Mengetahui Nangahure,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Katolik
Jawabannya :
Mengetahui Nangahure,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Katolik
NO KEGIATAN WAKTU
1 Kegiatan Awal :
Doa Pembukaan
Apersepsi : Tanya jawab seputar pelajaran yang lalu.
2 Kegiatan Inti :
Guru menyampaikan materi pokok dan indikator yang mau dicapai.
Eksplorasi :
Siswa membaca cerita tentang “ Burung Elang “.
Elaborasi :
Siswa membaca cerita tentang “ Burung Elang “.
Guru mengajak siswa mendalami pesan cerita tentang “ Burung Elang
“ dengan pertanyaan penuntun :
1. Bagaimana perasaanmu setelah membaca cerita tadi ?
2. Mengapa cerita itu menyedihkan ?
3. Apa pesan cerita itu bagi diri kita sendiri ?
Jawaban :
1. Merasa sedih
2. Karna burung Elang tidak mau berusaha untuk mencoba
Sesuai dengan kemampuan yag dimilikinya.
3 Kita sebagai manusia harus berusaha mencoba untuk -
mengembangkan segala bakat dan kemampuan yang
kita miliki
Penjelasan :
Cerita tentang “ Burung Elang “ itu sangat menyedihkan. Burung Elang
itu tidak mau menyadari, mencoba, dan menggunakan
kemampuannya yang luar biasa untuk membelah angkasa, tetapi ia
hanya bisa menjadi seekor unggas yang hanya bisa berjalan di tanah.
Hal yang sama bisa juga terjadi pada kita sebagai manusia. Kita juga
dikaruniai berbagai talenta, bakat, dan kemampuan yang terpendam.
Namun kita sering tidak mau menggali dan menggunakannya dengan
sungguh – sungguh. Kita hanya berdiam diri dan menyerah saja.
Membaca dan mendengarkan cerita Kitab Suci “ Perumpamaan
tentang Talenta “ ( Mat. 25 : 14 – 30 ).
Siswa menjawab pertanyaan penuntun :
1. Siapa yang dimaksudkan dengan tuan dalam cerita tadi ?
2. Apa yang dibuat oleh hamba yang menerima lima talenta
dan dua talenta dari tuannya tadi ?
3. Apa yang dimaksudkan dengan membungakan talenta ?
4. Apa yang dialami oleh hamba yang menerima satu talenta?
5. Mengapa ia dibuang ke tempat yang gelap ?
6. Apa pesan cerita di atas bagi diri kita ?
7. Apa saja bakat atau kemampuan yang kamu miliki ?
8. Apa yang harus kamu lakukan dengan bakat dan kemam
puan yang kita miliki.
Jawaban :
1. Tuhan Allah sendiri.
2. Mereka pergi membungakan uang dari tuannya dan memperoleh
laba lima talenta dan laba lima talenta.
3. Mengembangkan segala bakat dan kemampuan yang kita miliki.
4. Ia dibuang ke dalam tempat yang gelap / Neraka
5. Karna ia adalah hamba yang bodoh dan malas berusaha. Ia tidak
mau membungakan uang yang diterima dari tuannya.
6. Supaya kita berusaha bekerja keras dengan segala kemampuan
yang ada dalam diri kita yang diberikan oleh Tuhan.
7. Sesuai dengan jawaban siswa.
8. Harus dikembangkan, dibungakan dengan cara berlatih teratur dan
Tekun secara terus menerus.
Guru memberikan penjelasan :
Tuhan telah memberikan kita talenta berupa bakat dan
kemampuan. Tuhan menghendaki agar kita berkembang.
Perkembangan itu akan membawa manfaat bagi diri kita sendiri,
kelurga, dan masyarakat.
Setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda – beda.
Ada yang memiliki banyak bakat dan kemampuan, dan ada juga yang
memiliki sedikit bakat dan kemampuan.
Setiap bakat dan kemampuan itu perlu dikembangkan. Orang yang
memiliki banyak bakat dan kemampuan dituntut lebih banyak
berusaha untuk mengembangkan bakat – bakatnya.
Mereka dituntut bekerja keras untuk membahagiakan diri sendiri,
keluarga, dan masyarakat.
Sedangkan orang yang hanya memiliki sedikit bakat dan kemampuan
Juga dituntut bekerja keras, tetapi tidak seberat orang yang memiliki
banyak bakat dan kemampuan. Mereka juga harus berusaha untuk
membahagiakan diri sendiri, keluarga,dan masyarakat.
Orang yang malas berusaha mengembangkan bakat dan
kemampuannya akan dibuang oleh Allah ke tempat yang paling gelap,
yaitu Neraka.
Konfirmasi :
Guru menanyakan hal – hal yang belum diketahui siswa.
Guru meluruskan dan menyimpulkan hal – hal yang belum diketahui
siswa.
Membuat niat untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang
dimiliki dengan cara belajar tekun, bekerja keras, sehingga mencapai
keberhasilan yang lebih baik.
Kegiatan Penutup :
Kesimpulan : Guru menyampaikan pesan moral agar siswa ber
untuk mengembangkan talenta yang ada
dalam diri mereka sebagai anugerah dari Allah.
Penilaian.
Doa Penutup.
Mengetahui Nangahure,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Katolik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
3. Kegiatan Penutup
Guru menyampaikan pesan moral agar selalu hidup baik, sopan,
jujur, rendah hati, dan tidak serakah.
Penillaian.
Doa Penutup.
11. Alat dan Sumber Pembelajaran :
Kitab Suci Perjanjian Baru.
Buku Menjadi Murid Yesus Kelas 5.
12. Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Soal / Instrumen
Tertulis Uraian 1. Tulislah yang termasuk perbuatan – perbuatan
jahat
Jawabannya :
1. Sesuai jawaban siswa.
2. Mengintip Betsyeba sedang mandi, menghamili
Betsyeba, menyuruh Yoab membunuh Uria saat ber
perang, merampas istri Uria.
3. Nabi Natan bercerita kepada Daud tentang dua –
orang yang kaya dan seorang yang miskin........
(Jawaban lengkap pada guru )
4. Serakah, sombong, iri hati, fitnah, dll. Sesuai jawab
an siswa.
5. Berusaha untuk minta maaf, berubah, tidak meng
ulangi lagi keslahan yang sama.
Mengetahui Nangahure,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Katolik
2. Kegiatan Inti
Ekplorasi
Guru menyampaikan materi pembelajaran dan indikator yang ingin
dicapai.
Membaca dan mendengarkan cerita tentang “ Keputusan Kera “.
Elaborasi
Mendalami isi / pesan cerita di atas dengan pertanyaan penuntun:
1. Kesulitan apa yang dialami oleh kedua ekor kucing itu ?
2. Apakah keputusan yang dibuat oleh si kera itu adil dan
bijaksana ?
3. Apa yang mau diajarkan cerita itu kepada kita ?
4. Apakah keputusan licik yang mau menguntungkan diri
sendiri ( Sang hakim ), dan merugikan rakyat kecil masih
terjadi dalam masyarakat kita sekarang ini ?
Jawabannya :
1. Kesulitan untuk membagi dua potong daging menjadi sama
besar.
2. Tidak adil dan tidak bijaksana .
3. Supaya kita harus selalu bersikap adil dan jujur dalam
memutuskan suatu persoalan, dan jangan merampas apa
yang menjadi hak milik orang lain.
4. Ya, kebijakan yang tidak adil dan tidak jujur yang sering
dilakukan oleh pemimpin / penguasa masih juga terasa
dalam masyarakat kita sekarang, dan masyarakat kecil yang
menjadi korban atau dirugikan.
Masukan dari Guru :
Keputusan kera jelas tidak adil, tidak bijaksana, dan sangat licik. Kera
itu licik karna keputusannya menguntungkan dirinya sendiri dan merugikan
dua ekor kucing yang sebenarnyaberhak untuk memiliki dan memakan
potongan – potongan daging itu.
Keputusan kera yang tidak adil dan tidak bijaksana itu, sering juga
terjadi dalam masyarakat kita. Masyarakat kecil sering dirugikan oleh
keputusan orang / penguasa / pemimpin yang lebih pandai, berkuasa, dan
kaya.
Oleh karna itu, kita membutuhkan pemimpin – pemimpin yang
mempunyai hati nurani untuk mendengarkan dan bekerja dengan jujur,
adil, bijaksana, memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Kita membutuhkan pemimpin yang mempunyai hati untuk bertanggung
jawab kepada rakyat dan Tuhan.
Membaca cerita Kitab Suci tentang Kebijaksanaan Salomo “
( 1 Raj. 3 : 1 – 28 ).
Mendalami isi / pesan cerita Kitab Suci tersebut dengan memjawab
pertanyaan penuntun :
1. Apa yang diminta oleh Salomo menurut cerita Kitab Suci
itu?
2. Mengapa Salomo meminta Kebijaksanaan ?
3. Bagaimana Salomo memutuskan perkara antara dua
perempuan yang memperebutkana seorang bayi yang
masih hidup itu ?
4. Apakah keputusan Salomo itu bijaksana ? Mengapa ?
Jawabannya :
1. Salomo meninta hikamat Kebijaksanaan atau hati yang
bijaksana.
2. Umur Salomo masih muda, belum tahu seluk beluk perkara,
rakyatnya terlalu banyak, supaya bisa memerintah umat-Nya
dengan baik.
3. Salomo menyuruh parajuritnya untuk membelah bayi hidup
itu dengan pedang menjadi dua bagian, kemudian
memberikan kepada dua perempuan masing – masing
separuh bagian.
4. Ya, keputusan Salomo sangat adil dan bijaksana.
Karna : Salomo bisa memutuskan perkara besar itu dengan
bijaksana dengan kuasa Tuhan tanpa menimbulkan
persoalan.
Penjelasan :
Raja Salomo meminta kepada Tuhan “ Hati yang bijaksana “. Salomo
menyadari bahwa ia masih muda dan harus berhadapan dengan banyak
perkara dari rakyatnya. Raja Salomo tidak meminta kemuliaan dan
kekayaan, karna kemuliaan akan diperoleh dari kebijaksanaan hati. Raja
yang bijaksana akan dicintai dan dihormati oleh rakyatnya.
Keadilan akan diperoleh apabila keluhan orang didengarkan dengan
hati nurani. Raja Salomo langsung mnegetahui pemilik anak yang masih
hidup itu, karna ibu yang sesungguhnya tidak akan sampai hati
membiarkkan anaknya dibunuh. Maka keputusan raja salomo dinilai adil
dan bijaksana.
Tuhan Allah sendiri tidak menilai manusia dari hukum tertulis.
Santo Paulus berkata : “ Hukum tertulis itu mematikan, tetapi Roh
menghidupkan “ ( 2 Kor. 3 : 6 ). Roh itu membawa kebijaksanaan, Roh
Mengetahui Nangahure,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Katolik
tidak setia kepada Allah, bangsa Israel berpaling dari Allah, menyembah
berhala, hidup mereka tidak aman. Berhala pada zaman sekarang adalah
penyembahan terhadap kekayaan, kekuasaan, dan kesenangan yang
membawa bencana bagi manusia.
Pada saat Yerobeam menjadi raja di Israel, maka runtuhlah kerajaan
Israel dan Israel ditawan ke tanah Asyur. Oleh karna itu bekerja dan berdoa
harus berjalan seiring supaya Tuhan memberkati segala usaha kita dan
kita menjadi bahagia.
Konfirmasi
Guru menanyakan hal – hal yang belum dipahami oleh siswa,
kemudian memberi masukan sebagai jawaban.
Membuat suatu niat supaya bekerja dan berdoa selalu seimbang
atau seiring agar Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita.
3. Kegiatan Penutup
Kesimpulan: Guru menyampaikan pesan moral bahwa hanya –
kepada Tuhan kita temui kebahagiaan sejati. Tanpa
Tuhan hidup kita sia – sia belaka.
Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan
minggu depan.
Penilaian.
Doa Penutup
11. Alat dan Sumber Pembelajaran :
1. Kitab Suci Perjanjian Baru.
2. Buku Menjadi Murid Yesus Kelas 5.
3. Silabus KTSP KWI.
12. Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Soal / Instrumen
Tertulis Uraian 1. Perbuatan apa saja yang dilakukan oleh bangsa
Israel setelah mereka berpaling dari Allah ?
2. Apa akibatnya jika kita menjauhkan diri Allah –
dan tidak setia lagi kepada Allah ?
3. Apa akibat yang diterima oleh bangsa Israel sete
lah mereka menjauhkan diri dari Allah ?
4. Mengapa menjauhkan diri dari Allah sama deng
an menjauhkan diri dari kebahagiaan sejati ?
Jawabannya :
1. Menyembah berhala, mengorbankan anak –
anak mereka kepada para dewa, menyakiti hati
Tuhan dengan berbagai kejahatan.
2. Hidup kita akan menderita, selalu mendapat tan
tangan hidup, dihantui dengan ketakutan, kece
masan, selalu berbuat kesalahan, dll.( Jawaban
siswa ).
3. Allah memalingkan muka, membiarkan mereka
dirampok, ditindas, ditawan di Asyur.
Mengetahui Nangahure,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Katolik
Jawabannya :
1. Terpaan atau tempat godaan.
2. Perut atau ekonomi.
3. Menjatuhkan diri-Nya dari bubungan Bait Allah.
4. Janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu.
5. Mewartakan Kerajaan Allah.
6. Berusaha untuk menolak atau mengelak godaan itu
dengan berdoa.
Mengetahui Nangahure,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Katolik
12. Penilaian
Jawabannya
Sudah ada dalam pertanyaan mendalami cerita Kitab
Suci.
Mengetahui Nangahure,
Kepala Sekolah Guru Pendidikan Agama Katolik