1) Kriteria tipelogi untuk menentukan tipe Perangkat Daerah berdasarkan hasil pemetaan urusan
pemerintahan yaitu dengan :
a. Variabel umum dengan bobot 20% (dua puluh persen).
b. Variabel teknis dengan bobot 80% (delapan puluh persen).
2) Kriteria variabel umum ditetapkan berdasarkan karakteristik Daerah yang terdiri atas indikator :
a. Jumlah penduduk;
b. Luas wilayah; dan
c. Jumlah anggaran pendapatan dan belanja Daerah.
3) Kriteria variabel teknis ditetapkan berdasarkan beban tugas utama pada setiap Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota serta fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan.
Dinas/Badan tipe A, apabila nilai variabel lebih dari 800.
Dinas/Badan tipe B, apabila nilai variabel lebih dari 600 sampai dengan
800.
Dinas/Badan tipe C, apabila nilai variabel lebih dari 400 sampai dengan
600.
Setingkat Bidang, apabila nilai variabel lebih dari 300 sampai dengan
400.
Setingkat Subbidang/Seksi pada Bidang, apabila nilai variabel kurang
dari/atau sama dengan 300.
Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perda.
Perda berlaku setelah mendapat persetujuan dari Menteri bagi Perangkat Daerah provinsi dan dari gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah kabupaten/kota.
Persetujuan Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat diberikan berdasarkan pemetaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.
Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat menyampaikan jawaban menyetujui seluruhnya atau
menyetujui dengan perintah perbaikan Perda kepada gubernur atau bupati/wali kota paling lambat 15 (lima belas) Hari
sejak diterimanya Perda.
Dalam hal Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat menyetujui seluruhnya atas Perda, Kepala Daerah
mengundangkan Perda dalam lembaran Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Apabila dalam waktu 15 (lima belas) Hari, Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat tidak memberikan
jawaban, Perda dianggap telah mendapat persetujuan.
Dalam hal Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat menyetujui dengan perintah perbaikan Perda,
Perda tersebut harus disempurnakan oleh kepala Daerah bersama DPRD sebelum diundangkan.
Dalam hal kepala Daerah mengundangkan Perda yang tidak mendapat persetujuan dari Menteri bagi Perangkat
Daerah provinsi dan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah kabupaten/kota atau
Perda tidak disempurnakan oleh kepala Daerah bersama DPRD, Menteri atau gubernur membatalkan Perda.
Ketentuan mengenai kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat Daerah ditetapkan
dengan Perkada.
Sekretariat Daerah provinsi mempunyai tugas membantu gubernur dalam penyusunan
kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
serta pelayanan administratif.
Inspektorat Daerah provinsi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) menyelenggarakan fungsi:
a.perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
b.pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c.pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari gubernur;
d.penyusunan laporan hasil pengawasan;
e.pelaksanaan administrasi inspektorat Daerah provinsi; dan
f.pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu
gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan
Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah provinsi.
a.melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dari Urusan
Pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dan menjadi tanggung jawab dari dinas/badan instansi induknya;
b.penyediaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat dan/atau oleh Perangkat Daerah lain
yang berlangsung secara terus menerus;
c.memberikan kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan/atau dalam
penyelenggaraan pemerintahan;
d.tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, sarana dan prasarana;
e.tersedianya jabatan fungsional teknis sesuai dengan tugas dan fungsi UPTD yang bersangkutan;
f.memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melaksanakan Tugas Teknis Operasional tertentu
dan/atau Tugas Teknis Penunjang tertentu; dan
g.memperhatikan keserasian hubungan antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pembentukan UPTD provinsi ditetapkan dengan peraturan gubernur setelah dikonsultasikan secara
tertulis kepada Menteri
PEMBENTUKAN UPT BERDASARKAN PERMENDAGRI 12 TAHUN 2017
Konsultasi Pembentukan UPTD provinsi dilengkapi dengan dokumen yang meliputi:
a.kajian akademis pembentukan unit pelaksana teknis; dan
b.analisis rasio belanja pegawai.
UPTD provinsi dibedakan dalam 2 (dua) klasifikasi. Klasifikasi UPTD provinsi terdiri atas:
a.UPTD provinsi kelas A untuk mewadahi beban kerja yang besar.
lingkup tugas dan fungsinya meliputi 2 (dua) fungsi atau lebih pada Dinas/Badan atau
wilayah kerjanya lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota; dan jumlah jam kerja efektif 15.000
(lima belas ribu) jam atau lebih per tahun
b.UPTD provinsi kelas B untuk mewadahi beban kerja yang kecil
lingkup tugas dan fungsinya hanya 1 (satu) fungsi pada dinas/badan atau wilayah
kerjanya hanya mencakup 1(satu) kabupaten/kota; dan jumlah jam kerja efektifantara
6.000 (enam ribu) jam sampai dengan kurang dari 15.000 (lima belas ribu) jam per tahun.
TUGAS UPT BERDASARKAN PERMENDAGRI 12 TAHUN 2017
UPTD provinsi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang serta Urusan Pemerintahan yang bersifat
pelaksanaan dari organisasi induknya yang pada prinsipnya tidak bersifat
pembinaan, kordinasi atau sinkronisasi serta tidak berkaitan langsung dengan
perumusan dan penetapan kebijakan daerah.
Berdasarkan sifat tugas, wilayah kerja UPTD dapat melewati batas wilayah
administrasi pemerintahan kabupaten/kota diwilayahnya dan tidak
membawahkan UPTD lainnya.
PERDA NO. 5 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERDA NO. 8 TAHUN
2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROV. KALBAR
PASAL 3
Ketentuan Lebih Lanjut Mengenai Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Perangkat Daerah dan Unit Kerja di Bawahnya Ditetapkan Lebih Lanjut Dengan Peraturan Gubernur.
Pasal 4
Dalam Menetapkan Besaran dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Harus Memperhatikan Asas :
a. Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Daerah;
b. Intensitas Urusan Pemerintah dan Potensi Daerah;
c. Efisiensi;
d. Efektifitas;
e. Pembagian Habis Tugas;
f. Rentang Kendali;
g. Tata Kerja Yang Jelas; Dan
h. Fleksibilitas.
NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN PERDA NO. 5
TAHUN 2021 DAN STAF AHLI GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022
1. Sekretariat Daerah Provinsi Kalbar (Tipe A) 5. Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar (Tipe A)
a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat 6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalbar
Biro Pemerintahan (Tipe A)
Biro Kesejahteraan Rakyat 7. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Biro Hukum Provinsi Kalbar (Tipe B)
b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan 8. Dinas Sosial Provinsi Kalbar (Tipe A)
Biro Perekonomian 9. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar
Biro Pengadaan Barang dan Jasa (Tipe A)
Biro Administrasi Pembangunan 10. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar (Tipe
c. Asisten Administrasi dan Umum A)
Biro Organisasi 11. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Biro Umum Provinsi Kalbar (Tipe A)
Biro Administrasi Pimpinan 12. Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar (Tipe B)
2. Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar (Tipe B) 13. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalbar
3. Inspektorat Provinsi Kalbar (Tipe A) (Tipe A)
4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar (Tipe 14. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalbar
A) (Tipe B)
15. Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar (Tipe A) 27. Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kalbar (Tipe A)
16. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalbar (Tipe A) 28. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalbar (Tipe B)
17. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalbar 29. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalbar
(Tipe A) (Tipe B)
18. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 30. Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalbar (Tipe A)
Provinsi Kalbar (Tipe B) 31. Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalbar (Tipe B)
19. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi 32. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalbar (Tipe A)
Kalbar (Tipe A) 33. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar
20. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalbar (Tipe A) 34. Badan Penghubung Provinsi Kalbar
21. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar (Tipe A) 35. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso Provinsi Kalbar
22. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar 36. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalbar
(Tipe A) STAF AHLI GUBERNUR :
23. Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar (Tipe A)
1. Staf Ahli Gubernur Kalbar Bidang Hukum, Politik dan
24. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya
Pemerintahan
Mineral Provinsi Kalbar (Tipe A)
2. Staf Ahli Gubernur Kalbar Bidang Pembangunan dan Ekonomi
25. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalbar (Tipe A)
3. Staf Ahli Gubernur Kalbar Bidang Sosial dan Sumber Daya
26. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalbar
Manusia
(Tipe A)
27. Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalbar (Tipe A)
Model Penyederhanaan Birokrasi
Berdasarkan Permenpan RB Nomor 25
Tahun 2021
PAGE
Model 1
DINAS/BADAN yang memiliki
1
2 Seksi/Subbid dan 3 Subbag
x ≥ 6,5 Model 2
DINAS/BADAN yang memiliki
2
2 Seksi/Subbid dan 1 Subbag
5,8 ≤ x < 6,5
Model 3
DINAS/BADAN yang Tidak Memiliki
1.Keuangan
Model 2 Model 1
2.Tenaga Kerja memiliki 2 (dua) Seksi/Subbidang, memiliki 2 (dua) Seksi/Subbidang
dan 1 (satu) Subbagian TU/Umum 1.Perhubungan
3.PU dan Penataan Ruang dan 3 (tiga) Subbagian
2.Trantibumlinmas
4.Kesehatan
Asisten yang melaksanakan Biro pada Asisten ini dapat memiliki Seluruh Subbagian
3 (tiga) Bagian dialihkan kecuali
tugas fungsi dukungan Subbagian Tata Usaha Biro
administrasi umum
Kementerian PANRB
PAG
E
41
RUMAH SAKIT UMUM
ESELONISASI
NO KELAS KETERANGAN
II.A II.B III.A III.B IV.A
1. DINAS PENDIDIKAN A 4/4 12/0 (-12) 3/2 (-1) 1. Pendidikan 1. Model 3 1. Urusan Pendidikan masuk Model 3 (Tdk
DAN KEBUDAYAAN memiliki Seksi/Subbidang, tp memiliki 2
Subbagian pd Sekretariat)
2. Kebudayaan 2. Model 4 2. Urusan Kebudayaan masuk Model 4
(Tdk memiliki Seksi/Subbidang, tp memiliki
1 Subbagian TU/umum pd Sekretariat)
3. Utk Perangkat Daerah Model ini : tdk
memiliki Seksi/Subbidang, dan memiliki 2
Subbagian pd Sekretariat
2. DINAS TENAGA A 4/4 12/6 (-6) 3/1 (-2) 1. Tenaga Kerja 1. Model 2 1. Urusan Tenaga Kerja masuk Model 2
KERJA DAN (memiliki 2 Seksi/Subbidang pd masing-
TRANSMIGRASI masing Bidang, dan memiliki 1 Subbagian
TU/Umum pd Sekretariat)
2. Transmigrasi 2. Model 4 2. Urusan Transmigrasi masuk Model 4 (Tdk
memiliki Seksi/Subbidang, tp memiliki 1
Subbagian TU/Umum pd Sekretariat)
3. Utk Perangkat Daerah Model inI : memiliki 2
Seksi/Subbidang pd Bidang yg menangani
Urusan Tenaga Kerja, dan memiliki 1
Subbagian TU/Umum pd Sekretariat
CONTOH PD PROV KALBAR SESUAI PERMODELAN
3. DINAS A 5/5 15/0 (-15) 3/1 (-2) 1. Perindustrian 1. Model 4 1. Urusan Perindustrian masuk Model 4,
PERINDUSTRIAN, yaitu : (Tdk memiliki Seksi/Subbidang, tp
PERDAGANGAN, memiliki 1 Subbagian TU/Umum pd
ENERGI DAN Sekretariat)
SUMBER DAYA 2. Perdagangan 2. Model 3 2. Urusan Perdagangan masuk Model 3
MINERAL (Tdk memiliki Seksi/Subbidang, tp memiliki
2 Subbagian pd Sekretariat)
3. Energi dan 3. Model 3 3. Urusan ESDM masuk Model 3 (Tdk
Sumber Daya memiliki Seksi/Subbidang, tp memiliki 2
Mineral Subbagian pd Sekretariat)
4. Utk Perangkat Daerah Model ini : (tdk
memiliki Seksi/Subbidang, dan memiliki 2
Subbagian pd Sekretariat)
Evaluasi Perangkat Daerah Berdasarkan
Permendagri Nomor 99 Tahun 2018
Tentang Pembinaan dan Pengendalian
Penataan Perangkat Daerah
KONSEP KEMATANGAN ORGANISASI
BERDASARKAN PERMENDAGRI 99 TAHUN 2018 TTG PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH
PERTUMBUHAN ORGANISASI