Anda di halaman 1dari 50

SATGAS GERAKAN SAYANG IBU

KECAMATAN TALANGPADANG
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Alloh SWT, atas limpahan


rahmat, taufik dan hidayah- Nya, Profil Kegiatan Kecamatan Sayang Ibu
dalam Gerakan Sayang Ibu Kecamatan Talangpadang ini dapat
diselesaikan.

Profil ini dibuat sebagai gambaran kegiatan Gerakan sayang Ibu di


kecamatan Talangpadang dalam rangka kegiatan menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) pada tahun 2018.

Pada Kesempatan ini, Kami sampaikan ucapan terimakasih yang setinggi


– tinggunya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan profil ini, yaitu seluruh anggota Pokjatap GSI Kecamatan
Talangpadang, secara Khusus Pokjatap GSI Kabupaten Tanggamus.

Kami menyadarai masih banyak kekurangan dalam penyusunan profil


ini, maka dari itu mohon kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan Profil dimasa mendatang.

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemampuan Perempuan untuk hamil, bersalin dan menyusui merupakan


kodrat yang unik dan mulia bagi kelangsungan umat manusia. Namun
kemampuan itu sering merupakan beban bagi kaum perempuan sering
termarginalisasi dan menjadi subordinasi kaum pria, sehingga perempuan
sering dirugikan dalam askes dan perolehan pelayanan kesehatan
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
reproduksi masih ditandai dengan tingginya angka kematian ibu hamil,
melahirkan dan nifas ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ).

Adanya permasalahan tersebut maka Kecamatan Talang Padang pada


tahun 2017 telah dibentuk Gerakan Sayang Ibu ( GSI ), dengan harapan
akan mampu menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil, melahirkan dan
Nifas (AKI) dan angka kematian Ibu.

Permasalahan tersebut membutuhkan penanganan yang menyeluruh,


terpadu dan kontinue dengan pendekatan dan pemberdayaan serta
kemandirian. Untuk mendukung upaya tersebut perlu dikembangkan suatu
kegiatan terpadu antara berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta
dalam satu wadah Gerakan Sayang Ibu ( GSI ). GSI merupakan upaya untuk
mewujudkan hak dan kesehatan reproduksi serta untuk mendorong upaya
dalam menurunkan AKI dan AKB melalui peningkatan kesadaran, kemauan
dan kemampuan serta tanggung jawab semua pihak dalam bentuk gerakan
masyarakat bersama Pemerintah.

B. SEJARAH SINGKAT KECAMATAN TALANG PADANG

Suatu pekerjaan yang cukup komplek apabila kita akan mengungkapkan


sejarah Kecamatan Talang Padang secara tepat dan benar, hal itu
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, waktu yang diperlukan cukup
lama, fasilitas dan pengetahuan yang relative terbatas, pelaku sejarah itu
sendiri sudah langka bahkan dapat dikatakan sudah tidak ada lagi.

Walaupun demikian dari beberapa orang yang sempat di mintai keterangan


dari berbagai sumber bacaan yang ada dapat dijelaskan bahwa sejarah
Kecamatan Talang Padang secara umum sebagai berikut;

C. PROFIL KECAMATAN TALANG PADANG

1. SEJARAH SINGKAT KECAMATAN TALANG PADANG

Tanggamus merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Lampung


yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan,
yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 2 tahun 1997 tanggal
3 Januari 1997 dan diresmikan pada tanggal 21 Maret 1997 oleh Menteri
Dalam Negeri. Pemekaran tersebut bertujuan antara lain :
1. Meningkatkan efektifitas pendayagunaan sumber daya

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


2. Memperpendek rentang kendali pemerintahan
3. Mempercepat penyebaran dan pemerataan hasil-hasil pembangunan,
sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif
dalam pembangunan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Diawal terbentuknya, Kabupaten Tanggamus terdiri dari 11 (sebelas)


Wilayah Kecamatan dan 6 (enam) Wilayah Perwakilan Kecamatan. Pada
tanggal 19 Juni 2000 disyahkan Peraturan Daerah No. 18 Tahun
2000 tentang Pembentukan Kecamatan dan Tata Kerja Pemerintahan
Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Tanggamus. Dengan pengesahan
Perda tersebut banyaknya kecamatan bertambah 6 (enam) kecamatan
sehingga menjadi 17 kecamatan.

Pada tahun 2005 dilaksanakan pemekaran beberapa kecamatan di


Kabupaten Tanggamus. Dan pada tanggal 23 Juni 2005 disahkan
Peraturan Daerah No. 05 Tahun 2005. Dengan pengesahan Perda
tersebut banyaknya kecamatan di Kabupaten Tanggamus bertambah
7 (tujuh) kecamatan sehingga berjumlah 24 kecamatan.

Seiring dengan peningkatan pelayanan kepemerintahan di Kabupaten


Tanggamus, pada tanggal 21 Desember 2006 ditetapkan Peraturan
Daerah Nomor 15 Tahun 2006, tentang pembentukan 4 (empat)
kecamatan hasil pemekaran. Dan sampai dengan tahun 2009
banyaknya kecamatan di Kabupaten Tanggamus sejumlah 20 (dua
puluh) kecamatan.

Berdasarkan Undang-Undang No 48 tahun 2008 tentang pembentukan


Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung, Kabupaten Tanggamus
dimekarkan menjadi dua daerah Administratif yaitu Kabupaten
Tanggamus dan Kabupaten Pringsewu. Wilayah yang masuk ke dalam
daerah administratif Kabupaten Pringsewu ada 8 wilayah kecamatan,
yaitu kecamatan Pringsewu, Gading Rejo, Ambarawa, Pardasuka,
Pagelaran, Banyumas, Adiluwih, dan Sukoharjo, yang terdiri dari 101
wilayah desa.

Pada Akhir tahun 2011, keluar Perda no 18 tahun 2011 yang tertanggal 1
Oktober 2011 yang mengatur tentang pemekaran wilayah pekon

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


dikabupaten Tanggamus yang tadinya 278 pekon menjadi 301 pekon
dengan bertambah sebanyak 23 pekon. Pada tanggal 19 Desember 2011
disahkanlah perda no 19 tahun 2011 yang mengatur pemekaran pekon
Tanjung Sari dari pekon Banjarmasin, sehingga jumlah pekon di
Kabupaten Tanggamus menjadi 302 pekon/kelurahan dengan 20 (dua
puluh) Kecamatan.

Pada tahun 1818 akibat dari meletusnya gunung Krakatau yang sangat
dahsat masyarakat Atakh Berkhak (sekarang Desa Antakh Bekhak
Menjadi Kecamatan Limau) merasa gelisah dan merasa tidak aman tinggal
di Daerah itu , sehingga mereka memutuskan untuk segera mencari
tempat tinggal yang baru yang merek anggap cukup aman. Maka pada
tahun 1818 Pesirah Bandar Alam berikut keluarganya pindah dan
menetap di Desa Petikih ( sekarang Pedukuhan Campang Way handak
Kecamatan Pagelaran dan sebagian tinggal di Pedukuhan Penanggungan
Desa Ciherang, yang kemudian pindah ke Desa Kedaloman suka banjar
kemudian tahun 1910 Desa tersebut di Syahkan menjadi Desa oleh
Pemerintah Belanda dengan luas wilayah dari Desa sampai Desa
Sukabanjar samapai ke Desa Kuta Dalom .

Pada Tahun 1874 Seperti halnya daerah yang dihuni oleh keluarga
Pesirah Bandar Alam, maka daerah sekitar Kota TalangPadang adalah
merupakan kawasan hutan belantara yang dikuasai Pesirah Pugung yang
berkedudukan disekitar Keacamatan Pagelaran. Sekitar tahun 1874
Hi.Yusuf yang berasal dari Padang Manis Kecamatan Cukuh Balak pada
waktu itu. Yang sekarang masuk kewilayah Kecamatan Limau meminta
kepada Raja sebuai agar diizinkan untuk membuka sebagian hutan
dikawasan Marga Pugung, dengan tebusan Seekor Kerbau Dan Kain Putih
sekhilang ( sepotong ) sebagai syarat perundingan, Maka Hi. Yusuf
diizikan untuk menguasai sebagian daerah Pugung dengan luas sampai
ke Gunung Megang ( Sekarang masuk dala Kecamatan Pulau panggung ).

Pada tahun 1993 Tanah yang berada disekitar kaki gunung Tanggamus
ini memang merupakan tanah yang subur, terutama untuk usaha
perkebunan dan pertanian. Sehingga mengundang banyak masyarakat
dari daerah lain untuk berpindah atau sekurang-kurangnya memperluas
usahabdidaerah ini, seperti halnya warga masyarakat Marga Rebang yang

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


datang dari daerah Palembang Sumatra Selatan. Demikian juga halnya
dengan bangsa Belanda yang membuka usaha perkebunan Kopi dan Teh
disekitar Gisting dan Sumberejo.

Sehingga pada tahun 1993 didaerah Talangpadang terdapat Sembilan


Penyimbang Adat yang tersebar diantara Desa Talangpadang sampai Desa
Kuta Dalom. Atas prakarsa Hi Yusuf pada tahun 1993 Kesimbalan
Penyimbang Adat ini mengadakan musyawarah adat dengan keputusan
bulat bahwa Kesembilan Penyimbang Adat ini membentuk satu marga
yang disebut dengan Marga Gunung Alip, yang dikepalai oleh seorang
PESIRAH “ABDUL MU’IN” dengan gelar Datuk Langguk Batin, beliau
wafat [pada taun 1945 yang berkedudukan di Desa Talangpadang,
Kemudian kedudukan Pesirah digantikan oleh adiknya Datuk Husin yang
wafat tahun 1973.

Pada Zaman Datuk Husin inilah Talangpadang menjadi Asisten Weadan


dengan Ibu Kota Di Kota Agung Dengan Luas Wilayah Meliputi Marga
Gunung Alip Dan Marga Rebang (Kecamatan Pulaupanggung sekarang).
Adapun mereka yang pernah menjabat sebagai Asisten Wedana adalah :
1. TABRANI ABAS
2. A. NURDIN

Pada tahun 1953 Setelah masa kles 2 (Kedua) berakhir yaitu sekitar
tahun 1953, Sebagai Kebijaksanaan Pemerintah di Talangpadang
dibentuk Dewan Negeri yang luas wliayahnyan juga sampai Daerah Marga
Rebang, sedangkan mereka yang pernah menjabat sebagai Kepala Negeri
berturut-turut adalah :
1. MULKAN
2. Hi SALIEM
3. HASAN
4. Hi. MAID
5. Hi. RASYID

2. ASAL USUL NAMA TALANG PADANG

Berdasarkan keterangan dari Mas Yusuf (cucu dari Hi. Yusuf) bahwa
nama Talangpadang bukalan hasil musyawarah, karena dia merupakan
orang pertama yang mendiami daerah ini. Timbul harapan dihatinya
mudah-mudahan daerah yang dibukanya ini kelak akan menjadi satu

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


daerah luas, ramai dan sejahtera. Sehingga akhirnya daerah ini dberi
nama Talangpadang.

Menurut Bahasa Lampung (Lampung Pesisir) Talangpadang berasal dari


kata :
- TALANG : yang berarti Umbulan atau Perkampungan
- PADANG demikan Talangpadang berarti Daerah Perkampungan yang
luas.

3. PERKEMBANGAN KECAMATAN TALANG PADANG

Seperti pada uraian diatas, maka pada tahun 1901 di Talangpadang baru
ada Desa yang mendapat pengesahan dari Pemerintah Belanda yaitu Desa
Kedaloman yang mencakup wilayah dari Desa Sukabanjar sampai Desa
Kuta Dalom dan yang kedua Desa Talangpadang yang wilayah nya
meliputi daerah sekitar Talangpadang sampai di Desa Kejayaan Negeri
Agung, Sedangkan desa-desa lainnya pada saat itu masih merupakan
bagian-bagian dari dua desa tersebut.

Sedangkan daerah Gisting dan Sumberejo adalah merupakan Ex.


Perkebunan Belanda yang dibuka kira-kira pada tahun 1901. Pada kles
kedua, daerah perkebunan berikut dengan parbrik-pabriknya yang ada di
daerah tersebut dibumi hanguskan oleh para buruhnya sendiri. Setelah
itu para Ex. Buruh perkebunan ini mengolah tanah-tanah dan
membentuk desa-desa yang akhirnya di mekarkan menjadi desa seperti
Ex. Perkebunan Gisting berkembang menjadi Desa Purwodadi, Gisting
dan Campang. Sedangkan Ex. Perkebunan Sumberejo berkembang
menjadi Desa Argopeni ,Sumberjo, Margoyoso, Sidomulyo dan Tegal
Binangun.
Demikian juga halnya desa-desa yang ada di Kecamatan Pulaupanggung
pada saat itu baru ada bebera desa pula.

Kemudian pada saat A.RANI menjabat Camat Talangpadang pada tahun


1970 wilayah Kecamatan Talangpadang di mekarkan menjadi dua
Kecamatan, masing-masing Kecamatan Talangpadang dengan Ibu Kota
Talangpadang dan Kecamatan Pulaupanggung dengan Ibu Kota
Pulaupanggung dan Camat yang pertama adalah TARMIZI.
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
Adapun batas-batas Kecamatan Talangpadang dan Pulaupanggung di
tetapkan di Way Mincang Desa Negeri Agung. Setelah Kecamatan
Pulaupanggung dibentuk sebagai Kecamatan Defenitif, perkembangan
Kecamatan Talangpadang Nampak lebih pesat bila dibandingkan dengan
Kecamatan-kecamatan di sekitarnya. Sehingga pada tahun 1976
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi
Lampung Nomor : G.079/D.VII/I/HK/1976 tanggal 29 mei 1976
Kecamatan Talangpadang ditetapkan sebagai Kecamatan Uni Daerah
Kerja Pembangunan (UDKP).

Nama-nama orang yang pernah menjadi Camat Talangpadang berturut-


turut sebagai berikut :

15. HASANUDDIN BASYIR,BA (1980-


1. TUBAGUS BARWAMI
1985)
2. AHMAD MUHAMMAD 16. MALIKI MUCHTAR (1985-1990)
3. DANU SISASTRO 17. HASIDI THOIB,BA (1990-1991)
4. M. ZEN KERATON 18. Drs.FAUZI.AR ( 1991-1994)
5. ROZAN HUSIN 19. Drs.SUPARJO (1994-1996)
6. OYR. PAGAR ALAM 20. CHOTMAN JAUHARI (1996-1998)
7. ABDUL RATU PEMIMPIN 21. Drs.ASHABUL YAMIN (1998-2005)
22. IDHAM KHALID.AZ,SH,MM (2005-
8. SALEH
2008)
9. MAS HUDHULHAQ 23. ALFIAN A.HUSIN,SH (2008-2009)
24. ANDRIAS TARMIWIJAYA,SP (2009-
10. Hi. IDHAM
2912)
11. AMIR HAMZAH 25. HARDASYAH (2012-2013)
26. ANDRAS TARMIWIJAYA,SP (2013
12. A. RANI (1970-1975)
s/d sekarang)
27. AGUSTARA HAMID,SE (2014 s/d
13. HASBI HAMID ( 1975-1979)
2017)
14. SOFYAN YUSUF, BA (1979-1980) 28. YULINARTI,SE (2017 - Sekarang)

Sumber :
1. Kh.Saliem (Mantan Kepala Negeri Talangpadang yang meliputi,
Kecamatan Talang Padang, Gunung Alip, Sumberejo, dan Air
Naningan).
2. Tokoh Adat Lampung Pesisir Kecamatan Talangpadang.

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


BAB II
GAMBARAN UMUM KECAMATAN TALANGPADANG

A. Geografis

Kecamatan Talang padang merupakan salah satu dari Kecamatan yang ada
di Kabupaten Tanggamus, berada di sebelah timur Ibu Kota Kabupaten
Tanggamus, jika dilihat dari segi jangkawan (Orbitasi) dengan Kota Besar
atau sarana penting lainnya adalah :

Jarak dengan Ibu Kota Kabupaten Tanggamus 26 km


Jarak dengan Ibu Kota Provinsi Lampung 65 km
Jarak dengan Pelabuhan Udara 102 km
Jarak Pelabuhan Laut 140 km

Luas Kecamatan Talangpadang adalah 46,13 km2, dengan Jumlah


Penduduk 46.421 jiwa terdiri dari 22.481 jiwa laki-laki dan 23.940 jiwa
perempuan, sedangakan jumlah kepala keluarga terdapat 11.241 Kepala
Keluarga,bila di bandingkan antara jumlah Penduduk dan luas wialayah
maka kepadatan penduduk per km terdapat 1.060 jiwa.

PETA WILAYAH KECAMATAN TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Batas-batas Keacamatan Talangpadang sbb:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pulau Panggung dan
Kecamatan Sumberejo.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pugung.
3. Sebelah Barat berbatsan dengan Kecamatan Gunung Alip.
4. Sebelah Timur berbatsan dengan Kecamatan Pugung.

B. PEMERINTAHAN

Dalam menjalankan roda Pemerintahan dalam wilayah Kecamatan, Camat


merupakan Koordinator Pemerintahan yang di lengakapi tiga Unsur
Pimpinsn Keacamatan (USPIKA) Yaitu :
 Komandan Rayon Militer (Dan Ramil).
 Komandan Kepolisian Sektor (kapolsek).
 Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjri).

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Selain itu terdapat Dinas Instansi Vertikal maupun Otonom dan beberapa
perusahaan Daerah / Swasta yang berada di tingkat Kecamatan. Dalam
menjalankan Tugas Pemerintahan di Kantor Keacamatan, CAMAT di Bantu
oleh :
1. Sekretaris Camat (Sekcam)
2. Kepala Seksi Pemerintahan dan Staf.
3. Kepala Seksi Pendapatan dan Staf.
4. Kepala Seksi Kesmas dan Staf.
5. Kepala Seksi Pembangunan dan Staf.
6. Kepala Seksi Trantib dan Staf.
7. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Umum.
8. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi.

Kecamatan Talangpadang terdapat 20 Pekon Definitif yang masing-masing


Pekon di pimpin oleh seorang Kepala Pekon, yang terdiri dari 20 Orang
kepala Pekon laki-laki dan tidak ada kepala pekon perempuan. Kepala
Pekon di bantu oleh perangkat Pekon yaitu seorang Juru Tulis, Kaur
Pemerintahan, Kaur Keuangan, Kaur Kesmas, Kaur Pembangunan, dan
Kepala Dusun, Kepala RW (Rukun Warga) serta Kepala RT (Rukun
tetangga).

C. DEMOGRAFI

Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Tempat


Di Kecamatan Talangpadang Tahun 2018

JUMLAH JUMLAH KLASIFIKASI PENDUDUK


NO NAMA PEKON
RUMAH KK LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Suka Merindu 325 413 787 834 1668
2. Suka Bandung 193 206 546 504 1050
3. Talangsepuh 630 630 922 898 1820
4. Suka Negeri 90 120 238 204 442
5. Talangpadang 1140 1147 2237 2440 4677
6. Suka Rame 402 546 1277 1158 2435
7. Sinar Banten 1022 1203 2459 2402 4861
8. Banding 900 1071 2096 1872 3968
9. Sinar
Agung 425 484 782 1015 1797
10. Semendo
Sinar Harapan 345 380 970 992 1962
11. Sinar Petir 380 358 737 676 1413
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
12. Negeri Agung 1355 1404 3704 3856 7560
13. Way Halom 340 348 882 792 1674
14. Suka Negeri 183 240 562 560 1122
15. Jaya
Suka Bumi 240 289 605 610 1215
16. Kejayaan 340 372 693 639 1332
17. Kali Bening 967 975 1535 2245 3780
18. Banjar Sari 312 415 312 860 1172
19. Singosari 352 368 812 766 1578
20 Sinar betung 260 278 278 617 895
Kecamatan 10.201 11.247 22.481 23.940 46.421

Wilayah Kecamatan Talangpadang dengan jumlah penduduk


sebanyak 46.421 jiwa pada tahun 2018 dengan tingkat kepadatan
penduduk 396,53 jiwa per KM². Kondisi Perumahan rata-rata di
Wilayah Kecamatan Talangpadang terdiri dari semi permanent dan
darurat dengan jumlah Rumah 10.201 buah, dan 11.247 Kepala
Keluarga.

Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur


Kecamatan Talangpadang Tahun 2018

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


D. IKLIM

Secara Topografis Kecamatan Talangpadang merupakan dataran tinggi,


sesuai dengan hasil Pengukuran CV. IWAN BRA THERS dari Jakarta yang
akan membuka Proyek Tanaman Bawang Putih, hasil pengukuran daerah
yang terendah berada di Pekon Suka Merindu Kecamatan Talangpadang
denga ketinggian dari permukaan laut 480 m, Sedangkan daerah yang
tertinggi berada di pekon Gisting dengan ketinggian sekitar 1.100 m dari
permukaan laut yang pada saat pengukuran masih menjadi Wilayah
Keacamatan Talangpadang. Dengan demikian dari hasil pengukuran
tersebut dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Talangpadang pada
umumnya sebagai dataran rendah yang ketinggian dari permukaan laut
antara 480-600 m dan berklim sejuk.

Curah hujan yang terdiri di wilayah Kecamatan Talangpadang sepanjang


tahun rata-rata 1750-2000 mm berada pada bulan Desember S/d Februari
dengan suhu udara berkisar 25-30 ° C.

E. SUMBER AIR

Keadaan Sumber Air pada umumnya cukup baik, sehingga dapat


memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti keperluan minum, mandi, dan

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


mencuci, sebagian besar masyarakat menggunakan air sumur, akan tetapi
akibat perkambangan zaman sebagian masyarakat yang beralih
menggunakan air PDAM maupun air kemasan

F. MATA PENCAHARIAN

Pada umunya Mata Pencaharian penduduk yang utama adalah pertanian


terdiri dari Pertanian Tanaman Pangan Padi Sawah, Holtikultura,
Palawija, dan tanaman Perkebunan Rakyat sealin itu sebagian penduduk
yang bermata pencahrian sebagai Buruh Tani, Pedagang, Industri Rumah
Tangga, Pegawai Negeri Sipil, ABRI, Polri, Angkutan Umum, Pegawai
Swasta dan lain-lain, Keadaan Ekonomi masyarakat pada umunya cukup
baik.

G. GEOGRAFIS

BATAS WILAYAH KECAMATAN TALANGPADANG TAHUN 2013

ARAH BATAS-BATAS

(1) (2)
a. Utara Kecamatan Pulau Panggung dan Sumberejo
b. Timur Kecamatan Pugung
c. Selatan Kecamatan Pugung
d. Barat Kecamatan Gunung Aliup

JUMLAH PEKON YANG BERADA DI WILAYAH KECAMATAN TALANG


PADANG KABUPATEN TANGGAMUS SEBANYAK 20 PEKON TERDIRI
DARI :

1. Pekon Kali Bening


2. Pekon Kejayaan
3. Pekon Suka Bumi
4. Pekon Banjar Sari
5. Pekon Singosari
6. Pekon Sukarame
7. Pekon Bandung Agung
8. Pekon Talang Padang
9. Pekon Sunar Banten
10. Pekon Bandung Agung
11. Pekon Sukanegeri
12. Pekon Suka Bandung
13. Pekon Suka Merindu
14. Pekon Sinar Sumendo
15. Pekon Sinar Petir
16. Pekon Negeri Agug
17. Pekon Way Halom
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
18. Pekon Sinar Harapan
19. Pekon Talang Sepuh
20. Pekon Sinar Betung

Luas Wilayah Kecamatan Talangpadang sebagai berikut :

LUAS
NO NAMA PEKON
KM2 Ha

1. Suka Merindu 1,24 124


2. Suka Bandung 1,50 150
3. Talangsepuh 1,50 150
4. Suka Negeri 0,58 58
5. Talangpadang 3,60 360
6. Suka Rame 1,20 120
7. Sinar Banten 0,74 74
8. Banding Agung 1,20 120
9. Sinar Semendo 1,02 102
10. Sinar Harapan 0,22 22
11. Sinar Petir 1,60 160
12. Negeri Agung 1,20 120
13. Way Halom 0,96 96
14. Suka Negeri Jaya 1,06 106
15. Suka Bumi 3,27 327
16. Kejayaan 3,24 324
17. Kali Bening 4,10 410
18. Banjar Sari 1,00 100
19. Singosari 12,50 1250
20 Sinar betung 1,60 160
Kecamatan 46,13 4613

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Eksistensi dan status kewenangan Kecamatan Talang Padang sebagai
perangkat daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan
secara sah berdasarkan ketentuan hukum yang tertuang dalam beberapa
produk perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4393);
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
urusan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

BAB III
KEGIATAN GERAKAN SAYANG IBU ( GSI )
KECAMATAN TALANG PADANG

A. SEJARAH GERAKAN SAYANG IBU (GSI)

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Gerakan Sayang Ibu (GSI) atau lebih dikenal dengan Safe motherhood
dicanangkan oleh pemerintah (Presiden Suharto) pada tanggal 22 Desember
1996 bertepatan dengan hari ibu tepatnya di Karang anyar Kabupaten
Surakarta yang menjadi gerakan nasional dalam penurunan Angka
kematian Ibu (AKI). Dengan gerakan tersebut diharapkan Angka Kematian
Ibu (AKI) pada akhir pelita IV dapat diturunkan dari 225 per 100.000
kelahiran hidup menjadi 80 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018
atau akhir jangka panjang kedua.

Setelah berhasil mennsukseskan program Desa Siaga dan Gerakan sayang


Ibu, pemerintah melanjutkan program laninnya dengan Pemberdayaan
perempuan melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Badan
Koordinasi Keluarga berencana nasional (BKKBN) yang bekerja sama dengan
Pemerintah Amerika Serikat (USAID) meluncurkan program suami sssiaga,
bidan siaga dan warga siaga. Mengingat bahwa tanggung jawab ibu hamil,
niufas dan bayi bukan hanya tanggung jawab ibuu saja, akan tetapi
tanggung jawab semua komponen masyarakat yang meliputi bidan, suami,
keluarga ataupun masyarakat yang berbeda di sekitarnya.

3 (tiga) unsur pokok GSI adalah sebagai berikut :


1) Gerakan Sayang Ibu merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh
masyarakat bersama pemerintah
2) Gerakan Sayang Ibu mempunyai tujuan untuk meningkatkan dan
perbaikan kualitas hidup perempuan sebagai sumber daya manusia.
3) Gerakan sayang Ibu bertujuan untuk mempercepat penurunan angka
kematian Ibun karena hamil, melahirkan dan Nifas.

B. KEGIATAN GERAKAN SAYANG IBU (GSI)


Dalam upaya mencapai tujuan Negara untuk mensejahterakan masyarakat
telah dilakukan berbagai upaya pembangunan daerah sampai tingkat Desa /
Keluarahan. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia ( SDM ) adalah melalui penurunan Angka Kematian Ibu Hamil,
melahirkan dan masa Nifas dan Angka Kematian Bayi ( AKB ). Berdasarkan
SKDI tahun 2002 masih tingginya angka kematian ibu hamil, melahirkan
dan nifas yaitu 307/100.000 kelahiran hidup.

3 (tiga) unsur GSI adalah sebagai berikut :


1. GSI merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat bekerja
sama dengan pemerintah
2. GSI mempunyai tujuan meningkatkan kualitas hidup perempuan
3. GSI bertujuan menurunkan AKI karena hamil bersalin dan nifas
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
Melihat kondisi tersebut pada tahun 2013 Unsur Pimpinan Kecamatan
Talang Padang bersama masyarakat membentuk Gerakan Sayang Ibu ( GSI )
yaitu upaya peningkatan perbaikan kualitas hidup melalui berbagai
kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka
kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan angka
kematian bayi.

Di Kecamatan Talang Padang ada 4 Pekon yang beberapa pedukuhannya


jauh dari pelayanan medis, maka untuk menekan angka kematian ibu dan
bayi telah dibantu Pondok Sayang Ibu ( PSI ) yang merupakan tempat
singgah sebelum kefasilitas kesehatan disertai dengan kegiatan penunjang
lainnya :

 Kelompok Wanita Tani


 Kelompok Pengajian
 Kelompok Kelas Ibu
 Kelompok Paket A Keaksaraan
 Pondok Sayang Ibu (PSI)
 Kelompok Peminat Kesehatan Ibu Dan Anak ( KPKIA )

Dalam jadwal pembinaan ke Pekon – Pekon diberi penyuluhan oleh instansi


terkait bidang nya masing – masing dan hal ini merupakan terobosan
kegiatan Satgas GSI Kecamatan.

C. STRUKTUR GERAKAN SAYANG IBU (GSI)

Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan Talangpadang terdiri dari lintas sektor


terkait, baik dari pegawai Kecamatan, TP PKK Kecamatan, Puskesmas,
PLKB, Koramil, Polsek, UPT Pendidikan, UPT Pertanian, KUA serta sektor
terkait lainnya.

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


STRUKTUR SATGAS GERAKAN SAYANG IBU (GSI)
KECAMATAN TALANG PADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2019

KOORDINATOR
CAMAT

KETUA
SUYANTI HERLI RAKHMAN

BENDAHARA SEKRETARIS
DIA HELEN LESTARI SAPTARITA

ANGGOTA
1. EMWINARTO,SKM.MM : PUSKESMAS TALANGPADANG
2. ANASRULLOH,SE : KORLUH KB
: PENYULUH PERTANIAN DAN
3. AGUS SOFYAN
PERKEBUNAN
4. KAPTEN MAMAN : BANTIBUN KORAMIL
5. IPTU KHAIRUL YASIN ARIGA : KAPOLSEK TALANGPADANG
6. EKO PRAYITNO, SPd : KSPLP PENDIDIKAN
7. BUSTAMI SYARIF : KUA
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
8. SAHRUL,SE : KUPT PASAR
9. WAHYUDI YS,SE,MM : KUPT CATATAN SIPIL
10. SRI ORDANELA : Ka.Sie PEMBANGUNAN
11. H.SUWARSIH : Ka.Sie PENDAPATAN
12. HAMDANI, MS : Ka. Sie PEMERINTAHAN
13. SINARYATI : Ka.Subag PERENCANAAN
14. YULI FITRI, SE,MM : DARMA WANITA PERSATUAN
15. MAYSAROH : TP PKK KECAMATAN
: IBI KECAMATAN
16. YUDIANA, AMD.Keb
TALANGPADANG
17. NURUL HABIBAH,AMd.Keb : PUSKESMAS TALANGPADANG

TUGAS DAN FUNGSI SATGAS GERAKAN SAYANG IBU (GSI) TINGKAT


KECAMATAN TALANG PADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2019

KOORDINATOR : Ketua Satgas ( Camat Talang Padang)


a. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan kegiatan
dengan Dinas terkait dalam rangka Tim Satgas
Gerakan Sayang Ibu (GSI), mempercepat penurunan
angka kematian Ibu dan Anak
b. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan dan
kegiatan dengan Dinas terkait
c. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan dengan Dinas
terkait.

KETUA : Pelaksana TP PKK Kacamatan Talangpadang


a. Menganalisa dan mengarah pemecahan permasalahan
b. Menyusun perencanaan yang sudah disepakati
c. Menyusun jadwal pemantauan, pembinaan dan
evaluasi pelaksana kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI).

ANGGOTA : Muspika dan Unsur Kecamatan Talangpadang


a. Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan
Gerakan Sayang Ibu (GSI)
b. Menyusun Rencana Kegiatan (POA) masing- masing
lembaga dalam kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI)

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


PERAN SATGAS DINAS INSTANSI TERKAIT DALAM RANGKA GERAKAN
SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN TALANG PADANG KABUPATEN
TANGGAMUS

1. Peran kader PKK dalam GSI :


a. Meningkatkan peran dan fungsi dasa wisma, PKK, RT dan RW
b. Melakukan pendataan ibu hamil, bersalin dan nifas serta ibu resiko tinggi
c. Memberikan penyuluhan kesehatan (koordinasi dengan instansi lain)
d. Pemberdayaan ibu hamil
e. Pendekatan pada keluarga dan suami
f. Merujuk ibu hamil beresiko pada petugas kesehatan
g. Kerjasama dengan LKMD dalam menggalang tabulin, dana sehat,
ambulan desa dan PSI
h. Koordinasi dengan Satgas GSI di desa

2. Peran Kepala Puskesmas


a. Merupakan anggota Satgas GSI tingkat kecamatan
b. Menggerakkan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan pada ibu
hamil, bersalin dan nifas
c. Pelaksanaan pelayanan di tingkat dasar
d. KIE dalam pencegahan dan penanganan resiko pada ibu hamil
e. Pencatatan dan pelaporan bidang kesehatan

3. Peran Bidan Desa


a. Merupakan anggota satgas GSI
b. Membuat peta ibu hamil
c. KIE, penyuluhan kelompok atau perorangan
d. Memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, bersalin dan nifas
e. Pencatatan dan pelaporan bidang kesehatan

4. Peran KSPLP Pendidikan


a. Peningkatan wajib belajar 9 tahun
b. Peningkatan pengetahuan pada remaja putri
c. Pendataan tingkat pendidikan

5. Peran Pertanian
a. Pemanfaatan pekarangan
b. Memberdayakan keluarga

6. Peran PPKB
a. Koordinasi dengan sector terkait
b. Penyuluhan KB
c. Pemberdayaan perempuan
d. Pendataan akseptor KB
e. Memberdayakan dan penyuluhan remaja putri

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


7. Peran KUA
a. Berkaitan dengan umur menikah
b. Penyuluhan usia perkawinan

8. Peran IBI
a. Penyuluhan
b. Mencegah terjadi resiko pada ibu hamil, bersalin dan nifas
c. Pemberian obat obatan yang aman
d. Mengkoordinasikan kegiatan dengan bidan bidan desa

D. AMBULANCE DESA

AMBULANCE RELAWAN IBU MELAHIRKAN


KECAMATAN TALANGPADANG

NO NAMA PEMILIK JENIS NOMOR PLAT NO. HANDPHONE


1 2 3 4
PEKON
1. APV BE 9203 VZ 081369009902
SUKANEGERI JAYA
2. PONIMAN XENIA BE 1487 V 085281442924

3. PRASS KIJANG BE 2341 V 085381197479

4. MAHMUD PANTHER BE 2361 V 081369661254

5.

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


E. RELAWAN DONOR DARAH IBU MELAHIRKAN

JUMLAH GOLONGAN DARAH RH


NO PEKON
(Orang)
A B AB O (+) (-)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Suka Merindu 0
2. Suka Bandung 0
3. Talangsepuh 0
4. Suka Negeri 0
5. Talangpadang 0
6. Suka Rame 0
7. Sinar Banten 67 40 8 2 17 67 0
8. Banding agung 0
9. Sinar Semendo 0
JUMLAH GOLONGAN DARAH RH
NO PEKON
(Orang) A B AB O (+) (-)
10. Sinar Harapan 0
11. Sinar Petir 0
12. Negeri Agung 0
13. Way Halom 0
14. Suka Negeri jaya 0
15. Suka Bumi 0
16. Kejayaan 0
17. Kali Bening 50 10 6 1 8 50 0
18. Banjar Sari 0
19. Singosari 30 13 6 2 9 30 0
20. Sinar betung 0
Jumlah 147 63 20 5 34 147 0

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
NEONATAL BUMIL
NO NAMA PEKON BUMIL BULIN BUSUI BBLR BALITA BAYI ANBAL APRAS WUS PUS
RESTI RESTI
1. Suka Merindu 27 27 50 3 4 118 25 93 135 5 381 370
2. Suka Bandung 19 19 34 2 3 71 17 54 99 4 144 130
3. Talangsepuh 37 36 68 4 5 186 34 152 165 7 270 256
4. Suka Negeri 11 11 18 1 1 47 9 38 74 2 114 100
5. Talangpadang 96 88 176 9 13 569 86 483 300 19 673 659
6. Suka Rame 89 83 162 9 12 215 81 134 179 18 591 577
7. Sinar Banten 94 92 180 10 14 463 90 373 293 19 706 692
8. Banding agung 84 82 160 9 12 414 80 334 270 17 635 621
9. Sinar Semendo 49 48 92 5 7 141 46 95 145 10 347 333
10 Sinar Harapan 22 22 40 2 3 159 20 139 153 4 151 137
11. Sinar Petir 22 22 40 2 3 86 20 66 120 4 169 155
12. Negeri Agung 99 94 184 10 14 607 92 515 414 20 639 626
13. Way Halom 28 28 52 3 4 125 26 99 138 6 240 227
14. Suka Negeri jaya 20 18 32 2 2 61 16 45 108 4 157 144
15. Suka Bumi 19 17 30 2 2 65 15 50 109 4 143 130
16. Kejayaan 29 27 50 3 4 86 25 61 119 6 205 192
17. Kali Bening 60 57 110 6 8 380 55 325 252 12 416 403
18. Banjar Sari 29 27 50 3 4 127 25 102 138 6 196 183
19. Singosari 26 24 44 2 3 90 22 68 121 5 189 176
20. Sinar betung 24 22 40 2 3 64 20 44 106 5 174 161
Jumlah 884 844 1.608 88 121 4.074 804 3.270 3.438 177 6.542 6.272

PROGRAM KERJA GSI (GERAKAN SAYANG IBU)


KECAMATAN TALANGPADANG TAHUN 2019

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


NO. KEGIATAN Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juil Agst Sep Okt Nov Des

1. Rakor Evaluasi Dan Rencana Kerja


2. Pembinaan Evaluasi Pekon
3. Pendataan Dan Pemetaan Ibu hamil
4. Pembinaan Pondok Sayang Ibu
5. Pembinaan Kelas Ibu
6. Pembinaan Posyandu
7. Pembinaan Keluarga MKET
8. Pemetaan Ibu Hamil
9. Pembinaan Ambulance Desa
10. Pembinaan Donor Darah
11. Pembinaan Kelompok Tani
12. Pembinaan Kelompok Muslimat

ALUR PELAPORAN DAN RUJUKAN GERAKAN SAYANG IBU (GSI)

RS PROPINSI
GSI PROPINSI

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang

RS KABUPATEN
GSI KABUPATEN

GSI KECAMATAN PUSKESMAS

GSI PEKON PSI PEKON

KETERANGAN :

: Alur Pelayanan

: Alur Pelaporan

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


MEKANISME ALUR RUJUKAN KECAMATAN SAYANG IBU (KSI)
KECAMATAN TALANGPADANG

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


JADWAL PEMBINAAN SATGAS GSI
KECAMATAN TALANGPADANG

SASARAN DAN TIM PEMBINA


LOKASI / KELUARGA
NO BULAN KELAS SATGAS KELOMPOK
TEMPAT PSI POSYANDU MUSLIMAT AKSEPTOR
IBU PEKON WANITA TANI
MKET
1. JANUARI KETERANGAN :
2. PEBRUARI A: PUSKESMAS
3. MARET B: PKK
4. APRIL C: Pertanian
5. MEI D: PLKB
6. JUNI E: KUA
7. JULI F : CAPIL
8. AGUSTUS G: PENDIDIKAN
9. SEPTEMBER H: PASAR
10. OKTOBER
11. NOVEMBER
12. DESEMBER

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


DATA KEMATIAN IBU DAN
BALITA
DI KECAMATAN TALANGPADANG TAHUN 2018

NO. KEGIATAN Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juil Agst Sep Okt Nov Des Penyebab Kematian

1. KEMATIAN MATERNAL

a. Ibu Hamil 1 Decomp Cordis

b. Ibu Bersalin

c. Ibu Nifas

2. KEMATIAN BALITA

a. Prenatal
b. Neonatal (0 hr – 28 hr) 1 Foetal Distres,

c. Bayi ( 1bln – 12 bln )

d.Anak Balita ( 1 th – 5 th)

JUMLAH 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Kasus Kematian Bayi
Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2014 - 2018

Distribusi Tempat dan Penyebab Kematian Bayi Lahir


Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2018

PENYEBAB KEMATIAN
Non InfeksiPeny.lain
.Benda AsingAspirasi

alKel.Congenet
Fetal distress

Gg.Sal cerna

InfeksiPeny.
Aspeksia

NO PEKON
BBLR

IUFD
TN

1. Suka Merindu 1
2. Suka Bandung
3. Talangsepuh
4. Suka Negeri
5. Talangpadang
6. Suka Rame
7. Sinar Banten
8. Banding Agung
9. Sinar Semendo
10. Sinar Harapan
11. Sinar Petir
12. Negeri Agung
13. Way Halom
14. Suka Negeri Jaya
15. Suka Bumi
16. Kejayaan
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
17. Kali Bening
18. Banjar Sari
19. Singosari
20. Sinar betung
JUMLAH 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


F. CAKUPAN KEGIATAN IBU HAMIL, BUFAS, BUSUI, BAYI, BALITA DAN
ANAK PRA SEKOLAH

1. Kunjungan Ibu Hamil

Cakupan Kunjungan Bumil (K.1) Dan (K.4)


Di Wilayah UPTD Talangpadang Tahun 2015 – 2018

2. Anemia Ibu Hamil

Grafik Persentase Kasus Anemia Ibu Hamil


Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2017 Dan 2018

Grafik Jumlah Ibu Hamil Anemia


Di KecamatanTalangpadang Tahun 2018

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Grafik Prosentase Ibu Hamil Anemia Perpekon
Di Kecamatan Talangpadang Tahun 2018

3. Deteksi Bumil Resiko Tinggi

Deteksi dini bumil resti adalah upaya untuk menurunkan kematian


ibu secara bermakna. Kegiatan ini digalakkan baik di pelayanan KIA
maupun dimasyarakat. Hasil deteksi dini bumil resti pada tahun 2017
mencapai 149 orang (82,72 %), dan tahun 2018 adanya peningkatan
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
deteksi dini ibu hamil resiko tinggi menjadi 168 orang (95%) dari
sasaran target.

4. Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK)

Bumil KEK pada tahun 2017 sebanyak kasus bumil KEK sebanyak
35 orang (3,89 %), serta tahun 2018 sebanyak 80 kasus (9,5%), yang
kesemuanya sudah diberikan PMT pemulihan Ibu hamil baik lokal
maupun pabrikan.

Grafik Cakupan Persentase Bumil KEK


Di Kecamatan Talangpadang Tahun 2017 Dan 2018

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


5. Bumil Mendapatkan Tablet Fe 1 Dan Fe 3

Grafik Bumil Mendapatkan Fe 90 Tablet


KecamatanTalangpadang Tahun 2017 Dan 2018

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Tabel Cakupan Pemberian Tablet Fe.1 dan Fe.3 Bumil
Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2017 Dan 2018

TAHUN
2017 2018
NO PEKON
Fe1 % Fe % Fe % Fe %
3 1 3
1. Suka Merindu 52 100 51 98,08 36 10 34 89,5
0
2. Suka Bandung 19 100 19 100 19 10 16 84,2
0
3. Talangsepuh 36 100 36 100 36 10 33 91,7
0
4. Suka Negeri 12 100 12 100 13 10 12 92,3
0
5. Talangpadang 94 100 94 100 96 10 92 95,8
0
6. Suka Rame 91 100 83 91,21 75 10 72 94,7
0
7. Sinar Banten 100 100 10 100 98 10 96 98
0
8. Bandingagung 82 92 82
0 92,13 87 10 84 96,6
0
9. Sinar Semendo 48 100 48 100 47 10 45 95,7
0
10. Sinar Harapan 22 100 22 100 23 10 21 91,3
0
11. Sinar Petir 22 100 22 100 21 10 21 100
0
12. Neg. Agung 88 100 88 100 93 10 87 93,5
0
13. Way Halom 28 87, 25 100 26 10 24 88,9
0
14. Sk. Neg. Jaya 21 100
5 21 100 23 10 20 87
0
15. Suka Bumi 19 100 19 100 19 10 17 89,5
0
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
16. Kejayaan 27 100 22 92,59 29 10 27 93,1
0
17. Kali Bening 59 100 58 98,31 59 10 55 93,2
0
18. Banjar Sari 28 100 25 92,59 29 10 27 93,1
0
19. Singosari 25 100 25 100 26 10 26 100
0
20. Sinar betung 21 100 22 95,65 25 10 23 92
0
Puskesmas. 894 100 87 97,88 88 10 83 93,5
0 0
9 2

6. Pertolongan Persalinan

Meskipun tenaga kesehatan terutama bidan telah menyebar ke


seluruh wilayah pekon, akan tetapi Dukun bayi masih menjadi
pilihan alternatif oleh beberapa kelompok masyarakat dikarenakan
kedekatan kekerabatan dan emosional yang telah terjalin dalam
jangka waktu lama didukung oleh faktor adat turun temurun.
Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan 99,63% dan dukun
bersalin 0,37 % (3 kasus).

7. Deteksi Neonatal Resti

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Deteksi Neonatal resti adalah upaya untuk menurunkan kematian bayi
secara bermakna. Hasil deteksi dini neonatal resti pada tahun 2017
mencapai 42 anak (33 %), dan tahun 2018 sebanyak 78 anak (64,46%).
Dari angka tersebut faktor resiko terbanyak adalah BBLR dan Kelainan
kongenetal.

8. Penanganan BBLR

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Jumlah bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah tahun
2017 sebanyak 7 kasus BBLR dengan 1 kasus meninggal dunia,
sedangkan tahun 2018 adanya peningkatan BBLR berjumlah
31 kasus dengan tidak ada sama sekali kasus meninggal dunia.

9. Bayi Baru Lahir Mendapatkan IMD

Dalam penanggulangan kasus gizi pada balita dilakukan pemberian


ASI Eklusive, dalam permulaan pemberian ASI pada BBL sebaiknya
dilakukan IMD (Inisiasi menyusui Dini)..Tahun 2018 capaian IMD
meningkat tajam dibanding dengan tahun 2017, karena peran nakes
dan pengetahuan ibu melahirkan untuk sedini mungkin melakukan
IMD.

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


10. Status Gizi Balita

Status Gizi Balita menurut Gizi Buruk, BGM dan Gizi Kurus
Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2017 Dan 2018

11. Bayi Mendapatkan ASI Eksklusif

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


12. Kekurangan Vitamin A (KVA)

Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A pada bayi, Anbal dan Bufas


Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2017 Dan 2018

13. Stunting

Pada tahun 2018 dalam pemeriksaan gizi pada baduta ( balita


dibawah dua tahun) atau 1000 hari kelahiran didapatkan gizi dengan
stunting sebanyak 120 balita. Ada beberapa penyebab terjadinya
stunting diantaranya adalah kurangnya asupan gizi pada balita
termasuk pemberian ASI pada balita, anemia pada ibu hamil, KEK

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


pada ibu hamil yang mengandung balita tersebut.Jumlah balita
stunting dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Jumlah Baduta Stunting


Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2018

Jumlah Jumlah
NO. NAMA PEKON %
baduta Stunting
1. Suka Merindu 42 1 2,38
2. Suka Bandung 25 5 20,0
3. Talangsepuh 25 0 0
4. Suka Negeri 12 0 0
5. Talangpadang 102 26 25,49
6. Suka Rame 50 4 8,0
7. Sinar Banten 120 7 5,83
8. Banding Agung 70 0 0
9. Sinar Semendo 45 4 8,89
10 Sinar Harapan 40 0 0
11. Sinar Petir 27 0 0
12. Negeri Agung 125 40 32,0
13. Way Halom 30 19 63,33
14. Suka Negeri jaya 18 0 0
15. Suka Bumi 20 4 20,0
16. Kejayaan 28 1 3,57
17. Kali Bening 65 7 10,77
18. Banjar Sari 50 2 4,0
19. Singosari 33 0 0
20. Sinar betung 26 7 26,92
Puskesmas 953 127 13,33

14. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Wilayah Kecamatan Talangpadang bukan merupakan daerah endemis


pada kurun waktu lima tahun terakhir tidak ada kasus gondok.Akan
tetapi, bukan berarti tidak ada kemungkinan masyarakat mengalami
hal tersebut. Untuk itu masih perlu dilakukan pemberian kapsul
Yodium kepada anak SD, Ibu Hamil, ibu Nifas dan Wanita Usia Subur
(WUS) khususnya yang bertempat tinggal didaerah yang berada di
perbukitan atau yang bersebelahan dengan daerah tetangga yang

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


endemik gondok. Pada tahun 2014- 2017 tidak dilakukan lagi
pemberian yodium untuk kesemua sasaran.

Setiap tahun di kecamatan Talangpadang melakukan survey rumah


tangga pengguna garam yodium, Survey rumah tangga penggunaan
garam yodium yang dilaksanakan pada tahun 2018 diambil 600
sampel untuk sekecamatan Talangpadang ( 30 sampel untuk setiap
pekon ) adanya peningkatan penggunaan garam yodium dibanding
tahun sebelumnya. Dan didapatkan hasil 98,3 % rumah tangga
menggunakan garaam yodium daan 1,7 % menggunakan garam yang
tidak mengandung yodium.

15. Cakupan SIDDTK, Bayi, Anbal Dan Apras

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


16. Balita Mendapatkan kapsul Vitamin A

Cakupan Pemberian Vitamin A Bayi dan Pada Anak Balita 2 Kali


Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2017 - 2018

TAHUN
No Nama Pekon 2017 2018
Bayi % Anba % Bayi % Anba %
1. Suka 50 96,1 162 80,2 19 80,9 145 72,3
2. Suka 18 90,0 51 72,8 9 100 87 100
3. Talangsepuh 46 100 128 91,4 21 100 128 92,4
4. Suka Negeri 12 100 36 70,5 4 100 53 100
5 Talangpadang 76 100 299 83,0 50 100 357 100
6. Suka Rame 54 100 234 74,5 18 74,5 167 69,7
7. Sinar Banten 59 100 263 69,7 37 97,3 325 86,9
8. Banding 81 93,1 275 81,1 21 79,2 270 83,9
9. Sinar 60 93,7 116 64,0 9 39,1 160 89,4
10 Sinar 23 100 94 100 11 100 86 100
11. Sinar Petir 16 94,1 45 54,2 7 82,4 62 64,2
12 Neg. Agung 72 100 367 100 46 100 447 100
13 Way Halom 30 100 86 69,9 10 83,3 179 100
14 Suka negeri 15 100 64 82,0 6 68,8 69 94,5
15 Suka Bumi 23 100 51 73,9 14 100 72 100
16 Kejayaan 22 100 84 80,0 9 81 120 100
17 Kali Bening 42 100 218 99,5 24 100 236 100
Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang
18 Banjar Sari 30 100 122 100 6 42,3 123 100
19 Singosari 18 100 70 73,6 12 100 105 100
20 Sinar betung 25 100 97 100 14 100 84 94,4
Puskesmas 767 98,3 2862 83,9 343 95,7 3271 94,7

17. Program Keluarga berencana

Peserta KB Aktif
Di Wilayah Keamatan Talangpadang Tahun 2017 –2018

TAHUN
NO NAMA PEKON 2017 2018
PUS KB % PUS KB %
1. Suka merindu 368 253 68,75 370 259 70
2. Suka Bandung 128 90 70,31 130 91 70
3. Talang Sepuh 254 178 70,08 256 179 70
4. Suka negeri 92 64 69,56 100 70 70
5. Talangpadang 658 461 70,06 659 459 70
6. Suka Rame 575 402 69,91 577 403 70
7. Sinar Banten 690 474 68,69 692 481 70
8. Banding Agung 619 430 69,46 621 434 70
9. Sinar Semendo 311 232 70,09 333 233 70
10. Sinar Harapan 115 108 93,91 137 98 72
11. Sinar Petir 153 107 69,93 155 108 70
12. Negeri Agung 611 421 68,90 626 435 69
13. Way Halom 225 156 69,33 227 158 70
14. Suka Negeri Jaya 142 98 69,01 144 100 69
15. Suka Bumi 128 90 70,31 130 91 70
16. Kejayaan 191 134 70,15 192 134 70
17. Kali Bening 402 278 69,15 403 282 70
18. Banjar Sari 181 127 70,16 183 128 70
19. Singosari 174 121 69,54 176 123 70
20. Sinar Betung 159 111 69,81 161 112 70
Puskesmas 6236 4335 69,52 6272 4378 70

Cakupan Akseptor KB Aktif


Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2018

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Proporsi Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Aktif
Di Wilayah Kecamatan Talangpadang Tahun 2018

BAB IV
PENUTUP

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


A. KESIMPULAN

1. Profil Diatas merupakan Kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan


oleh Satgas GSI (Gerakan sayang Ibu) di Kecamatan Talangpadang

2. Satgas GSI ini dibentuk dalam rangka meningkatkan Peran


Perempuan dalam kegiatan pemberdayaan perempuan terutama
dalam meningkatkan status kesehatan ibu serta dalam menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan kematian balita (AKB)

3. Satgas GSI ini terdiri dari berbagai elemen lintas sektoral terkait
yang ada di Kecamatan Talangpadang secara bersama- sama dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu dan dalam menurunkan AKI dan
AKB

B. SARAN

Demikianlah Profil kegiatan Gerakjan sayang Ibu Kecamatan


Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun 2018, semoga dengan
disusunnya Profil ini dapat dijadikan daya ungkit program kerja
Puskesmas Satgas Derakan sayang Ibu baik secara kuantitas maupun
kualitas.

Kami menyadari bahwa dalam kegiatan ini masih Jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik maupun saran dari semua pihak sangat kami harapkan
guna perbaikan demi tercapainya tujuan GSI seperti tercantum dalam
Rencana Kegiatan dimasa mendatang.

Penyusun

Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang


Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Talangpadang

Anda mungkin juga menyukai