Anda di halaman 1dari 68

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DAN PERBUKUAN
PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARA N

MODUL AJAR
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
DAN BUDI PEKERTI

Kelas VII
SMP

PENYUSUN

MAMAN SUTARMAN
0
CATATAN PENDAHULUAN
1. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun sebagai salah satu model yang bersifat terbuka
untuk dikembangkan lebih lanjut dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat
2. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti pada Fase D dan Alur Tujuan
Pembelajaran Kelas 7, khususnya Alur Tujuan Pembelajaran 7.2 dan 7.4. Pemilihan
Alur Pembelajaran dalam modul ini didasaran pada pertimbangan bahwa Tujuan
Pembelaajaran tersebut dianggap esensial. Oleh karena itu, isi Modul Ajar ini tidak bisa
dipakai untuk mengukur ketercapaian seluruh Capaian Pembelajaran maupun Alur
Tujuan Pembelajaran.
3. Adapun Capaian Pembelajaran Fase D, adalah sebagai berikut:
Pada akhir fase D peserta didik menyadari dan mensyukuri diri sebagai citra Allah,
sebagai laki-laki atau perempuan, yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, untuk
mengembangkan diri melalui peran keluarga, sekolah, teman, masyarakat dan Gereja
dengan meneladani pribadi Yesus Kristus, sehingga terpanggil untuk mengungkapkan
imannya dalam kehidupan menggereja (melalui kebiasaan doa, perayaan sakramen
dan terlibat secara aktif di dalam kehidupan menggereja); serta mewujudkan imannya
dalam hidup bermasyarakat (melaksanakan hak dan kewajiban, bersikap toleran, dan
menghormati martabat manusia).
4. Alur Tujuan Pembelajaran Fase D di Kelas 7, adalah sebagai berikut:
Peserta didik kelas 7 mampu memahami manusia sebagai citra Allah yang unik, dan
sederajat, baik sebagai perempuan atau laki-laki, memiliki kemampuan dan
keterbatasan, sehingga bangga dan bersyukur, yang tumbuh dan berkembang berkat
peran keluarga, teman, sekolah dan Gereja. Mengenal dan memahami pribadi Yesus
yang berbelas kasih dan pengampun sehingga mampu membangun relasi dengan-Nya
mewujudkan imannya melalui upaya membangun kehidupan bersama berlandaskan
pada Kebebasan sebagai Anak-anak Allah dan Sabda Bahagia.
5. Modul Ajar 1, disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti Fase D, Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 7, Tujuan Pembelajaran 7.2;
sedangkan Modul Ajar 2, disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Fase D, Alur
Tujuan Pembelajaran Kelas 7, Tujuan Pembelajaran 7.4. Selanjutnya, karena dalam
setiap Tujuan pembelajaran memuat beberapa topik, maka Tujuan Pembelajaran
tersebut diuraikan lebih lanjut dalam Tujuan Pembelajaran Topik.
6. Pada setiap topik, tidak semua nilai karakter dari Profil Pelajar Pancasila harus tercapai,
melainkan dipilih sesuai dengan keluasan dan karakter materi topik itu sendiri. Tetapi
diharapkan semua nilai karakter dari profil Pelajar Pancasila tersebut dapat tercapai.
Nilai karakter tersebut hendaknya ditumbuhkan melalui pembiasaan, baik selama
kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dalam aktivitas keseharian peserta didik di
lingkungan sekolah.

0
7. Bertolak dari kekurangan yang masih terdapat dalam Modul Ajar ini, semoga
Bapak/Ibu yang akan menggunakannya tetap merasa terpanggil untuk memberikan
pelayanan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang terbaik, yang mampu
menumbuhkan iman peserta didik sehingga mereka dapat berkembang dalam
penghayatan imannya, sehingga mereka dapat mewujudkan imannya dalam kehidupan
sehari-hari yang berdampak pada pembaharuan hidup masyarakat sekitarnya.

8. Selamat melayani. Tuhan memberkati !.

1
MODUL 1
KAT.D.DBK.7.2

IDENTITAS MODUL
1. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti
2. Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
3. Kelas : VII (tujuh)
4. Judul : Kemampuan dan Keterbatasanku
5. Topik : 1. Aku memiliki Kemampuan
2. Kemampuanku terbatas
6. Target peserta didik : Peserta didik Reguler
7. Jumlah Siswa : Maksimal 32 peserta didik
8. Model Pembelajaran : Tatap muka
9. Sarana dan : Alkitab, Laptop/komputer, internet, LCD
Prasarana
10. Alokasi Waktu : 9 JP (360 menit)
11. Penyusun : MAMAN SUTARMAN
12. Sekolah/ Instansi : Kemenag Kota Bandung
13. Tahun Penyusunan : 2021

TUJUAN PEMBELAJARAN Fase: D 7.2

Peserta didik mampu mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasannya, menyikapinya


secara positif dengan menerima kemampuan dan keterbatasan, sehingga melakukan
tindakan yang dapat mengembangkan kemampuan serta mengatasi keterbatasan,
agar mengembangkan diri secara bertanggung jawab.

2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Topik 1: Aku memiliki Kemampuan
Aku Memiliki

Sumber:https://www.storyblocks.com/video/stock/happy-woman-jumping-silhouettes-at-beach-sunset-enjoy-summer-
holiday-joyful-lifestyle-at-sea-sunset-woman-enjoy-active-rest-cheerful-girls-silhouette-jump-at-beach-
s02hh0doqjm0jj99i

1. Tujuan Pembelajaran Topik 1


Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai kemampuan yang dimiliki,
menjelaskan sikap yang benar dalam menyikapi kemampuan berdasarkan pesan kitab
suci, sehingga terdorong untuk melakukan berbagai upaya mengembangkan
kemampuan agar dapat mengembangkan diri secara lebih bertanggung jawab.

2. Profil Pelajar Pancasila


Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia dan Kreatif

3. Indikator Ketercapaian Tujuan


a. Peserta didik mampu bersyukur atas kemampuan yang dimilikinya sebagai
anugerah Allah
b. Peserta didik mampu menjelaskan pentingnya mengetahui kemampuan yang
dimiliki

3
c. Peserta didik mampu menjelaskan sikap yang benar dalam menyikapi
kemampuannya sesuai pesan Kitab Suci
d. Peserta didik mampu menyusun rencana yang akan dilakukan dalam upaya untuk
mengembangkan kemampuan.

4. Media Pembelajaran/Sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa
c. Laptop
d. Proyektor

5. Pendekatan
a. Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman,
cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan dalam
terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan
dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang
dilakukan.
b. Dapat menggunakan pendekatan lain yang sesuai

6. Metode
a. Dialog partisipatif
b. Sharing pengalaman
c. Diskusi kelompok
d. Refleksi dan aksi

7. Sumber Belajar
a. Artikel tentang Pentingnya Mengenali Potensi Diri
b. Teks Kitab Suci Mat. 25:14-30: Perumpamaan tentang Talenta
c. Rangkuman materi pembelajaran

8. Persiapkan Guru
a. Membuat kolom lembar kerja untuk membantu peserta didik mengidentifikasi
kemampuan
b. Menyusun ringkasan materi pembelajaran
c. Lembar observasi diskusi kelompok
d. Penuntun untuk kegiatan refleksi

9. Alur Kegiatan Pembelajaran

4
KEGIATAN PENDAHULUAN: 10 Menit
Guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk
1.
mengawali kegiatan pembelajaran
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INTI: 90 menit
1. Menggali pengetahuan, pemahaman dan pengalaman peserta didik tentang
Kemampuan Diri
a. Guru bertanya jawab untuk mengetahui beberapa arti kata yang
berkaitan dengan kemamuan, antara lain: kata “kemampuan”, yakni:
kata “bakat”, “kepandaian”, “karakter”, “potensi”, “minat”, “gift
(karunia khusus)”.
b. Peserta didik bekerja secara mandiri untuk mengidentifikasi berbagai
kemampuan yang dimiliki dirinya dan menuliskannya dalam kolom
yang sudah disiapkan
c. Peserta didik mensharingkan kemampuan dirinya kepada temannya
dengan cara: tanpa berbicara mendatangi beberapa temannya,
meminta temannya untuk membaca catatan tentang kemampuannya;
dan bila dianggap perlu, temannya itu dapat menuliskan
kemampuannya sejauh mengetahuinya
d. Setelah selesai, peserta didik kembali ke tempatnya masing-masing,
kemudian di dalam pleno mensharingkan kesulitan saat mencari
kemampuan yang dimiliki
e. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan
informasi tentang pentingnya mengetahui kemampuan diri dan sikap
yang perlu dimiliki dalam menyikapi kemampuan yang dimiliki.
Kegiatan dapat dibantu dengan pancingan pertanyaan dari guru:
1) Apa saja alasan pentingnya mengetahui potensi/ kemampuan
kita?
2) Bagaimana seharusnya kalian menyikapi kemampuan yang
dimiliki?
f. Selesai berdiskusi kelompok, peserta didik mempresentasikan
jawaban mereka menurut kreatifitas mereka: bisa dengan
membacakan saja, atau menayangkannya melalui LCD, atau
menuliskannya di kertas koran dan menempelkannya di papan tulis
.g. Peserta didik bersama Guru menyimpulkan.
2. Menggali pesan Kitab Suci berkaitan dengan sikap terhadap kemampuan
diri,
a. Masih dalam posisi di dalam kelompok, masing-masing peserta didik
membaca dalam hati teks Kitab Suci Mat. 25:14-30, menganalisa
teks
dengan cara memperhatikan: siapa saja yang dititipi talenta, apa yang

5
dilakukan oleh masing-masing yang menerima talenta itu, dan
bagaimana sikap tuan yang menitipkan talenta itu kepada mereka.
b. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab beberapa
pertanyaan berikut:
1) Bertolak dari Kitab Suci, sikap apa yang perlu dikembangkan
terhadap kemampuan yang teah dianugerahkan Tuhan ?
2) Apa yang akan dialami oleh mereka yang tidak mau
mengembangkan kemampuannya ?
3) Faktor apa saja yang dapat menghambat upaya dalam
mengembangkan kemampuan?
4) Upaya apa yang dapat kalian lakukan dalam upaya
mengembangkan kemampuan yang dimiliki?
c. Bila diskusi sudah selesai, tiap kelompok diberi kesempatan
mempresentasikan hasilnya, kelompok lain diberi kesempatan
bertanya atau memberi tanggapan atas hasil kelompok.
d. Peserta didik kembali ke tempat duduknya semula
3. Kesimpulan:
Peserta didik dibantu Guru menyimpulkan.
KEGIATAN PENUTUP: 20 menit

1. Refleksi dan Aksi


a. Refleksi:
Peserta didik duduk tenang dan hening untuk merefleksikan bahwa
Tuhan memanggil mereka untuk mengembangkan kemampuan
b. Aksi:
Peserta didik menuliskan satu kemampuan yang dianggap
“masih terpendam”, lalu menuliskan langkah-langkah konkret yang
akan dilakukan selama 1 minggu ini, kemudian membuat journal
pelaksanaan rencana tersebut, dan melaporkan hasilnya pada minggu
berikutnya
2. Doa
Guru mengajak peserta didik menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa

10. Modifikasi kegiatan


a. Doa pada awal kegiatan dapat diganti dengan lagu yang sesuai, sedangkan doa
penutup dapat menggunakan doa yang sudah ada, misalnya: Doa Mohon Tanggung
jawab dari Buku Puji Syukur No. 145
b. Untuk menggali pemahaman peserta didik tentang perlu mengetahui kemampuan
yang dimiliki, bisa dilakukan dengan cara studi kepustakaan atau mencari
sumbernya dari internet
c. Analisa teks dapat diganti dengan metode lectio divina

6
11. Refleksi Guru
Apakah kegiatan belajar berhasil? Apa yang menurut ibu/bapak berhasil? Kesulitan apa
yang dialami? Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?

12. Refleksi siswa


Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? Apa yang akan kamu
lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?

13. Penilaian
a. Penilaian sikap
1) Sikap bersyukur
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, penilaian diri
Rubrik penilaian diri:
Indikator Ketercapaian Tujuan Indikator Penilaian
Peserta didik mampu bersyukur Bersyukur atas apapun kemampuan yang saya miliki
atas kemampuan yang dimilikinya Percaya kemampuan yang ada pada diri saya berasal
sebagai anugerah Allah dari Tuhan
Berdoa setiap kali mau melatih kemampuan yang
dimiliki
Menghargai kemampuan yang dimiliki teman

Lembar Penilaian
Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada angka 0, 1, 2, 3 atau tempat yang selaras
dengan pernyataan yang ada
No Pernyataan SL SR JR TP
3 2 1 0
1. Saya bersyukur atas apapun kemampuan yang saya
miliki
2. Saya percaya kemampuan yang ada pada diri saya
berasal dari Tuhan
3. Saya berdoa setiap kali mau melatih kemampuan yang
dimiliki
4. Saya menghargai kemampuan yang dimiliki teman
Score

Keterangan:
SL = selalu, SR = sering, JR = jarang, TP= Tidak pernah

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

7
2) Sikap/ karakter gotong royong
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, observasi oleh Guru selama
peserta didik melakukan diskusi kelompok
Rubrik:

No. indikator yang diobservasi Score


1. Menunjukkan kesungguhan dalam melakukan diskusi 0-10
2. Terlibat aktif dalam upaya menyelesaikan tugas yang harus didiskusikan 0-10
3. Melaksanakan tugas pribadi yang disepakati kelompok secara 0-10
bertanggung jawab

Lembar observasi:

No. Nama Unsur yang diobservasi Jumlah


Kesungguhan Keterlibatan Bertanggungjawab Score
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
dst ...............................

b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk dan alat penilaian: individu, penilaian formatif, uraian
Nomor
Indikator Ketercapaian Tujuan Indikator Penilaian
soal
Peserta didik mampu menjelaskan Mampu menjelaskan 3 alasan pentingnya 1
pentingnya mengetahui mengetahui kemampuan diri
kemampuan yang dimiliki Mampu menjelaskan 4 sikap yang perlu 2
dikembangkan dalam menyikapi kemampuan
Peserta didik mampu menjelaskan Mampu menjelaskan makna kemampuan 3
sikap yang benar dalam sebagai anugerah
menyikapi kemampuannya sesuai Mampu merumuskan pesan Kitab Suci dari 4
pesan Kitab Suci Injil Matius 25:14-30 berkaitan dengan
kemampuan
Soal:
1. Jelaskan 3 alasan: mengapa kalian perlu mengetahui kemampuan yang dimiliki
! (Score = 15)
2. Jelaskan 4 sikap yang perlu kalian kembangkan atas kemampuan yang kalian
miliki ? (Score = 20)
3. Apa yang dimaksud bahwa kemampuan yang kalian miliki itu adalah anugerah
Allah ? (Score = 15)
4. Rumuskan dengan kata-katamu sendiri pesan kutipan Injil Matius 25:14-30
berkaitan dengan kemampuan ! (Score = 50)
Jawaban:
No. 1. Tiga alasan perlunya mengetahui kemampuan diri, antara lain:
1) Mengetahui kemampuan apa yang sudah baik, dan kemampuan apa
yang perlu dikembangkan

8
2) Memudahkan dalam menentukan cita-cita masa depan
3) Bisa mengetahui sejak dini cara mengatasi masalah berkaitan dengan
kemampuan
4) Bisa menerima dan menghargai diri sendiri
No. 2. Makna kemampuan sebagai anugerah:
Kemampuan yang kita miliki itu bukan berasal dari diri kita sendiri, tetapi
semata-mata diberikan Allah secara cuma-cuma
No.3. Empat sikap yang perlu dikembangkan atas kemampuan yang dimiliki,
antara lain
1) Tidak menyombongkan diri atau rendah hati
2) Bersyukur
3) Melatih dengan tekun, disiplin dan tekad yang kuat
4) Tidak melupakan Tuhan dalam mengembangkannya
No. 4. Pesan kutipan Injil Matius 25:14-30 berkaitan dengan kemampuan, misalnya:
Kemampuan kita miliki merupakan anugerah Allah, yang diberikan
dan dititipkan kepada kita. Kita dipanggil untuk mengembangkannya,
agar mendatangkan keselamatan dan kebahagiaan bagi diri kita dan sesama.
Score yang diperoleh
Nilai = x 100
Score total

c. Penilaian Ketrampilan
Bentuk dan alat penilaian : Penilaian individu, portofolio
Rubrik:
Indikator Ketercapaian
Indikator Penilaian
Tujuan
Peserta didik mampu Mampu membuat Menyebutkan 2 kemampuan yang akan
menyusun rencana yang rencana tertulis dalam dilatih
akan dilakukan dalam upaya Menuliskan kegiatan yang akan dilakukan
upaya untuk mengembangkan dalam upaya mengembangkan 2
mengembangkan kemampuan dan kemampuan tersebut dalam waktu satu
kemampuan melaporkan minggu
pelaksanaannya Menyusun rencana dalam bentuk journal
Melaporkan pelaksanaan rencana diseertai
dengan bukti fisik berupa foto kegiatan

Lembar Penilaian:
No. Nama Siswa Indikator Score
Menyebutkan Menyebutkan Menyusun Membuat
2 kemampuan kegiatan yang rencana dalam laporan
akan bentuk journal disertai bukti
dilakukan fisik
Score: 1-10 Score: 1-10 Score: 1-10 Score: 1-10
1. ..............................
2. ..............................
3. ..............................
Dst ..............................

9
Score
yang diperoleh
Nilai = x 100
Score total
14. Remidial
Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai tujuan belajar
minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka pahami.
b. Peserta didik diberi pembelajaran ulang (remidial teaching) melalui tutor sebaya.
c. Guru menguji peserta didik dengan pertanyaan atau soal yang lebih sederhana.

15. Pengayaan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber (media cetak maupun elektronik) satu kisah
orang yang mencapai sukses karena ulet mengembangkan kemampuan. Kemudian
menuliskan pesan penting yang terdapat dalam kisah tersebut yang berguna bagi dirinya
dalam upaya mengembangkan kemampuan. Guru membahas hasil kerja peserta didik
dan mengkaitkannya dengan topik pembelajaran.

16. Program Remedial dan Pengayaan


Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………

Nama Rencana Program Tgl Hasil


No Materi Peserta Didik Pelaksana Simpul
Pengayaan Remedial an Sebelum Sesudah an
1
2
3
4
5
6
7

17. Daftar Pustaka


a. Untuk Guru
Komkat KWI. 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII. Kanisius: Yogyakarta
Kemendikbud. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Guru. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Kemendikbud. 2017 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Siswa. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta

10
Komkat KWI, 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius
Mangunhardjana, A.M. 2002. Mengatasi Hambatan-Hambatan Kepribadian, Cet. 17,
Kanisius: Yogyakarta
Vallet, Robert E. 1989. Aku Mengembangkan Diriku, CLC: Jakarta
b. Untuk peserta didik
Dwiyani .Vincentia. 2016. Remaja itu Berani. Yogyakarta: Kanisius
Hardjana. Agus.M. 2012. Rahasia Sukses Pergaulan. Yogyakarta: Kanisius
Laksana, Bagus.A. 2018.Beriman Itu Indah Memaknai Kekayaan Hidup Sehari-hari.
Yogyakarta:Kanisius:
Riyanto, Theo, FIC. 2018. Bersyukut itu Indah. Yogyakarta: Kanisius
------------------------- 2020.Menuju Sukses Sejati - Mencapai Hidup Sejahtera
Suseno, Franz Magnis. 2017.Katolik Itu Apa? Yogyakarta: Kanisius
Widodo Margotomo, FB. 2018. Tuhan mengasihi Aku, Renungan Harian Pilihan
Yogyakarta: Kanisius

11
Lampiran:
1. Lembar Kerja untuk mengidentifikasi kemampuan
KEMAMPUANKU
Tuliskan berbagai kemampuanmu sebanyak mungkin, baik berupa keahlian, bakat,
kebiasaan, minat, dsb. Contoh: menyukai pelajaran matematika, mudah bergaul,
melukis, olah raga basket, berbadan kekar, berwajah menarik, dsb....
1. 7.
2. 8.
3. 9.
4. 10.
5. 11.
6. 12.

2. Contoh Artikel
Pentingnya Mengenali Potensi Diri
Gutten Morgen semuanya!
Berbicara tentang potensi diri apa yang kalian pikirkan? Sebenarnya apa sih
potensi diri itu? Mengapa penting? Pernah nggak pertanyaan itu melintasi
benak kalian? pastinya pernah dong? kuy cari tau sama-sama Nah
sebenarnya kata potensi itu kemampuan sedangkan diri adalah diri sendiri
jadi potensi diri itu maksudkan adalah kemampuan diri sendiri, yang tentunya
jarang terlihat sepenuhnya oleh seseorang tersebut. Dan mengapa mengenali
potensi diri itu penting? Ya! Tentunya penting. Karena potensi diri itu adalah
komponen utama, potensi diri itu adalah cara kalian mengukur sampai mana
kemampuan kalian yang arahnya untuk mengetahui sebenarnya apa sih bakat
dan minat kalian yang bisa dikembangkan. Jadi potensi diri itu harus digali
dan dicari. Semakin dalam kalian mengggali, semakin dalam pula kalian
mengenal diri, semakin kenal diri tentunya akan mudah mengetahui dimana
minat dan bakat kalian, dimana kemampuan kalian akan sesuatu hal.
Tentunya kalian jadi paham, ada diposisi mana kalian sekarang jika
mengenal betul diri kalian sendiri. Potensi diri tentunya berhubungan dengan
mau gimana sih kamu dimasa yang akan datang. Siapa yang tak ingin dimasa
yang akan datang dengan memiliki kemampuan yang kalian miliki? Ada
beberapa cara nih untuk mengenali potensi diri kalian, simak ya! Yang
pertama, kenali diri kalian dengan cara sebenarnya minat dan bakat kalian
itu dimana sih? Biasanya sih ngga jauh-jauh dari hobby yang nantinya bisa
kalian kembangkan. Mengetahui apa hal yang kalian suka, yang dapat
dikembangkan. Selali berlatih dan menggali sampai kalian menemukan apa
sih yang kamu suka? Dan apa yang bisa dikembangkan?40 Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas VII Yang kedua, sadari impian kalian,
mau jadi apa kalian kelak, yang tentunya potensi diri juga dapat terlihat dari
sebuah impian yang kalian impikan loh! Yang ketiga, mampu mengenali
kekurangan diri kalian sendiri dan dapat mengatasinya, pada dasarnya tak
ada manusia yang sempurna bukan? Sehingga kita mengetahui titik lemah
kalian dimana dan titik unggul atau

12
kemampuan yang kalian miliki. Yang keempat, menghargai diri kalian sendiri
yang akan membantu mengetahui dimana sih sebenarnya potensi diri kalian,
kok bisa? Tentunya bisa, karena jika kalian menghargai diri kalian sendiri
semua akan natural dan apa adanya. Yang kelima, jika kalian masih seorang
pelajar dibangku sekolah, peran guru BK juga bisa loh membantu mengenali
potensi diri kalian. yang pastinya juga ahli dibidangnya bukan, seorang guru
BK? Nah, gimana nih apa sudah ada pandangan di mana kemampuan
kalian? minat dan bakat kalian??? Percayalah bahwa setiap orang pasti
mempunyai potensi diirinya masing-masing guys Sekian ya beberapa cara
secara garis besar untuk mengenali potensi diri. Mohon maaf jika masih
banyak kekurangan.
Sumber: Kompasiana: 25 Maret 2018, 07:13 Diperbarui: 25 Maret
2018,08:39,dalam:
https://www.kompasiana.com/farharw/5ab6e98ef1334447257a2824/kenalipot
ensi-diri-mengapa-penting.
3. Rangkuman materi pelajaran
a. Kemampuan kita miliki merupakan anugerah Allah. Setiap orang diberi
kemampuan yang berbeda sesuai dengan kehendak-Nya. Perbedaaan kemampuan
itu mengandung maksud agar manusia saling membantu dan bekerjasama agar
bisa mencapai sukses dan kebahagiaan dirinya sendiri dan sesamanya.
c. Sikap yang perlu dimiliki atas kemampuan diri: Tidak menyombongkan diri atau
rendah hati, Bersyukur, Melatih dengan tekun, disiplin dan tekad yang kuat,
Bersedia mengamalkan kemampuan, Tidak melupakan Tuhan dalam
mengembangkan kemampuan
d. Faktor-faktor yang dapat menghambat upaya mengembangkan kemampuan:
Sikap: malas, tidak mau bertanya pada orang lain, tidak mau mencoba, sarana dan
prasarana, biaya , kurangnya dukungan dari orang tua, kurangnya dukungan
teman, dan sebagainya.
e. Cara mengembangkan kemampuan melalui 5 E: (Exposure, Education,
Environment, Experience, Evaluation)
4. Penuntun untuk kegiatan refleksi:
a. Guru mengajak peserta untuk duduk dalam keadaan hening, dan mata terpejam.
b. Guru dapat menyalakan musik instrumental yang mendukung susana hening
c. Guru membacakan tuntunan refleksi, misalnya:
Anak-anak yang terkasih,
Hari ini kita telah membahas topik: “Aku memiliki Kemampuan”,
Ya, memang benar setiap orang memiliki kemampuan, walaupun berbeda antara
orang yang satu dengan yang lain.
Perbedaan itu bukan berarti bahwa Tuhan tidak adil, tapi Tuhan sangat tahu
kemampuan kita dalam menerima dan mengembangkannya.

13
Coba ingat-ingat kembali dan sadari kembali kemampuan yang tadi telah kamu
temukan.
Sekarang katakanlah ucapan syukurmu atas kemampuan yang kalian miliki itu.
Katakan juga kepada Tuhan niat yang akan kamu lakukan dalam upaya
mengembangkan kemampuanmu.
Mohon juga penyertaan dan kekuatan Tuhan, agar dapat menggunakan
kemampuan yang dimiliki bisa diamalkan demi melayani sesama.

14
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Topik 2: Kemampuanku Terbatas

Sumber: https://www.huffpost.com/entry/5-ways-you-are-failing-students-with-learning-disabilities_b_6751890

1. Tujuan Pembelajaran Topik 2


Peserta didik mampu mengidentifikasi keterbatasan dirinya, dan memahami cara
menyikapi serta cara mengatasinya secara bertanggung jawab sebagaimana
diteladankan oleh orang lain dengan dilandasi pesan Kitab Suci sehingga memiliki
sikap percaya diri dan menghargai kelemahan sesama.

2. Profil Pelajar Pancasila


Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia – bernalar kritis

3. Indikator Ketercapaian Tujuan


a. Peserta didik menunjukkan sikap sikap percaya diri atas keterbatasan
kemampuannya dan menghargai kelemahan sesama
b. Peserta didik dapat menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam
menghadapi keterbatasan kemampuan dirinya
c. Peserta didik mampu menjelaskan sikap Yesus dalam menghadapi keterbatasan
sesamanya
d. Peserta didik mampu membuat motto tertulis yang mengungkapkan keinginannya
tidak menyerah atas keterbatasan kemampuan diri

15
4. Media Pembelajaran/Sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa
c. Laptop
d. Proyektor

5. Pendekatan
a. Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman, cerita
kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan dalam terang
Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan dalam
hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan.
b. Dapat menggunakan pendekatan lain yang sesuai

6. Metode
a. Dialog partisipatif
b. Sharing pengalaman
c. Diskusi kelompok
d. Refleksi dan aksi

7. Sumber Belajar
a. Tokoh atau kisah orang yang mencapai sukses sekalipun memiliki keterbatasan
kemampuan, misalnya kisah Nick Vujicic
b. Teks Kitab Suci Yeremia 1 : 4-8, tentang Panggilan Yeremia, dan atau teks Lukas
5:27-32 tentang Lewi pemungut cukai mengikut Yesus
c. Rangkuman materi pembelajaran

8. Persiapkan Guru
a. Membuat kolom lembar kerja untuk membantu peserta didik mengidentifikasi
keterbatasan kemampuan
b. Menyiapkan kisah orang yang bisa meraih sukses sekalipun mempunyai
keterbatasan kemampuan
c. Menyusun ringkasan materi pembelajaran
d. Mencatat berbagai sumber belajar yang dapat diakses peserta didik
e. Lembar penilaian

9. Alur Kegiatan Pembelajaran:

Tahap 1: Penugasan dan Presentasi Hasil Kerja Kerja kelompok 120 menit
Seminggu sebelumnya, Guru membagi peserta didik dalam kelompok. Jumlah
anggota kelompok maksimal 4 orang, atau bisa disesuaikan dengan jumlah siswa
yang ada. Tiap kelompok diberi tugas untuk:

16
1) Mencari satu artikel yang menceritakan kisah seseorang yang bisa meraih
sukses sekalipun memiliki kekurangan/ keterbatasan ( entah keterbatasan fisik/
difabel, kemiskinan, dan sebagainya)
2) Membuat ringkasan tentang kisah yang dipilih dalam bahasa sendiri
3) Merumuskan hal-hal yang bisa diteladani dari kisah tersebut.
4) Mencari teks Kitab Suci yang mendukung gagasan tentang sikap menghadapi
keterbatasan serta menjelaskan pesannya.
5) Hasil kelompok dibuat dalam bentuk power point atau di tulis dalam kertas koran
atau kertas karton secara kreatif dan menarik
KEGIATAN PENDAHULUAN : 10 Menit
1. Guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INTI : 90 menit
1. Menggali pengetahuan, pemahaman dan pengalaman peserta didik
tentang Keterbatasan Diri
Tiap kelompok mempresentasikan hasil tugas kelompok dalam waktu
maksimal 10 menit. Setelah satu kelompok selesai presentasi, peserta didik yang
lain diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan tanggapan terhadap
kelompok
yang mempresentasikan
2. Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan Guru merumuskan beberapa kesimpulan yang
ditemukan dari hasil presentasi semua kelompok
KEGIATAN PENUTUP: 20 MENIT
a. Guru menegaskan bahwa pembahasan topik ini akan dilanjutkan pada
pertemuan pembelajaran minggu selanjutnya
b. Salah seorang peserta didik diberi kesempatan untuk menutup kegiatan
tahap 1 dengan doa penutup
Tahap 2: Melanjutkan pembahasan topik 2 .(120 menit)

KEGIATAN PENDAHULUAN (10 menit)


a. Guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
b. Guru mengadakan tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
c. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INI (90 menit)

17
a Peserta didik mengidentifikasikan keterbatasan kemampuan yang
dimilikinya dan menuliskannya dalam lembar kerja yang sudah
dipersiapkan guru
b. Beberapa peserta didik diberi kesempatan mensharingkan jawabannya
dalam pleno
c. Setelah dianggap cukup, peserta didik berlatih menilai secara kristis : hal
apa saja yang sungguh merupakan keterbatasan kemampuan yang
menghambat seseorang bisa meraih sukses, dan hal-hal apa saja yang
tidak menghambat seseorang untuk sukses. Latihan penilaian secara
kritis
tersebut dapat dibantu dengan contoh lembar kerja terlampir
d. Beberapa peserta dididk diberi kesempatan menyampaikan jawabannya,
sementara itu peserta didik yang lain bisa menanggapi, bertanya atau
menyanggah pendapat yang disampaikan.
.e. Guru menyampaikan peneguhan atas jawaban peserta didik.
3. Menggali pesan Kitab Suci berkaitan dengan sikap terhadap keterbatasan
kemampuan diri,
a. Peserta didik masuk ke dalam kelompok. Di dalam kelompok masing-
masing membaca dan merenungkan dalam hati teks Kitab Suci Yeremia 1
: 4-8, tentang Panggilan Yeremia, dan atau teks Lukas 5:27-32 tentang
Lewi
pemungut cukai mengikut Yesus
b. Tiap kelompok mendiskusikan pertanyaan berikut:
1) Apa keterbatasan atau kekurangan yang dirasakan dimiliki oleh
Yeremia dan Lewi ?
2) Bagaimana sikap Allah terhadap mereka ?
3) Pesan apa yang bisa kalian petik dari kedua kisah kedua tokoh di
atas?
c. Bila diskusi sudah selesai, tiap kelompok diberi kesempatan
mempresentasikan hasilnya, kelompok lain diberi kesempatan bertanya
atau memberi tanggapan atas hasil kelompok.
d. Peserta didik kembali ke tempat duduknya semula
4. Kesimpulan:
Peserta didik dibantu Guru menyimpulkan
KEGIATAN PENUTUP: 20 menit

1. Refleksi dan Aksi


a. Refleksi:
Peserta didik duduk tenang dan hening untuk merefleksikan bahwa
dibalik keterbatasan yang dimiliki, Tuhan memanggil
merekamampu
mengatasinya dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan
b. Aksi:

18
merangkumnya dalam bentuk motto yang mengungkapkan tekad mereka
untuk mengembangkan kemampuan
2. Doa
Guru mengajak peserta didik menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa

10. Modifikasi kegiatan


a. Untuk menggali pengalaman siswa tentang keterbatasan kemampuan, dapat
menggunakan cerita atau video Nick Vujicic
b. Bila kesulitan mencari artikel tentang orang yang mengalami keterbatasan
kemampuan tetai bisa mencapai sukses, guru dapat menugaskan mereka
mengadakan pengamatan orang yang punya keterbatasan tapi sukses, atau
melakukan wawancara langsung terhadap mereka.

11. Refleksi Guru


Petunjuk:
Nilailah pengalaman mengajar Bapak/Ibu, dengan menunjukkan secara kontinum
dalam angka 0 sampai dengan 10 pada tiap pernyataan di bawah ini, dimana angka 0
berarti gagal dan 10 sangat baik Kemudian tuliskan juga hal-hal penting untuk
perbaikan diri

No. Pernyataan <---------------- 5 ---------------


10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
1. Menguasai materi pembelajaran
2. Proses pembelajaran mengalir dan mengarah
pada tujuan
3. Mampu membuat peserta didik terlibat aktif
dalam pembelajaran
4. Sarana pembelajaran mendukung
pembelajaran
5. Merangsang peserta untuk mencari informasi
lebih lanjut berkaitan dengan bahan
pembelajaran
Catatan refleksi:

12. Refleksi siswa


Petunjuk:
Ungkapkan pengalaman belajarmu hari dengan score antara 0 sampai 10, dimana 0
berarti gagal dan 10 sangat baik . Tuliskan juga hal-hal penting yang ingin kalian
ungkapkan

19
No. Pernyataan <---------------- 5 ---------------
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
1. Materi pembelajaran berguna bagi
perkembangan diri saya
2. Kegiatan pembelajaran menyenangkan
3. Saya memahami materi pembelajaran hari
ini
4. Saya melibatkan diri secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran
Hal yang perlu saya tingkatkan dalam pembelajaran:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Usul dan saran untuk guru:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

13. Penilaian
a. Penilaian Sikap
1) Sikap Percaya Diri

Bentuk dan alat penilaian: individu, penilaian diri


Rubrik penilaian:
Indikator Pencapaian Indikator Penilaian
Tujuan
Peserta didik menunjukkan tetap bersyukur kepada Allah sekalipun memiliki
sikap sikap percaya diri keterbatasan kemampuan
atas keterbatasan tidak malu sekalipun memiliki keterbatasan kemampuan
kemampuannya dan sadar bahwa setiap orang memiliki keterbatasan kemampuan
menghargai kelemahan membutuhkan bantuan orang lain untuk mengatasi
sesama keterbatasan kemampuan yang saya miliki

Lembar penilaian:
Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada angka 0, 1, 2, 3 atau tempat yang selaras
dengan pernyataan yang ada

No Pernyataan SL SR JR TP
3 2 1 0
1. Saya tetap bersyukur kepada Allah sekalipun
memiliki keterbatasan kemampuan
2. Saya tidak malu sekalipun memiliki keterbatasan
kemampuan
3. Saya sadar bahwa setiap orang memiliki
keterbatasan kemampuan
4. Saya membutuhkan bantuan orang lain untuk
mengatasi keterbatasan kemampuan yang
saya miliki
Score

20
Keterangan:
SL = selalu, SR = sering, JR = jarang, TP= Tidak pernah

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, formatif, uraian
Rubrik:

Indikator Ketercapaian Tujuan Indikator penilaian Nomor


soal
Peserta didik dapat menjelaskan Menjelaskan 2 sikap yang perlu dikembangkan 1
sikap yang perlu dikembangkan dalam menyikapi keterbatasan
dalam menghadapi keterbatasan Memberikan pendapat. Tanggapan atas kasus 2
kemampuan dirinya orang yang mengakali keterbatasan tetapi bisa
sukses
Peserta didik mampu menjelaskan Memberi tanggapan atas kisah Nabi Yeremia 3
sikap Yesus dalam menghadapi dalam kitab Yer 1:4-8
keterbatasan sesamanya

Soal:
1) Jelaskan dua sikap yang perlu dikembangkan dalam menghadapi keterbatasan
yang kamu miliki ! (score: 10)
2) Marni berasal dari keluarga miskin. Bapaknya hanyalah seorang pengayuh
becak, ibunya buruh mencuci dari tetangga sekitarnya. Tetapi Marni selalu
berprestasi di sekolahnya dan bisa menyelesaikan kuliah sampai jenjang S-2. .
Dan sekarang Marni menjadi pemilik perusahaan yang mempekerjakan ribuan
orang besar. Menurut kamu, mengapa Marni bisa meraih sukses seperti itu ?
(score: 20)
3) Dalam Kitab Yer 1 : 4-8 dikisahkan tentang panggilan Yeremia menjadi Nabi.
Jelaskan pesan kisah tersebut bagi kehidupanmu! (score: 20)

Kunci Jawaban:
1) Tidak minder, karena semua orang juga memiliki keterbatasan. Mau belajar
dari kisah sukses orang lain, sehingga termotivasi.
2) Kemiskinan tidak selamanya menjadi hambatan seseorang untuk sukses. Untuk
mencapai sukses kita perlu mengatasinya tidak merasa minder dan berusaha
mempunyai prestasi.
3) Allah seringkali menggunakan kelemahan manusia untuk dapat menyelamatkan
amnusia. Sebelum menjadi Nabi, Yeremia merasa masih muda dan tak pandai
bicara. Tetapi Tuhan menghendakinya agar Yeremia menjadi alat-Nya
mempertobatkan banyak orang.

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

21
c. Penilaian Ketrampilan
Penilaian perfoma, individu
Rubrik

Indikator Ketercapaian Tujuan


Indikator penilaian Score

Peserta didik mampu membuat motto Sesuai tema 20


tertulis yang mengungkapkan Tampilan menarik untuk dilihat 30
keinginannya tidak menyerah atas
keterbatasan kemampuan diri Kata-kata memotivasi 50

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

14. Remidial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai tujuan belajar
minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka pahami,
kemudian dapat meberi tugas untuk membuat rangkuman.
b. Guru mengadakan penilaian dengan memberikan pertanyaan sederhana berkaitan
dengan rangkuman yang telah dibuar
15. Pengayaan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber (media cetak maupun elektronik) satu kisah
orang yang sukses sekalipun memiliki keterbatasan, kemudian merumuskan gagasan-
gagasan penting yang ditemukan dalam kisah tersebut. Atau membaca buku yang berisi
kiat menjadi orang sukses dan membuat rangkuman atas buku tersebut. Peserta didik
mempresentasikan hasilnya, kemudian Guru mengkaitkannya dengan topik
pembelajaran

16. Program Remedial dan Pengayaan


Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………

Nama Rencana Program Tgl Hasil


No Materi Peserta Didik Pelaksana Simpul
Pengayaan Remedial an Sebelum Sesudah an
1
2
3
4
5
6
7

22
17. Daftar Pustaka
a. Untuk Guru
Komkat KWI. 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII. Kanisius: Yogyakarta
Kemendikbud. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Guru.
Edisi Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Kemendikbud. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Siswa.
Edisi Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Komkat KWI, 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius
Mangunhardjana, A.M. 2002. Mengatasi Hambatan-Hambatan Kepribadian, Cet.
17, Kanisius: Yogyakarta
Vallet, Robert E. 1989. Aku Mengembangkan Diriku, CLC: Jakarta
b. Untuk peserta didik
Dwiyani .Vincentia. 2016. Remaja itu Berani. Yogyakarta: Kanisius
Hardjana. Agus.M. 2012. Rahasia Sukses Pergaulan. Yogyakarta: Kanisius
Laksana, Bagus.A. 2018.Beriman Itu Indah Memaknai Kekayaan Hidup Sehari-
hari. Yogyakarta:Kanisius:
Riyanto, Theo, FIC. 2018. Bersyukut itu Indah. Ypgyakarta: Kanisius
------------------------- 2020.Menuju Sukses Sejati - Mencapai Hidup Sejahtera
Suseno, Franz Magnis. 2017.Katolik Itu Apa? Yogyakarta: Kanisius
Widodo Margotomo, FB. 2018. Tuhan mengasihi Aku, Renungan Harian Pilihan
Yogyakarta: Kanisius

23
Lampiran:
1. Lembar Kerja Siswa untuk menginventarisasi berbagai keterbatasan kemampuan.
No. Keterbatasan Kemampuanku

1. ............................
2. ............................
3. ............................
4. ............................
5. ............................
6. ............................
dst

2. Lembar kerja siswa untuk belajar bernalar kritis

Tidak
No. Kondisi Setuju Alasan
Setuju
1. Badanku pendek
2. Badanku gemuk
3. Kulitku gelap
4. Wajahku kurang menarik
5. Aku pemalu
6. Orang lain menyebutku kasar
7. Orang lain menyebutku sombong
8. Aku memiliki cacat tubuh
9. Aku sangat pendiam
10. Aku kurang pandai bicara
11. Aku tidak bisa memimpin kelompok
12. Orang tuaku miskin
13. Aku orang ambisius
14. Aku tidak senang dikritik
15. Aku senang mengatur orang lain
16. Aku tidak pandai pelajaran eksakta
17. Aku kurang teliti dalam melakukan
pekerjaan
18. Aku sulit berkonsentrasi belajar
19. Aku kurang diperhatikan orang tua
20. Aku lebih suka musik dari pada
pelajaran lainnya

Catatan tentang tabel di atas:

a. Melalui lembar kerja ini, peserta didik diajak untuk memahami, bahwa ada
keterbatasan yang bersifat menetap, misalnya yang bersifat genetis (pembawaan
sejak dalam kandungan) atau yang disebabkan faktor keturunan tapi ada
keterbatasan yang bersifat sementara.
b. Walaupun demikian, tidak selamanya keterbatasam yang sifatnya genetis itu
menjadi penghambat seseorang untuk dapat memperkembangkan diri dan meraih
sukses

24
3. Rangkuman Materi Pembelajaran:

a. Tak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia memiliki keterbatasan.


Keterbatasan ada yang sifatnya sementara, ada yang sipatnya menetap.
Keterbatasan manusia dapat berupa keterbatasan fisik jasmaniah, keterbatasan
dalam hal kemampuan, keterbatasan penunjang, seperti: kemampuan ekonomi
orang tua yang kurang, tidak memiliki peralatan, dan sebagainya. Apa yang
dipandang seseorang sebagai keterbatasan, belum tentu menjadi keterbatasan bagi
orang lain.
b. Setiap orang perlu mengenali keterbatasan dirinya. Manfaat mengetahui
keterbatasan atau kekurangan: Membuat kita memiliki sikap positif terhadap diri
sendiri, Membuat diri kita makin mengetahui cara menempatkan diri dalam
pergaulan, dan tidak bereaksi negatif terhadap orang lain, Membuat kita
mengetahui apa yang perlu diperbaiki atau dilatih,
Membuat kita berusaha berfokus pada kekuatan yang dimiliki.
c. Keterbatasan bisa dilihat secara negatif tapi juga bisa dilihat secara positif.
d. Dalam beberapa kisah Perjanjian Lama, kita bisa menemukan tokoh-tokoh yang
dipanggil Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya Israel, sekalipun memiliki
kekurangan dan keterbatasan, seperti Nabi Yeremia. Demikian juga dalam
Perjanjian Baru, dari 12 rasul Yesus masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
e Kisah tokoh-tokoh Kitab Suci seperti di atas, memberi pesan bahwa: kita perlu
mengakui kelemahan dan kekurangan kita di hadapan Allah dengan jujur dan
rendah hati. Kita diajar untuk tidak sombong seolah dapat melakukan segala
sesuatu dengan kekuatan dan kehebatan yang kita miliki, justru kita dipanggil
untuk berani mengandalkan Tuhan dalam melakukan tugas apapun serta dalam
usaha memperkembangkan diri demi meraih masa depan. Kita perlu belajar
percaya, bahwa tak ada yang mustahil bagi Tuhan. Selama kita mengandalkan
Dia, sekalipun kita memiliki keterbatasan, pasti bisa tercapai.

4. Penuntun Kegiatan Refleksi


a. Guru mengajak peserta untuk duduk dalam keadaan hening, dan mata terpejam.
b. Guru dapat menyalakan musik instrumental yang mendukung susana hening
c. Guru membacakan tuntunan refleksi, misalnya:
Anak-anakku yang terkasih,
Hari ini kita belajar memahami, bahwa dibalik berbagai kemampuan
yang telah Tuhan berikan, kita juga memiliki kelemahan, kekurangan
atau keterbatasan......
Sekarang, marilah kita datang kepada Tuhan...
Dan katakanlah apa saja yang dianggap sebagai keterbatasanmu. , jangan
ada yang disembunyikan satu pun.....
Bayangkan.. ,
Tuhan sama sekali tidak marah kepada-Mu....

25
Ia tersenyum kepadamu, dan bangga kepadamu,
Karena kamu sudah jujur di hadapan-Nya
Sekarang, mintalah kepada-Nya...
Supaya Ia sunggguh mengetahui kekuranganmu..
Katakanlah kepada-Nya apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi atau
mengurangi keterbatasanmu itu....
Bersyukurlah atas kebaikan Tuhan yang telah menerimamu hari ini
Mintalah berkat agar dapat memperkembangkan diri lebih baik...

26
MODUL 2
KAT.D.DBK.7.4

IDENTITAS MODUL
1. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti
2. Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
3. Kelas : VII (tujuh)
4. Judul : Yesus Teladan Hidupku
5. Topik : 1. Yesus Yang Berbelas Kasih
3. Yesus Sang Pengampun
3. Membangun Relasi Dengan Yesus
6. Target peserta didik : Peserta didik Reguler
7. Jumlah Siswa : Maksimal 32 peserta didik
8. Model Pembelajaran : Tatap muka
9. Sarana dan : Alkitab, Laptop/komputer, internet, LCD
Prasarana
10. Alokasi Waktu : 12 JP (480 menit)
11. Penyusun : MAMAN SUTARMAN
12. Sekolah/ Instansi : Kemenag Kota Bandung
13. Tahun Penyusunan : 2021

TUJUAN PEMBELAJARAN Fase D 7.4

Peserta didik mampu memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus yang
patut diteladani sebagai orang beriman sehingga tergerak mewujudkannya dalam
perilaku sehari-hari
.

27
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Topik 1: Yesus Yang Berbelas Kasih

Sumber: http://www.gnosticamerica.com/wednesday-epiphany-3-will-god/

1. Tujuan Pembelajaran Topik 1


Peserta didik dapat memahami sikap Yesus yang penuh belas kasih kepada sesama
sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam tindakan sehari-hari.

2. Profil Pelajar Pancasila


Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, Bergotong-royong serta
Berkebhinekaan global

3. Indikator Ketercapaian Tujuan


a. Peserta didik mampu bersyukur karena dirinya senantiasa dikasihi Allah melalui
berbagai cara
b. Peserta didik mampu menceritakan pengalaman berbuat kasih kepada sesama
maupun mendapat belas kasih dari sesama
c. Peserta didik mampu menjelaskan makna dan teladan tindakan Yesus yang
berbelas kasih sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci

28
d. Peserta didik mampu mengungkapkan keinginannya untuk meneladan Yesus yang
berbelas kasih dalam bentuk doa dan tindakan nyata.

4. Media Pembelajaran/Sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa
c. Laptop
d. Proyektor

5. Pendekatan
a. Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman,
cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan dalam
terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan
dalam hidup sehari-hari nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan.
b. Dapat menggunakan pendekatan lain yang sesuai

6. Metode
a. Dialog partisipatif
b. Sharing pengalaman
c. Diskusi kelompok
d. Refleksi dan aksi

7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Lukas 6:27-37, Matius 15:32-38, Lukas 7:11-17
b. Rangkuman materi pembelajaran

8. Persiapkan Guru
a. Membuat rangkuman materi pembelajaran
b. Menata meja kursi untuk presentasi tugas aksi nyata dalam tahap ke-2
c. Lembar penilaian

9. Alur Kegiatan Pembelajaran

Tahap 1:

KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit


Guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk
1.
mengawali kegiatan pembelajaran
Guru meminta beberapa peserta didik menyebutkan sifat/ sikap/ karakter
2.
Yesus yang paling berkesan dalam hidup mereka

29
Guru menegaskan bahwa yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran
3. saat ini adalah “Yesus yang Berbelas Kasih”, kemudian menjelaskan tujuan
pembelajaran pada topik ini
4. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INTI : 100 menit
1. Menggali pengetahuan, pemahaman dan pengalaman peserta didik
tentang Tindakan Belas Kasih
a. Selama 2 atau 3 menit, peserta didik mengingat kembali pengalaman
berjumpa dengan seseorang yang membuat dirinya tergerak oleh belas
kasihan, mengingat kembali alasan merasa tergerak belas kasihan,
tindakan yang dilakukan terhadap orang tersebut dan perasaan yang
muncul setelah melakukan atau tidak melakukan.
b. Beberapa peserta didik diberi kesempatan menceritakan kembali
pengalamannya di depan kelas
c. Setelah selesai, semua jawaban peserta dikumpulkan
d. Guru menyampaikan peneguhan atas jawaban peserta didik.
2. Menggali pesan Kitab Suci berkaitan dengan teladan Yesus Kristus
dalam berbelas kasih
a. Peserta didik membagi diri ke dalam tiga kelompok. Kelompok 1
membaca dan merenungkan teks Kitab Suci Lukas 6:27-37, Kelompok 2
membaca dan merenungkan teks Kitab Suci Matius 15:32-38 ,
sedangkan
kelompok 3 membaca dan merenungkan teks Kitab Suci Lukas 7:11-17
b. Setelah selesai membaca dan merenungkan teks Kitab Suci, tiap
kelompok:
1) Merumuskan judul perikope tersebut yang dianggap
menggambarkan isi perikope tersebut.
2) Menuliskan beberapa gagasan penting yang berkaitan sikap atau
Pribadi Yesus yang berbelas kasih
Jawaban bisa ditampilkan dalam bentuk power point.
c. Bila sudah selesai, tiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan
hasilnya,
Teknik presentasi bisa diatur sebagai berikut:
1) Kelompok membacakan dengan jelas, kutipan Kitab Suci yang
dibahas
2) Kelompok membacakan Judul dan gagasan penting yang ditemukan
3) Setiap satu kelompok selesai presentasi, anggota kelompok lain
bisa menyampaikan tanggapan atau pertanyaan
d. Peserta didik kembali ke tempat duduknya semula
3. Kesimpulan dan Penugasan
a. Peserta didik membuat kesimpulan bersama guru.
b. Penugasan:
Setiap kelompok peserta didik untuk membuat perencanaan aksi nyata.
Perencanaan dan pelaksanaan dilaksanakan di luar jam tatap muka.
Tugas kelompok adalah sebagai berikut:

30
1) Tiap kelompok melakukan aksi nyata mewujudkan kasih kepada
sesama
2) Waktu pelaksanaan adalah 1 minggu
3) Pelaporan dibuat secara tertulis, dengan menguraikan hal-hal berikut:
a) Identitas Laporan meliputi Judul kegiatan aksi nyata, kelompok
sasaran, waktu dan tempat, anggota kelompok
b) Latarbelakang, meliputi landasan biblis, alasan pemilihan
subyek yang dibantu
c) Identitas orang yang dibantu, pekerjaan, alamat, kondisi sosial
ekonomi, kondisi keluarga, bentuk amal kasih yang diberikan,
sumber daya dan sumber dana untuk memberikan bantuan, dan
hal lain yang dianggap penting untuk diinformasikan oleh
kelompok
d) Kegiatan selama perjumpaan: hal-hal yang dibicarakan selama
perjumpaan
4) Refleksi atas kegiatan melaksanakan aksi nyata
KEGIATAN PENUTUP: 5 menit

1. Doa
Guru mengajak peserta didik menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa

Tahap 2:

KEGIATAN PENDAHULUAN : 10 Menit


1. Guru membuka pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa
Guru bertanya jawab tentang pengalaman melaksanakan tugas melakukan
aksi nyata berbelas kasih, misalnya dengan pertanyaan:
a. Kesulitan apa saja yang kalian alami selama mempersiapkan dan
2.
melaksanakan tugas ?
b. Bagaimana kalian mengatasi kesulitan tersebut ?
Perasaan apa kalian peroleh setelah melaksanakan tugas tersebut ?
Guru membuat kesepakatan tentang cara presentasi: apakah akan melalui
3. undian, atau berdasarkan kelompok yang paling siap untuk presentasi
pertama dan seterusnya ?
KEGIATAN INTI: 90 menit

1. Presentasi Hasil Aksi Nyata Melakukan Tindakan Belas Kasih


a. Seluruh anggota kelompok yang akan presentasi menempati tempat
duduk yang sudah disiapkan

31
b. Kelompok memulai presentasi, dengan pengaturan waktu sebagai
berikut:
1) Presentasi tiap kelompok selama 10 menit.
Tanggapan atau pertanyaan dari kelompok lain selama 15 menit
2. Kesimpulan

KEGIATAN PENUTUP: 20 menit

1. Refleksi dan aksi


a. Refleksi
Peserta didik berefleksi menyadari kembali Pribadi Yesus yang berbelas
kasih, serta panggilan mereka untuk meneladan Dia
b. Aksi
Peserta mengungkapkan niatnya untuk bersikap belas kasih dalam bentuk
doa tertulis
2. Doa
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa

10. Modifikasi kegiatan


a. Doa pada awal kegiatan dan doa penutup dapat diganti dengan lagu yang bertema
kasih
b. Bila tidak memungkinkan kegiatan Aksi nyata bisa diganti kegiatan lain, misalnya:
Mencari artikel tentang tokoh yang banyak memberikan bantuan kepada orang
miskin dan menderita atau difabel, kemudian peserta didik membuat refleksi
tentang hal yang bisa diteladani dari tokoh tersebut. Atau melakukan wawancara
terhadap tokoh aktivis sosial kemanusiaan, kemudian merefleksikannya.

11. Refleksi Guru


Guru dapat mengevaluasi diri dengan cara meminta peserta didik untuk menilai
kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Misalnya melalui lembar evaluasi mengajar
berikut.

Petunjuk cara peserta didik memberikan penilaian:


Anak-anak terkasih, supaya Bapak/Ibu bisa mengajar lebih baik, coba nilai cara
Bapak/Ibu mengajar pada hari ini. Kalian dapat memberi nilai antara 1-10. Kalian
tidak perlu memberi nama kalian pada lembar evaluasi Guru

32
No. Uraian Score
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1. Memberikan pengantar pembelajaran
dengan jelas, sehingga peserta didik
memahami apa yang akan dipelajari
2. Memberikan petunjuk yang jelas apa yang
harus dilakukan peserta didik
3. Memberikan rangkuman/ peneguhan
sehingga peserta didik memahami
gagasan penting dalam materi
pembelajaran
4. Membangun komunikasi yang baik
dengan peserta didik secara multi arah
5. Menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan

12. Refleksi siswa


Peserta didik menuliskan refleksi secara tertulis, tanpa mencantumkan nama diri,
dan menyerahkannya kepada Guru. Beberapa hal yang perlu diungkapkan adalah
sebagai berikut:
a) Materi yang pelum dipahami
b) Bagian Proses pembelajaran yang kurang menarik
c) Suasana pembejaalaran yang perlu ditingkatkan

13. Penilaian
a. Penilaian sikap
1) Sikap Bersyukur
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian Individu melalui Penilaian diri
Rubrik:

Indikator Pencapaian Indikator Penilaian


Tujuan
Peserta didik mampu Bersyukur karena Tuhan mengasihi melalui orang tua dan
bersyukur karena sesama
dirinya senantiasa Bersyukur dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah bukti
dikasihi Allah melalui kebaikan Allah bagi manusia
berbagai cara Mencintai sesama sebagai tanggapan atas kebaikan Tuhan
Setia dalam doa sebagai ungkapan syukur atas kebaikan Tuhan

Lembar penilaian:
Petunjuk: Berilah tanda centang () pada angka 0, 1, 2, 3 atau tempat yang
selaras dengan pernyataan yang ada
No Pernyataan SL SR JR TP
3 2 1 0
1. Saya bersyukur karena Tuhan mengasihi melalui
orang tua dan sesama
2. Saya bersyukur dan percaya bahwa Yesus Kristus
adalah bukti kebaikan Allah bagi manusia
3. Saya mencintai sesama sebagai tanggapan atas
kebaikan Tuhan

33
4. Saya setia dalam doa sebagai ungkapan syukur
atas kebaikan Tuhan
Score
Keterangan:
SL = selalu, SR = sering, JR = jarang, TP= Tidak pernah

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, formatif tertulis, uraian
Rubrik:

Indikator Pencapaian Indikator Penilaian Nomor


Tujuan Soal
Peserta didik mampu Menceritakan satu pengalaman berbuat kasih kepada 1
menceritakan sesama dengan mengungkapkan alasannya
pengalaman berbuat
Menjelaskan 2 hambatan orang berbuat kasih kepada 2
kasih kepada sesama
sesama
maupun mendapat belas
kasih dari sesama

Peserta didik mampu Memberi 2 contoh kejadian yang dialami umat Katolik 3
menjelaskan makna dan yang merupakan penghayatan akan Yesus yang berbelas
teladan tindakan Yesus kasih kepada sesama, berdasarkan perikope Injil Lukas
yang berbelas kasih 6:27-37
sebagaimana dikisahkan Menganalisa satu perikope Kitab Suci tentang tindakan 4
dalam Kitab Suci Yesus yang berbelas kasih serta merumuskan maknanya

Soal:
1. Ceritakanlah satu pengalaman konkrit perbuatan kasih yang pernah kamu
lakukan kepada sesama, dengan menyebutkan siapa yang kamu bantu dan
bagaimana situasi orang tersebut, serta alasan kamu bersedia mengasihi orang
tersebut ! (score: 10)
2. Tidak semua orang mampu berbelas kasih kepada sesamanya. Jelaskan 2
hambatan yang membuat seseorang sulit berbuat kasih kepada sesama ! (score:
10)
3. Dalam Injil Lukas 6:27-37, Yesus memberi teladan agar kita mengasihi semua
orang tanpa pandang bulu, bahkan kita pun harus mengasihi musuh kita.
Sebutkan 2 peristiwa yang pernah menimpa umat Katolik (Gereja) yang
diakibatkan sikap memusuhi, dan jelaskan sikap Umat Katolik terhadap mereka
yang diresapi teladan Yesus dalam kutipan tersebut ! (score: 20)
4. (Score: 40) Bacalah kutipan Injil Lukas 7:11-17, berikut ini:
Yesus membangkitkan anak muda di Nain
11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya
pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya

34
berbondong-bondong. 12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati
diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan
banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 13 Dan ketika Tuhan melihat
janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:
"Jangan menangis!" 14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya,
dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah!" 15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan
mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 16 Semua
orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang
nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat
umat-Nya." 17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di
seluruh daerah sekitarnya.
Pertanyaan:
a. Mengapa janda itu merasa sangat sedih ketika anak laki-laki satu-satunya
meninggal ?
b. Bagaimana sikap Yesus menghadapi situasi yang dialami janda itu dan
apa yang dilakukannya ?
c. Mengapa orang-orang yang melihat tindakan Yesus itu merasa ketakutan ?
Kunci Jawaban
1) (tergantung jawaban peserta didik) itinya: kita dipanggil oleh Allah mengasihi
sesama, sebagaimana Allah telah mengasihi
2) Hambatan mengasihi: sikap mementingkan diri sendiri, egois, tidak peduli
terhadap sesama
3) Perusakan / pengemboman gereja sulitnya membangun gedung gereja. Umat
Katolik tidak membalas dan diminta untuk memaafkan dan mendoakan
mereka agar dosanya diampuni.
4) a. Kehilangan anak laki satu-satunya membuat dia kehilangan harapan yang
akan membantu dan menjamin hidupnya di masa tuanya
b. Yesus tergerak oleh belas kasihan. Ia membangkitkan anak laki-laki itu
yang sudah meninggal
c. Mereka ketakutan dan memuliakan Allah, karena mereka percaya
tindakan membangkitkan orang mati hanya bisa dilakukan oleh Allah
c. Penilaian Ketrampilan
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian Kelompok, Proyek
Penilaian individu, portofolio
Rubrik:

35
Indikator Pencapaian Indikator Penilaian
Tuujuan Doa tertulis Proyek
Peserta didik mampu Struktur doa jelas 20 Laporan tertulis 50
mengungkapkan keinginan- Isi sesuai tema 50 Sesuai ketentuan
nya untuk meneladan Yesus Diungkapkan dalam 10 Presentasi Proyek 50
yang berbelas kasih dalam bahasa yang baik dan
bentuk doa dan tindakan benar
nyata. Tampilan menarik 20 100

Lembar penilaian Kelompok Proyek


Kelompok : .............................
No. Nama Indikator Total Score
Laporan Presentasi
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................
5. ......................................

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

Lembar Penilaian Individu

No. Nama Score:50 Score: 15 Score: 20 Score:15 Score


Struktur Isi Bahasa Tampilan
1.
2.
3.
4.
5.
Dst

14. Remidial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai tujuan belajar
minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Peserta didik mencari lima perikope Kitab Suci, yang mengisahkan tindakan
Yesus yang berbelas kasih kepada sesama
b. Guru melakukan penilaian melalui test lisan dengan cara memberikan
pertanyaan atau soal yang berkaitan dengan kutipan yang ditulis peserta didik.

15. Pengayaan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber (mass media cetak maupun elektronik, atau
melakukan wawancara kepada aktivis Gereja untuk memperoleh informasi tentang: 1)
berbagai karya belas kasih Gereja bagi masyarakat 2) Pengalaman suka dan duka dalam
melakukan karya belas kasih

36
16. Program Remedial dan Pengayaan
Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………

Nama Rencana Program Tgl Hasil


No Materi Peserta Didik Pelaksana Simpul
Pengayaan Remedial an Sebelum Sesudah an
1
2
3
4
5
6
7

17. Daftar Pustaka


a. Untuk Guru
Komkat KWI. 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII. Kanisius: Yogyakarta
Kemendikbud. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Guru. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Kemendikbud. 2017 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Siswa. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Komkat KWI, 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta: Kanisius
Lorensius Atrik, Yohanes Sulisdwiyanta, 2020, Pelangi buku penunjang Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti, Kelas VIII, Yogyakarta: Kanisius
b. Untuk Peserta didik
Emir, Threes. 2016. Mengapa Saya Tetap Katolik. Yogyakarta: Kanisius
IMERSI 2019. 2020. A Way To Be Closer To God. Yogyakarta: Kanisius
Lalu, Yosef. 2010. Seri Makna Hidup dalam Terang Iman Katolik 3. Yogyakarta:
Kanisius
Laksana, Bagus.A. 2018.Beriman Itu Indah Memaknai Kekayaan Hidup Sehari-hari.
Yogyakarta : Kanisius
Leks, Stefan. 2020. Kerahimannya Tak Mengenal Batas, Sebuah Bunga Rampai,
Yogyakarta: Kanisius
2018. Youcat Karo, Katekismus Populer. Yogyakarta: Kanisius

37
Riyadi, Eko. 2011. Yesus Kristus Tuhan Kita: Mengenal Yesus Kristus dalam Warta
Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius
Suseno, Franz Magnis. 2017. Katolik Itu Apa? Yogyakarta: Kanisius
Widodo Margotomo, FB. 2018. Tuhan mengasihi Aku, Renungan Harian Pilihan
Yogyakarta: Kanisius

38
Lampiran:
1. Rangkuman materi Pembelajaran
a. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai beberapa orang yang tampak
mengalami penderitaan dalam hidupnya. Orang-orang seperti ini sangat
membutuhkan bantuan, uluran tangan dan belas kasihan dari orang lain. Dengan
menerima kasih dari orang lain, mereka merasa mendapat perhatian dan dukungan
dari sesamanya untuk memperjuangkan hidup yang lebih baik. Rasa peduli pada
sesama atau berbelas kasih bukan terutama terletak pada besar kecilnya bantuan.
Yang penting adalah sikap bela rasa, yaitu sikap turut merasakan penderitaan orang
lain sebagai penderitaannya sendiri. Biasanya orang mau melakukan perhatian
kepada orang yang menderita karena tersentuh hatinya oleh belas kasihan atas
penderitaan orang itu.
b. Situasi hidup masyarakat seperti kelompok orang yang terpinggirkan, miskin,
menderita, dan tidak diperhatikan, juga ada pada zaman Yesus. Pada zaman Yesus,
orang yang mengalani kemalangan, penderitaan seperti sakit, cacat, miskin bahkan
yang mengalami kematian, dipandang oleh orang Yahudi sebagai hukuman dari
Allah karena kedosaan mereka.Yesus hadir untuk mewartakan kabar suka cita. Ia
terpanggil untuk berbela rasa kepada mereka. Yesus menunjukkan sikap bela rasa
dan kepedulian serta belas kasih-Nya kepada mereka dengan berbagai cara. Yesus
mau menyapa mereka yang terpinggirkan dan tidak diperhatikan. Yesus mau hidup
di tengah-tengah mereka yang miskin dan menderita.
c. Dengan cara seperti itu, Yesus secara langsung bersolider dan mengalami suka
duka hidup mereka. Selain dengan hidup bersama mereka, Yesus menyatakan
sikap belas kasih dengan melakukan mukjizat-mukjizat penyembuhan. Orang-
orang yang menderita dan dipinggirkan itu telah menyentuh rasa belas kasihan
Yesus, sehingga Yesus pun berkenan untuk menyembuhkan mereka, bahkan
menghidupkan yang meninggal.
d. Sebagaimana Yesus membantu sesama tanpa memperhatikan suku, ras, agama dan
latarbelakang sosial budaya tertentu, kita pun sebagai bangsa Indonesia yang
beragama Katolik, dipanggil untuk membantu siapapun yang membutuhkan belas
kasih kita.
2. Penuntun Refleksi
a. Guru mengajak peserta untuk duduk dalam keadaan hening, dan mata terpejam.
b. Guru dapat menyalakan musik instrumental yang mendukung susana hening
c. Guru membacakan tuntunan refleksi, misalnya:

Anak-anakku yang dikasihi Tuhan.


Dari pembahasan topik kita hari ini, kita semakin memahami bahwa Yesus begitu
baik kepada kita manusia.
Ia telah memberi teladan bagi kita dalam tindakan belas kasih-Nya.
Ia memberi teladan pada kita untuk selalu mengasihi sesama.
Bagaimana dengan kalian ? Sudah sejauhmana kalian meneladani sikap Yesus ini?

39
Apakah yang ingin kalian perbaiki atau tingkatkan dalam sikap belas kasih?
Dalam suasana hening, coba rumuskanlah sebuah niat kalian untuk melakukan
tindakan kasih pada sesama dengan sungguh-sungguh.
Tuliskanlah niat kalian itu di buku catatan kalian dengan ukuran tulisan yang
besar, sehingga dapat menjadi pengingat bagi kalian.

40
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Topik2: Yesus Sang Pengampun

Sumber: https://www.rosarymeds.com/better-serve-god-by-avoiding-media-morality/jesus-with-sinner/

1. Tujuan Pembelajaran Topik 2


Peserta didik dapat memahami ajaran dan tindakan Yesus yang pengampun, sehingga
mereka mampu meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari

2. Profil Pelajar Pancasila


Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, Bernalar kritis, serta
Mandiri

3. Indikator Ketercapaian Tujuan


a. Peserta didik beriman akan Allah, Bapa yang Maharahim
b. Peserta didik mampu menjelaskan faktor penghambat untuk mengampuni
c. Peserta didik mampu menjelaskan ajaran Yesus dalam hal pengampunan
d. Peserta didik mampu membuat renungan dan menyampaikan renungan singkat
tentang pengampunan, bertolak dari teks Kitab Suci Luk 15:11-32

4. Media Pembelajaran/Sarana
a. Alkitab

41
b. Buku Siswa
c. Laptop
d. Proyektor

5. Pendekatan
a. Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman,
cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan dalam
terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan
dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang
dilakukan.
b. Dapat menggunakan pendekatan lain yang sesuai

6. Metode
a. Dialog partisipatif
b. Sharing pengalaman
c. Diskusi kelompok
d. Refleksi dan aksi

7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Matius 18:21-35
b. Rangkuman materi pembelajaran

8. Persiapkan Guru
a. Membuat ringkasan materi pembelajaran
b. Menyiapkan sumber belajar
c. Lembar penilaian

9. Alur Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit


Guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk
1.
mengawali kegiatan pembelajaran
Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi pembelajaran
2.
sebelumnya
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada topik yang akan dibahas
4. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INTI : 100 menit
1. Menggali pengetahuan, pemahaman dan pengalaman peserta didik
tentang Pengampunan

42
a. Peserta didik bekerja secara individu untuk mengingat kembali
pengalaman tentang pengampunan dan menuliskannya beberapa hal
berikut:
1) Pengalaman diampuni:
a) Pernahkah berbuat salah kepada teman? Apa kesalahannya?
b) Bagaimana sikap temanmu atas kesalahan yang kalian lakukan
?
c) Apa saja yang kalian lakukan agar kesalahanmu dimaafkan/
diampuni ?
d) Apakah temanmu akhirnya mau memaafkan/mengampuni
kesalahanmu ? Mengapa ?
e) Bagaimana perasaanmu ketika temanmu mau
memaafkan/mengampuni kesalahanmu ?
2) Pengalaman mengampuni
a) Pernahkah ada teman yang berbuat salah kepadamu? Apa
kesalahannya?
b) Bagaimana sikapmu atas kesalahan yang dia lakukan ?
c) Apa saja yang dia lakukan untuk mendapat
maaf/pengampunan darimu ?
d) Apakah kamu akhirnya mau memaafkan/mengampuni
kesalahan temanmu ? Mengapa ?
e) Bagaimana perasaanmu ketika mampu
memaafkan/mengampuni kesalahan temanmu ?
b. Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan
jawabannya
c. Peserta didik masuk dalam kelompok yang sudah disiapkan Guru
untuk mendiskusikan dan menjawab pertanyaan berikut:
1) Faktor apa saja yang sering membuat seseorang sulit meminta maaf
?
2) Faktor apa saja yang sering membuat orang
memaafkan/ mengampuni sesamanya ?
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan
kelompok lain menanggapi
e. Guru memberikan peneguhan atas hasil diskusi kelompok.
2. Menggali pesan Kitab Suci ajaran dan teladan Yesus dalam
mengampuni
a. Masih dalam kelompok yang sama, masing-masing peserta didik
membaca dalam hati teks Kitab Suci Matius 18:21-35
b. Dalam kelompok peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan
berikut:
1) Pesan apa yang mau disampaikan Yesus ketika Ia mengatakan bahwa
kita harus mengampuni tujuh puluh kali tuju kali ?

43
2) Pesan apa yang kalian peroleh dari perumpamaan pengampunan
yang dikisahkan Yesus dalam ayat 23-35 ?
3) Langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan bila ingin
memperoleh pengampunan dari Tuhan ?
4) Carilah peristiwa dalam Kitab Suci yang menunjukkan tindakan
Yesus sendiri yang mengampuni sesama ! Jelaskan !
c. Setelah selesai diskusi, menampilkan hasil disukusinya dalam bentuk
power point, atau menulisnya di kerta koran atau kertas karton dan
mempresentasikannya
d. Peserta didik kembali ke tempat duduknya semula
3. Kesimpulan:
Peserta didik membuat kesimpulan bersama guru
KEGIATAN PENUTUP: 5 menit

1. Refleksi dan Aksi


a. Refleksi
Peserta didik untuk hening dan berefleksi atas materi yang baru saja
dibahas
b. Aksi:
Peserta didik mengungkapkan hasil dengan membuat renungan singkat
bertitik tolak dari teks Kitab Suci Luk 15:11-32
2. Doa
Guru mengajak peserta didik berdoa untuk menutup kegiatan pembelajaran

10. Modifikasi kegiatan


a. Doa pada awal kegiatan dan doa penutup dapat diganti dengan lagu yang bertema
kasih
b. Bagian aksi pada akhir proses pembelajaran, dapat diganti dengan penugasan
individu atau kelompok, yang bisa dilakukan peserta didik di luar jam pelajaran,
misalnya:
1) Mencari artikel tentang orang yang berani mengampuni sesamanya. Bertitik
tolak dari artikel yang dibaca, peserta didik merumuskan secara tertulis kesan
dan pesan yang diperoleh dari kisah tersebut.
2) Menyusun lagu, puisi, doa yang bertema pengampunan

11. Refleksi Guru


Guru dapat mengevaluasi diri dengan cara meminta berdialog dengan peserta didik
berkaitan dengan hal-hal berikut:
a. Kesan umum selama proses pembelajaran
b. Adakah kesulitan yang dirasakan selama mengikuti proses pembelajaran ?

44
c. Adakah perintah/ petunjuk yang tidak jelas sehingga mengganggu dalam aktivitas
pembelajaran ?
d. Adakah hal-hal yang belum dipahami ?

12. Refleksi siswa


Peserta didik menuliskan refleksi secara tertulis, menyangkut dua hal berikut:
a. Bagian mana dalam proses yang dirasakan paling menyenangkan ?
b. Manfaat yang diperoleh dari pembelajaran hari ini ?
c. Adakah usul atau saran yang ingin disampaikan demi perbaikan pembelajaran
yang akan datang? Kepada siapa usul atau saran itu hendak ditujukan ?

13. Penilaian
a. Penilaian Sikap
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, penilaian diri
Rubrik:

Indikator Indikator Penilaian


Pencapaian Tujuan
Peserta didik beriman Percaya Tuhan itu Maharahim, yang bersedia mengampuni manusia
akan Allah, Bapa Berani mengakui kesalahan itu di hadapan Allah
yang Maharahim Menerima Sakramen Tobat ungkapan iman akan Allah Maharahim
Bersedia memaafkan teman
Bersedia meminta maaf kepada teman pada saat berbuat salah

Lembar Penilaian

Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada angka 0, 1, 2, 3 atau tempat yang selaras dengan
pernyataan yang ada
No Pernyataan SL SR JR TP
3 2 1 0
1. Saya percaya Tuhan itu Maharahim, yang bersedia
mengampuni manusia yang bersalah kepada-Nya
2. Bila saya melakukan dosa saya mengakui kesalahan
itu di hadapan Allah
3. Saya menerima Sakramen Tobat sebagai wujud
memperbaiki relasi saya dengan Allah, sesama dan
lingkungan
4. Saya memaafkan teman, sekalipun dia telah menyakiti
hati saya
5. Saya segera meminta maaf kepada teman pada saat
saya berbuat salah kepadanya
Score

Keterangan:
SL = selalu, SR = sering, JR = jarang, TP= Tidak pernah

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

45
b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian individu, formatif, Uraian tertulis
Rubrik:
Indikator Indikator Penilaian Nomor
Pencapaian Tujuan Soal

Peserta didik mampu Memberi penilaian terhadap sikap yang tidak mau 1
menjelaskan faktor mengampuni
penghambat untuk
mengampuni
Peserta didik mampu Menjelaskan makna pernyataan Yesus bahwa 2
menjelaskan ajaran mengampuni bukan 7 kali, melainkan 70 kali 7
Yesus dalam hal kali
pengampunan Menjelaskan empat tahap dalam pengampunan 3

Soal:
1. Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang mendendam dan tidak
mau mengampuni kesalahan sesamanya? (score 20)
2. Yesus mengajarkan pengampunan dengan mengatakan: :Bukan tujuh kali,
melainkan tujupuluh kali tujuh kali” Jelaskan makna yang terkandung dalam
pernyataan Yesus tersebut ! (Score 30)
3. Jelaskah empat tahapan dalam hal pengampunan !
Kunci Jawaban:
1. Sikap mendendam dan tidak mau memaafkan sesama tidak sesuai dengan
kenyataan bahwa Allah pun sudah mengampuni dirinya, sekalipun kerap
menyakiti hati Allah
2. Kita diajak berani mengampuni tanpa batas dan tanpa syarat apapun (tulus)
sebagaimana Allah juga telah melakukannya kepada kita
3. Tahap pertama: sakit hati: Ketika seseorang secara curang menyebabkan kita
sakit hati begitu mendalam sehingga kita tidak dapat melupakannya, maka kita
terdorong ke tahap pertama krisis pemberian maaf.
Tahap kedua: membenci: Kita tidak dapat mengenyahkan ingatan tentang
seberapa besar rasa sakit hati dan kita tidak dapat mengharapkan dia baik-baik
saja. Kadang kita menginginkan orang yang menyakiti itu juga menderita.
Tahap ketiga: menyembuhkan:Pada tahap ini, kita diberi sebuah “mata ajaib”
untuk melihat orang yang menyakiti hati dengan pandangan baru. Kita
disembuhkan, menolak kembali aliran rasa sakit dan bebas kembali.
Tahap keempat: berjalan bersama:Pada tahap ini, kita mengundang orang yang
pernah menyakiti hati itu memasuki kembali dalam kehidupan kita.
Kedatangannya yang tulus membuat kita akan menikmati hubungan yang
dipulihkan kembali.
c. Penilaian Ketrampilan
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, portofolio dan perfoma

46
Rubrik
Indikator Pencapaian Indikator Penilaian
Tujuan Membuat renungan Menyampaikan renungan
Peserta didik mampu Struktur renungan Sikap saat membawakan
membuat renungan dan Isi sesuai tema Komunikatif
menyampaikan renungan Orisinal Penampilan: suara dan gaya
singkat tentang Pengunaan bahasa yang membawakan
pengampunan, bertolak baik dan benar
dari teks Kitab Suci Luk
15:11-32

Rubrik Membuat Renungan Tertulis


No. Indikator Score
1. Struktur renungan jelas dan terkait satu sama lain 15
2. Isi sesuai dengan tema pengampunan 50
3. Orisinil, bukan menyalin dari renungan yang sudah beredar 20
4. Menggunakan bahasa yang baik dan benar 15
Total Score 100

Lembar penilaian
Menyusun renungan tertulis

Indikator Score
No Nama
Struktur Isi Orisinil Bahasa
1. .................................
2. .................................
3. .................................
4. .................................
5. .................................

Rubrik Menyampaikan Renungan


No. Indikator Score
1. Sikap saat membawakan 20
2. Komunikatif 50
3. Penampilan: suara dan gaya membawakan 30
Total Score 100

Lembar penilaian
Menyampaikan Renungan

Indikator Score
No Nama
Sikap Komunikatif Penampilan
1. .................................
2. .................................
3. .................................
4. .................................
5. .................................

47
14. Remidial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai tujuan belajar
minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Guru menugaskan peserta didik menghafal doa Tobat
b. Guru menilai peserta didik dengan cara meminta mereka melafalkan doa tobat

15. Pengayaan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber mass media cetak maupun elektronik,
tentang tokoh-tokoh yang bisa diteladani dalam hal mengampuni sesama, kemudian
membuat refleksi atas kisah tersebut

16. Program Remedial dan Pengayaan


Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………

Nama Rencana Program Tgl Hasil


No Materi Peserta Didik Pelaksana Simpul
Pengayaan Remedial an Sebelum Sesudah an
1
2
3
4
5
6
7

17. Daftar Pustaka


a. Untuk Guru
Komkat KWI. 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII. Kanisius: Yogyakarta
Kemendikbud. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Guru. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Komkat KWI, 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta: Kanisius
Lorensius Atrik, Yohanes Sulisdwiyanta, 2020, Pelangi buku penunjang Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti, Kelas VII, Yogyakarta: Kanisius
b. Untuk peserta didik
Leks, Stefan. 2020. Kerahimannya Tak Mengenal Batas, Sebuah Bunga Rampai,
Yogyakarta: Kanisius

48
2018. Youcat Karo, Katekismus Populer. Yogyakarta: Kanisius
Riyanto, Theo, FIC. 2014. Kekuatan Maaf, Membangun Kesehatan Spiritual.
Yogyakarta: Kanisius
Widodo Margotomo, FB. 2018. Tuhan mengasihi Aku, Renungan Harian Pilihan
Yogyakarta: Kanisius

49
Lampiran:
1. Rangkuman Materi Pembelajaran:
a. Setiap orang pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya, baik kesalahan
terhadap diri sendiri, terhadap orang lain. Namun, tidak semua orang mau
memohon maaf. Demikian pula, tidak semua orang dengan senang hati dapat
segera memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain.
b. Yesus mengajarkan pengampunan itu tanpa batas, sebagaimana Allah juga
mengampni manusia. Pengampunan kepada sesama tidak mungkin dipisahkan dari
pengampunan Allah. Kesediaan untuk mengampuni merupakan kualitas
spiritualitas yang tinggi. Semakin mampu mengampuni, berarti kita semakin
diperkaya oleh kasih Allah
c. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasa sulit untuk
memaafkan atau meminta maaf atas kesalahannya. Ketidakmampuan memaafkan
merugikan diri sendiri.
d. Ada empat tahap pemberian maaf yaitu:
1) Tahap pertama: sakit hati: Ketika seseorang secara curang menyebabkan kita
sakit hati begitu mendalam sehingga kita tidak dapat melupakannya, maka kita
terdorong ke tahap pertama krisis pemberian maaf.
2) Tahap kedua: membenci: Kita tidak dapat mengenyahkan ingatan tentang
seberapa besar rasa sakit hati dan kita tidak dapat mengharapkan dia baik-baik
saja. Kadang kita menginginkan orang yang menyakiti itu juga menderita.
3) Tahap ketiga: menyembuhkan:Pada tahap ini, kita diberi sebuah “mata ajaib”
untuk melihat orang yang menyakiti hati dengan pandangan baru. Kita
disembuhkan, menolak kembali aliran rasa sakit dan bebas kembali.
4) Tahap keempat: berjalan bersama:Pada tahap ini, kita mengundang orang yang
pernah menyakiti hati itu memasuki kembali dalam kehidupan kita.
Kedatangannya yang tulus membuat kita akan menikmati hubungan yang
dipulihkan kembali.
e. Yesus sang guru kita telah memberikan teladan dalam mengampuni. Yesus
mengampuni Petrus yang menyangkal-Nya 3 kali, malahan meminta Petrus untuk
memimpin orang yang percaya kepada Yesus. Yesus mengampuni algojo yang
menyiksa-Nya. Yesus juga mengampuni penjahat yang disalibkan bersama-Nya.
2. Penuntun Refleksi
a. Guru mengajak peserta untuk duduk dalam keadaan hening, dan mata terpejam.
b. Guru dapat menyalakan musik instrumental yang mendukung susana hening
c. Guru membacakan tuntunan refleksi, misalnya:
Anak-anak yang terkasih.
Hari ini Yesus mengajarkan kepada kita tentang mengampuni.
Sebagai murid-murid-Nya, kitapun diajak oleh Yesus untuk bersedia mengampuni
tanpa batas.
Apakah selama ini kalian mau memaafkan teman dengan tulus?
Sanggupkah kalian untuk segera minta maaf ketika bersalah?

50
Ataukah kalian bersikap egois dan mau menang sendiri?
Maukah kalian langsung memaafkan ketika ada teman yang meminta maaf?
Ataukah kalian mendendam terhadap kesalahan teman?
Dalam keheningan ini, renungkanlah semua itu.
Silahkan lanjutkan refleksi kalian di rumah dengan merenungkan teks Kitab Suci
Luk 15:11-32, kemudian buatlah renunganmu itu secara tertulis, dan
dkikumpulkan minggu depan.

51
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Topik 3: Membangun Relasi Dengan Yesus

Sumber: http://lifethroughgodsword.blogspot.com/2013/03/some-gave-all.html

1. Tujuan Pembelajaran Topik 3


Peserta didik dapat memahami berbagai aktivitas untuk menjalin relasi dengan Yesus,
sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Profil Pelajar Pancasila


Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, dan Bernalar kritis.

3. Indikator Ketercapaian Tujuan


a. Peserta didik beriman akan Yesus Kristus yang menawarkan diri untuk menjadi
teladan dan penyelamat hidupnya
b. Peserta didik mampu menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam
membangun relasi dengan Yesus
c. Peserta didik mampu menjelaskan beberapa aktivitas yang dapat dipakai sebagai
sarana membangun kedekatan relasi dengan Yesus
d. Peserta didik mampu membuat doa yang mengungkapkan keinginannya untuk
membangun relasi yang dekat dengan Yesus

52
4. Media Pembelajaran/Sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa
c. Laptop
d. Proyektor

5. Pendekatan
a. Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman,
cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan dalam
terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan
dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang
dilakukan.
b. Dapat menggunakan pendekatan lain yang sesuai

6. Metode
a. Dialog partisipatif
b. Sharing pengalaman
c. Diskusi kelompok
d. Refleksi dan aksi

7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Matius 4:18-22, Yohanes 1: 35-41, Ibrani 10: 22-25
b. Rangkuman materi pembelajaran

8. Persiapan Guru
a. Membuat ringkasan materi pembelajaran
b. Menyiapkan sumber belajar

9. Alur Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit


Guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk
1.
mengawali kegiatan pembelajaran
Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi pembelajaran
2.
dalam kegiatan pembelajaran sebelumnya dan tugas yang harus diselesaikan
3. Guru memberi pengantar singkat, misalnya: “Relasi yang dekat dan akrab
dengan sahabat atau dengan siapapun tidak akan pernah terjadi, tanpa usaha
dan kerja keras dari kedua belah pihak yang saling berhubungan. Banyak cara
dan sarana yang bisa dikembangkan untuk mempererat relasi. Hal yang sama
berlaku juga dalam upaya kita membangun relasi dengan Yesus Kristus”.

53
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan proses kegiatan pembelajaran
4.
yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INTI : 95 menit
1. Menggali pengetahuan, pemahaman dan pengalaman peserta
didik tentang Membangun Relasi dalam kehidupan sehari-hari
a. Peserta didik bermain permainan :”Seberapa erat kamu memahami
sahabatmu?”. (Petunjuk permainan serta apa yang perlu dipersiapkan
bisa dilihat dalam lampiran)
b. Peserta didik memberikan kesan dan pesan tentang permainan
c. Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk menuliskan jawaban atas
pertanyaan berikut:
1) Apa saja yang selama ini biasa kalian lakukan dalam berelasi
dengan sahabat-sahabat dekatmu ?
2) Menurut kalian, hal-hal apa lagi yang sebaiknya kalian
kembangkan agar relasi dengan sahabatmu makin erat ?
Urutkan jawaban kalian dari yang paling penting !
3) Sikap-sikap apa yang perlu dikembangkan agar relasi kalian
dengan sahabat makin erat ?
d. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasilnya
e. Guru menyampaikan peneguhan atas jawaban peserta didik.
2. Menggali pesan Kitab Suci berkaitan cara, sikap dan tindakan
dalam upaya membangun relasi yang erat dengan Yesus Kristus,
a. Peserta didik dibagi dalam 3 kelompok.
1) Kelompok 1: membaca dan merenungkan teks Kitab Suci Matius
4:18-22 dan menjawab pertanyaan:
a) Apa yang dilakukan Simon Petrus, Andreas dan Yakobus
ketika dipanggil untuk mengikuti Yesus ?
b) Kira-kita, mengapa mereka mau mengikuti Yesus, padahal
mereka batu mengenal Yesus saat itu ?
2) Kelompok 2, membaca dan merenungkan teks Kitab Suci Yohanes
1: 35-41, dan menjawab pertanyaan:
a) Mengapa murid-murid Yohanes mengikuti Yesus ? Bukankah
mereka baru mengenal Yesus ?
b) Bagaimana proses mengikuti dan berelasi dengan Yesus,
yang dikatakan dalam ayat 39 ?
3) Kelompok 3 membaca dan merenungkan teks Kitab Suci Ibrani 10:
22-25 dan menjawab pertanyaan: Sikap apa saja yang perlu
dimiliki agar kita mampu membangun relasi dengan Tuhan dengan
benar ?
b. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok diminta untuk melaporkan hasil
diskusinya. Pelaporan dapat dilakukan dengan membacakan hasilnya di
depan kelas atau menuliskan hasilnya di kertas koran/ karton dan

54
menempelkan di papan tempel kelas, atau mempresentasikan dalam
bentuk power point
3. Kesimpulan:
Peserta didik membuat kesimpulan bersama guru
KEGIATAN PENUTUP: 10 menit

1. Refleksi dan Aksi


a. Refleksi
Peserta didik merefleksikan sejauhmana mereka sudah berusaha
membangun kedekatan dengan Yesus dan hal-hal apa saja yang masih
perlu ditingkatkan
b. Aksi
Peserta didik mengungkapkan dan hal-hal apa saja yang akan dilakukan
untuk semakin memiliki relasi yang dekat dengan Yesus, kemudian
membuat doa secara tertulis yang mengungkapkan keinginannya untuk
dekat dengan Yesus
2. Doa
Guru mengajak peserta didik untuk menutup pembelajaran dengan doa

10. Modifikasi kegiatan


a. Doa pada awal kegiatan dan doa penutup dapat diganti dengan lagu yang bertema
kasih
b. Kegiatan refleksi dapat dilakukan dengan cara mengajak peserta didik melakukan
adorasi sakramen mahakudus, Doa Yesus, atau bentuk devosi lain yang sesuai
dalam upaya menghayati kedekatan relasi dengan Yesus.

11. Refleksi Guru


Guru dapat mengevaluasi diri dengan cara menguraikan pengalamannya berkaitan
dengan beberapa unsur pembelajaran yang tercantum dalam lembar refleksi berikut:
Lembar Refleksi Guru
Nama :
Mata Pelajaran :
1. Guru memastikan bahwa semua peserta didik
mendapatkan kesempatan yang sama untuk
berpartisi-pasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Guru dapat mengatur kelas untuk
memberikan kesempatan belajar yang sama
pada semua peserta didik dengan kelainan
fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.

55
3. Guru memperhatikan peserta didik dengan
kelemahan fisik tertentu agar dapat
mengikuti aktivitas pembelajaran, sehing-ga
peserta didik tersebut tidak termarginalkan
(tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).
4. Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk menguasai materi pembelajaran
sesuai usia dan kemampuan belajarnya
melalui pengaturan proses pembelajaran dan
aktivitas yang bervariasi.
5. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran
tertentu dan menyesuaikan aktivitas
pembelajaran berikut-nya berdasarkan
tingkat pemahaman tersebut.
6. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
yang saling terkait satu sama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembe-lajaran
maupun proses belajar peserta didik.
7. Guru memperhatikan respon peserta didik
yang belum/ kurang mema-hami materi
pembelajaran yang diajarkan dan
menggunakannya untuk memperbaiki
rancangan pembelajaran berikutnya.
8. Guru melaksanakan aktivitas pem-belajaran
sesuai dengan rancangan yang telah disusun
secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas
tersebut mengindikasikan bahwa guru
mengerti tentang tujuannya.
9. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran
yang bertujuan untuk membantu proses
belajar peserta didik, bukan untuk menguji
sehingga membuat peserta didik merasa
tertekan.
10.Guru memberikan banyak kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya,
mempraktikkan dan berinteraksi dengan
peserta didik lain.

12. Refleksi Peserta didik


Peserta didik menuliskan refleksi secara tertulis, tanpa mencantumkan nama diri,
dan menyerahkannya kepada Guru. Beberapa hal yang perlu diungkapkan adalah
sebagai berikut:
a) Materi yang belum dipahami
b) Bagian Proses pembelajaran yang kurang menarik
c) Suasana pembejaalaran yang perlu ditingkatkan

13. Penilaian
a. Penilaian Sikap
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, penilaian diri
Rubrik:

56
Indikator Indikator Penilaian
Pencapaian Tujuan
Peserta didik beriman Percaya akan Yesus Kristus yang bersedia menjadi sahabat dan teladan
akan Yesus Kristus hidup
yang menawarkan Membiasakan diri membaca dan merenungkan Kitab Suci agar semakin
diri untuk menjadi mengenal Yesus secara pribadi
teladan dan Membiasakan diri berdoa pribadi sebagai cara membangun relasi
penyelamat pribadi dengan Yesus Kristus
hidupnya Berusaha melaksanakan firman-Nya sebagai wujud iman saya kepada
Yesus Kristus

Lembar penilaian

Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada angka 0, 1, 2, 3 atau tempat yang selaras dengan
pernyataan yang ada
No Pernyataan SL SR JR TP
3 2 1 0
1. Saya percaya akan Yesus Kristus yang bersedia
menjadi sahabat dan teladan hidup
2. Saya membiasakan diri membaca dan merenungkan
Kitab Suci agar semakin mengenal Yesus secara
pribadi
3. Saya membiasakan diri berdoa pribadi sebagai cara
membangun relasi pribadi dengan Yesus Kristus
4. Saya berusaha melaksanakan firman-Nya sebagai
wujud iman saya kepada Yesus Kristus
Score

Keterangan:
SL = selalu, SR = sering, JR = jarang, TP= Tidak pernah

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian individu, formatif, tertulis, Pilihan Ganda
Petunjuk: berilah tanda silang pada huruf A,B,C atau D yang menunjukkan
jawaban yang paling tepat !

1. Bila kita ingin mengenal Yesus secara mendalam, maka yang harus
dijadikan sumber yang utama adalah:
A. Kitab Suci
B Ajaran yang dikeluarkan Paus
C Uraian dalam Pelajaran Agama Katolik
D Renungan Harian Katolik

2. Pada saat Yesus masih hidup, kedua belas rasul Yesus bisa mempunyai
relasi yang dekat dengan-Nya dengan cara:
A. Sering merayakan Ekaristi
B Sering mendengar tentang Yesus dari orang lain

57
C Membaca Kitab Suci Perjanjian Baru
D Mengikuti Yesus dan tinggal bersama dengan-Nya

3. Manakah unsur yang paling utama dalam membangun relasi yang


intim dengan Yesus:
A. Mengetahui sebanyak mungkin informasi tentang siapa Yesus
B Mendengarkan firman-Nya dan melaksanakan dalam hidup
C Menjadi anggota Gereja Katolik
D Mengikuti salah satu kegiatan pelayanan Gereja

4. Dalam membangun relasi dengan Kristus dibutuhkan pengharapan


yang kuat. Yang dimaksud pengharapan yang kuat, ialah:
A. Bersikap tulus iklas tanpa pamrih dalam mengikuti Yesus
B Saling menguatkan iman dengan sesama
C Tidak mudah putus asa dan selalu mengandalkan Yesus dalam segala
situasi hidup
D Memiliki keyakinan bahwa dirinya akan diselamatkan, sedangkan
orang lain tidak diselamatkan

5. Ciri orang yang mempunyai relasi yang dekat dengan Kristus adalah:
A. Mengenakan benda-benda rohani dalam penampilannya
B Hafal isi Kitab Suci Perjanjian Baru
C Mengenal para pemimpin Gereja
D Mampu menjadi teladan dalam kebaikan dan kebenaran

Kunci jawaban:
1. A
2. D
3. B
4. C
5. D
c. Penilaian Ketrampilan
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian individu, portofolio
No. Nama Score:50 Score: 15 Score: 20 Score:15 Score yang
Isi sesuai Struktur doa: Bahasa: Tampilan diperoleh
tema pendahuluan menggunakan menarik
, isi dan ejaan yang
penutup benar dan
struktur kalimat
yang baik
1.
2.
3.
4.
5.
Dst

Score yang diperoleh


Nilai = x 100
Score total

58
14. Remidial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai tujuan belajar
minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka
pahami, kemudian, mengadakan pembelajaran ulang oleh guru secara
langsung.
b. Guru mengadakan memberikan tugas yang berkaitan dengan topik pembelajaran.

15. Pengayaan
Peserta didik membaca buku di perpustakaan atau dari sumber lain yang berkaitan
dengan tema menumbuhkan iman akan Yesus Kristus, misalnya buku Landri,. Joseph.
2010. Gue Akrab dengan Yesus – Kata Siapa?. Jakarta: Penerbit Obor, dan membuat
rangkuman atas buku tersebut. Guru dapat melakukan tanya jawab atas hasil kerja
peserta didik dan mengkaitkannya dengan pembahasan topik pembelajaran

16. Program Remedial dan Pengayaan


Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………

Nama Rencana Program Tgl Hasil


No Materi Peserta Didik Pelaksana Simpul
Pengayaan Remedial an Sebelum Sesudah an
1
2
3
4
5
6
7

17. Daftar Pustaka


a. Untuk Guru
Komkat KWI. 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII. Kanisius: Yogyakarta
Kemendikbud. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Guru. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Kemendikbud. 2017 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Siswa. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Komkat KWI, 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta, Kanisius
Lorensius Atrik, Yohanes Sulisdwiyanta, 2020, Pelangi buku penunjang Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti, Kelas VII, Yogyakarta: Kanisius

59
b. Untuk peserta didik
Laksana, Bagus.A. 2018.Beriman Itu Indah Memaknai Kekayaan Hidup Sehari-
hari.Kanisius: Yogyakarta
Landri,. Joseph. 2010. Gue Akrab dengan Yesus – Kata Siapa?. Jakarta: Penerbit Obor
Rarasati, A. 2007. Ingar Bingar Cinta Dia-Kesaksian & Refleksi Iman Remaja .
Jakarta: Penerbit Obor
Riyanto, Theo, FIC. 2018. Mari Belajar Berdoa. Yogyakarta: Kanisius
Supranto,. Felix, SS.CC,. 2016. Tuhanlah Andalanku, Jakarta: Penerbit Obor

60
Lampiran
1. PERMAINAN “SEBERAPA ERAT KAMU MEMAHAMI SAHABATMU”
a. Yang perlu disiapkan oleh Guru
1) Kartu kata-kata, terbuat dari kertas yang agak tebal (seperti kertas karton),
ukuran 8 x 8 cm, sebanyak 10 lembar warna telor asin , 10 lembar merah
muda (atau warna lain – yang penting ada dua warna yang berbeda)
2) Kata-kata yang ditulis dalam karton, misalnya:
- Sabar , membunuh, menyayangi, makan , teladan, pencuri, setia,
percaya, teriak, melayani
3) Tiap kartu, berisi tulisan 1 kata
4) Kata “Sabar” ditulis pada satu kartu berwarna telor asin, dan satu pada kartu
berwarna merah muda. Demikian juga kata-kata yang lain.
5) Menyiapkan 5 kalimat soal yang menjadi pegangan, misalnya berbunyi seperti
berikut ini:
Soal 1: Salah satu sikap Murid Yesus dalam membantu sesama adalah....
Soal 2: Yang harus menjadi pengikat relasi kita dengan Yesus Kristus
adalah.....
Soal 3: Yesus menghendaki agar kita bersikap......terhadap orang yang
bersalah kepada kita.
Soal 4: Yesus sangat mencintai kita dan menganggap kita sebagai ..........
Soal 5: Saya ingin meneladan Yesus, sebab Dia adalah..........
b. Petunjuk permainan:
1) Guru menunjuk satu orang peserta didik untuk maju ke depan kellas, dan
peserta didik yang sudah ditunjuk harus menunjuk salah seorang temannnya
yang dianggap paling akrab untuk maju juga.
2) Guru memberikan kepada peserta didik 1: 10 kartu kata-kata berwarna telor
asin, dan kepada peserta didik 2 kartu kata-kata berwarna merah muda.
Kemudian mereka diminta berdiri saling berhadapan
3) Kedua peserta didik harus memagang kartu kata-kata di belajkang, supaya
temannya tidak mengetahui.
4) Setiap Guru selesai membacakan satu soal, kedua peserta didik masing-masing
harus mencabut satu kartu dan memperlihatkan isi kata-kata kepada temannya.
5) Ketika mereka saling memperlihatkan kartu kata-katanya, Guru mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik yang lain: “Cocok atau tidak ?” “Jawabannya
benar atau tidak ?”
6) Demikian seterusnya sampai kelima soal itu selesai dibacakan......
7) Bila waktu memungkinkan, Guru dapat mengulangi permainan untuk 2 atau 3
pasang peserta didik yang lain.
c. Penjelasan makna permainan
Setelah permainan berakhir, Guru dapat menjelaskan makna permainan:
Sekalipun kita sudah bersahabat cukup lama, tetapi bisa jadi kita tidak bisa
memahami sepenuhnya apa yang menjadi keinginan, harapan, pikiran sahabat

61
kita. Untuk dapat memahami sahabat kita secara lebih baik, maka kita diajak
untuk lebih sering berjumpa, lebih sering sharing satu sama lain.
2. Rangkuman Materi Pembelajaran:
a. Salah satu aspek tujuan menjadi murid Yesus Kristus adalah agar hidup dan diri
kita makin serupa Kristus dengan cara meneladan Dia. Tetapi untuk mampu
meneladan Yesus Kristus secara tepat dan benar, mengandaikan kita selalu
berusaha untuk mengenal Dia dan membangun relasi pribadi yang erat dengan-
Nya.
b. Ada berbagai cara dan sarana agar kita mampu membangun relasi dengan Dia
secara erat, antara lain:Doa, Membaca Kitab Suci, Melakukan Firman Allah, dan
sebagainya.
c. Selain itu, untuk membangun relasi yang erat dengan Yesus, dibutuhkan beberapa
sikap dasar, sebagaimana dijelaskan dalam Ibrani 10: 22-25
3. Penunutun Refleksi
a. Guru mengajak peserta untuk duduk dalam keadaan hening, dan mata terpejam.
b. Guru dapat menyalakan musik instrumental yang mendukung susana hening
c. Guru membacakan tuntunan refleksi, misalnya:
Anak-anak yang terkasih,
Iman akan Yesus akan semakin berkembang, bila kita memiliki relasi dengan Yesus
yang makin dekat.
Dekat dengan Yesus berarti: mengenal secara luas tentang siapa Yesus,
berkomunikasi secara intensif dengan-Nya, dan lebih-lebih hidup menurut teladan-
Nya.
Beberapa orang mengungkapkan kedekatan dengan Yesus itu dengan menyebut:
Yesus sahabatku, Yesus teladanku, Yesus penyelamatku.
Bagi kamu sendiri, siapa Yesus itu ?
Apa saja yang selama ini sudah kamu lakukan untuk semakin dekat dengan Yesus ?
Apa yang masih perlu ditingkatkan agar semakin dekat dengan-Nya?
Coba ungkapkan niat-niatmu itu di depan Yesus sendiri.

62
BIODATA PENULIS MODUL
Maman Sutarman, lahir di Kuningan-Jawa Barat, 28 Desember
1963. Lulus Sarjana Muda Kateketik di Sekolah Tinggi Kateketik
Pradnyawidya Yogyakarta tahun 1986 kemudian bekerja selama 5
tahun di Komisi Kateketik Keuskupan Bandung dan mengajar
Bidang Studi Pendidikan Agama Katolik di beberapa sekolah
Yayasan Katolik dan Sekolah Negeri. Menyelesaikan program S-1
Fisalafat Kateketik di Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik
Pradnyawidya Yogyakarta, lulus tahun 1992 dan kembali bekerja
di Komisi
Kateketik Keuskupan Bandung sampai dengan tahun 2000. Mulai tahun 2000, menjadi
Aparatur Sipil Negera di Kementerian Agama Kota Bandung, sebagai Penyuluh Agama
Katolik. Terlibat aktif sebagai team penyusun Kurikulum Pendidikan Agama Katolik dan
penjabarannya, mulai dari Kurikulum 1994 sampai sekarang. Dalam kegiatan keseharian,
selain aktif dalam berbagai pelayanan dan pengembangan kegiatan pastoral Gereja, juga
menjadi Dosen Luar Biasa di Perguruan Tinggi untuk Matakuliah Pendidikan Agama
Katolik, menjadi Instruktur Nasional dan Narasumber Penyegaran Kurikulum Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti yang diselenggarakan Kemendikbud, Komisi Kateketik
KWI maupun Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. Dapat dihubungi melalui email
antoniusmamansutarman@gmailcom atau melalui telepon seluler No. 082120015401

63

Anda mungkin juga menyukai