Anda di halaman 1dari 27

PEMBAGIAN KEWENANGAN DAN SINKRONISASI

KEBIJAKAN PUSAT DAN DAERAH DALAM


PENCEGAHAN FRAUD PELAKSANAAN JKN

Disampaikan oleh :
Ir. DIAH INDRAJATI, M.Sc
DIRJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH

Jakarta, 14-15 Maret 2018 1


2
K E B I J A K A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N TA H A N D A E R A H
TUJUAN NEGARA DALAM ALINEA KE-IV PEMBUKAAN UUD 1945

 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia.
 Memajukan kesejahteraan umum.
 Mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia

HAK WARGA NEGARA


PS. 27, 28 H, PS. 34 UUD 1945
PENDIDIKAN, KESEHATAN, HAK ATAS PEKERJAAN, HAK ATAS
PENGHIDUPAN YG LAYAK, DAN JAMINAN SOSIAL

INDONESIA NEGARA KESATUAN YG


TERDESENTRALISASI DGN PRESIDEN MEMEGANG
KEKUASAAN PEMERINTAHAN (PASAL 4 UUD 1945)
3
KEWAJIBAN PEMERINTAH

Pasal 34 UUD 1945


ayat (1), Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara,
ayat (2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan
PASAL 17 AYAT (4) UU 40 TH 2004 TTG SJSN
Iuran program jaminan sosial bagi fakir miskin dan orang yang tidak mampu dibayar
oleh Pemerintah
PASAL 19 AYAT (1) UU 40 TH 2004 TTG SJSN
Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
dan prinsip ekuitas
PSL 19 AYAT (4) UU 24 TH 2011 TTG BPJS
Pemerintah membayar dan menyetor Iuran untuk Penerima Bantuan Iuran kepada BPJS

4
HAK WARGA NEGARA

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945


bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan

Pasal 28 ayat (1) UUD 1945


Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan
kesehatan

Perpres 111 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden


Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
bahwa Penduduk yang belum termasuk sebagai Peserta JKN dapat diikutsertakan dalam
program JKN pada BPJS Kesehatan oleh Pemerintah Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota

5
HUB KEWENANGAN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN RI
psl 4 1. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-
Undang Dasar.
UUD 2. dlm melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.

psl 17 1) Presiden dibantu oleh menteri menteri negara.


2) Menteri menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. *)
UUD 3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dlm pemerintahan. *)
4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dlm
undang-undang***)

psl 18 1) NKRI dibagi atas daerah daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten
dan kota, yg tiap tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
UUD daerah, yg diatur dgn undang-undang. **)
2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. **)
3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yg anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. **)
4) Gubernur, Bupati dan Walikota masingmasing sebagai Kepala pemda Provinsi,
Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis. **)
5) pemda menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yg oleh
undangundang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. **) 6
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
P E M E R I N TA H A N D A E R A H

PASAL 18, 18A DAN 18B UUD 1945 Otonomi Daerah


OTONOMI DAERAH SBG HAK,
 NKRI DIBAGI ATAS PROV, KAB,
WEWENANG, DAN KEWAJIBAN DAERAH
DAN KOTA
OTONOM UNTUK MENGATUR DAN
 MELAKSANAKAN ASAS OTONOMI
DAN TUGAS PEMBANTUAN MENGURUS SENDIRI URUSAN
 PEMDA DIPIMPIN GUB, BUPATI, PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN
WALKOT YG DIPILIH DEMOKRATIS MASYARAKAT SETEMPAT DALAM SISTEM
, MEMILIKI DPRD DIPILIH MELALUI NKRI
PEMILU
 MENJALANKAN URUSAN MENCAPAI TUJUAN PEMDA
PEMERINTAHAN - DEMOKRASI
 MEMILIKI HUB. WEWENANG MEMPOSISIKAN PEMDA SEBAGAI
ANTAR TINGKATAN PEMERINTAHN INSTRUMEN PENDIDIKAN POLITIK DI
 MEMIIKI HUB. KEU, PELAYANAN TINGKAT LOKAL, YG AKAN MENYUMBANG
UMUM, PEMANFAATAN SDA DAN TERHADAP PENDIDIKAN POLITIK
SDA LAINNYA DILAKS. ADIL & NASIONAL DEMI TERWUJUDNYA CIVIL
DIATUR DENGAN UU SOCIETY
 NEGARA MENGAKUI & - KESEJAHTERAAN
MENGHORMATI SATUAN2 PEMDA MENYEDIAKAN PELAYANAN
PEMERINTAHAN DAERAH YG PUBLIK YG EFEKTIF, EFISIEN DAN
BERSIFAT KHUSUS ATAU EKONOMIS UNTUK MASYARAKAT LOKAL 7
ISTIMEWA YG DIATUR DGN UU
URUSAN PEMERINTAHAN

Dibagi berdasarkan
URUSAN kriteria Eksternalitas,
ABSOLUT KONKUREN
PEMERINTAHAN Akuntabilitas dan
UMUM Efisiensi

1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN WAJIB PILIHAN
3. AGAMA (24) (8)
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER & FISKAL
YAN DASAR NON YAN DASAR
1. PENDIDIKAN (6) (18)
2. KESEHATAN
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN RAKYAT
DAN KAW SPM
PERMUKIMAN
5. TRAMTIBUM & LINMAS
NSPK
6. SOSIAL Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah,
sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
KEWENANGAN
Urusan Pemerintahan
DAERAH (PASAL
Urusan Pemerintahan Wajib
11)
Urusan Pemerintahan
Wajib Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar Pilihan
6 URUSAN: 18 URUSAN
• tenaga kerja 8 URUSAN:
• pendidikan • kelautan dan perikanan
• pemberdayaan perempuan
• kesehatan dan pelindungan anak • pariwisata
• pekerjaan umum • pangan • pertanian
dan penataan ruang • pertanahan • kehutanan;
• perumahan rakyat • lingkungan hidup • energi dan sumber daya
dan kawasan • administrasi kependudukan mineral;
permukiman dan pencatatan sipil • perdagangan;
• ketenteraman, • pemberdayaan masyarakat
dan Desa • perindustrian; dan
ketertiban umum,
dan pelindungan • pengendalian penduduk dan • transmigrasi.
Masyarakat keluarga berencana
• perhubungan;
• sosial. • komunikasi & informatika
• koperasi, usaha kecil, dan
menengah
SEBAGIAN SUBSTANSINYA • penanaman modal
MENGANDUNG • kepemudaan dan olah raga
PELAYANAN DASAR • statistik
• persandian
• kebudayaan;
• perpustakaan;
• kearsipan.
UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
UU Nomor 36 Tahun 2009, ttng UU Nomor 23 Tahun 2014, ttng
Kesehatan Pemerintahan Daerah

Pasal 171
(1) Besar anggaran kesehatan Pasal 298
Pemerintah dialokasikan minimal
sebesar 5% (lima persen) dari Belanja Daerah Diprioritaskan Untuk
APBN di luar gaji. Mendanai Urusan
Pemerintahan Wajib Yang Terkait
(2) Anggaran belanja kesehatan Pelayanan Dasar Yang
Secara terus menerus dan konsisten Ditetapkan Dengan Standar
sekurang-kurangnya 10% dari APBD Pelayanan Minimal.
di luar gaji.
Pasal 282 UU 23/2014

1 • Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi atas


beban anggaran kewenangan daerah didanai dari APBD;

• Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi


2 kewenangan Pemerintah Pusat di daerah didanai dari
APBN

• Administrasi pendanaan penyelenggaraan urusan


3 pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara terpisah dari administrasi pendanaan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2)

11
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH
 Pasal 26 ayat (1) PP Nomor 58 Tahun 2005

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka


pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan provinsi atau kab/kota yang terdiri dari
urusan wajib, urusan pilihan.

 Pasal 27 ayat (1) PP Nomor 58 Tahun 2005

Belanja Daerah diklasifikasikan menurut organisasi,


fungsi, program dan kegiatan (disesuaikan dg urusan),
serta jenis belanja.
DASAR HUKUM PELAKSANAAN JKN
• Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional, bahwa Jaminan Sosial diselenggarakan oleh
Pemerintah yang pelaksanaan melalui Badan Penyelenggara
1 Jaminan Sosial yang meliputi Bidang Kesehatan dan
ketenagakerjaan
• UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
yang antara lain menetapkan PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia
2 berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

• PP Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan


Kesehatan, bahwa pelaksanaaan program jaminan kesehatan untuk PBI
3 Jaminan Kesehatan bersumber dari APBN.
Lanjutan.......

• Perpres 111 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden


Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan bahwa Penduduk yang
belum termasuk sebagai Peserta JKN dapat diikutsertakan dalam
program JKN pada BPJS Kesehatan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
5 atau Kabupaten/Kota

• Permendagri 33 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran


Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018, Dalam rangka
mewujudkan Universal Health Coverage, Pemerintah Daerah
melakukan Integrasi Jaminan Kesehatan Daerah dengan Jaminan
6
Kesehatan Nasional.
PERAN DAGRI DALAM OPTIMALISASI PROGRAM JKN
Inpres Nomor 8 Tahun 2017

1. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota


dalam rangka pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional;

2. Memastikan Gubernur, Bupati, dan Walikota mengalokasikan anggaran dalam rangka


mendukung pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional;

3. Memastikan Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk mendaftarkan seluruh


penduduknya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional;

4. Memastikan Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk menyediakan sarana dan


prasarana pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan di wilayahnya
masing-masing; dan

5. Menyediakan data penduduk berbasis Nomor Induk Kependudukan untuk dapat


dimanfaatkan sebagai data kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional
PERAN GUBERNUR DALAM OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROG JKN
Inpres Nomor 8 Tahun 2017
Meningkatkan pembinaan dn pengawasan kepada Bupati dan Walikota dlm rangka
1 pelaksanaan Program JKN

2 Mengalokasikan anggaran dlm rangka pelaksanaan Program JKN

Memastikan Bupati dan Walikota mengalokasikan anggaran dlm rangka pelaksanaan


3
Program JKN
Memastikan Bupati dan Walikota untuk mendaftarkan seluruh penduduk dalam
4 Program Program JKN
Memastikan Bupati dan Walikota untuk meyediakan sarana dan pelayanan kesehatan
5 dan SDM Kesehatan di wilayahnya
Memastikan BUMD untuk mendaftarkan dan memberikan data yg lengkap & Benar bagi
6 para pengurus dan pekerja beserta anggota keluarganya dlm program JKN
Memastikan pembayaran iuran jaminan kesehatan bagi seluruh pengurus dan pekerja pada
7 BUMD

16
PERAN BUPATI DAN WALIKOTA DALAM OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROG JKN
Inpres Nomor 8 Tahun 2017

1 Mengalokasikan anggaran dlm rangka pelaksanaan Program JKN

2 Memastikan seluruh penduduknya terdaftar dalam Program JKN

3 meyediakan sarana dan pelayanan kesehatan dan SDM Kesehatan di wilayahnya

Memastikan BUMD untuk mendaftarkan dan memberikan data yg lengkap & Benar
4 bagi para pengurus dan pekerja beserta anggota keluarganya dlm program JKN

Memastikan pembayaran iuran jaminan kesehatan bagi seluruh pengurus dan pekerja pada
5 BUMD

17
SANKSI ADMINISTRASI YG DAPAT DIBERIKAN OLEH GUBERNUR DAN
BUPATI/WALIKOTA
Inpres Nomor 8 Tahun 2017
Memberikan sanksi administratif kepada Pemberi Kerja selain
Penyelenggara Negara yang tidak patuh dalam pendaftaran dan
pembayaran iuran Peserta JKN berupa tidak mendapatkan pelayanan
publik tertentu, sebagai berikut:
Perizinan terkait usaha;
Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek;
Izin mempekerjakan tenaga kerja asing;
Izin perusahaan penyedia jasa pekerja/guru; atau
Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

18
PERAN PEMERINTAH DAERAH

1 • Melakukan sinkronisasi target capaian RPJMN 2014-2019 terkait program Indonesia Sehat kedalam dokumen perencanaan daerah;

2 • Mengintegrasikan Jamkesda ke dalam SJKN bidang kesehatan yg diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan;
• Meningkatkan Upaya Promotif dan Preventif dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat antara lain melalui perilaku
3 hidup bersih dan sehat
• Mendaftarkan warga yang kurang mampu diluar Penerima Bantuan Iuran (PBI) kedalam JKN untuk
4 mencapai Universal Health Coverage dengan pembiayaan dari APBD

5 • Mengalokasikan anggaran urusan kesehatan minimal 10 % dari total belanja APBD di luar gaji

6 • Meningkatkan Pengendalian dan pengawasan mutu layanan kesehatan khususnya pada FKTP di Kab./Kota

7 • Menyusun kebijakan daerah dalam rangka pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Daerah untuk mendukung kebijakan Indonesia Sehat
• Melakukan upaya pencegahan kecurangan (Fraud) dalam pelaksanaan JKN khususnya penggunaan dana
8 kapitasi
• Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara teknis dalam Penyelenggaraan BPJS dan
9 melakukan koordinasi teknis kepada Pemerintah Pusat
INTEGRASI JAMKESDA KEDALAM JKN
• PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH MEMPRIORITASKAN PELAKSANAAN URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR YANG
1 DILAKSANAKAN BERDASARKAN SPM (Pasal 18 ayat (1) & (2))

• BELANJA DAERAH DIPRIORITASKAN UNTUK MENDANAI URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB


YANG TERKAIT PELAYANAN DASAR YANG DITETAPKAN DENGAN STANDAR PELAYANAN
2 MINIMAL. (PASAL 298 AYAT (1))

• SE MENDAGRI NO 440/3890/SJ/2016 SEGERA MENGINTEGRASIKAN JAMKESDA KE DALAM


SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) BIDANG KESEHATAN YANG
3 DISELENGGARAKAN OLEH BPJS KESEHATAN UNTUK DAERAH/ KAB KOTA

• SE MENDAGRI a.n. DIRJEN BANGDA NO 440/707/Bangda, 6 Februari 2018 SEGERA


MENDAFTARKAN WARGA YG KURANG MAMPU DILUAR PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)
KEDALAM JKN UNTUK MENCAPAI UNIVERSAL HEALTH COVERAGE DENGAN PEMBIAYAAN
4 APBD SERTA MELAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) DALAM
PELAKSANAAN JKN

20
Lanjutan.............
• LAMPIRAN PERMENDAGRI 33 TAHUN 2017 TTG PEDOMAN PEYUSUNAN APBD
2018, BUTIR F YANG MENGAMANATKAN “DALAM RANGKA MEWUJUDKAN
UNIVERSAL HEALT COVERAGE, PEMDA MELAKUKAN INTEGRASI JAMKESDA KE
JKN. PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI FAKIR MISKIN DAN ORANG
5 TIDAK MAMPU SESUAI DENGAN UU NO 40 TAHUN 2004, UU NO 24 TAHUN 2011,
PP NO 101 TAHUN 2012 TTG PENERIMAAN BANTUAN IURAN JAMINAN
KESEHATAN DAN PERPRES NO. 12 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIRUBAH
BEBERAPA KALI TERAKHIR DENGAN PREPRES NO. 19 TAHUN 2016, YG TIDAK
MENJADI CAKUPAN PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN MELALUI BPJS YG
BERSUMBER DARI APBN, DIANGGARKAN DALAM BENTUK PROGRAM DAN
KEGIATAN PADA OPD YG MENANGANI URUSAN KESEHATAN PEMBERI LAYANAN
KESEHATAN ”

• MENGOPTIMALKAN DUKUNGAN DARI PEMERINTAH DAERAH DALAM HAL


6 KETAATAN PEMBAYARAN IURAN YANG MENJADI TANGGUNG JAWAB PEMDA SERTA
MENGINTEGRASIKAN JAMKESDA KE JKN

21
S U R AT E DA R A N N O . 4 4 0 / 7 0 7 / B a n g d a , 6 F e b r u a r i 2 0 1 8
Dukungan Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
1. Mengintegrasikan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan jaminan kesehatan lainnya ke
dalam JKN baik program maupun pembiayaan sehingga hanya ada satu jaminan kesehatan
yang dikelola Pemerintah yaitu JKN.
2. Mendaftarkan warga yang kurang mampu diluar Penerima Bantuan Iuran (PBI) kedalam JKN
untuk mencapai Universal Health Coverage dengan pembiayaan dari APBD.
3. Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan sesuai standar kesehatan dan sumber
daya manusia kesehatan yang berkualitas bagi Rumah Sakit dan Puskesmas milik Pemerintah
Daerah
4. Memastikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendaftarkan dan memberikan data
yang lengkap dan benar serta mendorong pembayaran iuran jaminan kesehatan bagi para
Pengurus dan Pekerja beserta anggota keluarganya dalam Program JKN.
5. Melakukan upaya pencegahan kecurangan (Fraud) dalam pelaksanaan JKN, khususnya
penggunaan dana kapitasi (untuk Kabupaten/Kota).
6. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara teknis dalam Penyelenggaraan BPJS
dan melakukan koordinasi teknis kepada Kementerian Kesehatan dan koordinasi yang bersifat
manajemen pemerintahan dengan Kementerian Dalam Negeri
7. Melaporkan secara berkala setiap triwulan perkembangan pelaksanaan JKN di wilayah
Saudara kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri kesehatan
PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN FRAUD

1. Penyiapan perumusan kebijakan dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, di


lingkungan Dinas Kesehatan yang didukung oleh Unit Pelaksana Teknis antara lain Rumah
Sakit dan Puskesmas
2. Meningkatkan Pengendalian dan pengawasan mutu layanan kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Peratama (FKTP)
3. Monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan JKN sebagai upaya pencegahan kecurangan
(Fraud) pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Peratama (FKTP).
4. Melakuan monitoring dan evaluasi terhadap penganggaran belanja yang bersumber dari
dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) Milik Pemerintah Daerah yang belum menerapkan PPK-BLUD mempedomani
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun
2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa
Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada FKTP Milik Pemerintah
Daerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2280/SJ tanggal 5 Mei 2014
Hal Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta
Pertanggungjawaban Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP Milik
Pemerintah Daerah
23
ADVOKASI KEPADA KEPALA DAERAH
Salah satu Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah :
(pasal 67 UU No. 23 Tahun 2014)

“Melaksanakan Program Strategis Nasional”


Yang dimaksud dengan “Program Strategis Nasional” adalah program yang
ditetapkan presiden sebagai program yang memiliki sifat strategis secara nasional dalam
upaya meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta menjaga
pertahanan dan keamanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan msyarakat

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL


24
Bab VI Pasal 36 Ayat (2) huruf a. :
Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah yg tidak melaksanakan Program Strategis Nasional

• TEGURAN • PEMBERHENTIAN
TERTULIS • TEGURAN SEMENTARA (3 • PEMBERHENTIAN
TERTULIS KEDUA BULAN)

• Penjatuhan sanksi teguran tertulis didasarkan atas hasil vcrilikasi secara tcliti, objcktif, dan didukung dengan
data, informasi, dan/ atau dokumen lainnya yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran.
• Peran Aparat Pengawas Internal Pemerintah
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

JKN

SPM
Promotif Curatif
SUMATERA KALIMANTAN

IRIAN JAYA

JAVA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai