PENDAHULUAN
Bapak Firdaus turun kelapangan untuk melihat kondisi sampah yang mulai
meresahkan warga karna baunya yang menyengat serta mengganggu pernafasan
dan berserakan dipinggir jalan hingga ke badan jalan dan membuat kemacetan.
a. Jumlah Penduduk
c. Kemajuan Teknologi
d. Tingkat pendidikan
a. Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut
merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi
daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan, rekreasi,
dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan
lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses
pengangkutan sehingga menyebabkan kapasitas tempat terlampaui.
Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan gangguan bagi
lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga
sangat berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang
dilalui, terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan.
Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung
dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4,
H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi
gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global,
disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di
sekitarnya.
Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam
lokasi pengolahan berpotensi menimbulkan gangguan bau. Disamping
itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap bila sampah
dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis. Seperti
halnya perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga
timbul akibat penutupan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik.
Asap juga seringkali timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan
b. ekosistem daratan
Sampah yang dibuang secara langsung dalam ekosistem darat
akan mengundang organisma tertentu menimbulkan
perkembangbiakan seperti tikus, kecoa, lalat, dan lain sebagainya.
Perkembangbiakan serangga atau hewan tersebut dapat meningkat
tajam.
g. Pembakaran.
Metode ini dapat dilakuakn hanya untuk sampah yang dapat
dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk
menhindari pencemarn asap, bau dan kebakaran.
h. Sanitary Landfill".
Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi cekungan
yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini
memerlukan areal khusus yang sangat luas.
1. Pencemaran udara
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada
pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain.
Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah
berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta
kematian yang diakibatkan karenanya. Pemberian izin bagi angkutan
umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan
massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
2. Pencemaran udara
Penanggulangan terjadinya pencemaran air. Untuk mencegah agar
tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar
antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit,
sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam
air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk
dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan
mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan
deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman
air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.
3. Pengolahan limbah
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan,
dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat
yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke
sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau
dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan
lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga
a. Reduce
Prinsip Reduce dilakukan dengan cara sebisa mungkin
melakukan minimalisasi barang atau material yang digunakan.
Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak
sampah yang dihasilkan. Menurut Suyoto (2008) tindakan yang
dapat dilakukan berkaitan dengan program reduce:
c. Recycle
Prinsip recycle dilakukan dengan cara sebisa mungkin,
barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang.
Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah
banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Menurut Suyoto
(2008) tindakan yang dapat dilakukan berkaitan dengan program
recycle:
e. Replant
Prinsip replant dapat dilakukan dengan cara membuat hijau
lingkungan sekitar baik lingkungan rumah, perkantoran, pertokoan,
lahan kosong dan lain-lain. Penanaman kembali ini sebagian
menggunakan barang atau bahan yang diolah dari sampah.
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, mempromosikan kesehatan dan efisiensi dengan
menggerakkan potensi seluruh masyarakat. Konsep kesehatan masyarakat
berkaitan dengan perubahan perilaku sehat akan lebih terbentuk dan bertahan
lama bila dilandasi kesadaran sendiri (internalisasi) sehingga konsep upaya
sehat dari, oleh dan untuk masyarakat sangat tepat diterapkan dengan upaya
Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Dimensi ini melahirkan pemahaman upaya manusia untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan agar terhindar dari penyakit dan masalah
kesehatan. Masalah-masalah dalam kesehatan masyarakat dapat di
kelompokkan berdasarkan disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan
masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan
masyarakat ini, antara lain:
a. Epidemiologi
b. Biostatistik/statistik kesehatan
c. Kesehatan lingkungan
d. Pendidikan kesehahtan dan ilmun perilaku
e. Administrasi kesehatan masyarakat
f. Gizi masyarakat
g. Kesehatan kerja
Untuk memahami masalah kesehatan yang sering ditemukan di
Indonesia perlu dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain masalah
perilaku kesehatan, lingkungan, genetik dan pelayanan kesehatan yang akan
menimbulkan berbagai masalah lanjutan seperti masalah kesehatan ibu dan
anak, masalah gizi dan penyakit-penyakit baik menular maupun tidak menular.
Masalah kesehatan tersebut dapat terjadi pada masyarakat secara umum atau
komunitas tertentu seperti kelompok rawan (bayi, balita dan ibu), kelompok
lanjut usia dan kelompok pekerja.
Masalah sampah merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Solusi untuk menanggulangi sampah yaitu salah satu caranya dengan 3 R.