Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Nangaroro
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi Pokok : Yesus Berbelas Kasih dan Pengampun
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Pertemuan pertama:
Bahan ajar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai beberapa orang yang tampak
mengalami penderitaan dalam hidupnya. Di sepanjang jalan di perkotaan, akan kita
jumpai orang-orang yang mengemis, bahkan banyak juga anak-anak kecil yang
mengemis dan mengamen. Mereka adalah sekelompok orang yang terpinggirkan,
miskin, menderita, dan tidak diperhatikan orang lain. Orang-orang seperti ini sangat
membutuhkan bantuan, uluran tangan dan belas kasihan dari orang lain.
Dengan menerima kasih dari orang lain, mereka merasa mendapat perhatian dan
dukungan dari sesamanya untuk memperjuangkan hidup yang lebih baik. Rasa
peduli pada sesama atau berbelas kasih bukan terutama terletak pada besar
kecilnya bantuan. Yang penting adalah sikap bela rasa, yaitu sikap turut merasakan
penderitaan orang lain sebagai penderitaannya sendiri.
Biasanya orang mau melakukan perhatian kepada orang yang menderita karena
tersentuh hatinya oleh belas kasihan atas penderitaan orang itu. Situasi hidup
masyarakat seperti kelompok orang yang terpinggirkan, miskin, menderita, dan tidak
diperhatikan, juga ada pada zaman Yesus. Pada zaman Yesus, orang yang
mengalani kemalangan, penderitaan seperti sakit, cacat, miskin bahkan yang
mengalami kematian, dipandang oleh orang Yahudi sebagai hukuman dari Allah
karena kedosaan mereka. Yesus hadir untuk mewartakan kabar suka cita. Ia
terpanggil untuk berbela rasa kepada mereka.
Yesus menunjukkan sikap bela rasa dan kepedulian serta belas kasih-Nya kepada
mereka dengan berbagai cara. Yesus mau menyapa mereka yang terpinggirkan dan
tidak diperhatikan. Yesus mau hidup di tengahtengah mereka yang miskin dan
menderita. Dengan cara seperti itu, Yesus secara langsung bersolider dan
mengalami suka duka hidup mereka. Selain dengan hidup bersama mereka, Yesus
menyatakan sikap belas kasih dengan melakukan mukjizat-mukjizat penyembuhan.
Orang-orang yang menderita dan dipinggirkan itu telah menyentuh rasa belas
kasihan Yesus, sehingga Yesus pun berkenan untuk menyembuhkan mereka,
bahkan menghidupkan yang meninggal.
Peserta didik kelas 7 merupakan remaja yang memerlukan tokoh idola dalam
hidupnya. Dengan mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat
meneladani Yesus yang berbelas kasih dan mewujudkannya dalam tindakan seharihari
terutama kepada mereka yang menderita dan membutuhkan bantuan dari
sesamanya.
Pertanyaan Pemantik :
a) Apa yang kamu tahu tentang berbelas Kasih?
b) Contoh tindakan belas kasih yang pernah kamu alami?

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Peserta didik mampu menceritakan pengalaman berbuat kasih kepada sesama maupun
mendapat belas kasih dari sesama
2. Peserta didik mampu menjelaskan faktor penghambat untuk mengampuni
3. Peserta didik mampu menjelaskan ajaran Yesus dalam hal pengampunan

sarana dan Prasarana :


Alkitab, Kertas , spidol, laptop dan LCD proyektor
gawai (hanphone) alat tulis peserta didik

URUTAN KEGIATAN :

I.Kegiatan awal :

Doa
Presensi
Mindfulness (mengajak peserta didik menyadari diri dan siap untuk belajar) Kesepakatan Kelas
Menyampaikan tujuan pembelajaran
peserta didik memahami sikap Yesus yang berbelas kasih yang patut diteladani beriman sehingga
tergerak mewujudkannya dalam prilaku sehari-hari

II.Kegiatan Inti
1. Menggali pengalaman peserta didik tentang Berbelas kasih dengan cara meinta peserta
didik untuk menceritakan pengalaman pribadi tentang tindakan berbelas kasih.
 Selama 2-3 menit,peserta didik mengingat kembali pengalaman berjumpah dengan
seseorang yang membuat dirinya tergerak oleh belas kasihan mengingat kembali
alasan merasa tergerak belas kasihan ,tindakan yang dilakukan terhadap orang
tersebut dan perasaan yang muncul setelah melakukan atau tidak melakukan.
 Beberapa peserta didik diberi kesempatan menceritakan kembali pengalamannya
didepan kelas
 Setelah selesai,semua jawaban peserta dikumpulkan
 Guru menyampaikan peneguhan atas jawaban peserta didik.
2. Menggali pesan Kitab Suci berkaitan dengan teladan Yesus Kristus dalam berbelas kasih
a. Peserta didik membagi diri ke dalam tiga kelompok. Kelompok 1 membaca dan
merenungkan teks Kitab Suci Lukas 6:27-37 , Kelompok 2 membaca dan
merenungkan teks Kitab Suci Matius 15:32-38 , sedangkan kelompok 3 membaca dan
merenungkan teks Kitab Suci Lukas 7:11-17
b. Setelah selesai membaca dan merenungkan teks Kitab Suci, tiap kelompok:
- Merumuskan judul perikope tersebut yang dianggap menggambarkan isi perikope
tersebut.
- Menuliskan beberapa gagasan penting yang berkaitan sikap atau Pribadi Yesus
yang berbelas kasih
- Jawaban bisa ditampilkan dalam bentuk power point.
c. Bila sudah selesai, tiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan
hasilnya,teknik presentas bisa diatur sebagai berikut :
- Kelompok membacakan dengan jelas kutipan kitab suci
- Kelompok membacakan judul dan gagasan yang penting yang ditemukan dalam
ayat-ayat kitab suci
- Setiap kelompok selesai presentasi,anggota kelompok lain bisa menyampaikan
tanggapan atau pertanyaan
d. Peserta didik kembali ketempat duduknya seperti semula
3. Kesimpulan dan Penugasan
- Peserta didik membuat kesimpulan bersama guru
- Penugasan
 Setiap kelompok peserta didik untuk membuat perencanaan aksi
nyata.Perencanaan dan Pelaksanaan dilaksanakan diluar jam tatap muka
 Tugas kelompok adalah sebagai berikut :
- Tiap kelompok melakukan aksi nyata mewujudkan kasih kepada sesame
- Waktu pelaksanaan adalah 1 minggu
- Pelaporan dibuat secara tertulis,dengan menguraikan hal-hal berikut
a. Identitas Laporan meliputi judul kegiatan aksi nyata,kelompok sasaran ,waktu
dan tempat ,anggota kelompok.
b. Latar belakang meliputi landasan biblis alasan pemilihan subyek yang dibantu
c. Identitas orang yang dibantu,pekerjaan,alamat,kondisi keluarga,bentuk amal
kasih yang diberikan,sumber daya dan sumber dana untuk memberikan
bantuan ,dan hal lain yang dianggap penting untuk diinformasikan oleh
kelompok
d. Kegiatan selama perjumpaan; hal-hal yang dibicarakan selama perjumpaan

III. Kegiatan akhir


1. Refleksi dan Aksi
Peserta didik berefleksi menyadari kembali Pribadi Yesus yang berbelas kasih,serta
panggilan merekauntuk meneladan Dia
Peserta didik mengungkapkan niatnya untuk bersikap belas kasih dalam bentuk doa
tertulis
2. Doa Penutup

Mengetahui Koekobho, 2023


Kepala SMP Negeri 2 Nangaroro Guru Mata Pelajaran

Anselmus Sando, S.Ag Yakobus Rettu Kota,S.Ag


NIP. 19750811200904 1 004 NIP.197812152022211011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Nangaroro
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi Pokok : Yesus Berbelas Kasih dan Pengampun
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Pertemuan kedua:
Bahan Ajar :

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai beberapa orang yang tampak
mengalami penderitaan dalam hidupnya. Pada zaman Yesus,
orang yang mengalami kemalangan, penderitaan, seperti sakit, cacat, miskin bahkan
yang mengalami kematian,dipandang oleh orang Yahudi sebagai hukuman dari Allah
karena kedosaan mereka.Yesus hadir untuk mewartakan kabar suka cita,maka ia
terpanggil untuk berbela rasa kepada mereka.
Tindakan Yesus yang penuh belas kasih tampak dalam peristiwa :
a. Mukjizat ketika membangkitkan seorang pemudah di kota Nain (Lukas 7:11-17 )
b. Menyelamatkan wanita yang tertangkap basah berzinah
c. Menyembuhkan orang sakit kusta menyembuhkan orang buta,dan sebagainya
Yesus melakukan semua perbuatan kasih bukan mencari pengikut yang banyak,bahkan
pula demi popularitas namun demi pembebasan orang yang dikasihi-Nya,dan demi
kebahagiaan orang yang dikasihi-Nya. Kitapun sebagai murid Yesus dituntut untuk
meneladani-Nya,dengan mengasihi,terutama mereka yang sangat membutuhkan
bantuan dan belas kasihan dari sesamanya.

Pertanyaan Pemantik :
1. Apa halangan untuk berbuat belas kasih ?
2. Bagaimana cara belajar untuk berbelas kasih ?
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pemebelajaran:
Peserta didik mampu menjelaskan makna dan teladan tindakan Yesus berbelas kasih
sebagaimana dikisahkan dalam kitab suci.

Asesmen :
Lembar penilaian presentasi peserta didik

Sarana dan Prasarana


Alkitab, Kertas , spidol, laptop dan LCD proyektor,hanphone,alat tulis peserta didik

Kegiatan Awal:
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa
2. Guru mengajak murid untuk melakukan mindfulness(mengajak peserta didik
menyadari diri dan siap untuk belajar)dan mengingat kesepakatan kelas
3. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran
Peserta didik memahami sikap Yesus yang berbelas kasih yang patut diteladani
sebagai orang beriman sehingga tergerak mewujudkan dalam prilaku sehari-hari
4. Guru Menyampaikan Pertanyaan Pemantik :
a. Apa halangan untuk berbelas kasih ?
b. Bagaimana cara belajar untuk berbelas kasih ?
5. Guru bertanya jawab tentang pengalaman melaksanakan tugas melakukan aksi
nyata berbelas kasih,misalnya dengan pertanyaan :
a. Kesulitan apa saja yang kalian alami selama mempersiapkan dan
melaksanakan tugas tersebut?
b. Bagaimana kalian mengalami kesulitan tersebut ?
c. Perasaan apa kalian memperoleh setelah melaksanakan tugas tersebut?
6. Guru membuat kesepakatan tentang cara presentasi : apakah melalui
undian,atau berdasarkan kelompok yang paling siap untuk presentasi pertama
dan seterusnya.

Kegiaan inti :
1. Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan tugas kelompok
2. Guru meminta seluruh anggota kelompok yang akan presentasi menempati
tempat duduk yang sudah disiapkan
3. Kelompok memulai presentasi, dengan pengaturan waktu sebagai berikut :
a. Presentasi tiap kelompok dibatasi selama 10 menit
b. Tanggapan atau pertanyaan dari kelompok lain selama 15 menit"
4. Kelompok yang tidak presentasi melakukan penilaian terhadap kelompok yang
presentasi dengan kriteria: Kekompakan kelompok,keseriusan dalam
presentasi,kesesuaian presentasi dengan tema belas kasih
5. Guru menyampaikan Kesimpulan pembelajaran

Kegiatan Penutup:
1. Refleksi dan Aksi
a. Peserta didik berefleksi menyadari kembali Pribadi Yesus yang berbelas
kasih,serta panggilan untuk meneladani Yesus
b. Peserta mengungkapkan niatnya untuk bersikap belas kasih dalam bentuk
doa tertulis, atau dalam bentuk video
2. Doa

Mengetahui Koekobho, 2023


Kepala SMP Negeri 2 Nangaroro Guru Mata Pelajaran

Anselmus Sando, S.Ag Yakobus Rettu Kota,S.Ag


NIP. 19750811200904 1 004 NIP.197812152022211011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Nangaroro
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi Pokok : Yesus Berbelas Kasih dan Pengampun
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Pertemuan ketiga:
Bahan Ajar :

Dalam kehidupan kita,hamper setiap orang pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya,baik
kesalahan terhadap diri sendiri,terhadap orang lain,maupun terhadap Tuhan.Pada dasarnya
manusia adalah makluk yang mudah jatuh dalam kesalahan-kesalahan dalam hidupnya.
Kesalahan-kesalahan tersebut seyogyanya diperbaiki.Karena kita tidak ingin jatuh yang kedua
kali pada kesalahan yang sama. Namun tidak semua orang menyadari kesalahan tersebut dan
dengan cepat memperbaiki atau bahkan memohon maaf. Demikian pula, tidak semua orang
dengan senang hati dapat segerah memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain.
Lewis B. Smedes di dalam bukunya yang berjudul “Mengampuni & Melupakan (Forgive and
Forget)” menuliskan bahwa ada empat tahap pemberian maaf, yaitu:
1. Tahap pertama sakit hati Ketika seseorang secara curang menyebabkan kita sakit hati
begitu mendalam sehingga kita tidak dapat melupakannya, maka kita terdorong ke
tahap pertama krisis pemberian maaf.
2. Tahap kedua membenci Kita tidak dapat mengenyahkan ingatan tentang seberapa
besar rasa sakit hati dan kita tidak dapat mengharapkan dia baik-baik saja. Kadang kita
menginginkan orang yang menyakiti itu juga menderita.
3. Tahap ketiga menyembuhkan Pada tahap ini, kita diberi sebuah “mata ajaib” untuk
melihat orang yang menyakiti hati dengan pandangan baru. Kita disembuhkan, menolak
kembali aliran rasa sakit dan bebas kembali.
4. Tahap keempat berjalan bersama; Pada tahap ini, kita mengundang orang yang pernah
menyakiti hati itu memasuki kembali dalam kehidupan kita. Kedatangannya yang tulus
membuat kita akan menikmati hubungan yang dipulihkan kembali.
Yesus sang guru kita telah memberikan teladan tentang memberikan pengampunan terhadap
orang yang bersalah kepada kita. Hal ini tampak jelas ketika Ia memberikan pengajaran pada
para murid-Nya tentang pengampunan. Pada waktu itu, Petrus bertanya, “Tuhan, sampai
berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh
kali?”
Dengan pertanyaan seperti ini, menurut Petrus mengampuni sampai tujuh kali itu sudah
banyak. Tapi Yesus berkata, “... Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali
tujuh kali...” (Mat 18:21-35). Melalui jawaban ini, Yesus mau mengajarkan kepada para murid-
Nya bahwa dalam mengampuni hendaknya tidak terbatas, mengampuni tanpa batas.
Melalui pembelajaran ini, diharapkan dapat mendalami keteladanan Yesus dalam memberikan
pengampunan tanpa batas kepada semua orang, dengan demikian diharapkan mereka mampu
meneladani Yesus sang pengampun dalam kehidupan sehari-hari.
Kesediaan untuk mengampuni merupakan kualitas spiritualitas yang tinggi. Semakin mampu
mengampuni, berarti kita semakin diperkaya oleh kasih Allah, semakin dimampukan untuk
dipakai sebagai alat-Nya secara tepat.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasa sulit untuk memaafkan atau meminta
maaf atas kesalahannya, antara lain:
1. Faktor keinginan untuk mempertahankan “harga diri” atau wibawa,
2. Faktor gengsi,
3. Faktor sikap egois dan mau menang sendiri.
Ketidakmampuan memaafkan atau mengampuni dapat mengakibatkan:
1. Tumbuhnya rasa dendam, yang sesungguhnya dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
2. Orang yang bersalah akan menanggung rasa bersalah secara berkepanjangan.
3. Tumbuhnya permusuhan dan kebencian.

Pertanyaan Pemantik :
 Mengapa kalian mau memaafkan teman

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pemebelajaran:


1. Peserta didik mampu menjelaskan faktor penghambat untuk mengampuni
2. Peserta didik mampu menjelaskan ajaran Yesus dalam hal pengampunan

Asesmen :
Asesmen sumatif

Sarana dan Prasarana


Alkitab, Kertas , spidol, laptop dan LCD proyektor,hanphone,alat tulis peserta didik

Kegiatan Awal:
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa
2. Guru mengajak murid untuk melakukan mindfulness(mengajak peserta didik menyadari diri dan
siap untuk belajar)dan mengingat kesepakatan kelas
3. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan faktor penghambat untuk mengampuni dan menjelaskan ajaran
Yesus dalam hal pengampunan
4. Guru Menyampaikan Pertanyaan Pemantik :
Mengapa kalian mau memaafkan teman?

Kegiaan inti :
Menggali pengetahuan, pemahaman dan pengalaman peserta didik tentang Pengampunan
Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi dengan langkah sebagai berikut:
1. Anak-anak, marilah kita hening sejenak, sambil menutup mata kalian.
2. Dalam keheningan ini, cobalah kalian mengingat salah satu peristiwa ketika kalian pernah
meminta maaf atau memberi maaf kepada orang lain.
3. Cobalah kalian ingat kembali bagaimana perasaan kalian ketika merasa bersalah? Bagaimana
perasaan kalian ketika permohonan maaf kalian diterima?
4. Bagaimana pula perasaan kalian ketika ada orang yang bersalah kepada kalian? Bagaimana
perasaan kalian setelah memberi maaf kepada orang yang bersalah pada kalian?
5. Peserta didik merumuskan hasil refleksi kalian dalam table Guru meminta peserta didik untuk
mensharingkan hasil refleksi mereka dengan meminta peserta didik untuk sharing secara lisan
hasil refleksi mereka.
Menggali pesan Kitab Suci ajaran dan teladan Yesus dalam mengampuni
1. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok diskusi.
2. Guru meminta peserta didik membaca teks Kitab Suci Matius 18:21-35 bersama anggota
kelompok masing-masing
3. Guru meminta setiap kelompok untuk mendalami bacaan Kitab Suci dengan bantuan pertanyaan
berikut ini:
a. Bagaimana pendapat Petrus tentang memberi pengampunan?
b. Bagaimana pendapat Yesus tentang memberi pengampunan?
c. Pengampunan seperti apa yang diajarkan Yesus?
d. Menurut kalian apa saja faktor yang dapat menyebabkan orang sulit untuk memaafkan
atau meminta maaf?
e. Apa saja akibat yang dapat timbul dari ketidakmampuan memaafkan?
f. Menurut kalian, apa saja tahap-tahap bagi seseorang untuk memberikan pengampunan?
4. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok diminta untuk melaporkan hasil diskusinya. Dapat
menggunakan kertas plano atapun Power point

Kegiatan Penutup:

1. Refleksi dan Aksi


- Guru mengajak para peserta didik untuk duduk dalam keadaan hening dan memejamkan
mata, sambil menyampaikan refleksi
- Guru meminta peserta didik merumuskan hasil refleksi dalam bentuk puisi, doa, pantun
dengan tema mengampuni!
2. Doa

Mengetahui Koekobho, 2023


Kepala SMP Negeri 2 Nangaroro Guru Mata Pelajaran

Anselmus Sando, S.Ag Yakobus Rettu Kota,S.Ag


NIP. 19750811200904 1 004 NIP.197812152022211011

Anda mungkin juga menyukai