Anda di halaman 1dari 85

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS GUNUNG TOAR


TAHUN 2018

KECAMATAN GUNUNG TOAR


KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
PROVINSI RIAU
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Maksud Dan Tujuan Spm
c. Prinsip-Prinsip Spm
d. Pengertian Spm
e. Landasan Hukum
f. Sistematika Penyajian
g. Metodologi Penyajian

BAB II : STANDAR PELAYANAN MINIMAL


a. Jenis Pelayanan
b. Standar Pelayanan Minimal Indikator Dan Standar

BAB III : RENCANA PENCAPAIAN


a. Rencana Pencapaian Target Spm
b. Program Pencapaian Spm

BAB IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA


a. Rencana Strategis Dan Pengangguran Spm
b. Monitoring Dan Pengawasan Pelaksanaan Spm
c. Pengkuran Capaian Kinerja Dan Evaluasi Kinerja

BAB V PENUTUP
Lampiran
Lampiran 1 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
Lampiran 2 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten Kuantan
Singingi
Lampiran 3 Pencapaian Spm Puskesmas 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limp, taufik dan hidayah-Nya sehingga Pelaksanaan

Penyusunan Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat Gunung Toar

Tahun 2018 telah selesai disusun.

Penyusunan Standar pelayanan minimal bidang Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat

Gunung Toar Tahun 2018 ini memuat berbagai laporan dan informasi tentang : Uraian pencapaian

SPM. Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung tersusunnya laporan Standar

Pelayanan Minimal Pusat Kesehatan Masyarakat Gunung Toar kami mengucapkan banyak terima

kasih yang sebesar – besarnya.

Semoga laporan Penyusunan Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan Pusat Kesehatan

Masyarakat Gunung Toar dapat bermanfaat dalam rangka penerapan PPK – BLUD di Pusat

Kesehatan Masyarakat Gunung Toar untuk mecapai dan meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas.

Kepala UPTD Kesehatan


Puskesmas Gunung Toar

Ns. Fira Indra Yanti, S.Kep


NIP 19830803 201001 2 013
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fungsi utama pemerintah daerah adalah penyediaan pelayanan public bagi
masyarakat daerah bersangkutan. Oleh sebab itu optimalisasi pelayanan public yang
efisien dan efektif menjadi perhatian utama pemerintah daerah agar dapat
menyajikan pelayanan public yang prima bagi masyarakat.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
mendorong pemerintah daerah melakukan pelayanan public yang tepat bagi
masyarakat, dan sekaligus mendorong masyarakat untuk melakukan control terhadap
kinerja pemerintah di bidang pelayanan public.
Perubahan paradigm penyelenggaraan pemerintah daerah, dari sentralisasi ke
desentralisasi, dari terpusatnya kekuasaan pada pemerintah daerah (eksekutif) ke
power sharing antara eksekutif dan legislative daerah, harus disikapi dengan
mengubah manajemen pemerintahan daerah. Dari sisi manajemen public, juga terjadi
perubahan nilai yang semula menganut proses manajemen public, juga terjadi
perubahan nilai yang semula menganut proses manajemen yang berorientasi kepada
kepentingan internal organisasi pemerintahan ke kepentingan eksternal disertai
dengan peningkatan pelayanan dan pendelegasian sebagian tugas pelayanan public
dari pemerintah ke masyarakat.
Demikian juga sebagai konsekuensi reformasi, manajemen publik juga harus beralih
orientasi dari orientasi lama yang menekankan pada proses “tindakan administrasi”
yang meliputi kegiatan:perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penempatan pegawai (staffing), pengarahan (directing), pengawasan (controlling),
pengaturan (regulating), dan penganggaran (budgeting) ke orientasi baru yang
menekankan pada proses “pembuatan kebijakan dan tindakan pelaksanaan” yang
meliputi kegiatan : analisis kebijakan (policy analysis), manajemen keuangan
(financial management), manajemen sumber daya manusia (human resources
management), manajemen informasi (information management), dan hubungan
keluar (external relation).
Semua perubahan di atas harus diantisipasi oleh semua pelaksana pemerintahan,
terutama Kepala Daerah. Dengan adanya orientasi baru dalam majemen public
tersebut, maka pemerintah daerah tidak saja dituntut akuntabilitasnya ke dalam tetapi
justru keluar (masyarakat).
Melalui akuntabilitas public, pemerintah akan dipantau dan dievaluasi kinerjanya
oleh masyarakat. Pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja pemrintah daerah akan
lebih mudah jika pemerintah daerah sudah membuat indicator dan target – target
yang disusun dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM yang telah tersusun
akan menjadi pedoman bagi kedua belah pihak, pemerintah daerah maupun
masyarakat.
Bagi pemerintah, daerah SPM dijadikan pedoman dalam melakukan pelayanan
public, sedangkan bagi masyarakat SPM merupakan pedoman untuk memantau dan
mengukur kinerja pemerintah daerah. Standar pelayanan minimal atau biasa
disingkat SPM adalah standar pelayanan minimal yang harus didapatkan oleh
masyarakat dan menjadi program yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan
pelaksanaannya diwajibkan kepada pemerintah daerah sesuai dengan sumber daya
dan kemampuan daerah.
Undang – Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah menetapkan
bidang kesehatan merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Kabupaten /
Kota.
Peraturan Pemerintah nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal maka untuk menjamin terselenggaranya
urusan wajib daerah yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada warga
Negara perlu ditetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Juknis SPM
Depkes RI).
Selanjutnya Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
pasal 4 menyebutkan bahwa penentuan jenis pelayanan dasar yang berpedoman pada
SPM mengacu pada kriteria :
1. Merupakan bagian dari pelaksanaan urusan wajib;
2. Merupakan pelayanan yang sangat mendasar yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal sehingga dijamin ketersediaannya oleh internasional yang sudah
diratifikasi, tanpa memandang latar belakang pendapatan, social, ekonomi dan
politik warga;
3. Didukung dengan data dan informasi terbaru yang lengkap secara nasional serta
latar belakang pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud pada huruf b, dengan
berbagai implikasinya, termasuk implikasi kelembagaan dan pembiayaannya; dan
4. Terutama yang tidak menghasilkan keuntungan materi.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 31 ayat (2)
menyebutkan bahwa belanja penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang
diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas social dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan system
jaminan social.
Untuk itu, sesuai dengan amanat peraturan Perundang – undangan kesehatan
merupakan suatu organisasi / Instansi yang melakukan fungsi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan mengacu kepada Standar Pelayanan
Minimal.

B. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan untuk memberikan
panduan kepada Puskesmas Gunung Toar dalam menyusun perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan maupun pertanggung-jawaban
penyelenggaraan.
Standar Pelayanan Minimal atas pelayanan jasa kesehatan yang diberikan oleh
Puskesmas kota Pekanbaru, serta bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan dapat menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat.

C. Prinsip – Prinsip SPM


Dalam penyusunan Standar Pelayanan Minimal ini, harus memperhatikan prinsip –
prinsip sebagai berikut :
1. Konsensus, yaitu disepakati bersama oleh seluruh pihak yang terlibat dalam
pemberian jasa kesehatan pada Puskesmas
2. Sederhana, yaitu mudah dimengerti dan dipahami
3. Nyata, yaitu memiliki dimensi ruang dan waktu serta persyaratan atau prosedur
teknis
4. Terukur, yaitu dapat dihitung atau dianalisa
5. Terbuka, yaitu dapat diakses oleh seluruh warga atau lapisan masyarakat.
6. Terjangkau, yaitu dapat dicapai bersama SPM yang telah ditetapkan dengan
menggunakan sumber – sumber daya dan dana yang tersedia.
7. Akuntabel, yaitu dapat dipertanggungjawabkan kepada public
8. Bertahap, yaitu mengikuti perkembangan kebutuhan dan kemampuan keuangan,
kelembagaan dan personil dalam pencapaian SPM.

D. Pengertian SPM
1. Pengertian Secara Umum
1) Puskesmas adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan masyarakat dan pelayanan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat, rawat jalan, gawat darurat dan
rawat inap.
2) Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
3) Standar Pelayanan Minimal yaitu ; tolok ukur kinerja dalam menentukan
capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
4) Indikator kinerja yaitu; variable yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan dan status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Penentuan Indikator SPM harus
dapat menggambarkan:
(1) Tingkat atau besaran sumber daya yang digunakan, seperti sarana dan
prasarana, dana dan personil
(2) Tahapan yang digunakan, termasuk upaya pengukurannya, seperti
program atau kegiatan yang dilakukan, mencakup waktu, lokasi,
pembiayaan, penetapan, pengelolaan dan keluaran, hasil dan dampak
(3) Wujud pencapaian kinerja, meliputi pelayanan yang diberikan, persepsi,
dan perubahan perilaku masyarakat.
(4) Tingkat kemanfaatan yang dirasakan sebagai nilai tambah, termasuk
kualitas hidup, kepuasan konsumen atau masyarakat, dunia usaha,
pemerintah dan pemerintahan daerah; dan
(5) Keterkaitannya dengan keberadaan system informasi, pelaporan dan
evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjamin
pencapaian SPM dapat dipantau dan dievaluasi oleh pemerintah secara
berkelanjutan.
2. Pengertian Secara Khusus
1) Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas,
efisiensi,keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan,
kompetensi tehnis, dan hubungan antar manusia;
2) Indikator adalah latar belakang / alas an mengapa suatu kinerja tersebut perlu
diukur;
3) Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indicator;
4) Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber
data untuk tiap indicator tersedia;
5) Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indicator
kinerja yang dikumpulkan;
6) Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus
indicator kinerja;
7) Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indicator kinerja;
8) Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa dicapai;
9) Sumber data adalah sumber bahan nyata/ keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan
10) Indikator kerja SPM Bidang Kesehatan adalah tolak ukur prestasi kualitatif dan
kuantitatif di bidang kesehatan yang digunakan untuk menggambarkan besaran
sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM bidang kesehatan berupa
masukan, proses, hasil dan manfaat pelayanan kesehatan.
11) Batas waktu pencapaian adalah batas waktu yang dibutuhkan mencapai target
(nilai) indicator SPM secara bertahap yang ditentukan untuk mencapai SPM
daerah kab/kota.
12) Langkah kegiatan adalah tahap yang harus dilaksanakan untuk memenuhi
capaian indicator SPM sesuai situasi dan kondisi kemampuan keuangan
pemerintah Kab/Kota.
13) Kurun waktu adalah kurun/waktu dalam pelaksanaan kegiatan periode 1 (satu)
Tahun
14) Satuan kerja atau Lembaga penanggung jawab adalah lembaga di daerah yang
bertanggung jawab dalam penerapan SPM. Penentuan Satuan Perangkat Kerja
Daerah (SKPD) ini harus mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi,
kualifikasi dan kompetensi sumber daya SKPD yang bersangkutan.
15) Kemampuan dan potensi daerah adalah kondisi keuangan daerah seperti PAD,
DAU dan DAK serta sumber daya yang dimiliki daerah untuk
menyelenggarakan urusan wajib pemerintah daerah dan dalam rangka
pembelanjaan untuk membiayai penerapan SPM.
16) Rencana pencapaian SPM adalah target pencapaian SPM yang dituangkan
dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, Renstra SKPD,
dan Renja SKPD untuk digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan biaya
dalam penyelenggaraan pelayanan dasar.
17) Analisis kemampuan dan potensi daerah terkait data dan informasi menyangkut
kapasitas dan sumber daya yang dimiliki daerah.
18) Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya berisi satu
atau lebih kegiatan SKPD dalam bentuk upaya yang bersisi satu atau lebih
kegiatan yang menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai
hasil yang sesuai dengan misi SKPD.
19) Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih
unit kerja SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik
yang berupa personal (sumber daya manusia), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis
sumber daya tersebut. Sebagai masukan input untuk menghasilkan keluaran
(Output) dalam bentuk barang / jasa.

E. Landasan Hukum
1. Undang – undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan.
2. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Undang – undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4. Peraturan Pemerintah republic Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
6. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
741/Menkes/PER/VII/2008 Tentang standar Pelayanan Minimal Puskesmas
11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004
tentang akuntabilitas Pelayanan Publik;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan dasar Puskesmas
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah
dirubah dengen Permedagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum Daerah (BLUD).
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang petunjuk Teknis
Penyusunan dan penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
16. Peraturan Pemerintah no.65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
penerapan SPM.
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri no 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan SPM.
18. Permendagri No 79 Tahun 2007 selanjutnya mengatur tentang Rencana
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
19. Peraturan Menteri Kesehatan No 741/MENKES/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kab/Kota.
20. SK Menkes No.828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kab/Kota.

F. Sistematika Penyajian
Dalam sistematika penyajian Standar pelayanan Minimal Puskesmas Gunung Toar
antara lain sebagai berikut :
1. Pengantar
2. Daftar isi
3. Bab I : pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Prinsip-prinsip
d. Pengertian
e. Landasan Hukum
f. Sistematika Penyajian
g. Metodologi Penyajian
4. Bab II : Standar Pelayanan Minimal
a. Jenis Pelayanan
b. Standar Pelayanan Minimal
5. Bab III : Rencana Pencapaian
a. Rencana pencapaian target SPM
b. Program Pencapaian SPM
6. Bab IV : Sistem Akuntabilitas Kinerja
a. Rencana strategis dan pengangguran SPM
b. Monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM
c. Pengkuran capaian kinerja dan evaluasi kinerja
7. Penutup
8. Lampiran
a. Indikator dan standar setiap jenis pelayanan
b. Uraian standar Pelayanan Minimal

G. Metodologi Penyusunan
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal ini berdasarkan literature – literature yang
ada dan metode deskriptif yaitu pengamatan secara empiris. Sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan bulanan,
atau dokumen dan survey.
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. JENIS PELAYANAN
Jenis – jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas meliputi :
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 741/MENKES/PER/VII/2008,
tentang Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan, dan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor : 128/MENKES/PER/VII/2008, tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas, cakupan pelayanan kesehatan yang menjadi tugas Puskesmas mencakup
Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan Perorangan yang terdiri
dari program sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Program)
1) Kesehatan Masyarakat (Program) meliputi :Basix Six Puskesmas
(1) Promosi Kesehatan
(2) Kesehatan Lingkungan
(3) Kesehatan Keluarga
(4) Gizi
(5) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
(6) Pengobatan
2. Pelayanan Kesehatan Perorangan yang terdiri dari :
1) Pelayanan Dalam Gedung
(1) Poli Umum
(2) Poli Gigi
(3) Poli KIA/KB
(4) Gizi
(5) Labboratorium
(6) Farmasi
2) Pelayanan Penunjang Non Medik
(1) IPAL
(2) Pemusnahan sampah medis (Incenerator)
(3) Sanitasi
3. Pelayanan Administrasi
1) Rekam medik
2) Administrasi dan Keuangan
B. Standar Pelayanan Minimal, Indikator dan Standar
Puskesmas Gunung Toar merupakan salah satu Puskesmas rawat jalan di Kabupaten
Kuantan Singingi. Dengan melihat segala sarana dan prasarana Puskesmas, SDM
yang ada, kemampuan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi,
dan factor lainnya yang relevan, standar pelayanan minimal dan batas waktu
pencapaiannya ditetapkan dalan Standar Pelayanan Minimal dengan seluruh jenis
pelayanan, indicator dan standar pelayanannya dijabarkan sebagai berikut :
1. Kabupaten / Kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan
2. SPM Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkaitan dengan pelayanan
kesehatan yang meliputi jenis pelayanan beserta indicator kinerja dan target Tahun
2015:

JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, TARGET & WAKTU PENCAPAIAN SPM


BLUD PUSKESMAS

1. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

WAKTU
N JENIS N TARG PENCAPAI PENCA
INDIKATOR
O PELAYANAN O ET AN 2014 PAIAN
SPM
1 Upaya
Kesehatan Ibu 1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 100% 100,5% 1 Tahun
dan Anak
serta KB
2 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 95,9% 102,6% 1 Tahun

3 Cakupan komplikasi kebidanan ditangani 100% 135,7% 1 Tahun

4 Cakupan Pelayanan Nifas 90% 113,6% 2 Tahun

5 Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk 100% 100% 1 Tahun

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang


6 100% 81,7% 1 Tahun
ditangani

7 Cakupan balita yang sudah SDIDTK ≥98% 95% 3 Tahun

8 Cakupan apras yang sudah SDIDTK 100% 99% 3 Tahun

9 Cakupan kunjungan neonatus 90% 108% 1 Tahun

10 Cakupan pertolongan persalinan oleh 93,6% 104,9% 2 Tahun


nakes yang memiliki kompetensi
kebidanan
Cakupan kunjungan neonatal (KN
11 94% 99% 2 Tahun
Lengkap)

13 Cakupan peserta KB aktif 84% 100% 2 Tahun

14 Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bln) ≥80% 95% 2 Tahun

2 Upaya Tingkat partisipasi balita datang


Pelayanan 1 menimbang ke posyandu satu bulan sekali 84% 71,8% 2 Tahun
Gizi (D/S)
masyarakat
Cakupan balita gizi buruk mendapat
2 100% 100% 1 Tahun
perawatan

Cakupan Bayi yang dapat ASI eksklusif 6


3 80% 28,5% 2 Tahun
bulan

Cakupan bayi (6-11 bln) yg diberi kapsul


4 ≥95% 100% 1 Tahun
vit A dosis tinggi 1 kali

Cakupan balita gizi kurang mendapat


5 100% 100% 1 Tahun
perawatan

Cakupan balita mendapat Vit A 2 kali


6 98% 97,64% 2 Tahun
perTahun

7 Pemantauan KADARSI 65% 81% 1 Tahun

8 Ibu Nifas mendapat Vitamin A ≥95% 100% 1 Tahun

Ibu hamil mendapat tablet Besi (Fe) 90


9 97% 100% 2 Tahun
tablet

10 MP-ASI pada bayi BGM dari maskin 90% 100% 2 Tahun

3 Upaya
Pencegahan PENCEGAHAN PENYAKIT
Penyakit dan
pemberantasa
n penyakit 1 Desa/Kelurahan UCI 100% 100% 1 Tahun

2 Cakupan BIAS campak kelas 1 SD 95% 98% 1 Tahun


j

PEMBERANTASAN PENYAKIT

Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB


1 100% 100% 1 Tahun
yang Dilakukan Penyelidikan < 24 jam,

2 Desa/Kelurahan bebas rawan Gizi 80% 100% 1 Tahun

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per


3 ≥2 0 1 Tahun
100.000 penduduk < 15 Tahun
4 Angka penemuan penderita TB Paru 70% 9,86% 1 Tahun
(CDR)
5 Kesembuhan penderita TBC Paru BTA (+) 87% 56,25% 2 Tahun

6 Cakupan Diare ditemukan dan ditangani 100% 67,4% 1 Tahun

7 Penemuan Pneumonia Balita >85 26,2% 1 Tahun

Cakupan penanganan kasus Pneumonia


8 100% 100% 1 Tahun
pada balita

9 Cakupan penderita DBD yang ditangani 100% 100% 1 Tahun

50 per
100.00
Angka kesakitan DBD per 100.000
10 0 21,0% 2 Tahun
penduduk
pendu
duk

11 Infeksi menular seksual yang diobati 100% 100% 1 Tahun

Kejadian Kejadian Ikutan pasca Imunisasi


12 100% 100% 1 Tahun
(KIPI) yang ditangani
5 Upaya
Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk
Penyehatan 1 95% 89,48% 1 Tahun
aedes
Lingkungan
Cakupan Tempat-tempat umum(TTU) yang
2 90% 100% 2 Tahun
memenuhi syarat sanitasi

3 Rumah tangga pengguna air bersih ≥95% 50% 1 Tahun

Cakupan Tempat Pengolahan dan


4 Penjualan Makanan yang memenuhi syarat 75% 100% 2 Tahun
sanitasi
Cakupan rumah tangga yang menggunakan
5 85% 70,8% 2 Tahun
jamban sehat

6 Cakupan SPAL 95% 66,5% 3 Tahun

Proporsi rumah tangga dengan akses air


7 80% 50% 3 Tahun
minum layak

8 Tata kelola limbah medis dan non medis

1. TPS limbah medis padat dengan tempat


100% 100% 1 Tahun
khusus dan strategis

2. Tempat limbah medis cair dengan septic


100% 100% 1 Tahun
tank/bak penampung yg sehat

4. Mobilisasi/packing dari masing-masing


100% 100% 1 Tahun
ruang pelayanan ke TPS khusus tiap hari

5. Mobilisasi ke tempat pemusnahan


100% 100% 1 Tahun
(incenerator) minimal 1 kali per bulan

6. Pembakaran limbah medis di incenerator


100% 50 % 1 Tahun
oleh pihak ketiga
6 Upaya
Promosi 1 Cakupan rumah rumah tangga ber PHBS 65% 69,7% 1 Tahun
Kesehatan

2 Cakupan Posyandu Purnama 70% 3,39% 1 Tahun

3 Cakupan Posyandu Posyandu mandiri 30% 1,69% 1 Tahun

Cakupan penyuluhan NAPZA dan


4 15% 10% 1 Tahun
HIV/AIDS untuk masyarakat

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar


5 80% 92,6% 1 Tahun
Pasien Masyarakat Miskin

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan


6 100% 70,6% 1 Tahun
pasien masyarakat miskin

7 Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 100% 2 Tahun

7 Upaya 1
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
Kesehatan 100% 100% 1 Tahun
dan setingkat
Sekolah
2
Pembentukan dokter kecil tingkat SD 50% 64,89% 1 Tahun

3
Cakupan pelayanan kesehatan remaja 100% 80% 1 Tahun

8 Upaya Cakupan pelayanan keperawatan kesehatan


pelayanan
keperawatan
kesehatan Cakupan Perkesmas untuk bumil Resti
1 100% 76,8 % 3 Tahun

Cakupan Perkesmas untuk neonatal resti


2 100% 89,9 % 3 Tahun

Cakupan Perkesmas untuk balita Resti


3 100% 98,0 % 3 Tahun

Cakupan Perkesmas untuk penderita TB


4 paru 85% 77,6 % 3 Tahun

9 Upaya
Pengobatan Rawat jalan

1 Cakupan Rawat jalan 15% 74,6% 1 Tahun

2 Kepuasan pelanggan eksternal 80% 78,05% 1 Tahun

belum
3 Kepuasan pelanggan internal 80% 1 Tahun
diukur

4 Tanggapan terhadap keluhan pelanggan 100% 100% 1 Tahun

5 Pelayanan konseling (pojok gizi, pojok 1 unit 100% 1 Tahun


laktasi, pojok oralit)
6 Pemberi Pelayanan di klinik umum 100 %
dilakukan oleh Dokter, Perawat, Bidan 100% 3 Tahun

7 Ketersediaan pelayanan:
Klinik umum 1 unit 1 unit
3 Tahun
Klinik Gigi 1 unit 1 unit
Klinik KIA/ KB 1 unit 1 unit
8 Jam buka pelayanan
Senin – Kamis: Jam 08.00 s/d 13.00 WIB 100 % 90 %
3 Tahun
Jumat : Jam 08.00 s/d 11.00WIB 100 % 90 %
Sabtu : Jam 08.00 s/d 12.00 WIB 100 % 85%
9 Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 30
menit 35 menit 3 Tahun

8 Upaya 1 Kematian Ibu akibat persalinan di 0%


Pelayanan Puskesmas 0% 1 Tahun
Persalinan di
Puskesmas 2 Pemberi pelayanan persalinan normal pada 100 %
Puskesmas mampu menolong persalinan 100 % 1 Tahun
oleh Dokter umum dan Bidan
3 Pemberi pelayanan persalinan pada 100 %
Puskesmas PONED oleh Tim PONED 0% 1 Tahun
terlatih

2. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan

BATAS
N JENIS N TARG PENCAPAI WAKTU
INDIKATOR
O PELAYANAN O ET AN 2014 PENCA
PAIAN
1 Upaya
Kesehatan
1 Cakupan desa binaan UKGM 10% 10% 1 Tahun
Gigi dan
Mulut
2 Upaya
pelayanan
Cakupan pelayanan kesehatan tradisional
kesehatan 1 10 % 10 % 1 Tahun
komplementer
tradisional
komplementer
3 Upaya Cakupan pelayanan kesehatan olahraga
pelayanan
1 10 % 10 % 3 Tahun
kesehatan
olahraga
4
Upaya 1 Cakupan pelayanan kesehatan pendengaran 80 % 80 % 3 Tahun
pelayanan
kesehatan
indera 2 Penemuan penderita mata katarak 80 % 80 % 3 Tahun

5
Upaya 1 Puskesmas santun lansia 80 % 80 % 1 Tahun
pelayanan
kesehatan
lansia 2 Posyandu lansia 10 % 10 % 3 Tahun

6 Upaya 1
pelayanan Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada
10 % 10 % 3 Tahun
kesehatan pekerja formal
kerja
7 Upaya Rawat Inap Tingkat Pertama
Pelayanan
Rawat Inap
1 Cakupan rawat inap 1,50% 1,50% 1 Tahun

2 Rata-rata BOR 75% 75% 3 Tahun

3 Rata-rata hari rawat 4 hari 4 hari 1 Tahun

Pemberi pelayanan di Rawat Inap oleh


4 Dokter umum, Perawat, Bidan 100 % 100 % 3 Tahun

Penanggung jawab pasien rawat inap Dokter Dokter


5 umum umum 3 Tahun

Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap Non Non


6 Spesial Spesialis 3 Tahun
is
Ketepatan waktu pemberian makanan 90 % 90 %
7 kepada pasien 1 Tahun

Kematian pasien 0,25 % 0,25 %


3 Tahun

4 Upaya 1 Kemampuan menangani life saving anak 100% 100%


Pelayanan dan dewasa 3 Tahun
Gawat
Darurat 3 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24 jam
Puskesmas Perawatan

4 Jam buka pelayanan gawat darurat Jam Jam kerja


Puskesmas Non Perawatan kerja 1 Tahun

5 Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang 50 % 50 %


bersertifikat TLS/BTLS/ACLS/PPGD 3 Tahun

6 Kesediaan tim penanggulangan bencana Satu Satu tim


tim 1 Tahun

7 Tidak adanya pasien yang diharuskan 100 % 100 % 1 Tahun


membayar uang muka

3. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Penunjang

BATAS
N JENIS N TARG PENCAPAI WAKTU
INDIKATOR
O PELAYANAN O ET AN 2014 PENCA
PAIAN
1 Upaya
Tangg
pencatatan Tepat waktu pelaporan Tanggal
al
dan pelaporan
Tingkat
Puskesmas Laporan pelayanan promosi kesehatan
1 5 5 1 Tahun
(SP2TP) termasuk UKS
2 Laporan pelayanan kesehatan lingkungan 5 5 1 Tahun
Laporan pelayanan KIA-KB yang bersifat
3 5 5 1 Tahun
UKM

4 Laporan pelayanan gizi yang bersifat UKM 5 5 1 Tahun

Laporan pelayanan pencegahan dan


5 5 5 1 Tahun
pengendalian penyakit

Laporan pelayanan keperawatan kesehatan


6 5 5 1 Tahun
masyarakat

7 Laporan kegiatan kesehatan Jiwa 5 5 1 Tahun

8 Laporan kegiatan Gigi/UKGS 5 5 1 Tahun

Laporan pelayanan kesehatan tradisional


9 5 5 1 Tahun
komplementer

10 pelayanan kesehatan olahraga 5 5 1 Tahun

11 pelayanan kesehatan indera 5 5 1 Tahun

12 Laporan Laporan kegiatan Lansia 5 5 1 Tahun

13 Laporan pelayanan kesehatan lansia 5 5 1 Tahun

14 Laporan pelayanan kesehatan kerja 5 5 1 Tahun

15 Laporan pelayanan pemeriksaan umum 5 5 1 Tahun

Laporan pelayanan kesehatan gigi dan


16 5 5 1 Tahun
mulut

Laporan pelayanan KIA-KB yang bersifat


17 5 5 1 Tahun
UKP

18 Laporan pelayanan gawat darurat 5 5 1 Tahun

19 Laporan pelayanan gizi yang bersifat UKP 5 5 1 Tahun

20 Laporan pelayanan persalinan 5 5 1 Tahun

Laporan pelayanan rawat inap


21 (untuk Puskesmas yang menyediakan 5 5 1 Tahun
pelayanan rawat inap)

22 Laporan pelayanan keFarmasian 5 5 1 Tahun

23 Laporan pelayanan Laboratorium 5 5 1 Tahun


24 Laporan Puskesmas Pembantu 1 Tahun

25 Laporan Laporan Puskesmas Keliling 5 5 1 Tahun

26 Laporan kegiatan Imunisasi 5 5 1 Tahun

5 5 1 Tahun

Laporan surveilans : setiap hari senin (hari


27
kerja)

Upaya
Farmasi 1 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90% 90% 1 Tahun

2 Ketersediaan obat esensial 100% 100% 1 Tahun

3 Ketersediaan obat generik 80% 80% 1 Tahun


3

4 Tata kelola obat sesuai standar 100% 100% 1 Tahun

10men
5 Waktu tunggu pelayanan obat jadi 10menit 1 Tahun
it

20
6 Waktu tunggu pelayanan obat racikan 20 menit 1 Tahun
menit

7 Penulisan resep sesuai formularium 100% 100% 1 Tahun

Tidak adanya kejadian kesalahan


8 100% 100% 1 Tahun
pemberian obat
2 Upaya
Durasi waktu pemeriksaan spesimen
Pemeriksaan
Laboratorium sederhana
Laboratorium
30
1 Spesimen sputum 30 menit 1 Tahun
menit

15
2 Spesiemen darah malaria 15 menit 1 Tahun
menit

10
3 Hb sahli 10 menit 1 Tahun
menit

15
4 Spesiemen faeces cacing 15 menit 1 Tahun
menit

5
5 Gula darah kapiler 5 menit 1 Tahun
menit

10
6 Spesimen urine 10 menit 1 Tahun
menit
7 Cholesterol darah kapiler 5 5 menit 1 Tahun
menit
5
8 Uric acid darah kapiler 5 menit 1 Tahun
menit

Hasil lab terkonfirmasi kepada petugas


9 100% 100% 1 Tahun
medis/ kompeten
3 Upaya
pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis
pendaftaran
dan rekam
medik 5
1 Lama waktu pendaftaran pasien 5 menit 1 Tahun
menit

Waktu pembuatan dan penemuan berkas 10


2 10 menit 1 Tahun
rekam medis menit

Lama waktu distribusi rekam medis ke BP 10


3 10 menit 1 Tahun
pelayanan menit
Kelengkapan pengisian dan penataan
4 kembali rekam medis 24 jam setelah 100% 100% 1 Tahun
selesai pelayanan
Kelengkapan Informed consent setelah
5 100% 100% 1 Tahun
mendapatkan informasi yang jelas

5
6 waktu tunggu pasien di rawat jalan 5 menit 1 Tahun
menit

7 Kenyamanan ruang tunggu 80% 80% 1 Tahun

5
Tahun 5 Tahun
8 Tata kelola rekam medis 1 Tahun
(100% (100%)
)
DEFINISI OPERASIONAL SPM PUSKESMAS KESESI I
URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
UNIT KERJA BLUD PUSKESMAS

Indikator dan Target Upaya Kesehatan Wajib

1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB


Indikator-1: Cakupan Kunjungan Ibu hamil K-1

Judul Cakupan Ibu hamil K-1


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Menggambarkan aksesibilitas pelayanan kesehatan oleh ibu hamil
Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
Definisi Operasional dengan standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
Numerator standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
Denominator
sama.
Sumber Data Kohort Ibu
Target 100%
Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan antenatal,
Langkah Kegiatan
pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggung Jawab
Koordinator KIA-KB
Pengumpul Data

Indikator-2: Cakupan Kunjungan Ibu hamil K-4


Judul Cakupan Ibu hamil K-4
Dimensi Mutu Keselamatan
Tergambarnya kemampuan UPT Kesmas dalam rangka mengakses
Tujuan
pelayanan ibu hamil
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah
Definisi Operasional memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4
kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
Numerator standar minimal 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
Denominator
sama.
Sumber Data Kohort Ibu
Target 95,9%
Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan antenatal,
Langkah Kegiatan
pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggung Jawab
koordinator KIA-KB
Pengumpul Data
Indikator-3: Cakupan komplikasi kebidanan ditangani

Judul Cakupan komplikasi kebidanan ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Terdeteksi faktor resiko yang menyertai ibu hamil dan mengetahui
Tujuan gambaran kecepatan tanggap tenaga kesehatan terhadap komplikasi
kebidanan
cakupan Ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada
Definisi Operasional kurun waktu tertentu yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
jumlah komplikasi kebidanan di suatu wilayah tertentu yang mendapat
Numerator
penanganan defenitif dalam kurun waktu tertentu
Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada
Denominator
kurun waktu yang sama.
Sumber Data Kohort Ibu
Target 100%
Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan antenatal,
Langkah Kegiatan
pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggung Jawab
koordinator KIA-KB
Pengumpul Data

Indikator-4: Cakupan Pelayanan Nifas


Judul Cakupan Pelayanan Nifas
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Memastikan kesehatan ibu dan bayi pasca persalinan tetap terjaga
Cakupan pelayanan kepada ibu dan neonatal pada massa 6 jam sampai
Definisi Operasional
dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai
Numerator
standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
Denominator
sama.
Sumber Data Register VK, Laporan BPS, PWS KIA
Target 90% (2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pelayanan nifas sesuai standar, pelayanan KB pasca persalinan,
pelayanan rujukan nifas, pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab
koordinator KIA-KB
Pengumpul Data

Indikator-5: Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk


Judul Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
Dimensi Mutu Keselamatan
Terselamatkannya ibu hamil resiko tinggi dari ancaman komplikasi yang
Tujuan sevara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun
bayinya
ibu hamil resiko tinggi yang di rujuk adalah ibu hamil resiko tinggi
Definisi Operasional /komplikasi yang dirujuk di satu wilayah kerja pada waktu kurun waktu
tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
jumlah kumulatif ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang di rujuk di
Numerator
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah kumulatif ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang
Denominator
ditemukan/dideteksi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Sumber Data kohort ibu
Target 100%
Pendataan ibu hamil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
Langkah Kegiatan
persalinana, deteksi bumil risti/komplikasi
Penanggung Jawab
Koordinator KIA-KB
Pengumpul Data

Indikator-6 :Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani


Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Dimensi Mutu Responsiveness
memastikan bahwa semua neonatus dengan komplikasi mendapatkan
Tujuan
penanganan yang cepat dan akurat
Cakupan neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun
Definisi Operasional waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
Numerator jumlah neonatal dengan komplikasi yang tertangani
Jumlah neonatal dengan komplikasi yang ada. Diperkirakan adalah 15%
Denominator bayi baru lahir dari satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama di
sarana pelayanan kesehatan
Sumber Data Kohort bayi, Register KIA, Laporan BPS, Laporan Posyandu
Target 100%
Deteksi dini bumil, bulin, dan bufas, pelayanan kesehatan pasca
Langkah Kegiatan ersalinan untuk ibu dan neonatal sesuai standar, pelaksanaan dan
pemantapan audit maternal perinatal
Penanggung Jawab
Tim PONEK, tim PONED, dokter, bidan, perawat
Pengumpul Data

Indikator-7: Cakupan balita yang sudah SDIDTK


Judul Cakupan balita yang sudah SDIDTK
Dimensi Mutu Kecepatan dan responsiveness
memperoleh gambaran tumbuh kembang balita dan penanganan pada
Tujuan
kasus trtentu
Definisi Operasional Cakupan balita sudah SDIDTK sesuai standar sebanyak 2 kali seTahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
Jumlah balita yang sudah SDIDTK sesuai standar sebanyak 2 kali
Numerator
seTahun
Denominator Jumlah balita seluruhnya di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Sumber Data Kohort bayi, Register KIA, Laporan BPS, Laporan Posyandu
Target ≥98% ( 3 Tahun)
Deteksi dini ibu hamil dan bayi ,penganan bumil dan bayi,rujukan,
Langkah Kegiatan
kunjungan rumah,penggunaan manual rujukan
Penanggung Jawab
KIA-KB
Pengumpul Data

Indikator-8: Cakupan apras yang sudah SDIDTK


Judul Cakupan apras yang sudah SDIDTK
Dimensi Mutu Kecepatan dan responsiveness
Memperoleh gambaran tumbuh kembang balita dan penanganan pada
Tujuan
kasus tertentu
Definisi Operasional Cakupan apras sudah SDIDTK sesuai standar sebanyak 2 kali seTahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
jumlah apras yang sudah SDIDTK sesuai standar sebanyak 2 kali
Numerator
seTahun
Denominator jumlah apras seluruhnya di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Register kunjungan KIA, laporan PAUD. Laporan BPS, Laporan
Sumber Data
posyandu
Target 100% ( 3 Tahun)
Pendataan,Pemantauan tumbuh kembang di TK,penjaringan kelaianan
Langkah Kegiatan tumbuh kembang,tindak lanjut penanganan hasil penjaringan,Evalusi
kegiatan dengan guru TK
Penanggung Jawab
KIA-KB
Pengumpul Data

Indikator-9:Cakupan kunjungan neonatus (KN3)


Judul Cakupan kunjungan neonatus (KN3)
Dimensi Mutu keselamatan dan kontinuitas
Memperoleh gambaran kesehatan neonatus dan memastikan neonatus
Tujuan
memperoleh semua jenis pelayanan standar
Cakupan neonatus yang memperoleh pelayanan kesehatan ketiga sesuai
dengan standar oleh dokter, bidan, perawat yang memiliki kompetensi
Definisi Operasional
klinis kesehatan neonatal di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
jumlah bayi baru lahir (0-28 hr) yang diperiksa sesuai standar sebanyak
Numerator
3 kali di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator jumlah bayi lahir hidup di suatu wilayah pada satu kurun waktu tertentu
Sumber Data Kohort bayi, Register KIA, Laporan BPS, Laporan Posyandu
Target 90%
Pemantauan pasca persalinan, MTBM, pelayanan kunjungan di dalam
Langkah Kegiatan gedung dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan,
kematian neonatus, PWS
Penanggung Jawab
KIA_KB
Pengumpul Data
Indikator-10: Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
Judul
kompetensi kebidanan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun bayi dari proses
Tujuan
kehamilan dan persalinan
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
Definisi Operasional kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Semester
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh nakes di suatu wilayah kerja
Numerator
pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun
Denominator
waktu yang sama.
Sumber Data kohort ibu, kohort bayi
Target 93,6% (2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring dan evaluasi, PWS
Penanggung Jawab
koordinator KIA-KB
Pengumpul Data
Indikator-11: Cakupan kunjungan Bayi (KN Lengkap)
Judul Cakupan kunjungan Bayi
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan agar terpantau dan terpelihara kesehatan tumbuh kembang bayi
Cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar
oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis
Definisi Operasional
kesehatan, paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart paling
Numerator
sedikit 4 kali di suatu wilayah kerja dapa kurun waktu tertentu
Denominator seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam kurun waktu sama.
Sumber Data kohort bayi
Target 94% (2 Tahun)
peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi maupun SDIDTK
stimulasi perkembangan bayi dan MTBS, Pemantauan paska pelatihan
Langkah Kegiatan
MTBS dan SDIDTK, pelayanan kesehatan bayi sesuai standar,
Pelayanan rujukan, pembahasan audit kematian dan kesakitan bayi
Penanggung Jawab
koordinator KIA
Pengumpul Data

Indikator-13: Cakupan peserta KB Aktif


Judul Cakupan peserta KB Aktif
Dimensi Mutu Kualitas
Untuk menunjukkan berapa besar Pasangan Usia Subur (PUS) yang
Tujuan berpotensi hamil yang terlindungi dari kejadian kehamilan dan untuk
menilai kinerja program KB
Jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah PUS (Pasangan
Definisi Operasional
Usia Subur) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator jumlah PUS yang menggunakan salah satu metode kontrasepsi
Denominator jumlah PUS di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Hasil pencatatan dan pelaporan KB, Data kependudukan desa dan
Sumber Data
kecamatan
Target 84% ( 2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas, PWS
Penanggung Jawab
Koordinator KB
Pengumpul Data
Indikator-14: Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bln)
Judul Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bln)
Dimensi Mutu Aksesibilitas
memastikan terpantaunya tmbuh kembang balita dan deteksi serta
Tujuan
penanganan sedini mungkin bila ditemukan gangguan
Cakupan anak balita (12-59 bln) yang memperoleh pelayanan
Definisi Operasional
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah anak balita(12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan
Numerator pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
jumlah seluruh anak balita (12-59 bln) di satu wilayah kerja dalam kurun
Denominator
waktu tertentu
Kohort balita, laporan rutin SKDN, buku KIA, KMS, pencatatan pada
Sumber Data
pos PAUD
Target 90%
Langkah Kegiatan pendataan, pelaporan, monev
Penanggung Jawab
Koordinator KIA
Pengumpul Data

2. Upaya Perbaikan Gizi masyarakat


Indikator-1: Tingkat partisipasi balita datang menimbang ke posyandu satu bulan sekali
(D/S)
Tingkat partisipasi balita datang menimbang ke posyandu satu bulan
Judul
sekali (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Cakupan partisipasi balita datang nimbang BB ke posyandu adalah
Definisi Operasional
jumlah balita (0-5 Tahun) yang hadir nimbang setiap bulan di posyandu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang hadir nimbang di posyandu
Denominator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang ada dan tercatat di posyandu
Sumber Data Kohort balita, data kelahiran
Target 84% ( 2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu
Penanggung Jawab
Koordinator Gizi
Pengumpul Data
Indikator-2:Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan
Judul Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Memastikan semua balita dengan gizi buruk segera ditangani sehingga
Tujuan tidak sampai mengganggu tumbuh kembangnya dan Untuk
meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau
Definisi Operasional dirumah oleh tenaga kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah balita gizi buruk yang dirawat di sarana pelayanan kesehatan dan
Numerator atau di rumah oleh tenaga kesehatan sesuai standar di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja
Denominator
pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Kohort bayi, Register KIA, Laporan BPS, Laporan Posyandu
Target 100%
Langkah Kegiatan verifikasi status gizi, KIE, intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggung Jawab
Bagian Gizi
Pengumpul Data
Indikator-3: Cakupan Bayi yang dapat ASI eksklusif 6 bulan
Judul Cakupan Bayi yang dapat ASI eksklusif 6 bulan
Dimensi Mutu keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar diketahui manfaat pentingnya pemberian ASI eksklusif
Jumlah seluruh bayi umur 0 hari sampai 5 bulan 29 hari yang diberi
ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan
Definisi Operasional
mineral berdasarkan recall 24 jam yang tercatat pada register pencatatan
pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan di suatu wilayah.
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah bayi umur yang mendapat hanya ASI saja sejak lahir sampai usia
Numerator 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh bayi umur 0-6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun
Denominator
waktu yang sama
Sumber Data Kohort bayi, Register KIA, Laporan BPS, Laporan Posyandu
Target 80% ( 2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggung Jawab
Bagian Gizi
Pengumpul Data

Indikator-4: Cakupan bayi (6-11 bln) yg diberi kapsul vit A dosis tinggi 1kali
Judul Cakupan bayi (6-11 bln) yg diberi kapsul vit A dosis tinggi 1 kali
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kasus kekurangan Vit A pada Balita
Cakupan bayi 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A satu kali per Tahun
Definisi Operasional
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
1 kali per Tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 kali per Tahun
jumlah bayi (6-11bln) diberi kapsul vit A dosis tinggi di satu wilayah
Numerator
kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah bayi (6-11bln) yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
Denominator
tertentu
Sumber Data Kohort balita, KMS atau buku KIA
Target ≥95%
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu, sweeping
Penanggung Jawab
bag gizi
Pengumpul Data
Indikator-5: Cakupan balita gizi kurang mendapat perawatan
Judul Cakupan balita gizi kurang mendapat perawatan
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan untuk meningkatkan status gizi balita menjadi gizi lebih baik
Jumlah balita (0-5 Tahun) gizi kurang yang ditangani dengan melakukan
Definisi Operasional
KIE, diagnostik dan atau intervensi dengan PMT
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah kumulatif balita (0-5 Tahun) gizi kurang yang ditangani di
Numerator
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah kumulatif balita (0-5 Tahun) gizi kurang di wilayah kerja pada
Denominator
kurun waktu tertentu
Sumber Data kohort balita, KMS/Buku KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Verifikasi status gizi, KIE, Intervensi dengan PMT
Penanggung Jawab
koor. Gizi
Pengumpul Data
Indikator-6:Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per Tahun
Judul Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per Tahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kasus kekurangan Vit A pada Balita
Cakupan anak balita (12-59 bln) mendapatkan kapsul vitamin A dosis
Definisi Operasional
tinggi 2X/th di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
2 kali per Tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 2 kali per Tahun
jumlah anak balita(12-59 bln) diberi vit A dosis tinggi 2x/th di satu
Numerator
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah anak balita (12-59 bln) yang ada di satu wilayah kerja pada
Denominator
kurun waktu tertentu
Sumber Data Kohort balita, KMS atau buku KIA
Target 98% ( 2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu, sweeping
Penanggung Jawab
bag gizi
Pengumpul Data
Indikator-7:Cakupan Keluarga sadar gizi
Judul Cakupan Keluarga sadar gizi
Dimensi Mutu Kualitas dan kuantitas
Tujuan Untuk memantau dan membina keluarga agar sadar gizi
Suatu upaya pemantauan perilaku akan pola konsumsi melalui survey
Definisi Operasional
keluarga yang dilakukan oleh petugas kesehatan
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator Jumlah keluarga dengan 5 indikator kadarzi
Denominator Jumlah keluarga yg ada
Sumber Data data keluarga (KK), Data kependudukan desa dan kecamatan
Target 65%
Langkah Kegiatan penentuan cluster KK, pelaksanaan kadarzi, analisa data
Penanggung Jawab
petugas gizi
Pengumpul Data
Indikator-8: Ibu Nifas mendapat Vitamin A
Judul Ibu Nifas mendapat Vitamin A
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Untuk meningkatkan pemenuhan vitamin A bagi ibu dan bayinya
Tujuan
sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat dari defisiensi vit A
Vitamin A diberikan pada ibu nifas (0-42 hari) setelah melahirkan segera
Definisi Operasional 1 kapsul Vit A (200.000 IU) warna merah dan satu kapsul lagi diberikan
dengan selang waktu 24 jam.
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah kumulatif ibu nifas yang mendapatkan Vit A (200.000 IU) di
Numerator
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah kumulatif ibu nifas yang ada dalam suatu wilayah kerja pada
Denominator
kurun waktu tertentu
Sumber Data kohort ibu hamil, F III Gizi
Target ≥95%
Langkah Kegiatan Pendataan kelahiran, Distribusi Vit.A melalui kunjungan neonatus
Penanggung Jawab
Koord. Gizi
Pengumpul Data
Indikator-9: Cakupan ibu hamil yg diberi 90 tablet Fe
Judul Cakupan ibu hamil yg diberi 90 tablet Fe
Dimensi Mutu kualitas dan keselamatan
Untuk meningkatkan pemenuhan zat gizi bagi ibu hamil sehingga
Tujuan
terhindar dari gangguan penyakit akibat dari defisiensi zat besi (anemia)
Definisi Operasional Jumlah ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator jml bumil diberi Fe 90
Denominator jumlah ibu hamil
Sumber Data kohort ibu hamil, FIII gizi
Target 97%
Langkah Kegiatan antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggung Jawab
Bagian Gizi
Pengumpul Data
Indikator-10: Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24
Judul
bulan keluarga miskin
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita menjadi gizi lebih baik
pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari
Definisi Operasional
keluarga miskin selama 90 hari
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP ASI di
Numerator
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin di satu
Denominator
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber Data laporan gizi
Target 90%
Langkah Kegiatan Pendataan anak, distribusi Makanan pendamping asi, monev
Penanggung Jawab
Bagian Gizi
Pengumpul Data

3. Upaya Pencegahan penyakit


Indikator-1: Cakupan Desa/kelurahan UCI
Judul Cakupan Desa/kelurahan UCI
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Untuk mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan dan intensitas
Tujuan
imunitas yang didapatkan terhadap seluruh sasaran bayi (0-12 bulan)
Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa
Definisi Operasional tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu
Tahun.
Frekuensi
Setiap Tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Tahun
Jumlah desa/kelurahan UCI di satu wilayah kerja dalam waktu yang
Numerator
sama
Denominator seluruh desa/kelurahan di satu wilayah kerja dalam waktu yang sama
Sumber Data Register immunisasi, laporan Kader, Data Poskesdes
Target 100%
Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran, pelayanan
Langkah Kegiatan
imunisasi yang berkualitas, monev, PWS
Penanggung Jawab
Koordinator KIA
Pengumpul Data
Indikator-2: Cakupan BIAS campak kelas 1 SD
Judul Cakupan BIAS campak kelas 1 SD
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Untuk memberikan booster campak kepada anak usia 6 Tahun sehingga
Tujuan menambah kekebalan anak dan terhindar dari penyekit campak maupun
komplikasi campak
Kegiatan imunisasi anak SD (biasanya pada bulan September) dengan
Definisi Operasional
memberikan suntikan campak di lengan kiri pada anak kelas 1 SD
Frekuensi
Setiap Tahun (Oktober)
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap Tahun (Oktober)
Jumlah murid kelas 1 SD yang mendapatkan suntikan campak yang ada
Numerator
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SD yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Sumber Data Data anak sekolah dasar kelas 1, absensi kelas
Target 95%
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kelas 1 SD, persiapan logistik, pelaksanaan
Penanggung Jawab
Koordinator KIA
Pengumpul Data

4. Upaya pemberantasan penyakit


Indikator-1: Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan < 24
jam,
Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan
Judul
Penyelidikan < 24 jam,
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meminimalisir penyebaran wabah dan dampak penyakit
Cakupan Desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang
ditangani <24 jam adalah desa/kelurahan mengalami KLB yang
Definisi Operasional
ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu
tertentu.
Frekuensi
Pengumpulan Data setiap hari kerja
Periode Analisa setiap bulan
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani <24 jam dalam periode
Numerator
tertentu
Denominator Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi pada periode yang sama
Sumber Data laporan KLB 24 jam (W1), EWARS, masyarakat, media massa
Target 100%
Pemastian KLB, Investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai,
Langkah Kegiatan
pengamatan mata rantai
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data
Indikator-3: Cakupan penemuan dan penanganan Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk < 15 Tahun
Cakupan penemuan dan penanganan Acute Flacid Paralysis (AFP) rate
Judul
per 100.000 penduduk < 15 Tahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan untuk mengetahui atau menemukan virus polio
Jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk
Definisi Operasional
usia <15 Tahun per Tahun di satu wilayah kerja tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk < 15 Tahun di satu wilayah
Numerator
kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk < 15 Tahun di satu wilayah kerja dalam kurun waktu
Denominator
yang sama
Sumber Data Laporan surveilans AFP
Target ≥2
Sosialisasi, pencarian kasus, pengamatan spesimen, kunjungan ulang,
Langkah Kegiatan
pencarian kontak
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data
Indikator-4 : Angka Penemuan pasien baru TB BTA (+) (Case Detection Rate)
Judul Angka Penemuan pasien baru TB BTA (+) (Case Detection Rate)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB BTA (+) dengan gejala batuk berdahak
lebih dari 2 minggu
Persentase jumlah penderita baru BTA (+) yang ditemukan dibandingkan
Definisi Operasional dengan perkiraan kasus baru TB BTA (+) dalam wilayah tertentu dalam
waktu satu Tahun
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah pasien baru TB BTA (+) yang ditemukan dan diobati dalam satu
Numerator
wilayah selama satu Tahun
jumlah perkiraan pasien baru TB BTA (+) dalam satu wilayah pada
Denominator waktu satu Tahun. Rumus sasaran adalah 63/100.000 x jumlah
penduduk
Sumber Data Laporan TB
Target 70%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan spesimen
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data
Indikator-5: Angka kesembuhan (cure rate) penderita TB
Judul Angka kesembuhan (cure rate) penderita TB
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Agar penderita TB Paru BTA (+) secara mikroskopis minimal 2 kali
Tujuan
berturut-turut negatif
Penderita baru TBC Paru BTA (+) yang sembuh diakhir pengobatan 85%
Definisi Operasional
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah penderita baru TB BTA (+) yang sembuh di satu wilayah kerja
Numerator
pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita baru BTA (+) yang diobati dalam kurun waktu yang
Denominator
sama
Sumber Data Laporan TB
Target 87 % (2 Tahun)
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, monev
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data
Indikator-6 : Cakupan penemuan dan penanganan kasus Balita diare
Judul Cakupan penemuan dan penanganan kasus Balita diare
Dimensi Mutu Keselamatan
Agar penderita diare mendapatkan tata laksana penanganan sesuai
Tujuan
standar sehingga tidak berakibat dehidrasi
Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar di satu wilayah kerja
Definisi Operasional
pada kurun waktu 1 Tahun
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah balita diare yang ditangani sesuai standar di satu wilayah kerja
Numerator
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah balita diare di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan W2 Diare
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosa, tata laksana, PE, monev, promkes
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data
Indikator-7: Angka Penemuan kasus pneumoni balita
Judul Angka Penemuan kasus pneumoni balita
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Agar penderita pneumonia mendapatkan tata laksana penanganan sesuai
Tujuan
standar
persentase balita dengan pneumonia yang ditemukan dan diberikan
Definisi Operasional tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam
waktu satu Tahun
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di satu wilayah kerja
Numerator
pada kurun waktu satu Tahun
jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada
Denominator
kurun waktu yang sama. Rumus sasaran adalah 10% x jumlah balita
Sumber Data Laporan P2 ISPA, LB 1, termasuk pelayanan swasta
Target ≥85%
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, monev
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data
Indikator-8: Cakupan penanganan kasus Pneumonia pada balita
Judul Cakupan penanganan kasus Pneumonia pada balita
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Agar penderita pneumonia mendapatkan tata laksana penanganan sesuai
Tujuan
standar
persentase balita dengan pneumonia yang ditangani sesuai standar di
Definisi Operasional
sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu Tahun
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di satu wilayah kerja
Numerator
pada kurun waktu satu Tahun
jumlah penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun
Denominator
waktu yang sama.
Sumber Data Laporan P2 ISPA, LB 1, termasuk pelayanan swasta
Target >85%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosa, tata laksana, PE, monev, promkes
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data
Indikator-9: Cakupan penemuan dan penanganan Penderita DBD
Judul Cakupan penemuan dan penanganan Penderita DBD
Dimensi Mutu Keselamatan & Ketepatan
Memastikan semua pendrita DBD dapat dipantau dan penularannya
Tujuan
dapat diataasi
Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah
dalam waktu satu Tahun dibandingkan dengan dengan jumlah penderita
Definisi Operasional
DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu Tahun yang
sama
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar operasional
Numerator prosedur (SOP) di satu wilayah dalam kurun waktu satu Tahun
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di suatu wilayah dalam waktu
Denominator satu Tahun yang sama
Sumber Data Register BP, Register ranap, Laporan BP/ RS swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosa, tata laksana, PE, monev, promkes
Penanggung Jawab
Koordinator...
Pengumpul Data
Indikator-10: Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Judul Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Dimensi Mutu Keselamatan & Ketepatan
Memastikan semua pendrita DBD dapat dipantau dan penularannya
Tujuan
dapat diataasi
Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah
Definisi Operasional dalam waktu satu Tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD
yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu Tahun yang sama
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah
Numerator
dalam waktu tertentu
Jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan di satu wilayah
Denominator
dalam waktu tertentu
Sumber Data Register BP, Register ranap, Laporan BP/ RS swasta
Target 50 per 100.000 penduduk (2 Tahun)
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosa, tata laksana, PE, monev, promkes
Penanggung Jawab
Koordinator P2
Pengumpul Data
Indikator-11: Cakupan penemuan dan penanganan Kasus infeksi menular seksual (IMS)
Cakupan penemuan dan penanganan Kasus infeksi menular seksual
Judul
(IMS)
Dimensi Mutu Keselamatan
Agar penderita IMS mendapatkan tata laksana penanganan sesuai
Tujuan
standar sehingga tidak terjadi penyebaran atau resistensi obat
Kasus IMS yang ditemukan berdasarkan syndrome dan etiologi serta
Definisi Operasional
diobati sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah kasus IMS diobati di satu wilayah kerja pada kurun waktu
Numerator
tertentu
Denominator jumlah kasus IMS di satu wilayah kerja tertentu pada waktu yang sama
Sumber Data laporan P2 IMS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosa, tata laksana, PE, monev, promkes
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data
Indikator-12 : Kejadian Kejadian Ikutan pasca Imunisasi (KIPI) yang ditangani
Judul Kejadian Kejadian Ikutan pasca Imunisasi (KIPI)
Dimensi Mutu Keselamatan
Untuk mengetahui dan menangani kejadian ikutan setelah pemberian
Tujuan
imunisasi (Bayi, Bias, Bumil)
Penanganan kejadian dimana terjadi gejala atau tanda yang diakibatkan
Definisi Operasional
langsung maupun tidak langsung karena proses pemberian imunisasi
Frekuensi
setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah kejadian KIPI yang ditangani di satu wilayah kerja pada kurun
Numerator
waktu tertentu
Jumlah sasaran imunisasi yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
Denominator
waktu tertentu
Sumber Data Buku catatan imunisasi
Target 100%
Peningkatan kompetensi petugas, penerapan SOP, penyelidikan
Langkah Kegiatan
epidemiologi
Penanggung Jawab
P2PL
Pengumpul Data

5, Upaya Penyehatan Lingkungan


Indikator-1 : Cakupan Rumah /bangunan bebas jentik nyamuk
Judul Cakupan Rumah /bangunan bebas jentik nyamuk
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Untuk menekan kepadatan jentik nyamuk aedes sehingga siklus
Tujuan
penularan penyakit melalui vektor bisa di minimalisir
Definisi Operasional Rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes di satu wilayah
Numerator
kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di satu wilayah kerja pada kurun
Denominator
waktu tertentu
Sumber Data laporan inspeksi sanitasi, laporan Laboratorium
Target 95%
Langkah Kegiatan Surveilans, pengendalian vektor, promkes, monev
Penanggung Jawab
Kesling
Pengumpul Data
Indikator-2: Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi
Judul Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terpenuhi akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Tempat-tempat umum yang diawasi yang memenuhi persyaratan
Definisi Operasional
hygiene sanitasi sesuai standar
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah TTU yang diawasi yang memenuhi syarat higiene sanitasi di satu
Numerator
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah TTU yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Sumber Data Laporan TTU/TPM, Laporan Laboratorium
Target 90% (2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pengawasan, bimtek, sosialisasi, kemitraan
Penanggung Jawab
Kesling
Pengumpul Data
Indikator-3 : Cakupan Sarana Air Bersih
Judul Cakupan Sarana Air Bersih
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terpenuhi akses sanitasi dasar terhadap air bersih
Sarana air untuk kebutuhan rumah tangga yang memenuhi persyaratan
Definisi Operasional higiene sanitasi sesuai dengan standar di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah jiwa yang terakses air untuk kebutuhan rumah tangga yang
Numerator memenuhi syarat higiene sanitasidi satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Sumber Data Laporan kesling
Target ≥95%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi, inspeksi sanitasi
Penanggung Jawab
Kesling
Pengumpul Data
Indikator-4 : Cakupan Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan yang memenuhi
syarat sanitasi
Cakupan Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan yang memenuhi
Judul
syarat sanitasi
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Menjamin produk makanan yang diproduksi rumahan terjaga
Tujuan
keamanannya
TP2M yang diawasi yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sesuai
Definisi Operasional
standar
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator jumlah TP2M memenuhi syarat sanitasi
Denominator jumlah TP2M yang diperiksa
Sumber Data Data kependudukan desa dan kecamatan, register sanitarian
Target 75% (2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi, inspeksi sanitasi
Penanggung Jawab
Kesling
Pengumpul Data
Indikator-5 : Cakupan Kepemilikan Jamban Keluarga
Judul Cakupan Kepemilikan Jamban Keluarga
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terpenuhi akses sanitasi dasar terhadapjamban keluarga
Proporsi jamban yang memenuhi syarat kesehatan pada wilayah kerja
Definisi Operasional
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah jamban yang digunakan serta diawasi dan memenuhi syarat
Numerator
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah jamban yang diawasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
Denominator
yang sama
Sumber Data Laporan kesling
Target 85% (2 Tahun)
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi, inspeksi sanitasi
Penanggung Jawab
Kesling
Pengumpul Data
Indikator-6: Cakupan Rumah yang mempunyai SPAL
Judul Cakupan Rumah yang mempunyai SPAL
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Agar terpenuhi akses sanitasi dasar terhadap pembuangan/pengelolaan
Tujuan
limbah rumah tangga
Proporsi SPAL yang memenuhi syarat kesehatan pada wilayah kerja
Definisi Operasional
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah rumah yang mempunyai SPAL serta diawasi dan memenuhi
Numerator
syarat kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah rumah yang mempunyai SPAL serta diawasi di satu wilayah
Denominator
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan kesling
Target 95%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi, inspeksi sanitasi
Penanggung Jawab
Kesling
Pengumpul Data
Indikator-7 : Proporsi rumah tangga dengan akses air minum layak
Judul Proporsi rumah tangga dengan akses air minum layak
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terpenuhi akses sanitasi dasar terhadapair minum layak
Jumlah rumah tangga yang memiliki akses air minum yang memenuhi
Definisi Operasional
syarat kesehatan pada wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah rumah tangga yang memiliki akses air minum yang diawasi dan
Numerator memenuhi syarat kesehatan pada wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Jumlah rumah tangga yang memiliki akses air minum yang diawasi pada
Denominator
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Sumber Data Laporan kesling
Target 80% ( 3 Tahun)
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi, inspeksi sanitasi
Penanggung Jawab
Kesling
Pengumpul Data
Indikator-8 : Tata kelola limbah medis dan non medis
Judul Tata kelola limbah medis dan non medis
Dimensi Mutu keselamatan
Tujuan Umtuk meningkatkan penampilan Puskesmas dan jaringannya
Pengelolaan limbah yang dihasilkan dari aktivitas non medis baik
Definisi Operasional organik maupun an organik yang bersumber dari lingkungan, pegawai,
pengunjung dan alat non medis
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator kondisi limbah medis non medis yang dikelola
Denominator kondisi limbah medis non medis
Sumber Data tempat penampungan limbah non medis
Target 100%
Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara limbah non
Langkah Kegiatan
medis, peningkatan kegiatan jumat bersih
Penanggung Jawab
koord. Kesling
Pengumpul Data

6. Upaya Promosi Kesehatan


Indikator-1: Cakupan Rumah Tangga ber PHBS
Judul Cakupan rumah rumah tangga ber PHBS
Dimensi Mutu kualitas dan keselamatan
Tujuan agar diketahui tatanan tentang indikator rumah tangga sehat
Proporsi rumah tangga yang memenuhi 10 indikator, yaitu pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, timbang
Definisi Operasional bayi dan balita, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setap hari,
makan buah dan sayur setiap hari, tersedia air bersih, tersedia jamban,
berantas jentik, cuci tangan dengan sabun
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah rumah tangga PHBS yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
Numerator
waktu tertentu
Jumlah rumah tangga yang disurvei di satu wilayah kerja pada kurun
Denominator
waktu tertentu
Pengkajian kuantitatif survei rumah tangga PHBS, hasil pemetaan RT
Sumber Data
BHBS
Target 65%
Penentuan RT yang disurvey, kunjungan rumah, pengkajian, analisa,
Langkah Kegiatan
tindak lanjut
Penanggung Jawab
koord. Promkes
Pengumpul Data
Indikator-2: Posyandu purnama
Judul Posyandu purnama
Dimensi Mutu kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui keberadaan dan perkembangan status posyandu
Proporsi dari jumlah posyandu yang telah tercapai standar persyaratan
Definisi Operasional
purnama
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah posy dengan standar purnama di satu wilayah kerja pada kurun
Numerator
waktu tertentu
jumlah seluruh posyandu di satu wilayah kerja pada kurun waktu
Denominator
tertentu
Sumber Data Laporan pemantauan posyandu, hasil pencatatan di lapangan
Target 70%
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggung Jawab
Koordinator Promkes
Pengumpul Data
Indikator-3: Posyandu mandiri
Judul Posyandu mandiri
Dimensi Mutu kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui keberadaan dan perkembangan status posyandu
Proporsi dari jumlah posyandu yang telah tercapai standar persyaratan
Definisi Operasional
Mandiri
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah posy dengan standar mandiri di satu wilayah kerja pada kurun
Numerator
waktu tertentu
jumlah seluruh posyandu di satu wilayah kerja pada kurun waktu
Denominator
tertentu
Sumber Data Laporan pemantauan posyandu, hasil pencatatan di lapangan
Target 30%
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggung Jawab
Koordinator Promkes
Pengumpul Data

Indikator-4: Cakupan penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakat


Judul Cakupan penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakat
Dimensi Mutu kualitas dan keselamatan
agar masyarakat tahu dampak dari penggunaan NAPZA dan segala
Tujuan
sesuatu tentang HIV?AIDS
Proporsi penyuluhan NAPZA/Narkoba dan HIV/AIDS di masyarakat
Definisi Operasional dibanding seluruh penyuluhan di suatu wilayah pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator jumlah penyuluhan Napza dan HIV /AIDS untuk masyarakat
Denominator seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan
Sumber Data Laporan promkes
Target 15%
Langkah Kegiatan identifikasi sasaran, penyuluhan, advokasi
Penanggung Jawab
koord. promkes
Pengumpul Data

Indikator-5: Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin


Judul Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
Dimensi Mutu kualitas dan keselamatan
Masyarakat miskin mudah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
Tujuan
standart
Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata
Definisi Operasional
pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator jumlah kunj pasien maskin selama 1 Tahun (lama+baru)
Denominator jumlah seluruh maskin di wilayah kerja kurun waktu sama
Sumber Data Laporan kunjungan, LB
Target 80%
laporan kunjungan, jenis pelayanan , pencatatan dan pelaporan,
Langkah Kegiatan
monitoring dan evaluasi
Penanggung Jawab
koord. SP2TP
Pengumpul Data

Indikator-6: Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin


Judul Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Dimensi Mutu Aksesibilitas
Masyarakat miskin mudah mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan
Tujuan
sesuai standart
Jumlah pasien masyarakat miskin yang dirujuk ke sarana kesehatan
Definisi Operasional
strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama dan baru)
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator jumlah rujukan pasien maskindi sarkes strata 2 dan 3
Denominator jumlah seluruh maskin di wilayah kerja kurun waktu sama
Sumber Data SP2TP
Target 100%
pendaatan penduduk dan sarana kesehatan, jenis pelayanan rujukan,
Langkah Kegiatan penyuluhan, pelatihan SDM, pencatatan dan pelaporan, monitoring dan
evaluasi
Penanggung Jawab
koord. SP2TP
Pengumpul Data

Indikator-7 : Cakupan desa siaga aktif


Judul Cakupan desa siaga aktif
Dimensi Mutu Aksesibilitas
Tujuan Masyarakat mudah mendapatkan pelayanan kesehatan
Cakupan Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan
berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang
Definisi Operasional
meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan
perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang
dibentuk.
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator Jumlah Desa Siaga yg aktif
Denominator Jumlah Desa Siaga yg dibentuk
Sumber Data Hasil pencatatan kegiatan Puskesmas dan laporan profil UKBM
Target 80%
Persiapan petugas (pelatihan bidan, pelatihan kader dan toma), persiapan
Langkah Kegiatan masyarakat (pembentukan forum melalui pertemuan tingkat desa, survei
mawas diri, musyawarah masyarakat desa)
Penanggung Jawab
Promkes
Pengumpul Data

7. Upaya Pengobatan
Indikator-1 : Cakupan rawat jalan
Judul Cakupan Rawat jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan kompetensi
Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Tujuan
tingkat pertama
Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan
Definisi Operasional
pada kurun waktu 1 Tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan
Numerator
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlahseluruh penduduk di satu wilayah pada kurun waktu yang sama
Sumber Data Lapoan kunjungan
Target 15%
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, mengetahui jumlah kunjungan baru, pelaporan
Penanggung Jawab
Koord. SP2TP
Pengumpul Data

Indikator-2: survey kepuasan pelanggan eksternal


Judul survey kepuasan pelanggan eksternal
Dimensi Mutu Efektiveness
Mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang di
Tujuan
berikan oleh puslesmas
survey kepuasan pelanggan eksternal dilaksanakan dua kali seTahun
Definisi Operasional
dengan hasil >80%
Frekuensi
Setiap 6 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 6 bulan
Numerator Jumlah kuesioner dengan hasil kepuasan responden minimal baik
Denominator Jumlah seluruh kuesioner yang dijalankan
Sumber Data kuesioner
Target 80%
Langkah Kegiatan Menyiapkan kuesioner, mengadakan survey, megolah data
Penanggung Jawab
Bagian tata usaha
Pengumpul Data
Indikator-3: Survey kepuasan pelanggan internal
Judul Survey kepuasan pelanggan internal
Dimensi Mutu Efektiveness
Tujuan Untuk mengetahui tingkat kepuasan per unit kerja di Puskesmas
Survey kepuasan pelanggan internal dilaksanakan 1 kali seTahun,
Definisi Operasional
dengan hasil >80%
Frekuensi
1 kali seTahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 kali seTahun
Jumlah kuesioner dengan hasil kepuasan responden internal minimal
Numerator
baik
Denominator Jumlah seluruh kuesioner yang dijalankan
Sumber Data kuesioner
Target 80%
Langkah Kegiatan Menyiapkan kuesioner, mengadakan survey, megolah data
Penanggung Jawab
Bagian tata usaha
Pengumpul Data
Indikator-4: Tanggapan terhadap keluhan pelanggan
Judul Tanggapan terhadap keluhan pelanggan
Dimensi Mutu responsiveness
Tujuan Keluhan pelanggan bisa tertangani dengan baik
Jumlah keluhan pelangan yang masuk dan ditangani Puskesmas setiap
Definisi Operasional
bulan
Frekuensi Setiap hari
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap bulan
jumlah keluhan pelanggan yang masuk dan ditanggapi dalam waktu 1
Numerator
bulan
Denominator Jumlah seluruh keluhan pelangggan yang masuk dalam 1 bulan
Sumber Data kuesioner
Target 80%
Langkah Kegiatan Menyiapkan kuesioner, mengadakan survey, mengolah data
Penanggung Jawab
Bagian tata usaha
Pengumpul Data
Indikator-5 : Pelayanan konseling (pojok gizi, pojok laktasi, pojok oralit)
Judul Pelayanan konseling (pojok gizi, pojok laktasi, pojok oralit)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Agar tersedia pelayanan konseling yang terkait dengan gizi, laktasi dan
Tujuan
penanganan rehidrasi oral
Unit pelayanan yang menyediakan pelayanan konseling untuk pasien
Definisi Operasional yang penyakitnya atau keluhannya terkait dengan perilaku dan
lingkungan
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator Jumlah penyediaan unit pelayanan konseling di Puskesmas
Denominator 1 unit pelayanan konseling
Sumber Data tata ruang di Puskesmas
Target 1 unit
Langkah Kegiatan penataan ruang, kelengkapan ruang, konselor
Penanggung Jawab
Koordinator
Pengumpul Data

1. Upaya Kesehatan Sekolah


Indikator-1: Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Judul Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
Tujuan
sehat anak usia sekolah
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan
siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
Definisi Operasional
kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui
penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi
seTahun sekali
Pengumpulan Data
Periode Analisa seTahun sekali
Jml murid SD dan setingkat yg diperiksa kesehatannya oleh tenaga
Numerator kesehatan atau tenaga terlatih disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Jumlah murid SD dan setingkat disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
Denominator
yg sama
Catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan (laporan kegiatan
Sumber Data
UKS)
Target 100%
1. Pendataan, pengadaan dan pemeliharaan UKS Kit, UKGS kit,( 2)
Langkah Kegiatan pelatihan petugas, guru UKS/UKGS dan dokter kecil (3)Penjaringan
kesehatan (4) Pelayanan kesehatan (5)Pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab
koord. UKS dan UKGS
Pengumpul Data
Indikator-2: Cakupan dokter kecil
Judul Cakupan dokter kecil
Dimensi Mutu Kualitas dan kesinambungan
Untuk meningkatkan kompetensi siswa di bidang kesehatan sehingga
Tujuan mampu meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah
Prosentase jumlah siswa SD yang dilatih sebagai dokter kecil
Definisi Operasional dibandingkan jumlah seluruh siswa di suatu wilayah tertentu pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi
Setiap semester
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah siswa SD yang dilatih sebagai dokter kecil di suatu wilayah kerja
Numerator
pada kurun waktu tertentu
Denominator jumlah seluruh siswa SD diwilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Sumber Data Data Dinas Pendidikan, laporan UKS
Target 50%
Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan sarana dan prasarana
Langkah Kegiatan
pelatihan, pengaturan jadwal dan materi pelatihan
Penanggung Jawab
Koordinator UKS
Pengumpul Data
Indikator-3: Cakupan pelayanan kesehatan remaja (Penjaringan kelas 1
SLTP,SLTA/Setingkat)
Cakupan pelayanan kesehatan remaja (Penjaringan kelas 1
Judul
SLTP,SLTA/Setingkat)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Untuk meningktkan derajat kesehatan serta membentu perilaku hidup
Tujuan
sehat anak remaja di sekolah
Cakupan siswa kelas 1 SLTP dan setingkat, SMU/SMK dan setingkat
Definisi Operasional yang diperiksa kesehatanya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih
melalui penjaringan kesehatan
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
jumlah murid kls 1 SLTP,SLTA yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
Numerator
kesehatan atau tenaga terlatih
jumlah murid kls 1 SLTP,SLTA di wilayah tertentu dan kurun waktu
Denominator
tertentu
Sumber Data Data Dinas Pendidikan, laporan UKS
Target 100%
Persiapan sarana dan prasarana perencanaan dan pengaturan jadwal,
Langkah Kegiatan
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab
Koordinator UKS
Pengumpul Data

2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Indikator-1: Cakupan Penduduk Mendapat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Judul Cakupan Penduduk Mendapat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada
Tujuan
penduduk
Kunjungan pasien baru yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan
Definisi Operasional
mulut sesuai standar di Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah pasien baru yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan
Numerator
mulut sesuai standar di Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah pendudukyang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
Denominator
tertentu
Sumber Data laporan kuunjungan, data penduduk
Target 10%
Langkah Kegiatan Pendataan, pencatatan, pelaporan, monev
Penanggung Jawab
Koordinator kesehatan gigi dan mulut
Pengumpul Data

3. Upaya Pengobatan
Indikator-1: Cakupan rawat inap
Judul Cakupan rawat inap
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Tujuan
tingkat pertama
Cakupan Kunjungan rawat inap baru disarana pelayanan kesehatan di
Definisi Operasional
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah kunjungan pasien baru rawat inap di sarana kesehatan dalam
Numerator
kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk dalam satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
Denominator
sama
Sumber Data Laporan kunjungan rawat inap
Target 2%
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, analisis laporan rawat inap
Penanggung Jawab
Koordinator rawat inap
Pengumpul Data
Indikator-2: BOR
Judul BOR
Dimensi Mutu kualitas dan efisiensi
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari
Tujuan
tempat tidur
Definisi Operasional Persentase tingkat pemakaian tempat tidur PKM
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator jumlah hari perawatan pkm rawat inap dalam kurun waktu tertentu
Denominator jumlah TT x jumlah hari dalam satu satuan waktu
Sumber Data sensus rawat inap
Target 75%
Langkah Kegiatan analisa laporan rawat inap
Penanggung Jawab
koord rawat inap
Pengumpul Data
Indikator-3: LOS
Judul LOS
Dimensi Mutu kualitas dan efisiensi
memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan
Tujuan
gambaran mutu pelayanan,
Definisi Operasional Rerata jumlah lama dirawat pasien di RS/PKM
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Numerator jumlah hari perawatan pasien keluar pkm rawat inap
Denominator jumlah pasien keluar pkm rawat inap (hidup+mati)
Sumber Data sensus rawat inap
Target 4 hari
Langkah Kegiatan analisa laporan rawat inap
Penanggung Jawab
koord rawat inap
Pengumpul Data

3. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Penunjang


1. Upaya pencatatan dan pelaporan Tingkat Puskesmas (SP2TP)
Indikator :Tepat waktu pelaporan
Judul Tepat waktu pelaporan
Dimensi Mutu kualitas, kesinambungan
Tujuan agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara berjenjang
Diterimanya laporan hasil kegiatan (mingguan, bulanan, triwulan,
Definisi Operasional semester, dan Tahunan) oleh jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan
tanggal/waktu yang sudah ditetapkan.
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap semester
Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan dengan tanda bukti
Numerator
oleh jenjang yang lebih tinggi
Jenis laporan kegiatan yang diterima dengan tanda bukti oleh jenjang
Denominator
yang lebih tinggi
Sumber Data Buku ekspedisi surat keluar, agenda surat
Target 2. Laporan pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
3. Laporan pelayanan kesehatan lingkungan
4. Laporan pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
5. Laporan pelayanan gizi yang bersifat UKM
6. Laporan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
7. Laporan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
8. Laporan kegiatan Jiwa : tanggal 10
9. Laporan kegiatan Gigi/UKGS : minggu I (triwulan
10. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
11. Pelayanan kesehatan olahraga
12. Pelayanan kesehatan indera
13. Laporan Laporan kegiatan Lansia : tanggal
14. Laporan pelayanan kesehatan lansia
15. Laporan pelayanan kesehatan kerja
16. Laporan pelayanan pemeriksaan umum
17. Laporan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
18. Laporan pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
19. Laporan pelayanan gawat darurat
20. Laporan pelayanan gizi yang bersifat UK
21. Laporan pelayanan persalinan
22. Laporan pelayananrawat inap (untuk Puskesmas yang
menyediakan pelayanan rawat inap)
23. Laporan pelayanan keFarmasian
24. Laporan pelayanan Laboratorium
25. Laporan Puskesmas Pembantu
26. Laporan Laporan Puskesmas Keliling
27. Laporan kegiatan Imunisasi : tanggal 10
28. Laporan surveilans : setiap hari senin (hari kerja)
Langkah Kegiatan Menerima laporan dari masing-masing penanggungjawab laporan
Penanggung Jawab
Koord. SP2TP
Pengumpul Data

BAB III
RENCANA PENCAPAIAN SPM

A. Rencana Pencapaian Target SPM


Dalam menentukan rencana pencapaian dan penerapan SPM, pemerintah daerah
harus mempertimbangkan :
1. Kondisi awal tingkat pencapaian pelayanan dasar
Kondisi awal tingkat pencapaian pelayanan dasar dilihat dari kegiatan yang
sudah dilakukan oleh daerah sampai saat ini, terkait dengan jenis – jenis
pelayanan yang ada didalam SPM bidang kesehatan di Kab/Kota.
2. Target pelayanan dasar yang akan dicapai.
Target pelayanan dasar yang akan dicapai mengacu pada target pencapaian
yang sudah disusun oleh departemen Kesehatan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No.741/MENKES/VII/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kab/Kota.
3. Kemampuan, potensi, kondisi, karakteristik dan prioritas daerah
Rencana pencapaian SPM Bidang Kesehatan di daerah mengacu pada batas
waktu pencapaian SPM Bidang Kesehatan secara nasional yang telah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dengan memperhatikan analisis
kemampuan dan potensi daerah.

B. Program Pencapaian SPM


Analisis kemampuan dan potensi daerah disusun berdasarkan data, statistic dan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan baik yang bersifat khusus
maupun umum. Pengertian khusus dalam hal ini adalah data, statistic dan informasi
yang secara langsung terkait dengan penerapan SPM Bidang Kesehatan di kab/Kota,
misalnya data teknis, sarana dan prasarana fisik, personil, alokasi anggaran untuk
melaksanakan SPM Bidang Kesehatan di Kab/Kota.
Sedangkan pengertian umum dalam hal ini adalah data, statistic, dan informasi yang
secara tidak langsung terkait dengan penerapan SPM Bidang Kesehatan, namun
keberadaannya menunjang pelaksanaannya SPM secara keseluruhan. Misalkan
kondisi geografis, f\demografis, demografis, pendapatan daerah, sarana prasarana
umum dan social ekonomi.
Potensi daerah yang dimaksud dalam hal ini mengandung pengertian ketersediaan
sumber daya yang dimiliki baik yang telah dieksploitasi yang keberadaannya dapat
dimanfaatkan untuk menunjang pencapaian SPM.
Faktor kemampuan dan potensi daerah digunakan untuk menganalisis :
a. Penentuan status awal yang terkini dari pencapaian pelayanan dasar didaerah;
b. Perbandingan antara status awal dengan target pencapaian dan batas waktu
pencapaian SPM yang ditetapkan oleh pemerintah.
c. Perhitungan pembiayaan atas target pencapaian SPM, analisa standar belanja
kegiatan berkaitan dengan SPM dan satuan harga kegiatan.
d. Perkiraan kemampuan keuangan dan pendekatan penyediaan pelayanan dasar
yang memaksimalkan sumber daya daerah.
Analisis kemampuan dan potensi daerah digunakan untuk menyusun skala prioritas
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan pencapaian dan
penerapan SPM Bidang Kesehatan di Kab / Kota.

BAB IV
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA

A. Rencana Strategis dan Penganggaran SPM


Pemerintah daerah menyusun rencana pencapaian SPM bidang kesehatan yang
dituangkan dalam RPJMD dan dijabarkan dalam target Tahunan pencapaian SPM
bidang kesehatan. RPJMD yang memuat rencana pencapaian SPM bidang kesehatan
akan menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD, kebijakan umum APBD
(KUA) dan Prioritas Plafond Anggaran (PPA).
Mekanisme perencanaan pembiayaan pencapaian SPM bidang kesehatan dilakukan
untuk melihat kemampuan dan potensi daerah dalam pencapaian dan penerapan SPM
Bidang Kesehatan di Kab/Kota. Adapun tahapan mekanisme perencanaan
pembiayaan SPM adalah sbb :
1. Pemerintah daerah menyusun rincian kegiatan untuk masing – masing jenis
pelayanan dalam rangka pencapaian SPM dengan mengacu pada indicator kinerja
dan batas waktu pencapaian SPm yang telah ditetapkan oleh pemerintah .
2. Pemerintah daerah menetapkan batas waktu pencapaian SPM untuk daerahnya
dengan mengacu pada batas waktu pencapaian SPM secara nasional, kemampuan
dan potensi daerahnya masing – masing.
3. Pemerintah daerah menetapkan target Tahunan pencapaian SPM mengacu pada batas
waktu yang sudah ditentukan oleh masing – masing daerah.
4. Pemerintah daerah membuat rincian belanja untuk setiap kegiatan dengan mengacu
pada rincian belanja yang sudah ditetapkan oleh masing – masing daerah.
5. Pemerintah daerah dapat mengembangkan jenis kegiatan dari masing – masing jenis
pelayanan yang sudah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan sesuai kebutuhan
daerahnya dalam pencapaian SPM didaerah masing-masing.
6. Pemerintah daerah menggunakan perencanaan pembiayaan pencapaian SPM bidang
kesehatan untuk melihat kondisi dan kemampuan keuangan daerahnya dalam
mencapai SPM bidang Kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
7. Apabila pembiayaan yang dibutuhkan dalam pencapaian SPM bidang kesehatan
melebihi kemampuan keuangan daerah maka pemerintah daerah dapat mengurangi
kegiatan atau mencari sumber anggaran lainnya.

Mekanisme Perencanaan Pembiayaan SPM Bidang Kesehatan

PEMDA
RPJMD

Indikator SPM
Program kegiatan
pencapaian SPM

Batas waktu
Batas waktu Rincian
Target tahunan
belanja
pencapaian SPM
RKPD
pencapaian SPM daerah
B. Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan SPM
a. Monitoring Pelaksanaan SPM
1. Menteri Kesehatan melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penerapan
SPM Kesehatan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menjamin akses dan
mutu pelayanan dasar kepada masyarakat.
2. Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang undangan.
3. Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Daerah untyk Pemerintahan Daerah
Kabupaten ? kota.

Hasil Monitoring dan Evaluasi penerapan dan pencapaian SPM Kesehatan


dipergunakan sebagai :
a) Bahan masukan bagi pengembangan kapasitas pemerintah daerah dalam
pencapaian SPM Kesehatan;
b) Bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan penerapan SPM
Kesehatan, termasuk pemberian penghargaan bagi pemerintah daerah yang
berprestasi sangat baik: dan
c) Bahan pertimbangan dalam memberikan sanksi kepada Pemerintah daerah
Kabupaten/Kota yang tidak berhasil mencapai SPM Kesehatan dengan baik dalam
batas waktu yang ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi khusus Daerah
yang bersangkutan sesuai peraturan perundang-undangan.

b. Pengawasan Pelaksanaan SPM


1. Menteri Kesehatan dalam melakukan pengawasan teknis atas penerapan dan
pencapaian SPM Kesehatan, dibantu oleh Inspektorat Jenderal Departemen
Kesehatan.
2. Gubernur selaku wakil pemerintah di daerah dalam melakukan pengawasan teknis
atas penerapan dan pencapaian SPM Kesehatan, dibantu oleh Inspektorat Provinsi
berkoordinasi dengan Inspektorat Kabupaten / Kota.
3. Bupati/Walikota melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sesuai SPM kesehatan di daerah masing – masing.
C. Pengukuran Capaian Kinerja dan Evaluasi Kinerja
a) Puskesmas/ Rumah Sakit/ Balai/ praktek perorangan/ swasta/ Unit Kesehatan
BUMN/ BUMND menyusun laporan kegiatan untuk masing-masing jenis
peayanan dan indikator kinerja serta batas waktu pencapaian melalui pelaporan
Puskesmas (LB-1, LB-2, LB-3, dan LB-40) serta pelaporan RS 9RL-1, RL-2, RL-
3, RL-4 dan RL-5) untuk kemudian dikirim secara berkala kepada dinas
Kab/Kota.
b)Dinas Kesehatan kab/kota mengkompilasi laporan sebagaimana dimaksud pada
nomor (1) di atas, kemudian dimasukan kedalam formulir SPM dan Sistem
SIKNAS online.
c) Dinas Kesehatan kab/kota mengirikan laporan sebagai tembusan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota (Bupati/ Walikota).
d)Dinas Kesehatan Provinsi melakukan monitoring dan evaluasi atas
penelenggaraan SPM Kab/Kota
e) Departemen Kesehatan melalui SIKNAS online mengkompilasi lapora kegiatan
SPM secara nasional. Kemudian juga memperbarui data aplikasi nasional serta
melakukan monitoring dan evaluasi SPM kab/kota.

BAB V
PENUTUP
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan pada hakekatnya merupakan
pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kot.
Namun demikian kondisi masing – masing daerah ketersediaan sumber daya tidak
merata, maka di perlukan pentahapan dalam mencapai minimu servis target Tahun 2015
oleh masing – masing daerah sesuai perkembangan dan kapasitas daerah.Mengingat SPM
merupakan hak konstitusional setiap warga negara, maka seyogyanya SPM menjadi
prioritas dalam perencanaan dan penganggaran daerah.
Dengan di susunnya standar pelayanan minimal bidang kesehatan di harapkan dapat
menjadi acuan bagi tenaga di bidang kesehatan dan unsur terkait dalam penyelenggaraan
standar pelayanan minimal kesehatan kabupaten /kota.
Panduan perencanaan pembiayaan pencapaian SPM Bidang Kesehatan di Kab/Kota
disusun sebagai acuan daerah dalam menyusun perencanaan pembiyaan pencapaian SPM
Bidang Kesehatan di Kab/Kota.
Perencanaan pembiayaan pencapian SPM ini akan memudahkan daerah dalam
mengalokasikan besarnya biaya yang dibutuhkan bagi pelaksanaan SPM di daerah selama
5 Tahun ke depan dan mengevaluasi setiap Tahunnya.
LAMPIRAN
Lampiran 1
INDIKATOR DAN STANDAR SETIAP JENIS PELAYANAN

NO JENIS INDIKATOR TARGET


PELAYANAN Nilai Batas
(%) Waktu
Pecapaian
(Tahun)

I Pelayanan Kesehatan Masyarakat

1 Pelayanan 1. Cakupan Kunjungan Ibu 95 2015


Kesehatan Hamil K4
Dasar

2. Cakupan Ibu Hamil 80 2015


dengan komplikasi yang
dilayani

3. Cakupan pertolongan 90 2015


persalinan oleh Nakes
yang memiliki kompetensi
kebidanan

4. Cakupan Pelayanan Ibu 90 2015


Nifas

5. Cakupan Neonatal dengan 80 2010


komplikasi yang ditangani

6. Cakupan kunjungan bayi 90 2010

7. Cakupan Desa / Kelurahan 100 2010


UCI

8. Cakupan Pelayanan anak 90 2010


belita

9. Cakupan Pemberian 100 2010


Makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bln
keluarga miskin

10. Cakupan balita gizi buruk 100 2010


mendapat perawatan

11. Cakupan Penjaringan 100 2010


kesehatan siswa SD &
setingkat

12. Akupan peserta KB Aktif 70 2010

13. Cakupan Penemuan & 2010


penanganan penderita
penyakit

e. Acutelaccid Paralysis 100 2010


(AFP) rate 100.000 pddk
< 15 thn

f. Penemuan penderita 100 2010


Pneumonia balita

g. Penemuan Pasien baru TB 100 2010


BTA Positif

h. Penderita DBD yang 100 2010


ditangani

i. Penemuan penderita diare 100 2010

14. Cakupan pelayanan 100 2010


kesehatan dasar
masyarakat miskin

2 Pelayanan 15. Cakupan Pelayanan 100 2015


Kesehatan ksehatan rujukan pasien
Rujukan

16. Cakupan pelayanan gawat 100 2015


darurat level 1 yang harus
diberikan sarana
kesehatan di kab/kota

3 Penyelidikan 17. Cakupan desa / kelurahan 100 2015


mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam

4 Promosi 18. Cakupan desa siaga aktif 100 2015

II Pelayanan Kesehatan Perorangan

1. Pelayanan Kemampuan menangani life 100% 1 Tahun


Gawat Darurat saving di Gawat Darurat

Jam buka pelayanan Gawat 100% 1 Tahun


Darurat 24 jam

Pemberian playanan kegawat 100% 5 Tahun


darurat yang bersertifikasi
yang masih berlaku BLS/
PPGD/ GELS / ALS

Waktu tanggap pelayanan ≤ 5 Menit 3 Tahun


Dokter di Gawat Darurat
Pemberian O2 sesuai indikasi 100% 1 Tahun

Pemasangan Infus Sesuai 100% 2 Tahun


Indikasi

Kepuasan Pelanggan Gawat ≥70 2 Tahun


Darurat

2 Pelayanan Pelayanan Pendaftaran 100% 1 Tahun


Rawat Jalan

Pemberian pelayanan poli 100% 1 Tahun


klinik

Pemberian 100% Peralatan Klinik: Poli 2 Tahun


Pelayanan Rawat jalan Umum

Usila 2 Tahun

Anak 2 Tahun

KIA/KB 2 Tahun

Laboratorium 2 Tahun

Farmasi 2 Tahun

Gizi 2 Tahun

Gigi 2 Tahun

Jam buka pelayanan rawat Setiap hari 1 Tahun


jalan sesuai ketentuan hari kerja dimulai
pelayanan jam 08.00 s/d
jam 14.30 WIB
kecuali hari
jumat dan sabtu
08.00 s/d 11.00
WIB

Waktu tanggap dokter & 100 % 2 Tahun


paramedis di poliklinik rawat
jalan mendekati standar

Pelayanan publik 5-15


menit/pasien

Waktu tunggu di rawat jalan 15 menit 3 Tahun

Kepuasan pelanggan pada ≥ 90% 3 Tahun


pelayanan rawat jalan

3 Pelayanan Pelayanan terhadap pasien 100 % 1 Tahun


pasien miskin Gakin yang datang ke
Puskesmas pada setiap unit
pelayanan

4 Pelayanan Pelayanan ANC & PNC 100% 1 Tahun


ANC,PNC & dipoly KIA
Persalinan

Kepuasaan pelanggan 80% 2 Tahun

5 Pelayanan Waktu tunggu hasil pelayanan Maksimasl 1 2 Tahun


Laboratorium Laboratorrium sederhana jam

Kepuasan pelanggan Keluhan <1 0 3 Tahun


%

6 Pelayanan Waktu tunggu pelayanan obat 15-30 menit 3 Tahun


Farmasi

Penulisan resep oleh dokter 100 % 2 Tahun

Pemakaian obat rasional 100 % 1 Tahun

Kepuasaan pelanggan 100 % 2 Tahun

7 Pelayanan Ketersediaan IPAL Puskesmas IPAL Tersedia 1 Tahun


Sanitasi

Ketersediaan alat pengolahan Insenerator 3 Tahun


limbah padat medis tersedia
(insenerator)

8 Pelayanan Kecepatan waktu menanggapi 80 % 2 Tahun


pemeliharaan kerusakan alat
saranan
Puskesmas

Ketepatan waktu 100 % 4 Tahun


pemeliharaan alat

9 Pelayanan Tindak lanjut pengendalian 100 % 3 Tahun


Administasi dan surat masuk dan keluar
Manajemen

Kelengkapan laporan 100 % 2 Tahun


akuntabilitas kinerja

Ketepatan waktu pengusulan 100 % 2 Tahun


kenaikan pangkat

Ketepatan waktu pengurusan 100 % 2 Tahun


gaji berkala

Ketepatan waktu penyusunan 50 % 2 Tahun


laporann keuangan

Ketepan waktu pemberian 100 % 1 Tahun


imbalan (insentif) sesuai
kesepakatan waktu
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUATEN
ROKAN HULU
JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR
Pasal 2 ( Peraturan Bupati Kuantan Singingi Nomor 15 2009)
1. Kabupaten kuantan singingi menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai
standar pelayanan minimal kesehatan
2. Standar pelayanan kesehtan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertakaitan
dengan pelayanan kesehatan meliputi jenis pelayanan beserta indikator kinerja
dan target Tahun 2010-2015
3. Standar pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (2) ditetapkan sebagai berikut

No JENIS INDIKATOR Target


PELAYANAN
Nilai Batas Waktu
(%) Pencapaian
(Tahun)

I Pelayanan Kesehatan Masyarakat

1 Pelayanan kesehatan 1. Cakupan kunjungan ibu 96,6 2015


dasar hamil K4

2. Cakupan ibu hami dengan 80 2015


komplikasi yg dilayani

3. Cakupan pertolongan 90 2015


persalinan oleh nakes
yang memiliki kompetesi
kebidanan

4. Cakupan pelayanan ibu 90 2015


nifas

5. Cakupan neonatal dgn 80 2015


kompilkasi yg di tangani

6. Cakupan kunjungan bayi 90 2015

7. Cakupan desa/kelurahan 100 2015


UCI

8. Cakupan pelayanan anak 100 2015


balita

9. Cakupan pemberian 100 2015


makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 ln
keluarga miskin

10. Cakupan balita gizi buruk 100 2015


medapatkan perawatan

11. Cakupan pejaringan 100 2015


kesehatan siswa SD &
setinka

12. Cakupan peserta KB aktif 100 2015

13. Cakupan penemuan & 100 2015


penangan penderita
penyakit

a. Acutelaccid paralysis 100 2015


(AFP) rate per
100.000 pddk <15 thn
3 kasus

b. penemuan penderita 70 2015


pneumonia balita

c. penemuan pasien baru 100 2015


TB BTA positif

d. Penderita DBD yang 100 2015


ditangani

e. Penemuan penderita 100 2015


diare

14. Cakupan pelayanan 100 2015


kesehatan dasar
masyarakat miskin

15. Cakupan pemberian 2015


vitamin A

16. Cakupan penemuan dan 80 2015


pengobatan penderita TB

2 Pelayanan kesehatan 17. Cakupan peayanan 100 2015


Rujukan kesehatan rujukan pasen
masyarakat

18. Cakupan pelayanan gawat 100 2015


darurat level yg hrs
diberikan sarana
kesehatan di kab/kota

19. Cakupan ibu hamil risti 100 2015


yan dirujuk

3 penyelidikan 20. Cakupan desa/kelurahan 100 2015


mengalami KLB yang
dilakukan penyelidik
epidemiologi < 24 jam

4 Promosi 21. Cakupan desa siaga aktif 80 2015

22. Cakuapan posyandu aktif 70 2015

Lampiran 2
BERDASARKAN DATA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GUNUNG
TOAR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI, DI DAPAT DATA SEBAGAI
BERIKUT

NO JENIS INDIKATOR Target


PELAYANAN
Nilai (%) Batas waktu
pencapaian
(Tahun)

I Pelayanan kesehatan masyarakat

1 Pelayanan 1. Cakupan kunjungan ibu 96,6 2015


kesehatan dasar Hamil K4

2. Cakupan ibu hamil dengan 80 2015


komplikasi yg dilayani

3. Cakupan cakupan 94 2015


pertolongan persalinan
yoleh nakes yang memiliki
kompetensi kebidanan

4. Cakupan pelayaan ibu ifas 96 2015

5. Cakupan neonatal dg 100 2015


komplikasi yg ditangani

6. Cakupan kunjungan bagi 93 2015

7. Cakupan desa/kelurahan 100 2015


UCI

8. Cakupan pelayanan anak 100 2015


dan balita

9. Cakupan pemberian 100 2015


makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bln
keluarga miskin

10. Cakupan balita gizi buruk 100 2014


mendapatkan perawatan

11. Cakupan penjaringan 100 2014


kesehatan siswa SD &
setingkat

12. Cakupan peserta KB aktif 94 2014

13. Cakupan penemuan & 2014


penanganan penderita
penyakit

a. Aculeccid paralysis (AFP) 0 kasus 2014


rate per 100.000 pddk < 15
thn

b. Penemuan penderita 100 2014


pneumonia balita
c. Penemuan pasien TB BTA 33 2014
Positif

d. Pederita DBD yang 100 2014


Ditangani

e. Penemuan penderita diare 100 2014

14. Cakupan pelayanan 100 2014


kesehatan

15. Cakupan pemberian Vit A 100 2014

16. Cakupan penemuan dan 100 2014


pengobatan penderita TB

2 Pelayanan 17. Cakupan pelayanan 100 2014


kesehatan kesehatan rujuakan pasien
rujukan

18. Cakupan pelayanan gawat 100 2014


darurat level 1 yg hrs
diberikan sarana kesehatan
di kab/kota

19. Cakupan ibu hamil risti yg 100 2014


dirujuk

3 penyelidikan 20. Cakupan desa/ kelurahan 100 2014


mengalami KLB yg
dilakukan enyeidikan
epidemiologi < 24 jam

4 promosi 21. Cakupan desa siaga aktif 100 2014

22. Cakupan posyandu Aktif 100 2014

II Pelayanan kesehatan peroranagan

Pelayanan gawat Kemampuan menangai life 100 % 1 Tahun


darurat saving di gawat darurat
1

Jam buka pelayanan gawat 100 % 1 Tahun


darurat 24 jam

Pemberian pelayanan 100 % 5 Tahun


kegawatdaruratan yang
berlaku bersertifikasi yang
masih berlaku
BLS/PPGD/GELS/ALS

Waktu tanggap pelayanan ≤ 5 menit 3 Tahun


dokter di gawat darurat

Pemeberian O2 sesui 100 % 1 Tahun


indikasi

Pemasangan infus sesuai 100 % 2 Tahun


indikaasi

Kepuasan pelanggan ≥70 2 Tahun


gawatdarurat

2 Pelayanan rawat Pelayanan pendaftaran 100 % 1 Tahun


jalan

Pelayanan di poli klinik 100 % 1 Tahun

Kelengkapan 100% Klinik 1 Tahun


peralatan pelayanan rawat umum
jalan
Usila 1 Tahun

KIA/KB 2 Tahun

Laboratori 2 Tahun
um

Farmasi 2 Tahun

Gizi 2 Tahun

Gigi 2 Tahun

Jam buka pelayanan jalan Setiap hari 1 Tahun


sesuai ketentuan hari kerja di
pelayanan mulai jam
08.00 s/d
jam 14.30
WIB
kecuali
hari jumat
dan sabu
08.00 s/d
11.00 WIB

Waktu tanggap dokter & 100 % 2 Tahun


para medis di poliklinik
rawat jalan mendekati
stadar pelyanan publik 5-
15 menit/pasien

Waktu tunggu di rawat 15 menit 3 Tahun


jalan

Kepuasan pelanggan pada 3 Tahun


pelayanan rawat jalan

≥90 % 3 Tahun

3 Pelayanan Pelayanan tehadap pasien 100 % 1 Tahun


pasien miskin Gakin yg datang ke
Puskesmas pada setiap unit
pelayanan
4 Pelayanan ANC, Pelayaan ANC & PNC di 100 % 1 Tahun
PNC & poli KIA
Prsalinan

Kepuasan pelanggan 80 % 2 Tahun

5 Pelayanan Waktu tunggu pelyaan Maksimal 2 Tahun


Laboratorium obat 1 jam

Kepuasan pelanggan Keluhan < 3 Tahun


10 %

6 Pelayanan Waktu tunggu pelayanan 15-30 3 Tahun


Farmasi obat menit

Penulisan resep oleh 100 % 2 Tahun


dokter

Pemakaian obat rasioanal 100 % 1 Tahun

Kepuasan pelanggan 100 % 2 Tahun

7 Pelayanan Ketersediaan IPAL IPAL 1 Tahun


sanitasi Tersedia

Ketersdiaan alat Insenerato 3 Tahun


pengolaahan Limbah padat r tersedia
medis (Inseretor)
Puskesmas

8 Pelayanan Kecepatan waktu 80 % 2 Tahun


sarana menanggapi kerusakan alat
Puskesmas

Ketepatan waktu 100 % 4 Tahun


pemeliharaan alat

9 Pelayanan Tindak lanjut pengendalian 100 % 3 Tahun


administasi san suratasuk dan keluar
manajemen

Kelengkapan laporann 100 % 2 Tahun


akutasibilitas kinerja

Ketepatan waktu 100 % 2 Tahun


pengusulan kenaikan
pangkat

Ketepatan waktu 100 % 2 Tahun


pengurusan gaji berkala

Ketepatan waktu 50 % 2 Tahun


penyusunan laporan
keuangan

Ketepatan waktu 100 % 1 Tahun


pemberian imbalan
(insentif) sesuai
kesepakatan waktu
URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
A. PELAYANAN RAWAT JALAN
1. Pelayanan Pendaftaran

Indikator Pelayanan pendaftaran rekam medik di Puskesmas

Dimensi mutu Pasien terlayani dengan baik

Tujuan indikator Untuk menunjang tercapaianya tertib administrasi


dalam rangka peningakata pelkes. Pasien dapat
berobat secara teratur danfile medis tersimpan dan
terjaga kerahasiannya

Defiisi operasional Pelayanan pendaftaran adalah melakukan pencatatan


dan pelaporan untuk berobat dan memberikan
pelayann yang terbaik sesuai dgn alur yang pas,
sedangan rekam medik adalah file/ berkas yg berisi
catatan dan dokumen antara lain tentang identitas
pasien, riwayat penyakit dlll

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilkukan 3 bulan


analisa

Numerator Jenis pelayanan pendaftaran yang seharusnya ada di


( pembilang) Puskesmas

Denominaator Jenis pelayanan pedaftar rawat jalan umum &


(penyebut) spesilistik yang ada: poli umum, poli anak, , poli usila,
poli KIA, poli KB , klinik gizi, klinik LBK, klinik
sanitasi di Puskesmas

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Ka poli klinik rawat jalan

Sumber data Register rawat jalan

2. Pemberian Pelayanan Dipoli Klinik

Indikator Pemberian pelayanan di poli klinik

Dimensi mutu Kompetensi teknis

Tujuan indikator Tersedianya pelayanan poli klinik oleh tenaga dokter &
paramedis yang kompeten

Definisi operasional Poli klinik adalah klinik pelayanan rawat jalan di


Puskesmas yang diayani oleh dokter & paramedis

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa
Numerator Jumlah seluruh hari buka poli klinik dalam 1 bulan
(pembilang)

Deminator Jumlah seluruh hari buka poli klinik dalam 1 bulan


(penyebut)

Standar pencapaian 100 %

Penanggung jawab Ka poli klinik rawat jalan

Sumber data Register rawat jalan poliklinik

3. Kelengkapan 100% Peralatan Di Pelayanan Rawat Jalan

Indikator Kelengkapan 100% peralatan pelayanan rawat


jalan

Dimensi mutu Akses

Tujuan indikator Tersedianya kelengkapan 100% pelayanan rawat jalan


umum yang seharusnya ada di rawat jalan pusksmas

Defenisi operasional Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan


umum & spesialis berupa polikliik umum &
spesialistik yang tersedia di rawat jalan Puskesmas

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Kelengkapan 100% peralatan pelayanan rawat jalan


(pembilang) yang seharusnya ada di Puskesmas

Denominator Jenis pelayanan rawat jalan umum yang ada : poli


( penyebut) umum, poli Anak, poli Usila, Poli KIA, Poli KB, klinik
Gizi, Klinik LKB, Klinik sanitasi di Puskesmas

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Kepala Puskesmas

Sumber data Register rawat jalan

4. Jam Buka Pelayanan Rawat Jalan Sesuai Ketentuan Hari Pelayanan

Indikator Jam buka pelayanan rawat jalan sesuai ketentuan


hari senin sampai sabtu

Dimensi mutu AKSES

Tujuan Indikator Tersediannya pelayanan rawat jalan Puskesmas dari


hari senin sampai sabtu

Defenisi operasional Waktu buka pelayanan rawat jalan adalah setiap hari
kerja dimulai jam 08.00 s/d jam 14.30 WIB kecuali
hari jumat dan sabtu 08.00 s/d 11.00 WIB
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Kelengkapan 100% peralatan pelayanan rawat jalan


(pembilang) yang seharusnya ada di Puskesmas

Denominator Jumlah hari pelayanan rawat jalan umum &


( penyebut) spesialistik yang dibuka sesuai ketentuan dalam satu
bulan

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Kepala Puskesmas

Sumber data Register rawat jalan

5. Waktu Tanggap Dokter & Paramedis Di Polliklinik Rawat Jalan Mendekati


Standar Pelayan Publik 5-15 Menit/Pasien.

Indikator Waktu tanggap dokter & paramedis di poliklinik


rawat jalan mendekati standar pelayanan publik 5-
15 menit pasien

Dimensi mutu Kompetensi teknis medis profesional

Tujuan Indikator Kecepatan dokter & paramedis dalam melayani dan


menggapi setiap pasien di klinik rawat jalan secara
profesional

Defenisi operasional Waktu tanggap dokter & paramedis di klinik rawat


jalan di mulai jam 08.00 WIB atau saat pasien pertama
diperiksa hingga pasien terakhir diperiksa

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah waktu kumulatif yang digunakan dokter &


(pembilang) paramedis untuk meriksa seluruh pasien dalam satu
tubuh

Denominator Jumlah seluruh haru pasen yang diperiksa di klinik


(penyebut) rawat jalan dalam satu bulan

Standar pencapaian 5-15 menit/pasien

Penanggung jawab Kepala Puskesmas

Sumber data Register rawat jalan


6. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan

Indikator Waktu tunggu di rawat jalan

Dimensi mutu AKSES

Tujuan Indikator Tersedianya pelayanan rawat jalan di klinik umum &


spesialis intalasi rawat jalan pada hari kerja yang
mudah dan cepat diakses oleh pasien

Defenisi operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan oleh


pasien mulai saat mendaftar sampai dilayani dokter di
klinik umum & spesialis

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah waktu kumulatif waktu tunggu pasien rawat


(pembilang) jalan yang disurvei

Denominator jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvei


(penyebut)

Standar pencapaian Maksimal 60 menit

Penanggung jawab Kepala Puskesmas

Sumber data Register rawat jalan

7. Kepuasan Pelanggan Pada Pelayanan Rawat Jalan

indikator Kepuasan pelanggan pada pelayanan rawat jalan

Dimensi mutu Rasa puas (pelayanan)

Tujuan Indikator Tersediannya pelayanan rawat jalan yang mampu


memberikan kepuasan/ kenyamanan kepada pelanggan

Defenisi operasional Kepuasan adalah suatu perasaan atau persepsi yang


dinyatakan pelanggan terhadap pelayanan rawat jalan
yang diberikan

Frekuensi Setiap bulan


pengumpulan data

Periode dilakukan Setiap 6 bulan


analisa

Numerator Jumlah kumulatif merata penilaian kepuasan pasen


(pembilang) rawat jalan yang disurvey

Denominator Jumlah seluruh pasen rawat jalan yang disurveey


( penyebut) tentang kepuasan pelanggan

Standar pencapaian Diatas 90 % (baik)


Penanggung jawab Ka Intalasi Rawat Jalan

Sumber data Register rawat jalan

B. PELAYANAN PASIEN MISKIN


1. Pelayanan Terhadap Pasien Gakin Yang Datang Ke Puskesmas Pada Setiap
Unit Pelayanan

Indikator Pelayanan tehadap pasien Gakin yang datang ke


Puskesmas pada setiap unit pelayanan

Dimensi mutu AKSES

Tujuan Indikator Tergambarnya kepedulian Puskesmas terhadap


masyarakat miskin

Defenisi operasional Pasien miskin (Gakin) adalah pasien pemegang kartu


BPJS kesehatan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumllah seluruh pasien GAKIN yang dilayani


(pembilang) Puskesmas dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien GAKIN yang datang ke


( penyebut) Puskesmas dalam satu bulan

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Kepala Puskesmas

Sumber data Register rawat jalan

C. PELAYANAN ANC,PNC DAN PERSALINAN


1. Pelayanan ANC/PNC Di Poly KIA

Indikator Ketersedian pelayanan ANC/PNC di puskesmas

Dimensi Mutu AKSES

Tujuan Indikator Tersedianya pelayanan ANC/PNC

Defenisi Operasional Pelayanan ANC/PNC adalah pelayanan untuk ibu


hamil oleh tenaga bidan,dokter dan dokter spesialis
yang tersedia di rawat jalan Puskesmas

Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Dilakukan 3 bulan


Analisa

Numerator Jenis pelayanan ANC dan PNC yang terpadu &


(Pembilang) spesialistik yang terlayani dalam tiap hari diPuskesmas

Denominator Jenis pelayanan ANC dan PNC yang terpadu &


(Penyebut) spesialistik yang terlayani dalam tiap Puskesmas

Standar Pencapaian 100%

Penanggung Jawab Penanggung jawab KIA

Sumber Data Register rawat jalan

2. Kepuasan pelanggan pelayanan persalinan

indikator Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu Kenyamanan

Tujuan Indikator Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan


Puskesmas

Defenisi operasional Kepuasan pelanggan adalah tidak adanya keluhan


pengguna jasa pelayanan Puskesmas

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah kumulatif keluhan yang dilporkan kepada


(pembilang) bidang pelayanan selama tiga bulan

Denominator Jumlah total pengguna jasa Puskesmas dalam 3 bulan


(penyebut)

Standar pencapaian Tidak ada keluhan kurang dari 10%

Penanggung jawab Bidan koordinator persalinan

Sumber data Rekam medik

3. Kejadian kematian ibu karena persalinan

Judul Kejadian kematian ibu karena persalinan

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Mengetahui pelayanan pusksemas terthadap pelayanan


kasus persalinan

Defenisi operasional Kematian ibu melahirkan yang disebabkan kerena


perdarahan,prteeklamsia,eklampsi,partus lama,dan
sepsis.
Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi pada saat
kehamilan semua skala persalinan dan nifas.
Pre-eklampsia dan eklampsi merupakan kumpulan dari
dua dari tiga yaitu:

 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan


diastolik > 110 mmHg

 Proteinurtia >5gr/24 jam +++/++++ pada


pemertiksaan kualitatif

 Oedem tungkai
Eklampsia adalah tanda pre-eklampsi yang disertai
dengan kejang dan penurunan kesadaran
Sepsis adalah tanda tanda sepsis yang terjadi akibat
penanganan aborsi,. Persalinan dan nifas yang tidak di
tangani dengan tepat oleht pasien atau penolong
Partus lama adalah pesalinan yang lebih dari 24 jam
pada primigravda dan lebih darti 18 jam pada multi
gravid

Frekuensi Tiap bulan


pengumpulan data

Periode dilakukan Tiap tiga bulan


analisa

Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena pendaraan,


(pembilang) preeklamsi/eklampsi dan sepsis (masing-masing
penyebab)

Denominator Jumlah pasien-pasien persalinan dengan perdarahan,.


(penyebut) Preeklampsi/eklampsia dan sepsis

Sumber data Register

Standar Register < 1%, pre-eklampsi < 30%., sepsis < 0,2 %

Penanggung jawab Bidan koordinator kebidanan


pengumpan data

4. Pemberian Pelayanan persalinan Normal

Judul Pemberian pelayanan pesalinan normal

Dimensi mutu Kompetensi teknis

Tujuan Tersediannya pelayanan persalinan normal oleth tenaga


yang kompeten

Defenisi operasiona Pemberian pelayanan persalinan normal adalah dokter


umum terlatih (asuhan persalinan nortmal) dan bidan

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah tenaga dokter umum terlatih (asuhan persalinan


(pembilang) normal) dan bidan yang membertikan pertologan
persalinan normal

Denominator Jumlah selurtuh tenaga yang memberi pertolongan


(penyebut) persalinan normal

Sumber data Data kepegawaian

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Kepala Puskesmas

Sumber data Register rawat jalan

5. Keluarga berencana

judul Keluarga berencana

Dimensi mutu Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap

Tujuan Mutu dan kesinambungan pelayanan

Defenisi operasional Keluarga berencana yang menggunakan metode


operasi yang aman dan sederhana pada alat reproduksi
manusia dengan tujuan menghentikan ferttilitas oleh
tenaga ytang berkompeten

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jenis pelayanan KB mantap


(pembilang)

Denominator Jumlah seluruh KB


( penyebut)

Sumber data Rekam medic dan laporan KB Puskesmas

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Penanggung jawab KB

6. Konseling KB Mantap

Judul Kecepakonseling KB mantap

Dimensi mutu Ketersediaan kontrasepsi mantap

Tujuan Mutu dan kesinambungan pelayanan

Defenisi operasional Prtoses konsultasi antara pasien dengan bidan teratih


untuk medapatkan yang sesuai dengan pilihan status
kesehatan pasien
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah konseling pelayanan KB mantap


(pembilang)

Denominator Jumlah peserta KB mantap


(penyebut)

Sumber data Laporan unit layanan KB

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Penanggung jawab KB

D. PELAYANAN LABORATORIUM
1. Waktu tunggu hasil pelayanan Laboratorium sederhana

Indikator Waktu tungggu hasil pelayanan Laboratorium


sederhana

Dimensi mutu Efektifitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan Laboratorium

Defenisi operasional Adalah pelyanan pemeriksaan kecepatan Laboratorium


rutin yang meliputi hematologi, kimia urtine, feses.
Waktu tunggu hasil pelyanan Laboratorium rawat jalan
adalah tenggang waktu mulai sampel diterima di
Laboratorium

Frekuensi Tiap hari


pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah kumulatif waktu tungggu hasil pelayanan


(pembilang) Laboratorium pesen ang disurtvey dalam 3 bulan

Denominator Jumlah pesen yag diperiksa di Laboratorium yang


(penyebut) disurvey dalam 3 bulan

Sumber data 20 menit- 1jam

Penanggung jawab Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas

Standar pencapaian Register di Laboratorium Puskesmas

Penanggung jawab Penanggung jawab KB


2. Kepuasan pelanggan

Indikator Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


pelayanan Laboratorium

Defenisi operasional Kepuasan pasien adalah pernyataan puas oleh


pelanggan terhadap pelayanan Laboratorium

frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah kumulatif hasil peneitian kepuasan dari


(pembilang) pasien yang di survey

Denominator Jumlah total pasien yang di survey


(penyebut)

Standar pencapaian ≥ 80%

Peanggung jawab Penanggung jawab Laboratorium

Sumber data Survei

E. PELAYANAN FARMASI
1. Waktu tunggu pelayanan obat

Indikator Waktu tunggu pelayanan obat

Dimensi mutu Efektifitas, Kesinambungan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan Farmasi

Defenisi operasional Waktu tunggu pelyanan obat adalah tenggang waktu


mulai pasen menyerahkan resep sampa dengan
menerima obat

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat


(pembilang) pasien yang survei dalam 1 bulan ( 150 menit )

Denominator Jumlah seluruh pasen yang disurvei dalam 1 bulan


(penyebut) (10 persen)

Standar pencapaian 15-30 menit

Penanggung jawab Penangung jawab apotik


Sumber data survey

2. Penulisan resep oleh dokter

Indikator Penulisan Resep Oleh Dokter

Dimensi mutu Efisiensi

Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan kepada pasien

Defenisi operasional Resep adalah daftar obat diberikan oleh dokter


kepada pasien

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah resep yang ditulis oeh dokter sebgai sampel


(pembilang) dalam satu bulan.

Denominator Jumlah seluruh resep yang di abil sebagai sampel


(penyebut) dalam satu bulan

Standar pencapaian 100 %

Penanggung jawab Penangung jawab apotik

Sumber data Survey

3. Pemakaian obat rasional

Indikator Pemakaian obat rasional

Dimensi mutu Penggunaan obat rasional di Puskesmas

Tujuan Tergambarnya pola penggunaan obat rasional di


Puskesmas

Defenisi terminologi Pemak.aian obat rasional adalah pemakaian obat


digunakan yang memenuhi krtiteria: tepat diagnosis, tepat dosis,
Tepat indikasi, lama pemberian yan tepat, efektif,
tersedia, harga terjangkau,dan efek samping yang
minimal

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah selutruh pasen instalsi Farmasi yang


(pembilang) diberikan resep obat yang rasioanal.
Denominator Jumlah selurttuh pasen yag dilayani di instalasi
(penyebut) Farmasi yang disurvei

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Penangung jawab Apotek

Sumber data Survey

4. Kepuasan pelanggan

Indikator Kepuasaan pelanggan

Dimensi mutu kenyamanan

Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


pelayanan Farmasi

Defenisi operasional Waktu tunggu pelyanan obat adalah tenggang waktu


mulai pasen menyerahkan resep sampai dengan
menerima obat

Frekuensi 6 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 1 Tahun


analisa

Numerator Jumlah respnden yang puas


(pembilang)

Denominator Jumlah seluruh responden


(penyebut)

Standar pencapaian ≥ 80 %

Penanggung jawab Penangung jawab apotik

Sumber data Survey

F. PELAYANAN SANITASI
1. Ketersediaan IPAL Puskesmas

Indikator Ketersediaan IPAL Puskesmas

Dimensi mutu Keamanan dan keselamatan

Tujuan Tergambarnya ketersediaan pengelolaan limbah cair


Puskesmas

Defenisi operasional Ketersediaan pengolaan limbah cair Puskesmas


adalah ada tidaknya sarana pengolaan limbah cair
Puskesmas

Frekuensi
pengumpulan data
Periode dilakukan
analisa

Numerator
(pembilang)

Denominator
(penyebut)

Standar pencapaian IPAL tersedia

Penanggung jawab Kepala Puskesmas

Sumber data Data inventaris Puskesmas

2. Ketersediaan Alat Pengolaan Limbah Padat Medis Puskesmas

Indikator Ketersedian Alat Pengelolaan Limbah Padat


Medis Puskesmas

Dimensi mutu Efektifitas, Kesinambungan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan Farmasi

Defenisi operasional Limbah padat berbahaya adalah sampah padat akibat


proses peyanan yang mengandung bahan-bahan yang
tercemar jasad renik yang dapat menularkan pyakit
dan atau dapat mencerdai,. Antar lain:
1. Sisa jarum suntik
2. Sisa ampul
3. Kasa bekas
4. Sisa jaringan
Pengolahan limbah padat berbahaya harus di kelola
sesuai dnegan aturan dan pedoman yang berlaku

Frekuensi
pengumpulan data

Periode dilakukan
analisa

Numerator
(pembilang)

Denominator
(penyebut)

Standar pencapaian Insenerator tersedia

Penanggung jawab Kepala Puskesmas

Sumber data Data invertaris Puskesmas


G. PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA PUSKESMAS
1. Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat

Indikator Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

Dimensi mutu Efektifitas, efisiensi, kesinmabungan pelayan

Tujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam

Defenisi terminologi Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah


yang digunakan waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat rtusak
diterima sampai dnegan etugas melakukan
pmeriksaan terhadap aat yang rusak untuk tindak
lanjut perbaikan, Maksimal dalam waktu 15 menit
harus sudah ditanggapi

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 1 Tahun


analisa

Numerator
(pembilang)

Denominator
(penyebut)

Standar pencapaian 50 %

Penanggung jawab Pemegang inventaris Puskesmas

Sumber data Catatan laporan kerusakan alat

2. Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat

Indikator Ketepatan waktu pemeliharaan alat

Dimensi mutu Efektifitas, efisiensi,Kesinambungan, pelayanan

Tujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam


pemeliharaan alat

Defenisi terminologi Waktu pemeliharaan alat adalah waku yang


yang digunakan menunjukan periode pemeliharaan/service untuk tiap-
tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Jumlah alat yangdilakukan pemeliharaan (service)


(pembilang) tepat waktu dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh alatyang seharusnya dilakukan


(penyebut) pemeliharaan dala satu bulan
Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Penangung jawab inventaris

Sumber data Register pemeliharaan alat

3. Peralatan Laboratorium ( dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat
waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi

Indikator Peralatan Laboratorium ( dan alat ukur yang


lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan
ketentuan kalibrasi

Dimensi mutu Keselamatan dan efektifitas

Tujuan Tergambarnya akurasi pelayanan Laboratorium

Defenisi operasional Kalibrasi adalah pengujian k.embali terhadap


kelayakan peralatan Laboratorium oleh balai
pengamanan fasilitas k.esehatan (BPPK)

Frekuensi 1 Tahun
pengumpulan data

Periode dilakukan 1 Tahun


analisa

Numerator Jumlah seluruh alat Laboratorium yang dikalibrasi


(pembilang) tepat waktu dalam 1 Tahun

Denominator Jumlah alat Laboratorium yang perlu dikalibrasi


( penyebut) dalam 1 Tahun

Sumber data Buku register

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Penangung jawab Laboratorium


Pengumpulan data

H. PELAYANAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


1. Tindak lanjut pengendalian surat masuk dan keluar

Indikator Tindak lanjut pengendalian surat masuk dan


keluar

Dimensi mutu Efektifitas dan efisien

Tujuan indikator Tergambarnya kepudulian tanggung jawab sub.bag.


Umum terhadap upaya perbaikan pelayanan di
Puskesmas

Defenisi operasional Tindak lanjut pengendalian surat masuk dan keluar


adalah pelaksanaan tindak lanjut
pencatatan,penerimaan,penyampaian,penemuan
kembali dan sekaligus sebagai alat penyerahan arsip
yang harus dilakukan oleh staf sub.bag. umum
terhadap kesepakatan atau keputusan yang diambil
sesuai dengan permasalahnya

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator Hasil keputusan bersama yang ditindak lanjuti dalam


(pembilang) 1 bulan

Denominator Total hasil keputusan yang ditindak lanjuti dalam 1


(penyebut) bulan

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Sub Bag umum

Sumber data Buku surat masuk dan keluar

2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja

Indikator Kelengkapan laporan akuntabilitas

Dimensi mutu Efektivitas,efisiensi

Tujuan Tergambarnya akurasi pelayanan Laboratorium

Defenisi operasional Akuntabilitas ierja adalah perwujudan kinerja adalah


pewujudan kewajiban Puskesmas untuk
mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan
peaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan melalui
pertanggungjawaban secara periodik

Frekuensi 1 Tahun
pengumpulan data

Periode dilakukan 1 Tahun


analisa

Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan


(pembilang) dilakukan mnimal 3 bulan dalam 1 Tahun

Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya


(penyebut) disusun dalam 1 Tahun

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Bidang perencanaan

Sumberdata Kepala Puskesmas


3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

Indikator Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

Dimensi mutu Efektivitas,efisiensi,kepuasan

Tujuan Terwujudnya kepedulian rumah sakit terhadap


kesejahteraan pegawai

Defenisi operasional Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat


adalah usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan
dua pariode dalam sat Tahun

Frekuensi pengumpulan 6 bulan


data

Periode dilakukan Satu Tahun


analisa

Numerator (pembilang) Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai


periode kenaikan pangkat dalam satu Tahun

Denominator Jumlah pegawai yang seharusnya diusulkan


(penyebut) kenaikan pagkat dalam satu Tahun

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Sub Bag kepegawaian

Sumber data Bagian kepegawaian

4. Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala

Indikator Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala

Dimensi mutu Efektivitas,efisiensi,kepuasan

Tujuan Terwujudnya kepedulian Puskesmas terhadap


kesejahteraan pegawai

Defenisi operasional Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala adalah


kenaiakan gaji secara periodik sesuai perundang-
undangan yang berlaku

Frekuensi pengumpulan 6 bulan


data

Periode dilakukan 1 Tahun


analisa

Numerator (pembilang) Jumlah hari penyelesaian pembuatan usulan


kenaiakan gaji berkala ( KGB )

Denominator Jumlah hari standar penyelesaian kenaikan gaji


(penyebut) berkala

Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Sub Bag kepegawaian

Sumber data Bagian kepegawaian


5. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

Indikator Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

Dimensi mutu Efektifitas

Tujuan Tergambarnya disiplin pnegelola keuangan rumah


sakit

Defenisi operasional Laporan keuangan meliputi neraca, realisasi


anggaran, arus kas dan catatan atas laporan
keuangan harus selesai sebelum tanggal 10 awal
triwulan berikutnya

Frekuensi pengumpulan 6 bulan


data

Periode dilakukan 1 Tahun


analisa

Numerator (pembilang) Jumlah lapora keungan yang diselesaikan sebelum


tanggal 10 setiap bulan berikutnya dalam enam
bulan

Denominator Jumlah laporan kas yang harus diselesaikan dalam


(penyebut) satu Tahun

Standar pencapaian 50%

Penanggung jawab Bidang keuangan

Sumberdata Seksi keuangan

6. Ketepatan waktu pemberian insentif

Indikator Ketepatan waktu pemberian insentif

Dimensi mutu Efektifitas

Tujuan Terwujudya peningkatan kinerja pegawai

Defenisi operasional Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada


pegawai sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam
satu bulan

Frekuensi pengumpulan 1 bulan


data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator (pembilang) Jumlah pendempatan fungsional dalam satu bulan

Denominator Jumlah jasa pelayanan dari jenis tindakan medik


(penyebut) dalam satu bulan yang harus dibagikan pada tanggal
15 pada setiap bulan berikutnya
Standar pencapaian 100%

Penanggung jawab Bidang keuangan

Sumberdata Seksi keuangan

I. PELAYANAN MASYARAKAT
1. Ketersediaan pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas
keliling/Puskesmas pembantu

Indikator Ketersediaan pelayanan kesehatan masyarakat


pada Puskesmas keliling Puskesmas pemabantu

Dimensi mutu Ketersediaan pelayanan masyarakat di desa desa

Tujuan Akses,mutu,kesinambungan pelayanan

Defenisi operasional Pelaynan kesehatan masyarakat pada Puskesmas


keliling / Puskesmas pembantu di desa-desa yag
jauh dari Puskesmas

Frekuensi pengumpulan 1 bulan


data

Periode dilakukan 3 bulan


analisa

Numerator (pembilang) Jumlah kumulatif dalam memberikan pelayanan

Denominator Tidak ada


(penyebut)

Sumber data Petugas Puskesmas keliling / pustu

Standar pencapaian 100 %

Penanggung jawab Koordinator Puskesmas keliling/ pustu

Sumberdata Kepala Puskesmas


85

Anda mungkin juga menyukai