Kompetensi Awal:
Peserta didik mampu memahami peran teman serta pesan Kitab Suci tentang sikap dalam
berelasi dengan teman sehingga terdorong untuk mengembangkan relasi tersebut menjadi
persahabatan dan makin peduli terhadap teman-temannya secara Bergotong royong
Metode Pembelajaran:
Dialog partisipatif
Sharing pengalaman
Diskusi kelompok
Refleksi dan aksi
1. Pemahaman Bermakna:
2. Pertanyaan Pemantik:
3. Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
Bahan materi Ajar berupa PPT
media permainan
Lembar penilaian
Lagu “Tuhanlah Sahabatku”
2.Mengidentifikasi masalah
Guru membagi siswa ke dalam kelompok. Tiap kelompok diminta untuk
membaca artikel yang ada dibuku siswa “perbedaan teman dan sahabat”.
Kemudian kelompok mendiskusikan pertanyaan berikut dan memberikan
tanggapan mereka
a.Dari artikel tersebut, adakah pernyataan yag tidak disetujui kelompok? Bagian
mana? Mengapa?
b.Adakah contoh lain yang bisa membedakan antara teman dan sahabat? Jelaskan!
4. Verification (Pembuktian)
Guru memberi peneguhan dari permainan tersebut meliputi; Manusia adalah
makhluk sosial, perbedaan teman dan sahabat, tujuan memiliki sahabat, sikap yang
harus dihindari dan dikembangkan dalam persahabatan.
15
Kegiatan Penutup: menit
1. Penyimpulan:
Guru memberikan Rangkuman materi yang telah dipelajari
Kehadiran teman sebaya, baik secara pribadi maupun kelompok, merupakan
kebutuhan hidup yang sangat penting. Setipa orang butuh teman karena mereka
dapat ikut berperan dalam perkembangan diri. Melalui kehadiran teman, seseorang
dapat belajar mengenal berbagai karakter dan kebiasaan orang lain, mengenal
pentingnya kerja sama dan solidaritas kelompok, melatih diri bersikap toleran; dan
sebagainya.
Di lain pihak kehadiran teman kadang-kadang membawa dampak negatif.
Dalam beberapa kasus perkelahian pelajar, misalnya, sesungguhnya remaja
tahu bahwa berkelahi itu salah. Tetapi atas nama solidaritas dengan teman,
banyak di antara mereka akhirnya ikut-ikutan. Oleh karena itu, memilih
teman sebaya secara tepat dan benar adalah suatu keharusan. Tanpa bantuan
teman, kalian sulit untuk berkembang. Oleh karena itu, kalian perlu
mengembangkan sikap dan kebiasan yang positif agar relasi kalian dengan teman
semakin baik, bahkan bisa menjadi sahabat.Perbedaan teman dengan sahabat
terletak pada kadar mengenal dan kadar hubungan itu sendiri. Dalam tingkat
pertemanan, pengenalan kalian sangatlah terbatas. Misalnya: nama, asal sekolah.
Tidak banyak waktu dihabiskan untuk berbicara satu sama lain. Tetapi dalam
persahabatan, kadar pengenalan, relasi dan komunikasi jauh lebih dalam.
Misalnya: kalian bisa mencurahkan isi hati tentang masalah-masalah pribadi
yang dihadapi. Demikian juga kalian bisa mengetahui kesulitan yang dihadapi
sahabat kalian, orang tuanya atau pun harapan dan keinginannya. Sahabat
adalah orang yang saling mengenal secara mendalam, setia, dan percaya. Ia
tidak meninggalkan saat kita mengalami masalah, berani mengkritik atau
menasihati kalau kita melakukan kesalahan, berani menawarkan solusi saat
kita mengalami kebuntuan, tidak akan menjerumuskan kita pada tindakan
yang salah, mau menerima kita apa adanya, berani mengorbankan waktu
tenaga dan pikiran demi kebahagiaan temannya, kehadirannya membuat kita
merasa aman, dan sebagainya.Kalian perlu mewaspadai dan menghindari sikap-
sikap yang bisa menghancurkan persahabatan, antara lain egois, mencari
keuntungan diri, munafik atau sikap pura-pura, tidak jujur dan tidak setia.
Sebaliknya sikap yang harus dipupuk adalah kasih, terbuka, jujur, rela berkorban
tanpa pamrih, saling memahami, setia, dan tidak mencari keuntungan diri.
Refleksi Guru
Guru dapat mengevaluasi diri dengan cara meminta peserta didik untuk menilai
kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Misalnya melalui lembar evaluasi
mengajar berikut.
Anak-anak terkasih, supaya Ibu bisa mengajar lebih baik, coba nilai cara Ibu
mengajar pada hari ini. Kalian dapat memberi nilai antara 1-10. Kalian tidak
perlu memberi nama kalian pada lembar evaluasi Guru
Petunjuk cara peserta didik memberikan penilaian:
4.Doa penutup Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan doa penutup
Penilaian
a. Penilaian sikap
1) Sikap Bersyukur
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian Individu melalui Penilaian diri
Rubrik:
Lembar penilaian:
Petunjuk: Berilah tanda centang () pada angka 0, 1, 2, 3 atau tempat yang
selaras dengan pernyataan yang ada
N Pernyataan SL SR JR TP
o 3 2 1 0
1. Saya bersyukur karena Tuhan mengasihi dia lewat
sahabat
2. Saya atas peran dan kebaikan teman demi
perkembangannya
3. Saya mencintai teman sebagai tanggapan atas
kebaikan Tuhan
4. Saya setia dalam doa sebagai ungkapan cinta dan
syukur atas teman dan sahabat
Score
Keterangan:
SL = selalu, SR = sering, JR = jarang, TP= Tidak pernah
b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk dan alat penilaian: penilaian individu, formatif tertulis, uraian
Rubrik:
perbedaan persahabatan
berteman dan
persahabatan.
Peserta didik Memberi 2 alasan pentingnya memiliki teman 3
mampu memahami
peran teman bagi
perkembangan diri menunjukkan perilaku positif dalam
dan persahabatan 4
mengembangkan
kepedulian
terhadap
sesamanya.
Soal:
1. Ceritakanlah satu pengalaman kamu yang paling berkesan dan
membahagiakan bersama teman ataupun sahabatmu (score: 20)
2. Jelaskan perbedaan berteman dan bersahabat (score: 20)
3. Berikan 2 alasan mengapa kita merasa perlu mempunyai teman ? (score: 30)
4. Bagaimana cara menunjukkan perilaku positif dalam persahabatan ?(skor 30)
.
c. Penilaian Ketrampilan
Bentuk dan alat penilaian: Penilaian Kelompok
Penilaian individu
Rubrik
Indikator Pencapaian Indikator Penilaian
Tuujuan
Sharing pengalaman 50
tentang arti dan
manfaat berteman
100
1. Remidial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai tujuan belajar
minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Peserta didik mencari dari internet atau sumber lain, artikel tentang kisah
persahabatan
b. Guru melakukan penilaian melalui test lisan dengan cara memberikan pertanyaan
atau soal yang berkaitan dengan artikel yang dikumpulkan peserta didik.
2. Pengayaan
Peserta didik melakukan wawancara kepada salah satu temannya untuk memperoleh
informasi tentang: Pengalaman suka dan duka dalam persahabatan
4. Daftar Pustaka
a. Untuk Guru
Komkat KWI. 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII. Kanisius: Yogyakarta
Kemendikbud. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Guru. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Kemendikbud. 2017 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Buku Siswa. Edisi
Revisi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta
Komkat KWI, 2010. Membangun Komunitas Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMP Kelas VII, Yogyakarta: Kanisius
Lorensius Atrik, Yohanes Sulisdwiyanta, 2020, Pelangi buku penunjang Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti, Kelas VIII, Yogyakarta: Kanisius
b. Untuk Peserta didik
Lalu, Yosef. 2010. Seri Makna Hidup dalam Terang Iman Katolik 3. Yogyakarta:
Kanisius
Riyadi, Eko. 2011. Yesus Kristus Tuhan Kita: Mengenal Yesus Kristus dalam Warta
Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius
6. Glosarium
Egois :tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada
untuk kesejahteraan orang lain
Refleksi :gerakan ,pantulan diluar kemauan(kesadaran )sebagai jawaban suatu hal atau
kegiatan yang datang dari luar
Promosi : adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengenalkan suatu barang atau jasa, hingga bisa
menarik minat.
Munafik : merupakan salah satu penyakit yang sangatlah berbahaya. Jika tak ditangani
dengan segera akan membuatnya menjadi kebiasaan menyimpang yang amat buruk. Orang
munafik ialah orang yang omongannya berbeda sekali dengan tindak-tanduknya, batinnya
juga sangat berbeda dengan lahiriahnya, tempat yang menjadi masuknya menyelisihi
tempat keluarnya serta kehadirannya saat menyelisihi ketidakadaannya
Lampiran
1. Materi bahan ajar
2. Contoh media pembelajaran
3. Rubrik dan penilaian kerja kelompok dan individu
4. Lembar tes tertulis
5. Lembar pengamatan sikap
6. Lembar kerja kelompok
7. Lembar refleksi guru dan peserta didik
LAMPIRAN
A. MATERI
Berteman adalah hubungan atau relasi, di mana terjadi antara dua orang atau lebih, baik
itu seorang anak laki-laki dengan lawan jenisnya ataupun dengan sejenisnya dengan
mempunyai tujuan untuk bersosialisasi atau-pun untuk mencapai sesuatu yang mau
dicapai bersama
Beberapa hal yang dapat menjadi hambatan dalam berteman antara lain:
EgoisAcuh tak acuh, Munafik,Kurang peka akan kebutuhan orang lain,Pergaulan yang
kurang luas, Kurang mendapatkan perhatian sehingga tidak dapat memberi perhatian.
Manusia adalah mahluk sosial, maka kita tidak dapat hidup sendirian. Kita membutuhkan
orang lain sebagai teman. Bentuk pertemanan itu sangat beragam. Pertemanan yang baik/
positif akan membawa kita pada perkembangan sikap dan kualitas hubungan yang baik
pula. Pertemanan yang baik akan membawa kita pada suatu titik pemahaman bahwa diri
kita mempunyai makna. Banyak manfaat yang di peroleh dalam bertemanan secara
positif. Perkembangan hidup menjadi lebih baik dan merasakan hidup menjadi lebih
bermakna. Namun demikian, tak jarang pula kita merasa terganggu dengan hubungan
pertemanan yang negatif. Pertemanan yang negatif ini dapat membuat hidup menjadi
kurang bermakna. Pertemanan yang negatif akan cenderung menjerumuskan kita kepada
hal-hal yang negatif pula.
Mengetahui dampak dari pertemanan adalah merupakan hal yang penting untuk
kita ketahui, sebab dengan mengetahui dampaknya, kita dapat memilih dengan bijak
B. media pembelajara
Refleksi Guru
Petunjuk cara peserta didik memberikan penilaian:
No. Uraian Score
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1. Memberikan pengantar pembelajaran dengan jelas,
sehingga peserta didik memahami apa yang akan
dipelajari
2. Memberikan petunjuk yang jelas apa yang harus
dilakukan peserta didik
3. Memberikan rangkuman/ peneguhan sehingga peserta
didik memahami gagasan penting dalam materi
pembelajaran
4. Membangun komunikasi yang baik dengan peserta didik
secara multi arah
5. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan