PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman dahulu akibat dari terbatasnya peralatan untuk memperoleh pengetahuan,
maka untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia pada saat itu menciptakan mitos.
Sehingga mitos pun digolongkan menjadi tiga, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat, dan
lagenda. Sehingga terdapat beberapa cara untuk mendapatkan kesimpulan, diantaranya
prasangka (perasaaan), intuisi (batiniah), dan coba-ralat/trial error (untung-untungan).
Untuk itu diperlukanlah syarat-syarat tertentu agar suatu ilmu itu dapat sesuai dengan
keadaannya bukan dengan prasangka, intuisi, maupun coba-ralat/trial error. Adapun
syaratnya, yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan universal.Serta, untuk dapat memenuhi
syarat ilmu pengetahuan seperti yang tersebut di atas, maka diperlukanlah metode ilmiah.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang Alam Pemiikiran
Manusia dan perkembangannya yaitu tentang hakikat manusia dan sifat keingintahuannya,
bagaimana perkembangan fisik, sifat dan pemikiran manusia, serta sejarah pengetahuan
maanusia,yang ketiga hal tersebut tidak boleh terlepas dari Sumber utama pedoman hidup
manusia yaitu Alqur’an dan Hadist.
1
1.3 Konsep Teori
Setiap individu harus memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik pada tiap
tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan
yang spesifik ini tergantung pada maturasi fisik, penghargaan kultural masyarakat dan nilai
serta aspirasi individu. Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya
penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pensiun dan penurunan
income.penerimaan adanya kematian dari pasangannya dan orang – orang yang berarti bagi
dirinya. Mempertahankan hubungan dengan group yang seusianya, adopsi dan adaptasi
dengan peran sosial secara fleksibel dan mempertahankan kehidupan secara memuaskan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini membawa kita kepada penelitian mengenai dasar dari asal usul. Baik
dari sisi kebebasan maupun dari sisi tanggung jawab. Hal tersebut akhirnya
memunculkan masalah ketuhanan. Apakah Allah itu masuk dalam definisi manusia
atau tidak? Apakah eksistensi manusia itu bersifat teosentris ataupun antroposentris?
Partisipasi ataupun cukup dalam dirinya sendiri? Ada apakah dengan pernyataan
ulama populer? “man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu” (barang siapa tahu akan
dirinya, maka ia tahu akan Tuhannya).Dalam arti yang sebenarnya, kata “eksistensi”
berarti data kosmis, sejauh mana manusia yang terlibat secara aktif di dalamnya.
Hubungan erat antara masalah manusia dan masalah ketuhanan, terlihat baik pada
mereka yang mengingkari Allah maupun pada mereka yang mengikuti-Nya.
Kecenderungan tersebut pada dasarnya merupakan naluri manusia yang tidak bisa
dipungkiri dan merupakan fitrah manusia.
Rasa ingin tahu (kuriositas), juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia
mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap
sepanjang zaman. Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana
dan mengapa begitu. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang
terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi
pengetahuan yang lebih baru.
3
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab
dikatakan wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui atau wallahualam
bissawab yang artinya Allah mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari
rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan
alam pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang
lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum
alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi
yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari
hewan maupun tumbuhan.Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal
budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sisitem organ yang sangat kompleks dan
semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan).
1. System syaraf
System syaraf sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi
2. Otot-otot
Otot dapat mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik
3. kelenjar endokrin
kelenjar endokrin yang mengakibatkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru.
4. Struktur fisik/ tubuh.Tubuh disini meliputi tinggi,berat dan proporsi
Aspek fisiologi lain yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak
(brain), otak dapat dikatakan sebagai pusat sentral perkembangan dan fungsi
kemanusiaan (pusat berfikir). Otak terdiri atas 100 miliyar sel syaraf (neuron), dan
setiap sel syaraf tersebut rata-rata memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) dengan
sel syaraf lainnya.
4
Pengaruh kelenjar endokrin terhadap pertumbuhan dan perkembangan :
Fungsi otak kiri: berfikir rasional, ilmiah, logis, kritis, linier, analiris, referensial dan
konfergenjadi sangat berkaitan erat dengan kemampuan belajar dan menghitung.
5
Fungsi otak kanan: berfikir holistic, non linier, non verbal, intuitif imajinatif non
referensial, divergen bahkan mistik.
6
2. Melalui keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya
ke kondisi bebas atau tidak tergantung
3. Melalui keterampilan motorik anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sekolah
4. Melalui keterampilan motorik yang normal memungkinkan anak dapat
bermain atau bergaul dengan teman sebayanya
5. Melalui keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan atau
kepribadian anak
7
tetapi masalah kesehatan umumnya lebih baik dari masa yang lainya dalam
rentang kehidupan.
5. Remaja : terjadi pada usia manusia di umur 11 sampai degan 20 tahun
pertumbuhan fisik dan perubahan lainya berlangsung cepat dan ekstrem.
Kematangan repsoduksi berlangsung.
6. Dewasa Muda : kondisi fisik memuncak, kemudian sedikit menurun , pilihan
gaya hidup mempengaruhi kesehatan .
7. Dewasa tengah : kemunduran yang melambat pada kemampuan sensorik,
kesehatan, stamina dan kekuatan dimulai, tetapi perbadaan individual lebar,
perempuan mengalami menopause .
8. Dewasa tua : kebanyakan orang sehat dan aktif , meskipun kesehatan dan
kemampuan fisik menurun secara umum. Waktu reaksi yang melambat
memengaruhi beberapa aspek fungsi.
8
besar,sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa
bertanya.Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan
berbahasa lisan.Namun,pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan
lambang – lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan
kotak kosong.
9
2.3 Sejarah Pengetahuan Yang Diperoleh Manusia
Sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia Manusia umumnya belajar dari manusia
lain dalam mengamati alam sekitar. Semula manusia memperoleh pengetahuan berdasarkan
intuisi (bisikan hati), seperti lalat berasal dari sampah. Pengetahuan dapat pula berdasarkan
firasat, seperti mendung pertanda akan hujan. Pengetahuan berdasar mitos, seperti pelangi
adalah selendang bidadari. Selanjutnya manusia mulai mencoba, seperti memperbanyak
tanaman dengan biji dan sebagainya.A. Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah
perkembangan manusia, yaitu tahap teologi (tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif
(tahap ilmu). Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan
tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan
lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia
serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara. Puncak hasil
pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan
bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai
ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan
bintangnya merupakan atap. Tonggak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat
manusia ialah Thales (624-546) seorang astronom, pakar di bidang matematika dan teknik. Ia
berpendapat bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari,
dan lain-lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti Anaximander,
Anaximenes, Herakleitos, Pythagoras dan sebagainya.
10
2.4 Perkembangan Fisik,Sifat,dan Pikiran Manausia dalam Perspektif Islam
Artinya:
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens). Hal ini
disebabkan sifat ingin tahu manusia yang besar, selalu bertanya tentang siapa, apa,
bagaimana, kapan, dimana dan sebagainya.Perkembangan Fisik manusia tumbuh dan
berkembang melalui beberapa tahap dan dimana mempunyai fungsi dan kegunaan dari
masing-masing organ. Manusia diberi kelebihan dalam segala hal dibanding makhluk lain.
Manusia adalah makhluk religius, yang percaya akan adanya Tuhan yang maha adil.
12