Pendahuluan :
Dalam Bab ini kita akan mendalami lima hal penting, a.l :
Pertama, Mencari dan menemukan kenyataan bahwa : setiap orang diciptakan berbeda-beda. Dengan
kata lain, setiap manusia diciptakan secara unik. Keunikan yang dimiliki itu semata-mata
merupakan anugerah Allah, dan karena keunikan itu pula maka di mata Tuhan setiap orang
berharga. Selain unik, setiap manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah sendiri, ia
harus mampu memancarkan gambaran Allah dalam kehidupannya.
Kedua, Allah menciptakan manusia sebagai citraNya, bukan tanpa alasan, sebab dalam kedudukannya
sebagai citra Allah setiap manusia dipanggil dan diutus Tuhan untuk bekerjasama dengan
Tuhan dalam memgembangkan karya ciptaanNya menurut kehendakNya.
Ketiga, Keunikan manusia sebagai citra Allah mengisyaratkan bahwa setiap manusia dibekali Tuhan
dengan kemampuan berbeda untuk saling mengembangkan diri dan menyempurnakan.
Keempat, Perbedaan kemampuan yang dianugerahkan Tuhan mengajak setiap orang untuk sadar akan
keterbatasan dirinya sehingga mampu menempatkan diri secara benar dalam pergaulan
bersama sesama.
Kelima, kesadaran bahwa diri kita diciptakan sebagai citra Allah yang unik dengan segala kemampuan
dan keterbatasannya itu diharapkan mampu mendorong kita untuk bersyukur kepada Allah
yang telah menganugerahkannya.
♣ pengantar :
Masalah yg sering dihadapi olh remaja pd saat mereka memasuki peralihan dari masa anak-2
menuju masa remaja awal adalah krisis identitas. Krisis identitas ditandai dengan munculnya
pertanyaan “Siapa aku?”
Pertanyaan itu muncul didorong oleh kesadaran adanya berbagai perubahan dalam dirinya, baik
lingkungan yang dihadapinya, sikap orang lain terhadap dirinya, maupun perubahan fisik dan
psikis yang terjadi pada dirinya. Krisis itu akan terlampaui dengan baik dan mereka dapat
memasuki masa remaja dengan wajar bilamana mereka mampu menemukan jawaban atas
pertanyaan mendasar tersebut. Mereka membutuhkan keyakinan diri dan jawaban yang pasti.
Sebab bila mereka tidak mampu menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut, dapat
berdampak sikap dan perilaku yang negatif.
Jawaban atas pertanyaan “siapa aku” dapat direferensikan pada pengamatan unsur-unsur fisik
dan psikis yang ada pada dirinya sendiri maupun pada orang lain. Tetapi sebagai pribadi beriman,
jawaban tersebut sering tidak memuaskan.
Melalui pengamatan diri dan pengamatan pada orang lain, peserta didik diajak untuk mampu
menemukan dan mengamini serta menerima diri akan segala keunikan dirinya sehingga merasa
bangga akan dirinya. Demikian pula pada akhirnya peserta didik mampu mensyukuri keunikan
dirinya sebagai anugerah istimewa bagi dirinya. Rasa bangga dan syukur itu akan memotivasi diri
untuk melakukan hal sederhana, sekalipun untuk menjadi kebiasaan dirinya menunjukkan
penghayatan yang benar tentang keunikan diri dan keluhuran martabatnya sebagai citra Allah.
Karena Manusia diciptakan sebagai Citra Allah, maka manusia memiliki Martabat sebagai Pribadi , yaitu :
1. Ia bukan hanya sesuatu, melainkan Seseorang.
2. Ia mengenal dirinya sendiri, menjadi tuan atas dirinya.
3. Ia mengabdikan dirinya dalam kebebasan dan hidup dalam kebersamaan dengan
orang lain.
4. Ia dipanggil membangun relasi dengan Allah Pencipta-Nya.
#. Rangkuman :
= Dalam Kisah Penciptaan, dikatakan bahwa Manusi diciptakan sbg Citra Allah, artinya : ia
serupa dan Segambar dengan Allah sendiri.
Kata “ Serupa “dan “ Segambar “ melukiskan secara tepat bahwa :
Manusia dan Allah itu berbeda.