. berizin Fasyankes
berizin
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Manajemen Mutu
69 SK Tim mutu SK dan uraian tugas Tim mutu yang Tidak ada Ada SK Tim Ada SK Tim, uraian Ada SK Tim,uraian
7 Penyimpan Penyimpanan dan 3 bulan Jumlah obat LASA dan Daftar obat Ketua Tim 80% 85 90 95 100
an dan pelabelan obat yang high alert yang disimpan LASA dan Keselamatan
pelabelan mempunyai nama dan dan telah diberi label high alert di Pasien dan
obat LASA sediaan hampir sama dibagi jumlah obat LASA Puskesmas Koordinator
dan high (LASA/Look Alike Sound dan high alert yang ada Ruang
alert di Alike) dan high alert di Puskesmas dikali 100 Pelayanan
ruang (obat yang beresiko % Farmasi
farmasi dan tinggi) di ruang farmasi
Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
8 Kepatuhan Kepatuhan terhadap 3 bulan Jumlah ceklis verifikasi Ceklis Ketua TIM KP 80% 85 90 95 100
Terhadap pengisian ceklis sebelum operasi dan kepatuhan dan
Prosedur verifikasi sebelum prosedur operasi yang prosedur Koordinator
Bedah operasi dan prosedur lengkap dibagi jumlah dan ceklis Ruang
Minor operasi pasien yang dilakukan verifikasi Pelayanan
(operasi) tindakan operasi dalam sebelum
satu bulan dikali 100 % operasi
Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
9 Kepatuhan Kepatuhan seluruh 3 bulan Jumlah petugas yang Ceklis Ketua tim KP 80% 85 90 95 100
petugas petugas Puskesmas patuh terhadap prosedur kepatuhan dan
2. Ketersediaan fasilitas 1 Tahun Ada dan Sesuai Petugas 100% 100% 100% 100% 100%
dan peralatan peraturan perundangan Kesling
pengelolaan limbah Permenkes Nomor 43
Puskesmas:padat, cair Tahun 2019, Permen
LHK Nomor
P.56/MenLHK-Setjen/20
15 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan
Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
3. Baku mutu limbah 1 Tahun Sesuai peraturan Hasil Petugas Sesuai Sesua Sesua Sesua Sesua
INDIKATOR 2 APD
PPI
(Point 11)
JUDUL INDIKATOR Kepatuhan petugas dalam penggunaan APD
DIMENSI MUTU AMAN
Meningkatkan kepatuhan petugas dalam penggunaan APD saat
TUJUAN
melaksanakan tugas
DEFINISI Kepatuhan Penggunaan APD adalah kepatuhan petugas
OPERASIONAL menggunakan APD saat melaksanakan tugas
FREKUENSI
1 bulan
PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai ketentuan
DENOMINATOR Jumlah total petugas yang diamati
SUMBER DATA Ceklist kepatuhan penggunaan APD
STANDAR 100 %
26 Rumah Tangga RT yang memiliki akses terhadap SAB Jumlah RT yang Lapora Petugas 85 90 95 100 100
yang memiliki (mudah mendapatkan air bersih yang memiliki akses n Kesling
akses terhadap berasal dari SAB terdekat, tidak harus SAB dibagi jumlah Bulan
SAB memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB RT yang ada dikali an
umum, kerabat dekat, tetangga dll) di 100 %
28 TPM yang TPM yang dari segi fisik (sanitasi), Jumlah TPM yang Lapora Petugas 60 62 64 66 69
memenuhi penjamah, kualitas makanan memenuhi memenuhi syarat n Kesling
syarat syarat tidak berpotensi menimbulkan kesehatan dibagi Tribul
kesehatan kontaminasi atau dampak negatif jumlah TPM yang an
kesehatan, dibuktikan dengan bukti hasil dibina dikali 100 %
30 Rumah yang Kondisi rumah yang memenuhi syarat Jumlah rumah Lapora Petugas 70 71 72 72 73
memenuhi kesehatan sebagaimana Kepmenkes No. yang memenuhi n Kesling
syarat 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011 syarat kesehatan Bulan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun tahun sebelumnya an
waktu tertentu ditambah rumah
sehat hasil IS/IKL
32 TTU yang TTU prioritas yang memenuhi syarat Jumlah TTU yang Lapora Petugas 70 75 80 85 90
memenuhi kesehatan sesuai dengan pedoman yang memenuhi syarat n Kesling
syarat ada, dimana secara teknis cukup aman kesehatan dibagi Tribul
kesehatan untuk dipergunakan dan tidak memiliki jumlah TTU yang an
resiko negatif terhadap pengguna, petugas dibina/yang
dan lingkungan sekitar di wilayah kerja diperiksa dikali
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 yang ada dikali 100 Puskes
mas
(satu) tahun %
37 Desa/ Desa/Kelurahan yang masyarakatnya Jumlah Lapora Petugas 95 98 100 100 100
kelurahan yang sudah tidak ada yang berperilaku buang Desa/Kelurahan n Kesling
sudah ODF air besar di sembarangan tempat tetapi yang sudah ODF Bulan
(Open sudah buang air besar di tempat yang dibagi jumlah an
Defecation Free) terpusat/jamban sehat pada kurun waktu desa/kelurahan STBM
tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa yang ada dikali
menciptakan 1 (satu) Desa ODF (Open 100 %
Defecation Free) setiap tahunnya
39 SPAL RT SPAL tidak berdekatan dengan sumber air Jumlah rumah Lapora Petugas 62 63 64 64 65
bersih. yang memiliki SPAL n Kesling
dibagi jumlah Bulana
rumah seluruhnya n
dikali 100% STBM
40 Pelaksanaan Kegiatan pemberdayaan masyarakat Jumlah Desa/ Lapora Petugas 100 100 100 100 100
Kegiatan STBM desa/kelurahan untuk merubah perilaku Kelurahan yang n Kesling
di Puskesmas hygiene dan sanitasi dengan metode diberdayakan dibagi Bulana
pemicuan, penyuluhan, pembinaan, jumlah Desa/ n
pemberdayaan lainnya, pembentukan Kelurahan yang ada STBM.
49 Pelayanan Neonatus umur 0-28 hari yang Jumlah neonatus Lapora 100 100 100 100 100
Kesehatan memperoleh pelayanan kesehatan sesuai umur 0-28 hari n PWS
Neonatus 0 - 28 standar paling sedikit 3 (tiga) kali dengan yang memperoleh KIA
hari (KN distribusi waktu 1 (satu) kali pada 6 – 48 3 kali pelayanan
lengkap) jam setelah lahir; 1 (satu) kali pada hari ke kunjungan
3 – 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 neonatal sesuai
pada kurun waktu tertentu standar dibagi
sasaran lahir
hidup dikali 100%
50 Penanganan Neonatus dengan komplikasi yang Jumlah neonatus Lapora 99.85 99.9 99.9 100 100
komplikasi mendapat penanganan sesuai standar oleh dengan komplikasi n 5
neonatus tenaga kesehatan kompeten pada tingkat yang mendapat PWS-
pelayanan dasar dan rujukan pada kurun penanganan sesuai KIA
waktu tertentu. Neonatal dengan standar dibagi 15%
komplikasi adalah neonatus dengan sasaran lahir
Malaria
105 Penderita Kasus klinis Malaria yang diperiksa Jumlah kasus Regist Programer 100 100 100 100 100
Malaria yang Sediaan Darah (SD) nya secara klinis Malaria yang er Malaria
109 Vaksinasi Kasus gigitan HPR terindikasi yang Jumlah kasus Registr Programer 100 100 100 100 100
terhadap kasus mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja gigitan HPR asi
gigitan HPR Puskesmas pada kurun waktu tertentu terindikasi yang Pender
yang mendapatkan ita
berindikasi vaksinasi dibagi
jumlah kasus
114 Imunisasi Hasil cakupan imunisasi campak pada Jumlah murid Lapora 95 95 96 97 98
Campak pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja SD/MI klas I yang n
anak kelas 1 SD Puskesmas pada kurun waktu tertentu mendapat campak imunis
dibagi jumlah asi
murid SD/MI kelas (BIAS)
I yang ada dikali
100 %
115 Imunisasi TT Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Jumlah murid SD/ Lapora 95 95 96 97 98
123 Laporan C1 Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu Jumlah laporan C1 Lapora >80 >82 >85 >87 >90
tepat waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan. tepat waktu dibagi n C1
jumlah laporan (12
bulan) dikali 100
%
124 Kelengkapan Laporan C1 yang lengkap di wilayah kerja Jumlah laporan C1 Lapora >80 >82 >85 >87 >90
laporan C1 Puskesmas pada kurun waktu tertentu lengkap dibagi n C1
jumlah laporan (12
bulan) dikali 100
%
125 Laporan SKDR Laporan SKDR (Sistem Kewaspadaan dan Jumlah laporan Lapora >80 >82 >85 >87 >90
126 Kelengkapan Laporan SKDR / W2 yang lengkap (52 Jumlah laporan Lapora > 90 > 92 > 93 > 94 > 95
laporan SKDR/ minggu) di wilayah kerja Puskesmas pada SKDR / W2 yang n
W2 (mingguan) kurun waktu tertentu diterima dibagi SKDR
jumlah laporan (52 / W2
minggu) dikali 100
%
127 Grafik Trend Grafik mingguan penyakit potensial wabah Jumlah grafik Lapora 100 100 100 100 100
Mingguan yang digunakan untuk mengamati pola mingguan penyakit n
Penyakit kecenderungan mingguan penyakit potensial wabah KLB/
Potensial potensial wabah di wilayah Puskesmas dibagi jumlah W1
Wabah pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit kejadian penyakit
137 Indeks Keluarga Hasil perhitungan rekapitulasi dari 12 Jumlah indikator Raw Pengelola 0.08 0.12 0.15 0.18 0.21
Sehat (IKS) indikator Keluarga Sehat semua anggota bernilai ‘1’ dibagi Data PIS-PK
Tingkat Wilayah keluarga yang selanjutnya menjadi jumlah indikator PIS-
Kerja kesimpulan keluarga. Pada kesimpulan yang ada di PK,
Puskesmas setiap indikator menjadi berkode “1”, “0” keluarga (12-∑N). Aplika
atau “N” kategori kesehatan si KS
masing-masing (online
keluarga: )
141 Jumlah Jumlah kelompok binaan baru dan Jumlah kelompok Lapora Koordinator 10 25 50 75 100
kelompok desa lanjutan yang mendapatkan asuhan binaan baru dan n perkesms
binaan yang keperawatan kelompok lanjutan yang Pencat
mendapat mendapatkan atan
asuhan asuhan perkes
keperawanan keperawatan mas
kelompok dibagi
Jumlah kelompok
binaan baru dan
lanjutan dikalikan
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data Penanggu Target
Pengembangan ng Jawab 2018 2019 2020 2021 2022
Pengumpu
l Data
Pelayanan Kesehatan Jiwa
1 Pemberdayaan Kelompok masyarakat Jumlah kelmpok Data dasar 25 35 45 55 65
kelompok (PMR, Karang Taruna, pemberdayaan masy UKBM (Upaya
masyarakat terkait SBH, kader posyandu dll) yang sudah Kesehatan
program kesehatan sudah mendapat sosialisasi mendapat sosialisasi Bersumber
jiwa tentang deteksi dini tentang kesehatan daya
gangguan jiwa dan cara jiwa dibagi jumlah Masyarakat)
merujuk ke Puskesmas di kelompok
wilayah kerjanya pada pemberdayaan
kurun waktu tertentu masyarakat dikali
tahun sebelumnya. 100%
2 Setiap orang dengan Pelayanan kesehatan jiwa Jumlah ODGJ berat Laporan 80 85 90 95 100
gangguan jiwa pada ODGJ berat adalah: di wilayah kerja Bulanan
(ODGJ) berat 1) Pelayanan promotif Puskesmas yg Kesehatan
mendapat pelayanan preventif yang bertujuan mendapat Jiwa
kesehatan sesuai meningkatkan kesehatan pelayanan
standar jiwa ODGJ berat (psikotik) kesehatan jiwa
20 Pengukuran Calon Jamaah Haji (CJH) Jumlah CJH yang Data dasar, 70 80 85 90 100
Kebugaran Calon yang dilakukan dilakukan Kementerian
Kesehatan Matra
33 Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang Jumlah hasil Laporan 75 80 85 95 95
kesehatan jamaah dilakukan pemeriksaan pemeriksaan jemaah rekapitulasi
haji 3 bulan sebelum kesehatan haji yg dientry pemeriksaan
operasional terdata. dalam siskohat pd haji
3 bln sebelum
operasional dibagi
dengan jumlah
kouta jemaah haji
pd tahun berjalan
dikali 100
e. Visit Dokter
4. Persalinan
a. Pemberi pelayanan persalinan normal
5. Pelayanan Laboratorium
a. Kepatuhan Identifikasi Sampel
BAB III
PENUTUP
Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Buku SPM ini akan ditetapkan
kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku